Referat Caca - Atresia Ani

27
MANAJEMEN TATALAKSANA ATRESIA ANI Pembimbing: dr. H. Abdullah Djalaluddin M., Sp.B

Transcript of Referat Caca - Atresia Ani

Page 1: Referat Caca - Atresia Ani

MANAJEMEN TATALAKSANA ATRESIA ANI

Pembimbing:

dr. H. Abdullah Djalaluddin M., Sp.B

Page 2: Referat Caca - Atresia Ani

Atresia AniMerupakan suatu kelainan kongenital tanpa anus atau dg anus tidak sempurna

Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan embriologik di daerah anus, rektum bagian distal sampai traktus urogenitalis terjadi di minggu ke-4 usia kehamilan.

I

n

s

i

d

e

n

1

:

5

0

0

k

e

l

a

h

ir

a

n

4

0

0

0

k

e

l

a

h

ir

a

n

d

g

k

e

l

a

i

n

a

n

a

n

o

r

e

c

t

a

l

Tujuan: menambah wawasan ttg manajemen tatalaksana atresia ani sebagai salah satu tindakan penyelamatan bagi penderita

Page 3: Referat Caca - Atresia Ani

Embriologi

Page 4: Referat Caca - Atresia Ani

Cont..Terbentuk pd

minggu ke-4 fase embrio bulan ke-6

fase fetus

Primitive gut

Fase embrio 4mm: alantois+hidgut body stalk ke ventral melingkari lumen hadgut; duktus

mesofrenik masuk kloaka.

Embrio memanjang lebihi body stalk angulasi membran kloaka kearah kranial bentuk lipatan koronal +

komponen koronal septum urorektal penyatuan anus

Septum urorektal bagi 2: ventral (kloaka & sinus

urogenital VU & uretra) dan dorsal (rectum)

Embrio 8mm: ventral sinus urogenitalis primitif; dorsal rectum primitive;

dihub olh sal kloaka

Membran kloaka: membran urogenital

(ventral), membran anal (dorsal) & perineum

primer

Membran anal ruptur di minggu 8 saat embrio 30mm

Membran kloaka dasar fossa genitalis / kloaka eksternal; bag

posterior hilang.

Page 5: Referat Caca - Atresia Ani

Cont..

Pembentukan tuberkel ani dx et sn muncul dr lipatan

tulang ekor

Tuberkel tumbuh ke ventral kelilingi bag akhir hidgut

Kanalis ani: atas bag akhir hidgut;

bawah proctoderm

Gagal bentuk batas antara rectum dan proctoderm

Atresia recti

Page 6: Referat Caca - Atresia Ani

Anatomi

Page 7: Referat Caca - Atresia Ani

Fisiologi Anorectal

Motilitas kolon

Absorbsi cairan

Keluarkan isi feses dari kolon ke rectum

Page 8: Referat Caca - Atresia Ani

Klasifikasi Atresia Ani

• Berdasarkan kelainan– Anal stenosis– Membranosus atresia– Anal agenesis– Rectal atresia

• Berdasarkan sub kelompok anatomi– Letak tinggi– Letak intermediate– Letak rendah

• Klasifikasi Wingspread– Golongan I– Golongan II

Page 9: Referat Caca - Atresia Ani

Etiologi Atresia Ani

Karena kegagalan pembentukan septum urorektal secara komplit karena gangguan pertumbuhan, fusi, atau pembentukan anus dari tonjolan embrionik

Page 10: Referat Caca - Atresia Ani

Diagnosis Atresia Ani

AnamnesisPemeriksaan

fisikPemeriksaan

penunjangAtresia Ani

Page 11: Referat Caca - Atresia Ani

Tatalaksana Atresia Ani

Preventif

Ibu hamil 3bln hati-hati pada obat, makanan awetan, alkohol

Periksa lubang dubur bayi saat lahir

Atur diet yang baik dan beri laktulosa untuk hindari konstipasi

Page 12: Referat Caca - Atresia Ani

Algoritma Malformasi Anorektal pada Laki-laki

Page 13: Referat Caca - Atresia Ani

Algoritma Malformasi Anorektal pada Perempuan

Page 14: Referat Caca - Atresia Ani

Kolostomi• Kolostomi adalah pembuatan lubang

sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut untuk mengeluarkan feses.

Tipe kolostomi yang dapat digunakan pada bayi dengan atresia ani adalah kolostomi loop yaitu dengan membuat suatu lubang pada lengkung kolon yang dieksteriorisasi.

Page 15: Referat Caca - Atresia Ani

Desinfeksi kulit

Insisi kuadran abdomen yg akan

dieksteiorasi

Insisi fat fasia otot

perineum

Keluarkan lengkung kolon tanpa

melipat/memutarnya

Buat lubang di mesokolon Fiksasi

Jahit kembali fasia dan kulit

Buat insisi di apeks dari

lengkung kolon

Tutup sekitar kolostomi dg petrolatum &

penyeka

Pasang kantung

kolostomi

Kolostomi

Page 16: Referat Caca - Atresia Ani

Perawatan post kolostomi• Rawat post operasi dengan baik observasi kemungkinan komplikasi• Memberikan perawatan anoplasty perineal yang baik, cegah infeksi,

yang dapat mempercepat penyembuhan– Jangan meletakkan apapun pada rectum– Biarkan perineum terbuka– Rubah posisi kiri kanan– Posisi panggul ditegakkan jika akan melakukan pembersihan atau perawatan

• Lakukan perawatan kolostomi dengan baik– Cegah ekskoriasi dan iritasi– Observasi dan catat ukuran, frekwensi, karekteristik feces

• Pertahankan nutrisi yang adekuat untuk mencegah dehidrasi ketidakseimbangan Elektrolit– NGT pada awal post operasi digunakan– Monitor cairan parenteral

Page 17: Referat Caca - Atresia Ani

Komplikasi Kolostomi

• Obstruksi• Infeksi• Retraksi stoma/ mengkerut• Prolaps pada stoma• Stenosis / penyempitan dari lumen stoma• Perdarahan stoma

Page 18: Referat Caca - Atresia Ani

Posterio Sagital Ano Rectal Plasty

PSARP adalah suatu tindakan operasi definitif pada pasien atresia ani dengan tehnik operasi menggunakan irisan kulit secara sagital mulai dari tulang koksigeus sampai batas anterior bakal anus (Kella, 2006)

Page 19: Referat Caca - Atresia Ani

Macam-macam PSARP

Minimal PSARP

Limited PSARP

Full PSARP

Page 20: Referat Caca - Atresia Ani

Teknik Operasi PSARP

GA endorectal intubasi pasien

posisi tengkurep dan pelvis ditinggikan

Identivikasi anal dimple

Insisi bagian tengah sacrum bawah 2cm depan pusat

spingter

Os. Coxigeus dibelah: tampak m. levator

belah: tampak dinding belakang rektum

Rektum dibebaskan dari jaringan sekitar

Rektum ditarik lewati levator, musle

complex dan parasagital fiber

Lakukan anoplasti

Page 21: Referat Caca - Atresia Ani

Perawatan Pasca Operasi PSARP

• Diberikan antibiotik intravena selama 3 hari, dan salep antibiotok selama 8- 10 hari.

• Dilakukan anal dilatasi pada 2 minggu pasca operasi dengan heger dilatation.

Page 22: Referat Caca - Atresia Ani

Tutup Kolostomi

• Tindakan yang terakhir dari atresia ani. Biasanya beberapa hari setelah operasi, anak akan mulai BAB melalui anus. Pertama, BAB akan sering tetapi seminggu setelah operasi BAB berkurang frekuensinya dan agak padat.

• Indikasi tutup kolostomi apabila kalibrasi anus tercapai

Page 23: Referat Caca - Atresia Ani

Kalibrasi Anus

• UMUR UKURAN1 - 4 Bulan # 124 - 12 bulan # 138 - 12 bulan # 141-3 tahun # 153 - 12 tahun # 16> 12 tahun # 17

• FREKUENSI DILATASITiap 1 hari 1x dalam 1 bulanTiap 3 hari 1x dalam 1 bulanTiap 1 minggu 2 x dalam 1 bulanTiap 1 minggu 1x dalam 1 bulanTiap 1 bulan 1x dalam 3 bulan

Page 24: Referat Caca - Atresia Ani

PROGNOSIS

• Prognosis tergantung pada fungsi klinis. Dengan khusus dinilai pengendalian defekasi, pencemaran pakaian dalam, sensibilitas rektum dan kekuatan kontraksi otot sfingter pada colok dubur (Sjamsuhidajat, 2004).

• Fungsi kontinensia tidak hanya bergantung pada kekuatan sfingter atau sensibilitasnya, tetapi juga pada usia serta kooperasi dan keadaan mental penderita (Sjamsuhidajat, 2004).

Page 25: Referat Caca - Atresia Ani

Skoring KlotzNo. Variabel Kondisi Skor

1. Defekasi 1-2 kali sehari2  hari sekali3 – 5 kali sehari3  hari sekali> 4 hari sekali

11223

2. Kembung Tidak pernahKadang-kadangTerus-menerus

123

3. Konsistensi NormalLembekEncer

123

4. Perasaan ingin BAB TerasaTidak terasa

13

5. Soiling Tidak pernahTerjadi bersama flatusTerus-menerus

123

6. Kemampuan menahan feses yang akan keluar

> 1 menit< 1 menitTidak bisa menahan

123

7. Komplikasi Tidak adaKomplikasi minorKomplikasi mayor

123

Penilaian hasil skoring:

nilai scoring 7 – 21

< 7 = Sangat baik

7-10 = Baik

11-13 = Cukup

> 14 = Kurang

Page 26: Referat Caca - Atresia Ani

Daftar Pustaka• Agania, Routh. 2010. Anus Imperforta. Available from:

http://surgery.med.umich.edu/pediatric/clinical/physician_content/am/imperforate_anus.shtml. Diakses pada 28 Agustus 2012.

• Hayle, T. Debas. 2003. Gastrointestinal Surgery. 3rd Edition. New York : Springer.• Joseph D. 2005. Management Of Anorectal Malformations And Hirschsprung Disease In Guyana. Dept. of

Pediatric Surgery Georgetown Public Hospital Corporation.• Kella N, Memon A B, Qureshi G. A. 2006. Urogenital Anomalies Associated with Anorectal Malformation in

Children. World Journal of Medical Sciences 1 (2)• Lawrence W.2003. Anorectal Anomalies, Current Diagnosis & Treatment. Edisi 11. United States: Mc. Graw Hill

Professional.• Prince A Sylvia,1995. Patofisiologi. Clinical Concept. Alih bahasa : Peter Anugrah. Jakarta: EGC. • Reksoprodjo S. 2000. Malformasi Anorektal .Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Binarupa Aksara.• Sabiston, David C. 1994. Buku Ajar Bedah. Bagian 2. Jakarta: EGC.• Sacharin, M.R. 2009. Atresia Ani dengan Fistula Retrovestibula. Available from:

http://bedahugm.net/Bedah-Anak/Atresia-Ani-dengan-Fistula-Rektovestibula. Diakses pada 28 Agustus 2012. • Sadler T W. 2000. Embriologi Kedokteran Langman. Edisi ke-7. Jakarta: EGC.• Schwartz, Shires, Spencer. 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah, Edisi 6. Jakarta : EGC.• Sjamsuhidajat , Wim de Jong. 2004. Kelainan Bawaan. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC.• Steve, DL. 2009. Newborn Anorectal Malformations.Available from:

http://www.ptolemy.ca/members/archives/2009/Newborn%20Anorectal%20Malformations.html. Diakses pada 8 September 2012.

Page 27: Referat Caca - Atresia Ani

TERIMA KASIH

.: Ersa Masruroh – G1A211018 :.