Rehabilitasi Polio

download Rehabilitasi Polio

If you can't read please download the document

description

rm

Transcript of Rehabilitasi Polio

Meisy Andriana Lab/SMF IKFR -FK Unair-RSU Dr Soetomo SurabayaREHABILITASI POLIODEFINISI POLIOMIELITIS PARALITIK: PENYAKIT INFEKSI AKUT DISEBABKAN VIRUS MENGENAI SELTANDUK DEPAN ( CORNU ANTERIOR HORN CEL )SUTUL--------KELUMPUHAN OTOT FLAKSID ( LAYUH ) UNILATERAL TANPA GGN SENSORISVIROLOGIBrunhilde ( tipe 1) Lansing ( tipe 2 ) Leon ( tipe 3 )Virus ultramikroskopik 27 mu 3 tipe Tahan terhadap detergen,sabun ,alkohol Mati ---ultraviolet,pemanasan,formaldehyde 0.3%,chlorinepatofisiologi Penyebaran melalui Kontaminasi faeces ( sanitasi jelek ) Droplet infection ( sanitasi baik ) Kerusakan sel cornu anterior disebabkan Multiplikasi virus Toksin virusIskemiapatofisiologi Sel yg rusak stadium akut ( 2 mgg pertama ) akan tetap rusak --kelumpuhan permanen Proses ini sp 4-8 mgg ( rerata 6 mgg)----pemulihan fungsi 6-9 bln ( 50-70 % )----berhenti 18-24 blnPatologi polio Patogenesis Gejala klinik4 kemungkinan reaksi tubuh 1. infeksi subklinik ( 95 % ) gx (-) kebal 2. tipe abortif--- sulit dibedakan blm menyerang syaraf 3. preparalitik menyerang syaraf--- sel cornu anterior blm rusak --- kelumpuhan (-) 4. paralitik gx pertama panas,malaise,sakit kepala, berkeringat ,ggn gastrointestinal--fase ringan 1-2 hr hilang---fase berat delirium ,leher kakuTipe subklinik Tanpa gejala klinik Yang terbanyak ( 72 % )Tipe abortif Jarang terjadi ( 4 % ) Didahului panas,malaise, pusing,muntah ,sakit perut tandaklinik pertama 2 hari timbul iritasi meningen,kaku kuduk ,muntah, nyeri kepala 2-10 hari akan membaik tanpa gejala sisaTipe pre paralitik Mirip dg aseptik meningitis akibat virus lain Demam, mual ,muntah ,lemas,hiperestesia,paraestesia, nyeri otot Pem fisik : kaku kuduk ,tanda Brudzinky dan Kernig positif,perubahan refleks superfisial dan dalam LP : kenaikan sel, PMN ---- mononuklear,protein normal atau sedikit meningakt, kadar glukosa normalTipe paralitikPertama infeksi klinik minor --- 1-3 hr tanpa gejala Disusul nyeri otot , kaku otot, demam--- memburuk kelumpuhan maksimal dlm 48 jam Kelumpuhan spinal : Tidak lengkap Kaki lbh sering daripada tangan Tidak simetrik Proksimal otot kmd turun ke distal ( descending paralysis) Tipe paralitikKelumpuhan bulbar ( jarang ) Kerusakan motorneuron pada batang otak Insuffisiensi pernafasan , kesulitan menelan tersedak lewat hidung, kesulitan makan ,kelumpuhan pita suara dan kesulitan bicara Saraf otak yang terkena V.IX,X,XI ,VIIReaksi tubuh pada waktu virus masuk tubuhdiagnosaAnamnesa Panas Flu Gg pencernaan ( mual, muntah , diare ) Ada penderita lain disekitar penderita Status imunisasiPem fisikKelumpuhan flaksid. Unilateral Tanpa gg sensoris Kemungkinan atropiGejala prodromal dan preparalitik Gejala paralitik diagnosa Pem. EMG Fibrilasi polifasik dan fasikulasi Pem cairan cerebrospinal Jernih, tekanan normal atau sedikit meningkat Pleositosis ringan, protein sedikit meningkat Glukosa dan klor normal Pem.tinja --- positif viruspencegahan Selaput lendir faring,air seni, tinja mengandung virus --- isolasi( 6 mgg ) Vaksin sabin trivalen ----oral 2 tetes Kesehatan lingkungan yang baikImunisasi Dasar Polio 0 baru lahir Polio 1 2 bl Polio 2 3 bl Polio 3 4 bl Polio 1 - 2 bl Polio 2 - 3 bl Polio 3 - 4 blPolio booster masuk sekolahPrognosa polio paralitikDiagnosa banding AFP/Polio Sindroma guillain barre Mielitis transversa Acute motor axonal neuropathy Neuropathy diphteria Polineuropatia akut akibat bahan toksin Neuropatia akibat penyakit sistemik Gangguan neuromuskular junction Penyakit ototProgram rehabilitasi 3 stadium Stadium akut dan subakut Akut ( 0-2 mgg ) Sub akut ( 2-6 mgg) Stadium konvalesen ( penyembuhan ) Dini ( 6 mgg 3 bulan ) Lanjut ( 3 bln- 2 tahun ) Stadium kronik ---- lebih 2 tahunStadium akut ( 0 -2 mgg ) Tujuan : Mencegah kerusakan sel rusak total dan permanen Mencegah kontraktur otot Tirah baring posisi benar dan nyaman Medikamentosa mengurangi rasa sakit Kompres hangat Gizi baikTirah baring pada stadium akut Stadium sub akut ( 2-6 mgg) Tujuan = stadium akut Anak bergerak ,bermain--- jangan sp kelelahan otot Latihan pasif LGSLatihan utk mencegah kontrakturStadium penyembuhan(6 mg-3 bln)Tujuan : Mempertahankan LGS Mempertahankan kekuatan otot yg normal Menguatkan otot yang lemah Latihan pasif---- latihan lbh aktif Kontraktur + -- latihan pereganganSesudah 3 bulan --- evaluasi MMT--- potensi fungsional otot --ortesa ?---- evaluasi kekuatan otot tiap bulan--- setiap 3 blnStadium lanjut ( 3 bln -2 th ) Evaluasi kekuatan otot terakhir stlh 2 th Ortesa ? Tergtg Kekuatan otot Deformitas yg terjadi Ada tidaknya kelainan fungsiStadium kronik ( sesudah 2 th) Kelumpuhan permanen Program rehablitasi --- program pola subtitusi untuk ADL danmencegah deformitas lebih berat Tindakan pembedahan tendon lengthening, tendon transfer dll--pemasangan ortesaPemakaian ortesa Apabila kekuatan otot dibawah 3 ada indikasi pemasangan ortesa Jenis ortesa AGB : HKAFO ( Hip Knee Ankle Foot Orthoses ) --- kekuatan ekstensor / Fleksor Hip