rangkuman-materi2
-
Upload
dian-fitrasari -
Category
Documents
-
view
255 -
download
0
Transcript of rangkuman-materi2
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 1/34
1
BAB II
GELOMBANG DAN OPTIKA
A. TEORI TENTANG CAHAYA
1. Teori Emisi Newton
Sir Isaac Newton (1642-1727), ilmuwan berkebsngsaan Inggris, berpendapat bahwa
cahaya terdiri atas partikel-pertikel yang sangat kecil dan ringan yang di pancarkan oleh
sumber cahaya dengan kecepatan sangat tinggi di sebut korpuskel.
Dengan teori emisi Newton menjelaskan perambatan lurus cahaya, peristiwa refleksi
(pemantulan), dan refraksi (permbiasan ) cahaya.
a. Cahaya Meramambat Lurus
Teori mengenai cahaya rambat leurus dapat di buktikan, misalnya cahaya matahari
yang masuk ke dalam rumah melalui lubang dinding atau melalui jendela tampak
lurus, terbentuknya baying-bayang bendatidak tembus cahaya, seperti di lukiskan
pada gambar di bawah ini. Fenomena gerhana matahri atau bulan, baik gerhan
sebagian maupun gerhana total juga merupakan bukti bahwa cahaya merambat
lurus.
b. Pemantulan Cahaya (Refleksi)
Bila cahaya jatuh pada permukaan yang halus, cahaya tersebut dipantulkan denganteratur. Hal yang sama terjadi pada partikel. Kelereng atau bola baja yang bergerak
lurusmenumbuk dinding yang rata akan di pantulkan dengan teratur seperti cahaya.
c. Pembiasan Cahaya (Refraksi)
Pada teri ini Newton menurunkan hokum pembiasan yang berdasarkan asumsi
bahwa cahaya berjalan dalam kaca atau air lebih cepat daripada di udara, sebuah
asumsi yang akhirnya terbukti salah.
2. Teori Gelombang HuygensMenurut Christian Huygens (1625-1695), ilmuwan berkebangsaan Belanda. Pada
dasarnya cahaya sama dengan bunyi, perbedaanya terletak pada frekuensi dan panjang
gelombangnya. Seperti halnya dengan perambatan bunyi memerlukan medium seperti
halnya dengn perambatan dengan cahaya, Huygens memperkenalkan zat hipotek yang
di sebut eter alam.
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 2/34
2
Huygens dapat menjelaskan pemantulan cahaya (refleksi) dan pembiasan cahaya
(refraksi), dengan asumsi bahwa cahaya berjalan lebih lambat di dalam kaca atau air
daripada di udara, namun tidak dapat menerangkan tentang perambatan cahaya lurus.
a. Perambatan Cahaya menurut HuygensPerambatan gelombang cahaya dalam ruang hampa dapat di gambarkan
menggunakan merode geometris, yang sekarang di kenal sebagai prinsip Huygens
atau Konstruksi Huygens.
b. Pemantulan Cahaya (Refleksi)
Gambar di bawah ini menunjukan pemantulan gelombang cahaya menurut
Huygens. Gelombang datar abc datang pada XY, bidang batas antara medium I
dan II. Pada saat gelombang datar abc mencapai kedudukan def, bagian muka
gelombang a tepat sampai pada bidang batas di d, dengan sudut datang I,
sedangkan muka gelombanng c untuk sampai pada bidang batas masih harus
menempuh jarak fk. Dari a telah dikirim gelombang elementer di dalam mesium I
yang merupakan bola berjari-jari R = fk.
c. Dengan asa Huygens peristiwa pembiasan cahaya dapat dijelaskan pada gambar
di bawah ini :
Cepat rambat gelombang dalam masing-masing medium v1 dan v2, saat muka
gelombang a datang sampai pada bidang batas di d, muka gelombang b an c
masih barada di e dan . Agar muka gelombang c sampai pada bidang batas di k, ia
masih harus merambat sejauh fk dalam waktu t detik. Sementara dalam selang
waktu tersebut muka gelombang a telah merambat dalam medium II sampai di g,
seingga fk = v1, t dan dg = v2 t.
Misalkan perbandingan cepat rambat gelombang pada kedua medium v1: v2 =
5:3, penjalaran muka gelombang a pada medium II dapat di lukiskan dengan bola
ber jari-jari R = 3/5 fk. Apabila di lukis bidang singgung pada bola yang berjari-
jari R tadi dan melalui titik k maka lukisan bidang singgung tersebut akan
menyinggung pada semua bola yang berpusat di titik-titik antara d dan k. Jadi,
klm adalah muka gelombang yang baru setelah dibiaskan di dalam medium II.
Arah rambatan gelombang yang di biaskan tegak lurus muka gelombang klm ini.
Didapatkan pula bahwa:
< I = < fdk
dan < r = < dkm
sehingga sin i/sin r = kf : dm
dk dk
= kf/dm
= 5 = v13 v2
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 3/34
3
3. Teori Gelombang Elektromagnetik Maxwell
Pada tahun 1860, James Clerk Maxwell (1831- 1879), seorang ilmuwan
berkebangsaan Skotlandia, mempublikasikan teori matematisnya tentang
elektromagnetisme. Maxwell memprekkdisikan keberadaan gelombang-geleombangelektromagnetik yang setelah di hitung dengan hokum-hukum kelistrikan dan
kemagneten di hasilkan besaran cepat rambat gelombang elektromagnetik (sama dengan
cepat rambat cahaya) bernilai 3 × 108 m/s.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa cahaya itu adalah gelombang elektromagnetik.
Pernyataan ini di perkuat oleh para ilmuwan berikut.
a. Heinrich Rudolph Hertz (1857-1894), ilmuwan berkebangsaan Jerman, yang
membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan cahaya transversal,
sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya juga gelombang transversal yang dapat di
buktikan dengan peristiwa polarisasi.
b. Pieter Zeeman (1852-1943), ilmuwan berkebangsaan Belanda, yang
membuktikan dengan percobaan bahwa berkas cahaya dipengaruhi oleh medan
magnetik.c. Yohanes Stark (1874-1957), ilmuwan berkebangsaan Jerman, yang
membuktikan dengan percobaan bahwa berkas cahaya dipengaruhi oleh medan
listrik yang sangat kuat.
Dengan demikian, teori gelombang elektromgnetik yang dikemukakan oleh
Maxwell ini menjadi lebih mantap setelah di perkuat oleh Hertz, Zeeman, dan Star.
Namun masih terdapat kelemahan, yaitu tidak dapat menjelaskan terjadinya gejala
fotolistrik.
Teori Kuantum Planck Planck menyatakan bahwa energi cahaya terkumpul dalam paket-paket kecil
atau kuatum . Kuantum energi cahay di namakan foton. Besar energi yang dipancarkandalam bentuk foton oleh Planck dinyatakan sebanding dengan frekuensi cahaya.
Dinyatakan dalam persamaan :
Keterangan :
E = energi foton dalam satuan joule (J)
H = konstanta Planck = 6,63 × 10-34 joule, sekon (J.s)
F = frekuensi gelombang cahaya, dalam satuan hertz (Hz)
Dualisme Gelombang Partikel
Einstein menyatakan bahwa cahaya mempunyai sifat kembar (dualisme), yaitu sifatgelombang dan sifat materi (partikel). Sifat gelombang atau sifat materi itu bergantung
pada cara mengamatinya. Einstein berhasil menerangkan gejala fotolistrik, yaitu
pemancaran electron-elektron oleh logam karena penyinaran sinar ultraviolet atau sinar
roentgen.
B. OPTIK GEOMETRIK
1. Optik Geometrik
a. Hukum Pemantulan Snellius
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
E = h . f
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 4/34
4
Pemantulan cahaya pada permukaan rata pertama kali diamati oleh Willebord
Snellius (1851- 1626), seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda.
Kesimpulan dari hasil pengamatannya di sebut hokum pemantulan Snellius
yang menyatakan :
1) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidangdatar;
2) Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Alat yang digunakan untuk membuktikan hokum snellius disebut cakra
optik. Alat ini tersiri atas busur lingkaran yang dilengkapi dengan cermin datar
pada pusatnya.
Seberkas sinar didatangkan pada cermin cakra optik dengan sudut datang
yang dapat diubah-ubah. Dengan alat itu dapat dibuktikan bahwa sudut datang
selalu sama dengan sudut pantul.
b. CerminCermin adalah benda yang dapat meemantulkan hampir seluruh cahaya yang
datang. Permukaan cermin bersifat memantulkan cahaya secara teratur.
Berdasarkan bentuk permukaannya, cermin di bedakan atas dua jenis, yaitu
cermin datar dan cermin lengkung.
1) Cermin DatarApabila seberkas cahaya didatangkan pada permukaan cermin datar maka
cahaya tersebut dipantulkan kembali. Berkas cahaya yang datang tegak lurus di
cermin dipantulkan berimpit dengan sinar datang. Apabila sinar datang
condong kesebelah kiri maka sinar pantul condong kearah kanan.
Titik A’ (bayangan A) merupakan titik perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul,
dinyatakan sebagai bayangan maya, negatif.
Karena I = r dan θ = θ’
Maka tan θ = tan θ’
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 5/34
5
h = h s -s’ sehingga
Hal ini menunjukan bahwa kedudukan benda dan bayangan berjarak sama terhadap
cermin. Tanda negatif pada persamaan di atas menunjukan bayangan maya.
Perbesaran bayangan pada cermin datarPerbesaran bayangan yang di bentuk oleh cermin adalah perbandingan antara
tinggi bayangan dan tinggi benda.
Pada gambar 7.12 di lukiskan sebuah benda AB dengan tinggi h terletak di
depan cermin datar dan A’B’ dengan tinggi h’ yang merupakan bayangan benda
tersebut.
Secara matematis dapat dinyatakan bahwa :
tan θ = h = hs -s’
karena s = -s’
maka h = h’
Perbasaran bayangan (M) yang dibnetuk oleh cermin :
Jadi, bayangan yang dibentuk oleh cermin datar sama besar dengan bendanya.
2) Cermin LengkungAdalah cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang lengkung.
Cermin lengkung yang memiliki permukaan pemantul berupa bidang cekung di
sebut cermin cekung. Sedangkan yang memiliki permukaan pemantul berupa
bidang cembung di sebut cermin cembung.
Jika jarak benda, jarak bayangan, dan jari-jari kelengkungan permukaan
bidang pemantul dinyatakan s, s’ , dan R maka untuk besaran itu berlaku
ketentuan sebagai berikut.
(1) Semua jarak diukur dari permukaan bidang pemantul
(2) Jarak benda s dinyatakan positif apabila arah pengukuran benda berlawanan dengan arah sinar datang.
(3) Jarak bayangan s’ dinyatakan positif apabila arah pengukuran
sama dengan sinar pantul.
(4) Jari-jari kelengkungan R dinyatakan positif apabila arah
pengukurannya sama dengan arah sinar pantul.
Cermin Cekung Cermin cekung di sebut juga cermin konkaf atau cermin positif .Pada gambar 7.13 di
lukiskan cermin cekung. Titik P di sebut titik pusat kelengkungan cermin dan titik o di
sebut vertex. Garis yang melalui titik O dan P di sebut sumbu utama cermin. Titik Aadalah benda A’ bayangan yang dibentuk oleh cermin. OA adalah jarak benda ( s) dan OA’
adalah jarak bayangan s’ .
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
s = s’
M = h = 1
h'
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 6/34
6
(1) Hubungan jarak benda,jarak bayangan, dan jari-jari kelengkungan
cerminDari gambar 7.13 secsrs mstemstis dapat dinyatakan bahwa
Keterangan:
R = jari-jari kelengkungan cermin
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
(2) Fokus atau titik apiFokus atau titik api adalah bayangan dari titik cahaya (benda) yang
letaknya jauh tak terhingga.
Titik fokus merupakan pemusatan semua sinar yang datang sejajar dan
dekat dengan sumbu utama.
Titik fokus dinyatakan dengan symbol F, jaraknya terhadap cermin
dinyatakan dengan symbol f.
Apabila benda jauh tak terhingga, s = ~ dan s’ = f , persamaan 7.3 dapat
dinyatakan:
2 = 1 + 1
R ~ f
Maka...........................(7.4)
dan persamaan 7.3 dapat di tuliskan:
Keterangan :
f = jarak fokus
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
(3) Perbesaran bayangan
Gambar 7.15 melukiskan pembnetukan bayangan benda AB oleh cermincekung dan A’B’ merupakan bayangannya.
Dari Gambar 7.15 dapat dinyatakan bahwa:
< AOB = < A’OB’
dan <OAB = <OA’B’
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
2 = 1+ 1
R s s'
f = 1 R
2
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 7/34
7
sehingga’
A’B’ = A’O’
AB
h’ = s’
h sJadi, perbesaran bayangannya adalah
...................(7.6)
Keterangan :
M = perbesaran dan bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda
Tanda harga mutlak pada persamaan 7.6 menunjukan bahwa perbesaran bayangan selalu bernilai positif.
b) Cermin Cembung Cermin cembung disebut juga cermin konveks atau cermin negatif. Karena pusat
kelengkungan P dan titik fokus F di belakang kelengkungan (pada arah sinar datang) maka pada
cermin cembung nilai R dan f negatif.
Gambar 7.17 melukiskan pembentukan bayangan dari benda yang berupa titik A oleh
cermin cembung. Titik A adalah bayangannya.
gambar 7.17 Pembentukan bayangan oleh cermin cembung
Dari gambar 7.17 sinar datang AB dan AO dipantulkan dalam arah BC dan OA yang perpanjangannya berpotongan di A’. Garis normal PB membagi sudut luar ∆ AA’B, secara
matematis dapat dinyatakan : PA’ : PA = BA’ : BA.
Jika AB sinar paraksial (sinar yang dekat dengan sumbu utama) maka berlaku :
Karena f R
12= maka Persamaan 7.7 dapat dituliskan :
Keterangan :
f = jarak fokus
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
M = h' = s'
h s
mmmm
'
112
s s R+=
'
111
s s f +=
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 8/34
8
Perbesaran bayangan pada cermin cembung dirumuskan pula :
Amatilah gambar pembentukan bayangan oleh cermin cembung di bawah ini dan
buatlah kesimpulan-kesimpulan sendiri!
c) Pembentukan Bayangan Oleh Dua Cermin Saling Berhadapan
Pembentukan bayangan oleh dua cermin yang dipasang saling berhadapan berlaku
untuk sistem yang terdiri atas dua cermin datar, dua cermin lengkung, ataupun gabungan cermn
datar dan cermin lengkung.
Untuk sistem yang tersusun dari dua cermin lengkung maka sumbu utama kedua cermin
harus diletakkan berimpit.
Sinar diarahkan dari benda ke salah satu cermin, kemudian dipantulkan ke cermin lain
hingga terbentuk bayangan akhir. Gambar 7.19 melukiskan pembentukan bayangan oleh dua
cermin lengkung yang dipasang berhadapan.
Benda AB terletak diruang II cermin cekung I. Sinar datang dar benda ke cermin
cekung I hingga terbentuk bayangan di ruang III. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung I
merupakan benda untuk cermin cembung II. Oleh cermin II dibentuk bayangan di ruang I yang
merupakan bayangan akhir untuk satu proses pembentukan bayangan oleh kedua cermin.
Jarak antara kedua cermin ialah :
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
s
s
M
'
=
21' s sd +=
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 9/34
9
Keterangan :
d = jarak kedua cermin
1' s = jarak bayangan yang dibentuk oleh cermin I
2 s = jarak benda untuk cermin II
Perbesaran bayangan pada pembentukan bayangan oleh dua cermin yang dipasang
saling berhadapan disebut perbesaran total . Besarnya dirumuskan sebagai berikut :
- Perbesaran oleh cermin I : M 1 =1
1'
s
s
- Perbesaran oleh cermin II : M2 =2
2'
s
s
- Perbesaran total : M = M1 ⋅ M2
c. Pembiasan Cahaya
Apabila seberkas cahaya jatuh dari udara ke permukaan air, sebagian kan dipantulkan
kembali ke udara dan sebagian lagi akan diteruskan masuk ke dalam air. Arah perambatan
berkas cahaya yang masuk ke dalam ir ternyata tidak sama degan arah berkas cahaya yang
datang. Pada bidang batas udara air (permukaan air) arah perambatan cahaya mengalami
pembelokan. Peristiwa itu disebut pembiasan cahaya.Pembiasan cahaya terjadi karena cahaya merambat dari satu medium ke medium lain
yang kerapatan optiknya berbeda. Rapat optik adalah sifat dari medium tembus cahaya (zatoptik) dalam melewatkan cahaya.
Pembiasan cahaya yang merambat dari udaa masuk ke dalam air terjadi karena air
memiliki kerapatan yang lebih besar daripada udara sehingga laju cahaya dalam air lebih rendah
dibanding laju cahaya di udara.
Adanya peristiwa pembiasan cahaya menyebabkan dasar kolam tampak lebih lebih
dangkal dari yang sebenarnya, ikan dala kolam tampak lebih dekat ke permukaan, tongkat yang
tercelup dalam air sebagian tampak patah, dan sebagainya.
Perhatikan Gambar 7.20 !
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
2
'
2
1
'
1
s
s
s
s
M ⋅=
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 10/34
10
Gambar 7.21 melukiskan gelombang datar ABC yang datang pada bidang batas antara dua
medium yang kerapatan optiknya berbeda (misalnya antara udara dan air).
Gambar 7.21 Pembiasan cahaya pada bidang batas udara dan air
Pada saat gelombang datar mencapai kedudukan DEF titik A tepat mencapai bidang
batas, sedangkan titik F untuk mencapai bidang batas masih harus menempuh jarak FI . Apabila
cepat rambat cahaya di udara v dan dalam kaca v2 waktu yang diperlukan titik F untuk mencapai
titik I pada bidang batas adalah t maka :
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 11/34
11
Pada saat yang sama, muka gelombang yang ditimbulkan oleh D telah mencapai titik G,
sehingga DG = v1 ⋅
t Menurut Huygens pada setiap pembiasan gelombang cahaya berlaku hubungan antara
sudut datang i dan sudut bias r , sebagai berikut.
Karena FI = v1 ⋅ t
DG = v2 ⋅ t Serta v1 dan v2 adalah besaran yang tetap maka :
tetap
Keterangan :
i = sudut datang
r = sudut bias
v1 = kecepatan cahaya pada medium 1
v2 = kecepatan cahaya pada madium 2
1) Indeks BiasApabila nilai tetap pada persamaan 7.12 dinyatakan dengan n maka :
dan
nrelatif 2
1
V
V =
bilangan n relatif itu itu selanjutnya disebut indeks bias relatif air terhadap udara (nu )
n21=2
1
V
V
Keterangan
n21 = indeks bias relatif zat optik 2 terhadap zat optik 1
V1 = kecepatan cahaya dalm zat optik 1
V2 = kecepatan cahaya dalam optik zat 2
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
t v FI ⋅=1
DG
FI
DI
DG DI
FI
r
i==
sin
sin
==2
1
sin
sin
vv
r i
relatif nr
i=
sin
sin
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 12/34
12
Indeks Bias Mutlak
n =v
c
keterangan
n = indeks bias mutlak zat optik c = kecepatan cahaya diruang hampa = 30 x 108 m/s
v = kecepatan cahaya dalam optik
jika indeks bias relatif dinyatakan dalam indeks bias mutlak maka:
n1 =1
v
c
v1 =1n
c
n2 =2n
c
v2 = 2n
c
1
2
2
1
2
1
n
n
n
c
n
c
v
vnrelatif ===
jadi,
1
2
21
n
nn =
1
2
sin
sin
n
n
r
i =
atau
r nin sinsin21⋅=⋅
Keterangan :
n1 = indeks bias mutlak zat optik 1
n2 = indeks bias mutlak zat optik 2
Tabel 7.1 menyajikan indeks bias mutlak beberapa zat.
Tabel 7.1 Indeks bias mutlak beberapa zat
Zat Indeks Bias
Air
Bensin
1,33
1,38
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 13/34
13
Es
Etanol
Intan
Kaca flint
Kaca kronKaca kuarsa
Udara
1,31
1,36
2,42
1,53
1,651,54
1,00
2) Hukum Snellius
Hukum Snellius ditunjukkan dengan cakra optik.
Pada gambar 7.22 digamrkan keping kaca yang kecil yang berebntuk setengah lingkaran
dilekatkan pada cakra optik dan seberkas cahaya mengenalinya.
Dari percobaan tersebut, hukum snellius menyatakan :
1. sinar datang garis normal, dan sinar bias terleatk pada satu bidang datar.
2. perbandingan sins sudut datang dan sins suduut bias untuk dua medium tertentumeupakan bilangan tetap.
3. Pemantulan Total
Apabila seberkas sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik yang kurang rapat maka sudut
biasnya lebih besar daripada sudut datangnya. Makin besar sufut datnganya, makin besar pula
sudut biasnya.
Apabila sudut datang diperbeasr lagi, stuau sudut bias mencapai haga maksimum yaitu 90 0
pada sat itu sudutdatang (i) disebut sudut batas atau sudut (Ik ).
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 14/34
14
Jika sinar merambat dari satu zat ke udara atau ruang hampa maka
n1 = n
n2 = 1 persamaan 7,18 dapat dituliskan :
n
iik
=sin ………………………….(7,21
keterangan :
k k = sudut kritis
n = indeks bias mutlak
jika sudut datang dipebesar lagi, sinar itu tidak lagi dibiaskan tetapi dipantulkan. Peristiwa itu
disebut pemantulan sempurna atau pemantulan total.
Jadi syarat agar terajdi pemantulan adalah :
1. sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik renggang
2. sudut datang lebih besar daripada sudut batas.
Gejala-gejala yangdisebabkan oleh pemnatulan total antara lain terjadinya fatamorgana yang berjalan tampak berkilauan.
4. Pembiasan Cahaya pada Permukaan Lengkung
Menurut hukum snellius
1
2
sin
sin
n
n
r
i= ]
jika AB merupakan berkasa sinar paraksial maka berlaku :
r nin
n
n
r
i
.. 21
1
2
=
=
pada ∆ ABP : I = ∠ BAP + ∠ BPA
= β α +
pada ∆ BPA1 : r = ∠ PA - ∠ BA1P
= β α +
Jadi
)()( 21 γ β β α −=+ nn
Karena AB sinar paraksial maka sudut-sudut kecil dan γ β α ,, untuk ssdut-sudut yag kecil,
besar sudut dapat diganti dengan tangennnya atau sinusnya dan BO boleh dianggap tegak lurus
sumbu.
Jadi
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 15/34
15
R
nn
s
n
s
n 12
1
21 −=+
keterangan :
n1 = indeks bias mutlak zat optik 1
n2 = indeks bias mutlak zat optik 2s = jarak benda kepermukaan lengkung
s1 = jarak bayangan kepermukaan lengkung
R = jari-jari kelengkungan
Nilai s1 s1. dan R memiliki ketentuan sebagai berikut :
1. Semua jarak diukur dari belakang bidang pembuas ke mtitik yang berasngkutan .
2. jarak benda s bernilai positif jika arah pengukuran berlwanan dengan sinar datang
3. jarak bayangan s1 berbnilai positif jika arah pengkuran sama dengan arah sinar bias.
4. jari-jari kelengkungan R bernilai positif jika arah pengkuran sama dengan arah sinar
bias.
d. Lensa
lensa yang permukaan lengkungnya berupa bagan permukaan bola disebut lensa sferis .
Lensa adalah zat optik yang dibatasioelh dua permkaan lengkung atau suatu permukaan
lenglkung dan satu permukaan datar.
Lensa sferis memiliki dua permukaan lengkung. Garis yang menghbungkan kesua pusat
kelengkungan lensa disebut sumbu utama lensa.
1. Jenis-jenis lensa
Berdasarkan sifat pembiasan, lens adibedakan menjadi dua jenis, yaitu lensa konvergen dan
lensa divergen.
1) Lensa konvergen, adalah lensa yang bersifat memencarkan berkas sinar
sejajar. Lensa itu dapat dikenali dari bagian tengahnya yang lebih tebal daripada bagian
tepinya.
2) Lensa Divergen, adalah lensa yang bersifat memencarkan berkas sinar sejajar,
lensa divergen disebut juga lensa cekung atau lensa negatif.
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 16/34
16
2. Sifat Umum Lensa
Pada lenssa cembung berlas sinar dibiaskan ke satu tiitik di belakang ;lensa sedangkan pada
lensa cekung dibiaskan seolah-olah berasal dari satu titik dibelakangan lensa, sedangkan pada
lensa cekung dibiaskan seolah-olah berasal dari satu titik depan lensa. Titik itu disebut titik
fokus utama atau titik api utama lensa.Uintuk lensa cembung titik fokus utama bersifat nyata sebab merupakan titik potong sinar bias,
sedangkan untuk lensa cekung merupakan titik potong perpanjangan sinar-sinar bias.
Untuk lensa tipis dengan menganggap bahwa tebal lensa dapat diabaikan digambarkanb dengan
sebuah garis lurus dan dilengkapi dengan tanda (+) atau (-). Tanda (+) untuk menyatakan
cembung dan (-)untuk menyatakan cekung .
Seperti halnya pada cermin. Untuk menytakaan kedudukan ebenda ataupun bayangan yang
diadakan pembagian ruang. Akan teapi, untuk lensa benda dan ruang bayangan dibedakan
seperti lukisan pada gambar 7.29 (a) dan (b).
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 17/34
17
3. embentukan bayangan pada lensa
Pembentukan bayanga pada lensa dilukiskan dengan sinar-sinar istimewa.
a. sinar istimewa pada lensa cembung :
b. sinar istimewa pada lensa cekung
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 18/34
18
c. contoh lukisan pembentukan bayangan
1) lensa cembung(a) benda nyata di ruang III
(b) benda nyata di ruang I
(c) benda nyata di ruang IV
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 19/34
19
(d) benda maya di ruang I
4. Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus lensa
Pada gambar 3.7 dilukiskan sebuah
titik cahaya A pada sumbu utama
lensa. Oleh kelengkungan I berbentuk
bayangan A0 yang merupakan benda
maya untuk kelengkungan II. Olehkelengkungan II berbentuk bayangan
A1
Maka
−−=
21
211
11)1(
1 _
1
R Rn
s s
Keterangan :
s = Jarak benda dari lensa
s1 = jarak bayangan dari lensa
n21 = indeks bias relatif lensa terhadap zat optik di sekitarnya
R 1 dan R 2= jari-jari kelengkungan
Jika s = maka ~ maka s = f sehingga persamaan 7.24 dapat dinyatakan
−−=
21
21
11)1(
1
R Rn
f …………………..(7.25)
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 20/34
20
ketarangan :
f = jarak fokus lensa
hubungan jarak benda, jarakbaangan, dan jarak fokus lensa dapat duirumuskan :
1
111
s s f
−= ……………………………..(7.26)
5. pembesaran bayangan
jika tinggi benda h, tinggi bayangan h1 maka pembesaran linear adalah
s
s
h
hM
11
== ………………………………..(7.27)
persamaan yang akan kita peroleh berlaku juga lensa cekung.
Gambar 7.37 melukiskan benda AB s dari lensa cembung A1 B1 yaitu bayangan AB yang
berjarak s1 dari lensa.
Perhatikan △AOB dan △A1 OB1
Jadi, perbesaran linear pada lensa :
11hh
s sM == ……………………………………(7.28)
keterangan :
M = perbessaran bayangan linear
Hi = tinggi bgayangan
h = tinggi benda
s1 = jarak baynagan dari lensa
s = jarak benda dari lensa
karena kemungkinan nilai s dan atau s1 negatif maka tanda harga menunjukkan bahwa nilai
perbesaran linear selalu positif.
e. kuat leansa
kemampuan mengumpulkan memancarkan sinar disebut kuat lensa.
Perubahan arah sinar dibiaskan lensa semakin besar. Apabila jarak fokusnya makin besar mkaka
nilai f
1
sebalikny apabila jarak fikusnya makin kecil maka nila f
1
makin besar.
Keterangan :
P = jarak ;lensa dalam satun dipoptri
F = jarak fokus dalam satuan meter
. ALAT-ALAT OPTIK
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 21/34
21
Alat optik adalah alat yang bekerjaberdasarkan sifat-sifat gelombang ysng dimiliki
cahaya. Alat optik yang terpenting adalah mata.
Karena daya penglihatan manusia terbatas maka dibuat alat-alat optik yang dapat
membantu daya penglihatan manusia, antara lain:
1. Mata dan Kacamata
a. Mata
Mata mempunyai bentuk menyerupai bola, seperti yang ditunjukan pada Gambar 7.38.
Garis tengah bola mata lebih kurang 2,5 cm. Bagian depan berupa lengkungan yang dilapisi
selaput membrane yag kuat yang menembus cahay. Selaput itu di sebut kornea. Dibelakang
kornea terdapat cairan agueos humor . Lebih ke dalam lagi terdapat lensa dari bahan bening,
berserat dan kenyal yang disebut lensa kristalin. Lensa kristalin berfungsi untuk mengatur
pembiasan cahaya yang masuk ke mata. Lensa kristalin diperkuat oleh otot-otot mata. Pada
bagian depan lensa terdapat selaput yang membentk celah lingkaran yang memberi warna
mata yang disebut iris. Celah lingkaran yang dibentuk iris disebut pupil. Lebar pupil diatur
oleh iris.
Bagian-bagian mata:
(1) kornea
(2) aqueous humor
(3) lensa kristalin
(4) iris
(5) pupil
(6) otot mata
(7) vitreus humor
(8) retina
(9) bintik kuning
(10)saraf optic
Iris berfungsi sebagai difragma, yaitu mengatur leber celah mata. Sedangkan pupil berfungsi sebagai pengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Pupil secara otomatis
membesar saat ada sedikit cahaya yang masuk kemata dan mengecil apabila jumlah cahaya
yang masuk ke mata benyak. Ditempat yang gelap pupil membesar agak lebih banyak cahaya
yang masuk ke mata.
Di belakang lensa kristalin terdapat cairan bening atai vitreus humor yang sebagian besar
terdiri dari air. Bagian belakang dinding dalam bola mata tertutup oleh suatu lapisan yang
disebut retina. Retina merupakan lapidan yang aberisi ujung-ujung syaraf yang berasal dari urat
syaraf optik. Pada baigian tengah retina terdapat lengkungan yang disebut bintik kuning.
Lengkungan bintik kuning merupakan bagian yang paling peka terhadap retina.
Adanya kesan melihat suatu benda jika berkas cahaya dari benda yang masuk kemata
dibiaskan lensa dan berpotongan diretina. Otot-otot yang menggerakkan mata selalu memutar
biji mata agar bayangan benda yang diamati jauh di daerah bintik kuning.
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 22/34
22
Mata normal dapat melihat suatu benda dengan jelas untuk suatu objek yang terletak
antara jarak kira-kira 25 cm di depan mata sampai jarak tak terhingga. Dalam keadaan bebas
mata normal membentuk bayangan nyata di retina dari suatu objek di tempat tak terhingga.
Sedangkan untuk melihat benda pada jarak tak terhingga, otot-otot pengatur lensa mata
berkontraksi membentuk lensa kristalin menjadi lebih cembung. Jarak fokus lensa mata menjadilebih pendek sehingga bayangan dapat terbentuk pada retina. Proses penyesuain lensa mata
dengan jarak objek yang diamati di sebut akomodasi. Kemempuan mata untuk memperbesar
kekuatan lensanya sehingga sesuai dengan jarak objek yang diamtai disebut daya akomodasi.
Selama mata melihat jauh, mata tidak berakomodasi. Jarak tak terhingga suatu benda
yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal di sebut titik jauh atau punctum
remotum (PR). Jarak terdekat suatu benda yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal
disebut titik dekat atau punctum proximum (PP). Jika mata nelihat benda yang terletak di titik
dekat, mata berakomodasi sekuat-kuatnya atau berakomodasi maksimum.
b. Cacat Mata
Cacat mata di sebabkan oleh tidak sempurnanya bagian-bagian mata. Mata yang memiliki
titik jauh di tempat tak terhingga di sebut mata emetrop. Mata emetrop yang mempunyai titik
dekat ± 25 cm di sebut mata normal dan memilki titik dekat lebih dari 25 cm di sebut mata
presbiop. Mata presbiop disebabakan oleh berkurangnya daya akomodasi karena usia tua.
Mata yang memiliki titi kjauh tidak di tempat tak terhingga disebut mata ametrop. Mata
ametrop yang memiliki titik jauh dan titik dekat terlalu kecil disebut mata miop, sedangkan
mata yang memiliki titik jauh dan titik dekat terlalu besar disebut mata hipermetrop. Gambar
7.40 menunjukan perbedaan mata emettrop dan ametrop.
Mata miop di sebabkan lensa mata terlalu kuat dalam membiaskan sinar sehingga sinar-sinar dari benda pada jarak tak terhingga difokuskan didepan retina.
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 23/34
23
Mata himetrop disebabkan lensa mata terlalu lemah dalam membiaskan sinar sehingga
sinar-sinar sejajar dari bendaditempat tak terhingga difokuskan kebelakang retina.
Cacat mata lain adalah astigmatisma. Cacat itu disebabkan oleh lengkungan kornea tidak
berbentuk bola, tetapi lebih condong kesalah satu sisi. Mata yang mempunyai cacat
astigmatisma tidak dapat melihat garis-garis vertikal dan horizontal secara bersama-sama.
c. Kacamata
Mata miop memiliki titik jauh lebih dekat dari tak terhingga. Jika hendak melihat benda
pada jarak yang jauh harus dibantu dengan lensa negatif. Fungsi lensa negatif adalah untuk
menggeser kedudukan benda menjadi lebih dekat sehingga mata dapat membentuk bayangan
dari benda tepat di retina.
Kacamata negatif dapat dipakai terus untuk melihat dekat ataupun jauh.
Mata presbiop kerana usia lanjut dan cacat mata hipermetrop mempunya ikelainan sama,
yaitu titik dekatnya lebih jauh dati mata normal. Untuk melihat benda pada jarak baca mata
normal dengan jelas harus di Bantu dengan lensa positif yang dapat membentuk bayangan
benda itu labih jauh dari jarak baca mata nirmal. Fungsi lensa positif itu bukan untuk membuat
benda menjadi kelihatan lebih besar aat uterang, melainkan untuk menggeser kedudukan benda
menjadi lebih jauh dari mata sehingga mata dapat membentuk bayangan tepat diretina.
Kacamata positif dapat dipakai terus bagi mata hipermetrop, baik untuk melihat dekat
maupun jauh. Sedangkan pada mata presbiop untuk melihat jauh kacamata positif ini tidak perlu
dipakai, sebab jika dipakai menyebabkan mata hanya dapat melihat pada jarak tertentu.
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 24/34
24
Untuk mata yang memiliki titik dekat terlalu jauh dan titik jauh terlalu dekat, ditolong
dengan lensa bifocal, yaitu kacamata positif untuk melihat dekat dan kacamata negatif untuk
melihat jauh yang disatukan .
Cacat mata astigmatisma membutuhkan kacamata yamg dalam segala arah tidak sama
kuatnya, yaitu kacamata silindris atau kacamata toris.
2. Kamera
Salah satu alat optik dengan berbagai kompeksnya yang paling banyak dikenal sebagaikamera.
Dalam bentuk yang paling sederhana kamera terdiri dari kotak sedap cahaya, sebuah lensa
positif di bagian depan, dan film peka cahaya pada bagian belakang untuk membentu bayangan
dari suatu benda.
Kamera membentuk bayangan nyata yang tajam dari sebuah benda pada film fotografi.
Ketajaman bayangan pada film dapat dicapai dengan menggeser lensa mendekati atau menjauhi
film . Jumlah cahaya yang masuk ke kamera menentukan ketajaman bayangan pada film.
Ketajaman tersebut dapat diatur dengan dengan dua cara, yaitu
1. mengatur ukuran lubang difragma;
2. mengatur lamanya waktu penyinaran.
Ukuran kubang difragma dapat diubah-ubah dengan cara mengatur diameter lubang
difragma.
Diameter lubang difragma dapat diatur dalam fraksi-fraksi jarak fokus sistem lensa, sebagai
berikut :
...................................................................................
f menyatakan jarak fokus lensa.
Diameter-diameter it udikenal sebagai angka diafragma dengan kuadratnya berbanding
lurus dengan luas lubang diafragma dan menunjukan jumlah cahaya yang dapat masuk ke
kamera untuk masing-masing lubang pada saat tertemtu. Jadi, jumlah cahaya yang masuk ke
kamera sebanding dengan........................................................................................
Hal itu berarti bahea untu kwaktu yang sama, jumlah cahaya yang masuk pada angka diafragma
f hampir dua kali lipat dibandingkan pada angka difragma f , jika angka diafragma diubah dari
2,8 4
f menjadi f. Agar jumlah cahaya yang masuk kamera terap mala waktu penyinaran pada angka
2,8 4
diafragma f harus dua kali waktu penyinaran pada angka diafragma
f .4 2,8
3. Lup
Untuk sudut-sudut kecil pebandingan sudut dapat dianggap sama dengan perbandingan tangen
sudut.
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 25/34
25
)31.7.(........................................== s
sM n
a
keterangan :Ma = persebaran angular
So = jarak titi dekat mata
s = jarak benda
perbesrana lup jika mata berakomodasi pada jarak tertentu. Berdasarkan persamaan fokus lensa:
1
111
s s f +=
keterangan :
Mo = perbesraan angular So = jarak titik dekat mata
F = jarak titik fokus lup
Pada pengamatan dengan lup mata tidak berakomodasi maka benda harus diletakkan di titik
fokus lup sehingga bayangan terbentuk jauh terhingga.
Pembesaran angular untuk mata tidak berakomodasi:
f
sM n
a =
4. mikroskop
alat optik yang dapat digunakan untuk mengamati benda renik atau benda mikro yang disebut.
Mikroskop mikroskop sederhana terdiri atas dua lensa positif yang masing-masing disebut lensa
obyektif, yaitu lensa yang dekat engan benda yang diamamati dan lensa okuler, yaitu lensa yang
dekat dengan mata. Lensa okuokuler pada mikroskop berfungsi sebagai lup. Jarak fokus lensa
obyektif kecil daripada jarak fokus lensa okuler.
a. pembentukan bayangan pada mikroskop
berakomodasi dilukiskan seperti dalam gambar 7.50
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 26/34
26
benda yang diamati dengan mikroskop (preparat) diletakkan di ruang II obyektif, seihingga
bayangan berbentuk di tuang III. Nyata, diperbsar.
b. Perbesaran bayangan pada mikroskop
Perbesaran linear
Perbesaran linear atau perbesaran panjang adalah perbandingan tinggi bayangan akhir dengan
tinggi benda.
Mtotal =ok
ok
ob
ob
s
s
s
s11
.
Keterangan
Mtotal = perbesaran lienar atau panjang
s1ob = jarak bayangan obyektif
sob = jarak benda obyektif
s1ok = jarak bayanga okuler
sok = jarak benda okuler c. panjang mikroskop
karena lensa obyketif an okuler berada pada ujung tabung disebut tubus panjang mikroskop aau
mtubus dirumuskan :
d=s1ob+ sok
Karena lensa okuler mikroskop berfungsi sebagai lup maka untuk mata berakomodasi
maksimum, perbesaran lensa okuler dapat diyatakan :
persamaan 7.35 dapat dirumuskan menjadi :
−= 1
11
ok
n
ob
n
f
s
s
s
f
b. mata tidak berakomodasi
bayangan benda oleh obyektif tepat fokus okuler sehingga bayangan yang dibentuk okuler
ditempoa tak terhingga.
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 27/34
27
Untuk mata tidak berakomodasi perbesrana ngular pada okuler yang berfungsi sebagai lup
dinyatakan :
ok
nok f
sM
persamaan 7.36 dirumuskan menjadi :
ok
n
ob
obo
f s
f sM .
keterangan
d = panjang mikroskop atau tubus
s1ob = jarak bayang obyektif
sok = jarak benda okuler
5. teropong
teropong adalah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh
letaknya sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas.
Untuk mengamati benda-benda angkas aseperti planet, bintang, dan komet digunakan t
eropong bintang. Sedang untuk mengamati benda=benda di bumi yang jauh letaknyadigunakan teropong bumi.
a. teropong bintang
disebut sebagai teropong astronomi atau teleskop
b. teropong bumi
teropong bumi juga teropong yojayana atau teropong medan. Dipakai untuk mengamati
benda-benda dibumi.
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 28/34
28
Bayangan yang dibentuk teropong harus tegak. Agar tidak mengganggu pengamatan.
Teropong bumi menggunakan tiga lensa positif yaitu obyektif, okulaer dan lensa pembalik
yang diletakkan di antara lensa obyektif dan okuler.
1. mata tidak berakomodasi
jika mata pengamat yidak berakomodasi, bayangan dari lensa pembalik teletak di titik fokuslensa okuler.
Pembesaran angular teropong
jika benda yang dimatai di ~maka bayangan yang dibentuk obyektif kedudukannya tepat di
titik fokus.
2. mata berakomodasi
jika mata pengamat berakomodasi maka bayangan pembalik terletak diantara titik fokus dan
pusat optik lenas okuler.
c. Teropong Prisma
Teropong prisma menggunakan dua lensa positif sebagai objektif dan okuler serta sepasang
prisma segitiga sama kaki yang diletakkan diantara lensa objektif dan okuler. Prisma-prisma itu
berfungsi memantulkan cahaya dengan pemantulan sempurna, seperti ditunjukkan Gambar 7.61Teropong prisma dibuat biokuler, yaitu menggabungkan dua teropong secara berdampingan
dengan jarak okuler yang disesuaikan dengan jarak mata pengamat
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 29/34
29
Gambar 7.61 (a) Teropong prisma (b) Pembalikan sinar pada prisma
D. Gelombang Elektromagnetik 1. Hipotesis Maxwell
Dengan mengkaji aturan dasar gejala kelistrikan dan kemagnetan James Clerk Maxwell
mengemukakan suatu hipotesis sebagai berikut.
Karena perubahan medan magnetik dapat menimbulkan medan listrik maka sebaliknya
perubahan medan listrik akan dapat menimbulkan medan magnetik
Percobaanya dilakukan dengan dua buah bola isolator yang diikatkan pada ujung pegas,
kemudian diberi muatan listrik berbeda, satu bola diberi muatan positif, sedangkan bola yang
lain diberi muatan negatif, seperti pada gambar 7.62.
Menurut Maxwell perubahan medan listrik ini akan menimbulkan perubahan medan magnetik
maka akan timbul kembali medan listrik yag besarnya juga berubah-ubah. Apabila penjalaran
medan listrik dan medan magnetik tersebut ditinjau pada satu arah saja maka dapat dilukiskan
seperti Gambar 7.63
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 30/34
30
Gambar 7.63 Perambatan medan listrik dan medan magnetik
Perambatan medan listrik E dan medan magnetik B yang saling tegak lurus satu sama lain
disebut gelombang elektromagnetik
Menurut perhitungan Maxwell, kecepatan perambatan gelombang bergantung pada dua besaran,
yaitu :
1) Permitivitas listrik )( 0ε , dan
2) permealibitas magnetik 0( µ )
Dirumuskan :
C =00x
1
µ ε
Apabila nilai permitivitas listrik 0ε = 8,85 x 10-12 C2/N.m2 dan nilai permeabilitas magnetik
0 µ = 12,60 x 10-6 wb/A.m, diperoleh nilai kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik c
= 3 x 108 m/s sama dengan kecepatan perambatan cahaya di ruang hampa.
Heinrich rudolph Hertz berhasil melakukan eksperimen yang menunjukkan gejala perambatan
gelombang elektromagnetik, menggunakan aat yang serupa denagn induktor Ruhmkorff seperti
dilukiskan pada Gambar 7.64
Gambar 7.64 Bagan eksperimen Hertz
2. Sifat Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik memiliki sifat-sifat yang sama dengan cahaya yaitu sebagai
berikut.
(a) Dapat merambat di ruang hampa
(b) Merupakan gelombang transversal
(c) Dapat mengalami pemantulan (refleksi)
(d) Dapat mengalami pembiasan (refraksi)
(e) Dapat mengalami interferensi
(f) Dapat mengalami lenturan (difraksi)
(g) Dapat mengalami polarisasi
(h) Arah perambatannya tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun
medan magnetik
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 31/34
31
3. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Berbagai jenis gelombang elektromagnetik hanya berbeda dalam frekuensi dan panjang
gelombangnya. Hubungan kecepatan perambatan gelombang, frekuensi, dan panjang
gelombang dinyatakan dalam persamaan :
λ . f c =
Keterangan
c = Kecepatan perambatan gelombang (m/s)
f = Frekuensi gelombang (Hz)
λ = Panjang gelombang (m)
Tabel 7.2 Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 32/34
32
Spektrum gelombang elektromagnetik dengan urutan dari frekuensi besar ke frekuensi kecil
adalah sebagai berikut :
a. Sinar gamma
b. Sinar X
c. Sinar ultravioletd. Cahay atau sinar tampak
e. Sinar inframerah
f. Radar
g. Gelombang televisi
h. Gelombang radio
Urutan spektrum gelombang elektromagnetik tersebut semakin kebawah panjang gelombangnya
semakin besar.
3. Karakteristik dan Aplikasi Gelombang elektromagnetik
a. Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi tertinggidalam spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu antara 1020 Hz sampai 1025 Hz. Panjang
gelombangnya berkisar antara 10-5 nm sampai 0,1 nm. Sinar gamma berasal dari radioaktivitas
nuklir, memiliki daya tembus yang sangat kuat, sehingga mampu menembus logam yang
memiliki ketebalan beberapa sentimeter
b. Sinar x
Sinar x mempunyai frekuensi antar 1016 Hz sampai 1020 Hz. Panjang gelombangnya antara 10-11
m sampai 10-8 m. Sinar tersebut dapat dihasilkan dengan menembakkan elektron pada
permukaan logam didalam tabung hampa. Sinar x mempunyai daya tembus yag sangat kuat dan
mampu menembus banyak zat padat, misalnya kayu, kertas, dan bahkan daging manusia.
c. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi antara 1015 Hz sampai 1016 Hz. Panjang gelombangnya
antara 10 nm sampai 100 nm. Sinar banyak dihasilkan dari radiasi sinar matahari dan juga atom-atom tereksitasi. Sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari, menyebabkan sengatan matahari
di samping membentuk vitamin D dalam badan juga dapat mencegah penyakit rakhitis.
d. Cahaya atau sinar tampak
Cahay atau sinar tampa mempunyai frekuensi sekitar 1015 Hz. Panjang gelombangya antar 400
nm sampai 800 nm. Panjang gelombang terpendek dalam spektrum tersebut bersesuaian dengan
cahaya violet (ungu dan yang terpanjang bersesuaian dengan cahaya merah. Dengan urutan
seperti tabel 7.3 berikut ini.
Tabel 7.3 Spektrum Cahaya
Spektrum CahayaPanjang Gelombang
)(Αλ
Frekuensi
(x 1014 Hz)
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
ungu
6.200 - 7.800
5.970 – 6.220
5.700 – 5.970
4.920 – 5.770
4.550 – 4.920
3.900 – 4.550
4,82 – 4,60
5,03 – 4,82
5,20 – 5,03
6,10 – 5,20
6,59 – 6,10
7,69 – 6,59
e. Sinar Inframerah
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 33/34
33
Sinar inframerah mempunyai frekuensi antar 1011 Hz sampai 1014 Hz, panjang gelombangnya
lebih besar daripada sinar tampak. Sinar tersebut dapat dihasilkan oleh getaran atom-atom
dalam bahan.
Dalam bidang kedokteran radiasi inframerah diaplikasikan sebagai terapi medis, yaitu proses
penyembuhan penyakit encok, terapi saraf, dan lain-lain.
f. Radar
Radar kependekan dari radio detection and ranging, merupakan gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi sekitar 1010 Hz panjang gelombangya kira-kira 3 mm
Gelombang radar diaplikasikan untuk mendeteksi suatu objek, memandu pendaratan pesawat
terbang, membantu pengamatan di kapal laut dan pesawat terbang pada malam hari atau cuaca
berkabut, serta untuk menentukan arah dan posisi dengan tepat. Antena rdar dapat berfungsi
sebagai pemancar dan penerima gelombang
Misalkan selang waktu antara pemancaran dan penerimaan radar adalah t ∆ , kecepaatan
perambatan radar c maka jarak sasaran dari pemancaran radar adalah
S = c.2t ∆
Keterangan :
S = Jarak sasaran dari pemancaran radar
C = kecepatan perambatan radar
t ∆ = selang waktu dipancarkan dan diterimanya radar
Gambar 7.65 Prinsip kerja radar
g. Gelombang radio dan televisi
Gelombang radio mempunyai frekuensi antara 104 sampai 109 Hz. Gelombang televisi
mempunyai frekuensi sedikit lebih tinggi dari gelombang radio.
Informasi berupa suara yang dibawa gelombang radio dapat berupa perubahan amplitudo yang
disebut amplitudo modulasi (AM) ataupun perubahan frekuensi yang disebut Frekuensi
modulasi (FM)
1. Gelombang radio AM
Gelombang radio AM mempunyai frekuensi antara 104 Hz sampai 1076 Hz Gelombang tersebut
memiliki sifat mudah dipantulkkan oleh lapisan ionosfer bumi, sehinga mampu menjangkau
jangkauan yang sangat jauh dari stasiun pemancar radio, Kelemahan gelombang radio AM
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI
5/13/2018 rangkuman-materi2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-materi2 34/34
34
adalah terpengaruh oleh peristiwa-peristiwa kelistrikan diudara yang menggangu amplitudo
gelombang, sehinga gelombang yang ditangkap pesawat radio kadang terdengar derau.
2) Gelombang radio FM mempunyai frekuensi sekitar 1018 Hz. Informasi yang
dibawa dengan cara modulasi frekuensi (FM) lebih unggul dibanding cara modulasi
amplitudo (AM), sebab gelombang radio FM tidak terpengaruh oleh peristiwa-peristiwa
kelistrikan diudara, sehingga informasi yang ditangkap pesawat penerima lebih jernih.Tetapi disisi lain, gelombang radio FM tidak dapat dipantulkan lapisan ionosfer bumi
sehingga tidak dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh dipermukaan bumi
3. Gelombang Televisi
Gelombang televisi mempunyai frekuensi sedikit lebih tinggi dari gelombang radio FM.
Gelombang tersebut merambat lurus membawa informasi gambar dan suara ,tidak dapat
dipantulkan oleh ionosfer bumi, sehingga untuk jangkauan yang jauh diperlukan stasiun
penghubung (relai) dengan satelit ataupun yang ditempatkan dipermukaan bumi.
Tugas Fisika Tahun Pelajaran 2006/2007, RANGKUMAN MATERI