rangkuman makalah
-
Upload
yoga-semara-putra -
Category
Documents
-
view
728 -
download
11
Transcript of rangkuman makalah
I. Sistem Koordinat
Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik. Ada
beberapa macam system koordinat: Sistem Koordinat Cartesius, Sistem Koordinat Kutub,
Sistem Koordinat Tabung, dan Sistem Koordinat Bola. Pada bagian ini hanya akan
dibicarakan Sistem Koordinat Cartesius.
A. Mengenal Sistem Koordinat Cartesius
a. Geometri Analitik
Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu matematika yang merupakan
kombinasi antara aljabar dan geometri. Sebagai contoh, panjang suatu segmen garis atau
sudut antara dua garis. Jika garis dan titik secara geometrik diketahui, maka bilangan
yang menyatakan panjang atau besar sudut antara dua garis pada hakekatnya hanyalah
nilai pendekatan dari suatu pengukuran. Tetapi metoda aljabar memandang bilangan itu
sebagai perhitungan yang eksak (bukan pendekatan).
b. Garis Bilangan
Persekutuan antara aljabar dan geometri adalah membuat pengaitan antara
bilangan dalam aljabar dengan titik dalam geometri. Misalkan kita perhatikan pengaitan
bilangan dengan titik pada sebuah garis yang tidak terbatas pada kedua arahnya. Pertama-
tama, kita pilih pasangan titik O dan P pada garis seperti terlihat pada gambar 1.1.
Titik O disebut pusat, yaitu dikaitkan dengan bilangan nol, dan titik P yang terletak
di sebelah kanan O dikaitkan dengan bilangan satuan.
c. Koordinat Cartesius
Titik-titik pada sebuah garis (pada ruang dimensi satu) dinyatakan dengan bilangan
tunggal.
1
0 1 2 3-1-2
Berjarak 2 Panjang satuan
Berjarak3
Misalkan diberikan sebuah titik P pada bidang yang diberi sumbu koordinat, maka
terdapat korespondensi dengan titik Px pada sumbu x. Ini adalah titik potong antara sumbu x
dengan garis yang sejajar sumbu y yang memuat titik P (jika P berada pada sumbu y maka garis
ini berimpit dengan sumbu y). Sebagai contoh P1(x1,y1) atau P(a, b).
Pada bidang koordinat, biasanya disepakati aturan sebagai berikut:
(1) sumbu-sumbu koordinat diambil yang tegak lurus satu sama lain;
(2) sumbu x adalah garis mendatar (horisontal) dengan koordinat positif arah kanan dari titik
pusat, dan sumbu y adalah garis vertikal dengan koordinat positif ke arah atas dari titik pusat
koordinat;
(3) digunakan skala yang sama pada kedua sumbu koordinat.
Sumbu-sumbu koordinat memisahkan bidang ke dalam empat daerah, yang disebut
kuadran. Biasanya kuadran diidentifikasi dengan angka romawi sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar 1.3. Titik-titik pada sumbu-sumbu koordinat tidak masuk pada sembarang kuadran.
Urutan tanda dari absis dan ordinat (x, y) ditunjukkan dalam gambar 1.3.
2
Y
PyP(a,b)
b
a PxX
d. Plotting
Proses lokalisasi dan pemberian tanda sebuah titik yang koordinatnya diberikan
disebut plotting titik. Untuk melakukan plotting telah banyak disediakan kertas grafik
yang berupa kertas berpetak persegi kecil-kecil.
B. Grafik Fungsi Linier
Bentuk umum fungsi linier adalah sebagai berikut : dan
. Grafik fungsi linier berupa garis lurus. Untuk menggambar grafik fungsi linier
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan table dan dengan menentukan
titik potong sumbu-x dan sumbu-y.
Contoh:
Gambarlah grafik fungsi linier
Penyelesaian:
- Dengan membuat table
x -1 0 1
y 1 3 5
3
Kuadran 2
(-,+)
Kuadran 1
(+,+)
Kuadran 3
(-,-)
Kuadran 4
(+,-)
Dari table di atas diperoleh titik-titik berupa pasangan koordinat, kita gambar titik
tersebut dalam bidang Kartesius kemudian dihubungkan sehingga tampak membentuk
garis lurus. Lihat gambar 1.4.
- Dengan menetukan titik-titik potong sumbu-x dan sumbu-y
Titik potong grafik dengan sumbu-x
Sehingga titik potong terhadap sumbu-x adalah
Titik potong grafik dengan sumbu-y
4
Sehingga titik potong terhadap sumbu-y adalah
Kedua titik potong tersebut digambar dalam bidang kartesius kemudian dihubungkan
sehingga membentuk garis lurus. Lihat gambar 1.5
a. Gradien
5
Gradient atau koefisien arah (m) konstanta yang menunjukan tingkat kemiringan
suatu garis.
Perhatikan gambar berikut:
Persamaan garis , dengan , dalam hal ini m,c adalah konstanta,
dengan m adalah gradient atau koefisien arah garis lurus.
Pada gamabar misalkan α adalah sudut antara garis horizontal (sejajar dengan
sumbu-x) dan grafik fungsi linier dengan arah putaran berlawanan dengan arah jarum
jam maka gradient dapat pula di definisikan sebagai,
Jadi
Catatan:
- Jika m=0 maka grafik sejajar dengan sumbu-x dan ini sering disebut dengan fungsi
konstan
- Jika m>0 maka grafik miring ke kanan
- Jika m<0 maka grafik miring ke kiri
b. Menentukan persamaan garis melalui satu titik dan bergradien m
6
Misalkan garis y=mx+c melalui titik P(x1,y1), setelah koordinat titip P
disubstitusikan ke persamaan garis tersebut diperoleh,
Jadi rumus persamaan garis melalui titip P(x1,x2) dan bergradien m adalah
y-y1=m(x-x1)
c. Menentukan persamaan garis melalui dua titik
Persamaan garis melalui titik A (x1,y1) dan B (x2,y2) dapat dicari dengan langkah
sebagai berikut:
Persamaan garis melalui titik A (x1,y1) dengan memisalkan gradiennya adalam m
adalah
y-y1=m(x-x1)………………………… (i)
karena garis ini juga melalui titik B (x2,y2), maka y2-y1=m(x2-x1) sehingga
diperoleh gradiennya
………………. (ii)
Persamaan (ii) di substitusi ke persamaan (i) diperoleh
Jadi persamaan garis melalui dua titik A (x1,y1) dan B (x2,y2) adalah
II. Grafik Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah suatu fungsi f pada domain R yang ditentukan oleh
; dengan a,b,c ϵ R serta . Fungsi kuadrat tersebut memiliki
7
y=mx+c
y1=mx1+c
y-y1=m(x-x1)
persamaan dan kurvanya berbentuk parabola. Dimana nilai-nilai a, b
dan c menentukan bagaimana bentuk parabola dari fungsi persamaan kuadrat dalam
ruang xy.
a. menentukan seberapa cekung atau cembung parabola yang dibentuk oleh fungsi
kuadrat.
b. menentukan kira-kira posisi x puncak parabola, atau sumbu simetri cermin dari kurva
yang dibentuk. Posisi tepatnya adalah .
c. menentukan titik potong fungsi parabola yang dibentuk dengan sumbu y atau saat x =
0.
Sifat – Sifat Fungsi kuadrat
d. Jika a > 0, maka parabola terbuka keatas, dan jika a < 0 parabola terbuka kebawah
e. Memotong sumbu X jika y = 0 atau ax2 + bx + c = 0, memotong sumbu Y jika x = 0
atau y = a.02 + b.0 + c
f. Titik potong dengan sumbu X ditentukan oleh nilai Diskriminan (D = b2 – 4.a.c)
a. Bila D>0 → ada dua akar yaitu x1 dan x2. Kurva parabola tersebut memotong
sumbu x di dua titik yaitu pada x1 dan x2
b. Bila D=0 → ada dua akar yaitu x1 dan x2 dengan x1= x2. Kurva parabola
(fungsikuadrat) tersebut menyinggung sumbu x di satu titik yaitu pada x1= x2
c. Bila D<0 →x1,2 imaginer .kurva parabola (fungsikuadrat ) tidak memotong
sumbu x
8
Ada 6 macam grafik parabola fungsi kuadrat :
9
g. Bila c > 0 → kurva parabola memotong sumbu y positif di titik (c,0)
h. Bila c < 0 → kurva parabola memotong sumbu y negatif di titik (-c,0)
i. Bila c = 0 →kurva parabola melalui titik (0,0)
Langkah-langkah menggambar grafik fungsi kuadrat :
1. Mencari titik potong pada sumbu X ( y=0)
2. Mencari titik potong pada sumbu Y (x=0)
3. Mencari sumbu simetri
10
a> 0
D < 0
a< 0
D < 0
a> 0
D = 0
a< 0
D = 0
a< 0
D > 0
a> 0
D > 0
4. MencariTitik balik fungsi
III. Grafik Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat bentuk adalah suatu fungsi f pada domain R dan
ditentukan oleh dimana a ≠ 0 dan a, b, c bilangan real. Adapun nilai –
nilai a, b, c menentukan bagaimana bentuk parabola pada fungsi persamaan kuadrat
dalam ruang xy.
a. menentukan seberapa cekung atau cembung parabola yang dibentuk oleh fungsi
kuadrat.
b. menentukan posisi y puncak parabola, atau sumbu simetri cermin dari kurva yang
dibentuk.
c. menentukan titik potong fungsi parabola yang dibentuk dengan sumbu x atau saat y =
0
Sifat–Sifat Fungsi kuadrat
a. Bila maka parabola terbuka kekanan dan bila maka parabola terbuka kekiri.
b. Sumbu simetri adalah garis
c. Titik puncak / titik extrim kurva adalah
d. Titik potong kurva sumbu , diperoleh bila , sehingga titik potongnya
e. Titik potong dengan kurva sumbu y, diperoleh bila x = 0, sehingga ,
Banyaknya akar – akar dari persamaan ditentukan oleh nilai diskriminan
a. Bila D > 0
dan
ada dua akar yaitu y dan y kurva parabola memotong sumbu y di dua titik yaitu
pada y dan y
b. Bila D = 0
11
, ada dua akar yaitu y dan y dengan y dan y kurva parabola
menyinggung sumbu y disatu titik yaitu pada y dan y
c. Bila D < 0
, y dan y imaginair . Kurva parabola tidak memotong sumbu y.
Ada 6 macam grafik parabola fungsi kuadrat
d. Bila c> 0 → kurva parabola memotong sumbux positif di titik (c,0).
e. Bila c< 0 → kurva parabola memotong sumbu x negatif di titik (-c,0).
f. Bila c = 0 → kurva parabola melalui titik (0,0)
Langkah-langkah menggambar grafik fungsi kuadrat
1. Mencari titik potong dengan sumbu
2. Mencari titik potong dengan sumbu
3. Mencari titik stasioner (titikpuncak)
12
D < 0
a> 0
D = 0
a> 0
D > 0
a> 0
D<0
a<0
D=0
a<0
D>0
a<0
D<0
a<0
D=0
a<0
D>0
a<0
D<0
a<0
D=0
a<0
D>0
a<0
D<0
a<0
D=0
a<0
D>0
a<0
4. Mencari sumbu simetrinya
IV. Grafik Fungsi Pecah
Fungsi pecah yang paling sederhana adalah fungsi linear dengan bentuk umum:
; dengan dan
Untuk menggambar grafik fungsi ini, perlu diketahui beberapa sifat yang
dimilikinya, antaralain :
1. Titik potong fungsi dengan sumbu x, sehingga
2. Jadi, titik potong fungsi dengan sumbu x adalah
3. Titik potong sumbu dengan sumbu y, Sehingga
Jadi titik potong fungsi dengan sumbu y adalah
Asimtut
Asimtut sebuah garis lengkung adalah sebuah garis (lurus) yang makin lama makin
dekat pada garis lengkung itu sehingga berjarak sekecil-kcilnya, tetapi jaraknya tidak
menjadi nol.
a. Asimtut Datar
Asimtut datar adalah sebuah garis yang sejajar atau berimpit dengan sumbu x dan
akan terpotong oleh garis lengkung (kurvafungsipecah) pada x tak berhingga.
, sehingga
b. Asimtut Tegak
13
Asimtut tegak adalah sebuah garis yang sejajar atau berimpit dengansumbu y dan
akan terpotong oleh garis lengkung (kurvafungsipecah) pada y tak berhingga.
Asimtut tegak bila
Suatu pecahan menjadi ( tak berhingga) apabila penyebutnya nol.
Jadi
V. Fungsi Pecah
A. Definisi Fungsi Pecah
Fungsi pecah sering disebut sebagai fungsi rasional. Fungsi pecah adalah
fungsi yang memiliki bentuk umum , dimana P (x) dan Q (x)
merupakan suku banyak dalam x dan Q (x) ≠ 0 pada domainnya.
B. Fungsi Pecah Pembilang Linear Penyebut Kuadrat
Bentuk umum : , p ≠ 0.
a. Asimtut
Asimtut adalah sebuah garis yang menyinggung suatu garis lengkung
( kurva) di suatu titik tak hingga jauhnya. Asimtut dibedakan menjadi 3 yaitu
Asimtut datar, Asimtut tegak, dan Asimtut miring. Ada pun syarat masing –
masing Asimtut adalah sebagai berikut.
a). Asimtut tegak diperoleh bila penyebut bernilai nol
b). Asimtut datar diperoleh bila ~
c). Asimtut miring hanya untuk jenis fungsi rasional yang pembilangnya
memiliki derajat lebih tinggi satu derajat daripada penyebutnya.
14
d). Atau jika fungsi maka;
Jika n < m maka garis y = 0 adalah asimtot datar.
Jika n = m maka garis y = adalah asimtot datar.
Jika n > m maka fungsi tidak mempunyai asimtot datar.
C. Grafik Fungsi Pecah
Menggambar fungsi pecah dapat dilakukan dengan
menggunakan langkah – langkah berikut.
a. Menentukan titik potong terhadap sumbu x
Syarat : y = 0 dan P(x) = 0.
Jadi sehingga .
Titik potong .
b. Menentukan titik potong terhadap sumbu y
Syarat : x = 0
Jadi
Titik potong
c. Menentukan jenis Asimtutnya
Asimtut tegak
Syarat Q(x) = 0, sehingga
Maka Asimtut dari tergantung dari diskriminannya
( ).
Jika D > 0 maka ada 2 Asimtut tegak
Jika D = 0 maka ada 1 Asimtut tegak
15
Jika D < 0 maka tidak ada Asimtut tegak.
Asimtut datar
Syarat maka
Jadi Asimtutnya adalah y = 0
Asimtut miring ( bila ada ) biasanya diperoleh dari hasil bagi ruas kanan.
d. Membuat tabel untuk menentukan dimana letak fungsi bernilai positif (grafik
berada di atas sumbu x) dan negatif ( grafik berada di bawah sumbu x ).
e. Mencari harga ekstrem
Menentukan titik bantu (bila diperlukan)
VI. Grafik Fungsi Pecah
Fungsi pecah adalah fungsi yang memiliki bentuk umum , dimana P
(x) dan Q (x) merupakan suku banyak dalam x dan Q (x) ≠ 0 pada domainnya.
Bentuk umum dari fungsi pecah pembilang dan penyebut kuadrat
Asimptot adalah sebuah garis yang menyinggung suatu garis lengkung ( kurva) di
suatu titik tak hingga jauhnya.
Langkah- langkah dalam menggambar grafik fungsi:
a. Menentukan titik potong terhadap sumbu x
b. Menentukan titik potong terhadap sumbu y
c. Menentukan jenis asimptotnya
d. Mencari harga ekstrem
e. Menentukan titik bantu (bila diperlukan).
16
VII. Grafik Fungsi Dengan Uji Turunan Pertama
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat kami simpulkan hal-hal sebagai
berikut.
a. Uji Turunan Pertama.
Definisi (kemonotonan)
Misalkan f terdefinisi pada interval I (terbuka, tertutup, atau tak satupun), kita
katakan bahwa :
1. f naik pada I jika untuk setiap pasangan bilangan x1 dan x2 dalam I dimana x1 < x2,
maka f (x1) < f (x2).
2. f turun pada I jika untuk setiap pasangan bilangan x1 dan x2 dalam I dimana x1 <
x2, maka f (x1) > f (x2).
3. f monoton pada I jika ia naik atau turun pada I.
Teorema (uji turunan pertama untuk kemonotonan)
Misalkan f kontinu pada I dan punya turunan pada setiap titik dalam dari I.
1. Jika f ’(x) > 0 untuk setiap x I, maka f naik pada I.
2. Jika f ’(x) < 0 untuk setiap x I, maka f turun pada I.
b. Grafik Fungsi Dengan Uji Turunan Kedua
Uji Turunan Kedua
Misalkan f (x) punya turunan pada interval terbuka, I = (a, b), jika f ’(x) naik pada I
maka f dan grafiknya cekung keatas disana, dan jika f ’(x) turun pada I maka f dan
grafiknya cekung kebawah pada I.
Teorema (uji turunan kedua untuk kecekungan)
Misalkan f terdiferensialkan dua kali (punya turunan kedua) pada interval terbuka I =
(a,b), oleh karenanya :
1. Jika f ’’(x) > 0 untuk semua x I, maka grafik f (x) cekung ke atas pada I
17
2. Jika f ’’(x) < 0 untuk semua x I, maka grafik f (x) cekung ke bawah pada I
Definisi (titik belok / titik balik)
Andaikan fungsi f (x) kontinu di titik c, kita sebut (c, f(c)) suatu titik balik dari grafik
fungsi f (x) jika f (x) cekung keatas pada suatu sisi dan cekung ke bawah pada sisi
lainnya dari titik c. Dalam pencarian titik-titik balik, kita mulai dengan mengenali
titik-titik x dimana f ’’(x) = 0 dan dimana f ’’(x) tidak ada, kemudian kita periksa
apakah ianya benar-benar merupakan titik balik.
VIII. Fungsi Trigonometri
Perbandingan trigonometri untuk sudut α masing-masing adalah
Sin α=
cos α=
tan α=
Fungsi sinus, kosinus, dan tangen disebut juga fungsi trigonometri. Adapun nilai
sin, cos, dan tan suatu sudut dapat bernilai positif, nol, atau negatif sesuai dengan letak
sudut di kuadrannya.Grafik fungsi trigonometri terdiri dari grafik fungsi sinus, cosines,
dan tangen.
Untuk menggambarkan fungsi dengan amplitude dan periode berbeda, terlebih
dahulu gunakan bantuan fungsi utama, misalnya ƒ(x)= , ƒ(x) = , maupun ƒ(x) =
.
18
Y
X
19