referat radiologi Osteomyelitis.docx

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Insiden dari osteomyelitis kronis adalah meningkatkan karena prevalensi kondisi dari predisposisi seperti diabetes mellitus dan penyakit vaskuler perifer.Peningkatan ketersediaan tes pencitraan sensitif, seperti pencitraan resonansi magnetik dan tulang scintigraphy, telah meningkatkan akurasi diagnostik dan kemampuan untuk mengkarakterisasi infeksi. Radiografi yg jelas adalah sebuah sifat penyelidikan sementara untuk mengidentifikasi alternatif potensi diagnosis dan komplikasi.Sampel langsung dari luka dan antimicroba sensitivitas sangat penting untuk target treatment. Peningkatan insiden methicillin-resistant staphylococcus aureus osteomyelitis mempersulit seleksi antibiotik.Bedah debridement biasanya diperlukan dalam kasus kronis.Angka kekambuhan tetap tinggi meskipun intervensi bedah dan jangka panjang terapi antibiotik.Hematogenous akut osteomyelitis pada anak-anak biasanya dapat diperlakukan dengan sebuah four-week saja dari antibiotik. Pada orang dewasa ,jangka dari antibiotk untuk osteomyelitis kronis yang bersifat bebrapa mnggu lebuh lama. Dalam 1

description

radiologu osteomyelitis

Transcript of referat radiologi Osteomyelitis.docx

BAB IPENDAHULUAN

0. Latar BelakangInsiden dari osteomyelitis kronis adalah meningkatkan karena prevalensi kondisi dari predisposisi seperti diabetes mellitus dan penyakit vaskuler perifer.Peningkatan ketersediaan tes pencitraan sensitif, seperti pencitraan resonansi magnetik dan tulang scintigraphy, telah meningkatkan akurasi diagnostik dan kemampuan untuk mengkarakterisasi infeksi. Radiografi yg jelas adalah sebuah sifat penyelidikan sementara untuk mengidentifikasi alternatif potensi diagnosis dan komplikasi.Sampel langsung dari luka dan antimicroba sensitivitas sangat penting untuk target treatment. Peningkatan insiden methicillin-resistant staphylococcus aureus osteomyelitis mempersulit seleksi antibiotik.Bedah debridement biasanya diperlukan dalam kasus kronis.Angka kekambuhan tetap tinggi meskipun intervensi bedah dan jangka panjang terapi antibiotik.Hematogenous akut osteomyelitis pada anak-anak biasanya dapat diperlakukan dengan sebuah four-week saja dari antibiotik. Pada orang dewasa ,jangka dari antibiotk untuk osteomyelitis kronis yang bersifat bebrapa mnggu lebuh lama. Dalam 2 situasi yang baik , akan tetapi , empiris antibiotik secara menyeluruh bagi s . Aureus

Osteomyelitis secara umum dapat dikatagorikan dalam kategori akut atau kronis yang didasarkan pada temuan histopathologic , daripada durasi dari infeksi .Osteomyelitis adalah peradangan akut yang terkait dengan perubahan tulang yang disebabkan oleh bakteri patogen , dan gejala ini biasanya dalam waktu dua minggu setelah infeksi .Necrotic ada dalam tulang kronis osteomyelitis , dan gejala mungkin tidak akan berlangsung hingga 6 minggu setelah terjadinya infection. klasifikasi lebih lanjut dari osteomyelitis adalah berdasarkan mekanisme yang diduga terinfeksi ( misalnya , inokulasi atau langsung hematogenous bakteri ke dalam tulang atau jaringan lunak yang berdekatan dari infeksi yang kronis atasnya ) . luka terbuka yang lebih kompleks cierny-mader klasifikasi sistem operasi dikembangkan untuk membantu mengarahkan pengelolaan , Tapi secara umum tidak digunakan dalam pelayanan dasar

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.IAnatomi Dan Fisiologi Kerangka Anggota Gerak Bawah (Ektremitas Inferior)Tulang ini dikaitkan pada batang tubuh dengan perantaraan gelang panggul, terdiri dari 31 pasang tulang koksa (tulang pangkal paha), femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), patela (tempurung lutut), tarsalia (tulang pangkal kaki), metatarsalia (tulang telapak kaki), dan falang (ruas jari kaki).

a.Os koksa (tulang pangkal paha)Tulang koksa membentuk gelang panggul. Letaknya di setiap sis dan di depan bersatu dengan simpisis pubis dan membentuk sebagian besar tulang pelvis. Os koksa terdiri dari os ilium (tulang usus), os pubis (tulang kemaluan) dan os iski (tulang duduk).b.Os femur (tulang paha)Merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar. Kepala sendinya disebut kaput femoris, pada kolumna femoris terdapat taju yang disebut trokanter mayor dan minor. Dibagian ujung membentuk persendian lutut, terdapat dua buah tonjolan yang disebut kondilus medialis dan kondilus lateralis.Os tibia dan fibularis merupakan tulang yang bentuk persendian lutut dengan os femur. Pada ujungnya tedapat tonjolan yang disebut os maleolus atau mata kaki luar. Os tibia bentuknya lebih kecil, pada bagian pangkal meletak os fibula, pada bagian ujung mementuk persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat taju yang disebut os maleolus medialis.c.Os tarsalia (tulang pangkal kaki)Os tarsalia dihubungkan dengan tulang bawah oleh sendi pergelangan kaki. Terdiri dari tulang-tulang kecil yang banyaknya 5 buah yaitu :1)Talus (tulang loncat)2)Kalkaneus (tulang tumit)3)Navikular (tulang bentuk kapal)4)Os kuboideum (tulang bentuk dadu)5)Kunaiformi (3 buah): kunaiformi lateralis, kunaiformi intermedialis dan kunaiformi medialis,

7. Metatarsalia (tulang telapak kaki)Terdiri dari tulang-tulang pendek yang banyaknya 5 buah, yang masing-masing berhubungan dengan tarsus dan falangus dengan perantaraan persendian.

8. Falangus (ruas jari tangan)Ruas jari kaki merupakan tulang-tulang pendek yang masing-masing terdiri atas 3 ruas kecuali ibu jari kaki banyaknya 2 ruas.. Lengkung melingkang dibentuk oleh tulang tarsal, dan lengkung tranversal anterior dibentuk oleh kepala tulang metatarsal pertama dan kelima.

II.II OsteomyelitisII.II.IDefinisiOsteomielitis merupakan infeksi tulang ataupun sum-sum tulang, biasanya disebabkan oleh bakteri piogenik atau mikobakteri. Osteomielitis bisa mengenai semua usia tetapi umumnya mengenai anak-anak dan orang tua. Osteomielitis juga mengenai orang dengan gangguan kondisi kesehatan yang serius. Ketika tulang terinfeksi maka sumsum tulang akan membengkak dan menimbulkan tekanan pada dinding tulang, namun karena dinding tulang bersifat rigid maka pembuluh darah yang ada di di dalam sumsum tulang tersebut akan terkompresi sehingga menurunkan suplai darah ke tulang. Tanpa suplai darah yang cukup, bagian-bagian tulang dapat mengalami nekrosis. Bagian tulang yang mati tersebut sulit untuk diobati karena sel-sel leukosit dan antibiotik sulit untuk mencapainya. Infeksi pada tulang dapat juga menyebar dengan terbentuknya pus dan menginfeksi jaringan lunak disekitarnya seperti otot.2.2.EPIDEMIOLOGIOsteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-II, tetapi dapat pula ditemukanpadabayi.Insidendiamerika1dari5000anak.Padakeseluruhaninsidenterbanyakpadanegaraberkembang.Osteomielitispadaanakanakseringbersifatakutdanmenyebarsecarahematogen, sedangkan osteomielitis pada orang dewasa merupakan infeksi kronik yangberkembang secara sekunder dan fraktur terbuka dan meliputi jaringan lunak.Kejadian pada anak laki-laki lebih sering dibandingkan dengan anak perempuan denganperbandingan4:1.Lokasiyangseringialahtulang-tulangpanjang,misalnyafemur,tibia,humerus, radius, ulna dan fibula. Namun tibia menjadi lokasi tersering untuk osteomielitisposttraumakarenapadatibiahanyaterdapatsedikitpembuluhdarah.Faktor-faktorpasien seperti perubahan pertahanan netrofil, imunitas humoral, dan imunitas selural dapat meningkatkan resiko osteomielitis.

2.3 ETIOLOGIBiasanya mikroorganisme dapat menginfeksi tulang melalui tiga cara yaitu melalui pembuluh darah, langsung melalui area lokal infeksi (seperti selulitis) atau melalui trauma, termasuk iatrogenik seperti dislokasi sendi atau fiksasi internal.Pada balita, infeksi dapat menyebar ke sendi dan menyebabkan arthritis. Pada anak-anak yang biasanya terinfeksi adalah tulang panjang. Abses subperiosteal dapat terbentuk karena periosteum melekat longgar di permukaan tulang, sedangkan pada orang dewasa tulang yang paling sering terinfeksi adalah tulang belakang dan tulang panggul.Tibia bagian distal, femur bagian distal, humerus, radius dan ulna bagian proksimal dan distal, vertebra, maksila, dan mandibula merupakan tulang yang paling beresiko untuk terkena osteomielitis karena merupakan tulang yang banyak vaskularisasinya. Bagaimanapun, abses pada tulang dapat dipicu oleh trauma di daerah infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh Staphylococcus aureus, yang merupakan flora normal yang dapat ditemukan di kulit dan mukosa membran.

UmurOrganisme

Neonatus (lebih kecil dari 4 bulan)S. aureus,Enterobacterspecies, andgroup AandBStreptococcus species

Anak-anak (4 bulan 4 tahun)S. aureus,group AStreptococcus species,Haemophilus influenzae, andEnterobacterspecies

Anak-anak, remaja ( 4 tahun- dewasa)S. aureus(80%),group AStreptococcus species,H. influenzae, andEnterobacterspecies

Orang dewasaS. aureusand occasionallyEnterobacterorStreptococcusspecies

Selain bakteri, jamur dan virus juga dapat menginfeksi langsung melalui fraktur terbuka, operasi tulang atau terkena benda yang terkontaminasi. Osteomielitis kadang dapat merupakan komplikasi sekunder dari tuberkulosis paru. Pada keadaan ini, bakteri biasa menyebar ke tulang melalui sistem sirkulasi, pertama yang terinfeksi adalah sinovium (karena kadar oksigen yang tinggi) sebelum menginfeksi tulang. Pada osteomielitis tuberkulosis, tulang panjang dan tulang belakang merupakan satu-satunya tulang yang terinfeksi.Osteomielitis dapat juga disebabkan potongan besi yang mengenai tulang pada saat pembedahan untuk memperbaiki fraktur. Spora bakteri dan jamur dapat juga mengenai sendi tulang yang terlibat. Osteomielitis juga dapat terjadi akibat penyebaran infeksi jaringan lunak. Infeksi tersebut meyebar ke tulang dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. Tipe penyebaran ini biasa terjadi pada orang yang lebih tua. Infeksi dapat dimulai dari kerusakan akibat trauma, terapi radiasi, kanker, atau pada kulit yang luka yang disebabkan sedikitnya sedikit sirkulasi darah pada tulang atau pada penyakit diabetes. Infeksi sinus, gusi atau gigi dapat meyebar ke tulang-tulang kepala.2.4.KLASIFIKASIBerdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi menjadi 3, yaitu:1.Osteomielitis akut, yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 minggu sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis akut ini biasanya terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa dan biasanya terjadi sebagai komplikasi dari infeksi di dalam darah (osteomielitis hematogen)Osteomielitis akut terbagi lagi menjadi 2, yaitu:1.Osteomielitis hematogen, merupakan infeksi yang penyebarannya berasal dari darah. Osteomielitis hematogen akut biasanya disebabkan oleh penyebaran bakteri darah dari daerah yang jauh. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak. Lokasi yang sering terinfeksi biasa merupakan daerah yang tumbuh dengan cepat dan metafisis yang bervaskular banyak. Aliran darah yang lambat pada daerah distal metafisis menyebabkan thrombosis dan nekrosis local serta pertumbuhan bakteri pada tulang itu sendiri. Osteomielitis hematogen akut mempunyai perkembangan klinis dan onset yang lambat.2.Osteomielitis direk, disebabkan oleh kontak langsung dengan jaringan atau bakteri akibat trauma atau pembedahan. Osteomielitis direk adalah infeksi tulang sekunder akibat inokulasi bakteri yang disebabkan oleh trauma, yang menyebar dari fokus infeksi atau sepsis setelah prosedur pembedahan. Manifestasi klinis dari osteomielitis direk lebih terlokalisasi dan melibatkan banyak jenis organisme.2. Osteomielitis sub-akut, yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 1-2 bulan sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.3. Osteomielitis kronis, yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau lebih sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.Osteomielitis sub-akut dan kronis biasanya terjadi pada orang dewasa dan biasanya terjadi karena ada luka atau trauma (osteomielitis kontangiosa), misalnya osteomielitis yang terjadi pada tulang yang fraktur.Berikut merupakan beberapa pembagian osteomielitis yang lain :1. Osteomielitis pada vertebraKelainan ini lebih sulit untuk didiagnosis. Biasanya ada demam, rasa sakit pada tulang dan spasme otot. Proses ini lebih sering mengenai korpus vertebra dan dapat timbul sebagai komplikasi infeksi saluran kencing dan operasi panggul.Pada stadium awal tanda tanda destruksi tulang yang menonjol, selanjutnya terjadi pembentukan tulang baru yang terlihat sebagai skelerosis. Lesi dapat bermula dibagian sentral atau tepi korpus vertebra .Pada lesi yang bermula ditepi korpus vertebra, diskus cepat mengalami destruksi dan sela diskus akan menyempit. Dapat timbul abses para vertebral yang terlihat sebagai bayangan berdensitas jaringan lunak sekitar lesi. Di daerah torakal, abses ini lebih mudah dilihat karena terdapat kontras paru. Daerah Lumbal lebih sukar untuk dilihat, tanda yang penting adalah bayangan psoas menjadi kabur.Untuk membedakan penyakit ini dengan spondilitis tuberkulosa sukar, biasanya pada osteomielitis akan terlihat sklerosis, destruksi diskus kurang dan sering timbul penulangan antara vertebra yang terkena proses dengan vertebra di dekatnya (bony bridging).2. Osteomielitis pada tulang lainTengkorakBiasanya osteomielitis pada tulang tengkorak terjadi sebagai akibat perluasan infeksi di kulit kepala atau sinusitis frontalis. Proses detruksi bias setempat atau difuse. Reaksi periosteal biasanya tidak ada atau sedikit sekali.MandibulaBiasanya terjadi akibat komplikasi fraktur atau abses gigi.PelvisOsteomielitis pada tulang pelvis paling sering terjadi pada bagian sayap tulang ilium dan dapat meluas ke sendi sakroiliaka. Pada foto terlihat gambaran destruksi tulang yang luas, bentuk tidak teratur, biasanya dengan skwester yang multiple. Sering terlihat sklerosis pada tepi lesi. Secara klinis sering disertai abses dan fistula.Bedanya dengan tuberculosis, ialah destruksi berlangsung lebih cepat dan pada tuberculosis abses sering mengalami kalsifikasi. Dalam diagnosis differential perlu dipikirkan kemungkinan keganasan.3. Tipe khusus osteomielitisAbses BrodieAbses ini bersifat kronis, biasanya ditemukan dalam spondilosa tulang dekat ujung tulang. Bentuk abses biasanya bulat atau lonjong dengan pinggiran sklerotik, kadang-kadang terlihat skwester. Abses tetap terlokalisasi dan kavitas dapat secara bertahap terisi jaringan granulasi.Osteomielitis sklerosing GarrePada kelainan ini yang menonjol adalah sklerosis tulang dengan tanda-tanda destruksi yang tidak nyata. Bersifat kronis, dan biasanya hany satu tulang yang terkena dengan pelebaran tulang yang bersifat fusiform. Diagnosis differential yang penting adalah osteoid osteoma.4. Osteomielitis pada neonatus dan bayiOsteomielitis pada neonatus dan bayi sering kali hanya dengan gejala klinis yang ringan, dapat mengenai satu atau banyak tulang dan mudah meluas ke sendi di dekatnya. Biasanya lebih sering terjadi pada bayi dengan resiko tinggi seperti prematur, berat badan kurang. Tindakan-tindakan seperti resusitasi, vena seksi, kateterisasi dan infuse secara potensial dapat merupakan penyebab Infeksi. Kuman penyebab tersering adalah Streptococcus.Osteomielitis pada bayi biasanya disertai destruksi yang luas dari tulang, tulang rawan dan jaringan lunak sekitarnya. Pada neonatus ada hubungan antara pembuluh darah epifisis dengan pembuluh darah metafisis, yang disebut pembuluh darah transfiseal, Hubungan ini menyebabkan mudahnya infeksi meluas dari metafisis ke epifisis dan sendi. Kadang-kadang osteomielitis pada bayi juga dapat mengenai tulang lain seperti maksila, vertebra, tengkorak, iga dan pelvis. Tanda paling dini yang dapat ditemukan pada foto rontgen ialah pembengkakan jaringan lunak dekat tulang yang terlihat kira-kira 3 hari setelah infeksi. Demineralisasi tulang terlihat kira-kira 7 hari setelah infeksi dan disebabkan hyperemia dan destruksi trabekula. Destruksi korteks dan sebagai akibatnya pembentukan tulang sub-periosteal terlihat pada kira-kira 2 minggu setelah infeksi.Faktor predisposisi osteomielitis antara lain :1.Diabetes mellitus2. Penyakit sickle cell disease3. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS)4. IV drug abuse5. Alcoholism6. Penggunaan steroid jangka panjang7. Immunosupresi8. Penyakit sendi kronis9. Penggunaan alat-alat bantu ortopedik.2. 4. DIAGNOSAOsteomielitis dapat didiagnosa dari gambaran klinis, gambaran radiologi dan pemeriksaan laboratorium.2. 4. 1. GAMBARAN KLINISPada anak-anak, infeksi tulang yang didapat melalui aliran darah, dapat menyebabkan demam dan kadang-kadang di kemudian hari, menyebabkan nyeri pada tulang yang terinfeksi. Daerah diatas tulang bisa mengalami luka dan membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan nyeri.Infeksi tulang belakang biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan nyeri punggung dan nyeri tumpul jika disentuh. Nyeri akan memburuk bila penderita bergerak dan tidak berkurang dengan istirahat, pemanasan atau minum obat pereda nyeri. Demam, yang merupakan tanda suatu infeksi, sering tidak terjadi.Infeksi tulang yang disebabkan oleh infeksi jaringan lunak di dekatnya atau yang berasal dari penyebaran langsung, menyebabkan nyeri dan pembengkakan di daerah diatas tulang, dan abses bias terbentuk di jaringan sekitarnya. Infeksi ini tidak menyebabkan demam dan pemeriksaan darah menunjukkan hasil yang normal. Penderita yang mengalami infeksi pada sendi buatan atau anggota gerak, biasanya memiliki nyeri yang menetap di daerah tersebut.Jika suatu infeksi tulang tidak berhasil diobati, bisa terjadi osteomielitis menahun (osteomielitis kronis). Kadang-kadang infeksi ini tidak terdeteksi selama bertahun-tahun dan tidak menimbulkan gejala selama beberapa bulan atau beberapa tahun.Osteomielitis menahun sering menyebabkan nyeri tulang, infeksi jaringan lunak diatas tulang yang berulang dan pengeluaran nanah yang menetap atau hilang timbul dari kulit.Pengeluaran nanah terjadi jika nanah dari tulang yang terinfeksi menembus permukaan kulit dan suatu saluran (saluran sinus) terbentuk dari tulang menuju kulit.1.4.2.GAMBARAN RADIOLOGIKelainan tulang yang terjadi pada foto roentgen biasanya baru dapat dilihat kira-kira 10-14 hari setelah infeksi. Sebelumnya mungkin hanya dapat dilihat pembengkakan jaringan lunak saja. Perubahan-perubahan pada tulang lebih cepat terlihat pada anak-anak. Bila pada foto pertama belum terlihat kelainan tulang sedangkan klinis dicurigai osteomielitis, sebaiknya foto diulang kira-kira 1 minggu kemudian. Sering kali reaksi periosteum yang terlihat lebih dahulu, baru kemudian terlihat daerah-daerah berdensitas lebih rendah pada tulang yang menunjukkan adanya destruksi tulang, dan disebut rarefaksi. Gambaran tulang selanjutnya bergantung pada terapi yang diberikan. Bila terapi adekuat, proses akan menyembuh dan yang terlihat pada foto mungkin hanya berupa reaksi periostel dan skelerosis. Bila terapi terlambat atau tidak adekuat, maka gambaran radiologik akan memperlihatkan proses patologik.

Gambaran radiologi osteomielitis sangat bervariasi. Radiografi yang dilakukan pada awal perjalanan penyakit akan memperlihatkan pembengakakan jaringan lunak atau edem jaringan lunak subkutan, akan tetapi radiografi akan terlihat normal pada 7-10 hari pertama infeksi. Pada hari ke 10-14, suatu area fokal yang opak akan terlihat di metafisis. Hal ini diakibatkan oleh proses perusakan litik yang berhubungan dengan reaksi fokal periosteal. Gambaran radiologi yang tipikal akan menunjukkan suatu gambaran lusen berbentuk oval dan terletak longitudinal dengan dikelilingi oleh batas-batas sklerotik dengan sedikit atau tidak ada pembentukan tulang baru periosteal.Gambaran radiologi dapat terlihat normal, terutama diawal perjalanan penyakit. Pada beberapa keadaan, gambaran akan menunjukkan pembengakakan jaringan lunak, reaksi periosteal, resorpsi tulang subperiosteal, erosi dan skwestrum. Perluasan infeksi melalui korteks metafisis akan menyebabkan pembentukan tulang baru periosteal. Bila terjadi pembentukan tulang baru, baik di trabekula maupun korteks, maka tulang akan terlihat lebih opak yang dikenal dengan sklerosis. Tulang baru periosteal ini jika membungkus tulang lama akan menjadi involukrum. Bila terjadi perluasan infeksi ke tulang lain yang menyebabkan nekrosis maka disebut dengan skwestrum.COMPUTED TOMOGRAFICT scan merupakan alat pencitraan pilihan untuk memperlihatkan skwestrum dan erosi kortikal pada kasus osteomielitis kronis.2.5. DIAGNOSA BANDINGGambaran radiologik osteomielitis dapat menyerupai gambaran penyakit-penyakit lain pada tulang diantaranya yang terpenting adalah tumor ganas primer tulang.

1.OsteosarkomaBiasanya mengenai metafisis tulang panjang seperti osteomielitis sehingga stadium dini sangat sukar dibedakan denganosteomielitis.Padastadium yang lebih lanjut, kemungkinan untuk membadakan lebih besar karena pada osteosarkoma pembentukan tulang yang lebih banyak serta adanya infiltrasi tumor yang disertai penulangan patologik ke dalam jaringan lunak. Juga pada osteosarkoma ditemukan segitiga Codman.

2.Ewing sarkomaEwing sarcoma biasanya mengenai diafisis,tampak destruksi tulang yang bersifat infiltratif, reaksi periosteal yang kadang-kadang menyerupai kulit bawang yang berlapis-lapis dan massa jaringan lunak yang besar.2.6. PENGOBATANSetelah mendiagnosa osteomielitis, mengklasifikasikannya dan mengetahui penyebabnya, pengobatan yang dilakukan terdiri dari antibakteri, debridement dan jika perlu dilakukan penstabilan tulang. Kebanyakan pasien dengan osteomielitis berhasil diobati dengan terapi antibiotik. Antibakteri harus diberikan selama minimum 4 minggu (sebenarnya, 6 minggu) untuk mencapai penyembuhan. Untuk mengurangi biaya pengobatan, antibiotik parenteral untuk pasien rawat jalan dapat diganti dengan antibiotik oral.Beberapa penelitian telah membuktikan pengobatan untuk osteomielitis. Ada yang menemukan bahwa hanya 5 penelitian yang mencakup 154 pasien dengan infeksi tulang. Perencanaan pengobatan sulit dilakukan karena beberapa alasan: debridement tidak secara jelas mempengaruhi kerja antibiotik, keadaan klinis dan mikroorganisme patogen yang heterogen dan evaluasi bertahun-tahun diperlukan untuk menentukan ada atau tidak adanya remisi. Banyak penelitian yang tidak secara acak, tidak mempunyai grup sebagai kontrol dan hanya mencatat sejumlah kecil pasien.

A. Terapi AntibiotikOsteomielitis hematogen akut paling bagus diobati dengan evaluasi tepat terhadap mikroorganisme penyebab dan kelemahan mikroorganisme tersebut dan 4-6 minggu terapi antbiotik yang tepat.Debridement tidak perlu dilakukan jika diagnosis osteomielitis hematogen telah cepat diketahui. Anjuran pengobatan sekarang jarang memerlukan debridement. Bagaimanapun, jika terapi antibiotik gagal, debridement dan pengobatan 4-6 minggu dengan antibiotik parenteral sangat diperlukan. Setelah kutur mikroorganisme dilakukan, regimen antibiotik parenteral (nafcillin [Unipen] + cefotaxime lain [Claforan] atau ceftriaxone [Rocephin]) diawali untuk menutupi gejala klinis organisme tersangka. Jika hasil kultur telah diketahui, regimen antibiotik ditinjau kembali. Anak-anak dengan osteomielitis akut harus menjalani 2 minggu pengobatan dengan antibiotik parenteral sebelum anak-anak diberikan antibiotik oral.Osteomielitis kronis pada orang dewasa lebih sulit disembuhkan dan umumya diobati dengan antibiotik dan tindakan debridement. Terapi antibiotik oral tidak dianjurkan untuk digunakan. Tergantung dari jenis osteomielitis kronis, pasien mungkin diobati dengan antibiotik parenteral selam 2-6 minggu. Bagaimanapun, tanpa debridement yang bagus, osteomielitis kronis tidak akan merespon terhadap kebanyakan regimen antibiotik, berapa lama pun terapi dilakukan. Terapi intravena untuk pasien rawat jalan menggunakan kateter intravena yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama (contohnya : kateter Hickman) akan menurunkan masa rawat pasien di rumah sakit.Terapi secara oral menggunakan antibiotik fluoroquinolone untuk organisme gram negatif sekarang ini digunakan pada orang dewasa dengan osteomielitis. Tidak ada fluoroquinolone yang tersedia digunakan sebagai antistaphylococcus yang optimal, keuntungan yang penting dari insidensi kebalnya infeksi nosokomial yang didapat dengan bakteri staphylococcus. Untuk lebih lanjutnya, sekarang ini quinolone tidak menyediakan pengobatan terhadap patogen yang anaerob.B. DebridementDebridement pada pasien dengan osteomielitis kronis dapat dilakukan. Kualitas debridement merupakan faktor penting dalam suksesnya pengobatan. Setelah debridement dengan eksisi tulang, adalah hal yang perlu untuk menghapuskan/ menghilangkan dead space yang dilakukan dengan memindahkan jaringan di atasnya. Pengobatan dead space termasuk myoplasty lokal, pemindahan jaringan dan penggunaan antibiotik. Pelaksanaan pada jaringan lunak telah dikembangkan untuk meningkatkan aliran darah lokal dan pendistribusian antibiotik.2.7. PROGNOSISSetelah mendapatkan terapi, umumnya osteomielitis akut menunjukkan hasil yang memuaskan. Prognosis osteomielitis kronik umumnya buruk walaupun dengan pembedahan, abses dapat terjadi sampai beberapa minggu, bulan atau tahun setelahnya. Amputasi mungkin dibutuhkan, khususnya pada pasien dengan diabetes atau berkurangnya sirkulasi darah. Pada penderita yang mendapatkan infeksi dengan penggunaan alat bantu prostetik perlu dilakukan monitoring lebih lanjut. Mereka perlu mendapatkan terapi antibiotik profilaksis sebelum dilakukan operasi karena memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan osteomielitis.Komplikasi yang mungkin muncul dari osteomielitis antara lain: Osteomielitis kronis Penyebaran infeksi yang lokal Penurunan fungsi ekstremitas dan sendi Amputasi

BAB IIIKESIMPULANOsteomielitis merupakan infeksi tulang ataupun sum-sum tulang, biasanya disebabkan oleh bakteri piogenik atau mikobakteri. Osteomielitis bisa mengenai semua usia tetapi umumnya mengenai anak-anak dan orang tua. Oteomielitis umumnya disebabkan oleh bakteri, diantaranya dari species staphylococcus dan stertococcus. Selain bakteri, jamur dan virus juga dapat menginfeksi langsung melalui fraktur terbuka. Tibia bagian distal, femur bagian distal, humerus , radius dan ulna bagian proksimal dan distal, vertebra, maksila, dan mandibula merupakan tulang yang paling beresiko untuk terkena osteomielitis karena merupakan tulang yang banyak vaskularisasinya.Berdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi menjadi 3, yaitu : osteomielitis akut, sub akut dan kronis. Gambaran klinis terlihat daerah diatas tulang bisa mengalami luka dan membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan nyeri. Osteomielitis menahun sering menyebabkan nyeri tulang, infeksi jaringan lunak diatas tulang yang berulang dan pengeluaran nanah yang menetap atau hilang timbul dari kulit. Pengeluaran nanah terjadi jika nanah dari tulang yang terinfeksi menembus permukaan kulit dan suatu saluran (saluran sinus) terbentuk dari tulang menuju kulit.Oteomielitis didiagnosis banding dengan osteosarkoma dan Ewing sarkoma sebab memiliki gambaran radiologik yang mirip. Gambaran radiologik osteomielitis baru terlihat setelah 10-14 hari setelah infeksi, yang akan memperlihatkan reaksi periosteal, sklerosis, sekwestrum dan involikrum.Osteomielitis dapat diobati dengan terapi antibiotik selama 2-4 minggu atau dengan debridement. Prognosis osteomielitis bergantung pada lama perjalanan penyakitnya, untuk yang akut prognosisnya umumnya baik, tetapi yang kronis umumnya buruk.

DAFTAR PUSTAKA

1. Diagnosis and management of Osteomyelitis 2011;84(9):1027-1033. 2. Sjamsuhidajat.R; De Jong.W, Editor. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi, Cetakan Pertama, Penerbit EGC; Jakarta.1997. 1058-1064. 3. Sabiston. DC; alih bahasa: Andrianto.P; Editor Ronardy DH. Buku Ajar Bedah Bagian 2. Penerbit EGC; Jakarta.4. Schwartz.SI; Shires.GT; Spencer.FC; alih bahasa: Laniyati; Kartini.A; Wijaya.C; Komala.S; Ronardy.DH; Editor Chandranata.L; Kumala.P. Intisari Prinsip Prinsip Ilmu Bedah. Penerbit EGC; Jakarta.2000.5. Reksoprojo.S: Editor; Pusponegoro.AD; Kartono.D; Hutagalung.EU; Sumardi.R; Luthfia.C; Ramli.M; Rachmat. KB; Dachlan.M. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Penerbit Bagian Ilmu Bedah FKUI/RSCM; Jakarta.1995.

1