Referat Ani

33
Referat Referat Manegement Fraktur Manegement Fraktur Pembimbing: dr. M Nasir Zubaidi, Sp OT Oleh: Ani krisnawati 012065132

Transcript of Referat Ani

Page 1: Referat Ani

Referat Referat Manegement Fraktur Manegement Fraktur Pembimbing:dr. M Nasir Zubaidi, Sp OTOleh:Ani krisnawati012065132

Page 2: Referat Ani

Pendahuluan Pendahuluan

Definisi Fraktur merupakan terpisahnya

kontinuitas tulang yang terjadi karena tekanan yang berlebihan pada tulang.

Etiologi Akibat dari cedera seperti

kecelakaan, olahraga/karena jatuh.

Page 3: Referat Ani

Klasifikasi fraktur Klasifikasi fraktur Berdasarkan hubungan dengan

dunia luar dibagi menjadi 2:

Page 4: Referat Ani

Berdasarkan type fraktur

Page 5: Referat Ani

Fraktur terbuka dibagi menjadi 3 grade:

Page 6: Referat Ani

klasifikasi fraktur tertutupklasifikasi fraktur tertutup

Page 7: Referat Ani

Gambaran klinikGambaran klinikNyeri Edema/bengkakEkimosis/memarSpasme ototPenurunan sensasiGangguan fungsiMobilitas abnormalKrepitasiDeformitasSyok hipovolemik

Page 8: Referat Ani

Diagnosis Diagnosis Anamnesis

Kapan terjadinya trauma, Dimana terjadinya, Jenisnya, berat ringannya trauma, arah trauma, mekanisme trauma.

Pemeriksaan fisikMencari kemungkinan komplikasi umum seperti syok pd fraktur multipel, fraktur pelvis, tanda-tanda sepsis pada fraktur terbuka yg mengalami infeksi.

Pemeriksaan status lokalis

Page 9: Referat Ani

Komplikasi frakturKomplikasi frakturLocal complications

Early complications Visceral injury

contoh: fraktur tulang costa menyebabkan pneumothorax

Vascular injurycontoh: paraesthesia pd jari atau tangan, ekstremitas yang rusak bisa pucat dan pulse bisa lemah atau tidak teraba

Nerve injury biasanya terjadi pd fraktur humerus atau siku dan lutut

Page 10: Referat Ani

Compartement syndrome perdarahan, edema, inflamasi ↑tekanan dlm kompartement osteofasciaterjadi ↓aliran capilari ischemia ototgambaran klinis ischemia:Pain ParaesthesiaPallor Paralysispulselessness

Haemarthrosis extravasasi darah kedalam sendi atau rongga synovial

Page 11: Referat Ani

Gas gangrene Disebabkan oleh infeksi Clostridial (terutama

Clostridium welchii). Merupakan organisme anaerob yang bisa hidup dan bermultiplikasi pada jaringan dengan tekanan oksigen rendah toksin yang dihasilkan oleh organisme ini bisa menghancurkan dinding sel dan sebabkan nekrosis jaringan, sehingga mudah menyebar.

Gambaran klinis : adanya nyeri dan bengkak pada sekitar luka, terlihat discharge kecoklatan, bisa terjadi pyrexia, pulse rate meningkat, dan berbau (muncul pada 24 jam dari injury). Selanjutnya bisa terjadi toxicaemia dan pasien bisa coma dan meninggal.

Gas gangrene harus dibedakan dari anaerobic cellulitis, yang banyak membentuk gas tapi terjadi toxicaemia hanya sedikit.

Pencegahan : eksisi semua jaringan mati,jika ada keraguan maka biarkan jaringan luka terbuka.

Treatment : Beri fluid replacement, antibiotic intravena, beri hyperbaric Oksigen untuk mmbatasi penyebaran, dan buang semua jaringan mati.

Page 12: Referat Ani

Infeksi oTerjadi pada open fraktur atau pada close fraktur yang

telah dibuka. oYang paling sering terjadi adalah chronic osteitisoGambaran klinis : luka mengalami inflamasi dan mulai

mgeluarkan cairan seropurulen

Fraktur Blisterkarena elevasi dari lapisan superficial kulit akibat edema

Plaster soresplaster sore terjadi dimana kulit menekan langsung ke tulang, cegah dengan penggunaan padding

Page 13: Referat Ani

Late complications• Delayed union

Page 14: Referat Ani

Non-union◦Hyperthrophic non-union

bone end membesar, osteogenesis masih aktif tp tidak cukup untuk menjembatani gap/celah

◦Athropic non-unionosteogenesis terlihat berhenti

Treatment:Diinduksi union fungsional bracing, juga dengan pulses electromagnetic field dan low ulsed ultrasound

Operative: Hyperthrophic rigid fixation dan bone graft Athropic bone graft

Page 15: Referat Ani

Mal union ◦fragmen bersatu dengan posisi yg salah◦Gagal mereduksi fraktur, gagal

mempertahankan reduksiAvaskular necrosis

Pada x-ray terlihat peningkatan densitas tulang Grown disturbanceBed soresMyosititis ossificansTendon lesionNerve compressionMuscle contractureJoint instability

Page 16: Referat Ani

Complication of major Complication of major traumatrauma Tetanus

organisme tetanus tumbuh di jaringan mati, yang mmproduksi endotoxin yang bisa ke CNS melalui darah dan perineural lymphatic dari daerah infeksi. Toxin tetap berada di sel anterior horn sehingga sulit dinetralkan oleh antitoxin

Adult respiratory distress syndromePada stage parah shock dan septicemia, rusaknya sel endotel dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah kecil sebabkan hemorrhagic, cairan kaya protein bocor ke jaringan interstitial pulmonary dan alveoli. Muncul emboli lemak di kapiler dan inflamasi perivascular, sehingga pernapasan terganggu

Fat emboli syndromeadanya globule lemak dengan diameter lebih dari 10nm. Asal dari embolism kemungkinan dari bone marrow, dan biasanya terjadi pada pasien multiple fracture

Disseminated intravaskuler coagulationgangguan pada koagulasi dan hemostasis, karena adnya pelepasan thromboplastin ke sirkulasi , kerusakan endotel dan aktivasi platelet. Mengakibatkan koagulasi intravascular, penurunan clotting factor, fibrinolysis dan thrombocytopenia.

Crush syndromeketika otot dikompresi terlalu lama, lalu dilepaskan kompresinya sehingga ada toxic metabolit yang nantinya dilepas ke sirkulasi. Mengakibatkan hiperkalemoa, metabolic acidosis, hypocalcemia

Multisystem organ failureterjadi respon inflamasi yang generalized, yang dimediasi oleh cytokine

Page 17: Referat Ani

Manejemen fraktur Manejemen fraktur tertutuptertutup

Page 18: Referat Ani

4 faktor yang mempengaruhi manajement patah tulang ( Fracture Quartet )

HoldSafetyMoveSpeed

Page 19: Referat Ani

Reduce Reduce Untuk mendapatkan keterangan tambahan yg

cukup dan garis fraktur yg sebenarnya.

Page 20: Referat Ani

Hold reduction Hold reduction 1. Continuous traction Digunakan pada anggota badan bagian

bawah yg patah. Sangat berguna pada fraktur jenis spiral.Jenis traksi: Traksi dengan gravitasi Skin traction Skeletal tractionKomplikasi traksi: Kesulitan bernapas Nerve injury pd orang yg tua Pin-site infection

Page 21: Referat Ani

2. Cast splintage Khususnya pada fraktur bagian bawah

dan kebanyakan fraktur pd anak-anak. Kekurangannya: berdasarkan fraktur

quartet terdapat move krn sendi tertutup oleh plester dan kemungkinan besar akan kaku/ fraktur disease

Komplikasi: Tight cast Pressure sores Skin abrasion or laceration Loose cast

Page 22: Referat Ani

3. Fungtional bracing menggunakan plester of paris atau

bahan yg lebih ringan Merupakan cara untuk mencegah

kekakuan sendi atau setelah pelaksanaan fractur splintage

Bagian yg di balut hanya diatas fraktur shg meleluasakan sendi untuk bergerak

Umunya digunakan untuk fraktur tulang tibia.

Page 23: Referat Ani
Page 24: Referat Ani

4. Internal fixation Patahan tulang dapat dikokohkan dgn

skrup, mamasukkan pin/paku,plat metal yg di topang oleh skrup.

Tidak menyebabkan kekakuan sendi Kekurangan: terdapat safety karena

kemungkinan besar terjadi sepsis yg diakibatkan oleh (luka kotor,higienitas rendah)

Diindikasikan untuk fraktur yang tidak dpt diatasi kecuali dgn operasi, fraktur tidak stabil, fraktur patologis, fraktur multipel.

Page 25: Referat Ani

Interfragmentary screw

Wires ( transfixing, cerclage and tension band ) kedua teknik ini digunakan pada patah tulang patellar

Page 26: Referat Ani

Plates and screw digunakan pada patah tulang metaphyseal tulang panjang dan patah tulang diaphyseal tulang radius dan ulna

Intramedullary nails

Page 27: Referat Ani

Komplikasi internal fixationInfeksiNon-unionKegagalan implantasirefracture

Page 28: Referat Ani

External fixationExternal fixation

Metode alternatif manajemen fraktur dengan fiksasi eksternal, biasanya pada ekstrimitas dan tidak untuk fraktur lama

Post eksternal fiksasi, dianjurkan penggunaan gips.

Setelah reduksi, dilakukan insisi perkutan untuk implantasi pen ke tulang

Lubang kecil dibuat dari pen metal melewati tulang dan dikuatkan pennya

Page 29: Referat Ani

ExerciseExercisePencegahan edemaElevasiLatihan aktifGerakan yang dibantuAktivitas fungsional

Page 30: Referat Ani

Manajemen fraktur Manajemen fraktur terbukaterbuka

Page 31: Referat Ani

DebridementUntuk menghilangkan jaringan yg mati.

Prinsip-prinsip yg hrs di observasi: Wound excision

batas dari setiap luka di eksisi dan meninggalkan kulit yg sehat saja

Wound extension Wound cleansing

pembersihan semua material dan debris jaringan lalu luka ditutup dgn balutan saline

Removal of devitalized tissuejaringan yg mati, otot yg mati berwarna keunguan diragukan keaktifannya hrs disingkirkan

Nerve and tendontinggalkan saraf dan tendon yg terpotong walaupun luka sudah dibersihkan krn kemungkinan masih bisa disambungkan lagi

Page 32: Referat Ani

Penutupan lukaluka yg berukuran besar hrs di debridement. Idealnya dilakukan 72 jam pertama atau sesegera mungkinStabilisasi tulang yg patahmereduksi terjadinya infeksi dan akan membantu dlm penyembuhan jaringan lunak, metode fiksasi tergantung dari derajat kontaminasi, jarak waktu yang diperlukan sampai oprasi dilakukan dan jumlah kerusakan jaringan lunak yg terjadi.

Page 33: Referat Ani