REFERAT 2

17
REFERAT FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERPERAN DALAM TERJADINYA STROKE

description

refrat 2

Transcript of REFERAT 2

Page 1: REFERAT 2

REFERAT

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERPERAN DALAM TERJADINYA

STROKE

Page 2: REFERAT 2
Page 3: REFERAT 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) mendefinisikan stroke sebagai suatu

gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala

klinik baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat

menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.Sebagian

besar kasus dijumpai pada orang-orang yang berusia di atas 40 tahun. Semakin tua

umur, resiko terkena stroke semakin besar.

Terdapat beberapa faktor resiko terjadinya stroke, antara lain: usia lanjut,

hipertensi, DM, penyakit jantung, hiperkolesterolemia, merokok dan kelainan

pembuluh darah otak. Menurut taksiran WHO, sebanyak 20,5 juta jiwa di dunia

sudah terjangkit stroke tahun 2011. Dari jumlah tersebut 5,5 juta jiwa telah

meninggal dunia. Penyakit darah tinggi atau hipertensi menyumbangkan 17,5 juta

kasus stroke di dunia. Di Indonesia penyakit ini menduduki posisi ketiga setelah

jantung dan kanker. Sebanyak 28,5% penderita meninggal dunia dan sisanya

memderita kelumpuhan sebagian atau total. Hanya 15% saja yang dapat sembuh

total dari serangan stroke dan kecacatan.

Stroke merupakan masalah kesehatan di beberapa negara akibat tingginya

angka morbiditas dan mortalitas penderitanya. Sehingga mengharuskan para

peneliti membuat strategi untuk mengurangi angka kejadian stroke sebagai

tindakan pencegahan yang efektif dengan mengenal dan mengontrol semua

etiologi dan faktor resiko yang dapat di modifikasi. Adapun faktor-faktor resiko

terjadinya stroke antara lain hipertensi (71%), merokok (35 %), DM (30%),

hiperkolesterolemia (11%) dan riwayat stroke sebelumnya (TIA) (22%).

Page 4: REFERAT 2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui apa sajakah faktor-

faktor risiko yang berperan dalam stroke?

C. Tujuan

Untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berperan dalam terjadinya

stroke.

Page 5: REFERAT 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Stroke

Stroke atau serangan otak adalah sindrom klinis yang awal timbulnya

mendadak, progresif, cepat, berupa defisit neurologis fokal dan atau global, yang

berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-

mata di sebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.

Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh

gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat

menimbulkan cacat atau kematian. Secara umum, stroke digunakan sebagai

sinonim Cerebro Vascular Disease (CVD) dan kurikulum Inti Pendidikan Dokter

di Indonesia (KIPDI) mengistilahkan stroke sebagai penyakit akibat gangguan

peredaran darah otak (GPDO).Stroke atau gangguan aliran darah di otak disebut

juga sebagai serangan otak (brain attack), merupakan penyebab cacat (disabilitas,

invaliditas).

B. Epidemiologi

Insiden stroke bervariasi di berbagai negara di Eropa, diperkirakan

terdapat 100-200 kasus stroke baru per 10.000 penduduk per tahun. Di Amerika

diperkirakan terdapat lebih dari 700.000 insiden stroke per tahun, yang

menyebabkan lebih dari 160.000 kematian per tahun, dengan 4.8 juta penderita

stroke yang bertahan hidup. Rasio insiden pria dan wanita adalah 1.25 pada

kelompok usia 55-64 tahun, 1.50 pada kelompok usia 65-74 tahun, 1.07 pada

kelompok usia 75-84 tahun dan 0.76 pada kelompok usia diatas 85 tahun.

Page 6: REFERAT 2

C. Klasifikasi

Dikenal bermacam-macam klasifikasi stroke berdasarkan atas patologi

anatomi (lesi), stadium dan lokasi (sistem pembuluh darah).

1. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya:

a.Stroke iskemik

1).Transient Ischemic Attack (TIA)

2). Trombosis serebri

3). Emboli serebri

b. Stroke hemoragik

1). Perdarahan intraserebral

2). Perdarahan subarakhnoid

2. Berdasarkan stadium:

a.Transient Ischemic Attack (TIA)

b. Stroke in evolution

c. Completed stroke

3. Berdasarkan lokasi (sistem pembuluh darah):

a.Tipe karotis

b. Tipe vertebrobasiler

D. Faktor Risiko

Faktor resiko untuk terjadinya stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan

kemungkinannya untuk dimodifikasi atau tidak (nonmodifiable, modifiable, atau

potentially modifiable) dan bukti yang kuat (well documented atau less well

documented).

1. Non modifiable risk factors :

a. Usia

Risiko terkena stroke meningkat sejak usia 45 tahun. Setiap penambahan usia tiga

tahun akan meningkatkan risiko stroke sebesar 11-20%. Dari semua stroke, orang

yang berusia lebih dari 65 tahun memiliki risiko paling tinggi yaitu 71%,

Page 7: REFERAT 2

sedangkan 25% terjadi pada orang yang berusia 65-45 tahun, dan 4% terjadi pada

orang berusia <45 tahun.

b. Jenis kelamin

Menurut data dari 28 rumah sakit di Indonesia, ternyata laki-laki banyak menderita

stroke dibandingkan perempuan. Insiden stroke 1,25 kali lebih besar pada laki-laki

dibanding perempuan.

c. Ras/etnis

Orang kulit hitam lebih banyak menderita stroke dari pada orang kulit putih. Hal

ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan gaya hidup. Pada tahun 2004 di

Amerika terdapat penderita stroke pada laki-laki yang berkulit putih sebesar 37,1%

dan yang berkulit hitam sebesar 62,9% sedangkan pada wanita yang berkulit putih

sebesar 41,3% dan yang berkulit hitam sebesar 58,7%.

d. Genetik

Gen berperan besar dalam beberapa faktor risiko stroke, misalnya hipertensi,

jantung, diabetes dan kelainan pembuluh darah. Riwayat stroke dalam keluarga,

terutama jika dua atau lebih anggota keluarga pernah mengalami stroke pada usia

kurang dari 65 tahun, meningkatkan risikoi terkena stroke.Menurut penelitian

Tsong Hai Lee di Taiwan pada tahun 1997-2001 riwayat stroke pada keluarga

meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 29,3%.

2. Modifiable risk factors

a. Well-documented and modifiable risk factors

1). Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke. Hipertensi

meningkatkan risiko terjadinya stroke sebanyak 4 sampai 6 kali. Makin tinggi

tekanan darah kemungkinan stroke makin besar karena terjadinya kerusakan pada

dinding pembuluh darah sehingga memudahkan terjadinya

penyumbatan/perdarahan otak. Sebanyak 70% dari orang yang terserang stroke

mempunyai tekanan darah tinggi.

Page 8: REFERAT 2

2). Paparan asap rokok

Kebiasaan merokok meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 4 kali. Merokok

menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri di seluruh tubuh (termasuk yang

ada di otak dan jantung), sehingga merokok mendorong terjadinya aterosklerosis,

mengurangi aliran darah, dan menyebabkan darah mudah menggumpal.

3). Diabetes

Diabetes melitus merupakan faktor risiko untuk stroke, namun tidak sekuat

hipertensi. Diabetes melitus dapat mempercepat terjadinya aterosklerosis

(pengerasan pembuluh darah) yang lebih berat sehingga berpengaruh terhadap

terjadinya stroke. Menurut penelitian Siregar F (2002) di RSUP Haji Adam Malik

Medan dengan desain case control, penderita diabetes melitus mempunyai risiko

terkena stroke dengan OR: 3,39. Artinya risiko terjadinya stroke pada penderita

diabetes mellitus 3,39 kali dibandingkan dengan yang tidak menderita diabetes

mellitus.

4). Atrial fibrilasi dan beberapa kondisi jantung tertentu

Penyakit jantung yang paling sering menyebabkan stroke adalah fibrilasi

atrium/atrial fibrillation (AF), karena memudahkan terjadinya penggumpalan

darah di jantung dan dapat lepas hingga menyumbat pembuluh darah di otak. Di

samping itu juga penyakit jantung koroner, kelainan katup jantung, infeksi otot

jantung, pasca operasi jantung juga memperbesar risiko stroke. Fibrilasi atrium

yang tidak diobati meningkatkan risiko stroke 4-7 kali.

5). Dislipidemia

Kondisi ini secara langsung dan tidak langsung meningkatkan faktorrisiko,

tingginya kolesterol dapat merusak dinding pembuluh darah dan juga

menyebabkan penyakit jantung koroner. Kolesterol yang tinggi terutama Low

Density Lipoprotein (LDL) akan membentuk plak di dalam pembuluh darah dan

dapat menyumbat pembuluh darah baik di jantung maupun di otak. Kadar

kolesterol total > 200 mg/dl meningkatkan risiko stroke 1,31-2,9 kali.

Page 9: REFERAT 2

6). Transient Ischemic Attack

Sekitar 1 dari seratus orang dewasa akan mengalami paling sedikit 1 kali serangan

iskemik sesaat (TIA) seumur hidup mereka. Jika diobati dengan benar, sekitar 1/10

dari para pasien ini kemudian akan mengalami stroke dalam 3,5 bulan setelah

serangan pertama, dan sekitar 1/3 akan terkena stroke dalam lima tahun setelah

serangan pertama.12 Risiko TIA untuk terkena stroke 35-60% dalam waktu lima

tahun.

7). Obesitas

Obesitas berhubungan erat dengan hipertensi, dislipidemia, dan diabetes melitus.

Obesitas meningkatkan risiko stroke sebesar 15%. Obesitas dapat meningkatkan

hipertensi, jantung, diabetes dan aterosklerosis yang semuanya akan meningkatkan

kemungkinan terkena serangan stroke.

b. Less well-documented and modifiable risk factors

1). Penyalahgunaan alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengganggu metabolisme tubuh,

sehingga terjadi dislipidemia, diabetes melitus, mempengaruhi berat badan dan

tekanan darah, dapat merusak sel-sel saraf tepi, saraf otak dan lainlain. Semua ini

mempermudah terjadinya stroke. Konsumsi alkohol berlebihan meningkatkan

risiko terkena stroke 2-3 kali.

2). Penyalahgunaan obat

Pada orang-orang yang menggunakan narkoba terutama jenis suntikan akan

mempermudah terjadinya stroke, akibat dari infeksi dan kerusakan dinding

pembuluh darah otak. Di samping itu, zat narkoba itu sendiri akan mempengaruhi

metabolisme tubuh, sehingga mudah terserang stroke.

3). Stres

Hampir setiap orang pernah mengalami stres. Stres psiokososial dapat

menyebabkan depresi. Jika depresi berkombinasi dengan faktor risiko lain

Page 10: REFERAT 2

(misalnya, aterosklerosis berat, penyakit jantung atau hipertensi) dapat memicu

terjadinya stroke. Depresi meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 2 kali.

Page 11: REFERAT 2

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Faktor risiko terjadinya stroke dibagi menjadi Non modifiable risk factors

(Usia, jenis kelamin, ras/etnis, genetik) dan Modifiable risk factors (Well-

documented and modifiable risk factors yaitu hipertensi, paparan asap rokok

diabetes melitus, atrial fibrilasi, dislipidemia, Transient Ischemic Attack, obesitas

dan Less well-documented and modifiable risk factors yaitu penyalahgunaan

alkohol, penyalahgunaan obat, stres).

B. Saran

Sebagai pihak medis penting untuk kita memberikan edukasi kepada pasien

dalam membantu pencegahan terjadinyanya stroke melalui pengetahuan tentang

faktor-faktor risiko stroke.

Page 12: REFERAT 2

DAFTAR PUSTAKA

1. Hartwig M. Penyakit serebrovaskular. Dalam: Price SA,eds. Patofisiologi

konsep klinis proses-proses penyakit. Volume 2. Edisi 6. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC; 2005.h.1105-30. Madiyono B & Suherman SK.

Pencegahan Stroke & Serangan Jantung Pada Usia Muda. Balai Penerbit

FKUI. Jakarta. 2003.hal:3-11.

2. Mardjono M & Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat.

Jakarta. 2010: 290-91.

3. Morris JH. Sistem saraf. Dalam: Robbins SL, Kumar V,eds. Buku ajar

patologi. Volume 2. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC; 2002.

h.474-510.

4. Noeryanto M. Masalah-masalah Dalam Stroke Akut, Temu Regional

Neurologi, Universitas Diponegoro. Semarang, 2002.dalam Standard

Pelayanan Minimal Tatalaksana Stroke Non Hemoragik Fase Akut Dan

Pfevensi Skunder.2011. http:/ /standar-pelayanan-minimal-tatalaksana.html

5. Rismanto. Gambaran Faktor-Faktor Risiko Penderita Stroke Di Instalasi

Rawat Jalan Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2006.FKM

UNDIP.Semarang.2006.http://www.fkm.undip.ac.id/data/index.php?

action=4&idx=3745

6. Who Step Stroke Manual : The Who Stepwise Approach To Stroke

Surveillance. Geneva, Worl Health Organization

http://www.who.int/chp/steps/stroke/en/index.html