Responsi Banglieeeee
-
Upload
kyuu-kesawa -
Category
Documents
-
view
217 -
download
4
description
Transcript of Responsi Banglieeeee
STATUS RESPONSI
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Pembimbing : dr. IGA Vivi Swayami, Sp. KJ
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : I Ketut Muriana (IKM)
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl. Tangkuban Perahu, Padangsambian, Denpasar
Umur : 42 tahun
Tingkat pendidikan : Tamat SLTA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status perkawinan : Menikah
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Bali / Indonesia
Tanggal wawancara : 23 November 2015 (Pukul 10.00 WITA)
II. ANAMNESIS
Keluhan UtamaHeteroanamnesis : Mengamuk
Autoanamnesis
Pasien datang diantar keluarga ke IGD RSJ Bangli pada tanggal 23
November 2015 pukul 10.00 WITA. Pasien di wawancara dalam posisi tidur
dengan kedua tangan dan kedua kaki terikat pada bed. Pasien berperawakan
sedang, kulit sawo matang, menggunakan baju hitam berbahan katun
bertuliskan “I Love Bali”, celana abu-abu selutut berbahan katun, dan
menggunakan sandal jepit berwarna hitam. Pasien berambut panjang, ikal,
berwarna hitam dan diikat, kuku pasien tampak panjang dan terlihat kotor.
Pasien memiliki aroma tubuh yang pesing. Pasien diwawancara
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Bali. Selama wawancara
berlangsung pasien cukup tenang, pasien menjawab dengan sangat singkat,
1
terlihat menutup matanya beberapa kali dan menghela nafasnya sebelum
menjawab sembari terkadang tersenyum sendiri. Selama wawancara pasien
selalu lambat dalam menjawab pertanyaan pemeriksa. Pasien dapat
menjawab pertanyaan pemeriksa dengan suara jelas selama wawancara
berlangsung. Pasien dapat menyebutkan dengan benar siapa namanya,
sedang berada dimana, alamat tempat tinggalnya dan waktu saat diperiksa.
Pasien dapat menjawab siapa presiden saat ini serta kapan Indonesia
merdeka pasien mampu pula menjawab dengan benar. Membedakan jeruk
dan bola tenis, pasien mampu menjawab jeruk itu untuk makan dan bola
tenis itu untuk bermain. Tadi pagi ia sudah makan dengan nasi dan daging
ayam.
Pasien mengatakan pergi ke RSJ bersama adik dan istrinya untuk
disuntik. Pasien mengatakan perasaannya lega karena tadi pagi sudah
minum aqua 1 gelas. Pasien menyangkal mendengar suara-suara yang tidak
didengar oleh orang lain. Pasien juga menyangkal melihat hal-hal yang tidak
dilihat orang lain. Pasien mengatakan tidak pernah merasa dikejar-kejar oleh
orang lain. Pasien juga tidak memiliki perasaan takut akan sesuatu saat ini.
Pasien tidak memiliki keyakinan yang salah terhadap dirinya. Pasien
mengatakan makan 3 kali sehari dan mandi 2 kali sehari tanpa disuruh.
Pasien mengatakan belm minum obat hari ini. Pasien mengatakan tidur jam
6 sore, dan bangun jam 5 pagi. Pasien mengatakan bisa tidur nyenyak
namun sesekali terbangun pada malam hari dan bisa kembali melanjutkan
tidur. Pasien menyangkal terbangun karena mimpi. Saat terbangun pasien
hanya berguling-guling di tempat tidurnya. Saat ditanyakan apa yang
dipikirkan saat terbangun pasien mengatakan tidak memikirkan apapun.
Pasien mengatakan sedang menempuh S2 bidang hukum di Universitas
Udayana. Pasien saat ini tidak bekerja, pasien mengatakan sehari-hari
merumput di tegalan, saat diperdalam maksud dari pasien adalah memotong
rumput jam 2 siang. Saat wawancara pasien sempat dengan tiba-tiba
mengatakan “coklat”, “kunjungan”, “Hari raya”, dan “Bali banyak libur”.
Pasien tidak menjawab Saat ditanyakan lebih lanjut tentang apa yang
dikatakan. Pasien mengatakan membaca buku bila ada masalah. Pasien tidak
2
menjawab buku apa yang dibacanya. Pasien mengatakan manfaat membaca
buku “menghitung ulang dari nol”. Pasien mengatakan saat ini tidak ada
masalah. Ia mengatakan hanya memecahkan kaca karena hari raya. Pasien
hanya tersenyum dan tidak menjawab saat ditanyakan hubungan
memecahkan kaca dengan hari raya. Pasien juga mengatakan tidak pernah
menderita penyakit sistemik lain.
Pasien mengatakan belakangan ini ia hanya diam di rumahnya, tidak
melakukan apa-apa. Pasien mengatakan minum kopi satu sampai dua kali
sehari, dan merokok 1 bungkus habis dalam sehari.
Heteroanamnesis (Adik dan Istri Pasien)
Pasien diantar oleh adiknya ke IGD RSJ Bangli bersama istrinya karena
mengamuk. Pasien mengamuk di rumah pasien, dikatakan pasien sampai
memecahkan kaca jendela, pintu, membakar baju dan memukuli adik dan
ayah pasien. Pasien dikatakan minum obat berwarna orange. Pasien jarang
kontrol ke RSJ Bangli, dan hanya istri pasien yag mencarikan obat ke
Puskesmas. Keluarga pasien menuturkan pasien sering mengamuk dan
memukul istri, anak, dan ayahnya sejak 1 minggu terakhir. Selain melukai
istri dan keluarganmya, pasien juga kerap dikatakan melempar barang. Saat
mangamuk tidak ada yang dapat menenangkan pasien. Keluarga
menambahkan ketika pasien bengong, ia kerap berbicara sendiri.
Pasien dikatakan pernah sekolah hingga SMA. Menurut istri pasien,
pasien dikatakan sering keluar masuk RSJ Bangli dan sudah sekitar 5 kali.
Yang terakhir kalinya adalah sekitar kurang lebih 7 bulan yang lalu dengan
keluham mengamuk. Pasien dikatakan sebelumnya rajin kontrol ke RSJ
Bangli, pasien dikatakan mendapat obat dan suntikan di RSJ Bangli. Pasien
juga sebelumnya dikatakan minum obat secara teratur oleh istri pasien,
namun 3 bulan terakhir sudah tidak teratur minum obat lagi. Dikatakan
pasien adalah sosok yang pendiam, jarang bergaul bersama teman maupun
lingkungannya. Pasien dikatakan makan dan mandinya seperti biasa, makan
3 kali sehari dan mandi 2 kali sehari atas kemauan sendiri. Kegiatan sehari-
3
hari pasien hanya berdiam diri dalam waktu yang lama di satu tempat,
melamun, dan terkadang pasien dikatakan menggelandang sendirian dan
juga sering berbicara dan tertawa sendiri seperti ada yang diajak bercanda,
namun saat ditanyakan oleh istrinya pasien mengatakan tidak ada. Pasien
merokok hingga habis 1 bungkus per hari, dan pasien minum kopi 2 gelas
setiap hari. Riwayat konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obatan
terlarang disangkal oleh istri pasien. Riwayat penyakit sistemik juga
disangkal.
III. PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNA
Vital Sign
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 18 x/menit
Temperatur axilla : 36,5oC
Status General
Kepala : normocephali
Mata :anemia -/-, ikterus -/-, reflek pupil +/+, isokor
THT :dalam batas normal
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen :distensi (-), bising usus normal, nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas : Hangat edema
4
+ +
+ +
- -- -
STATUS NEUROLOGI
GCS : E4V5M6
Kaku kuduk : tidak ada
Reflek fisiologis + +
+ +
Reflek patologis - -
- -
Tenaga 555 555
555 555
Tonus
STATUS PSIKIATRI
Kesan Umum : penampilan tidak wajar, kontak visual dan
verbal kurang, roman muka sesuai usia.
Sensorium dan Kognisi
Kesadaran : jernih
Orientasi : baik (waktu, tempat, orang)
Daya ingat
Segera : baik
Jangka pendek : baik
Menengah : baik
Jangka panjang : baik
Intelegensia : sesuai tingkat pendidikan
Perhatian : baik
Berpikir abstrak : baik
5
N N
N N
Mood : aleksitemia
Afek : inappropriate
Proses Pikir
Bentuk Pikir : nonlogis, nonrealis
Arus Pikir : Asosiasi longgar
Isi pikir : waham (tidak ada), riwayat
waham kebesaran (ada).
Persepsi : halusinasi (tidak ada), riwayat halusinasi
audiotorik (ada), ilusi (tidak ada).
Dorongan Instingtual : insomnia (ada) hipobulia (ada) raptus
(ada).
Psikomotor : tenang saat pemeriksaan
Tilikan : 1 (satu)
IV. RESUME
Pasien laki-laki, 37 tahun, tamat SMA, suku Bali, Hindu datang ke IGD
RSJ Provinsi Bali diantar oleh keluarga dan dinas sosial. Penampilan pasien
tampak wajar. Pasien dapat menyebutkan nama dan waktu dengan benar. Saat
ditanyakan berada dimana, pasien menjawab berada di RSJ Bangli. Pasien
dikatakan mengamuk dan marah-marah kepada istri dan keluarganya,
membakar pakaian, dan memecahkan kaca di rumahnya. Sebelumnya pasien
sudah pernah dibawa ke RSJ Bangli karena keluhan yang sama kurang lebih
tiga tahun yang lalu. Selain mengamuk dan marah-marah, pasien juga sering
berbicara sendiri dan tertawa sendiri. Pasien selalu mengatakan bahwa dirinya
adalah seorang yang sedang menempuh pendidikan S2 Ilmu Hukum di
Universitas Udayana. Keluhan ini mulai muncul pertama kali lima tahun yang
lalu karena keadaan ekonomi keluarga pasien yang sulit.
6
Dari pemeriksaan fisik didapatkan status interna dan neurologi dalam
batas normal. Dari status psikiatri didapatkan kontak visual dan verbal kurang,
mood aleksitemia dan afek appropriate, bentuk pikir nonlogis non realis, arus
pikir asosiasi longgar, isi pikir tidak terdapat waham namun terdapat riwayat
waham kebesaran, terdapat halusinasi auditorik, dorongan instingtual terdapat
raptus, perilaku dan aktivitas motorik tenang saat pemeriksaan dengan tilikan
derajat 1.
Pasien sebelum sakit termasuk individu yang tertutup. Pasien hanya
berkomunikasi dengan istrinya. Pasien sudah tidak bekerja selama 1 minggu
terakhir. Pasien masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan dan
mandi sendiri sesuai kehendak pasien. Tidur pasien dikatakan biasa, namun
beberapa kali terbangun di malam hari, namun dapat kembali melanjutkan
tidurnya.
V. DIAGNOSA BANDING
Skizofrenia Hebefrenik (F 20.1)
Skizoafektif tipe manik (F 25.0)
VI. DIAGNOSA MULTIAXIAL
Axis 1 : Skizofrenia Hebefrenik
Axis 2 : Ciri kepribadian Skizoid
Axis 3 : Tidak ada diagnosis
Axis 4 : Masalah Ekonomi
Axis 5 : GAF 20-11
VII. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes Psikometri
Tes Wartegg
Tes House-Tree-Person
Tes Mengarang
7
Pemeriksaan lainnya
Darah lengkap
Kimia darah (LFT, Lipid Profil, Kreatinin, Ureum, Asam urat, dan
GDS)
VIII. USULAN TERAPI
MRS
Non Farmakologi
Psikoterapi suportif kepada keluarga
Farmakologi
Injeksi Haloperidol 5ml 1amp IM
Chlorpromazine 1x50 mg IO
Haloperidol 2x5mg IO
Trihexipenidyl 1x2mg IO
IX. ANALISIS PSIKODINAMIKA
Genetik
Pasien merupakan anak kedua dari 5 bersaudara. Di keluarga pasien,
dikatakan tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Riwayat penyakit
sistemik seperti hiperensi, diabetes mellitus, dan asma dalam keluarga
disangkal.
Pola Asuh
Adik pasien mengatakan pasien merupakan anak yang mandiri.
Orang tua pasien dikatakan amat menyayangi semua anak-anaknya.
Karena masalah biaya pasien kemudian tidak melanjutkan pendidikan,
namun dikatakan pasien pernah bercerita kepada seluruh anggota keluarga
tentang keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum
Universitas Udayana, namun tidak terwujud karena masalah biaya.
8
Ciri Kepribadian
Sebelum sakit pasien adalah seorang yang suka menyendiri dan
gemar membaca buku. Pasien dikatakan adalah seorang anak yang pandai
dan sering dijadikan contoh untuk adik-adiknya. Bila mendapat masalah
biasanya pasien menyembunyikan sendiri masalahnya dan berusaha
menyelesaikannya dengan caranya sendiri.
Stressor Psikososial
Pasien setelah lulus SMA awalnya dikatakan bekerja serabutan unttuk
membantu perekonomian keluarga. Kondisi ekonomi baik keluarga inti
dan keluarga besar pas-pasan. Keadaan ekonomi keluarga semakin turun
ketika anak pasien akan mulai bersekolah dan perlu biaya untuk itu.
X. PROGNOSIS
Diagnosis : Skizofrenia Hebefrenik : Buruk
Onset umur : Dewasa : Baik
Perjalanan penyakit : Kronis : Buruk
Faktor genetik : Tidak : Baik
Pendidikan : Tamat SMA : Baik
Status pernikahan : Menikah : Baik
Perhatian keluarga : Cukup : Baik
Lingkungan sosial ekonomi : Kurang : Buruk
Faktor pencetus : Jelas : Baik
Kepatuhan terhadap terapi : Tidak Patuh : Buruk
Ciri kepribadian : Skizoid : Buruk
Insight : 1 (Satu) : Buruk
9
Penyakit organik : Tidak ada : Baik
Kesimpulan : Mengarah ke buruk (Dubius Ad Malam)
XI. SILSILAH KELUARGA
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: anggota keluarga laki-laki yang sudah meninggal
: anggota keluarga perempuan yang sudah meninggal
10