rangkuman pemukiman

download rangkuman pemukiman

of 28

Transcript of rangkuman pemukiman

NAMA : M. ZULFIAN R. NIM: 06.54817.01326.06 PRODI : TEKNIK LINKUNGAN

RESUME PENGAWASAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMANRumah adalah salah satu kebutuhan pokok dan tempat pribadi manusia dimana manusia berada dan hidup diantara sesamanya dan dalam lingkungannya yang mendukung keberadaannya. Oleh karena itu rumah mempunyai makna dan fungsi dalam arti yang lebih luas dalam kaitannya dengan hubungan structural di suatu kawasan yaitu sebagai perumahan yang sehat dalam suatu lingkungan yang tertata dengan baik. Dalam sudut pandang objektif, Negara kita mengalami kekurangan rumah, terutama di wilayah perkotaan. Ini terbukti dari data hasil statistic tahun 1984 lembaga pemerintah maupun swasta hanya dapat membangun 15% saja. Sehingga kondisi seperti inilah yang menimbulkan permasalahan seperti timbulnya daerah kumuh yang menjadi salah satu factor penyebaran vector penyakit. Dan permasalahan perumahan yang sekarang juga timbul adalah pola pembangunan dan pemukiman, banyaknya pemukiman baru yang kurang menjamin kesehatan, serta tidak terlaksananya secara optimal fungsi dan peranan sector-sektor terkait dalam system penanganan perumahan dan lingkungan. Untuk itu perlu adanya upaya penataan pemukiman yang memenuhi syarat, misalnya pembinaan pembangunan dan pemugaran rumah melalui penyuluhan, melakukan pengendalian vector di daerah rawan dengan peran aktif masyarakat secara terpadu, penyediaan air bersih, penyehatan pembuangan kotoran dan limbah domestic, pembuangan sampah, pencahayaan dan penghawaan yang sesuai syarat kesehatan.

Rumah sehat Menurut Azrul Anwar, rumah bagi manusia mempunyai arti: a. Sebagai tempat untuk melepaskan lelah, beristirahat seterlah penat melaksanakan kewajiban sehari-hari. b. Sebagai tempat bergaul dengan keluarga atau membina rasa kekeluargaan bagi segenap anggota keluarga yang baru. c. Sebagai lambing status social yang dimiliki, yang masih dirasakan hingga saat ini. d. Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang datang mengancam. e. Sebagai tempat untuk meletakkan atau menyimpan barang-barang berharga yang dimiliki, yang terutama masih ditemui pada masyarakat pedesaan. Dan menurut pengertian sehat WHO dan kesehatan UU No. 9 tahun 1960, Rumah Sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung/bernaung dan tempat untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rokhani maupun social. Pemukiman Dalam buku the Lexicon Webster Dictionary pengertian pemukiman adalah suatu tempat dimana manusia dapat mentap/tinggal pada kedudukan yang tetap sehingga keluarganya dapat berkembang secara harmonis dalam kondisi yang menguntungkan. Menurut Winslow, Apha, dan WHO pemukiman yang sehat bila ditinjau dari segi kesehatan, dapat diartikan sebagai suatu tempat tinggal permanen dan berlindung dari pengaruh lingkungan dan keadaan social yang akan berdampak kurang baik terhadap keluartga dan individu. Pemukiman ada beberapa jenis, berdasarkan sifatnya yaitu: 1. Pemukiman Tradisional Perkampungan seperti ini biasanya penduduk atau masyarakatnya masih memegang teguh tradisi lama. Kepercayaan dan kebiasaan hidup nenek moyang secara turun temurun masih dianut secara kuat serta tidak mau menerima perubahan dari luar. Walaupun diantara kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan mudah terjangkit penyakit.

2. Perkampungan darurat Perkampungan ini bersifat sementara dan biasanya perkampungan ini timbul karena bencana alam untuk menyelamatkan penduduk sekitar. Daerah pemukiman ini tidak terencana dan biasanya kurang fasilitas sanitasi lingkungan sehingga kemungkinan penyebaran penyakit mudah terjadi. 3. Perkampungan Kumuh Jenis pemukiman ini biasa timbul karena adanya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota. Perkampungan seperti ini biasanya cepat meluas karena penduduk padat akibat arus urbanisasi yang sulit dibendung. Perkampungan yang seperti inilah yang akhirnya membuat pemandangan perkotaan menjadi rusak, disamping itu dari segi kesehatan lingkungan pada umumnya kurang baik. 4. Pemukiman Transmigrasi Adalah jenis pemukiman yang direncanakan oleh pemerintah yaitu suatu daerah pemukiman yang digunakan untuk tempat penampungan penduduk yang dipindahkan dari suatu daerah yang padat penduduknya biasanya karena di daerah asal terjadi bencana alam. Dimana ditempat itu mereka diberi rumah dan lahan tani dengan harapan pennghidupannya akan lebih baik dari di daerah asalnya. 5. Perkampungan untuk kelompok khusus Perkampungan ini dibangun oleh pemerintah untuk orang-orang yang menjalankan tugas tertentu, yang biasanya hanya tinggal untuk sementara. Dimana setelah tugasnya selesai mereka kembali ke daerah asalnya. 6. Pemukiman baru (real estate) Pemukiman ini direncanakan pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta. Dibangun di tempat yang sesuai baik dengan lokasi, keadaan kesehatan lingkungan, serta sarana pra sarana yang dikordinir secara baik. Dan biasanya jenis pemukiman ini dibangun untuk kalangan dengan penghasilan menengah ke atas. Lingkungan pemukiman

Berdasarkan pengertian-pengertian lingkungan dan pemukiman menurut UU RI No. 4 tahun 1982, Encyclopedia Americana 1974, dan A.L. Slamet Riyadi (1976), dapat dirumuskan bahwa lingkungan pemukiman dapat diartikan sebagai segala keadaan/kondisi yang terdapat di pemukiman yang secara totalitas membentuk kesatuan yang utuh yang saling mengkait dengan pemukiman tersebut, dan bahkan membentuk korelasi yang sangat erat satu dengan yang lainnya. Dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan baik itu fasilitas maupun prasarana lingkungan. Agar rumah sebagai tempat tinggal yang menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia dapat berfungsi baik dan sesuai, maka dalam pembangunannya perlu didasarkan pada beberapa persyaratan, yaitu: A. Persyaratan Rumah Sehat memenuhi kebutuhan physiologis 1. pencahayaan

Cahaya yang cukup untuk penerangan ruang di dalam rumah merupakan kebutuhan kesehatan manusia. Penerangan ini dapat diperoleh dari cahaya alam dan cahaya buatan. Cahaya alam diperoleh dari sinar matahari kedalam ruangan melalui jendela, celah ataupun ventelasi dan bagian bangunan yang terbuka. Cahaya buatan yang baik dan memenuhi standart dapat di peroleh dan di pengaruhi oleh cara pemasangan sumber cahaya, konstruksi sumber cahaya, luas dan bentuk ruangan, dan penebaran sinar dari sumber cahaya. Pembagian terang cahay (fluks) dapat dilakukan dengan system penerangan yang bersifat langsung, tidak langsung, dan campuran. Standart umum pencahayaan didalam rumah tinggal bervariasi, yaitu:

Table 1. standar pencahayaan didalam rumah tinggal (USA):Macam Pekerjaan Membaca buku dan lain-lain Menggambar Pekerjaan dengan jarum Pekerjaan dengan jarum halus Iluminasi (lux) 300 700 1.000 2.000

WHO 1979

Table 2. standar pencahayaan di dalam rumah tangga (USSR):Macam Ruangan Kamar keluarga Kamar tidur Kamar belajar Kamar makan Dapur WHO 1979 Iluminasi yang diperlukan (lux) Seluruh Daerah Kerja 100 200 50 100 300 75 150 50-75 150

2.

Ventilasi (perhawaan)

Hawa segar diperlukan dalam rumah untuk mengganti udara ruangan yang sudah terpakai. Udar segar diperlukan untuk menjaga temperature dan kelembaban udara dalam ruangan. Sebaiknya temperature udara dalam ruangan harus lebih rendah paling sedikit 4oC dari temperature udara luar untuk daerah tropis. Ventilasi yang baik dalam suatu ruangan harus memenuhi syarat, diantaranya: Luas lubang ventilasi tetap, 10% dari luas lantai ruangan. Udara yang masuk harus udara bersih Aliran udara tidak menyebabkan orang masuk angin Aliran udara diusahakan CROSS VENTILATION Kelembaban udara dijaga jangan sampai terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah Kesegaran udara ruang disamp;ing memperhatikan unsure kandungan yang bermanfaat dan kurang bermanfaat bagi kesehatan juga perlu memperhatikan kondisi suhu kamar yang nyaman, jenis bahan dinding, pintu, dan jendela. Untuk itu diperlukan juga cara perhawaan buatan dengan mekanik maupun elektris, seperti alat mekanik yaitu kipas angin dengan tenaga manusia dan alat elektris seperti kipas angin, exhauster, dan air conditioned (A.C.). selain perhawaan

buatan

juga ada perhawaan alam yang mengandalkan pergerakan udara bebas

(angin), temperature udara luar, dan kelembabannya. Menurut Lang, banyak udara yang masuk dan keluar melalui dinding sebanding dengan luasnya dinding, perbedaan tekanan antara kedua sisi dindinng dan tergantung dari koefisien bahannya, serta berbanding terbalik dengan tebal dinding. 3. Gangguan Suara/ Kegaduhan (noise) Kegaduhan merupakan suatu gangguan yang menyebabkan orang terganggu kesehatanny baik langsung/spontan maupun jangka waktu relative lama (karena gangguannya yang kontinyu).

Gangguan kesehatan akibat kegaduhan dapat berupa: Gangguan fisik :

Kerusakan alat pendengaran akibat suara seketika (ledakan) atau karena gangguan terus menerus (misal: suara mesin pabrik bagi karyawannya) Gangguan mental :

Dapat menyebabkan mudah marah (emosionil) atau menjadi apatis, atau juga dapat terganggu pikiran dan akalnya. Gangguan kesehatan lainnya :

Akibat emosionil, kurang mendapat istirahat yang cukup, menyebabkan mudah terserang penyakit karena kondisi badan tidak baik, juga mempengaruhi pertumbyhan anak yang masih memerlukan banyak istirahat. Kegaduhan ini merupakan suatu jenis pencemaran. Kegaduhan juga dapat diartikan sebagai suara yang mengganggu, sifat mengganggu ini dirasakan karena tidak teraturnya bunyi, tidak terduganya bunyi,

kerasnya bunyi, bunyi yang kontinyu, tidak diinginkan, disukai ataupun diperlukan dan tempat dan waktunya tidak tetap. Dan perbedaan pandangan ini terjadi karena perbedaan pengalaman, kesenangan, tinngkat pendidikan, serta pengaruh ego individu. a. Sumber kegaduhan Sumber kegaduhan diantaranya adalah : Benda elektronik Alat rumah tangga Perindustrian Lalu lintas Anggota keluarga Konstruksi bahan bangunan Tempat-tempat umum Binatang Alat-alat lain

b. Akibat kegaduhan bagi kesehatan Penurunan sensitivitas/kepekaan pendengaran Meningkatkan denyut jantung dan tak teratur yang dapat menyebabkan

pingsan dan bahkan meninggal mendadak Menimbulkan ketegangan dan kelelahan syaraf, kurang tidur dan gangguan jiwa Mengganggu konsentrasi dan keseimbangan (control) tubuh yang mengurangi efisiensi kerja dan keselamatan kerja

c. Ukuran kegaduhan Kegaduhan dapat diukur dengan Audiometer, Noisemeter, dan Sound level meter. Satuan pengukur suara dingyatakan dalam decibel (dB), tiap 10 dB mempunyai intensitas 10 kali. Jaadi penambahan 20 dB berarti peningkatan 10x10, atau 100 kali semula. d. persyaratan mencegah kegaduhan Jauhkan tempat tinggal dari keramaian Menanami halaman dengan pohon-pohonan Menggunakan perabotan/ perlengkapan rumah yang menyerap suara Menjaga dan menghindari prilaku dan kegiatan yang dapat menimbulkan suara yang tidak seharusnya

4.

Cukup tempat bermain untuk anak Menjaga pertumbuhan anak agar dapat bergrak bebas dan terawasi atau

terkontrol. Memenuhi kebutuhan psychologis a. b. Cukup aman dan nyaman bagi penghuni Ruang duduk yang dapat dipakai sekaligus sebagai ruang

makan keluarga c. Memilih daerah tempat tinggal yang mempunyai tingkat

ekonomi relative sama d. Tidak menghalangi lalulintas dalam ruangan dalam meletakkan

kursi dan meja e. W.C. dan kamar mandi terdapat dalam suatu rumah dan

terpelihara kebersihannya

f.

Memperindah pemandangan dengan menanami halaman yang

tersedia

Mencegah penularan penyakit

a. Penyediaan air Mempunyai sumur sendiri sesuai syarat kesehatan Menjaga perpipaan agar tidak mengalami kebocoran

b. Bebas dari kehidupan serangga dan tikus Dihindari dengan cara/usaha kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui penangkapan, pembunuhan dan pemberantasan vector-vektor penyakit. c. Pembuangan sampah Pembuangan sampah harus dibedakan atau dipisah dengan klasifikasi antara sampah basah, sampah kering, dan sampah sukar busuk. d. Pembuangan air limbah Pembuangan dapat dialirkan ke saluran pembuangan ataupun diserapkan ke dalam tanah. Jangan membuang limbah disekitar rumah atau di bawah/kolong rumah karena akan berdampak terhadap lingkungan baik tanah, air maupun udaranya. e. Pembuangan tinja Setiap rumah harus memilikijamban sendiri yang selalu bersia dan tidak berbau serta berjarak cukup jauh dari sumber air. f. Bebas pencemaran makan dan minum.

Mencegah terjadinya kecelakaan

Rumah yang sehat harus dapat mencegah atau paling tidak dapatmenguragi kecelakaan termasuk jatuh, runtuh, teriris, keracunan dan kebakaran.

Bagian bagian rumah perlu diperhatikan a. Lantai

Baik menggunakan bahan yang kedap air dan dinaikkan kira-kira 20 cm daari permukaan tanah untuk mencegah air masuk b. Dinding Dinding berfungsi sebagai penyangga atap, melindungi ruangan rumah dari gangguan hujan dan angin, serta pengaruh panas dan angin dari luar. Bahan yang paling baik adalah bahan tahan api yaitu dari batu bata. c. Jendela Adalah tempat keluar masuknya cahaya dan udara agar memberikan kesan sejuk dalam rumah. d. Atap dan loteng Fungsi atap adalah untuk melindungi isi ruangan rumah dari gangguan angin, hujan,panas, dan pencemaran udara. Bahan yang baik untuk atap adalah genting karena bersifat isolator, sejuk dimusim panas dan hangat dimusim hujan e. Ruangan dalam rumah Banyak ruang dalam rumah tergantung kepada jumlah penghuni terutama ruang tidur dan juga secara umum jumlah ruangan disesuaikan dengan fungsi ruang, diantaranya ruang tidur, ruang tamu, ruang duduk,

ruang makan, dapur, kamar mandi dan W.C, gudang, serta tempat mencuci dan menjemur pakaian.

B. Persyaratan Pemukiman Sehat Sebaiknya bertempat di daerah yang dapat menjamin ketenangan hidup para penghuninya, yang meliputi : Lokasi waktu dan jarak tempuh ke pusat kegiatan pelayanan yang lebih luas. Topografi Kemiringan maksimum 15%, mungkin dibuat saluran drainase, kondisi tanah dapat didirikan bangunan sederhana

Kapasitas hukum Untuk terjaminnya tata kehidupan yang tentram bebas dari keresahan, salah satunya adalah adanya izin bangunan yang berdasarkan kelompok rumah, kepadatan, luas persil.

Tersedia fasilitas-fasilitas umum

Jalan, air minum, air limbah, pembuangan air hujan, pembuangan sampah, jaringan listrik untuk penerangan dan sarana komunikasi, fasilitas kesehatan, fasilitas perbelanjaan dan niaga, fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum, peribadatan, pendidikan, olah raga dan lapangan terbuka. Berdasar factor diatas, dapat disebutkan bahwa jumlah kebutuhan minimum fasilitas lingkungan atas dasar jumlah minimum penduduk pendukungnya. Dan juga

persentase luas fasilitas lingkungan berdasarkan jumlah penduduk pendukunng dan daerah kemudahan terhadap luas daerah perencanaan.

PERENCANAAN DAN PENATAAN RUMAH DAN PEMUKIMAN SEHAT A. Studi Kelayakan Karena pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan akan perumahan pun semakin meningkat. Permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan perumahan dan pemukiman adalah bagaimana kita dapat menekan dampak negative kerusakan lingkungan sekecil mungkin. Studi kelayakan dalam perencanaan perumahan dan pemukiman meliputi:

1. Kelayakan. a. Geologi Kondisi geologis dan geografi sangat menentukan pertumbuhan kota. Dengan demikian harus diperhatikan factor-faktor dibawah ini : 1) a) Kondisi fisik tanah Topografi

Semua kondisi permukaan tanah baik bentuk, karakter, tumbuhan, aliran sungai, pola tanah, dll yang sangat besar penngruhnya dalam : b) System transportasi System sanitasi dan drainase System perkembangan daerah Distribusi penduduk System bercocok tanam dan zoning

Sumber sumber alam

Ditinjau

karena dapat memberikan

mata pencaharian

bagi

masyarakat kota yang juga member potensi ekonomi c) Persyaratan fisik tanah

Harus memenuhi persyaratan : Tidak mengandung gas beracun Memungkinkan adanya area pemukiman yang tidak

selalu tergenang air Memenuhi syarat utilitas, meliputi dapat disediakan air

minum, memungkinkan system drainase dan saluran-saluran Sedapat mungkin terdapat sumber-sumber alam di

sekitarnya. 2) a) Peta peta dasar Letak geografis (lokasi)

Memuat hal-hal pokok yang mendasar untuk pertumbuhan kota b) Aksesibilitas

Untuk memudahkan berkomunikasi dan mempengaruhi mobilitas penduduk, pemindahan teknologi dan tata cara hidup, serta perkembangan kota c) d) 3) Flexibilitas (kemungkinan berkembang daerah pemukiman) Penggunaan tanah Wilayah pengembangan kota

Luas fisik wilayah pengembangan kota sangat tergantung dari kondisi geologis kota disamping jumlah penduduk. Kepadatan kota satu pedoman untuk luas area kota adlah batas administrative dari unit pemerintahan. Luas pemukiman tingkat kota = 40% dari luas kota keseluruhan.

4)

Nilai nilai Tanah

Nilai nilai penunjang kehidupan.

b. Meteorology dan geofisika 1) Iklim

Hal yang perlu diperhatikan adalah arah jalannya matahari, lama penyinaran matahari, temperature rata-rata, curah hujan rata-rata, kelembaban, dan musim. Yang akan sangat besar mempengaruhi kebiasaan penduduk, tipe dan corak bangunan, jenis tanaman dan cara bercocok tanam, besaran area hijau dan terbuka, system utilitas. 2) Gempa

Gempa sangat mempengaruhi dalam memilih lokasi area pemukiman, menentukan cara pembangunan, menentukan tipe konstruksi, dan menentukan tipe llingkungan perumahan

2.

Kelayakan peletakan perumahan dan pemukiman Untuk menetapkan lokasi perumahan yang baik perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut : a. Segi teknis pelaksanaannya Mudah pengerjaannya Tidak merupakan daerah rawan bencana Tanahnya baik Mudah mendapatkan sarana dan utilitas Mudah dapat bahan dan pekerja Dll

b. Segi tata guna lahan Tanah yang secara ekonomi telah sukar dikembangkan secara produktif Tidak merusak lingkungan yang sudah ada Sejauh mungkin dipertahankan tanah yang berfungsi sebagai reservoir air tanah, penampung air hujan, dan penahan air laut c. Segi kesehatan dan kemudahan Lokasi jauh dari lokasi pabrik Tidak terganggu oleh kebisingan Udara lokasi yang sehat Mudah dapat fasilitas dan utilitas Mudah dicapai dan dijangkau dari tempat kerja penghuni d. Segi politis dan ekonomi Menciptakan sekelilingnya. kesempakatan kerja dan berusaha bagi masyarakat

3.

Kelayakan pengaturan daerah perumahan Setelah lokasi daerah perumahan ditentukan berdasarkan pilihan yang

optimal, maka agar dalam jangka panjang daerah perumahan tersebut tidak menimbulkan dampak negative pada lingkungan dalam arti luas, perlu sekali dibuat site plan. Dengan site plan ini, akan menentukan bentuk kota yang ada, dapat menciptakan kemudahanbagi para penghuni, disamping juga dapat mempengaruhi tingkah laku para penghuni di lokasi perumahan tersebut.

Dalam penyusunan site plan perlu diperhatikan hal-hal :

Jaring-jaring jalan dan lebarnya untuk dapat memberikan kemudahan yang cukup kepada penghuni untuk berkomunikasi Susunan kaveling yang dapat teratur komposisi yang baik Disediakan tanah yang cukup untuk fasilitas umum Jaring-jaring saluran drainase, dan pembuangan air limbah sehingga lokasi perumahan dapat bebas banjir Perencanaan suatu daerah dapat memberikan kemudahan bagi para penghuninya.

Kesalahan dalam penyusunan site planning akan sulit diperbaiki, mengingat dan menyangkut banyaknya keluarga atau penghuni dan pengaruhnya dapat berantai dari satu generasi ke generasi lain yang berikutnya.

4. Kelayakan lingkungan pemukiman dan perumahan Sebagai akibat pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan akan perumahan pun semakin meningkat. Hanya permasalahan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana cara mengembangkan pemukiman dan prumahan dengan dampak llingkungan yang sekecil mungkin, baik pengembangan secara horizontal maupun vertical dalam rangka meningkatkan daya tamping lingkungan binaan. Dalam kegiatan pengembangan pemukiman dan perumahan teknik

peerencanaan yang sudah berjalan selama ini perlu dikembangkan dan disempurnakan lebih lanjut. Dengan teknik perencanaan yang baik dampak dapat diprakirakan sehingga dampak negative dapat dikendalikan dan yang positif dapat lebih dikembangkan. Menurut UU No. 4 tahun 1982 dalam rangka penyempurnaan teknik perencanaan tidak selalu perlu disusun AMDAL namun tetap pertimbangan (koderasi) lingkungan harus termasuk didalamnya dan menjadi bagian tak terpisahkan dengan proses perencanaan keseluruhan. Demikian memang

prosedur AMDAL menjadi bagian integral dari proses perencanaan, dimana perencana, konsultan dan kontraktor dilibatkan sedini mungkin dalam pemahaman teknik analisa dampak ini.

B. Rencana Tata Letak Pemukiman Pemukiman yang sehat harus memiliki tata letak sarana dan pra sarana yang tajam, cermat dan terpadu.perencanaan sarana dan prasarana pemukimanharus disesuaikan dengan kondisi dan sebagai dasar perhitungan yaitu penduduk sekitar. Jumlah penduduk akan menjadi dasar pendekatan untuk sarana-sarana pemerintahan dan pelayanan umum. Penduduk juga dapat mendukung tersedianya sarana dan prasarana pemukiman, untuk itu diperlukan data-data mengenai penduduk relevan guna ketetapan perhitungan dan jenis sarana dan prasarana yang akan dibangun/disediakan. 1. Prasarana a. Jaringan jalan, tempat parkir, dan terminal Hierarki jalan Jalan raya utama yaitu jalan raya yang mempunyai fungsi untuk mennghubungkan daerah dan kota satu denngan kota yang lainnya, yang melewatibagian luar dari kota tersebut. Jalan utama merupakan jalan-jalan raya yang berada di dalam batas kota dan berfungsi untuk menyalurkan lalu lintas campuran yang padat. Jalan antar lingkungan adalah jalan-jalan yang mempunyai hubungan yang terbatas oleh pekarangan-pekarangan, berfunngsi untuk menyalurkan lalu lintas dari berbagai bagian kota, menghubungkan bagian-bagian itu dengan yang lainnya dan menghubungkan dengan jalan-jalan utama di dalam kota. Jalan lingkungan merupakan jalan yang hanya melayani suatu lingkungan tertentu yang menghubungkan dengan jaringan jalan utama dan mempunyai hubungan langsung dengan pekarangan atau bangunan di kanan kirinya

Lebar jalan a) Jalan raya utama Terdiri dari 2 saluran Tiap saluran memiliki 3-4 jalur Tanpa jalur pejalan kaki dan pengguna sepeda Lebar jalan 40 meter b) Jalan utama Terdiri dari 2 saluran Tiap saluran memiliki 2-3 jalur Mempunyai jalur sepeda dan pejalan kaki Lebar 20 meter

c) Jalan lingkungan Hanya memiliki satu saluran Saluran memiliki 1-3 jalur Perlu dilengkapi dengan jalur sepeda dan pejalan kaki Lebar 10 meter

Tempat parkir Setiap kawasan sebaiknya memiliki tempat parkir umum atau tempat mangkal kendaraan, agar pada waktu malam hari para penghuni kompleks atau pemukiman dapat memarkirkan kendaraan mereka. Lokasi parkir ini sebaiknya tersebar di kawasan dengan jumlah penduduk 250 p selain di pusat-pusat aktivitas kawasan yang berpenduduk sebanyak 2500 p atau di depan kompleks agar menjamin kawasan tersebut hanya digunakan untuk lalu lintas penghuni kompleks.

Luas tempat parkir sangat tergantung dari jumlah kepemilikan kendaraan di samping perencanaan kompleks itu sendiri. Namun sebagai batasan yang biasa digunakan yaitu luas parkir sebaiknya 3 % dari luas daerah yang dilayani. Tempat parkir harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain: 1) Pelengkap dari pusat-pusat aktivitas 2) Harus mudah dicapai dari/ke pusat aktivitas tanpa ganngguan bahaya lalu lintas 3) Harus mudah dicapai dari jalan Luas tempat parkir harus bergantung pada beberapa variable, yaitu: 1) 2) 3) Jumlah kepemilikan kendaraan Jenis aktivitas daripusat aktivitas yang akan dilayani Memiliki system parkir baik dalam segi perencanaan fisik maupun

dalam managementnya Terminal Terminal adalah suatu wilayah dimana kendaraan umum dari wilayah lain berhenti di tempat tersebut dan tidak meneruskan perjalanan melainkan klembali ke wilayahnya semula. Luas terminal wilayah ini sekurang-kurangnya 2000 m2. b. Assaineering Assainering adalah membuang/mengolah kotoran cair, air bekas, air tanah dan air hutan sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar. Menurut rancangan Peraturan Pokok Teknik Penyehatan mengenai air minum dan air buangan: Air kotor : air buangan rumah tangga dan air kotoran Air kotoran : berhubungan dengan kotoran manusia Air buangan rumah tangga : air buangan dari dapur, kamar mandi, tempat cuci dan dan perlengkapan lain selain kotoran manusia

Sedangkan menurut Peraturan Bangunan Nasional 1974 No. IV-201-202, yang termasuk air kotor ialah air yang berasal dari kotoran manusia, air kotor dari dapur, kamar mandi, dan tempat cuci. Factor-faktor yang berpengaruh terhadap assaineering, antara lain : 1) Jumlah penduduk 2) Tata cara hidup 3) Corak dan besaran industry 4) Iklim 5) Topografi 6) Daya serap tanah Teknik penyaluran air buangan disebut moolering (sawerage), yang terdiri dari: Pembuangan air bekas rumah tangga Pembuangan kotoran najis (faecal) Pembuangan air bekas industry Penyaluran air hujan

Pipa saluran yang umum digunakan biasanya terbuat dari tanah liat yang dibakar, beton dan pasangan batu/bata. c. Air Minum Rata-rata kebutuhan air minum orang Indonesia perhari yaitu 150 liter/orang. Air minum yang dikonsumsi harus memenuhi syarat fisisk, kimia, dan bakteriologi. 2. Sarana Penghunian Perumahan sebagai salah satu sarana hunian yang erat dengan cara kehidupan masyarakat. Hunian harus bebas dari gangguan-gangguan dan harus aman dari segala bentuk bahaya, serta harus mudah dalam mencapai pusat-pusat pelayanan. a. Luas perpetaan tanah untuk rumah

Untuk menentukan luas minimum rata-rata dari perpetakan tanah harus dipertimbangkan factor-faktor kehidupan manusia, alam, dan peraturan banguanan setempat. Untuk daerah-daerah tertentu luas kavling perlu dibedakan dengan mempertimbangkan kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, daerah pusat dan pinggiran kota, dan building coverage.

b.

Lokasi daerah perumahan

Syarat daerah lokasi perumahan: Tidak terganggu oleh polusi Tersedia air bersih Mempunyai aksesibilitas yang baik Dapat berkembang Mudah dan aman mencapai tempat kerja Berada diatas permukaan air Memperhatikan segi social dan penghidupan penduduknya

3. Sarana Pendidikan Dalam merencanakan sarana pendidikan harus bertitik tolak dari tujuan pendidikan yang akan dicapai. Dimana sarana pendidikan yang berupa ruang belajar harus memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan serta sikap secara optimal. Dalam penetapan lokasi dan kebutuhan ruang belajar, perlu diketahui berapa anak yang akan ditampung dan berapa daya tamping yang tersedia.

Tabel Standarisasi Sarana Pendidikan

No. Jenis

Minimum penduduk pendukung

Lokasi

Luas lantai Luas tanah

Radius pencapaian

standar

1.

Taman kanak-kanak ( 2 kelas @ 25-40 siswa )

1000 p

Ditengahtengah kelompok keluarga taman +

252 m2 1200 m2

500 m

15 m2/org

2.

Sekolah dasar (6 kelas @ 40 siswa)

1600 p

Ditengahtengah kelompok keluarga taman +

400.600 m2 3600 m2

100 m

115 m2/org 2.25 m2/org

3.

SMP

4800 p

Dikelompokkan L dg taman + lap. m2 Olahraga)

1514

115 m2/org

( 6 kelas @ ( 3 x SD ) 30 siswa digunakan pagi sore )

T 2700 m2

L m2

2551 27.7 m2/org

T 5000 m2

4.

SMA ( 6 kelas @ 30 siswa digunakan pagi sore )

1 MT

Dikelompokkan L dg taman + lap. m2 Olahraga)

1514

115 m2/org

T 2700 m2

L m2

2551 27.7 m2/org

T 5000 m2

4. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan bukan saja penting untuk kesehatan penduduk melainkan berfungsi juga untuk mengendalikan perkembangan/pertumbuhan penduduk

Table Standarisasi Sarana Kesehatan No . Jenis Minimum penduduk pendukun g 1. Balai pengobatan 3000 pend Ditengahtengah kelompok, keluar, tidak menyebran g jalan lingkungan 300 m2 Max. 1000 Digabung meter dengan parkir umum 0,1 m2/p Asumsi perhitgn kebutuhan tanah: Bgnn tidak bertgkt Building coverag e 60% 2. BKIA dan 10.000 Ditengahtengah kelompok, keluar, tidak menyebran g jalan lingkungan 3. Puskesmas 30.000 Dipusat 1.200 m2 Diperlukka 0, 04 m2/p 1.600 m2

Lokasi

Luas lantai Luas tanah

Radius pencapaia n

Kebutuhan Parkir

Standar

Ket

50-

2.000 m

0,16 m /p

2

rumah bersalin pend

dan

balai pend.

lingkungan , mengelomp okkan social dg pelayanan

n

parkir

pengobatan

umum

4.

Puskesmas dan pengobatan 120.000 pend.

120.000

Dapat dipusat kecamatan

2.400 m2

Diperlukka 0,02 m2/p n parkir umum

balai pend.

5.

Ruamh wilayah

sakit 240.000 pend.

Di yang

tempat 8.64 HA

Termasuk area parkir

3 m2

lt/1000 Bgnn tidak bertgkt BC 30-40 %

p/1 lt/ 120

tenang, tidak ditempat sumber penyakit 6. Praktek Dokter 5.000 pend. Ditengahtengah kelompok, keluar, tidak menyebran g jalan lingkungan 7. Apotik 10.000 pend. Dipusat RW/lingku ngan 350 m2 Digabung dengan parkir umum Bersatu dengan rumah tinggal 1500 m

0.45 m2/p

LPTD/500 p

IAP/10.00 0/p 0.035 m2/p

Perhtgn kbthan tanah diasumsik an : Bgnn tdk bertgkt

Building coverag e 50-70 %

5. Sarana Perniagaan dan Industri Sarana ini merupakan unsure karya dalam perencanaan kota disamping sebagai fasilitas perbelanjaan dan industry juga merupakan fasilitas kerja bagi kelompok lain ( mata pencaharian)

Table Standarisasi Sarana Perniagaan dan Industri No . Jenis Minimum penduduk pendukun g 1. Warung 250 pend Ditengahtengah kelompok, keluarga bila ada TK dpt diklpkn 2. Pertokoan 2500 pend di RW pusat 1.200 m2 Terhdp area % 3. Pusat perbelanjaan ling. (toko+pasar) 4. Pusat perbelanjaan 120.000 dipusat kecamatan 36.000 m2

Lokasi

Luas lantai Luas tanah

Radius pencapaia n

Prosentase

Standar

Ket

100 m2

500 m

-

0,4 m2/p

Utk prhtgn diasumsika n: Bgnn brtgkt BC Tanah sisa 60-70 akn berfgsi sbg % tdk

0,48 m2/p yg

dilayani 1

30.000 pend.

Dipusat lingkungan

13.500 m

2

-

Terhdp area dilayani 0.937 % yg

0,45 m /p

2

plaza (open space) pekaranga

-

Terhdp area yg

0,3 m /p

2

n dan lap.

dan (toko, bank, dan kecil) 5. Pusat

niaga pend. pasar, kantor industry

dekat dengan terminal kecamatan

dilayani 0.625 %

parkir

480.000 pend. niaga pasar, kantor industry

dipusat wilayah dekat dengan terminal wilayahh

96.000 m2

-

Terhdp area dilayani 0.4 % yg

0,2 m2/p

perbelanjaan dan (toko, bank, dan kecil)

6. Sarana Pemerintahan, Pelayanan Umum Yang dimaksud dengan sarana tersebut adalah kantor administrasi pemerintahan eksekutif, legiskatif, yudikatif, polisi, kantor pos, pemadam, PLN, PAM, dan lain-lain yang berhubungan dengan tata pemerintahan. 7. Sarana kebudayaan dan rekreasi Yang dimaksud dengan sarana ini adalah bangunan yang berguna untuk aktivitas kebudayan dan atau rekreasi seperti gedung pertemuan, ged. Serba guna, bioskop, ged. Kesenian, dan lain-lain. Jenis dan macam sarana ini tergantung dari tata kehidupan dan status social penduduknya.

8. Sarana Peribadahan Jenis, macam dan besaran sarana peribadahan ini sangat tergantung dengan kondisi setempat sesuai dengan struktur penduduk menurut jenis kelamin, agama/kepercayaan yang dianut, cara atau pola beribadah.

9. Sarana olahraga dan daerah terbuka

Disamping berfungsi sebagai taman, tempat bermain dan lap. Olahraga juga akan memberikan kesegaran pada kota serta dapat menjadi paru-paru kota yang menetralisir polusi udara.

Table Standarisasi Sarana Olahraga dan Daerah Terbuka No . Jenis Minimum penduduk pendukun g 1. Taman, tempat main 250 pend Ditengahtengah kelompok perumahan 2. Taman, tempat main 2500 pend di RW pusat 1.250 m2 500 m 250 m2 200 m Terhdp area % Terhdp area dilayani 1.04 % 3. Taman, tempat dan lap. Olhrg 30.000 main pend. Dikelompo kkan dengan sekolah 4. Taman, tempat dan lap. Olhrg 120.000 main pend. Dikelompo kkan dengan sekolah 5. Taman, tempat dan lap. Olhrg 480.000 main pend. dipusat wilayah dan merupakan zone lain 124.000 m2 (12.4 HA) 24.000 m2 9.000 m2 Terhdp area dilayani 0.625 % Terhdp area dilayani 0.416 % Terhdp area dilayani 0.83 % yg 0,3 m2/p yg 0,2 m2/p yg 0,3 m2/p yg 0,5 m2/p yg dilayani 2 1 m2/p Lokasi Luas lantai Luas tanah Radius pencapaia n Prosentase Standar

kegiatan

dari

pusat

wilayah 6. Jalur hijau menyebar 15 m2/p