Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

66
RANGUMAN TEORI AKUNTANSI CHAPTER 9 : REVENUE DEFINISI PENDAPATAN Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi selama periode yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas normal entitas ketika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas , selain yang berkaitan dengan meningkatkan kontribusi dari peserta ekuitas PENDAPATAN – aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utamadan berlanjut dari entitas tersebut. Pendapatan mempunyai dua karakteristik utama yaitu: Aliran Masuk Aset atau Kenaikan Aset Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul, harus terjadi transaksiatau kejadian yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset. Tidak ada batasan bahwa aset harus berupa kas atau alat likuid yang lain. Akan tetapi, tidak semuakenaikan aset dapat menimbulkan pendapatan Operasi Utama atau Sentral Berlanjut Secara netral pendapatan adalah produk perusahaan sebagai hasil dari upayaproduktif. Pendapatan diukur dengan jumlah rupiah aset baru yang diterima daripelanggan. Kegiatan utama atau sentral yang menerus atau berlanjut merupakankarakteristik yang membatasi kenaikkan yang dapat disebut pendapatan. Kenaikan aset harus berasal dari kegiatan operasi dan bukan kegiatan investasi dan pendanaan. Akan tetapi, pendapatan atau untung yang tidak berasal dari operasi utama dengan sendirinya lalu dapat disebut sebagai pos nonoperasi. Karakteristik pendukung dari definisi pendapatan yaitu : 1. Operasi dan Nonoperasi – pemisahan hanya dapat dibenarkan kalau laba atau rugi tersebut benar- benar luar biasa dan berkaitan dengan tujuan perusahaan utama hanya secara sangatkebetulan saja.

Transcript of Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Page 1: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

RANGUMAN

TEORI AKUNTANSI

CHAPTER 9 : REVENUE

DEFINISI PENDAPATAN

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi selama periode yang timbul dalam

pelaksanaan aktivitas normal entitas ketika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas ,

selain yang berkaitan dengan meningkatkan kontribusi dari peserta ekuitas

PENDAPATAN – aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas

atau penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi

barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utamadan

berlanjut dari entitas tersebut.

Pendapatan mempunyai dua karakteristik utama yaitu:

Aliran Masuk Aset atau Kenaikan Aset

Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul, harus terjadi transaksiatau kejadian

yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset. Tidak ada batasan bahwa aset harus

berupa kas atau alat likuid yang lain. Akan tetapi, tidak semuakenaikan aset dapat menimbulkan

pendapatan

Operasi Utama atau Sentral Berlanjut

Secara netral pendapatan adalah produk perusahaan sebagai hasil dari upayaproduktif. Pendapatan

diukur dengan jumlah rupiah aset baru yang diterima daripelanggan. Kegiatan utama atau sentral

yang menerus atau berlanjut merupakankarakteristik yang membatasi kenaikkan yang dapat disebut

pendapatan. Kenaikan aset harus berasal dari kegiatan operasi dan bukan kegiatan investasi dan

pendanaan. Akan tetapi, pendapatan atau untung yang tidak berasal dari operasi utama

dengan sendirinya lalu dapat disebut sebagai pos nonoperasi.

Karakteristik pendukung dari definisi pendapatan yaitu :

1. Operasi dan Nonoperasi – pemisahan hanya dapat dibenarkan kalau laba atau rugi tersebut benar-

benar luar biasa dan berkaitan dengan tujuan perusahaan utama hanya secara sangatkebetulan saja.

Page 2: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Bila tidak bersifat luar biasa, pos-pos tersebut lebih tepat dilaporkansebagaipendapatan lain-lain

dan untung

2. Penurunan kewajiban – terjadi penurunan atau pelunasan kewajiban

3. Suatu Entitas – maksud dalam tujuan definisi mengisyaratkan bahwa konsep kesatuan usahadianut

dalam pendefinisian.

4. Produk perusahaan – pendapatan akhirnya harus direpresentasi oleh aliran masuk dana

dari pelanggan, hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana pendapatan diukur

dan bukan menunjukkan bagaimana atau syarat pendapatan terjadi.

5. Pertukaran produk – pendapatan akhirnya harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dicatat

dalam sistem pembukuan.

6. Berbagai bentuk dan nama – pendapatan adalah konsep yang bersifat generic dan mencakupisemua

pos dengan berbagai bentuk dan nama apapun

7. Kenaikan Ekuitas

PENDAPATAN VS UNTUNG

IAI/IASC tidak secara formal membedakan pendapatan (revenues) dan untung(gains).

Pendapatan dan untung dicakupi dalam satu definisi penghasilan(income).

FASB memisahkan pendapatan dan untung sebagai elemen yang berdiri sendiri

UNTUNG

ialah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi peripheral (ikutan)atau incidental

(kala-kala) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan lainyang mempengaruhi

entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat dari pendapatan atau investasi oleh pemilik

Makna yang terkandung dalam definisi Untung :

1. Kenaikan ekuitas bersih

2. Periferal atau incidental

3. Selain yang dicakupi pendapatan

4. Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik

FASB perlu membedakan pendapatan dan untung karena sumber untung berbeda dengan

operasiutama.

Karakteristik Sumber Untung :

Page 3: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

1. Periferal atau incidental

2. Transfer nontimbal-balik

3. Penahanan asset

4. Faktor lingkungan

Pembedaan lebih diarahkan untuk tujuan penyajian daripada untuk membedakan makna pendapatan

dan untung

PENGAKUAN PENDAPATAN

Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah

tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Dua konsep penting :

1. Pembentukan Pendapatan (Earning Of Revenue)

Pembentukan Pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan

bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada.

Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau

terhak (to be earned) bersamaan dengan dan melekatkan pada seluruh atau totalitas proses

berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Pendekatan ini

dilandasi oleh konsep dasar upaya dan hasil/capaian serta kontinuitas usaha. Biaya merepresentasi

upaya dan pendapatan merepresentasi capaian.

Pendekatan ini juga dilandasi oleh konsep Homogenitas Kos yaitu Seluruh pos biaya yang

direpresentasi dengan kos menghasilkan pendapatan sebagai satu kesatuan. Kos komponen atau

pos biaya secara individual mempunyai kontribusi dalam menghasilkan pendapatan. Kos mempunyai

kedudukan yang sama dalam menghasilkan pendapatan.

Implikasi Konsep Homogenitas Kos

Kos berkaitan dengan pendapatan secara proporsional dengan besarnya kos. Urutan pengurangan

kos barang terjual, biaya penjualan, dan biaya administratif dalam statemen L-R bukan merupakan

urutan prioritas. Begitu kos suatu objek biaya terjadi, pendapatan dapat dianggap terbentuk

sehingga laba juga terbentuk.

Page 4: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Asumsi di Balik Homogenitas Kos

Dianutnya konsep dasar upaya dan capaian/hasil. Upaya terjadi dahulu baru pendapatan datang.

Setiap usaha secara umum mendatangkan atau menjajikan laba sehingga orang mau melakukan

usaha. Biaya (expense) merupakan upaya yang sengaja dilakukan secara senang hati dengan penuh

kesadaran, semangat, dan pengertian bukan beban yang harus diderita atau ditanggung oleh

pendapatan. Istilah beban tidak cocok/mengenai untuk expense.

2. Realisasi pendapatan (realization of revenue) pendekatan transaksi

Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat terjadi

kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk baik produk

telah selesai dan diserahkan ataupun belum dibuat sama sekali. Berdasarkan konsep realisasi,

pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan dan kontrak.

KRITERIA PENGAKUAN PENDAPATAN

1. Telah terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized atau realizable)

Telah terealisasi bilamana produk (barang atau jasa), barang dagangan, atau aset lain telah terjual

atau ditukarkan dengan kas atau klaim atas kas. Cukup pasti terealisasi bilamana aset berkaitan yang

berterima atau ditahan mudah dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas yang cukup pasti

jumlahnya. Mudah dikonversi bila mempunyai (a) harga satuan yang tetap tidak bergantung bentuk

dan penyajian barang dan (b) daftar harga barang tersedia di suatu pasar aktif tersedia.

2. Telah terbentuk/terhak (earned)

Telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukan secara substansial kegiatan yang harus

dilakukan untuk dapat menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada pendapatan.

Kedua kriteria harus dipenuhi walaupun bobot atau kekritisan untuk keduanya berbeda untuk situasi

yang berbeda. Cukup terbentuk dapat dikaitkan dengan produk akhir atau dengan perioda.

Page 5: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Pendapatan baru dapat diakui kalau dipenuhi syarat-syarat berikut :

1. Keterukuran nilai asset

2. Adanya suatu transaksi

3. Proses penghimpunan secara substansial telah selesai

SAAT PENGAKUAN PENDAPATAN

Kapan kedua kriteria kriteria pengakuan dipenuhi. Berbagai gagasan :

1. Saat kontrak penjualan disepakati setelah menandatangani kontrak penjualan dan bahkan

sudah menerima kas untuk seluruh nilai kontrak tetapi perusahaan belum mulai memproduksi

barang, contoh barang konsumsi dengan jarak penandatangan kontrak dan penyerahan barang

cukup pendek.

2. Selama proses produksi secara bertahap pengakuan pendapatan dapat dilakukan secara

bertahap (per perioda akuntansi) sejalan dengan kemajuan proses produksi atau sekaligus pada

saat projek selesai dan diserahkan.

Akresi yaitu pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau proses alamiah lainnya. Apresiasi

yaitu selisih penilai pasar wajar dan aset perusahaan dengan kos (atau nilai buku aset

terdepresiasi).

3. Saat produksi selesai, pendapatan sudah terealisasi dan pada saat produk selesai pendapatan

secara substansial sudah terbentuk.

4. Saat penjualan

5. Saat kas terkumpul, pengakuan berdasarkan asas kas.

Page 6: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

SAAT PENGAKUAN PENJUALAN JASA

Sejalan dengan pengakuan pendapatan pada perusahaan perdagangan atau pemanufakturan.

Pedoman umum :

1. Saat jasa telah dilaksanakan atau dikonsumsi

2. Selama proses pelaksanaan secara bertahap

3. Saat pelaksanaan jasa selesai sepenuhnya

4. Saat kas terkumpul

PROSEDUR PENGAKUAN PENDAPATAN

Kebijakan akuntansi perusahaan yang menetapkan kapan suatu penjualan dianggap secara teknis telah

terjadi sehingga memicu pencatatan jumlah rupiah penjualan tersebut. Kebijakan ini biasanya

dituangkan dalam buku pedoman akuntansi (accounting manual).

Page 7: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

CHAPTER 10 : EXPENSES

DEFINISI BEBAN

Dalam SFAC no 6, FASB mendefinisikan

Beban adalah aliran keluar atau pemakaian aktiva dan timbulnya hutang selama satu periode yang

berasaldari penjualan atau produksi barang, atau penyerahan jasa atau pelaksanaankegiatan yang lain

yang merupakan kegiatan utama suatu entitas

Sedangkan menurut IAI mendefinisikan

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar

atauberkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunanekuitas yang tidak

menyangkut pembagian kepada penanam modal (paragraf 70b)

KOS dan BEBAN

Untuk memanfaatkan aset entitas memerlukan kos dan bebanmerepresentasikan perubahan

nilai. Perubahan nilai diartikan sebagaiperngorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan jasa. Jika tidak

ada kos makatidak ada beban.

Secara konseptual menurut prinsip keberlangsungan usaha (goingconcern), penggunaan akan

barang dan jasa (aset) perusahaan ditujukan untuk jangka panjang sehinggan kos dari aset tersebut

mengalami dua tahap yaitupengakuan dan pembebanan. Hal tersebut berarti kos diakui sebagai

asetkemudian diakui sebagai beban untuk periode manfaat aset tersebut digunakan.

“Dengan landasan konsep dasar kontinuitas usaha serta upaya dan hasil,masalah teoritis dalam

tahap pembebanan adalah pemecahan aliran kos yang telahdiakui sebagai aset menjadi bagian yang

merupakan biaya perioda berjalan dalamrangka penentuan biaya periodik dan bagian yang baru akan

menjadi biaya dalamperioda- perioda berikutnya.” (Suwardjono, Edisi Ketiga:397)

Selain itu terdapat pula definisi mengenai hubungan kos dan bebanmenurut American

Accounting Association (AAA) pada tahun 1957 sebagai : “beban adalah biaya yang telah kadaluarsa,

secara langsung maupun tidak langsung pada periode fiskal, dari aliran barang atau jasa ke pasar dan operasi yang

berhubungan”

Page 8: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

BEBAN dan RUGI

Menurut definisi, yang dimasukkan dalam beban hanya perubahan – perubahan yang tidak

menguntungkan saja yang terjadi dalam proses memperolehpendapatan. Kebalikannya adalah bahwa

aktiva yang habis atau menurunnyaaktiva dimana kejadian ini tidak berkaitan dengan proses penyediaan

barang dan jasa bagi pelanggan atau klien seharusnya dikelompokkan sebagai kerugian dantidak

dikelompokkan sebagai beban. Kerugian dan beban merupakan perubahanyang relevan dalam

perhitungan laba bersih bagi pemegang saham danperusahaan.

Menurut Suwardjono (Edisi Ketiga, Hlm. 9) terdapat tiga kata kunci padapengertian rugi yaitu

penurunan ekuitas, bukan merupakan transaksi ke pemilik,dan transaksi periferal atau insidental. Dalam

hal ini yang membedakan biaya danrugi adalah mengenai transaksi periferal atau insidental atau di luar

kendalimanajemen. Berbeda dengan beban yang timbul akibat dari kendali manajemenyaitu aktivitas

penggunaan aset (barang dan jasa).

Namun, dari definisi yang terdapat dalam Konsep Dasar Penyusunan danPenyajian Laporan

Keuangan, IAI (1994) tidak memisahkan biaya dengan rugi.Jadi semua potensi jasa baik yang digunakan

secara langsung ataupun tidak langsung untuk memperoleh pendapatan disebut dengan biaya. IAI

(1994) bahkansecara spesifik menyebutkan hal tersebut seperti yang tertulis pada paragraf 78berikut ini

: kerugian termasuk dalam kelompok beban. Pada dasarnya pembedaanantara beban dan rugi hanya

untuk kepentingan pengungkapan seperti padapendapatan dan untung.

PENGAKUAN BEBAN

Berdasarkan KDPPLK paragraf 94, beban diakui dalam laporan laba rugikalau penurunan

manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunanaktiva atau peningkatan kewajiban

telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Iniberarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan

pengakuan kenaikankewajiban atau penurunan aktiva (misalnya, akrual hak karyawan ataupenyusunan

aktiva tetap). Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasarhubungan langsung antara biaya yang

timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh (matching of cost with revenue). Misalnya, berbagai

komponen bebanyang membentuk beban pokok penjualan (cost or expense of goods sold ) diakuipada

saat yang sama sebagai penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang.

Page 9: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Kalau manfaat ekonomi diharapkan timbul selama periode akuntansi danhubungannya dengan

penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau tak langsung, beban diakui dalam laporan laba rugi

atas dasar prosedur alokasi yangrasional dan sistematis. Hal ini sering diperlukan dalam pengakuan

beban yangberkaitan dengan penggunaan aktiva seperti aktiva tetap, goodwill, paten, merk dagang.

Dalam kasus semacam itu, beban ini disebut penyusutan atau amortisasi.Prosedur alokasi ini

dimaksudkan untuk mengakui beban dalam periode akuntansiyang menikmati manfaat ekonomi aktiva

yang bersangkutan.

Pengakuan beban menurut kerangka kerja IASB terdiri dari dua kriteriautama yaitu :

1. Terdapat kemungkinan adanya keuntungan yang akan mengalir keperusahaan. Tingkat kemungkinan

tersebut memang merupakan konsepyang tidak mutlak. Hal tersebut tergantung pada ketersediaan

bukti ketikalaporan keuangan akan disusun atau dipersiapkan.

2. Memiliki nilai yang dapat diukur dan reliabel. Dengan demikian untuk akun-akun yang menggunakan

estimasi, diperlukan bukti-bukti yangmendukung validitas estimasi tersebut.

Beban harus diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan keuntunganekonomi di masa depan

berhubungan dengan penurunan aset atau peningkatankewajiban dapat diukur secara reliabel.Semua

kos dapat ditangguhkan pembebanannya apabila kos tersebutmemenuhi kriteria sebagai aktiva yaitu :

Memenuhi definisi aktiva (memiliki manfaat ekonomi masamendatang, dikuasai oleh

perusahaan, dan berasal dari transaksimasa lalu).

Ada kemungkinan yang cukup bahwa manfaat ekonomi masamendatang yang melekat pada

aktiva dapat dinikmati oleh entitasyang menguasai.

Besarnya manfaat dapat diukur dengan cukup andal.

Beban juga dapat timbul dalam laporan laba rugi pada saat timbulkewajiban tanpa adanya pengakuan

aktiva. Misalnya adanya hutang garansiproduk

PENGUKURAN BEBAN

Dalam mengukur beban dalam satu periode akuntansi, dibutuhkanberbagai keputusan atau

pertimbangan untuk menentukan bagaimana bebantersebut akan dialokasikan pada periode-periode

selanjutnya yang menunjukkanadanya pendapatan. Dalam hal tersebut, terdapat berbagai standar

Page 10: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

akuntansi yangdapat digunakan sebagai acuan atau pedoman. Misalnya, IAS 16/AASB 116

yangmenyatakan bahwa nilai-nilai aset yang dapat di depresiasi dapat diukur denganbeberapa cara

setelah pengakuannya (seperti model biaya perolehan atau modelpenilaian) dan beberapa pilihan

alternatif untuk depresiasi (seperti metode garislurus, nilai menurun dan jumlah unit).

Sejalan dengan penilaian aktiva, biaya dapat diukur atas dasar jumlahrupiah yang digunakan

untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu,pengukuran biaya dapat didasarkan pada:

Kos Historis Kos historis merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yangdikorbankan untuk

memperoleh aktiva. Pengukuran beban atas dasar koshistoris dapat digunakan untuk jenis

aktiva seperti gedung, peralatan, dansebagainya.

Kos Pengganti / Kos Masukan Terkini ( Replacement Cost / Curent Input Cost ) Kos masukkan

terkini menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yangharus dikorbankan sekarang oleh

suatu entitas untuk memperoleh aktivayang sejenis dalam kondisi yang sama. Contohnya,

penilaian untuk persediaan.

Setara Kas (Cash Equivalent )Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan

caramenjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaannormal.

Meskipun pada prakteknya metode pengukuran yang masih banyak digunakan adalahhistorical cost ,

namun dengan mulai diadopsinya IFRS diIndonesia, maka pengukuran yang sesuai standar adalah

dengan menggunakan metode fair value. Dengan demikian, untuk pencatatan beban sebagai akibat

daridepresiasi (penyusutan), nilai yang dicantumkan dalam beban adalah nilai selisihantara nilai wajar

dengan nilai buku (apabila nilai wajar lebih kecil dari nilaibukunya).

ALOKASI BEBAN

Salah satu cara untuk mengukur beban adalah dengan mengalokasikanbeban-beban tersebut ke

periode-periode dimana beban tersebut dinikmati. Hal inibiasanya disebut dengan matching concept.

Konsep tersebut memperlakukan kosdengan mengalokasikan kos yang sudah kadaluarsa (beban) ke

periode-periodedimana beban tersebut terjadi. Namun, pengalokasian tersebut hanya bersifatestimasi.

Dalam akuntansi, pencocokan antara beban dan pendapatan merupakanfungsi utama, namun hal

tersebut tetap saja sulit untuk dilakukan karenaberhubungan dengan penilaian akuntan tersebut.

Page 11: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Akuntan harus mengidentifikasimana aset yang telah digunakan (kadaluarsa) dan jumlah yang harus

ditulissebagai tandingan pendapatan pada periode tersebut.

Matching Concept adalah hal yang paling penting dalam akuntansi biayahistoris. Kos yang sudah

kadaluarsa akan menjadi beban dan disajikan dalamlaporan laba rugi, sedangkan kos yang belum

kadaluarsa akan dicatat sebagai asetdan disajikan dalam laporan posisi keuangan. Untuk mengatasi

masalahpenentuan dan pengukuran kos menjadi beban, terdapat tiga metode dari matchingkos yang

sering digunakan, yaitu :

a) Hubungan Sebab dan Akibat

Penggunaan barang dan jasa oleh perusahaan harus menghasilkanpendapatan pada periode

tersebut. Hubungan antara beban dan pendapatanharus merupakan hubungan sebab akibat pada

perusahaan tersebut.Maksudnya, pendapatan timbul karena adanya outflow berupa beban.Dengan

demikian pendapatan merupakan akibat dari adanya beban. Sesuaidengan prinsip pengakuan

pendapatan, tidak ada kos penjualan jika tidak ada pendapatan.

Misalnya, pada perusahaan konstruksi yang menerima kontrak jangka panjang. Perusahaan tidak

akan mengakui biaya yang dikeluarkanuntuk membangun proyek dalam kontrak sebagai kos

ataupun bebansebelum pendapatan diakui, melainkan diakui sebagai aset. Apabilapendapatan telah

diakui maka kos atau beban pun akan diakui. Namundalam prakteknya hal tersebut susah untuk

dilaksanakan. Misalnya,pendapatan sebesar Rp 100.000 dihasilkan dari beban Rp 60.000.

Dari jumlah beban tersebut, Rp 15.000 merupakan beban gaji. Bilamenggunakan konsep sebab

akibat beban berupa gaji sebesar Rp 15.000tersebut dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp

25.000 dari totalpendapatan tersebut. Namun pada kenyataannya hal tersebut tidak dapatdinilai

dan tidak dapat dibuktikan secara pasti.

b) Alokasi yang Sistematis dan Rasional

Tidak semua beban dapat dialokasikan dengan menggunakankonsep sebab dan akibat. Sebagai salah

satu alternatif, alokasi yangsistematis dan rasional dapat digunakan. Tujuannya yaitu untuk

mengakuibeban dalam periode akuntansi dimana pada periode tersebut beban itudimanfaatkan

atau telah kadaluarsa. Jadi, beban dialokasikan pada periodedimana beban tersebut dikonsumsi,

bukan berdasar produk yangdihasilkan. Menurut IAS 16/AASB 116, depresiasi adalah alokasi

Page 12: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

yangsistematis dari jumlah yang dapat didepresiasi dari sebuah aset selamaumur ekonomisnya.

Depresiasi merupakan salah satu contoh dari prosesalokasi.

Namun masalahnya, apakah depresiasi merupakan suatu prosedur,atau kejiadian yang

sebenarnya/nyata? Telah diketahui sebelumnya bahwadepresiasi merupakan kejadian moneter

yang disebabkan oleh kejadianfisik. Jadi depresiasi merupakan fenomena yang terjadi, dan beban

yangdicatat merupakan efek moneternya. Berbagai cara untuk mengukurdepresiasi dapat dipilih

oleh akuntans sesuai dengan standar yangditentukan, selama cara yang digunakan rasional dan

sistematik, maka caratersebut dapat diterima. Satu kelemahan dari alokasi kos adalahbergantung

pada estimasi dan asumsi penyusunnya yang mungkin bersifatsubyektif.

Namun, alasan lain yang mendukung dasar alokasi ini yaitu:

Banyak jenis beban yang berkaitan secara tidak langsung denganpendapatan periode berjalan

sehingga akan lebih tepat jika dialokasikanberdasar periode yang menikmati beban tersebut.

Dalam banyak hal, tidak mudah menghubungkan beban-beban tertentudengan pendapatan.

Misalnya beban perawatan medis pegawai.

Apabila terdapat beban yang tidak dapat dikaitkan dengan manfaatekonomi di periode berjalan

ataupun periode selanjutnya, maka tidak adaalasan penundaan pencatatan beban tersebut.

Beban untuk kegiatan atau kejadian yang sifatnya normal dan berulang-ulang serta jumlahnya

relatif konstan, maka pengalokasian beban tersebuttidak menggambarkan penandingan yang

sempurna karena beban tersebutsebenarnya berkaitan dengan periode sebelum atau

sesudahnya. Namunhal tersebut tidak mempengaruhi laba secara material.

Seringkali suatu beban terdiri dari berbagai komponen beban lainnya(misalnya beban penjualan

yang terdiri dari beban angkut, potonganpenjualan, dan lain-lain) dan sulit untuk menelusuri

dampak pendapatandari masing-masing beban tersebut. Namun pengalokasian beban

tersebutpada periode berjalan tetap harus dicatat.

Page 13: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

c) Pengakuan Sesegera Mungkin

Merupakan konsep yang mengakui dan mengukur kos yangdikeluarkan sesegera mungkin sebagai beban

karena tidak adanya manfaatekonomi yang dapat diukur secara reliabel. Contohnya yaitu biaya iklan

(advertising expenses) dan biaya penelitian (research expenditure). Biayaiklan segera diakui sebagai

beban karena manfaat ekonomi daripengeluaran tersebut tidak dapat diukur secara reliabel.

Meningkatnyakonsumen yang membeli produk perusahaan bisa saja berasal daripengaruh iklan pada

periode sebelumnya sehingga efek keuntungan dariadanya iklan pada periode berjalan tidak dapat

diukur dengan andal.

Begitupula dengan biaya penelitian yang manfaat ekonominya jugatidak dapat diukur secara reliabel.

Berbeda dengan biaya pengembangan (development expenditure) yang dapat diestimasi nilai

manfaatekonominya sehingga dapat dikapitalisasi sebagai aset, biaya penelitianbelum tentu

menghasilkan keuntungan di masa mendatang sehingga tidak sesuai dengan kritera aset. Oleh karena itu

biaya iklan dan penelitian harusdicatat sebagai beban.

KRITIK UNTUK KONSEP ALOKASI

Terdapat kritik pada praktik akuntansi saat ini yang sebagian besardidasarkan pada alokasi. Menurut

Thomas dalam buku Teori Akuntansi (Godfrey,1994) alokasi tersebut secara teoritis tidak tepat.

Terdapat tiga krtiteria untuk menyesuaikan alokasi yaitu :

Aditivitas

Apabila alokasi diambil dari total nilai, maka jumlah dari pengalokasiantersebut harus sama dari

total nilai sebelum alokasi, tidak kurang tidak lebih. Misalnya, alokasi beban penyusutan

kendaraan tiap tahun maka jumlah alokasi untuk setiap tahun tersebut harus sama dengan

nilaikendaraan sebelum alokasi.

Tidak Ambigu

Pengalokasian harus dilakukan dengan cara yang jelas sesuai denganmetode yang dipilih.

Pertahanan

Akuntan yang telah memilih suatu metode akuntansi harus dapatmenyediakan pernyataan yang

meyakinkan pilihannya danmempertahankannya dari kemungkinan adanya metode alternatif

lainnya.

Page 14: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Dari ketiga kriteria tersebut dalam pratik nyata hampir tidak mungkinmetode alokasi yang

digunakan oleh perusahaan dapat memenuhi ketiga kriteriatersebut. Seringkali perusahaan

menggunakan metode yang berbeda-beda sesuaidengan tujuan perusahaan.

Akuntan beranggapan bahwa konsep alokasi sangatlah penting. Haltersebut dikarenakan input

yang diperoleh perusahaan dapat memberikan manfaatekonomi pada periode berjalan dan periode

selanjutnya. Jadi, konsep alokasidibutuhkan untuk menunjukkan penggunaan input tersebut pada

periode berjalan.

Namun, dari alokasi tersebut akuntan tidak dapat menunjukkan aliran kasatau pendapatan yang

didapat oleh perusahaan. Misalnya, untuk alokasi bebanpenyusutan kendaraan yang menunjukkan

penggunaan kendaraan sebesar alokasitersebut selama periode berjalan. Namun, tidak terdapat bukti

bahwa perusahaanmengkonsumsi kendaraan sebesar nilai alokasi tersebut.

Selain itu, akuntan beranggapan laporan keuangan lebih berguna bagipembaca dengan adanya

alokasi beban. Namun, pada kenyataannya alokasi tersebut tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya

pada laporan keuangan.

Pada kenyataannya penggunaan konsep alokasi pada umumnya untuk menghindari beban yang

timbul dari penggunaan jasa appraisal dalampenyusunan laporan keuangan.

DUKUNGAN UNTUK KONSEP ALOKASI

Salah satu alasan yang sangat kuat yang dapat mendukung metode alokasiadalah

objektifitasnya. Alokasi memang merupakan jalan tengah yang tidak mutlak benar, namun metode

tersebut mengalokasikan nilai yang memang terjadi (harga perolehan) ke dalam periode-periode yang

diestimasikan telah mengkonsumsi kos tersebut. Dengan demikian meskipun prinsip alokasicenderung

masih menggunakan estimasi, namun yang dialokasikan tetapberdasarkan transaksi yang memang

terjadi dan terdapat bukti transaksi yangmenguatkan objektivitasnya.

Selain itu, metode alokasi juga merupakan salah satu jalan keluar untuk kos-kos yang sulit untuk

dicari pasarnya sehingga sangat sulit untuk menggunakan nilai wajar

TANTANGAN UNTUK PENYUSUN STANDAR AKUNTANSI

Penandingan

Page 15: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Tugas untuk pembuat standar adalah membuat aturan agar laporan posisikeuangan dan laporan

laba rugi menyajikan informasi yang relevan danrepresentatif. Dalam hal ini, konsep penandingan

tidak dapat digunakan untuk mengakui item-item pada laporan posisi keuangan yang tidak

memenuhi kriteriaaset dan kewajiban. Misalnya hal tersebut terjadi pada

goodwill, tenaga kerja, dankekayaan intelektual

Konservatisme

Pada konsep kondervatisme, terjadi asimetri informasi mengenaipengakuan beban dan laba. Konsep

ini mengharuskan untuk mengakui adanyabeban sesegera mungkin apabila ada kemungkinan beban

tersebut akan terjadi.Namun dalam prinsip ini pengakuan laba tidak akan dicatat hingga laba

ataupendapatan tersebut benar-benar terjadi. Konsep tersebut didasarkan oleh asumsiskeptis

akuntan atau kehati-hatian. Namun justru akhirnya konsep tersebutmenghasilkan informasi yang

tidak relevan. Konsep konservatisme ini tidak berfokus pada bukti transaksi, tetapi lebih pada

ketakutan menyajikan nilai bersihaset dan laba terlalu tinggi. Dengan demikian informasi yang

mengandungpenyimpangan konservatisme bukanlah merupakan informasi yang netral. Olehkarena

itu penyusun standar kini telah merevisi peraturan dan menghilangkankonsep penandingan

(matching concept ) dan konsep konservatisme ini.

Page 16: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

CHAPTER 11 : POSITIVE THEORY OF ACCOUNTING POLICY AND DISCLOSURE

Teori Kontraktual (Contracting Theory)

Perusahaan dianggap sebagai suatu perjanjian kerja sama kontraktual yang legal antara supplier dengan

customer. Karakteristik teori kontrak perusahaan sebagai hubungan hukum (koneksi) dari hubungan

kontrak antara pemasok dan konsumen dari faktor produksi. Perusahaan itu ada karena kurangnya biaya

individu untuk bertransaksi (atau kontrak) melalui organisasi pusat daripada melakukannya secara

individual.

Teori kontraktual mengorganisasikan aktivitas ekonomi untuk mengurangi biaya kontrakrual :

‒ Management Contract

‒ Debt Contract

Dalam pengertian yang lebih umum, semua pemasok faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja dan

modal) secara tunggal mempunyai kontrak dengan konsumen untuk output mereka, misalnya, kontrak:

Mendokumentasikan syarat dan kondisi kerja para manajer oleh pemegang saham

Mendokumentasikan syarat dan kondisi di mana pemberi pinjaman menyediakan sumber daya

keuangan

Kerja untuk pabrik dan pekerja lainnya

Untuk penyediaan barang

Untuk penjualan dan pengiriman barang dan jasa.

Teori Keagenan (Agency Theory)

Dipopulerkan oleh Jensen dan Meckling (1976). Teori ini muncul ketika adanya hubungan kerja sama

antara principal dan agent, dan adanya perbedaan kepentingan antara pihak2 tersebutKarena adanya

perbedaan kepentingan antara agent dan principal, maka muncul agencycost.

Agency cost digunakan untuk mengatasi perbedaan kepentingan tersebut, terdiri atas:

Page 17: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Monitoring cost

Dikeluarkan oleh principal supaya dapat memantau kinerja agent, sebenarnya secara tidak langsung,

monitoring cost ditanggung oleh agent. Contoh: auditing cost Biaya yang timbul dari monitoring cost

dinamakan “price protection”

Biaya pemantauan dikeluarkan oleh pemegang saham untuk mengukur, mengamati dan mengontrol

perilaku agen. Contoh dari biaya pemantauan adalah biaya audit, biaya penetapan rencana

kompensasi manajemen, batasan anggaran, aturan operasi.

Bonding cost

Biaya yang dikeluarkan oleh agent dalam rangka mengurangi monitoring cost, biaya ini bisa ada

dalam perusahaan, bisa juga tidak. Contoh: Untuk mengurangi monitoring cost, manajer membuat

laporan keuangan secara berkala (misalnya quarterly) agar pihak principal bisa memantau secara

berkala apa yang dilakukan oleh agent.

Marginal cost of monitoring cost = marginal cost of bonding cost, maka tidak akan ada bonding cost

Residual loss

Biaya-biaya yang timbul yang tidak berkaitan dengan kepentingan principal

Demikian pula, di bawah kontrak utang, manajer (saat ini bertindak atas nama pemegang saham) adalah

agen pemberi pinjaman. Semakin besar resiko meminjamkan pemberi pinjaman akan lebih ingin

memantau kinerja perusahaan mereka dalam berinvestasi dengan menyediakan utang. Jika ada

perlindungan harga efisien, agen akhirnya dapat menanggung biaya monitoring yang terkait dengan

kontrak. Oleh karena itu, agen cenderung membentuk mekanisme untuk menjamin mereka akan

berperilaku untuk kepentingan pemegang saham, atau untuk menjamin mereka akan memberikan

kompensasi pemegang saham jika mereka bertindak dengan cara yang bertentangan dengan

kepentingan pemegang saham. Agen akan siap untuk mengeluarkan biaya obligasi hanya sebatas bahwa

mengurangi biaya pemantauan yang mereka tanggung

Meskipun biaya pemantauan dan obligasi, hal itu masih menunjukkan bahwa kepentingan agen tetap

tidak akan sesuai persis dengan kepentingan para pemegang saham. Selanjutnya, agen kemungkinan

Page 18: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

akan membuat beberapa keputusan yang tidak sepenuhnya untuk kepentingan pemegang saham.

contoh misalnya, manajer mungkin mengubah akun untuk memaksimalkan bonusnya. Dengan demikian,

nilai bersih dari output agen berkurang dari pada jika kepentingan agen benar – benar disesuaikan

dengan kepentingan principal.

Jika informasi manajemen dan pemegang saham dalam bentuk efisien kuat, maka pasar akan memiliki

informasi mengenai insentif dan peluang agen untuk bertindak dalam cara yang bertentangan dengan

kepentingan pelaku. Dalam keadaan tertentu harga akan dilindungi oleh pemegang saham. Karena

perlindungan harga adalah biaya ditanggung oleh agen (agen menerima gaji kurang daripada seharusnya

mereka), agen memiliki insentif untuk obligasi untuk kepentingan pemegang saham dan menanggung

biaya pemantauan perilaku. Insentif ini meningkat oleh kenyataan bahwa, di samping perlindungan

harga, prinsip dapat menetap dengan agen untuk perilaku disfungsional. Meskipun berbagai bentuk

pemerintahan, semua perilaku disfungsional agen tidak akan dihapuskan, karena mekanisme ikatan

beroperasi pada biaya dan agen akan menanggung ini hanya sampai ke titik di mana biaya marjinal

melakukan hal sama dengan keuntungan marjinal. Daya tarik teori keagenan terletak pada kenyataan

bahwa atribut peran akuntansi sebagai bagian dari mekanisme obligasi dan pemantauan – yang

berkaitan erat dengan peran pengelolaan akuntansi tradisional.

PRICE PROTECTION AND SHAREHOLDER / MANAGER AGENCY PROBLEMS (PROTEKSI HARGA DAN

PERMASALAHAN KEAGENAN PEMEGANG SAHAM DAN MANAJER)

Harga perlindungan dalam kasus ini mengambil dua bentuk. Ketika pemilik-manajer menjual sebagian

dari bunga nya di perusahaan, investor membayar saham apa yang mereka pikir saham layak. Harga

diskon untuk menggabungkan sejauh yang diharapkan manajer untuk mengkonsumsi keuntungan lebih

pada pekerjaan daripada kepentingan investor. Dengan demikian, harga pemilik-manajer dibayarkan

untuk mengurangi saham sebagai ekspektasi pasar yang bertentangan perilaku untuk meningkatkan

minat.

Yang diinvestasi manajer misalnya mesin dan tenaga kerja, sedangkan investasi pemegang saham

adalah dana. Resiko manajer lebih kecil dibanding pemegang saham. Pemegang saham menghendaki

laba sebagai miliknya, manajer ingin laba sebagai gaji dan bonusnya, sehingga diperlukan adanya

kontrak untuk hak masing-masing.

Risk aversion

Page 19: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Agen lebih memiih investasi pada proyek-proyek yang risikonya rendah, sedangkan shareholder ebih

memilih invetasi pada proyek-proyek yang berisiko tinggi.

Proyek-proyek yang berisiko rendah nilai NPV rendah (karena ada risiko yang tidak terdiversifikasi

dalam hal sumber daya)

Apabila gagal dalam proyek, maka yang terkena dampaknya adalah karyawan .

Asset yang paling berharga dalam perusahaan adalah SDM

Shareholders risiko tinggi diversifikasi portofolio investasi

Salah satu cara mengatasi risk aversion : principal akan membayar bonus dengan (sesuai) tariff

progresif

Dividends retention

Manajer membayar dividen kepada principal dalam jumlah yang kecil dibandingkan dengan yang di

harapkan oleh principal. Dana yang tidak dibagikan digunakan untuk :

‒ Perluasan usaha (ekspansi)

‒ Gaji manajer dan karyawan

‒ Bonus untuk karyawan

Salah satu cara mengatasi dividend retention : memberikan bonus kepada manajer sesuai dengan

dividen yang diberikan kepada shareholder

Horizon problem

Antara agent dan principal mempunyai pola piker (pertimbangan/analisa) yang berbeda mengenai

periode waktu dalam analisa cash flow .

Agent mengelola cash flow dalam periode si manajer saat dia menduduki posisi tersebut

Masalah muncul ketika manajer pindah ke perusahaan lain sehingga cash flow yang dikelola hanya

pada saat ini saja (jangka pendek), bukannya jangka panjang

Salah satu cara mengatasi horizon problem : memberikan gaji dengan tingkat yang lebih besar

sesuai dengan pergerakan harga saham

Page 20: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

SHAREHOLDER – DEBTHOLDER AGENCY PROBLEM (MASALAH AGENSI PEMEGANG SAHAM DAN

KREDITOR)

Ketika kita membahas aturan kontrak utang dalam konteks lembaga, kita asumsikan bahwa manajer

adalah baik pemilik tunggal dari perusahaan, atau memiliki kepentingan yang benar-benar selaras

dengan kepentingan pemilik. Artinya, principal dalam hal ini adalah kreditor, atau pemberi pinjaman;

agen adalah manajer yang bertindak atas nama pemegang saham atau pemilik lainnya. Mengingat

bahwa nilai perusahaan meliputi jumlah utang ditambah dengan nilai dari ekuitas, salah satu cara untuk

meningkatkan nilai ekuitas adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan, yang lain adalah untuk

mentransfer kekayaan dari kreditor.

Smith dan Warner mengakui bahwa masalah keagenan dari utang dapat menimbulkan empat metode

utama dari transfer kekayaan dari debtholders kepada pemegang saham :

Pembayaran dividen yang berlebihan (Excessive dividend payment)

Masalah pembayaran dividen yang berlebihan muncul ketika pembayaran utang yang dipinjamkan

kepada perusahaan diasumsikan pada tingkat tertentu pembayaran dividen. Utang dengan harga

sesuai, tetapi perusahaan kemudian mengeluarkan tingkat dividen yang lebih tinggi. Penerbitan

dividen lebih tinggi mengurangi basis aset untuk membayar utang dan mengurangi nilai hutang.

Pada situasi ekstrim, ada insentif bagi manajemen untuk meminjam dan kemudian membayar

semua dana yang dipinjam sebagai dividen, meninggalkan kreditor dengan tidak ada apa-apa dan

meninggalkan pemegang saham dengan dana. Pemegang saham mendapatkan keuntungan di

bawah skema tersebut karena mereka telah menerima uang tunai, tetapi kewajiban terbatas berarti

bahwa mereka tidak secara pribadi bertanggung jawab atas hutang dari perusahaan dalam hal

kepailitan.

Substitusi asset (Asset substitution)

Substitusi aset didasarkan pada premis bahwa pemberi pinjaman yang mau mengambil resiko.

Mereka memberikan pinjaman kepada perusahaan dengan harapan mereka tidak akan berinvestasi

dalam aset atau proyek dari risiko yang lebih tinggi daripada yang diterima oleh mereka. Sesuai

harga utang mereka, melalui tingkat bunga yang dibebankan atau jangka waktu pinjaman. Setelah

Page 21: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

itu, mereka tidak berbagi dalam peningkatan keuntungan proyek yang berisiko tinggi. Namun,

mereka berbagi dalam kerugian sejauh kerugian masih dalam tahap aman untuk memenuhi

tuntutan mereka. Di sisi lain, pemegang saham umumnya memiliki portofolio yang terdiversifikasi

dan, dengan kewajiban terbatas, adalah lebih suka risiko dalam kaitannya dengan investasi mereka

dalam perusahaan tertentu. Hal ini karena mereka berpartisipasi dalam risiko terbalik di mana aset

berisiko tinggi memberikan keuntungan yang tinggi, tetapi terbatas berarti bahwa mereka tidak

berpartisipasi dalam risiko rendah.

Kurangnya investasi (Underinvestment)

Kurangnya investasi terjadi ketika pemilik memiliki insentif untuk tidak melaksanakan proyek-proyek

dengan NPV positif karena untuk melakukannya akan meningkatkan dana yang tersedia dengan

debtholders, tetapi tidak kepada pemilik. Sebagai contoh, bayangkan sebuah perusahaan yang

sedang menghadapi kebangkrutan. Memiliki dana pemegang saham sebesar negatif $ 90.000.

perusahaan bisa berinvestasi dalam proyek yang akan memberikan NPV positif sebesar $ 50.000.

Namun, seluruh $ 50.000 dicatat ke debtholders perusahaan, bukan kepada pemegang saham. Ini

akan mengurangi hutang bersih $ 40,000. hanya jika proyek yang diperoleh NPV positif lebih dari $

90,000 akan memaksimalkan kekayaan pemilik sehingga memiliki insentif untuk berinvestasi dalam

proyek.

Pencairan klaim

Pencairan klaim terjadi ketika isu hutang perusahaan dari isu-isu prioritas yang lebih tinggi daripada

utang yang masih dalam masalah. Hal ini meningkatkan dana yang tersedia untuk meningkatkan

nilai perusahaan dan nilai kepemilikan, Tapi mengurangi keamanan relatif dan nilai hutang yang ada.

Hal ini berarti, itu pencairan nilai utang yang ada karena utang yang kini telah menjadi lebih berisiko

dengan adanya hutang prioritas lebih tinggi. Sekali lagi, pemberi pinjaman dapat mengantisipasi

pencairan klaim dan melindungi harga, namun alternatif adalah bagi pemilik untuk memasukkan

dalam perjanjian kontrak utang yang menyatakan bahwa mereka tidak akan meminjam utang dari

prioritas yang lebih tinggi atau jatuh tempo sebelumnya.

Persyaratan perjanjian utang adalah syarat dan ketentuan tertulis dalam kontrak utang yang membatasi

kegiatan pengelolaan atau mengharuskan manajemen untuk mengambil tindakan tertentu. Pembatasan

yang dirancang untuk melindungi kepentingan debtholders dengan mensyaratkan, misalnya, bahwa

Page 22: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

perusahaan mempertahankan tingkat tertentu aset sebagai jaminan untuk hutang. Pelanggaran dari

perjanjian utang merupakan standar teknis pada kontrak dan menyediakan. Pembatasan yang terdapat

dalam kontrak utang umumnya terdiri satu atau lebih dari empat kategori :

Persyaratan perjanjian yang membatasi produksi-peluang investasi perusahaan. Persyaratan

perjanjian ini dirancang untuk mengurangi substitusi aset dan kurangnya investasi.

Persyaratan perjanjian menahan pembayaran dividen dan biasanya mengikat pembayaran dividen

ke fungsi dari keuntungan. Perjanjian ini menghalangi pembayaran dividen yang berlebihan.

Persyaratan perjanjian menahan kebijakan pembiayaan perusahaan. Ini ditujukan pada masalah

pencairan klaim dan biasanya mengambil bentuk membatasi penggunaan utang yang lebih tinggi

Bonding persyaratan perjanjian yang mengharuskan perusahaan untuk memberikan informasi

tertentu kepada para pemberi pinjaman, seperti laporan dan pengungkapan laporan keuangan

untuk pihak berwenang. Ini membantu pemegang obligasi menentukan apakah persyaratan

perjanjian telah dilanggar atau yang dekat dengan pelanggaran.

Keberadaan utang menunjukkan bahwa manajer, bertindak untuk pemegang saham, memiliki insentif

untuk mentransfer kekayaan dari debtholders kepada pemegang saham. Karena mereka dibatasi oleh

persyaratan perjanjian utang, manajer juga memiliki insentif untuk mengadopsi prosedur akuntansi yang

memungkinkan mereka untuk memikirkan persyaratan perjanjian. Para peneliti telah membuat

hipotesis bahwa dengan meningkatnya leverage perusahaan, manajer akan memilih prosedur akuntansi

yang menggeser pelaporan laba dari periode mendatang untuk periode ini. Asumsi adalah bahwa,

dengan meningkatnya leverage, perusahaan semakin dekat dengan pembatasan perjanjian, dan dengan

demikian insentif manajer untuk mentransfer kekayaan dari debtholders meningkatkan proporsional.

Peningkatan laba tidak akan menghindari banyak persyaratan perjanjian, karena kendala cakupan bunga

hanya benar-benar menggunakan keuntungan dalam algoritma. Namun, peningkatan laba umumnya

disertai oleh peningkatan aktiva bersih dan penurunan leverage. Kita bisa ulang kata-kata hipotesis

mengatakan bahwa, dengan meningkatnya leverage perusahaan, manajer akan memilih prosedur

akuntansi yang meningkatkan penurunan aktiva atau kewajiban, karena banyak perjanjian utang

membatasi kewajiban sebagai proporsi dari aset. Mengurangi pelaporan leverage dalam cara ini

menurunkan kemungkinan melanggar perjanjian utang dasar dalam rasio utang perusahaan.

Menariknya, kondisi ekonomi dan reputasi yang berbeda berarti bahwa peran persyaratan perjanjian

hutang dan angka akuntansi dalam kontrak utang tidak konstan, baik antara perusahaan, atau bahkan

untuk perusahaan yang sama dari waktu ke waktu.

Page 23: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

EX POST OPPORTUNISM VS EX ANTE EFFICIENT CONTRACTING

Ex post versus ex ante oportunisme kontrak yang efisien yaitu kontrak keagenan memberikan insentif

bagi agen untuk bertindak dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan prinsipal

Bagaimanapun, fakta bahwa ada perlindungan harga berarti dalam kepentingan agen untuk kontrak

untuk mengurangi biaya keagenan. Satu pendekatan adalah untuk menyatakan bahwa agen oportunistik

dan berusaha untuk mentransfer kekayaan dari prinsipal karena agen menganggap bahwa perlindungan

harga tidak lengkap dan bahwa setiap ex post menetap, dan perilaku disfungsional juga tidak lengkap. Ex

post (setelah kontrak di tempat), agen memiliki insentif untuk mentransfer kekayaan dari prinsipal

karena syarat dan renegosiasi kontrak yang ada dalam kontrak tidak mungkin sepenuhnya ‘melunasi’

atau menghilangkan manfaat yang mereka dapat memperoleh (kontrak lembaga yaitu tidak lengkap).

Ex ante, pendekatan teori keagenan berpendapat bahwa agen mengakui bahwa jika mereka mencoba

untuk mentransfer kekayaan dari prinsipal, mereka akan dihukum karena bahwa aktivitas di masa

depan. Artinya, akan ada pengendapan yang akhirnya menghilangkan manfaat dari perilaku

oportunistik. Baris ini mengakui argumen bahwa efek reputasi akan mengurangi remunerasi yang

dibayarkan kepada agen di masa depan jika mereka melakukan perilaku disfungsional. Oleh karena itu,

agen akan menegosiasikan kontrak yang menyelaraskan kepentingan mereka dengan para pelaku di

tingkat pertama. Bahkan jika kontrak sudah terkendala,perspektive ini disebut ‘efisien’ karena biaya

keagenan minimesed dalam jangka panjang. Artinya, nilai perusahaan, nilai dari pelaku klaim, dan nilai

dan agen remunerasi semua lebih besar dan lebih merata dialokasikan dari bawah perspektive

oportunistik. Pendekatan ini juga disebut agen ex ante karena bertindak seakan kontrak telah

dinegosiasikan di depan untuk membatasi perilaku mereka.

SIGNALLING THEORY

Selain perspektif kontraktor,yang menggambarkan perspektif lebih lanjut tentang pilihan kebijakan

akuntansi. Di bawah perspektif tersebut manajer secara sukarela memberikan informasi kepada investor

untuk membantu pengambilan keputusan mereka.Manajer melakukan peran ini karena mereka memiliki

keunggulan komparatif dalam produksi dan penyebaran informasi. Informasi akuntansi yang digunakan

untuk menunjukkan bagaimana nilai perusahaan dan klaim terhadap itu akan berubah. Dalam perspektif

Page 24: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

kontrak efisien, akuntansi mencerminkan arus kas berubah yang mempengaruhi perusahaan: laporan

akuntansi yang digunakan untuk memantau(konfirmasi) peristiwa ekonomi dan transaksi yang telah

terjadi.

Hipotesis informasi mendasari sebagian besar riset pasar modal awal. Dalam studi pasar modal, manajer

diasumsikan memberikan informasi untuk pengambilan keputusan oleh investor. Dengan demikian,

setiap perubahan dalam metode akuntansi harus berarti bahwa informasi telah berubah dan keputusan

investasi harus berubah. Menurut teori signaling, perusahaan mengharapkan manajer untuk

meningkatkan pertumbuhan yang tinggi di masa depan, maka mereka akan mencoba untuk memberi

sinyal kepada investor melalui akun. Manajer dari perusahaan lain yang berkinerja baik akan mendapat

insentif yang sama, dan manajer dari perusahaan dengan berita yang netral akan memiliki insentif

untuk melaporkan berita positif sehingga mereka tidak dicurigai memiliki hasil yang buruk. Manajer

perusahaan dengan kabar buruk akan memiliki insentif untuk tidak melaporkan. Namun, mereka juga

akan memiliki insentif untuk melaporkan berita buruk mereka, untuk menjaga kredibilitas di pasar yang

efektif di mana sahamnya diperdagangkan. Dengan asumsi insentif ini untuk sinyal informasi ke pasar

modal, menandakan teori memprediksi bahwa perusahaan akan mengungkapkan informasi lebih dari

yang diminta.

Konsekuensi logis dari teori signaling adalah bahwa ada insentif bagi semua manajer untuk menerima

sinyal harapan keuntungan masa depan, karena jika investor percaya akan sinyal tersebut, harga saham

akan meningkat dan para pemegang saham (dan manajer bertindak untuk kepentingan mereka) akan

mendapatkan keuntungan. Penelitian insentif signaling termasuk studi yang menyelidiki mengapa

perusahaan secara sukarela mengungkapkan berita buruk, mengurangi dividen dan peningkatan

dividen, pendapatan dan merevaluasi serta merusak aset, dan mengakui aset internal yang dihasilkan.

POLITICAL PROCESSES (PROSES POLITIK)

Teori akuntansi positif juga model proses politik yang melibatkan hubungan antara perusahaan dan

pihak lain yang berminat dalam perusahaan, seperti pemerintah, serikat buruh dan kelompok

masyarakat. Seperti dalam konteks hutang dan kontrak manajemen kompensasi, akuntansi adalah

penting dalam proses politik sebagai salah satu sumber informasi tentang perusahaan.Proses politik

mengupayakan biaya politik seminimal mungkin. Bagaimana menyajikan informasi bagi pihak yang

berkepentingan sehingga unsur politik dapat diminimalisasi.

Page 25: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

CONSERVATISM, ACCOUNTING STANDARD & AGENCY COST (KONSERVATISME, STANDAR AKUNTANSI

DAN BIAYA AGENSI)

Dalam diskusi di atas pada teori keagenan kami secara implisit mengasumsikan bahwa kontrak yang

dibuat antara prinsipal dan agen dalam perusahaan, pada dasarnya berbicara tentang tata kelola

perusahaan internal dengan pemegang saham dan demokrasi perusahaan terhadap kontrak yang efisien

dengan meminimalkan biaya keagenan.

Pendekatan lain menuju ke arah model kontrol agen dengan kekuasaan terbatas untuk kreditor dan

pemegang saham. Hal ini muncul karena manajer memiliki jabatan yang terbatas dan ini memberikan

pengaruh bias dalam perkiraan nilai. Dalam ekstrim, jika manajer sebagai agen memiliki kekuatan

diktator dan berusaha untuk bertindak sesuai dengan kepentingan mereka, maka mungkin juga ada efek

yang dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.

Pandangan konservatisme Tradisional dalam akuntansi berarti mempercepat pengakuan beban dan

menunda pengakuan pendapatan yang bertujuanuntuk mengantisipasi keuntungan selain

mengantisipasi semua kerugian. Konservatisme muncul karena ada keperluan verifikasi asimetri yang

memaksakan tingkat yang lebih tinggi verifikasi untuk pendapatan jika dibandingkan dengan

pengeluaran dan ini umumnya berfungsi untuk mengurangi pelaporan laba. Selanjutnya, sistem

penilaian didasarkan pada nilai historis dan revaluasi tidak mengikuti aturan di amerika

serikat. Penggunaan biaya hisrorical konservatif secara efektif berarti nilai-nilai peningkatan aset apapun

akan berpengaruh ke pendapatan karena mereka direalisasikan melalui transaksi, bukan

melalui pengungkapan nilai segera. Akhirnya, prinsip akuntansi dapat mengurangi pengungkapan

pendapatan, sehingga mengurangi kemampuan manajer untuk melaporkan peluang dari angka

akuntansi. Oleh karena itu probabilitas manajer dan auditor yang disetujui meningkatkan atau

menurunkan lebih atau kurang percepatan pelaporan pendapatan.

ADDITIONAL EMPIRICAL TESTS OF THE THEORY

Testing The Opportunistic & Political Cost Hypotheses

Page 26: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Setelah model didirikan untuk kontrak dalam sebuah perusahaan dan dalam proses politik, hipotesis

umum dikembangkan untuk menjelaskan pilihan akuntansi yang melibatkan transfer kekayaan dari

pengembangan. Penelitian pertama dilakukan oleh Watts dan Zimmerman, yang memeriksa posisi

bahwa manajer perusahaan mengambil pendapat untuk tahun 1974 FASB AS Pembahasan tentang

Memorandum pada GPLA (penyesuaian akuntansi tingkat harga umum). Pengaruh GPLA adalah untuk

menyajikan kembali rekening perusahaan menurut indeks inflasi umum, sehingga meningkatkan nilai

aset tetapi (secara umum) melaporkan penurunan laba karena biaya penyusutan yang lebih tinggi. GPLA

bisa mempengaruhi kompensasi manajemen dan kontrak utang, namun, karena pengungkapan akan

tambahan, akan ada efek langsung sedikit di bawah proposal AS untuk persyaratan pelaporan baru. Oleh

karena itu, proses politik dianggap memberikan insentif utama untuk adopsi posisi lobi tertentu.

Watts dan Zimmerman berpendapat bahwa, karena faktor politik, para manajer perusahaan besar

memiliki insentif yang lebih besar untuk mengurangi laba yang dilaporkan. Wong mempelajari pengaruh

biaya dengan menghubungkan politik dan hutang pada pilihan akuntansi untuk kredit pajak ekspor yang

tersedia di Selandia Baru. Wong berpendapat bahwa cara di mana kredit pajak yang dihitung selama

periode ini dipengaruhi oleh biaya politik. Kedua metode yang tersedia untuk menghitung kredit adala h:

1. Metode pengurangan pajak (TRM), di mana kredit dikurangkan dari beban pajak

2. Kredit-metode-penjualan (CSM), dimana pajak penghasilan ditampilkan sebagai sosok kotor karena

kredit pajak ini dibagi langsung ke penjualan.

Wong menguji 3 hipotesis :

1. Perusahaan dengan tarif pajak rendah melaporkan lebih cenderung menggunakan CSM.

2. Perusahaan dengan jumlah besar kredit pajak ekspor lebih cenderung menggunakan CSM.

3. Perusahaan-perusahaan besar lebih cenderung menggunakan CSM.

Hipotesis ketiga dianggap mencerminkan hubungan antara ukuran dan profil politik. Hipotesis dua yang

pertama didasarkan bahwa perusahaan dengan jumlah tinggi perdebatan kredit pajak.

Efficient Contracting Hypotheses

Page 27: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Beberapa penelitian yang dilakukan berkonsentrasi terutama pada pemilihan ‘efisiensi’ prosedur

akuntansi, yaitu keputusan akuntansi yang dibuat di depan (ex ante) oleh manajemen dan pemegang

klaim pada perusahaan untuk mengurangi biaya kontrak keagenan.

Kapitalisasi Bunga

Zimmer memberikan penjelasan teori tentang mengapa perusahaan akan mengkapitalisasi bunga

daripada bebab itu untuk mengurangi biaya kontrak. Penyebab kapitalisasi bunga ada dua, yaitu:

Pertama, meskipun kapitalisasi biasanya meningkatkan penghargaan penghargaan brupa bonus bagi

manager, manajemen komite kompensasi akan memungkinkan kapitalisasi bunga dan menutup

pendapatan melalui kontrak biaya-tambahan. Kedua, sebuah aplikasi konsisten memanfaatkan bunga

khusus proyek yang dibiayai akan menghemat waktu dalam negosiasi dengan auditor dan penyelidik

biaya pelanggan. Temuan selanjutnya adalah bahwa perusahaan besar lebih cenderung untuk

memanfaatkan bunga, yang tidak konsisten dengan hipotesis ukuran konvensional dan berpendapat

bahwa perusahaan besar lebih mungkin untuk menarik pembiayaan proyek-spesifik.

Perubahan CEO

Dechow dan Sloan menguji apakah masalah horizon (disebutkan sebelumnya sehubungan dengan

kontrak manajemen) akan memotivasi chief executive officer (CEO) dalam beberapa tahun terakhir

untuk meningkatkan laporan kinerja laba jangka pendek, dan dengan demikian bonus mereka berasal

dari potongan kembali biaya penelitian dan pengembangan. Hasilnya menunjukkan bahwa CEO tidak

menghabiskan kurang pada penelitian dan pengembangan di tahun-tahun terakhir mereka di kantor.

Dechow dan Sloan nampaknya mengindikasikan bahwa manajemen kontrak dapat menyeimbangkan

insentif berbagi berbasis dan laba-berbasis untuk memastikan bahwa upaya untuk mentransfer

kekayaan dari pemegang saham kepada manajer sebagian besar tidak efektif. Dengan demikian,

akuntansi dan lain hal kontraktor dapat mengurangi biaya agen ketika insentif untuk oportunistik yang

kuat.

Penelitian Lain

Page 28: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Skinner membuktikan bahwa atribut ekonomi perusahaan mempengaruhi sifat utang perusahaan dan

kontrak manajemen kompensasi, dan bahwa variabel kontraktor oportunistik tradisional dikaitkan

dengan pilihan kebijakan akuntansi. Dia menemukan bukti terbatas hubungan langsung antara atribut

ekonomi yang mendasari dan keputusan akuntansi. Sebaliknya, Bradburry, Godfrey dan Koh

menemukan bahwa keputusan akuntansi goodwill perusahaan Selandia Baru lebih berkaitan dengan

atribut ekonomi perusahaan daripada variabel kontraktor tradisional, mereka atribut beberapa

perbedaan antara hasil mereka dan Skinner dengan fakta bahwa akuntansi di Selandia Baru kurang

dibatasi dibandingkan di Amerika Serikat, sehingga banyak oportunistik bagi para manajer untuk

mengadopsi kebijakan-kebijakan yang mencerminkan posisi ekonomi perusahaan.

EVALUASI TEORI (EVALUATING THEORY)

Meskipun perkembangan teori akuntansi positif telah diterima oleh banyak akademisi, hal ini adil untuk

dikatakan bahwa teori akuntansi positif tidak diterima dengan baik oleh semua. Dengan berkonsentrasi

pada pernyataan positif daripada pernyataan normatif, Howieson berpendapat bahwa

akademisi sekarang mengabaikan resiko yang merupakan peran yang sangat penting dalam masyarakat.

Dua kritik dari teori akuntansi positif dibagi menjadi 2 kategori :

Kritik Statistik Dan Metodologi

Sebuah kritik utama dari teori akuntansi positif adalah bahwa bukti empiris yang berkaitan

dengan penjelasan pemiilihan kebijakan akuntansi, dan efeknya terhadap harga saham

dan kontrak perusahaan yang lemah dan tidak meyakinkan . Secara khusus, kritik statistik dan

metodologi menjelaskan bahwa :

Variabel penjelas dalam beberapa penelitian tidak signifikan dan tidak dapat diprediksi

Kekuatan prediksi dari model hipotesis rendah

Ada kolinearitas antara variabel kontrak.

model Cross-sectional kurang spesifik

Ukuran seperti ukuran perusahaan, untuk mengoperasionalkan biaya politik tidak didefinisikan

dengan baik dalam arti teori, atau dalam arti pengukuran (kesalahan dalam variabel).

Selanjutnya, Christie menguji hipotesis statistik bahwa teori akuntansi positif

dapat menjelaskan pilihan prosedur akuntansi dengan menjumlahkan hasil tes dalam studi yang di

Page 29: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

publikasikan. Dia menyimpulkan bahwa ada enam Variabel, dari penelitian akuntansi positif yang secara

konsisten menunjukkan signifikan secara statistik. Variabel tersebut adalah :

Kompensasi manajer

Cakupan bunga

Rasio utang

Ukuran

Hambatan deviden

Risiko

Christie juga mengamati bahwa teori akuntansi positif masih berkembang sebagai paradigma,

Seperti ilmu-ilmu sosial lainnya, ada kecenderungan untuk mempublikasikan hasil yang

mendukung sebuah teori dalam penelitian sebelumnya.

Kritik Filosofi

Sejak kemunculannya sebagai model alternatif teori normatif, teori akuntansi positif telah

mengalami kritik filosofis. Kritik disajikan bawah ini, bersama dengan ringkasan singkat

mengenai tanggapan dari teoritis akuntansi positif. Tinker, Merino dan Neimark menyarankan

bahwa teori akuntansi positif dengan klaim tersebut, dan nilai yang dimuat, sejak

penelitian memilih topik untuk diselidiki dengan metode dan asumsi yang akan diterapkan. Untuk itu

mereka masih memberlakukan pertimbangan nilai tentang apa yang layak diselidiki. Wattsdan

Zimmerman menunjukkan bahwa, sejak teori akuntansi positif memberikan permintaan informasi,

orang yang memerlukan teori akuntansi untuk sejumlah alasan akan memilih dari teori yang

tersedia. (godfrey:2010,hal 391)

Christenson berpendapat bahwa ciri teori akuntansi positif bukan sebagai teori akuntansi, tetapi

sebagai sosiologi akuntansi karena itu berkonsentrasi pada perilaku manusia dan bukan pada

perilaku atau pengukuran entitas akuntansi. Sebagai tanggapan, Watts dan Zimmerman

komentar bahwa entitas akuntansi dapat diakui hanya dari segi perilaku dari individu yang terkait

dengan perusahaan-pemegang saham, manajer, akuntan, auditor.

Page 30: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

CHAPTER 12 : CAPITAL MARKET RESEARCH

PHILOSOPHY of POSITIVE ACCOUNTING THEORY

Teori positif dikeluarkan untuk memahami fenomena-fenomena akuntansi denganmengamati kejadian

secara empiris dan hasil pengamatan tersebut digunakan untukmembuat prediksi kejadian di masa akan

datang.

Milton Friedman menyatakan:

Tujuan teori positif adalah mengembangakan teori atau hipotesa yang menhasilkan prediksi yang valid

dan bermakna untuk prediksi atau phenomena yang belum pernah diamati.

Watt & Zimmerma menyatakan:

Tujuan teori positif adalah memprediksi dan menjelaskan praktek akuntansi

Teori akuntansi postif didasarkan atas beberapa asumsi mengenai perilaku individu,seperti :

Para manajer, investor dan lender merupakan orang-orang yang rasional,menginginkan adanya

keuntungan dari sisi finansial

Manajer bisa memilih metode akuntansi yang secara langsung memaksimalkankepentingan

pribadinya atau merubah kebijakan yang berkaitan denganpendanaan dan produksi yang secara

tidak langsung menyejahterakan dirinyasendiri

Manajer memaksimalkan nilai perusahaan

STRENGTHS OF POSITIVE THEORY

Jensen berpendapat bahwa teori akuntansi teori akuntansi normatif mendahului rangka im positif untuk

resep akuntansi yang sesuai theory.Dalam rangka untuk resep kebijakan akuntansi yang sesuai, dia

Page 31: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

percaya perlu untuk mengetahui bagaimana dunia sebenarnya operates.to mendukung argumennya, ia

memberikan contoh berikut menggunakan salah satu bentuk penyesuaian nilai pasar ke rekening untuk

memperbaiki pengambilan keputusan :

[A] AKUNTANSI telah dibenarkan prihatin dengan efek harga umum leves disesuaikan akuntansi (GPLA)

pada numbers.but akuntansi manajer tertarik dalam memaksimalkan nilai perusahaan nya juga harus

memperkirakan baik secara eksplisit maupun implisit bagaimana prosedur akuntansi tersebut akan

mempengaruhi nilai perusahaan . dan bagaimana GPLA mempengaruhi nilai perusahaan adalah masalah

yang murni positif dalam arti bahwa istilah ini digunakan dalam sciences sosial.

Jensen selanjutnya mengatakan :

Pada akhirnya Hibah, tentu saja, kita semua tertarik pada pertanyaan normatif, sebuah keinginan

bagaimana untuk mencapai tujuan memotivasi minat kita pada topik ini metodologi dan dalam

theories.6 positif.

Dengan demikian, kita perlu mengetahui bagaimana dunia keuangan saat ini membuat (atau akan

membuat) penyesuaian nilai historis (iedo mereka benar-benar memanfaatkan GPLA dalam keputusan

mereka) sebelum normatif resep perubahan dalam standar akuntansi.

Teori ini bisa menghasilkan hipotesis melalui pengujian empiris

Memberi pemahaman tentang bagaimana dunia ini bekerja dan bukan menggambarkanbagaimana

dunia ini sebaiknya bekerja

Dalam penelitian pasar modal memberi pemahaman mengenai kaitan antara akuntansidan harga

saham

Berusaha memberi pemahaman mengenai kaitan antara informasi akuntansi, manajerperusahaan

dan pasar serta menganalisa hubungannya

Dissatisfaction With Prespective Standards (Ketidakpuasan Dengan Standar Preskriptif)

Salah satu kritik terhadap perubahan standar akuntansi adalah bahwa thes membuat resep tertentu

untuk akuntansi dan praktik audit yang tidak seluruhnya didasarkan pada diidentifikasi, pengamatan

empiris atau methods. Watts dan Zimmerman menegaskan bahwa resep valid memerlukan spesifikasi

bots sebuah tujuan dan objektif function.

Page 32: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Tujuan Sebuah mungkin pemantauan dan pengendalian perquisites manajemen, atau keputusan

ekonomi keputusan dan memprediksi arus kas masa depan atau dengan cara lain, mungkin menjadi

lebih merata Distribusi apakah akuntan memiliki keuntungan lebih dari orang lain atau kelompok

masyarakat dalam merumuskan tujuan akuntansi. Sebuah contoh positif dari fungsi objektif adalah

spesifikasi tentang bagaimana pengukuran aset sebesar nilai wajarnya mempengaruhi distribusi

kekayaan antara pemegang saham, kreditur dan managers.note bahwa hal ini berlangsung lebih dari

sekedar menetapkan tujuan normatif untuk mengubah akuntansi untuk mengukur nilai wajar.

Sebuah teori normatif yang didasarkan pada pertimbangan nilai, bagaimanapun, menghasilkan resep

irrefualtable, bahkan jika dikembangkan teori akuntansi logically.normative, dalam resep pembuatan,

tidak menentukan tujuan atau fungsi objektif yang independen dari masalah preferences.the subjektif

dengan pendekatan ini adalah bahwa validitas resep adalah irrefutable.according untuk Popper, tidak

ada jumlah pengujian empiris - yaitu, tes teori terhadap real - data dunia dapat membuktikan teori yang

harus benar, tetapi teori harus disangkal, atau mampu falsification.

Seharusnya tujuan utama akuntansi adalah untuk memberikan informasi kepada investor sehingga

mereka dapat memprediksi nilai masa depan, untuk memberikan patokan untuk menilai valuatian pasar

saham dengan melaporkan nilai saat ini untuk mengendalikan pembayaran manajemen kompensasi

dengan mewajibkan praktik akuntansi konservatif, atau untuk menyebarkan kekayaan merata di seluruh

masyarakat? karena praktek tujuan, atau untuk menyebarkan wealtl merata di seluruh masyarakat?

karena tujuan adalah subyektif tidak ada cara menilai kesesuaian tujuan mereka mengatur bahwa

akuntan harus mengukur aset dengan harga jual saat ini untuk memberikan kreditur dengan informasi

tentang solvabilitas dari firm.assume bahwa salah satu tujuan prescribus normatif bahwa akuntan harus

mengukur aset dengan harga jual saat ini untuk memberikan kreditur dengan informasi tentang

solvabilitas dari firm.assume yang normatif teori lain mengatur bahwa akuntan harus mengukur aset

sebesar biaya saat ini untuk menunjukkan investor bagaimana dana mereka telah berhasil

mempertahankan copacity operasi foctors firm.several mencegah baik falsifiabe teori yang :

‒ Tidaklah mungkin untuk membuktikan atau membantah klaim bahwa rekening keuangan harus

menyediakan kreditur dengan ukuran solvabilitas perusahaan karena ini adalah nilai - penilaian

sarat.

Page 33: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

‒ Tidaklah mungkin untuk membuktikan atau menyangkal klaim bahwa tujuan dari rekening keuangan

harus melaporkan kepada invertors tentang pemeliharaan kapasitas operasi lagi, karena ini adalah

nilai - judgement.

SCOPE of POSITIVE ACCOUNTING THEORY

Pengembangan teori akuntansi positif ada 2 tahap :

a) Pertama, penelitian mengenai dampak akuntansi dan perilaku dalam pasarmodal. Data tahap ini

tidak dijelaskan mengenai praktek akuntansi melainkanhubungan antara pengumuman data akuntansi dan

reaksi harga saham.b.

b) Kedua, berusaha menjelaskan dan memprediksi praktek akuntansi dalamperusahaan. Fokusnya ada

2, yang pertama, usaha untuk menjelaskan apakahperusahaan menggunakan metode akuntansi

tertentu untuk alasan oportunistik,contohnya memindahkan kesejahteraan milik pemegang saham

ke tanganmanajer. Perspektif mengenai oportunistik ini sering disebut ex post. Yang

keduamengasumsikan perusahaan memilih praktek akuntansi untuk alasan efisiensi,sehingga

kebijakan akuntansi ditempatkan sebagai ex ante untuk menurunkanbiaya kontrak antara

perusahaan dan pemegang saham

CAPITAL MARKET RESEARCH and the EFFICIENT MARKETS HYPOTHESIS

Ada 2 macam penelitian pasar modal yang secara khusus penting terhadap teoriakuntansi positif :

Studi yang berusaha menentukan dampak perilisan informasi keuangan terhadap return saham

Studi yang memikirkan efek dari perubahan kebijakan akuntansi terhadap harga saham

Sebagian besar penelitian mengenai hal ini mengarah pada satu paradigma ekonomi –efficient

markets hypothesis (EMH).

Dalam pasar modal yang bersaing, biaya margin formasi sama dengan pendapatan margin

Definisi pasar efisien yang ‘menggambarkan sepenuhnya’ informasi yang tersediadidasarkan atas

asumsi:

Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan sekuritas

Informasi disediakan secara cuma-cuma bagi seluruh peserta pasar

Ada perjanjian mengenai dampak informasi saat ini terhadap harga sekarang danpendistribusian

harga pada masa yang akan datang

Ada 3 macam informasi, yaitu:

Weak, dimana harga sekuritas saat ini hanya mencerminkan harga masa lalu

Page 34: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Semistrong, dimana harga sekuritas saat ini menunjukkan segala informasi yangtersedia, selain

dari harga masa lalu

Strong, dimana harga sekuritas menunjukkan seluruh informasi termasukinformasi yang tidak

dipublikasikan

Bentuk informasi semistrong adalah yang paling sesuai dengan penelitian akuntansi,karena

informasi keuangan sebagai bagian dari informasi yang tersedia.

Pasar efisiensi bukan berarti bahwa seluruh informasi keuangan telah disajikan ‘secarabenar’ atau

‘secara tepat’ oleh si pengambil keputusan. Melainkan menunjukkan bahwamanajer membuat

keputusan manajemen yang terbaik atau bahwa investor dapatmemprediksi peristiwa masa depan

dengan tepat.

Pasar efisiensi dalam konteks EMH, secara sederhana berarti harga sekuritasmenggambarkan

dampak keseluruhan atas semua informasi yang relevan sehingga tidakbias dan membingungkan.

Sementara EMH adalah teori tentang mekanisme harga pada pasar sekuritas, capitalmarket

research (CMR) adalah penelitian empiris yang menggunakan metode statistikuntuk menguji

hipotesis yang berkaitan dengan perilaku pasar modal. Kebanyakan CMR menggunakan market

model.

Asumsi dalam market model :

Investor merupakan risk-averse

Return, didistribusikan secara normal dan para investor memilih portofoliomereka sendiri

Investor memiliki ekspektasi yang sama

Merupakan pasar sempurna

IMPACT OF ACCOUNTING PROFITS ANNOUNCEMENTS ON SHARE PRICES

Arah (Direction)

Terbagi menjadi favorable dan unfavorable. Pengumuman yang favorable dimana melaporkan profit

yang lebih besar dibanding yang diprediksi.Pengumuman unfavorabledimana melaporkan profit yang

lebih kecil dibanding tahun lalu.

Besaran (Magnitude)

Sangat mungkin untuk meneliti hubungan antara besarnyaperubahan yang tak terduga dari profit dan

abnormal return. Teori yang mendasaripengujian ini yaitu bahwa apabila profit yang diumumkan

Page 35: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

mengandung suatu informasi,maka besarnya abnormal return dapat dikaitkan dengan besarnya profit

yang takterduga.

Asimetri informasi dan ukuran perusahaan (Information Asymmetry and Firm Size)

Semakin kecil perusahaan, semakin banyakinformasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Penelitian

empiris menunjukkanprofit yang diumumkan oleh perusahaan yang kecil mempunyai dampak informasi

yanglebih besar.

Magnitude of profit release from other firms

Penelitian mengenai pasar modal lainnyatelah meneliti bahwa tidak hanya kecermatan menanggapi

return perusahaan terhadappengumuman profit mereka, tapi juga return atas pengumuman profit

perusahaan lain. Penelitian ‘transfer informasi’ ini didasarkan pada keyakinan bahwa profit yang

takterduga dalam satu perusahaan pada industri tertentu akan berpindah melalui industritersebut.

Volatilitas

Peneliti lain telah menggunakan ‘index’ alternatif atas informasi yang terkandung dalam profit yang

diumukan. Salah satunya abnormal return. Teori yangmendasari yaitu jika pada profit yang diumumkan

mengandung suatu informasi, makabisa diperkirakan perubahan harga saham yang lebih besar pada

saat tanggal pengumuman.

Association studies and earnings response coefficients (ERC)

Ada penelitian yangmengukur dampak perhitungan akuntansi terhadap harga saham. Tujuannya

untukmenguji dampak dari variabel akuntansi dan informasi yang lebih luas yangmenunjukkan return

sekuritas dalam jangka panjang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ERC

Risiko dan ketidakpastian. Risiko yang besar berarti tingkat bunga yangdibayarkan besar pula

dimana mengurangi nilai sekarang dari perkiraan profityang akan datang dan juga ERC.

Ketidakpastian mengenai operasional masa depan bisa mempengaruhi manfaat ekonomis di masa

yang akan datang atautingkat bunga.

Page 36: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Kualitas audit. Apabila besarnya ERC berfungsi bagi kredibilitas profit yangdiumumkan, dan jika

proses audit eksternal bertujuan untuk menaikkankredibilitas profit, maka besarnya ERC berguna

dalam kualitas audit. Penelitiananalitis menunjukkan ukuran perusahaan yang diaudit dan kualitas

auditnyamemiliki hubungan positif.Industri. Hipotesis menyatakan industri dengan ketidakpastian

outcome yang besar akan memiliki ERC yang besar pula. Seperti halnya dengan ukuran perusahaan,

industri kelihatan tidak begitu penting, tapi bertindak sebagaipelindung bagi faktor lain (seperti

risiko).

Tingkat bunga (Discount rate). pada waktu tertentu merupakan hasil dari risk free rate of return

dan risk premium. Jika risk free rate of interest naik, kemudian hal-hal lainnya tetap, maka nilai

sekarang dari perkiraan profit menurun, sehinggamenghasilkan hubungan negatif antara tingkat

bunga dan ERC.

Financial Leverage. Penekanan terhadap leverage di analisa oleh Jeter danChaney yang menemukan

sebuah gabungan yang menolak antara leverage danERC. Berikut ini adalah urutan teori–teori

lainnya. Pertama, teori ‘default’ dimana ERC mengkaitkan secara positif untuk faktor kegigihan profit

dan secaranegatif mengkaitkan untuk resiko kegagalan perusahaan (tingkat financial leverage).

Kedua, teori ‘maximum debt’ menyebutkan saat financial leverage meningkat, harga saham

meningkat secara bersamaan untuk 2 alasan. Alasanpertama, pajak dapat mengurangi bunga dana

pinjaman yang menghasilkansuatu perlindungan pajak dimana meningkatkan tingkat hutang

perusahaan,karena itu weighted average biaya modal menurun. Kedua, mengkaitkan

kepadapenyampaian leverage perusahaan secara positif. Kesediaan manajer untukmeningkatkan

financial leverage adalah sebuah ungkapan keyakinan manajer dimasa depan dan percaya

perusahaan akan menghasilkan dana yang melebihi adjusted weighted average biaya modal.

Terakhir, pendekatan ‘optimal leverage’ mengasumsikan suatu posisi terbaik financial leverage

untuk setiap perusahaan.Pendekatan optimal leverage memprediksi arah perubahan harga saham

adalahsyarat pada financial leverage perusahaan yang relative untuk sesuai. Jikaperusahaan di atas

hipotesis yang sesuai untuk tingkat hutang, ERC lebih rendah.Sebaliknya, jika perusahaan di bawah

leverage yang sesuai, ERC lebih tinggi.

Pertumbuhan perusahaan. Kesempatan bertumbuh akan menunjukkan ERC yanglebih tinggi.

Kesempatan bertumbuh termasuk rancangan yang ada ataukesempatan investasi di dalam suatu

projek yang mengharapkan yield tingkatpengembalian melebihi resiko yang sebanding dengan

tingkat pengembaliansepadan dengan resiko sistematik rancangan arus kas.

Page 37: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Permanent & temporary profits. Jika besar kecilnya nilai profit yang tidak terdugadiharapkan

berlangsung lama, besar kecilnya abnormal return akan seperti yangdiharapkan. Oleh karena itu,

hubungan positif antara perbaikan ukuran untuk ‘permanen’ profit dan ERC yang diharapkan.

Non-Linear Modelling. Satu kritikan pada penelitian ERC adalah kejelasankekuatan profit untuk

harga lebih rendah (jenis R-Square di bawah 10%).Sebelumnya, pembelajaran ERC menyetujui teknik

statistic linear untukmengestimasi ERC, tetapi beberapa penelitian saat ini memiliki teknik non-

linear. Hubungan non-linear pada nilai absolute profit tidak terduga yaitu berkorelasinegative

dengan kekuatan profit. Pengetahuan tentang hubungan ini penting,karena teori valuasi

meramalkan analisa dan investor harus menempatkandampak terbaik pada peramalan kekuatan

profit yang tinggi dibandingkankekuatan profit yang rendah.

Disaggregating profits. Enam komponen profit seperti gross profit, general danadministrative

expense, depreciation expense, interest expense, income tax danother item sudah diteliti dengan

keadaan regresi abnormal return padaperubahan tidak terduga pada komponen. Pendekatan

alternatif lainnya untukdisagregat accounting profit memisahkan profit ke dalam cash flow

dankomponen akrual.

Arus kas. Bowen, Burgstahler dan Daley menyebutkan bahwa cash flow harusditambahkan sebagai

penambahan variabel penjelas untuk harga, karena profitdan cash yang individu dan penambahan

yang penting atau kedua–duanya bersifat individu yang penting tetapi kedua-duanya bukan

penambahan yangpenting, atau masing –masing bersifat individu yang penting tetapi satu

sedikitlebih penting dan mendominasi.Berikut replikasi dari penjelasan tersebutmenggunakan

diagram venn : HAL 424.

Neraca & komponen neraca. Kombinasi neraca dan profit serta penyesuaian terhadapkondisi

makroekonomi menambah kuatnya harga saham. Model ini menjadi dasardalam menentukan harga

dan nilai intrinsik.

TRADING STRATEGIES

Post-announcement Drift

Dua penemuan yang mewakili pertanyaan terkait efisiensi pasar modal, yaitu adanya post–

announcement drift dan penurunan trading ruledimana abnormal return dapat diperoleh melalui

perdagangan pada informasi akuntansiyang dipublikasikan. Post-announcement drift terjadi ketika

abnormal return berlanjutsetelah pengumuman profit, sehingga kandungan informasi dari

Page 38: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

pengumuman profit itutidak menggambarkan sepenuhnya harga saham pada saat tanggal

pengumuman.

Winners/ Losers & Overconfidence

Efek winner / loser adalah sebuah contoh anomaliasosiasi jangka panjang. Efek ini menghasilkan

sebuah strategi perdagangan. Sahamyang menghasilkan pengembalian positif (winner) atau

pengembalian negatif (loser)diurutkan berdasarkan kinerja 3 tahun terakhir dan penempatan dalam

portofolio.Terlalu percaya tentang informasi yang tertutup juga menyebabkan investormengecilkan

pentingnya informasi yang disebarluaskan ke publik. Lebih lanjut, dalampembentukkan harapan,

investor berhipotesis yaitu memberikan banyak bobot untukkinerja profit perusahaan sebelumnya

dan sedikit sekali menyadari fakta bahwa kinerjayang akan datang cenderung tidak sama seperti

sebelumnya. Disini juga dipercayabahwa pasar bereaksi perlahan pada saat dan di dalam

penggabungan informasi baru.

Mechanistic or behavioral effect

Dua hipotesis yang dikembangkan dalam cosmetic accounting

1. Mekanisme reaksi pasar untuk mengubah urutan akuntansi, tanpa memperhatikanapakah

mereka cosmetic atau apakah mereka memiliki implikasi arus kas, sepertipasar secara sistematis

tertipu oleh perubahan akuntansi yang meningkatkan atau menurunkan profit (hipotesis ‘

mechanistic’)

2. Pasar menolak perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas, yaitupasar tidak

bereaksi terhadap perubahan akuntansi selain dari peningkatan nilaisekarang dari tax

savingatau efek –efek lainnya dari arus kas perusahaan.(hipotesis ‘no-effects’ turunan dari EMH)

Pengujian untuk kedua hipotesis ini mempertimbangkan perilaku tingkat pengembalian abnormal

dan waktu berubahnya kebijakan akuntansi. Catatan untuk hipotesis ‘no-effect’, harus bersifat

abnormal return ketika terjadi ‘cosmetic change’ dalam kebijakan akuntansi, karena tidak ada efek

pada arus kas.

Manipulating accounting numbers

Perhitungan income dengan GAAP ramai diberitakantidak sempurna dalam mengukur ‘economic

income’ atau ‘fundamental value’. Ini karena standar akuntansi tidak tepat menjelaskan atau

konsisten di seluruh dunia;dampak terhadap akuntan yaitu subjektif dan budaya interpretasi dengan

Page 39: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

estimasimereka, serta pengaturan dan manipulasi laporan keuangan sangat banyak.Dalam

perspektif oportunistik, kecurangan merupakan jenis manajemen laba yangpaling ekstrim dan

digunakan oleh manajer untuk membohongi pengguna laporankeuangan. Berikut adalah gambar

dua sudut pandang manipulasi dalam akuntansi : HAL 431.

Detecting the quality and probability of accounting management

Kita dapatmenggunakan reaksi harga pasar sebagai indikasi kualitas. Namun, penelitian oleh

Sloandan lainnya menunjukkan pasar tidak memiliki pemahaman akrual yang sophisticateddan

karenanya muncul reaksi yang berlebih untuk peningkatan akrual income positif.Reaksi analis–analis

keuangan dapat juga digunakan untuk menaksir kualitas karenakeahlian mereka. Namun, penelitian

ini menyatakan bahwa analis dapat bersifat biasdan berfokus pada faktor industri yang spesifik

daripada variabel perusahaan yangspesifik. Laporan dan opini auditor juga dapat sebagai proxy atas

kualitas tapi hal inidiperdebatkan karena belum tentu auditor tersebut benar-benar independen.

CHAPTER 13 : BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUTING

BEHAVIOURAL ACCOUNTING RESEARCH : DEFINISI DAN RUANG LINGKUP

Behavioural accounting research didefinisikan sebagai :

Studi perilaku akuntan atau perilaku non akuntan dimana mereka dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan

laporan.

Behavioural accounting research (BAR), penelitian pasar modal dan penelitian teori agency

dapat disebut penelitian ‘positif’ dalam pengertian bahwa mereka dikaitkan dengan menemukan ‘fakta’:

penelitian pasar modal menanyakan ‘bagaimana reaksi pasar sekuritas terhadap informasi akuntansi?’;

teori agensi menanyakan ‘apakah insentif ekonomi mempengaruhi dalam memilih metodde akuntansi?’;

dan behavioural research menanyakan ‘bagaimana sebenarnya orang-orang menggunakan dan

memproses informasi akuntansi?’ bagaimanapun, mereka juga sangan berbeda dalam banyak hal. untuk

instansi, penelitian pasar modal melihat pada level makro pasar sekuritas agregat, sedangkan teori

agensi dan behavourial accounting fokus pada level mikro pribadi manager dan perusahan. Penelitian

pasar modal dan teory agensi diambil dari ilmu ekonomi dan mengesampingkan motivasi aktual orang-

Page 40: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

orang dengan asumsi bahwa setiap orang merupakan pemaksimal kekayaan. Behavioural accounting,

pada sisi lain, diambil dari ilmu yang yang lain seperti psikologi, sosiologi, dan teori organisasi., dan

umumnya tidak membuat anggapan tentang bagaimana orang-orang berkelakuan (behave), terlebih, itu

tujuan untuk mengetahui mengapa orang-orang berkelakuan sebagaimana yang mereka lakukan.

Sebagai konsekuensi, tiga kelompok penelitian akuntansi yang lain ini dimaksudkan untuk menjawab

tipe yang sangat berbeda pertanyaan tentang praktek akuntansi.

Tipe utama BAR dalam area ini yang telah diketahui seperti human judgement theory (HJT) atau

human information processing (HIP) dan meliputi pertimbangan dan pembuatan keputusan akuntan dan

auditor dan mempengaruhi fungsi output pada pengguna ‘pembuatan pertimbangan dan keputusan’.

WHY IS BAR IMPORTANT? KENAPA BAR PENTING?

Terdapat beberapa alasan yang sangat bagus bahwa BAR sangat pentig untuk praktisi akuntasi dan yang

lain :

Telah catat pada awal chapter ini bagaimana kelompok penelitian akuntansi yang lain seperti pasar

modal dan teori agensi tidak memperlengkapi dengan jawaban pertanyaan tentang bagaimana

orang-orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi. Untuk mengisi kekosongan

membutuhkan penelitian yang secara spesifik menguji aktivitas pengambilan keputusan yang

menyiapkan (penyaji), pengguna, dan auditor informasi akuntansi.

BAR dapat memberikan arti berharga dalam jenis cara yang berbeda pada hasil, proses, dan reaksi

pengambil keputusan pada fakta-fakta (keterangan) informasi akuntansi dan metode komunikasi.

Kita dapat menggunakannya untuk memperbaiki pengambilan keputusan dalam berbagai macam

cara.

BAR berpotensi menyediakan informasi yang bermanfaat untuk regulator akuntansi seperti

Australian Accounting Standart Board (AASB). Sebagai tujuan pokok akuntansi adalah untuk

menyediakan informasi ‘bermanfaat untuk keputusan’, anggota AASB terus berhadapan dengan

masalah dimana metode akuntansi dan apa tipe pengungkapan yang akan terbukti ‘bermanfaat’

untuk pengguna laporan keuangan (financial statement).

BAR juga dapat mengarahkan pada efisiensi dalampraktek kerja akuntan dan profesi yang yang lain.

Seperti, keahlian senior dan pengalaman anggota sebuah perusahaan akuntansi dapat dicatat dan

Page 41: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

dimanfaatkan oleh metode BAR untuk mengembangkan sistem keahlian yang terkomputerisasi

untuk suatu variasi dalam konteks pengambilan keputusan (decision making).

Development of behavioural accounting research - Pengembangan penelitian akuntansi perilaku (BAR)

Istilah BAR pertama kali muncul dalam literatur pa tahun 1967, tetapi penelitian HJT menjadi pondasinya

dalam literature psikologi dengan karya seminal Ward Edward pada tahun 1954. Aplikasi penelitian pada

akuntansi dan auditing dapat terima tahun 1974 ketika Ashton mempublikasikan sebuah studi

percobaan (experimental) pertimbangan internal control oleh auditor.

Perkembangan penelitian HJT dalam akuntansi memberikan banyak pada adaptasi metode

penelitian telah digunakan dengan baik dalam literatur psikologi, model Brunswik lens. Teknik ini

mewakili pendekatan penelitian baru yang sangat kuat yang dapat diaplikasikan pada pertanyaan lama

yang memperhatikan pengguna data.

Dasar tujuan penelitian HJT adalah untuk menjelaskan cara yang orang-orang gunakan dan

bagian proses informasi akuntansi (dan yang lain) dalam suatu fakta konteks pengambilan keputusan.

Kita gambarkan proses pengambilan keputusan seseorang adalah sebuah ‘model’. Sehingga, contohnya,

kita mungkin menggunakan penelitian teknik HJT terhadap ‘model’ (atau menggambarkan) cara yang

petugas pinjaman bank proses dengan berbagai cara pokok informasi akuntansi (atau ‘isyarat’ seperti

yang mereka sebutkan) seperti laba dan angka arus kas untuk suatu keputusan tentang apakah untuk

menyetujui suatu pinjaman dari suatu perusahaan.

Walaupun model brunswik lens metode yang mendominasi untuk pongembangan model

pembuatan keputusan, juga terdapat dua pendekatan penelitian. Satu di sebut ‘process tracing’, yang

lain diketahui sebagai paradingma ‘probabilistic judgement’, dimana dalam memprosess keputusan

mewakili kemungkinan pernyataan berdasarkan pada dalil Baye. 3 Pendekatan yang lain untuk

menjelaskan (modelling) pembuatan keputusan adalah: availability, anchoring dan adjusment, dan

expert judgment

Model Brunswik Lens

Sejak pertengahan tahun 1970, model brunswik lens telah digunakan sebagai kerangka analitis dan

dasar untuk pendapat penelitian yang paling memerlukan ramalan (seperti kebangrutan) dan/atau

evaluasi (seperti pengendalian internal). Peneliti menggunakan model lens untuk menginvestigasi

hubungan dari beberapa keping informasi dan keputusan. Keputusan ataupun prediksi dengan melihat

Page 42: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

kesamaan dari respon terhadap informasi tersebut. Pengambilan keputusan dipandang seperti melihat

dari lensa informasi yang secara probability terkait dengan kejadian untuk mencapai kesimpulan tentang

kejadian tersebut.

Dalam membentuk model ini, subjek diminta untuk memberi keputusan untuk beberapa jenis kasus

berdasarkan informasi yang sama. Sebagai contoh, mereka dapat ditanya untuk memperkirakan apakah

sebuah perusahaan mungkin gagal dengan rasio- rasio keusangan yang telah ditentukan sebelumnya.

Kemudian sebuah model linier akan dibentuk untuk mempresentasikan bagaimana informasi diproses

oleh individual. Kemudian sebuah analisis regresi digunakan dengan menetapkan dependent variable

dan independent variable untuk mendapatkan sebuah model.

Dengan Brunswik lens model peneliti dapat mendapatkan seberapa penting sebuah informasi dalam

model tersebut, apakah signifikan bagi model atau tidak. Selain itu model juga dapat menentukan

hubungan dari pengambil keputusan dengan informasi bagi mereka. Selain itu kita juga dapat tahu

pentingnya informasi dari sudut pandang yang berbeda, misalkan seorang manajer melihat bahwa profit

merupakan informasi yang sangat penting padahal stakeholder tidak melihat profit sebagai informasi

yang sangat penting. Dengan demikian kita dapat merubah pola pandang manajamen untuk

menghasilkan hasil yang lebih baik. Penggunaan model ini telah membuka jalan bagi penemuan penting

sebagai berikut :

Pola dalam penggunaan informasi dalam berbagai model

Pembobotan yang digunakan pengambil keputusan atas informasi

Akurasi dari pengambil keputusan dari berbagai bidang dalam memprediksi dan mengevaluasi

Konsistensi dari pengambilan keputusan

Tingkat sudut pandang yang dimiliki pengambil keputusan mengenai pola data

Process Tracing Methods

Model pengambilan keputusan yang diturunkan dengan menggunakan model lens Brunswik

biasanya memilki kekuatan prediktif yang baik. Model lens merupakan prediktor yang lebih baik karena

model statistic lens memindahkan banyak random error yang biasanya terdapat dalam prasangka

manusia yang misalnya diakibatkan rasa lelah, sakit, ataupun kurangnya kosentrasi, namun, model ini

juga memiki keterbatasan karena bukan prediktor yang baik mengenai bagaimana sebenarnya manusia

membuat keputusan.

Page 43: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Pengetahuan mengenai proses dan cara pengambilan keputusan oleh manusai dapat membantu

menemukan kelemahan dari proses tersebut sehingga kelemahan tersebut dapat dihilangkan. Hal ini

dapat menghasilkan prediksi yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Dalam process tracing, pengambilan keputusan diberikan serangkaian studi kasus untuk di analisis,

tetapi kali ini mereka diminta untuk mendeskripsikan secara verbal setiap langkah yang dilalui dalam

pengambilan keputusan. Kemudian deskripsi verbal tersebut direkam dan dianalisis untuk menghasilkan

decision tree untuk menggambarkan proses pengambilan keputusan tadi.

Decision tree yang diturunkan dari metode process tracing secara intuitif adalah deksriptor yang

baik mengenai proses pengambilan keputusan manusia . namun, relative terhadap model lens Brunswik,

metode process tracing tidak selalu merupakan prediktor yang baik. Hal ini karena pembuat keputusan

seringkali mengalami kesulitan dalam menjelaskan semua langkah yang mereka lalui.

Peneliti mencoba mengatasi keterbatasan kedua model tersebut dengan menkombinasikan

kekuatan deskriptif dan prediktif dua pendekatan tersebut, misalnya dengan sebuah teknik statistic yang

dikenal sebagai classification and regression trees (CART). CART menggunakan metode statistik untuk

membagi (memisahkan) ouput prasangka pembuat keputusan ke dalam noda-noda yang

memaksimalkan kekuatan model untuk memprediksi secara tepat klasifikasi kasus-kasus yang berbeda

kedalam tipe keputusan yang tepat. CART mengkombinasikan kekuatan dominan untuk secara tepat

mengklafikasikan rekomendasi analisis dengan dekskriptor intuitif tentang proses pengambilan

keputusan mereka.

Probabilistic Judgement

Model ini berguna untuk melihat situasi akuntansi dimana kepercayaan awal mengenai prediksi atau

evaluasi harus direvisi ketika ada bukti baru. Model ini berpendapat bahwa cara yang paling tepat secara

normative untuk merevisi kepercayaan awal ini, dinyatakan sebagai probabilitas subjektif, adalah

dengan mengaplikasikan teorama Bayes (sebuah tenet dasar mengenai teori kondisional probabilitas).

Teorema Bayes menyatakan bahwa probabilitas revisi karena adanya bukti tambahan sama dengan

kepercayaan awal dikalikan dengan seberapa banyak ekspektasi awal harus direvisi. Revisi yang

melibatkan auditor dan akuntan memberikan bukti bahwa akuntan dan auditor memilki serangkaian

rules of thumb karena kompleksitas tipe judgement yang harus mereka buat dengan keterbatasan

informasi yang mereka miliki.

Page 44: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Lens Model Studies --- The Evidence

Dengan menggunakan model lens sebagai alat riset memungkinkan adanya analisis konsistensi

judgement, apakah model perilaku manusia dapat memprediksi lebih akurat daripada manusia itu

sendiri. Model ini juga memungkinkan analisis kemampuan petunjuk untuk memprediksi event dalam

pertanyaan. Selain itu, model ini juga memberikan insight mengenai derajat konsensus antara pembuat

keputusa.

Bukti secara konsistensi menunjukkan bahwa manusia mampu untuk mengembangkan prinsip-

prinsip atau model-model untuk memecahkan kesuksesan/kegagalan tugas menggunakan rasio

keuangan, tetapi mereka tidak mampu melakukan hal tersebut ketika model mereka sendiri digunakan

secara matematis. Hal ini karena mereka menjadi tidak memperhatikan petunjuk dan merek menjadi

tidak konsistensi dalam mengaplikasikan aturan keputusan mereka akibat faktor kelelahan dan

kebosanan.

Abdel-Khalik dan El-Sheshai menyimpulkan bahwa pilihan informasi manusialah, bukan proses

pemilihan ptunjuk, yang membatasi akurasi. Simnett dan Trotman menemukan bahwa meskipun subjek

telah dapat menggunakan performa ketika diminta untuk mengaplikasikan pembobotan petunjuk idela.

Penulis-penulis ini menyimpulkan bahwa ketika manusia tidak bisa memilih rasio mereka sendiri, kinerja

pemrosesan informasi merek menurun.

Ketika jumlah informasi meningkat, awalnya penggunaan dan intgrasi informasi menigkat. Namun,

pada titik tertentu, tambahan informasi menyebabkan penurunan jumlah informasi terintegrasi kedalam

tugas pengambilan keputusan. Chewning dan Harrell menemukan bukti teori tersebut ketika seseorang

diberikan lebih dari 8 petunjuk (rasio keuangna). Libby berpendapat bahwa tambahan petunjuk yang

tidak valid ke dalam serangkaian petunjuk yang lebih valid akan menurunkan performa, namun riset lain

tidak mendeteksi adanya hubungan tersebut.

Process Tracing Studies ----The Evidence

Model lens Brunswik secara implisit memperlakukan proses pengambilan keputusan sebagai

kombinasi linier dari informasi petunjuk sedangkan decision tree yang diturunkan dari process tracing

menerangkan langkah-langkah pengambilan keputusan dimana isi informasi sebuah data berinteraksi

dengan informasi lainnya dari data tersebut. Larcker dan lessig menemukan bahwa process tracing

Page 45: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

model lebih baik daripada model statistic liner, tetapi selling and shank menemukan hasil sebaliknya

ketika kedua pendekatan ini dibandingkan dalam sebuah tugas yang melibatkan prediksi kebangkrutan.

Kompleksitas pengambilan keputusan yang dilakukan manusia berarti dibutuhkan riset yang lebih

dalam untuk memahami tipe karakteristik keputusan untuk menentukan gaya pemrosesan informasi

yang [aling seusai.

Format and Presentation Of Financial Statements

Pada tahun 1976 Libby mengobservasi bahwa ada tiga pilihan dasar yang ada untuk meningkatkan

pengambilan keputusan :

1. Mengubah presentasi dan jumlah informasi

2. Memberikan pendidikan ke pembuat keputusan

3. Mengganti pembuat keputusan dengan model of themselves atau dengan ideal or with on ideal

cueweighting model

Dengan pentingnya saran yang pertama terhadap akuntan, auditor, regulator dan pembuat standar,

terdapat penelitian kecil yang dialkukan untuk menemukan format presentasi akuntansi yang ideal.

Studi yang dialakukan cenderung untuk memeriksa perubahan yang radikal terhadap penyajian laporan

keuangan dalam bentuk grafik multidimensional. The lens model berguna dalam memeriksa isu

penyajian laporan keuangan yang sama baiknya dengan analisa predictive judgement. The lens model

mengijinkan untuk analisa kekakuratan human judgement dalam menentukan sejauh mana dimana

individu mendeteksi tugas judgement yang penting dan secara konsistensi menggunakan kebijakan

judgement. Jika perubahan format informasi menghasilkan peningkatan kedua karakteristik tersebut

maka human judgement seharusnya meningkat.

Chernoff fces menggambarkan perubahan dalam kondisi keuangan. Mukanya dibangun dengan

mapping transformed variabel keuangan menjadi bentuk muka. Mathematical precision diwujudkan

dengan panjangnya hidung, angle alis dan bentuk mulut digunakan untuk merepresentasikan perubahan

kondisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya. Pendekatan grafik multidimensional akan

menjadi berguna ketika ketersidiaan biaya atau data membuat model statistik yang tidak mungkin

dibangun, terutama jika hasilnya menggunakan grafik multidimensional yang sama sedikit bagusnya

dengan hasil dari model. Saat ini preparers laporan keuangan tidak lagi menyiapkan grafik seperti muka

Page 46: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

chernoof tetapi dengan penggunaan warna dan grafik yang lebih konvesioanl. Penggunaan grafik yang

bervariasi dan bentuk tabular akan mempengaruhi pengambilan keputusan. Laporan dalam bentuk

grafik berguna untuk tingkat kompleksitas yang rendah sedangkan laporan dalam bentuk tabular untuk

tingkat kompleksitas yang tinggi. Tidak ada bentuk penyajian yang terbaik di semua situasi. Dalam

konteks pengauditan, ricchiute menemukan bahwa judgement mengenai penyesuaian terhadap akun

dipengaruhi oleh cara penyajian informasi ke auditor visual dan atau auditory.

So dan smith menginvestigasi dampak dari warna grafik, jenis kelamin, kerumitan dari tugas, dan

perbedaan format presentasi dalam preditive accuracy dengan sample undergraduate business

students. Hasilnya adalah grafik yang berwarna tidak efektif ketika tugasnya kompleks dan wanita lebih

tertarik terhadap grafik yang berwarna. Penelitian yang lain dilakukan dengan mengajak decision makers

bekerja dengan satu dari seperangkat data; kombinasi tabel dan bar charts, atau table dengan muka

chernoff atau hanya dengan table. Ketika situasi dimana complexity dari informasi tinggi, penggunaan

hanya dengan tabel membawa kepada keakuratan yang lebih tinggi, penggunaan grafik dan pictorial

representatations data membawa kepada penurunan dari keefektifan pengguna dari pembuatan

keputusan. Alasannya adalah decision maker memilih pilihan yang lebih mudah ketika situasi kompleks,

tetapi graphical dan pictorical yang mewakili data terkadang lebih abstrak dan kurang detail

dibandingkan informasi yang disajikan dalam bentuk tabel

Probabilistic Judgement Studies ----The Evidence

Dalam banyak konteks akuntansi dan terutama pengauditan tidak ada solusi yang benar dengan

penilaian yang dapat dibandingkan untuk menilai akurasi dari mereka. Satu cara untuk mengatasi

kurangnya benchmarks dalam penilaian kinerja adalah memeriksa konsensus mengenai keputusan

tertentu di sejumlah pembuat keputusan. Cara yang lain adalah menggunakan model matematik atau

statistika. Penelitian HJT dalam model ini telah secara konsistensi didemonstrasikan bahwa manusia

mempunyai keahlian yang bervariasi dan tugas yang berbeda, merevisi probabilitas mereka ke tingkat

yang lebih rendah daripada teori Bayes’s. konservatisme ini telah dihubungkan ke penggunaan rules

of thumb dan bias yang diadopsikan sebagai sarana mempermudah judgements yang kompleks agar

manusia bisa mengatasi.

Three rules of thumb

Representativeness

Page 47: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Aturan ini menyatakan bahwa ketika penilaian probabilitas berasal dari populasi. Penilaian orang

akan ditentukan dengan sejauh mana item mewakili populasi. Item atau kejadian yang dilihat oleh

pembuat keputusan more representative akan dinilai mempunyai probabilitas yang lebih besar

kejadiannya daripada yang less representative. Peneliti menunjukkan bahwa penggunaan rule of

thumb dapat membawa kepada keputusan yang miskin karena pembuat keputusan mengabaikan

data lain yang relevan yang bukan bagian dari stereotype.

Availability

Ketersediaan rule of thumb mengacu kepada probabilitas suatu kejadian berdasarkan kemudahan

contoh-contoh seperti yang ada di pikiran. Probabilitas yang berhubungan dengan kejadian yang

sensasional biasnya overestimated.

Anchoring and adjustment

Mengacu kepada proses judgement secara umum dimana proses awalnya dihasilkan atau diberikan

repons seperti jangkar dan informasi lain digunakan untuk menyesuaikan respons. Akibat dari rule

of thumb adalah kemungkinan penyesuaian yang tidak mencukupi dalam perubahan keadaan.

REPRESENTATIVENESS : THE EVIDENCE

Orang yang pertama kali melaporkan keberadaan dari representativeness dan kencenderungan untuk

mengabaikan base rates adalah Kahneman dan Tversky. Penggunaan base-rate information telah

membawa kepada hipotesis yang beralasan probabilistik yang melibatkan contingent processing.

Availabilty : Evidence

Basis dari rule of thumb ini adalah kemungkinan judgment berdasarkan on retrieval dari ingatan cotoh

yang relevan atau skenario yang masuk akal. Bagaimanapun juga hal ini membutuhkan sampel

probabilitas yang besar untuk meningkatkan prediksi akurasi.

Anchoring dan Adjusment : Evidence

Kinney dan Uecker menemukan bukti tentang anchoring dan adjusment dalam analytical review (analisa

rasio) dan compliance test (audit test of control internal).

Page 48: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Expert Judgment and Rules of Thumb

Penilitian yang melibatkan expert judgment memberikan kesimpulan bahwa manusia mempunyai

ingatan jangka pendek dengan kapasitas yang sangat terbatas (4-7 chunks) dan virtually ingatan jangka

panjang yang tak terbatas.

ACCOUNTING AND BEHAVIOUR

Akuntansi hadir sebagai fungsi yang mengatur secara langsung untuk aktivitas- aktivitas individu

maupun kelompok. Ada beberapa cara pandang yang berbeda tentang akuntansi, yang mengindikasikan

adanya beberapa kemungkinan perspektif akuntansi. Isu utama adalah teknik apakah yang diadopsi dan

interprestasi dari sebuah informasi yang dilaporkan. Selain itu, adanya persaingan kepentingan diantara

orang-orang yang bervariasi yang memberikan interprestasi terhadap laporan keuangan yang dilaporkan

oleh perusahaan.

Informasi akuntansi akan memberikan pengaruh terhadap perilaku baik metode yang diadopsi untuk

mengukur dan melaporkan informasi serta merespon informasi yang diberitahukan. Menurut

Zimmerman, sistem akuntansi adalah komponen fundamental dari sebuah arsitektur organisasi dengan

manajer yang secara konstan beradaptasi untuk memastikan struktur terbaik bagi perusahaan.

Zimmerman menawarkan 2 pengamatan penting tentang factor yang memengaruhi sistem akuntansi,

yaitu:

1. Sistem akuntansi berubah ketika ada perubahan strategi bisnis perusahaan dan perubahan

organisasi lainnya dalam waktu yang bersamaan, khususnya terkait dengan posisi keputusan yang

benar dan sistem evaluasi kinerja dan juga reward.

2. Perubahan dalam arsitektur organisasi, termasuk perubahan di dalam sistem akuntansi disebabkan

oleh adanya external shocks dari teknologi dan pergeseran kondisi pasar.

Informasi akuntansi secara signifikan mempengaruhi perilaku individu, baik di dalam entitas maupun

eksternal. Bagaimanapun adanya pengaruh dua arah, untuk individu secara langsung dan tidak langsung

mempengaruhi struktur sistem akuntansi dan pengungkapan informasi.

LIMITATION OF BAR

Page 49: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Peninjauan terhadap BAR telah menunjukkan bahwa ada peranan yang besar dari informasi akuntansai

daslasm pengambilasn keputusan. Proses informasi yang kompleks menyadarkan kita bahwa

perkembangan penelitian teori-teori dan metode akuntansi saat ini masih belum cukup. BAR memiliki

beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian pada topik yang sama memberikan hasil yang kontradikitif, sehingga membingungkan

saat pengambilan keputusan.

2. Subjek percobaan yang digunakan dalam penelitian tersebut seringkali berbeda dengan real

judgement.

3. Peneliti akuntansi mempertanyakan apakah peraturan harus dipengaruhi oleh hasil penelitian

pembuat keputusan individu atau tidak.

Secara keseluruhan, keterbatasan terbesar dalam BAR adalah tidak adanya satu landasan teori yang

dapat membantu menggabungkan beragamnya pertanyaan pertanyaan dalam penelitian dan penemuan

BAR. Peneliti BAR banyak meminjam pemikiran dari berbagai disiplin ilmu dan tidak memiliki persamaan

framework satu sama lain. Hal ini menyebabkan sulitnya mengeneralisasi bagi policy makers. Walalupun

begitu tidak dipungkiri bahwa metode BAR merupakan alat penelitian yang berharga. Metode Bar telah

banyak digunakan untuk mengembangkan information processing dan training di dunia pekerjaan.

Selain itu BAR juga dapat menunjukkan systematic error.

CHAPTER 14 : EMERGING ISSUES IN ACCOUNTING AND AUDITING

CURRENT FACTORS INFLUENCING ACCOUNTING AND AUDITING RESEARCH, REGULATION AND

PRACTICE

XBRL

Ada revolusi teknologi dalam penyelesaian yang akan mempengaruhi cara bahwa laporan keuangan

disusun. Pada akhir 2008, sekuritas AS dan komisi pertukaran (SEC) memilih untuk mewajibkan 500

perusahaan publik terbesar di Amerika Serikat untuk mengajukan laporan keuangan 2009 mereka

menggunakan bahasa bisnis pelaporan extensible (XBRL), dengan perusahaan lain untuk follow.XBRL

memungkinkan informasi keuangan akan disajikan dalam cara yang lebih interaktif dan user friendly

dengan 'tag' item data individu sehingga mereka dapat diekstraksi oleh perangkat lunak untuk

menghasilkan laporan kustom-dirancang oleh users.that mereka SEC berharap XBRL yang akan

Page 50: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

memungkinkan analiysis jauh lebih cepat dari data keuangan perusahaan oleh sekelompok pengguna

yang lebih luas dengan eror kurang. Teknik yang saat ini digunakan untuk ectract rincian dari laporan

keuangan mengandung kesalahan karena mereka baik dilakukan secara manual atau menggunakan

program perangkat lunak yang menghasilkan output yang hanya mendekati data yang mendasari.

Laporan keuangan disampaikan dengan database publik SEC (dikenal sebagai EDGAR), yang dapat

diakses melalui web, sehingga data yang tersedia untuk setiap pengguna yang tertarik. HAKA

menunjukkan bahwa perkembangan ini akan berarti tersedianya data diakses lebih dan mungkin akan

menempatkan manajer perusahaan di bawah pengawasan parutan untuk menjelaskan laporan

keuangan mereka. Selain data yang dapat digunakan lebih, HAKA menunjukkan XBRL bisa mengubah

cara mengikuti analis keuangan perusahaan kecil. Saat ini, analis keuangan cenderung untuk fokus pada

perusahaan besar karena dari investor. Analis keuangan menghasilkan laporan tentang perusahaan yang

mereka ikuti, membuat lebih banyak informasi tersedia bagi para investor, meningkatkan ketersediaan

data keuangan untuk perusahaan kecil bisa membuat mereka lebih menarik bagi analis, pada gilirannya

analis lebih besar berikut ini akan meningkatkan likuiditas saham perusahaan kecil . Selain itu investor

amatir dapat mengembangkan kepercayaan lebih dari tingkat yang lebih detail dan komparabilitas data

antara perusahaan.

Namun, petugas keuangan kepala tampaknya akan kehilangan kemampuan mereka untuk memilih

tingkat disanggregsation data dalam laporan keuangan. Mereka akan mengklaim bahwa bagian

mendasar dari akuntansi adalah proses agregasi item yang serupa untuk memberi makna onformation

tersebut. Pada ekstrim, jika mungkin untuk menyediakan investor dengan akses lengkap untuk data

tingkat transaksi, ini tidak akan berguna karena data akan memiliki makna sedikit. Arti ditambahkan oleh

akuntan melalui proses, klasifikasi dan agregasi untuk memungkinkan, misalnya, perhitungan rasio jenis

tertentu biaya kepada penjualan.

Salah satu isu terkait XBRL adalah apakah pendekatan audit saat mendamaikan versi kertas XBRL-

dokumen yang terkait dengan informasi dalam pengajuan SEC resmi sudah cukup. Plumlee dan plumlee

menunjukkan bahwa penyediaan informasi XBRL merupakan perpanjangan dari paradigma pelaporan

tradisional yang akan mengubah cara data keuangan dan non-keuangan dapat digunakan. Perubahan

paradigma ini mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan pertanyaan jauh lebih dalam dari

sekedar rekonsiliasi ouput. Pertanyaan-pertanyaan ini meliputi apa consititutes kesalahan dalam XBRL,

dan apa materialitas artinya bila potongan individu data keuangan akan digunakan di luar konteks

laporan keuangan? Materialitas secara tradisional dinilai sebagai dampak terhadap keputusan

pengguna, dan quidelines kuantitatif menunjukkan bahwa item tersebut akan dipertimbangkan dalam

Page 51: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

isolasi dan secara agregat, dan dalam proporsi ke basis relatif, seperti laba (lihat AASB 1031

Materialitas). Jika data dapat diakses dalam isolasi atau di baru pedoman materialitas

combinations.these tidak dapat diinterpretasikan dalam cara yang sama. Plumlee dan plumlee

bergabung HAKA menyerukan lebih banyak riset untuk memahami keuntungan dan kerugian dari XBRL

dan dampaknya terhadap masa depan pelaporan keuangan dan audit.

Pengaruh Runtuhnya Perusahaan Dan Sarbanes - Oxley Act (2002)

Sebagaimana dibahas secara rinci dalam bab-bab sebelumnya, sejumlah tinggi - runtuh profil

perusahaan dan perubahan hukum dalam 200 awal mengubah baik citra akuntansi dan audit dan

lingkungan peraturan tersebut. Kritik independensi auditor dan tata kelola perusahaan yang menjadi

'front - burner' topik yang telah menarik banyak komentar publik dan perhatian penelitian.

Sebagai contoh, di Amerika Serikat sebelum Sarbanes - Oxley bertindak (2002) (SOX) perusahaan audit

ditinjau satu sama lain di bawah sistem peer review dikelola oleh american lembaga akuntan publik

bersertifikat (AICPA). proses ini melibatkan pengumpulan informasi tentang prosedur kontrol audit

firms'nquality melalui wawancara dengan staf dan memeriksa dokumentasi. Fogarty critised proses ini

tidak cukup ketat dan peninjau akan tidak mungkin untuk mendeteksi kekurangan penting. Disarankan

bahwa staf dapat dilatih untuk menjawab pertanyaan seorang penulis resensi dan dokumen-dokumen

dapat diproduksi yang menunjukkan audit yang lebih menyeluruh daripada benar-benar terjadi.

Sejak tahun 2004, akuntansi perusahaan publik dan dewan pengawas (PCAOB), yang didirikan

berdasarkan undang-undang SOX, telah melakukan inspeksi independen dari perusahaan audit. Namun,

meskipun kritik dari peer review AICPA yang menyebabkan perubahan dalam peraturan, Hilary dan

Lennox memberikan bukti bahwa peer review memberikan informasi yang kredibel tentang perbedaan

kualitas antara perusahaan audit. Walaupun ini muncul untuk menyarankan bahwa perubahan

peraturan tidak dibenarkan, Hilary dan Lennox juga mencatat bahwa perbedaan antara metode-metode

kajian, dan khususnya bagaimana temuan mereka dipublikasikan, membuat sulit untuk menarik

kesimpulan ini. Dalam sistem AICPA tampaknya perusahaan meninjau kurang mungkin untuk

mengungkapkan masalah audit jika mereka tidak bersaing melawan perusahaan ditinjau. Perusahaan

ditinjau tampaknya menjadi kualitas yang lebih tinggi jika mereka diperiksa oleh auditor lain yang tidak

bersaing untuk klien yang sama. Bukti menunjukkan sulit untuk sepenuhnya menghilangkan diri pihak '-

bunga insentif diri - sistem pengendalian mutu diatur. Mungkin sistem dengan insentif pribadi lebih

sedikit lebih disukai pada saat kesulitan, bahkan jika tidak tentu sistem yang lebih baik.

Page 52: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Ketentuan lain kunci dalam SOX adalah pembatasan pada ketentuan konsultasi tertentu (non audit)

oleh perusahaan-perusahaan jasa audit kepada klien mereka. Auditor laporan keuangan adalah dilarang

memberikan jasa konsultasi kepada klien mereka, kecuali untuk beberapa pengecualian tertentu dengan

persetujuan terlebih dahulu dari committtee audit klien. Setelah runtuh perusahaan di awal tahun 2000-

an perusahaan audit dikecam karena mengorbankan kemerdekaan audit mereka dengan sangat

bergantung pada pendapatan dari jasa konsultasi. Karena AS perusahaan tidak diharuskan untuk

mengungkapkan beban yang dibayarkan kepada auditor mereka untuk jasa audit dan konsultasi

sebelum tahun 2000, ada penelitian sedikit bukti untuk mendukung pandangan ini. Namun, bukti awal

menggunakan baru diungkapkan membebaskan dari tahun 2001 mendukung larangan SOX pada

konsultasi. Kemudian bukti menyarankan ada interpretasi lain dari data, namun undang-undang telah

berlalu dan tidak mungkin diubah. Secara keseluruhan, peran auditor, teknik mereka, dan kemandirian

mereka terus diperdebatkan karena peran mereka dalam menciptakan kepercayaan pada perusahaan

dan manajemen mereka. Dalam waktu dekat, debat ini kemungkinan akan mengintensifkan sebagai

demi-up sistem keuangan global terus berlanjut.

Isu Sekitarnya Aplikasi Akuntansi Nilai Wajar Selama Krisis Keuangan Global

Penyebab dari krisis keuangan global (GFC) yang melanda seluruh dunia pada tahun 2008 dan 2009

adalah kompleks dan terbuka untuk diperdebatkan. Namun, beberapa menganggap praktek aset menilai

wajar sebagai faktor yang berkontribusi terhadap penyebaran cepat masalah dari asal-usulnya di pasar

subprime AS mosrgage seluruh dunia, dan untuk memperburuk kedalaman krisis. Hal ini karena standar

akuntansi (terutama standar akuntansi keuangan (FAS) No 157 Pengukuran Nilai Wajar) diperlukan

write-downs nilai investasi yang dimiliki oleh bank selama kondisi pasar yang bergolak. Ini-write down

membatasi kemampuan entitas untuk memberikan pinjaman. Menandai aset keuangan ke pasar (ke

nilai wajar refleks) juga mempengaruhi sisi aktiva dari neraca pinjaman perusahaan, retricting

kemampuan mereka untuk meminjam.

Amerika Efek dan Bursa Amerika Serikat Commission (SEC) menyelidiki peran nilai wajar dalam krisis

dan mengeluarkan laporan 211-halaman pada hari-hari terakhir tahun 2008. SEC diminta untuk

menyelidiki peran standar akuntansi, seperti FAS 157 dalam kegagalan bank yang terjadi pada tahun

2008. Laporan menyimpulkan bahwa kegagalan bank di AS tampaknya hasil tumbuh kemungkinan

Page 53: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

kerugian kredit, kekhawatiran mengenai kualitas aset, dan dalam kasus tertentu, mengikis kepercayaan

investor dan pemberi pinjaman, dan tidak hanya menandai aset keuangan dengan nilai pasar.

Pandangan tentang peran akuntansi nilai wajar didukung oleh orang lain, termasuk mantan SEC akuntan

kepala Conrad Hewitt dan Lynn Turner, yang memuji akuntansi mark-to-pasar untuk meningkatkan

transparansi, memungkinkan pengguna dari statemens keuangan untuk melihat kondisi sebenarnya

perekonomian suatu lembaga.

SEC menawarkan delapan rekomendasi untuk meningkatkan akuntansi nilai wajar, dan juga

merekomendasikan bahwa pembuat standar akuntansi memberikan pedoman tambahan untuk

penerapan beberapa standar di pasar likuid (di mana tidak ada cukup pembeli dan penjual bersedia).

SEC mencatat bahwa meskipun definisi nilai wajar dalam PSAK dan IFRS 157 umumnya konsisten, ada

beberapa perbedaan. Secara khusus, PSAK 157 explicity menggunakan harga keluar tapi IFRS nilai wajar

bukan explicity harga yang keluar maupun eksplisit dengan harga entri. Selain itu, SEC menunjukkan

bahwa IFRS dan US GAAP berbeda dalam akuntansi mereka untuk instrumen keuangan. Salah satu

perbedaannya adalah perlakuan pra-Oktober 2008 untuk mengklasifikasi aset keuangan tertentu. Sejak

Oktober 2008, kedua set standar memungkinkan aset keuangan non-derivatif yang dimiliki untuk

diperdagangkan dan aset keuangan tertentu untuk dipindahkan dalam situasi tertentu.

Reaksi dengan Standart Setter

Pada bulan Oktober 2008, IASB mengubah aturan untuk reclassiflyng aset keuangan sehingga

kerugian dari perubahan nilai pasar atas aset yang dapat diperlakukan secara berbeda. Sebelum

perubahan aturan, standart internasional diperlukan succ kerugian yang akan diambil melalui laporan

laba rugi. Setelah perubahan peraturan, aset bisa dipindahkan dalam kondisi tertentu menghindari

pengisian kerugian mark-to-pasar ke laporan laba rugi. Namun, ada juga aturan perubahan yang

disempurnakan yang membutuhkan pengungkapan instrumen keuangan dan pengaruh reklasifikasi

pada laporan laba rugi. Perubahan ini dibuat perubahan melalui untuk IAS 39 dan IFRS 7.

Ketua IASB, Sir Tweedie david, telah berbicara secara terbuka tentang tuntutan dibuat pada IASB

oleh politikus Eropa yang meminta canghe untuk standarts yang consistens dengan interents bank-bank

Eropa. Setelah perubahan peraturan, yang dihitung sejak ke Juli 2008, salah satu bank Eropa, Deutsche

bank, mengurangi menulis nya-down dan menghasilkan laba sebelum pajak kejutan. bank Duetsche's

IASB saat ini terlibat dalam review KONSTITUSIONAL. Salah satu hasil review pertama adalah

pembentukan badan yang akan memberikan IASB kemampuan lebih besar untuk menahan tekanan dari

Page 54: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

pihak eksternal. Keanggotaan ini tubuh baru, yang dikenal sebagai kelompok pemantauan, diambil dari

otoritas pasar modal dari berbagai yurisdiksi yang memiliki kepentingan dalam mendukung

pengembangan interntionalaccountingstandars berkualitas tinggi. SEC mendukung pembentukan

kelompok monitoring dan akan menilai kinerja sebagai mekanisme pengawasan. Tonggak ketiga adalah

terkait dengan penggunaan XBRL dibahas sebelumnya dalam bab ini. Tonggak remaning berhubungan

dengan perubahan di Amerika Serikat mengenai kapasitas Akuntan, perusahaan dan otoritas regulasi

untuk mengatasi perubahan dalam standar akuntansi.

Isu dalam IFRS-USE GAAP konvergensiMeskipun adanya roadmap, belum diketahui secara pasti

bahwa negara-negara bersatu akan mengadopsi IFFS. Kursi SEC, Schapiro mary, baru-baru ini

mengatakan bahwa dia tidak akan merasa terikat oleh roatmap tersebut. Dia menambahkan bahwa ada

beberapa kekhawatiran tentang standar IFRS umum, dan tidak siap untuk mendelegasikan pengaturan

standar atau tanggung jawab pengawasan IASB. Seorang anggota dewan akuntansi perusahaan

pengawasan publik (PCAOB) di Amerika Serikat, niemeier Charles, juga penting dari konvergensi yang

diusulkan. perhatian utama-Nya adalah bahwa pindah ke IFRS akan meninggalkan negara-negara

bersatu dengan aturan yang lebih sulit untuk menegakkan. Ia juga mengklaim bahwa IFRS tidak lebih s

prinsip berbasis dari US GAPP, hanya lebih muda dan untuk itu telah ada sedikit waktu untuk melakukan

koreksi rinci dan penambahan.

Pihak lain juga mengungkapkan keprihatinan sehubungan dengan tekanan politik ditempatkan pada

IASB pada akhir 2008 yang memaksa perubahan aturan pada bank menggunakan nilai wajar. Namun,

beberapa komentator telah mengakui bahwa SEC dan FASB tidak sepenuhnya kebal dari tekanan politik

tersebut. Mantan Kepala SEC akuntan Conrad Hewitt dan lynn turner memiliki lisan tekanan dari politisi

AS, terutama dalam kaitannya dengan issuses akuntansi untuk opsi saham dan derivatif. FASB juga

dituduh tekuk di bawah tekanan dari kongres ketika itu membuat April 2009 perubahan nilai wajar

pelaporan oleh bank.

Sebuah pertimbangan lebih lanjut dalam bergerak menuju satu set global standar adalah masalah

persaingan antara setter standar. Jamal dkk, berpendapat bahwa ada penelitian bukti bahwa kedua

GAAP IFRS dan US menghasilkan informasi yang berharga bagi pengguna laporan keuangan, dan bahwa

tidak ada bukti bahwa US GAAP lebih baik dari IFRS. Dalam konteks ini, menurut mereka, adalah

bijaksana untuk mempromosikan kompetisi antara dua set standar. Semua perusahaan harus dibiarkan

untuk memilih antara standar, dan peneliti dapat menganalisis pilihan-pilihan dan konsekuensi mereka

Page 55: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

untuk assits masa depan perubahan regulasi ke set standar. Pada tahap ini hanya asing. Allcompanies

harus dibiarkan untuk memilih antara standar, dan peneliti dapat menganalisis pilihan-pilihan dan

konsekuensi mereka untuk membantu perubahan peraturan di masa depan ke set standar. Pada tahap

ini perusahaan asing hanya memiliki pilihan untuk menggunakan US GAAP atau IFRS untuk pelaporan

dalam negara-negara bersatu, tetapi ini masih menyediakan kesempatan untuk jumlah terbatas

penelitian tentang persaingan antara standar.

SEC telah menyoroti beberapa isu penting yang perlu diatasi sebelum perusahaan-perusahaan AS

mulai menggunakan IFRS dalam negeri. Waktu yang panjang diperlukan untuk mengatasi masalah ini

dan juga diperlukan untuk pihak yang terkena dampak untuk menyesuaikan. Sebagaimana dijelaskan

dalam bab 11, manajemen kompensasi dan kontrak utang biasanya berisi referensi banyak untuk nomor

akuntansi seperti laba, hutang dan ekuitas pemegang saham. Angka ini dihitung dengan menerapkan

aturan-aturan akuntansi termasuk yang ditentukan dalam standar akuntansi. Setiap perubahan standar

akuntansi memiliki potensi untuk mendistribusikan kekayaan antara pihak-pihak kontraktor.

Membiarkan waktu untuk perubahan dari US GAAP ke IFRS, dan merapikan mengubah dengan

memodifikasi kedua set standar untuk mengurangi perbedaan antara mereka, memberikan waktu

kontrak pihak untuk melakukan negosiasi ulang kontrak.

Masalah Sekitar Aplikasi Akuntansi Nilai Wajar Selama Krisis Keuangan Global

Penyebab dari krisis keuangan global (GFC) yang melanda seluruh dunia pada tahun 2008 dan 2009

merupakan hal kompleks dan terbuka untuk diperdebatkan. Namun, beberapa menganggap praktek

aset menilai wajar sebagai faktor yang berkontribusi terhadap melebarnya secara cepat masalah di

pasar subprime mortgage AS menyadarkan dunia, dan memperburuk lebarnya krisis. Hal ini karena

standar akuntansi (terutama standar akuntansi keuangan (FAS) No 157 Pengukuran Nilai Wajar)

memerlukan write-downs nilai investasi yang pegang oleh bank selama kondisi pasar yang bergolak.

Write-down ini membatasi kemampuan entitas untuk memberikan pinjaman. menilai aset keuangan ke

pasar (ke nilai wajar refleks) juga mempengaruhi sisi aktiva dari neraca pinjaman perusahaan,

membatasi kemampuan mereka untuk melakukan pinjaman.

Page 56: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Komisi bursa efek US (SEC) mengusut peran nilai wajar dalam krisis dan mengeluarkan laporan 211-

halaman pada hari-hari terakhir tahun 2008. SEC diminta untuk menyelidiki peran standar akuntansi,

seperti FAS 157 dalam kegagalan bank yang terjadi pada tahun 2008. Laporan menyimpulkan bahwa

kegagalan ‘bank di AS tampaknya hasil kemungkinan karena kerugian kredit, menyangkut kualitas aset,

dan dalam kasus tertentu, mengikis kepercayaan investor dan pemberi pinjaman’, dan tidak hanya

disebabkan karena menilai aset keuangan pada nilai pasar. Pandangan tentang peran akuntansi nilai

wajar didukung oleh yang lain, termasuk mantan SEC akuntan kepala Conrad Hewitt dan Lynn Turner,

yang memuji akuntansi mark-to-market untuk meningkatkan transparansi, memungkinkan pengguna

dari statemens keuangan untuk melihat kondisi sebenarnya kondisi ekonomi suatu lembaga.

POSSIBLE DIRECTIONS IN FUTURE INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD SETTING

ARRANGEMENTS

Proyek Konvergensi IASB dan FASB

Pada november 2008, SEC di US mengeluarkan sebuah ‘roadmap’ untuk menerapkan IFRS oleh

perusahaan AS mulai 2014. Konvergensi ini konvergensi ini diperhatikan oleh SEC karena

SEC akan memperkirakan akan berkembang ke arah kejadian yang penting di tahun 2011 dan akan

membuat keputusan dalam tahun 2014 implementasi tersebut harus sudah diproses.

Kejadian penting tersebut berhubungan dengan:

1. Perbaikan dalam standar akuntansi

2. Akuntabilitas dan membiayai IASC

3. Perbaikan dalam kemampuan untuk menggunakan data pelaporan IFRS

4. Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan IFRS

5. Dibatasi untuk segera menggunakan IFRS dimana hal ini akan mempertinggi komparabilitas untuk

investor US

6. Mengantisipasi pemilihan waktu pembuatan peraturan mendatang oleh komisi

7. Mengimplementasikan perintah menggunakan IFRS oleh issuers

Issues in IFRS – US GAAP Convergence

Page 57: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Meskipun adanya roadmap, belum diketahui secara pasti bahwa negara-negara bersatu akan

mengadopsi IFFS. pimpinan SEC, Mary Schapiro, baru-baru ini mengatakan bahwa dia tidak akan merasa

terikat oleh roatmap tersebut. Dia menambahkan bahwa ada beberapa kekhawatiran tentang standar

IFRS umum, dan tidak siap untuk mendelegasikan pengaturan standar atau tanggung jawab pengawasan

IASB. Seorang anggota dewan akuntansi perusahaan pengawasan publik (PCAOB) di Amerika Serikat,

Charles Niemeier, juga mengkritik tujuan konvergensi. perhatian utama-Nya adalah bahwa beralih ke

IFRS akan membiarkan US dengan aturan yang lebih sulit untuk ditegakkan. Ia juga mengklaim bahwa

IFRS tidak lebih principel-based dari US GAPP, hanya lebih muda dan untuk itu telah ada sedikit waktu

untuk melakukan koreksi rinci dan penambahan.

Pihak lain juga mengungkapkan keprihatinan sehubungan dengan tekanan politik ditempatkan pada

IASB pada akhir 2008 yang memaksa perubahan aturan pada bank menggunakan nilai wajar. Namun,

beberapa komentator telah mengakui bahwa SEC dan FASB tidak sepenuhnya kebal dari tekanan politik

tersebut.

SUBSTAINABILITY ACCOUNTING, REPORTING AND ASSURANCE

What is sustainability accouting and reporting?

Keberlanjutan akuntansi dan pelaporan merupakan bagian dari akuntansi sosial. Gray, Owen dan Adams

menganggap akuntansi sosial sebagai kombinasi dari akuntansi untuk hal yang berbeda, di media yang

berbeda, untuk pengguna yang berbeda, untuk tujuan yang berbeda. Dengan kata lain, melampaui

pengukuran keuangan bahkan ekonomi dan pelaporan ke kelompok yang telah ditetapkan pengguna,

sering sesuai dengan standar akuntansi dan peraturan. Sosial akuntansi dan pelaporan bertujuan untuk

mengamati dan menyerap isu-isu tidak perlu dicakup oleh fungsi akuntansi tradisional menjadi bentuk

yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan oleh individu tidak harus secara langsung atau

hanya terkait dengan keberhasilan keuangan entitas. Sosial akuntansi dapat dilihat sebagai pas dalam

kategori empat dan lima dari asumsi ontologis set ditunjukkan dalam tabel 2.1. peneliti akuntansi sosial

sering mengadopsi pendekatan penelitian naturalistik, dengan menggunakan studi kasus dan

wawancara untuk memahami bagaimana akuntansi sosial telah dibangun dan bagaimana hal itu dialami

oleh peserta.

keberlanjutan Istilah's digunakan dan diinterpretasikan dengan cara yang berbeda. Hal ini dapat

dianggap sebagai memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengkompromikan kemampuan generasi

mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Berdasarkan definisi ini, keberlanjutan

Page 58: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

berkaitan dengan kedua perlindungan lingkungan (eco-efisiensi) serta keadilan antara masyarakat dan

generasi (eko-keadilan). Definisi dewan berarti bahwa pelaporan lingkungan merupakan bagian dari

keberlanjutan, dan perusahaan yang mempublikasikan laporan keberlanjutan termasuk informasi yang

berkaitan dengan hubungan mereka dengan karyawan, masyarakat dan lingkungan. Misalnya, laporan

keberlanjutan J Sainsbury plc termasuk informasi yang berkaitan dengan resolusi mereka dengan

karyawan, masyarakat dan laporan lingkungan. Laporan 2008 berisi informasi tentang kebijakan

Sainsbury's dan tindakan dalam memberikan pilihan makanan sehat bagi konsumen mereka,

menggunakan pemasok perdagangan yang adil dan lokal, Pendukung amal acara dan organisasi di

masyarakat lokal, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan karyawan mereka, dan mengurangi

dampaknya terhadap lingkungan melalui limbah dan emisi karbon.

Recent development in sustainability reporting

Lanskap untuk pelaporan keberlanjutan telah berubah dalam beberapa tahun terakhir karena jumlah

perkembangan. Salah satu yang paling banyak digunakan seperangkat pedoman untuk pelaporan

keberlanjutan, yang diterbitkan oleh Global Reporting Initiative (GRI), telah direvisi dan dirilis pada bulan

Oktober 2006. Pedoman GRI membentuk dasar dari kerangka keberlanjutan keterbukaan dan

mengandung prinsip-prinsip dan pedoman ditambah pengungkapan standar untuk semua jenis

organisasi. Prinsip-prinsip yang menentukan isi dari strategi keberlanjutan dan profil, pendekatan

manajemen, dan indikator kinerja. Pedoman GRI serupa dalam tujuan dengan kerangka kerja konseptual

yang digunakan untuk memandu pelaporan keuangan.

Perusahaan mengadopsi pedoman GRI dapat mendaftarkan kelestariannya laporan dengan GRI, dan

pada bulan Maret 2009 hampir 1000 laporan untuk 2008 adalah terdaftar. Pertumbuhan dalam

pelaporan keberlanjutan dikonfirmasi oleh survey terbaru oleh KPMG pada pengungkapan kinerja

perusahaan ekonomi, lingkungan, dan sosial. Survei menemukan bahwa lebih dari 90 persen dari 250

perusahaan Fortune Global mempublikasikan 'keberlanjutan' atau 'perusahaan' laporan tanggung jawab.

KPMG juga melaporkan bahwa 70 persen dari perusahaan di seluruh dunia pelaporan menggunakan

pedoman GRI, mungkin karena kredibilitas dianggap standar dan keuntungan yang diperoleh dari

menggunakan seperangkat konsisten standar operasi mereka sendiri, perusahaan juga melaporkan data

dampak keberlanjutan timbul di supply chain perusahaan.

Pertumbuhan pelaporan tentang isu-isu lingkungan juga mendorong emergences pasar dalam izin

untuk memancarkan gas rumah kaca atau dalam kredit yang diperoleh dengan tidak memancarkan

Page 59: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

mereka. Perusahaan dipengaruhi oleh pasar-pasar ini diperlukan untuk memperhitungkan emisi gas

rumah kaca mereka dan laporan berdasarkan peraturan yang ditetapkan otoritas peraturan yang

relevan. Perkembangan emisi wajib izin perdagangan, khususnya pembentukan Uni Eropa Emisi Trading

Scheme (EU ETS) pada bulan Januari 2005, telah juga memberikan kontribusi terhadap hubungan yang

dekat antara pelaporan keuangan dan lingkungan, atau keberlanjutan, pelaporan.

Hal ini disebabkan kebutuhan untuk mempertimbangkan cangkul untuk memperhitungkan hak-hak

emisi, atau izin, dan kewajiban yang bertambah sebagai emisi yang dibuat. ETS UE bukan pasar karbon

pertama didirikan, tetapi adalah yang terbesar, dengan perdagangan tahunan dalam izin sebesar US $ 50

miliar pada tahun 2007. Dalam periode sebelum pengenalan Uni Eropa ETS International Financial

Pelaporan Komite Interpretasi (IFRIC), suatu badan pendukung IASB, merilis sebuah dokumen resep

perlakuan akuntansi yang dapat diterima untuk hak-hak emisi. IFRIC 3 Hak Emisi diperlukan perusahaan

untuk memperlakukan seluruh tunjangan sebagai aset tidak berwujud. Ini berarti bahwa hey harus

mengakui nilai wajar tunjangan bebas segera penghasilan, sedangkan biaya emisi yang sesuai akan

diakui secara bertahap sebagai akumulasi mereka. Cook menjelaskan respon terhadap dokumen sebagai

'kemarahan publik' dan itu ditarik pada bulan Juni 2005. Mac Kenzie atribut kontroversi takut bahwa

rekomendasi IFRIC 3's akan menghasilkan peningkatan volatilitas laba sebagai pendapatan dan

pengeluaran yang tidak cocok pada waktunya. Mac Kenzie berpendapat bahwa perusahaan lebih

memilih untuk memperlakukan hak emisi sebagai instrumen keuangan dan menerapkan akuntansi

lindung nilai berdasarkan IAS 39. Hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk kemudian offset

tunjangan dan emisi yang sesuai, menjaga, 'karbon' dari neraca.

Trends in sustainability reporting assurance

Unsur penting dalam kegunaan laporan keuangan perusahaan adalah jaminan independen tentang

laporan. jaminan Independen memberikan kepercayaan kepada stakeholder tentang relevansi,

kredibilitas dan keandalan laporan. Di sebagian besar negara laporan keuangan tahunan harus diaudit,

meskipun laporan keuangan interim bisa ditinjau saja. Perbedaan antara audit dan review adalah tingkat

jaminan yang diberikan oleh auditor mengenai keandalan informasi yang diberikan oleh perusahaan. Hal

ini pada gilirannya ditentukan oleh sifat dan luasnya prosedur yang dilakukan oleh auditor hasil dari

prosedur dan objektivitas bukti yang diperoleh. Suatu audit menyediakan tingkat jaminan yang wajar

dan peninjauan yang disediakan hanya tingkat jaminan terbatas. audit memberikan pengurangan risiko

Page 60: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

yang lebih besar dalam jaminan keterlibatan karena auditor melakukan lebih besar dan lebih efektif

prosedur bukti-berkumpul untuk mendukung pendapat pada laporan keuangan.

Beberapa perusahaan kini mencari jaminan untuk laporan kelestariannya. KPMG survei

menunjukkan laporan pertanggungjawaban perusahaan yang 56 persen dari G250 (250 perusahaan

terbesar di keberuntungan Global 500) yang mengeluarkan laporan tanggung jawab perusahaan

termasuk beberapa dari tafsir pihak ketiga. jaminan formal meningkat dari sekitar 30 persen di tahun

2002 menjadi 40 persen pada tahun 2008. KPMG dicatat bahwa ini masih merupakan minoritas dari

laporan, meskipun ada bukti bahwa konsumen prihatin tentang 'greenwashing' klaim. Greenwashing

adalah praktek menyebarkan disinformasi sehingga untuk menyajikan citra publik environmentalkly

bertanggung jawab.

Survei KPMG juga menunjukkan bahwa jumlah perusahaan besar yang mencari jaminan formal

bervariasi secara signifikan oleh negara. Lebih dari 50 persen perusahaan besar dari Perancis, Spanyol,

Korea Selatan, Italia dan Inggris termasuk laporan jaminan formal dalam laporan perusahaan mereka

tanggung jawab, dibandingkan dengan kurang dari 20 persen perusahaan besar dari Kanada, Amerika

Serikat dan Rumania. Rendahnya tingkat kepastian di negara-negara Amerika Utara dibandingkan

dengan negara-negara Eropa bisa mencerminkan lingkungan peraturan yang berbeda, khususnya

berkenaan dengan skema perdagangan emisi. Permintaan informasi lingkungan diverifikasi untuk tujuan

regulasi dapat mendorong pemberian informasi yang meyakinkan untuk kelompok yang lebih luas dari

stakeholder. negara-negara Skandinavia adalah di antara untuk pertama mandat pelaporan lingkungan

dan perusahaan membuat informasi yang tersedia kepada stakeholder eksternal. Namun, perusahaan-

perusahaan di negara-negara yang lebih lambat untuk memberikan laporan mengenai isu-isu sosial yang

lebih luas. KPMG catatan ada lonjakan dalam penyediaan meyakinkan laporan tanggung jawab

perusahaan oleh perusahaan-perusahaan di Denmark, Finlandia, dan Swedia dari 2005 sampai 2008,

mungkin didorong oleh jatuh tempo praktek pelaporan dan undang-undang Swedia baru memerlukan

laporan jaminan.

Tampaknya ada perubahan dalam sikap terhadap pelaporan keberlanjutan dan jaminan di Amerika

Serikat, dengan penyediaan laporan jaminan formal dalam laporan pertanggungjawaban perusahaan

meningkat, dengan cepat dari 2 persen di tahun 2002 menjadi 14 persen pada tahun 2008. Perubahan

sikap bisa disebabkan akhir administrasi semak, dan kegiatan kelompok lobi seperti CERES berbasis di

Boston (co-pendiri Global Reporting Initiative). Sebuah stimulus untuk memberikan informasi lingkungan

yang berkualitas tinggi juga berasal dari pertumbuhan Carbon Disclosure Project (CDP). Para CDP

Page 61: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

memperoleh data dari perusahaan terhadap risiko perubahan iklim mereka, strategi dan emisi gas

rumah kaca dan membuatnya tersedia secara bebas di situs web mereka. Tujuan utama mengumpulkan

informasi ini adalah untuk menginformasikan investasi dan keputusan pembelian oleh investor institusi,

organisasi pembelian dan badan pemerintah. Lebih dari 1500 perusahaan dari seluruh dunia secara

sukarela memberikan informasi kepada CDP pada tahun 2008.

Why seek assurance for sustainability reports?

Teori positif dari audit menunjukkan bahwa permintaan untuk audit timbul dari pemisahan kepemilikan

dan manajemen. Proses perlindungan harga memberikan insentif bagi manajemen untuk menanggung

biaya audit di mana biaya yang kurang dari manfaat dari kenaikan harga saham un. Audit berpendapat

untuk memberikan manfaat dengan meningkatkan kredibilitas laporan keuangan manajemen-disusun

dan meningkatkan kualitas sistem akuntansi entitas didasarkan pada umpan balik dari proses audit.

Menerapkan teori ini untuk jaminan keberlanjutan menunjukkan bahwa perusahaan dengan

keuntungan terbesar dari meningkatkan kredibilitas laporan mereka lebih cenderung untuk mencari

kepastian. KPMG laporan perusahaan mengklaim mereka mencari jaminan atas laporan perusahaan

mereka tanggung jawab untuk meningkatkan kredibilitas laporan mereka dan proses dan karena mereka

ingin meningkatkan kualitas informasi yang dilaporkan. Pada perusahaan yang paling diuntungkan dari

lebih kredibel laporan mungkin mereka yang sangat terlihat, industri mencemari berpotensi tinggi.

KPMG laporan bahwa perusahaan pertambangan semua sederhana mereka yang menerbitkan laporan

tanggung jawab perusahaan memiliki pernyataan yang secara independen terjamin. Selain itu, lebih dari

50 persen dari perusahaan sampel dalam minyak, utilitas dan gas, Kimia dan sintetis dan industri

farmasi, memberikan laporan jaminan.

Sustainability assurance standards

Standar untuk audit laporan keuangan sangat luas. Sebagai contoh, setelah penyelesaian proyek

kejelasan untuk merumuskan kembali Standar Pemeriksaan Keuangan Internasional (ISA) dalam desain

bentuk untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan mereka, The Audit Internasional dan jaminan

Standard Boards (IAASB) menyediakan 36 ISA untuk mengatur audit.

Namun ada terbatas panduan otoritatif untuk perikatan jaminan pada laporan keberlanjutan dan

informasi emisi karbon. ISAE 3000, Jaminan Pertunangan Selain Audit atau ulasan Informasi Keuangan

sejarah, yang diterbitkan oleh IAASB, memberikan beberapa pedoman umum tapi tidak isu-isu khusus

Page 62: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

dalam laporan keberlanjutan dan emisi karbon. Dengan demikian, kemungkinan untuk diterapkan secara

tidak konsisten oleh penyedia jaminan. perusahaan lain yang digunakan laporan bimbingan AA1000AS

diterbitkan oleh Akuntabilitas. AA1000AS memberikan panduan mengenai laporan jaminan

keberlanjutan yang mengevaluasi kepatuhan entitas terhadap prinsip-prinsip AA1000 Akuntabilitas dan

Kualitas informasi publik diungkapkan pada kinerja keberlanjutan.

Penelitian menyarankan bahwa masalah ada dengan pernyataan jaminan dalam pelaporan

keberlanjutan. O'Dwyer dan Owen analisis kritis laporan kepastian dari laporan terpilih untuk asosiasi

2002 dari akuntan Chartered bersertifikat (ACCA) Inggris dan Eropa Sustainability Reporting Awards

Scheme. Mereka melaporkan bahwa untuk menjadi gelar besar pengendalian manajemen atas proses

jaminan. Mengingat laporan-laporan keberlanjutan yang diambil dari kolam laporan tinggi-Mutu, ini

adalah mencari mengganggu. Hasilnya didukung oleh kesimpulan dari Deegan, Cooper dan shelly yang

memeriksa satu set laporan Australia dan menyimpulkan pernyataan jaminan tidak, rata-rata non,

muncul untuk merangkul rekomendasi dari GRI (pelaporan Global Initiative) atau federasi akuntan Eropa

. Temuan ini juga diperkuat oleh laporan KPMG dari berbagai pendekatan untuk jaminan keberlanjutan

laporan termasuk jenis pendapat jaminan, dan apakah semua bagian dari laporan dikenakan jaminan.

Dalam menanggapi kesulitan dalam kualitas jaminan untuk pelaporan keberlanjutan, yang IAASB telah

memulai sebuah proyek untuk mengembangkan sebuah standar internasional baru untuk Assurances

Pertunangan pada Emisi Karbon Informasi. IASB bermaksud untuk menerbitkan pedoman, mungkin

dalam bentuk ISAE baru, untuk meningkatkan konsistensi pendekatan jaminan laporan keberlanjutan

dan untuk memberikan bantuan kepada auditor laporan keuangan ketika mempertimbangkan nilai

tercatat hak-hak perdagangan emisi.

OTHER NON-FINANCIAL ACCOUNTING AND REPORTING ISSUES (LAIN NON-KEUANGAN AKUNTANSI

DAN PELAPORAN MASALAH)

Petunjuk terbaik untuk arah untuk penetapan standar akuntansi dalam waktu dekat yang terkandung

dalam daftar saat ini IASB proyek. Isu-isu yang timbul di sebagian besar proyek-proyek dan kemajuan

mereka saat ini dibahas di tempat lain dalam teks ini. Para IAASB juga memiliki daftar proyek saat ini

dalam pengembangan standar audit internasional. Beberapa proyek audit dipengaruhi oleh kemajuan

dalam penetapan standar akuntansi. Sebagai contoh, IAASB berencana untuk memeriksa isu-isu yang

timbul di nilai audit wajar digunakan dalam laporan akuntansi selama tahun 2009 dan 2010.

Page 63: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

Namun, untuk panduan tentang masa depan akuntansi dan audit adalah mungkin untuk melihat lebih

jauh maka agenda akuntansi dan audit standar penentu. Sebagai contoh, ada daerah di luar akuntansi

keuangan tradisional dimana konsep-konsep dan keterampilan yang digunakan dalam akuntansi dan

audit dapat memberikan kontribusi. Salah satu daerah dimana akuntan keuangan dan auditor mulai

memberikan kontribusi adalah akuntansi air. Air akuntansi menerapkan konsep akuntansi akrual

Mengidentifikasi, pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi yang berkaitan dengan sumber daya

air.

Air Akuntansi (Water Accounting)

Air Akuntansi saat ini sedang dikembangkan oleh Dewan Standar Akuntansi Air (WASB) di Australia,

dengan proyek serupa di berbagai tahap pengembangan di tempat lain. Para WASB merilis edisi pertama

kerangka konseptual akuntansi air (WACF) dan awal standar akuntansi di Australia air (PAWAS) pada

tahun 2009. Para WACF dan PAWAS mengatur penyusunan dan penyajian laporan umum tujuan air

akuntansi (GPWARs) oleh badan tertentu. Para GPWARs dirancang untuk berguna untuk pengambilan

keputusan oleh pengguna yang tidak dapat perintah air mereka sendiri informasi dari entitas-entitas.

Tujuan utama dari akuntansi proyek air adalah untuk memiliki sistem akuntansi dan pelaporan yang

akan menginformasikan keputusan tentang alokasi sumber daya air dan meningkatkan kepercayaan

publik dan investor tentang pengelolaan air di Australia. Nasional pertama Rekening Air (NWA) yang

jatuh tempo pada tahun 2010 dan, setelah pengujian lebih jauh dan umpan balik, PAWAS diharapkan

dapat dikembangkan dan dirilis sebagai Standar Akuntansi Air Australia (AWA).

Dorongan untuk proyek akuntansi air disediakan oleh National Air Initiative (NWI) dari pemerintah

Australia. Meskipun air selalu menjadi sumber daya alam langka di Australia, kekeringan

berkepanjangan di Australia selatan telah menciptakan tekanan politik untuk air berbagi kalangan

pengguna bersaing secara di daerah dan kota negara, khususnya di Victoria. Pengguna bersaing secara

meliputi industri, petani, rumah tangga, organisasi masyarakat dan olahraga, dan lingkungan (misalnya

untuk menjaga danau dan sungai segar dan menyediakan air yang cukup untuk satwa liar). Para

pengambil keputusan akan bergantung pada data akuntansi air tentang berapa banyak air yang ada, di

mana itu, siapa yang menggunakannya dan bagaimana itu digunakan. Selain menginformasikan

keputusan alokasi, data air akuntansi yang akan mendukung perdagangan air dan investasi di bidang

infrastruktur air,

Tujuan WASB tentang mengembangkan standar akuntansi air dan prosedur untuk memfasilitasi

pengambilan keputusan oleh berbagai pengguna yang peduli tentang distribusi, sumber manajemen,

Page 64: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

dan penggunaan air adalah sama dengan tujuan setter akuntansi keuangan standar. The WASB telah

menggunakan kerangka konseptual akuntansi keuangan dan pengaturan standar proses untuk

mendukung pengembangan akuntansi air. The WACF didasarkan pada model standar akuntansi

keuangan dan berkaitan dengan tujuan dan isi laporan akuntansi tujuan air umum. Para WACF mengatur

tujuan laporan akuntansi air tujuan umum; entitas pelaporan; karakteristik kualitatif dari informasi yang

dilaporkan, unsur-unsur dari laporan-laporan ketika unsur-unsur diakui dalam laporan akuntansi air

tujuan umum dan bagaimana mereka diukur, dan pengungkapan kepatuhan dan jaminan .

Sistem akuntansi air diadopsi oleh WASB adalah sistem akrual di mana laporan untuk air kebanyakan

entitas pelaporan akan meliputi (a) pernyataan Arus Air fisik; (b) Pernyataan Air Aktiva dan Kewajiban

Air, (c) Pernyataan Perubahan Aktiva Air dan Air Kewajiban, (d) Pengungkapan Catatan; (e) Pernyataan

Kepatuhan, dan (f) Pernyataan jaminan. Penerapan tujuan bahwa laporan adalah untuk memberikan

informasi untuk pengambilan keputusan telah membutuhkan pengembangan laporan pada definisi

elemen dari laporan-laporan, seperti air aktiva, kewajiban dan perubahan aktiva dan kewajiban air.

Sebagai contoh, kerangka konseptual mendefinisikan aset air sebagai berikut:

'Aset Air adalah air, atau hak-hak atau klaim lain untuk air, dimana air pelapor baik memegang, atau

yang entitas pelapor memiliki tanggung jawab manajemen air, dan dari mana seorang individu atau

organisasi yang merupakan entitas pelaporan air, atau grup pemangku kepentingan badan air fisik,

berasal manfaat masa depan.'

Definisi ini meliputi tidak hanya dalam penyimpanan air, tetapi juga hak-hak dan klaim lain untuk air.

Selain itu, berikut definisi aset keuangan, definisi aset air menganggap konsep manfaat futute mengalir

dari aset-aset, dan kepada siapa mereka mengalir. Demikian pula, definisi kewajiban air

mempertimbangkan jenis kewajiban hadir untuk memberikan air, atau penurunan aset air (atau

meningkatkan kewajiban air lainnya). Alih-alih menggunakan mata uang keuangan unit pengukuran,

akuntansi air berisi informasi tentang volume fisik dan kualitas air, serta lokasi aset (misalnya

penyimpanan air bawah tanah atau permukaan).

Laporan akuntansi Air akan memberikan informasi tentang saham dan arus sumber daya air, bukan

hanya data dan klaim yang dibuat oleh manajer yang bergantung pada data yang bersumber di luar

sistem formal akuntansi, seperti dalam pelaporan keberlanjutan. Dengan cara yang sama bahwa auditor

laporan keuangan menambah nilai atas laporan keuangan dengan meningkatkan kredibilitas mereka,

diharapkan bahwa laporan air akan diaudit. Auditor bisa memberikan jaminan pada laporan air dengan

menggunakan keterampilan yang sama dan teknik yang digunakan untuk laporan audit keuangan,

Page 65: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

meskipun mereka kemungkinan akan perlu mencari pendapat mengenai masalah teknis dari insinyur

dan ahli kualitas air.

Air pengaturan standar akuntansi adalah contoh dari asumsi ontologis bahwa akuntansi adalah struktur

beton dan proses (lihat tabel 2.1, hal 31). Premis yang mendasari adalah bahwa saham dan arus realitas

objektif dan air sebelum beton dan dapat dipertanggungjawabkan dengan kerangka terstruktur.

akuntansi Air juga merupakan contoh yang tidak biasa dan inovatif dari perpanjangan kerangka

akuntansi keuangan untuk konteks non-keuangan. Jika akhirnya berhasil, itu bisa mendorong formalisasi

standar dalam aplikasi lain pelaporan non-keuangan.

Water Accounting Vs Greenhouse Gas Emission Accounting (Akuntansi Vs Air Emisi Gas Rumah Kaca

Akuntansi)

Lain pelaporan proyek non-keuangan dikembangkan selama beberapa tahun terakhir adalah gas rumah

kaca (GRK) akuntansi emisi. Salah satu sumber arus internasional utama pedoman untuk mengukur dan

pelaporan emisi gas rumah kaca adalah gas rumah kaca protokol (GGP) standar. Meskipun GGP

akuntansi dan standar pelaporan didasarkan pada, di bagian, akuntansi keuangan yang berlaku umum

dan prinsip-prinsip pelaporan, mereka juga mencerminkan hasil dari sebuah proses kolaboratif oleh

berbagai pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang. Standar GGP memungkinkan untuk

pengukuran langsung emisi gas rumah kaca, tetapi fokus utama adalah pada proses mengkonversi data

aktivitas ke dalam emisi gas rumah kaca melalui penggunaan faktor emisi yang disepakati. Data aktivitas

ditangkap oleh perangkat lunak berpemilik atau dimasukkan ke dalam spreadsheet bersamaan dengan

kegiatan tertentu atau transaksi keuangan seperti pembayaran tagihan, penerbitan persediaan atau

memasukkan transaksi jurnal.

Satu perbedaan kunci antara standar air akuntansi dan standar GGP adalah penekanan pada mantan

akuntansi untuk saham dan arus air menggunakan proses akrual. Pendekatan pengukuran akuntansi air

berasal dari adopsi eksplisit tujuan untuk menghasilkan informasi untuk membantu pengambilan

keputusan, yang merupakan tujuan yang sama dengan kerangka konseptual akuntansi keuangan. Ini

GGP menyediakan standar untuk memandu perusahaan dalam mempersiapkan persediaan gas rumah

kaca yang merupakan kisah yang benar dan adil emisi mereka, dan menekankan, karakteristik kualitatif

relevansi, kelengkapan, konsistensi, transparansi, dan akurasi. Namun, standar GGP dirancang untuk

Page 66: Rangkuman TA bab 9 sampai 14.pdf

membantu perusahaan dalam mereka mengukur dan melaporkan keputusan, bukan untuk memastikan

bahwa semua informasi yang diperlukan oleh stackholders eksternal dalam pengambilan keputusan

mereka disediakan di bawah standar GGP kemungkinan untuk digunakan sebagian untuk pengambil

keputusan eksternal , itu tidak lengkap dan perkiraan. Ia tidak berusaha untuk memberikan akuntansi

akrual penuh kegiatan perusahaan terhadap sediaan gas rumah kaca di lingkungan, dengan pelaporan

terbatas emisi tidak langsung, dan masalah pengukuran dibuat dengan pendekatan faktor emisi.

Beberapa isu yang timbul dari pendekatan faktor emisi dalam standar GGP berkaitan dengan pemilihan

dan penerapan faktor emisi dan kualitas data kegiatan. Penerimaan faktor emisi sebagai alat

pengukuran yang valid berarti bahwa standar GGP tidak mengijinkan pembuat keputusan untuk

memiliki tingkat kepercayaan di GHG melaporkan informasi bahwa standar air akuntansi yang bertujuan

untuk memberikan. Mereka juga mengangkat isu-isu yang berbeda untuk auditor. Sebagai contoh,

pendekatan saat ini dengan akuntansi emisi gas rumah kaca berfokus pada menilai tingkat aktivitas dan

memilih faktor-faktor yang sesuai. Auditor dapat memberikan aqssurance atas proses dan kontrol atas

data ini, namun tidak dapat memberikan pendapat mengenai apakah laporan yang dihasilkan presentasi

wajar dampak entitas terhadap lingkungan. Gerakan menuju sistem akuntansi yang terintegrasi penuh

akrual untuk emisi gas rumah kaca akan memberikan kesempatan bagi auditor untuk membuat

pendapat tersebut.

Namun, meskipun keterbatasan standar GGP dan upaya lain untuk mengukur emisi gas rumah kaca,

sistem ini berarti bahwa perusahaan yang melaporkan data emisi gas rumah kaca untuk pertama kalinya

dalam sejarah. Para GGP dan standar air akuntansi yang keduanya bukti tekanan pada pemerintah untuk

memperoleh data pada sumber daya yang langka selain yang tradisional ditangkap oleh sistem

akuntansi keuangan. Dengan demikian, mereka menunjuk ke yang lebih luas, dan mungkin akhirnya

lebih penting, masa depan akuntansi di abad dua puluh satu dan seterusnya.