Radiokimia Makalah Asli

22
15 BAB I PENDAHULUAN Pengenalan radioisotop bagi kehidupan umat manusia dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia, dan bukan untuk mengancam kehidupan manusia. Penggunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada kenyataan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil. Jadi, suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia yang sama seperti isotop stabilnya. Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk. Radiasi dapat digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia, maupun efek biologis. Di negara-negara maju penggunaan dan penerapan radioisotop telah dilakukan dalam berbagai bidang. Radioisotop adalah isotop suatu unsur radioaktif yang memancarkan sinar radioaktif. Isotop suatu unsur baik stabil maupun yang radioaktif memiliki sifat kimia yang sama. Penggunaan radioisotop dapat dibagi ke dalam penggunaan sebagai perunut dan penggunaan sebagai sumber radiasi. Radioisotop sebagai perunut digunakan untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa. Radioisotop dapat digunakan sebagai sumber sinar sebagai pengganti sumber lain misal sumber sinar X. Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut sebab energi sinar yang dipancarkan serta RADIOKIMIA

description

Radiokimia radioisotop

Transcript of Radiokimia Makalah Asli

Page 1: Radiokimia Makalah Asli

15

BAB I

PENDAHULUAN

Pengenalan radioisotop bagi kehidupan umat manusia dimaksudkan untuk

kesejahteraan manusia, dan bukan untuk mengancam kehidupan manusia.

Penggunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada kenyataan bahwa isotop

radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil. Jadi, suatu isotop

radioaktif melangsungkan reaksi kimia yang sama seperti isotop stabilnya. Sedangkan

penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa

radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk.

Radiasi dapat digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia, maupun efek biologis.

Di negara-negara maju penggunaan dan penerapan radioisotop telah dilakukan

dalam berbagai bidang. Radioisotop adalah isotop suatu unsur radioaktif yang

memancarkan sinar radioaktif. Isotop suatu unsur baik stabil maupun yang radioaktif

memiliki sifat kimia yang sama. Penggunaan radioisotop dapat dibagi ke dalam

penggunaan sebagai perunut dan penggunaan sebagai sumber radiasi. Radioisotop

sebagai perunut digunakan untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang

menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa. Radioisotop dapat digunakan

sebagai sumber sinar sebagai pengganti sumber lain misal sumber sinar X.

Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut sebab energi sinar yang dipancarkan

serta waktu paruhnya merupakan sifat khas radioisotop tersebut. Pada contoh di

bawah ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan radioisotop baik sebagai

perunut maupun sebagai sumber radiasi. Penggunaan radioisotop digunakan dalam

berbagai bidang, misalnya

Industry Teknik Pertanian Pertanian kedokteran ilmu pengetahuan hidrologi dan lain-lain.

RADIOKIMIA

Page 2: Radiokimia Makalah Asli

15

Tujuan penggunaan radioisotop bagi kehidupan manusia adalah untuk

kesejahteraan manusia dan memudahkan keberlangsungan hidup manusia.Tapi

makalah ini hanya membahas pemanfaatan radioisotop di bidang pertanian.

RADIOKIMIA

Page 3: Radiokimia Makalah Asli

15

BAB II

PEMBAHASAN

A. RADIOAKTIF DAN PENGGUNAAN RADIO ISOTOP DALAM BIDANG

PERTANIAN

1. Pengertian Radio Isotop

Radioisotop adalah isiotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan

reaksi inti dengan netron. Isotop suatu unsur baik yang stabil maupun radioaktif

memiliki sifat kimia yang sama. Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut

(untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau

sekelompok senyawa) dan sebagai sumber radiasi /sumber sinar. 

Pengunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada ikatan bahwa isotop

radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil. Radoisotop

ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem itu, baik sistem

fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat

kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan untuk

menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat

dipantau.

Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan

pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi

materi maupun mahluk. Radiasi dapat digunakan untuk memberi efek fisis: efek

kimia, maupun efek biologi.

Radioisotope adalah isotop-isotop radioaktif. Jadi radioisotope

memancarkan sinar radioaktif, seperti sinar alfa, sinar beta dan sinar gamma yang

dapat dideteksi dengan alat khusus. Sedangkan isotop yang tidak radioaktif

disebut isotop stabil. Jadi di samping radioisotope alami ada juga radioisotope

buatan.

Dengan menggunakan alat deteksi dapat diketahui adanya radiasi atau

instensitas radiasi dan juga dapat di tentukan jumlah radioisotope yang terdapat

dalam suatu bahan. Radiasi pada materi dapat menyebabkan penumpukan energi

pada materi yang dilalui dampak yang ditimbulkan radiasi dapat berupa:

Ionisasi.

RADIOKIMIA

Page 4: Radiokimia Makalah Asli

15

Dalam hal itu partikel radiasi menabrak electron dari atau molekul zat

yang dilalui melalui sehingga terbentuk ion positif dan ion tenion.

Eksitasi. Dalam hal ini radiasi tidak menyebabkan electron terlepas dari atom atau

molekul zat tetapi hanya berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Pemutusan ikatan kimia. Radiasi yang dihasilkan oleh zat radioaktif mempunyai

energi yang dapat memutuskan ikatan-ikatan kimia.

Penggunaan radioisotop dapat dibedakan menjadi dua: sebagai penurut dan

sumber radiasi. Radioisotope dipergunakan sebagai sebagai penurut karena

perpindahannya dapat ditelusuri berdasarkan radiasi yang dipancarkan. Dan

sebagai sumber radiasi karena daya tembus radiasinya serta akibat radiasi terhadap

bahan yang dilaluinya.

2. Sifat-sifat Radio Isotop

Pertama, radioisotop memancarkan radiasi manapun dia berada dan

mudah dideteksi. Radioisotop ibarat lampu yang tidak pernah padam senantiasa

memancarkan cahayanya.Radioisotopdalam jumlah sedikit sekali pun

dapatdengan mudah diketahui keberadaannya.

Dengan teknologi pendeteksian radiasi saat ini, radioisotop dalam kisaran

pikogram (satu per satu trilyun gram) pun dapat dikenali dengan mudah. Sebagai

ilustrasi, jika radioisotop dalam bentuk carrier free (murni tidak mengandung

isotop lain) sebanyak 0,1 gram saja dibagi rata ke seluruh penduduk bumi yang

jumlahnya lebih dari 5 milyar, jumlah yang diterima oleh masing-masing orang

dapat diukur secara tepat

Kedua, laju peluruhan tiap satuan waktu (radioaktivitas) hanya merupakan

fungsi jumlah atom radioisotop yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi

lingkungan baik temperatur, tekanan, pH dan sebagainya.

Penurunan radioaktivitas ditentukan oleh waktu paro, waktu yang

diperlukan agar intensitas radiasi menjadi setengahnya. Waktu paro ini merupakan

bilangan khas untuk tiap-tiap radioisotop. Misalnya karbon-14 memiliki waktu

paro 5.730 tahun, sehingga radioaktivitasnya berkurang menjadi separonya setelah

5.730 tahun berlalu.

Seluruh radioisotop yang telah berhasil ditemukan telah diketahui pula

waktu paronya. Waktu paro radioisotop bervariasi dari kisaran milidetik sampai

RADIOKIMIA

Page 5: Radiokimia Makalah Asli

15

ribuan tahun. Waktu paro ini merupakan faktor penting dalam pemilihan jenis

radioisotop yang tepat untuk keperluan tertentu.

Ketiga, intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau

senyawa yang disusunnya. Hal ini dikarenakan pada reaksi kimia atau ikatan

kimia yang berperan adalah elektron, utamanya elektron pada kulit atom terluar,

sedangkan peluruhan radioisotop merupakan hasil dari perubahan pada inti atom.

Keempat, radioisotop memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan

isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki radioisotop sama dengan isotop-

isotop lain dari unsur yang sama. Radioisotop karbon-14, misalnya, memiliki

karakteristik kimia yang sama dengan karbon-12.

Kelima, radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki

daya tembus yang besar. Lempengan logam setebal beberapa sentimeter pun dapat

ditembus oleh radiasi gamma, utamanya gamma dengan energi tinggi. Sifat ini

mempermudah dalam pendeteksian.

Sifat-sifat khas radioisotop diantaranya :

Radioisotop senantiasa memancarkan radiasi di manapun dan keberadaannya mudah dideteksi.

Radioisotop ibarat lampu yang tidak pernah padam senantiasa memancarkan cahayanya.

Radioisotop dalam jumlah sedikit sekali pun dapat dengan mudah diketahui keberadaannya. Dengan teknologi pendeteksian radiasi saat ini, radioisotop dalam kisaran pikogram (satu per satu trilyun gram) pun dapat dikenali dengan mudah. Sebagai ilustrasi, jika radioisotop dalam bentuk carrier free (murni tidak mengandung isotop lain) sebanyak 0,1 gram saja dibagi rata ke seluruh penduduk bumi yang jumlahnya lebih dari 5 milyar, jumlah yang diterima oleh masing-masing orang dapat diukur secara tepat.

Laju peluruhan tiap satuan waktu (radioaktivitas) hanya merupakan fungsi jumlah atom radioisotop yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik temperatur, tekanan, pH dan sebagainya. Penurunan radioaktivitas ditentukan oleh waktu paro, waktu yang diperlukan agar intensitas radiasi menjadi setengahnya. Waktu paro ini merupakan bilangan khas untuk tiap-tiap radioisotop. Misalnya karbon-14 memiliki waktu paro 5.730 tahun, sehingga radioaktivitasnya berkurang menjadi separonya setelah 5.730 tahun berlalu. Seluruh radioisotop yang telah berhasil ditemukan telah diketahui pula waktu paronya.

RADIOKIMIA

Page 6: Radiokimia Makalah Asli

15

Waktu paro radioisotop bervariasi dari kisaran milidetik sampai ribuan tahun. Waktu paro ini merupakan faktor penting dalam pemilihan jenis radioisotop yang tepat untuk keperluan tertentu.

Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau senyawa yang disusunnya. Hal ini dikarenakan pada reaksi kimia atau ikatan kimia yang berperan adalah elektron, utamanya elektron pada kulit atom terluar, sedangkan peluruhan radioisotop merupakan hasil dari perubahan pada inti atom.

Radioisotop memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki radioisotop sama dengan isotop-isotop lain dari unsur yang sama. Radioisotop karbon-14, misalnya, memiliki karakteristik kimia yang sama dengan karbon-12.

Radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki daya tembus yang besar. Lempengan logam setebal beberapa sentimeter pun dapat ditembus oleh radiasi gamma, utamanya gamma dengan energi tinggi. Sifat ini mempermudah dalam pendeteksian.

3. Sejarah Penemuan Radio Isotop

Sejarah penemuan zat radioaktif diawali pada tahun 1895, ketika Wilhelm

Konrad Rontgen (1845-1982) berhasil mengamati unsur yang dapat memancarkan

sinar yang disebut sinar X. Kemudian pada tahun 1896, Antoine Henri Becguerel

(1852-1908) mengamati garam uranium, kalium uranil sulfat dapat memancarkan

radiasi dan menembus kertas yang menutupi pelat fotografi.

Tiga tahun kemudian, yaitu pada tahun 1986, suami-isteri Marie Curnie

(1867-1934) dan Piere Curie (1859-1906) berhasil mengisolasi dua unsur baru

dari radioaktif uranium, kedua unsur tersebut adalah Polonium dan radium.

Radiosotop merupakan isotop-isotop radioaktif, yang dapat memancarkan sinar µ,

b dan d. Dampak yang ditimbulkan pada radiasi; ionisasi, eksitasi dan permutusan

ikatan kimia.

W.C. Rontgen(1895) menemukan bahwa tabung sinar katode

mengahasilkan radiasi berdaya tembus tinggi yang dapat menghitamkan film

potret, walupun film tersebut terbungkus kertas hitam. Sinar ini dinamai sinar X.

Sinar X adalah suatu radiasi elektromagnetik yang timbul karena benturan

berkecepatan tinggi (yaitu sinar katode dengan suatu materi (anode).

Kemudian, Henry Becguerel tertarik untuk meneliti zat yang bersifat

fluorensensi ( zat yang dapat bercahaya setelah terlebih dahulu mendapat radiasi ),

dia menduga zat yang dipancarkan yaitu sinar X. Becquerel meneliti batuan

RADIOKIMIA

Page 7: Radiokimia Makalah Asli

15

uranium, sinar yang dipancarkan uranium dapat menghitamkan film potret yang

masih terbungkus kertas hitam. Becqueret menemukan bahwa batuan uranium

memancarkan sinar berdaya tembus tinggi dengan sendirinya tanpa harus disinari

terlebih dahulu. Gejala semacam itu, yaitu pemancaran radiasi secara spontan,

disebut keradioaktifan, dan zat yang bersifat radioaktif disebut zat radioaktif.

Zat radioaktif yang pertama ditemukan adalah uranium. Pada tahun 1898,

Marie Curie dan Pierre Curie menemukan dua unsur lain dari batuan uranium

yang lebih aktif dari uranium yaitu polonium (berdasarkan nama Polonia, negara

asal dari Marie Curie), dan radium (berasal dari kata Latin radiare yang berarti

bersinar).

Semua isotop yang bernomor atom diatas 83 bersifat radioaktif. Unsur

yang bernomor atom 83 atau kurang mempunyai isotop yang stabil kecuali

teknesium dan promesium. Isotop yang bersifat radioaktif disebut isotop radioaktif

atau radioi isotop, sedangkan isotop yang tidak radiaktif disebut isotop stabil. Jadi

disamping radioisotop alami juga ada radioisotop buatan.

Atom terdiri atas inti atom dan elektron- elektro yang beredar

mengitarinya. Reaksi kimia biasa (seperti reaksi pembakaran dan penggaraman),

hanya menyangkut perubahan pada kulit atom, terutama elektron pada kulit

terluar, sedangkan inti atom tidak berubah. Reaksi yang    menyangkut perubahan

pada inti disebut reaksi inti atau reaksi nuklir (nukleus=inti).

Reaksi nuklir ada yang terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi

nuklir spontan terjadi pada inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung

inti tidak stabil ini disebut zat radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan dapat

terjadi pada inti yang stabil maupun,inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai

perubahan energi berupa radiasi dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai

pembebasan kalor yang sangat dasyat, lebih besar dan reaksi kimia biasa.

Dewasa ini, reaksi nuklir telah banyak digunakan untuk tujuan damai

(bukan tujuan militer)  baik sebagai sumber radiasi maupun sebagai sumber

tenaga dan pemanfaatannya dalam berbagai bidang.

RADIOKIMIA

Page 8: Radiokimia Makalah Asli

15

a. Sinar-sinar Radioaktif :

Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang

dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya.

Radiasi yang berrnuatan positif dinamai sinar alfa, dan yang bermuatan negative

diberi nama sinar beta. Selanjutnya Paul U.Viillard menemukan jenis sinar yang

ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar gamma.

1) Sinar alfa ( α )Sinar alfa  merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel

sinar alfa sama dengan inti helium - 4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma.

Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar

alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya.

Karena memiliki  massa yang besar, daya tembus sinar alfa  paling lemah

diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat menembus

beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit.

Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa

segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang

dilaluinya. Tabrakan itu  mengakibatkan media yang dilaluinya mengalam

ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah

menjadi atom helium 42.

2) Sinar beta (β) Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta

merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang

bemuatan -le dan   bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta

dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan  notasi 0-1e. Energi

sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar

alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat

menempuh sampai 300 cm dalam udara kering dan dapat menembus kulit.

3) Sinar gamma ( γ )Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi, tidak

bermuatan dan tidak bermassa. Sinar  gamma dinyatakan  dengan notasi 0 y.

Sinar gamma mempunyai daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat

radioaktif  buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar Positron.

Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik.

RADIOKIMIA

Page 9: Radiokimia Makalah Asli

15

b.       Satuan RadiasiBerbagai satuan digunakan untuk menyatakan intensitas atau jumlah

radiasi bergantung pada jenis yang diukur.

1) Curie(Ci) dan Becquerrel (Bq) Curie dan Bequerrel adalah satuan yang dinyatakan untuk menyatakan

keaktifan yakni jumlah disintegrasi (peluruhan) dalam satuan waktu. Dalam

system satuan SI, keaktifan  dinyatakan  dalam Bq. Satu Bq sama dengan satu

disintegrasi per sekon.

1Bq = 1 dps

dps = disintegrasi per sekon

Satuan lain yang juga biasa digunakan ialah Curie. Satu Ci ialah keaktifan

yang setara dari 1 gram garam radium, yaitu 3,7.1010 dps.

1Ci = 3,7.1010 dps = 3,7.1010 Bq

2) Gray (gy) dan Rad (Rd) Gray dan Rad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan keaktifan

yakni jumlah (dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi. Rad adalah singkatan

dari 11radiation absorbed dose. Dalam sistem satuan SI, dosis dinyatakan dengan

Gray (Gy). Satu Gray adalah absorbs 1 Joule per  kilogram materi.

1 Gy = 1 J/kg

Satu rad adalah absorbsi 10-3 joule energi/gram jaringan.

1 Rd = 10-3 J/g

Hubungan grey dengan fad

1 Gy = 100 rd

3) Rem Daya perusak dari sinar-sinar radioaktif tidak saja bergantung pada dosis

tetapi juga pada jenis radiasi itu sendiri. Neutron, sebagai contoh, lebih berbahaya

daripada sinar beta dengan dosis dan intensitas yang sama. Rem adalah satuan

dosis setelah memperhitungkan pengaruh radiasi pada mahluk hidup (rem adalah

singkatan dari radiation equiwlen for man).

RADIOKIMIA

Page 10: Radiokimia Makalah Asli

15

4. Penerapan Radio Isotop Dalam kehidupan Di pertanian

Radioisotop dapat digunakan untuk merunut gerakan pupuk di sekitar

tanaman setelah ditabur. Gerakan pupuk jenis fosfat, dari tanah sampai ke dalam

tumbuhan dapat ditelusuri dengan mencampurkan radioisotop fosfor-32 (P-32) ke

dalam senyawa fosfat di dalam pupuk. Dengan cara ini dapat diketahui pola

penyebaran pupuk dan efektifitas pemupukan.

Radioisotop dapat juga digunakan untuk membuat benih tumbuhan dengan

sifat yang lebih unggul dari induknya. Penyinaran radioaktif ke tanaman induk

akan menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. lonisasi ini menyebabkan

turunan berikutnya mempunyai sifat yang berbeda dengan induknya. Kekuatan

radiasi diatur sedemikian rupa agar diperoleh sifat turunan yang unggul.

5. Macam-macam Pengunaan Radio Isotop Dalam Kehidupan Di Bidang Pertanian

Dalam bidang pemuliaan tanaman pembentukan bibit unggul dapat

dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi

diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak

membawa pengaruh hingga dosis terbesar yang mematikan, (Biji tumbuh). Biji

yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditanam berkelompok menurut

ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya akan dipilh varietas yang dikehendaki,

misalnya yang tahan hama, berbulir banyak dan berumur pendek. Dalam bidang

pertanian, radiasi yang dihasilkan juga digunakan untuk pemberantasan hama dan

pemulihan tanaman.

Penyakit tumbuhan yang disebabkan jamur merupakan masalah pertanian

yang utama. Upaya mengatasinya adalah pengontrolan penyakit itu secara

kimiawi Penelusuran dengan radioisotop, misalnya dengan sulfur-35,

dimungkinkan untuk mengukur pertumbuhan kimiawi dalam spora-spora tunggal

dan mengikuti zat kimia sekujur tanaman. Orang bisa mempelajari siklus

RADIOKIMIA

Page 11: Radiokimia Makalah Asli

15

kehidupan mikroorganisme  dan memahami bagaimana suhu dan kelembaban

mempengaruhi siklus itu.

Orang juga bias menemukan perubahan kimiawi dalam sel tanaman yang

membuat tanaman itu mudah diserang jamur. Penelusuran radioisotope dapat

menentukan serangga predator yang senang memangsa serangga hama pemakan

tanaman. Hama dibuat radioaktif, dan jejaknya ditemukan dengan detector di

dalam serangga predator.

Dan Macam-macam Pengunaan Radio Isotop Dalam Kehidupan Di Bidang

Pertanian antara lain :

a. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul

Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di

laboratorium dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak.

Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu

hama dilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan

antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan

seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut

terganggu dan akan mengurangi populasi

Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk

oleh tanaman. Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan

sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk

mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk

oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat digunakan untuk memberantas hama

dengan menjadikan serangga mandul.

Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul

kemandulan pada serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di laboratorium dengan

cara hama serangga diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah

disinari hama tersebut dilepas di daerah yang terserang hama, sehingga

diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul

yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.

RADIOKIMIA

Page 12: Radiokimia Makalah Asli

15

b) Pemuliaan tanaman

Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat

dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit

padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang

tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang

sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok

menurut ukuran dosis radiasinya.

Radioisotop ini digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada

tanaman. Dari proses mutasi ini diharapkan dapat diperoleh tanaman

dengan sifat-sifat yang menguntungkan, misalnya tanaman padi yang lebih

tahan terhadap hama dan memiliki tunas lebih banyak. Selain itu,

radioisotop juga dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan

produk-produk pertanian

c) Penyimpanan makanan

Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan

bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat

pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di

simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas,

dengan dernikian dapat disimpan lebih lama.

d) Pemupukan

Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat

digunakan nitrogen-15 (N-15). Pupuk yang mengandung N-15 dipantau

dengan alat pencacah. Jika pencacah tidak mendeteksi lagi adanya radiasi,

berarti pupuk sudah sepenuhnya diserap oleh tanaman. Pada saat itulah

pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan. Dari upaya ini akan diketahui

jangka waktu pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman

e) Pembentukan Bibit Unggul

Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk

memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam

struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan

RADIOKIMIA

Page 13: Radiokimia Makalah Asli

15

generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur lebih

pendek.

Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat

benih tumbuhan yang bersifat lebih unggul dibandingkan induknya.

Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk akan menyebabkan ionisasi pada

berbagai sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan akan

mempunyai sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang

digunakan diatur sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul

dari induknya.

RADIOKIMIA

Page 14: Radiokimia Makalah Asli

15

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang

kehidupan seperti yang telah disebutkan dalam bab pembahasan, seperti dalam bidang

kedokteran untuk mendeteksi kelainan-kelainan dalam jaringan tubuh, dalam

hidrologi untuk menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau dalam bidang pertanian untuk

membentuk bibit unggul, dan dalam penyimpanan makanan pun radioisotop

diperlukan. Serta dalam bidang kimia, sains, pengukuran usia bahan organik, serta

dalam bidang industri.

Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang

kehidupan seperti yang telah disebutkan dalam bab pembahasan, seperti dalam bidang

kedokteran untuk mendeteksi kelainan-kelainan dalam jaringan tubuh, dalam

hidrologi untuk menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau dalam bidang pertanian untuk

membentuk bibit unggul, dan dalam penyimpanan makanan pun radioisotop

diperlukan.

Penggunaannya dalam bidang pertanian antara lain:

Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul

Pemuliaan tanaman

Penyimpanan makanan

Pemupukan

Pembentukan Bibit Unggul

RADIOKIMIA

Page 15: Radiokimia Makalah Asli

15

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,budiman.2005. 1700 Bank Soal Bimbingan dan Pemantapan Kimia. Bandung : Yrama Widya.

Astatin (UPDATED!). “Kegunaan Radioisotop”. http://imperfectionsts.wordpress.com/2010/10/17/kegunaan-radioisoitop/. (diakses 17 Oktober 2010).

Guru muda (dot) com. “Penggunaan Radioisotop”. http://gurumuda.com/bse/penggunaan-radioisotop/. (diakses 20 Agustus 2010)

Istiyono, Edi. 2006. FISIKA KELAS X UNTUK SMA . Klaten:Intan Pariwara.

Joko. “Radioisotop”. http://joko1234.wordpress.com/2010/03/11/radioisotop/. (diakses 11 Maret 2010)

Purba, Michael. 2006. KIMIA UNTUK SMA KELAS XII . Jakarta:Erlangga.

Sukmanawati, Wening. 2009. Kimia untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 128 – 131.

Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Prawestiana, Vera. Penggunaan Radioisotop dalam Kehidupan.

http://www.scribd.com/doc/38154431/PENGGUNAAN-RADIOISOTOP/. (diakses 23 September 2009)

RADIOKIMIA