Rencana Perawatan

3
Rencana Perawatan 1. Promotif Dental Health Education Suatu usaha terencana dan terarah dalam bentuk pendidikan non formal ya berkelanjutan Suatu bentuk kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Tujuan Untuk merubah sikap dan tingkah laku individu atau sekelompok ora yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan yang mengarah kepada upaya hidu sehat. Perubahan sikap dan tingkah laku tersebut melalui proses dan proses me sumberdaya baik tenaga pengajar atau orang yang mampu memberikan informasi, s dan prasarana, maupun waktu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses. 2. Preventif eningkatkan !" #membersihkanplaksecaramekanisdankimia$ a. Penyikatangigi #cara, frekuensi, jenissikatgigi, pasta gigi$ b. Penggunaan dental floss c. Penggunaan disclosing agent untukmembantudalammelakukankontrolplak Penggunaan chlorhe%idine a. &hlorhe%idine merupakan bahan control plak yang efektif, ionnya me pada permukaan gigi dan mukosa dengan konsentrasi tinggi untu waktu yang cukup lama sehingga frekuensi pemakaiannya tidak boleh ter sering. b.&hlorhe%idine tersedia dalam bentuk gluconate konsentrasi '.( ) dalam kumur dan ( ) dalam bentuk gel. *erugian + chlorhe%idinedapatmenyebab staining c. Penggunaan fluoride a. plikasitopikal fluoride akan meningkatkan konsentrasi - pada permukaan gigidan disimpanpada plak laluakan menghambat demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi dibantu ion klasi dan fosfat yang ada di saliva. b. -luoride bekerjadengan cara+ i. emperlambat proses perkembangan lesikariesdengan menghambat demineralisasi

description

EERE

Transcript of Rencana Perawatan

Rencana Perawatan1. Promotif Dental Health Education Suatu usaha terencana dan terarah dalam bentuk pendidikan non formal yang berkelanjutan Suatu bentuk kerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Tujuan Untuk merubah sikap dan tingkah laku individu atau sekelompok orang yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan yang mengarah kepada upaya hidup sehat. Perubahan sikap dan tingkah laku tersebut melalui proses dan proses memerlukan sumberdaya baik tenaga pengajar atau orang yang mampu memberikan informasi, sarana dan prasarana, maupun waktu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses.2. Preventif Meningkatkan OH (membersihkanplaksecaramekanisdankimia)a. Penyikatangigi (cara, frekuensi, jenissikatgigi, pasta gigi)b. Penggunaan dental flossc. Penggunaan disclosing agent untukmembantudalammelakukankontrolplak Penggunaan chlorhexidinea. Chlorhexidine merupakan bahan control plak yang efektif, ionnya melekat pada permukaan gigi dan mukosa dengan konsentrasi tinggi untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga frekuensi pemakaiannya tidak boleh terlalu sering. b. Chlorhexidine tersedia dalam bentuk gluconate konsentrasi 0.2 % dalam obat kumur dan 2 % dalam bentuk gel. Kerugian : chlorhexidinedapatmenyebabkan stainingc. Penggunaan fluoridea. Aplikasitopikal fluoride akan meningkatkan konsentrasi F pada permukaan gigi dan disimpan pada plak lalu akan menghambat demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi dibantu ion klasium dan fosfat yang ada di saliva.b. Fluoride bekerjadengan 3 cara:i. Memperlambat proses perkembangan lesi karies dengan menghambat demineralisasiii. Meningkatkan resistensi email dari asam dan meningkatkan remineralisasi dengan membentuk fluorapatitec. Menghambat metabolism bakteriI on F berikatan dengan Ca2-dan HPO42-membentuk Kristal fluorapatite. Kristal ini lebih tahan larutan asam dari pada HA. d. Mengatur dieta. Menggunakan lembar diet, kebiasaan diet pasiendicatat, dianalisis, setelah itu dokter gigi memberi saran dan penjelasan mengenai diet yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut sesuai umur pasien. Mengurangi konsumsi karbohidrat yang difermentasikan yang bersifat kariogenik, mengurangi makanan dan minuman yang asam, menggunakan gula pengganti yang non kariogenik.

3. Perawatan kuratifa. Restorasi SandwichTujuan dari restorasi sandwich adalah untuk mendapatkan fungsi estetis, pengunyahan, mencegah celah mikro serta menambah kekuatan gigi. Fungsi estetis didapat dari bahan resin komposit sebagai tumpatan karena resin komposit memiliki translusensi yang lebih tinggi dibanding semen ionomer kaca. Resin komposit juga dapat menerima tekanan kunyah yang besar. Untuk mencegah celah mikro digunakan semen ionomer kaca sebagai basis karena dapat melepaskan flour untuk mencegah terjadinya sekunder karies.

b. Atraumatic Restorative (ART)Atraumatic Restorative Treatment (ART) adalah bagian dari perawatan minimal intervensi merupakan metode tata cara perawatan gigi yang berusaha untuk mengontrol perkembangan lesi karies. Pada dasarnya terdiri dari penyingkiran jaringan karies dan pengisian kavitas dengan bahan adhesif yang tepat berkaitan dengan prinsip preventif dan edukasional. Bahan restorasi SIK diindikasikan untuk ART dikarenakan kemampuan adhesinya dan sifat melepas fluoride sama baiknya seperti mekanisme setting kimiawinya.4. Perawatan RehabilitasiTahap pencegahan dalam membatasi atau menghalangi perkembangan ketidakmampuan, kondisi, atau gangguan sehingga tidak berkembang ketahap berkelanjutan sehingga membutuhkan perawatan yang intensif. Upaya untuk memulihkan gigi yang sakit sehingga dapat berfungsi seperti biasa dengan restorasi yang baik dan sesuai dengan oklusi gigi geligi lain.