Referat-Epistaksis

22
ANATOMI PEMBULUH DARAH RONGGA HIDUNG Suplai darah cavum nasi berasal dari sistem karotis; arteri karotis eksterna dan karotis interna. Arteri karotis eksterna memberikan suplai darah terbanyak pada cavum nasi melalui : 1) Arteri sphenopalatina, cabang terminal arteri maksilaris yang berjalan melalui foramen sphenopalatina yang memperdarahi septum tiga perempat posterior dan dinding lateral hidung. 2) Arteri palatina desenden memberikan cabang arteri palatina mayor, yang berjalan melalui kanalis incisivus palatum durum dan menyuplai bagian inferoanterior septum nasi. Sistem karotis interna melalui arteri oftalmika mempercabangkan arteri ethmoid anterior dan posterior yang mendarahi septum dan dinding lateral superior. 1

description

referat

Transcript of Referat-Epistaksis

ANATOMI PEMBULUH DARAH RONGGA HIDUNG Suplai darah cavum nasi berasal dari sistem karotis; arteri karotis eksternadankarotisinterna.Arteri karotiseksternamemberikansuplai darahterbanyakpada cavum nasi melalui : 1) Arteri sphenopalatina, cabangterminal arteri maksilaris yang berjalanmelalui foramen sphenopalatina yang memperdarahi septum tiga perempatposterior dan dinding lateral hidung. ) Arteri palatina desenden memberikan cabang arteri palatina mayor, yangberjalanmelalui kanalisincisivuspalatumdurumdanmenyuplai bagianinferoanterior septum nasi. Sistem karotis interna melalui arteri oftalmikamempercabangkan arteri ethmoidanterior dan posterioryang mendarahiseptum dan dinding lateral superior. 1 !ambar 1. "askularisasi hidungDEFINISI #pistaksis adalah keluarnya darah dari hidung; merupakan suatu tanda ataukeluhanbukanpenyakit. $erdarahandari hidungdapat merupakangejalayangsangat menjengkelkandan mengganggu, dan dapat pula mengancamnya%a.&aktor etiologi harus dicari dandikoreksi untukmengobati epistaksis secaraefektif1,' ETIOLOGI $erdarahan hidung dia%ali oleh pecahnya pembuluh darah di dalamselaput mukosa hidung. (elapan puluh persen perdarahan berasal dari pembuluhdarah $leksus )iesselbach*area+ittle).$leksus )iesselbachterletakdiseptumnasi bagian anterior, di belakang persambungan mukokutaneus tempat pembuluhdarahyangkayaanastomosis*,). #pistaksisdapat ditimbulkanolehsebab-sebablokal dan umum atau kelainan sistemik.',,,.,/ 1) Lokal a) 0rauma #pistaksisyangberhubungandenganneoplasmabiasanyamengeluarkansekret dengankuat, bersin, mengorekhidung, trauma seperti terpukul,jatuhdansebagainya. Selainituiritasi olehgas yangmerangsangdantrauma pada pembedahan dapat juga menyebabkan epistaksis. b) 1nfeksi 1nfeksi hidung dan sinus paranasal, rinitis, sinusitis serta granulomaspesifik, seperti lupus, sifilis dan lepra dapat menyebabkan epistaksis. c) 2eoplasma #pistaksis yang berhubungan dengan neoplasma biasanya sedikit danintermiten, kadang-kadangditandai denganmukusyangbernodadarah,3emongioma, karsinoma, serta angiofibroma dapat menyebabkanepistaksis berat. d) )elainan kongenital )elainan kongenital yang sering menyebabkan epistaksis ialah perdarahantelangiektasis heriditer *hereditary hemorrhagic telangiectasia45sler6sdisease). $asienini jugamenderitatelangiektasisdi %ajah, tanganataubahkan di traktus gastrointestinal dan4atau pembuluh darah paru. e) Sebab-sebab lain termasuk benda asing dan perforasi septum. $erforasi septum nasi atau abnormalitas septum dapat menjadi predisposisiperdarahan hidung. 7agian anterior septum nasi, bila mengalamideviasiatau perforasi, akan terpapar aliran udara pernafasan yang cenderungmengeringkan sekresi hidung. $embentukan krusta yang keras dan usahamelepaskan dengan jari menimbulkan trauma digital. $engeluaran krustaberulangmenyebabkanerosi membranamukosaseptumdankemudianperdarahan. f) $engaruh lingkungan 8isalnya tinggal di daerah yang sangat tinggi, tekanan udara rendah ataulingkungan udaranya sangat kering. ' 2) Sistemik a) )elainandarahmisalnyatrombositopenia, hemofiliadanleukemia, 10$,diskrasia darah, obat-obatan seperti terapi antikoagulan, aspirin danfenilbuta9on dapat pula mempredisposisi epistaksis berulang. b) $enyakit kardiovaskuler 3ipertensi dan kelainan pembuluh darah, seperti pada aterosklerosis,nefritis kronik, sirosis hepatis, sifilis, diabetes melitus dapat menyebabkanepistaksis. #pistaksis akibat hipertensi biasanya hebat, sering kambuh danprognosisnya tidak baik. c) 7iasanya infeksiakut padademamberdarah, influen9a,morbili,demamtifoid. d) !angguan endokrin $ada%anitahamil, menarchedanmenopauseseringterjadi epistaksis,kadang-kadang beberapa %anita mengalami perdarahan persisten darihidung menyertai fase menstruasi. e) (efisiensi "itamin : dan )f) Alkoholismeg) $enyakit von ;illebrandLOKASI EPISTAKSIS 8enentukansumberperdarahanamat penting, meskipunkadang-kadangsukar ditanggulangi. $ada umumnya terdapat dua sumber perdarahan, yaitu daribagian anterior dan posterior. , 1) #pistaksis anterior dapat berasal dari $leksus )iesselbach, merupakansumber perdarahan paling sering dijumpai anak-anak.(apat juga berasaldari arteri ethmoidanterior.$erdarahandapat berhenti sendiri *spontan)dan dapat dikendalikan dengan tindakan sederhana',.,/!ambar . #pistaksis anterior) #pistaksis posterior, berasal dari arteri sphenopalatina dan arteri ethmoidposterior. $erdarahancenderunglebihberat danjarangberhenti sendiri, sehinggadapat menyebabkan anemia, hipovolemi dan syok. Sering ditemukan padapasien dengan penyakit kardiovaskular*',.,/). !ambar '. #pistaksis posterior GAMBARAN KLINIS DAN PEMERIKSAAN . $asien sering menyatakan bah%a perdarahan berasal dari bagian depan danbelakang hidung. $erhatian ditujukan pada bagian hidung tempat a%al terjadinyaperdarahan atau pada bagian hidung yang terbanyak mengeluarkan darah.)ebanyakan kasusepistaksis timbul sekunder trauma yang disebabkanoleh mengorek hidung menahun atau mengorek krusta yang telah terbentuk akibatpengeringanmukosa hidungberlebihan. $entingmendapatkanri%ayat traumaterperinci.ataularutanlidokain >yang ditetesi larutan adrenalin 141??? ke dalamhidung untuk/ menghilangkan rasa sakit dan membuat vasokontriksi pembuluh darah sehinggaperdarahan dapat berhenti untuk sementara.Sesudah 1? sampai 1. menit kapasdalam hidung dikeluarkan dan dilakukan evaluas1. *',.,@) $asien yang mengalami perdarahan berulang atau sekret berdarah dari hidungyang bersifat kronik memerlukan fokus diagnostik yang berbeda dengan pasiendenganperdarahanhidungaktif yangprioritasutamanyaadalahmenghentikanperdarahan. $emeriksaan yang diperlukan berupa.,/:a)