Rangkuman Kuliah

29
KULIAH - TATAP MUKA I Tangga l : 2 September 2009 Materi : Pendahuluan Industri Konstruksi dan Proyek Konstruksi Konstruksi secara umum dipahami sebagai segala bentuk pembuatan atau pembangunan infrastruktur baik jalan, jembatan, bendung, jaringan irigasi, gedung dan sebagainya, serta pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur. Sedangkan pengertian industry konstruksi adalah segmen industry yang memproduksi bangunan atau fasilitas atau prasarana untuk menunjang kegiatan ekonomi. Karakteristik dari industry konstruksi ini antara lain: 1. Investasi yang menghasilkan asset yang nilainya sangat besar 2. Produk-produknya selalu unik ( berupa prototype), berdasar pesanan (berbeda dengan industry manufaktur yang memproduksi barang yang dijual) 3. Proses produksi konstruksi sering dilaksanakan dalam lingkungan alam yang tidak terkendali dan menghadapi berbagai pengaruh lingkungan tersebut 4. Proses-proses produksinya terfragmentasi (dilaksanakan oleh berbagai pihak yang berbeda) Industri konstruksi secara luas terdiri dari pelaksanaan kegiatan di lapangan dan melibatkan pihak-pihak seperti kontraktor, konsultan, material supplier, plant supplier, transport supplier, tenaga kerja, asuransi dan perbankan dalam suatu transformasi input menjadi suatu produk akhir yang dipergunakan untuk mengakomodasi kegiatan sosial maupun bisnis dari masyarakat (Bon, 2000). Proyek-proyek konstruksi dan industry konstruksi di Negara berkembang sangatlah berbeda dengan di Negara maju. Perbedaan utamanya adalah berhubungan dengan iklim, populasi, dan sumberdaya manusia, sumber daya material, pembiayaan proyek dan masalah ekonomi, serta factor social budaya. Mengacu pada

Transcript of Rangkuman Kuliah

Page 1: Rangkuman Kuliah

KULIAH - TATAP MUKA I

Tanggal : 2 September 2009

Materi : Pendahuluan

Industri Konstruksi dan Proyek Konstruksi

Konstruksi secara umum dipahami sebagai segala bentuk pembuatan atau

pembangunan infrastruktur baik jalan, jembatan, bendung, jaringan irigasi, gedung dan

sebagainya, serta pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur. Sedangkan

pengertian industry konstruksi adalah segmen industry yang memproduksi bangunan atau

fasilitas atau prasarana untuk menunjang kegiatan ekonomi.

Karakteristik dari industry konstruksi ini antara lain:

1. Investasi yang menghasilkan asset yang nilainya sangat besar

2. Produk-produknya selalu unik ( berupa prototype), berdasar pesanan (berbeda

dengan industry manufaktur yang memproduksi barang yang dijual)

3. Proses produksi konstruksi sering dilaksanakan dalam lingkungan alam yang tidak

terkendali dan menghadapi berbagai pengaruh lingkungan tersebut

4. Proses-proses produksinya terfragmentasi (dilaksanakan oleh berbagai pihak yang

berbeda)

Industri konstruksi secara luas terdiri dari pelaksanaan kegiatan di lapangan dan melibatkan pihak-pihak seperti kontraktor, konsultan, material supplier, plant supplier, transport supplier, tenaga kerja, asuransi dan perbankan dalam suatu transformasi input menjadi suatu produk akhir yang dipergunakan untuk mengakomodasi kegiatan sosial maupun bisnis dari masyarakat (Bon, 2000).

Proyek-proyek konstruksi dan industry konstruksi di Negara berkembang sangatlah

berbeda dengan di Negara maju. Perbedaan utamanya adalah berhubungan dengan iklim,

populasi, dan sumberdaya manusia, sumber daya material, pembiayaan proyek dan

masalah ekonomi, serta factor social budaya. Mengacu pada perbedaan-perbedaan ini,

maka diperlukan suatu teknik untuk dapat mengelola proyek di Negara berkembang

dengan baik.

Page 2: Rangkuman Kuliah

KULIAH - TATAP MUKA II

Tanggal : 4 September 2009

Materi : Setting Construction Business Objectives Exercises

Sebuah bisnis pasti memiliki tujuan atau objectives. Tujuan tersebut merupakan indikasi

yang jelas kemana bisnis akan mengarah dan apa saja yang harus dicapai oleh bisnis

tersebut. Tujuan bisnis setidaknya memenuhi kriteria (SMART) antara lain keunikan

(Specific), dapat diukur (Measurable), dapat dicapai (Achievable), realistis (Realistic), dan

adanya batas waktu (Timed). Tujuan bisnis meliputi individu dan tujuan bisnis itu sendiri,

dalam jangka waktu pendek (Short Term, 1 tahun), jangka waktu panjang (Long Term, 5

tahun)

Tujuan dapat berasal dari perencanaan jangka panjang untuk mencapai level yang lebih

tinggi, misalnya:

1. Meningkatkan penjualan

2. Menambah profit

3. Memotong ongkos produksi

4. Memperbaiki website perusahaan menjadi lebih menarik, dll

Semua tujuan-tujuan tersebut diatas harus dapat diukut dan memiliki rentang waktu

pencapaian yang realistis.

Page 3: Rangkuman Kuliah

KULIAH - TATAP MUKA III

Tanggal : 11 September 2009

Materi : Manajemen Strategi untuk Bisnis Konstruksi

Strategic Planning

Manajemen strategi (Strategic Management) adalah sebuah proses yang berkelanjutan

yang mengendalikan bisnis dan industri dimana perusahaan terlibat dengan melakukan

perancangan, pelaksanaan menetapkan sasaran dan strategi untuk memenuhi semua potensi

yang ada, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional dalam mencapai tujuan jangka

panjang.

Proses manajemen strategis

1. Perumusan Strategi (Strategy formulation) adalah kombinasi dari tiga proses utama:

Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun

eksternal; baik lingkungan mikro dan lingkungan makro.

Menetapkan tujuan meliputi jangka pendek, menengah, dan panjang, mencakup

pernyataan visi (pandangan jangka panjang kemungkinan masa depan),

pernyataan misi (peranan organisasi yang memberikan diri dalam masyarakat),

tujuan perusahaan secara keseluruhan (baik finansial dan strategis), tujuan unit

bisnis strategis (baik finansial dan strategis), dan tujuan taktis.

analisis situasi, menyarankan rencana strategis. Rencana memberikan rincian

tentang bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Strategi pelaksanaan (Strategy implementation)

Alokasi dan pengelolaan sumber daya yang cukup (keuangan, personalia, waktu,

dukungan teknologi)

Membentuk rantai komando atau struktur alternative

Menetapkan tanggung jawab tugas-tugas tertentu atau proses untuk individu-

individu tertentu atau kelompok

mengelola proses, pemantauan hasil, dibandingkan dengan standar dan praktik

terbaik, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi proses, mengontrol varians, dan

membuat proses penyesuaian yang diperlukan.

memperoleh sumber daya yang diperlukan, mengembangkan proses, pelatihan,

proses pengujian, dokumentasi, dan integrasi dengan (dan/atau konversi dari)

proses.

tingkat konsistensi dari setiap orang dalam sebuah organisasi, termasuk dari

manajemen.

Page 4: Rangkuman Kuliah

3. Strategi evaluasi (Strategy evaluation) yaitu mengukur efektivitas strategi organisasi

untuk melakukan analisa SWOT dari entitas yang bersangkutan dan memerlukan

pengambilan keputusan sebagai tindakan pencegahan tertentu atau bahkan untuk

mengubah seluruh strategi

4. Kesesuaian (Suitability) merupakan titik kunci untuk dipertimbangkan adalah apakah

strategi itu akan membahas isu-isu strategis kunci berdasarkan posisi strategis

organisasi. Alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian meliputi:

Ranking Strategic Options (Peringkat pilihan strategis), Decision trees, What-if

analysis

5. Kelayakan (Feasibility) berkaitan dengan sumber daya yang diperlukan untuk meng-

implementasikan strategi yang tersedia, dapat dikembangkan atau diperoleh, yang me-

liputi dana, orang, waktu dan informasi. Alat yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi kelayakan meliputi: Cash Flow Analysis And Forecasting, Break-Even

Analysis, Resource Deployment Analysis

6. Dapat diterima (Acceptability) berkaitan dengan harapan para stakeholder

diidentifikasi (terutama pemegang saham, karyawan dan pelanggan) dengan hasil

kinerja yang diharapkan, yang dapat kembali, risiko (berkaitan dengan probabilitas

dan konsekuensi dari kegagalan suatu strategi) dan reaksi stakeholder (berkaitan

dengan mengantisipasi kemungkinan reaksi dari stakeholder), manfaat yang

diharapkan oleh para pemangku kepentingan (keuangan dan non-keuangan). 

Alat yang dapat digunakan : what-if analysis, stakeholder mapping

Perencanaan strategis (Strategic Planning) adalah sebuah proses organisasi menyuun

strategi/arah untuk menentukan posisi sebuah organisasi dalam jangka waktu tertentu (1

tahun, biasanya 3 sampai 5 tahun, jangka panjang 20 tahun) dalam menentukan posisi

perusahaan, kebutuhan organisasi, menentukan tujuan dan bagaimana cara mencapainya,

serta membuat keputusan mengenai alokasi sumber daya untuk mencapai strategi,

termasuk modal dan orang. 

Teknik analisis bisnis antara lain analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,

dan Threats), analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi), analisis Steer

(Sosial-budaya, Teknologi, Ekonomi, Ecological , dan faktor Regulatory), dan EPISTEL

(Lingkungan, Politik, Informatika, Sosial, Teknologi, Ekonomi dan Hukum). 

Inovasi strategis harus menjadi strategi dasar bagi suatu organisasi untuk bertahan hidup

dalam iklim usaha yang berkaitan.

Page 5: Rangkuman Kuliah

KULIAH - TATAP MUKA IV

Tanggal : 2 Oktober 2009

Materi : Strategi Organisasi Perusahaan -- Business Planning

Rencana bisnis (Business Plan) adalah pernyataan formal dari serangkaian tujuan bisnis,

alasan mengapa mereka percaya dicapai, dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut,

berisi latar belakang informasi tentang organisasi dan usaha mencapai tujuan, juga

menargetkan perubahan dalam persepsi dan branding oleh pelanggan, klien, pembayar

pajak, atau komunitas yang lebih luas. 

Tujuan bisnis dapat didefinisikan untuk mencari laba atau untuk organisasi nirlaba,

berfokus pada tujuan keuangan, seperti keuntungan atau penciptaan kekayaan. 

Rencana bisnis organisasi non-profit dan agen pemerintah cenderung berfokus pada misi

organisasi yang merupakan dasar bagi pemerintah status atau nirlaba, status bebas pajak,

meskipun mungkin juga memfokuskan diri untuk mengoptimalkan pendapatan. Dalam

organisasi nirlaba, ketegangan kreatif dapat berkembang dalam upaya untuk

menyeimbangkan misi dengan "margin" (atau pendapatan). 

Sebuah rencana bisnis mengalami perubahan dalam persepsi dan branding sebagai tujuan

utama disebut rencana pemasaran.

Penyusunan Business Plan :

Executive Summary (Ringkasan Eksekutif)

ringkasan elemen-elemen kunci dari seluruh rencana bisnis.

Business Description (Deskripsi Bisnis)

memberikan tinjauan yang luas tentang sifat bisnis, kapan dan mengapa perusahaan

itu terbentuk.dilengkapi dengan ringkasan singkat visi dan misi (memproyeksikan

tujuan jangka pendek dan jangka panjang), lingkup usaha, strategi pengembangan

usaha dan operasi, pihak-pihak terlibat dan skema kerjasama, Analisa SWOT

(internal dan eksternal), produk dan jasa

Business Environment Analysis / Industry (Analisa Lingkungan Bisnis/Industri)

ikhtisar sektor industri dimana bisnis berada, termasuk tren industri, pihak-piahk

dalam industri, dan perkiraan penjualan industry, termasuk ringkasan informasi

perusahaan

Competitive Analysis (Analisa Pesaing)

penyelidikan dari pesaing langsung dan tidak langsung, dengan penilaian keunggulan

kompetitif mereka dan analisis tentang bagaimana Anda akan mengatasi hambatan

masuk ke pasar pilihan Anda.

Page 6: Rangkuman Kuliah

Market Analysis (Analisa Pasar)

tinjauan target pasar utama untuk produk atau jasa, termasuk lokasi geografis,

demografi, pasar target kebutuhan dan bagaimana kebutuhan ini terpenuhi saat ini.

Marketing Plan (Rencana Pemasaran)

penjelasan rinci mengenai strategi penjualan, rencana penetapan harga, mengusulkan

kegiatan periklanan dan promosi, produk atau layanan dan manfaat

Operations Plan (Rencana Operasi)

penjelasan tentang lokasi fisik, fasilitas dan peralatan, jenis karyawan yang

diperlukan, persediaan persyaratan dan pemasok, dan setiap rincian operasi lain yang

berlaku, seperti deskripsi tentang proses manufaktur.

Management and Organization (Manajemen dan Organisasi)

Garis besar struktur hukum dan manajemen sumber daya, termasuk tim manajemen

internal, struktur organisasi, manajemen sumber daya eksternal, dan kebutuhan

sumber daya manusia.

Financial Plan (Rencana Keuangan)

penjelasan tentang persyaratan dana, laporan keuangan terinci, dan analisis laporan

keuangan

Attachments And Milestones

Informasi tambahan yang akan membantu membangun kredibilitas ide bisnis Anda,

seperti penelitian pemasaran, foto-foto produk Anda, dan / atau kontrak atau

perjanjian hukum lainnya yang berkaitan dengan bisnis Anda.

Page 7: Rangkuman Kuliah

KULIAH - TATAP MUKA V

Tanggal : 9 Oktober 2009

Materi : Business Planning (Lanjutan)

Cost Estimating

PROSES PELELANGAN

1. (Prakualifikasi)

2. Undangan Mengikuti Pelelangan

3. Mengambil Dokumen Pelelangan :

a. Petunjuk Penawaran

b. Syarat Umum (dan Syarat Khusus) Kontrak

c. Spesifikasi Teknis

d. Gambar-gambar Konstruksi

e. (Daftar Kuantitas Pekerjaan)

4. Mengikuti Penjelasan

5. Peninjauan Lapangan

6. Menyusun Penawaran

7. Penyerahan Penawaran

8. Pembukaan Lelang

9. Penunjukan Pemenang

10. Penandatanganan Kontrak

11. Pelaksanaan Pekerjaan

Manajemen biaya proyek (project cost management) melibatkan semua proses yang

diperlukan dalam pengelolaan proyek untuk memastikan penyelesaian proyek sesuai

dengan anggaran biaya yang telah disetujui. Hal utama yang sangat diperhatikan dalam

manajemen biaya proyek adalah biaya dari sumber daya yang diperlukan untuk

menyelesaikan proyek, sebagai berikut:

• Perencanaan Sumber Daya. Perencanaan sumber daya merupakan proses untuk

menentukan sumber daya dalam bentuk fisik (manusia, peralatan, material) dan

jumlahnya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas proyek. Proses ini sangat

berkaitan erat dengan proses estimasi biaya.

• Estimasi Biaya. Estimasi biaya adalah proses untuk memperkirakan biaya dari sumber

daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Bila proyek dilaksanakan melalui

sebuah kontrak, perlu dibedakan antara perkiraan biaya dengan nilai kontrak. Estimasi

biaya melibatkan perhitungan kuantitatif dari biaya-biaya yang muncul untuk

menyelesaikan proyek. Sedangkan nilai kontrak merupakan keputusan dari segi bisnis di

mana perkiraan biaya yang didapat dari proses estimasi merupakan salah satu

pertimbangan dari keputusan yang diambil.

Page 8: Rangkuman Kuliah

• Penganggaran Biaya. Penganggaran biaya adalah proses membuat alokasi biaya

untuk masing-masing aktivitas dari keseluruhan biaya yang muncul pada proses

estimasi. Dari proses ini didapatkan cost baseline yang digunakan untuk menilai kinerja

proyek.

• Pengendalian Biaya. Pengendalian biaya dilakukan untuk mendeteksi apakah biaya

aktual pelaksanaan proyek menyimpang dari rencana atau tidak. Semua penyebab

penyimpangan biaya harus terdokumentasi dengan baik sehingga langkah-langkah

perbaikan dapat dilakukan.

Page 9: Rangkuman Kuliah

KULIAH - TATAP MUKA VI

Tanggal : 16 Oktober 2009

Materi : Market Analysis

STRATEGI PEMASARAN

Tujan pemasaran dari suatu perusahaan bisnis konstruksi pada umumnya ditekankan pada

hal-hal peningkatan brand image sebagai basis positioning utama perusahaan, nilai tambah

(added value) diberikan untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan, pertumbuhan

penjualan dan kepuasan pelanggan.

Strategi pemasaran merupakan salah satu strategi pada level fungsional yang dipilih oleh

perusahaan untuk tetap dapat bersaing dijalankan berdasarkan rencana pemasaran yang

disusun secara jelas dan rinci, menggunakan strategi pemilihan pasar yang terdiri dari

strategi segmentasi (segmentation), penetapan pasar sasaran (market targeting) dan

penempatan posisi (positioning) serta pengembangan strategi bauran pemasaran (marketing

mix) yang terdiri atas strategi produk, strategi harga, strategi saluran pemasaran, serta

strategi komunikasi dan promosi.

Karakteristik strategi pemasaran konstruksi :

1. Pemilihan Pasar

Variabel pengelompokan pasar industri konstruksi :

kebutuhan dan keinginan klien akan produk-produk jasa yang perlu disediakan

dan pengguna produk yang akan disediakan, ditunjukkan dengan dominannya

penggunaan variabel tipe proyek dan status kepemilikan proyek

nilai proyek yang mencerminkan skala usaha dari perusahaan tersebut,

dipengaruhi oleh keterbatasan sumber daya (dana, tenaga kerja, keahlian,

teknologi)

pengelompokkan organisasi konstruksi dan identifikasi segmen pasar

Strategi pemasaran :

memiliki reputasi atau citra (image) yang kuat, harga yang bersaing dan

berpengalaman.

membangun posisi dengan basis harga

Pernyataan positioning tersebut tampaknya didukung dengan upaya menciptakan

perbedaan-perbedaan yang unik (differentiation) dibandingkan para kontraktor

pesaingnya. Kontraktor-kontraktor tersebut dalam menciptakan suatu perbedaan

yang unik memanfaatkan aktivitas rantai nilai perusahaan (value chain activity)

yang terdiri dari aktivitas pendukung (infrastruktur perusahaan, sumber daya

manusia, pengembangan teknologi) dan aktivitas primer (proses konstruksi,

pemberian layanan tambahan)

penetapan harga yang dapat bersaing

Page 10: Rangkuman Kuliah

produk jasa konstruksi bersifat intangible yang mengharuskan kontraktor

membantu klien mengidentifikasi produk jasa yang ditawarkan dengan cara

mengkomunikasikan atau mempromosikan perbedaan-perbedaan yang dimiliki

perusahaan, sehingga dipersepsikan unggul dibandingkan perusahaan lainnya

yang bergerak pada segmen pasar yang sama.

2. Strategi Produk

Menentukan sasaran klien

memberikan perbedaan paket-paket produk jasa ini, perusahaandapat

meningkatkan harga penawaran sesuai nilai (value) yang diserahkan.

Bauran pemasaran (marketing mix) yang dijalankan oleh perusahaan saat ini

mendukung posisi pasar yang ingin diraih yaitu posisi yang berbasis harga.

Produk sekeliling (surround product) yang diciptakan (yaitu sumber daya yang

berkualitas) lebih ditujukan untuk menciptakan nilai (value) berupa terciptanya

efisiensi biaya pada setiap aktivitas konstruksi

Penerapan sistem kontrol untuk menjamin tercapainya produk yang sesuai dengan

standar yang ditetapkan dan pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para

personil, semuanya akan berdampak pada terciptanya efisiensi proses  konstuksi

diantaranya efisiensi waktu, berkurangnya kesalahan-kesalahan dalam bekerja,

untuk menghemat biaya-biaya yang harus dikeluarkan

Pemberian insentif pada para karyawan yang merupakan suatu tindakan

pemasaran internal akan berdampak pada meningkatnya motivasi kerja yang pada

akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja dari para karyawan.

harga penawaran yang diajukan dapat bersaing dengan para pesaing lainnya.

3. Strategi Harga

Strategi harga rendah ini menyebabkan kontraktor harus mampu melakukan

efisiensi sehingga biaya- biaya dapat ditekan serendah mungkin yang pada

akhirnya diharapkan dapat menurunkan harga yang ditawarkan.

strategi ini berpotensi pada dikorbankannya kualitas produk yang dihasilkan

hanya demi menjaga tingkat keuntungan yang ingin diperoleh oleh perusahaan. .

Kemampuan yang berbeda dari setiap perusahaan, baik kemampuan secara

teknis

maupun keuangan menyebabkan kontraktor tidak dapat melayani seluruh

segmen pasar yang ada. Ini menyebabkan berbeda-bedanya jenis produk jasa

konstruksi yang ditawarkan serta berbeda-bedanya pandangan para kontraktor

terhadap potensi suatu segmen pasar yang ada.

Kontraktor yang memiliki kualifikasi yang lebih besar terlihat mampu

menyediakan produk jasa konstruksi yang lebih banyak.

Page 11: Rangkuman Kuliah

Dalam hal penyediaan produk jasa perusahaan di pasaran dan menjangkau pasar

sasaran, ditemukan perbedaan strategi yang dipilih antara kontraktor besar,

menengah dan kecil.

kendala antara lain sumber daya menjadi pertimbangan utama dari para

kontraktor dalam memutuskan cara penyediaan produk jasanya dan pemasaran

produk yang masih terkonsentrasi pada satu wilayah geografis tertentu.

4. Strategi Distribusi

mengembangkan dan membina suatu hubungan (relationship) yang lebih bersifat

pribadi (personal) dengan klien sasaran adalah merupakan inti dari strategi

komunikasi dari perusahaan konstruksi

hubungan (relationship) yang berkelanjutan yaitu kontak langsung antara

kontraktor (sebagai produsen) dan klien (sebagai costumer),.

Pendekatan-pendekatan khusus (secara formal maupun informal) yang bertujuan

mempengaruhi klien sasaran untuk melakukan pembelian

Pengembangan jaringan relasi yang luas ditujukan untuk menimbulkan

efek word of mouth (penyebaran dari mulut ke mulut) agar produk jasa

perusahaan dapat dikenal lebih luas oleh pasar.

5. Strategi Promosi dan Komunikasi

Pemanfaatan media promosi sebagai alat pemasaran melalui iklan, website, dan

mengadakan event-event yang disponsori perusahaan, untuk menjangkau pasar

sasaran yang lebih luas

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan promosi produk-produk konsumsi

(consumer goods) yang sangat aktif membujuk masyarakat untuk membeli

produk-produk yang ditawarkannya, pesan yang disampaikan melalui media-

media promosi tersebut cenderung hanya digunakan untuk menginformasikan

produk jasa yang dimiliki oleh perusahaan, pembentukan citra (image) serta

meningkatkan kesadaran (awareness) klien sasaran akan keberadaan perusahaan,

walaupun tetap mempunyai tujuan akhir yang sama yaitu terjadinya penjualan

Masukan-masukan untuk peningkatan pemasaran diantaranya :

menciptakan suatu nilai (value) pada penawarannya, sehingga produk-produk jasa

perusahaan yang ditawarkan dapat memberikan nilai lebih (added value) melalui

persepsi berbeda oleh calon klien (product differentiation). Penciptaan nilai (value

dapat dilakukan dengan memanfaatkan aktivitas rantai nilai perusahaan (value chain

activity), baik pada aktivitas-aktivitas primer (proses konstruksi, pemberian layanan

tambahan) maupun pada aktivitas-aktivitas pendukung (infrastruktur perusahaan,

sumber daya manusia, pengembangan teknologi).

Page 12: Rangkuman Kuliah

Komunikasi dan promosi atas nilai (value) yang telah diciptakan tersebut dapat

dilakukan melalui pengembangan strategi promosi dan komunikasi yang berorientasi

pada terciptanya hubungan kemitraan (relationship) antara perusahaan (sebagai

produsen) dengan calon klien (sebagai pelangan).

Sebagai sebuah perusahaan jasa, sumber daya manusia perusahaan (karyawan)

merupakan faktor utama yang menentukan tercapainya tujuan-tujuan pemasaran.

Untuk itu, diperlukan adanya perhatian perusahaan terhadap para karyawan untuk

meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan, misalnya melalui pemberian

bonus-bonus tambahan di luar gaji tetap pada saat-saat tertentu secara rutin, sehingga

diharapkan setiap karyawan merasa sebagai bagian dari perusahaan dan dapat menjadi

pemasar yang baik bagi perusahaan dimana mereka bekerja.

Page 13: Rangkuman Kuliah

KULIAH - TATAP MUKA VII

Tanggal : 16 Oktober 2009

Materi : Demand Management

Demand Management didefinisikan pemenuhan kebutuhan pelanggan secara konsisten.

Pertimbangkan bahwa organisasi berkinerja tinggi biasanya menghabiskan waktu kurang

dari 10% dari waktu untuk pekerjaan mendesak dan tidak direncanakan. Hal ini telah

terbukti sebagai karakteristik tunggal (metrik) yang dapat digunakan untuk menunjukkan

tingkat yang sangat tinggi keunggulan operasional, kepatuhan, keamanan, dan hubungan

kerja yang baik dengan mitra bisnis. 

Kinerja tinggi organisasi dalam membangun dan menyelesaikan proyek-proyek baru untuk

bisnis organisasi yang ideal adalah menyelesaikan proyek tepat waktu dengan kualitas

handal, dan memberikan kemampuan yang dibutuhkan untuk bisnis dengan memperbaiki

masalah operasional, mengoperasikan layanan yang ada dan menggunakan aset secara

efektif, efisien, dan aman.

Layanan (Service) adalah melakukan seperti yang diiklankan dan promosi, dengan tingkat

mutu yang dapat diandalkan, pelanggan puas; kontrol manajemen sehingga ada varians

mendeteksi lebih awal dan dapat memperbaiki itu secara terencana dan teratur, dan kontrol

ada untuk mendorong budaya kepatuhan, membantu manajemen mencapai tujuan bisnis

dan memuaskan auditor. 

Ciri-ciri demand management yang baik meliputi:

kolaborasi internal dan eksternal

inisiatif pengurangan Lead time

umpan balik dari pelanggan dan permintaan pasar

peramalan tingkat pelanggan

Cara untuk memahami di mana perusahaan berada dan jenis tindakan yang dapat diambil

untuk mulai mengelola disiplin dan memimpin organisasi :

1. menangani hambatan-hambatan kapasitas dengan menghitung kapasitas efektif

rencana (effective planned capacity) yaitu jam kerja seluruh sumber daya yang

diperlukan dan sarana tersedia dan kemudian kalikan jumlah ini dengan 80%

2. Kelompokkan karakteristik pekerjaan sehingga pemeliharaan dan dukungan

produksi ini jelas diidentifikasikan dan terpisah dari proyek pembangunan dan

kegiatan yang terkait

3. Pengembagan sumber daya manusia dan menggunakan jumlah waktu yang dapat

dikelola sebagai alat dan metode penelitian untuk mengimbangi. Sekitar 8%-10%

harus disediakan untuk pekerjaan tidak direncanakan (kegiatan yang tak terduga)

4. Identifikasi kendala untuk mengatasi perbedaan perencanaan dan kapasitas dan

memprioritaskan bisnis sehingga pekerjaan penting dan mendesak masih bisa

Page 14: Rangkuman Kuliah

diselesaikan dan kekurangan (ekspektasi) dapat dikelola dan kebutuhan biaya

tambahan.

5. mengevaluasi Rencana dan identifikasi upaya upaya perencanaan atau membantu

menyelesaikan isu-isu prioritas.  Create/Build and Operat dan menjaga misi yang

jelas.

6. memastikan sumber daya yang memadai telah diidentifikasi dan dialokasikan sesuai

penjadwalan yang tepat. Gunakan Project Management Office untuk memeriksa

rencana proyek penggabungan atau berbagi sumber daya konsep yang digunakan

dalam kegiatan penunjang produksi, ditunjang pelatihan

7. Laporan PMO secara teratur. Identifikasi masalah keterampilan/kompetensi,

kapasitas atau serangkaian proses untuk mengelola permintaan, nilai kapasitas, dan

memahami organisasi Dibutuhkan kemampuan organisasi untuk merespon dan

mengatasi tantangan pengelolaan permintaan yang memerlukan perhatian.

Page 15: Rangkuman Kuliah

KULIAH - TATAP MUKA X

Tanggal : 13 November 2009

Materi : Supply Chain Management Pada Jasa Konstruksi

Supply Chain Management (SCM) adalah pengelolaan jaringan bisnis yang saling

berhubungan yang terlibat dalam penyediaan akhir produk dan layanan paket yang

dibutuhkan oleh pelanggan akhir, meliputi kegiatan desain, perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian, dan pemantauan kegiatan rantai pasokan, termasuk semua gerakan dan

penyimpanan bahan baku, Work-In-Process Inventtory, dan barang jadi dari titik asal ke

titik konsumsi (rantai suplai).

Supply Chain Management adalah sebuah pendekatan fungsi lintas termasuk mengatur

pergerakan material mentah, aspek-aspek tertentu dari internal pengolahan bahan menjadi

barang jadi, dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir,

dengan mengurangi kepemilikan sumber bahan baku dan saluran distribusi berdasarkan

fokus terhadap kompetensi dan fleksibel. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah

organisasi yang terlibat dalam memenuhi permintaan pelanggan, mengurangi sementara

kontrol manajemen operasi logistik sehari-hari, meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi

di antara mitra rantai suplai sehingga meningkatkan visibilitas persediaan dan persediaan

kecepatan gerakan, menciptakan nilai, membangun infrastruktur yang kompetitif,

meningkatkan seluruh dunia logistik, sinkronisasi pasokan dengan permintaan, dan

mengukur kinerja secara global

Masalah Manajemen Rantai Suplai 

1. Konfigurasi Jaringan Distribusi: jumlah, lokasi dan misi jaringan pemasok, fasilitas

produksi, pusat distribusi, gudang, dermaga lintas dan pelanggan. 

2. Strategi Distribusi: pertanyaan tentang kendali operasi (sentralisasi, desentralisasi

atau bersama-sama), skema pengiriman, strategi pengisian ulang strategi, dan

pengendalian transportasi

3. Trade-off di kegiatan logistik: kegiatan-kegiatan di atas harus terkoordinasi dengan

baik dalam rangka mencapai terendah total biaya logistik. Trade-offs dapat

meningkatkan biaya total jika hanya salah satu kegiatan yang dioptimalkan. 

4. Informasi : integrasi proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi

berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris, transportasi, potensi

kolaborasi, dan lain-lain

5. Manajemen Inventaris : kuantitas dan lokasi inventaris, termasuk bahan baku,

Work-in-Progress, dan barang jadi

6. Cash-Flow : mengatur syarat-syarat pembayaran dan metodologi untuk bertukar

badan dana di dalam rantai pasokan. 

Page 16: Rangkuman Kuliah

7. Eksekusi Rantai suplai berarti pengelolaan dan koordinasi pergerakan material,

informasi dan dana di seluruh rantai pasokan

Fungsi Kegiatan

Strategis   :

1. Optimalisasi jaringan strategis

2. Kemitraan strategis dengan pemasok, distributor, dan pelanggan, menciptakan jalur

komunikasi untuk informasi kritis dan perbaikan operasional.

3. Manajemen siklus hidup produk

4. Infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung operasi rantai suplai. 

5. Keputusan apakah membuat atau beli

6. Menyelaraskan strategi organisasi secara keseluruhan dengan strategi pasokan. 

Taktis   :

1. Sourcing kontrak dan keputusan pembelian. 

2. Keputusan produksi, termasuk kontraktor, penjadwalan, dan definisi proses

perencanaan. 

3. Keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, dan kualitas persediaan. 

4. Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan kontraktor. 

5. Pembandingan dari semua operasi melawan kompetitor dan implementasi dari

praktek-praktek terbaik di seluruh perusahaan. 

6. Jadwal pembayaran.

7. Fokus pada permintaan pelanggan. 

Operasional :

1. Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua node dalam rantai

pasokan

2. Penjadwalan produksi untuk masing-masing fasilitas manufaktur di rantai suplai

3. Permintaan perencanaan dan peramalan, mengkoordinasikan prediksi permintaan

dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok. 

4. Sourcing Planning, termasuk saat ini persediaan dan perkiraan permintaan, dalam

kolaborasi dengan semua pemasok. 

5. Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan penerimaan persediaan. 

6. Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi.

7. OPerasi Outbound, termasuk semua aktifitas pemenuhan, pergudangan dan

transportasi ke pelanggan. 

8. Order menjanjikan, akuntansi untuk semua hambatan-hambatan dalam rantai suplai,

termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain.

Page 17: Rangkuman Kuliah

Proses rantai persediaan adalah:

1. Manajemen hubungan pelanggan

2. Manajemen pelayanan pelanggan

3. Demand Management

4. Pemenuhan order melalui Pengadaant, termasuk distribusi fisik

5. Manajemen arus Manufaktur

6. Supplier Relationship Management

7. Pengembangan produk dan komersialisasi

8. Returns management dan pengukuran kinerja

Komponen integrasi manajemen rantai suplai :

1. Perencanaan dan pengendalian

2. Struktur pekerjaan

3. Struktur organisasi

4. Struktur fasilitas aliran produk

5. Arus informasi struktur fasilitas

6. Metode manajemen

7. Struktur kepemimpinan

8. Risiko

9. Budaya dan sikap

Tantangan Supply and Value Chain Trends :

1. Globalisasi

2. Peningkatan lintas batas sumber

3. Kolaborasi untuk bagian rantai nilai dengan biaya rendah penyedia

4. Pusat layanan untuk logistik dan fungsi administrasi

Operasi Semakin global maka semakin memerlukan koordinasi global dan

perencanaan untuk mencapai optimum global

5. meningkatkan perusahaan-perusahaan menengah ke derajat yang meningkat

Page 18: Rangkuman Kuliah

KULIAH - TATAP MUKA XI

Tanggal : 27 November 2009

Materi : Aspek Finansial

Produksi Konstruksi

Laporan Arus Kas merupakan suatu laporan yang mnyediakan informasi mengenai

pnerimaan kas dan pengeluaran kas oleh suatu entitas selama periode tertentu

Sistem Pelaporan Buku Besar/Laporan Keuangan

mengukur dan melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahan yang terjadi dalam

sumber daya tersebut pada suatu periode tertentu yang menjadi kebijakasanaan perusahaan,

terdiri dari :

1. Neraca Arus Kas (Balance Sheet) : daftar harta, hutang, dan modal pada tanggal

tertentu, biasanya pada tanggal terakhir

2. Perhitungan Rugi-Laba (Income Statement) : ringkasan dari pendapatan dan biaya

perusahaan

3. Laporan Modal : ringkasan perubahan modal yang telah terjadi dalam suatu peiode

tertentu

Fungsi Dasar Sistem Informasi Akuntansi :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang kegiatan-kegiatan dan transaksi-

transaksi sehingga organisasi dapat melihat kembali apa yang terjadi

2. Memproses data menjadi informasi yang beguna dalam pengambilan keputusan

yang memungkinkan manajemen untuk merencanakn, memutuskan, dan

mengontrol aktivitas-aktivitas yang terjadi

3. Menyediakan control yang cukup untuk melindungi asset-aset organisasi, termasuk

data-data yang ada, memastikan data-data tersedia ketika dibutuhkan, tepat dan

terpercaya

Berbagai pemakai informasi beserta kebutuhannya dikemukakan dalam Standard

Akuntansi Keuangan yaitu :

Assets – Liabilities = Owner’s Equity

Page 19: Rangkuman Kuliah

PEMAKAI INTERNAL PEMAKAI EKSTERNALpengambil keputusan yang secara langsung mempengaruhi kegiatan internal perusahaan.

pengambil keputusan yang menyangkut hubungan mereka dengan perusahaan

1. Investor : untuk menentukan apakah harus membeli, menjual atau mempertahankan investasinya tersebut

1. Pemerintah : untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistic pendapatan nasional dan statistik lainnya

2. Karyawan : stabilitas dan profitabilitas perusahaan serta informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja

2. Masyarakat : kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

3. Pemberi pinjaman : untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo

4. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya : memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo

5. Pelanggan : mengenai kelangsungan hidup perusahaan

Hubungan antara Subsistem Informasi Akuntansi di Perusahaan Konstruksi :

Page 20: Rangkuman Kuliah

Pemrosesan Transaksi

Dokumen sumber untuk pembayaran antara lain : CONTOH INFORMASI YANG DIBERIKAN

Cek Pengeluaran kas Bukti Pembelian dari Supplier

Pembelian material atau layanan

Kwitansi dari subkontraktor untuk pembayaran

Permintaan pembayaran berdasarkan kemajuan

Chart of Account (Daftar Sandi Perusahaan) : daftar rekening beserta daftar nomor yang

disusun dengan mengelompokkan jenis transasksi yang terjadi, untuk memudahkan

identifikasi rekening. Yang termasuk dalam rekening riil antara lain asset, liabilitas,

ekuitas; sedangkan rekening nominal antara lain pendapatan dan pengeluaran

Pendapatan adalah perubahan langsung dari produk akhir dan jasa menjadi uang tunai,

jenis pendapatan dalam perusahaan konstruksi yaitu pendapatan dari kontrak proyek dan

bunga bank.

Siklus Pengeluaran adalah kelompok kegiatan berulang pada akivitas bisnis dan operasi

pemrosesan informasi yang berhubungan dengan pembelian dan pebayaran atas barang dan

jasa

Macam biaya yaitu :

1. biaya untuk proyek

Page 21: Rangkuman Kuliah

2. pengeluaran umum dan administrasi (biaya Fixed Overhead) adalah pengeluaran

untuk kegiatan yang bersifat mendukung kegiatan operasi dan manajemen

perusahaan sebagai suatu kesatuan bisnis, bukan merupakan beban yang secara

langsung dapat dibebankan ke proyek

Yang termasuk dalam biaya ini adalah biaya yang berhubungan dengan

pengeluaran kantor, biaya pendukung proyek yang sedang berlangsung, operasi dan

manajemen perusahaan. Pengeluaran yang termasuk dalam biaya pengeluaran

asuransi adalah biaya asuransi pembangunan (bilder risk), dan biaya pengeluaran

jaminan antara lain biaya jaminan penawaran, pelaksanaan, dan jaminan

pembayaran.

Siklus Konversi merupakan silus produks, yaitu suatu perusahaan mengkonversi sumber

daya input seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, ke barang jadi atau jasa untuk

dijual

Perusahaan mengkonversi sumber daya input berupa biaya langsung dan biaya tak

langsung menjadi suatu prodk output berupa suatu konstrksi bangunan

Komponen biaya langsung adalah material, tenaga kerja, peralatan, biaya subkontraktor

Komponen biaya tak langsung (biaya overhead di lapangan) adalah biaya untuk

pengawasan dan pengontrolan proyek di lapangan, gaji staf, biaya kantor di lapangan,

biaya fasilitas pendukung

Laporan Arus Kas Kegiatan Operasi : seluruh aktivitas yang berkaitan dengan operasi perusahaan dan tercantum dalam laporan ikhtisar rugi-laba

ALIRAN KAS MASUK(CASH INFLOWS)

ALIRAN KAS KELUAR(CASH OUTFLOWS)

Penjualan Barang atau jasa Pembelian persediaan dari pemasok Pendapatan bunga hutang dari pihak lain dan dividen (Bunga saham) pihak lain

Pembayaran Gaji/upah karyawan

Pembayaran Pajak Pembayaran Bunga Pinjaman Pembayaran Lain-Lain pengeuaran

Laporan Arus Kas Kegiatan Investasi : seluruh aktivitas yang berkaitan dengan investasi perusahaan baik internal (dalam bentuk Long-term Assets) maupun eksternal (investasi di tempat lain)

ALIRAN KAS MASUK(CASH INFLOWS)

ALIRAN KAS KELUAR(CASH OUTFLOWS)

Penjualan harta perusahaan seperti tanah, bangunan, mesin, peralaan, dll

Pembelian harta perusahaan seperti tanah, bangunan, mesin, peralaan, dll

Penjualan jaminan utang atau jaminan modal pihak lain

Pembelian jaminan utang atau jaminan modal pihak lain

Pengembalian pokok pinjaman (hutang) Memberikan pinjaman (hutang) kepada

Page 22: Rangkuman Kuliah

pihak lain pihak lain

Contoh Komponen dalam Laporan Arus Kas (Balance Sheet) :AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR Kas dan Setara Kas Hutang Usaha Investasi Jangka Pendek - Pihak Ketiga Piutang Usaha - Pihak Ketiga - Pihak Hubungan IstimewaPiutang Usaha - Hubungan Istimewa Hutang Bank dan Non Bank Piutang Retensi Hutang Pajak Tagihan Bruto Pemberi Kerja Pendapatan Diterima Dimuka Piutang Lain-Lain Uang Muka Kontrak Persediaan Biaya Masih HarusDibayar Uang Muka Dibayar Bagian Kewajiban Jangka Panjang Pajak Dibayar Dimuka yang Akan Jatuh Tempo Dalam 1 TahunBiaya Dibayar Dimuka Kewajiban Lancar Lain-Lain

AKTIVA TIDAK LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Aktiva Pajak Tangguhan Hutang Bank Biaya Dtangguhkan Uang Muka Kontrak Jangka Panjang Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Hutang Jangka Panjang Lainnya Piutang Pihak Yang Mmpunyai Hubungan Istimewa Kewajiban Imbalan Kerja Tagihan Bruto Pemberi Kerja Jangka Panjang Htang Obligasi Aktiva Tetap Setoran Dana Kerjasama Operasi Ekuitas Investasi Dalam Pelaksanaan Modal Saham Jaminan Tambahan Modal Disetor Aktiva Lain-lain Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Aktiva Dalam Operasi Penghentiaan Saldo Laba Dicadangkan

Saldo Laba Dicadangkan

JUMLAH AKTIVA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Kontrol internal adalah kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa

tindakan yang benar telah diambil untuk menghadapi resiko organisasi yang diidentifikasi,

dengan tujuan :

1. menjaga aktivitas perusahaan

2. jaminan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi

3. mempromsikan efisiensi operasi perusahaan

4. mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh

manajemen

Page 23: Rangkuman Kuliah

PRODUKSI DALAM KONSTRUKSI :

Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena

memproduksi dan mendistribusikan produk.

Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang

bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari

setiap organisasi industri.      

Produksi adalah proses transformasi (penambahan nilai) dari input (tingkat modal,

material, energi, informasi, manajerial) menjadi sebuah output (produk /jasa)

Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan

fungsional. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah

yang mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar,

selalu melibatkan komponen struktural dan fungsional.

Sistem produksi memiliki beberapa karakteristik berikut :

1. mempunyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu

sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan

komponen struktural yang membangun sistem produksi tersebut

2. mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya, yaitu menghasilkan produk

berkualitas yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar

3. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi output

secara efektif dan efisien.

4. mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya