Refrat Ginjal Word

4
Etiologi Gagal Ginjal Kronik Etiologi 1. Glomerulonefritis Primer Sekunder 2. Penyakit ginjal herediter 3. Hipertensi esensial 4. Uropati Obstruktif 5. Infeksi saluran kemih dan ginjal (pielonefritis) 6. Nefritis Interstisial Patogenesis 1. Toksin Azotemia Toksin azotemia menurut para ahli merupakan suatu substansi atau zat normal dan dapat dikeluarkan atau diekskresikan melalui ginjal, ketika terdapat penurunan Laju Filtrasi Glomerolus (LFG) maka terjadi retensi dari toksin azotemia. Macam-macam substansi yang pernah dilaporkan terakumulasi pada pasien azotemia adalah urea, kreatinin, asam urat, indikan, beberapa asam amino, polipeptida, asam hipurat, konjugasi tri-karbosiklik, asam fenolik, asam indolik, guanidine base, asetoin dan 2 : 3 butyleneglikol Main molecules involved in uremic toxicity MW (d) Deleterious effect Low MW molecules Myoinositol 180 Neurotoxicity

Transcript of Refrat Ginjal Word

Page 1: Refrat Ginjal Word

Etiologi Gagal Ginjal Kronik

Etiologi1. Glomerulonefritis

Primer Sekunder

2. Penyakit ginjal herediter3. Hipertensi esensial4. Uropati Obstruktif5. Infeksi saluran kemih dan ginjal (pielonefritis)6. Nefritis Interstisial

Patogenesis

1. Toksin Azotemia

Toksin azotemia menurut para ahli merupakan suatu substansi atau zat normal dan dapat

dikeluarkan atau diekskresikan melalui ginjal, ketika terdapat penurunan Laju Filtrasi

Glomerolus (LFG) maka terjadi retensi dari toksin azotemia. Macam-macam substansi yang

pernah dilaporkan terakumulasi pada pasien azotemia adalah urea, kreatinin, asam urat, indikan,

beberapa asam amino, polipeptida, asam hipurat, konjugasi tri-karbosiklik, asam fenolik, asam

indolik, guanidine base, asetoin dan 2 : 3 butyleneglikol

Main molecules involved in uremic toxicity

MW (d) Deleterious effectLow MW molecules

MyoinositolPurines (xantines)OxalateDimethylarginine

Middle MW moleculesPeptidesParathormoneβ-2 microglobulin

Small molecules with “middle molecule” behavior

Methylguanide

180152126202

Variable9,42411,818

73

Neurotoxicity↓ calcitrol synthesis, anorexiaTissue deposition of calcium↓ nitric oxide synthesis

Impaired monocyte function↑ intracellular calciumβ2-mamyloidosis

anorexia, vomiting

Page 2: Refrat Ginjal Word

Guuanidinosuccinic acidIndoxyl sulfateHippric acidPolyamines (spermine)Phenols and indolesCarboxymethylpropylfuranpropionic acid

(CMPF)ChloraminesHomocysteine

17525117920294

240Variable

135

↓ platelet aggregability↓ drug protein binding↓ drug protein inding↓ erythropoiesis↓ activity of PMN and platelets

↓ drug protein bindingHemolysisatherogenesis

2. Trade – off hypothesis (intac nephron hypothesis)

Pada gagal ginjal kronik, fungsi ginjal akan diambil oleh nefron-nefron yang masih utuh ( intac),

pada neftron-nefron tersebut terdapat kenaikan konsentrasi dari zat-zat terlarut misalnya urea

sehingga terjadi diuresis osmotik yang menyebabkan volume urine meningkat, hal ini bertujuan

untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh (homeostasis)

Salah satu contoh dari hipotesis ini, Garam natrium sebanyak 120 mEq per hari diberikan pada

pasien dengan LFG masih normal, ternyata hanya 0,5% filtrat natrium Na+ yang diekskresikan,

sebaliknya pada pasien azotemia dengan LFG = 2 ml per menit diberikan garam natrium 120

mEq per hari kira-kira 30% filtrat natrium yang harus diekskresikan untuk mempertahankan

keseimbangan Na+ di dalam tubuh

Kenaikan konsentrasi hormon paratiroid dapat diterangkan dengan hipotesis ini, kerusakan

sejumlah nefron pada tingkat awal atau dini sudah terdapat penurunan ekskresi fosfat yang

diikuti kenaikan konsentrasi fosfor serum, peningkatan konsentrasi fosfor serum akan

menyebabkan penurunkan konsentrasi serum kalsium yang akan merangsang kelenjar hormon

paratiroid. Aktifitas kelenjar paratiroid yang meningkat akan disertai penurunan reabsorbsi fosfor

pada tubulus ginjal yang menyebabkan kenaikan ekskresi fosfor sehingga konsentrasi fosfor

serum akan mendekati normal. Bila nefron-nefron yang mengalami destruksi makin meningkat,

diperlukan kenaikan konsentrasi hormon paratiroid untuk mempertahankan konsentrasi fosfor

serum, hal ini menimbulkan konsekuensi hiperparatiroidisme.

Gangguan enzimatik dan hormon juga menimbulkan beberapa kesulitan selama mengelola

pasien azotemia, misal resisten terhadap efek atau pengaruh vitamin D. Sel-sel tubulus proximal

Page 3: Refrat Ginjal Word

memegang peranan penting dalam proses hidroksilase dari vitamin D menjadi 1,25 di–

hidrokolekasiferol. Kerusakan sejumlah nefron dapat menimbulkan beberapa gangguan absorbsi

kalsium dari usus sehingga kemampuan ginjal menurun untuk mengubah 25–

hidroksikolekalsiferol menjadi 1,25 di-hidrokolekalsiferol.

Aktifitas renin plasma mungkin meningkat pada stadium terminal, hal ini menyebabkan

pembentukan angiotensin II yang menyebabkan kenaikan tekanan darah arteri (hipertensi) dan

Growth factor.

Kelainan metabolisme pada gagal ginjal

1. Metabolisme hidrat arangPseudo diabetes mellitus

2. Metabolisme lemakHipertrigliseridemia

3. Metabolisme protein4. Metabolisme asam urat

Hiperurikemia5. Metabolisme elektrolit

Deplesi natrium dan airHiper/hipokalemiaAsidosisOsteodistrofi ginjalHiperfosfatemiaHipermagnesemia