Makalah Kimia Inti Asli

21
MAKALAH KIMIA INTI “APLIKASI RADIONUKLIDA” Oleh Kelompok 14 Dosen Pengampu : Prof.Dr.rer.nat. Asrial M,si SANTI SYAFTIAWATY (A1C114009) MUNAWIR NURSYAHROBBY (A1C114024) HISKIA IRFAN MANULLANG (A1C114028) RIAN SETIAWAN (A1C114029) RTM INTAN SRIERSA (A1C114036) ELVIRA ROSA (A1C114043) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

description

aplikasi radionuklida

Transcript of Makalah Kimia Inti Asli

Page 1: Makalah Kimia Inti Asli

MAKALAH KIMIA INTI

“APLIKASI RADIONUKLIDA”

Oleh

Kelompok 14

Dosen Pengampu :

Prof.Dr.rer.nat. Asrial M,si

• SANTI SYAFTIAWATY (A1C114009)

• MUNAWIR NURSYAHROBBY (A1C114024)

• HISKIA IRFAN MANULLANG (A1C114028)

• RIAN SETIAWAN (A1C114029)

• RTM INTAN SRIERSA (A1C114036)

• ELVIRA ROSA (A1C114043)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2016

Page 2: Makalah Kimia Inti Asli

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radiasi dan radionuklida telah lama dikenal manusia, yaitu sejak ditemukanya teknik

perunut oleh hevesy pada tahun 1923, sehingga menambah kemajuan teknik nuklir untuk

digunakan dibidang kedokteran dan industry. Ada beberapa sumber radiasi dilingkungan kita,

antara lain televisi, lampu penerangan, computer. Selain itu ada sumber radiasi yang bersifat

unsure alamiah yaitu berada di air, udara dan lapisan bumi. Sumber radiasi dari unsure

alamiah adalah thorium dan uranium berada dilapisan bumi, sedangkan karbon dan radon

berada di udara.

Selain sumber radiasi alami terdapat juga sumber radiasi buatan manusia. Ada dua

sumber radiasi buatan manusia yaitu :sumber radiasi pengionan dan non pengionan. Radiasi

pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan efek ionesasi apabila berinteraksi

denagn sel-sel hidup. Jenis radiasi pengion adalah alpha, beta, gamma, neutron dan sinar X.

Radiasi non pengion adalah jenis radiasi yang tidak menyebabkan ionesasi apabila

berinteraksi dengan ion-ion hidup. Jenis radiasi meliputi gelombang radio, televise,

gelombang radar dan lain-lainya.

Radioaktif juga digunakan dalam bidang pertanian, kedokteran, industri, arkeologi,

pertambangan dan kimia. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai kegunaan radionuklida

dalam bidang pertanian, kedokteran, industri, arkeologi, pertambangan dan kimia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari radioaktif ?

2. Apakah pengertian dari radionuklida ?

3. Apakah sifat-sifat radionuklida ?

4. Apa-apa saja kegunaan radionuklida dalam bidang pertanian, kedokteran,

industry,arkeologi, pertambangan dan kimia ?

5. Apakah dampak dari penggunaan radionuklida ?

Page 3: Makalah Kimia Inti Asli

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Radionuklida

Radionuklida atau radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. Radionuklida mampu

memancarkan radiasi. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh

manusia dalam reaktor penelitian. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya

bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai

kestabilan salah satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk

menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α

(sama dengan inti He), partikel beta (β), dan partikel gamma (γ).

Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam

reaktor penelitian. Produksi radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara

menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut

irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari disebut target atau sasaran. Neutron yang

ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam inti target

tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga

berubah sifat menjadi radioaktif.

Banyak isotop buatan yang dapat dimanfaatkan antara lain Na-24, P-32, Cr-51, Tc-99,

dan I-131.

2.2 Sifat Radionuklida

Peran radionuklida sebagai pencari jejak tidak terlepas dari sifat-sifat khas yang dimilikinya.

Sifat-sifat tersebut adalah:

1. Radionuklida memancarkan radiasi manapun dia berada dan mudah dideteksi.

Radionuklida ibarat lampu yang tidak pernah padam senantiasa memancarkan

cahayanya.Radionuklidadalam jumlah sedikit sekali pun dapatdengan mudah

diketahui keberadaannya. Dengan teknologi pendeteksian radiasi saat ini,

radionuklida dalam kisaran pikogram (satu per satu trilyun gram) pun dapat dikenali

dengan mudah. Sebagai ilustrasi, jika radionuklida dalam bentuk carrier free (murni

tidak mengandung isotop lain) sebanyak 0,1 gram saja dibagi rata ke seluruh

Page 4: Makalah Kimia Inti Asli

penduduk bumi yang jumlahnya lebih dari 5 milyar, jumlah yang diterima oleh

masing-masing orang dapat diukur secara tepat.

2. Laju peluruhan tiap satuan waktu (radioaktivitas) hanya merupakan fungsi jumlah

atom radionuklida yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik

temperatur, tekanan, pH dan sebagainya. Penurunan radioaktivitas ditentukan oleh

waktu paruh, waktu yang diperlukan agar intensitas radiasi menjadi setengahnya.

Waktu paruh ini merupakan bilangan khas untuk tiap-tiap radionuklida. Misalnya

karbon-14 memiliki waktu paruh 5.730 tahun, sehingga radioaktivitasnya berkurang

menjadi separuhnya setelah 5.730 tahun berlalu. Seluruh radionuklida yang telah

berhasil ditemukan telah diketahui pula waktu paruhnya. Waktu paruh radionuklida

bervariasi dari kisaran milidetik sampai ribuan tahun. Waktu paruh ini merupakan

faktor penting dalam pemilihan jenis radionuklida yang tepat untuk keperluan

tertentu.

3. Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau senyawa yang

disusunnya. Hal ini dikarenakan pada reaksi kimia atau ikatan kimia yang berperan

adalah elektron, utamanya elektron pada kulit atom terluar, sedangkan peluruhan

radionuklida merupakan hasil dari perubahan pada inti atom.

4. Radionuklida memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan isotop lain sehingga

sifat kimia yang dimiliki radionuklida sama dengan isotop-isotop lain dari unsur yang

sama. Radionuklida karbon-14, misalnya, memiliki karakteristik kimia yang sama

dengan karbon-12.

5. Radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki daya tembus yang

besar. Lempengan logam setebal beberapa sentimeter pun dapat ditembus oleh radiasi

gamma, utamanya gamma dengan energi tinggi. Sifat ini mempermudah dalam

pendeteksian.

2.3 Aplikasi Radionuklida

2.3.1 Dalam bidang pertanian

Khusus dalam bidang pertanian, manfaat sinar radioaktif sangat besar, yaitu sebagai berikut:

1. Mutasi Tanaman

Salah satu cara untuk mendapatkan rangkaian sifat yang baik yaitu dengan mengubah faktor

pembawa sifat (gen). Perubahan gen yang dapat menyebabkan perubahan sifat makhluk

Page 5: Makalah Kimia Inti Asli

hidup dan diwariskan disebut mutasi. Sinar radioaktif yang biasanya digunakan untuk mutasi

adalah sinar gamma yang dipancarkan dari radioaktif Kobalt-60. Contohnya adalah padi

atomita dan kedelai muria.

2. Pemberantasan Hama dengan Teknik Jantan Mandul

Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium dibiakkan

hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga

serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama.

Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas.

Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama

tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi.

3. Pengawetan Makanan

Dilakukan agar bahan makanan yang disimpan tidak mudah rusak. Pengawetan makanan

secara tradisional seperti pengeringan, pemanasan, dan pengasapan masih memiliki

kekurangan karena pada jenis makanan tertentu sifat makanan dapat berubah, ditumbuhi

jamur, dan dapat diserang serangga. Penemuan cara pengawetan dengan teknik radiasi dapat

meminimalkan kerusakan yang terjadi pada makanan.

Manfaat sinar radioaktif dalam pengawetan makanan adalah:

Menghambat pertunasan pada beberapa bahan makanan, misalnya bawang, kentang,

jahe, kunyit dan kencur.

Memperpanjang masa simpan beberapa hasil pertanian segar, misalnya menunda

kematangan buah.

Mengurangi bakteri-bakteri pembusuk daging.

Membebaskumankan atau sterilisasi rempah-rempah.

Mengendalikan kuman-kuman penyebab penyakit dan kuman-kuman parasit yang ada

dalam makanan.

Beberapa keuntungan menggunakan sinar radioaktif dalam pengawetan makanan antara lain:

Sifat bahan makanan tidak berubah.

Dapat meningkatkan mutu.

Page 6: Makalah Kimia Inti Asli

Tidak menurunkan nilai gizi.

Tidak menimbulkan zat sisa pengawet.

Dapat dilakukan pada makanan yang dikemas sederhana.

Mengetahui masa pemupukan yang paling baik.

Fakta contoh :

Stroberi tanpa radiasi, yang berjamur setelah di simpan beberapa hari

Stroberi yang tetap segar setelah penyimpanan dua minggu karena telah disterilisasi

dengan cara radiasi.

4. Pemuliaan Tanaman

Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan

radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari

dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang

sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis

radiasinya. Serta dengan menggunakan unsur-unsur radioaktif, juga dapat diketahui waktu

yang paling tepat untuk melakukan pemupukan pada satu jenis tanaman.

Radionuklida dapat digunakan untuk merunut gerakan pupuk di sekitar tanaman setelah

ditabur. Gerakan pupuk jenis fosfat, dari tanah sampai ke dalam tumbuhan dapat ditelusuri

dengan mencampurkan radionuklida fosfor-32 (P-32) ke dalam senyawa fosfat di dalam

pupuk. Dengan cara ini dapat diketahui pola penyebaran pupuk dan efektifitas pemupukan.

Radionuklida dapat juga digunakan untuk membuat benih tumbuhan dengan sifat yang lebih

unggul dari induknya. Penyinaran radioaktif ke tanaman induk akan menyebabkan ionisasi

pada berbagai sel tumbuhan. lonisasi ini menyebabkan turunan berikutnya mempunyai sifat

yang berbeda dengan induknya. Kekuatan radiasi diatur sedemikian rupa agar diperoleh sifat

turunan yang unggul.

Untuk mendorong kemajuan di bidang pertanian di perlukan teknik pemupukan yang baik,

pemberantasan hama tanaman yang tepat, dan penggunaan bibit unggul.

Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat digunakan radionuklida

Nitrogen  – 15 ( N – 15 ). Pupuk yang mengandung N – 15 di pantau dengan alat pancaca jika

pancaca tidak mendeteksi lagi adanya radiasi, berarti pupuk sepenuhnya sudah di serap oleh

Page 7: Makalah Kimia Inti Asli

tanaman. Pada saat itulah pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan. dari upuya ini akan

diketahui janka waktu pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman.

Kegunaan lain radionuklida dalam bidang pertanian adalah untuk pembuatan bibit unggul.

Radionuklida ini digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada tanaman dari proses mutasi

ini diharapkan dapat dperoleh tanaman dengan sifat – sifat yang menguntungkan misalnya

tanaman padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas lebih banyak. Selain itu,

radionuklida juga dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk – produk

pertanian.

2.3.2 Dalam bidang industri

a.    Untuk Mendeteksi Kebocoran

Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah

atau dalam beton. Isotop dimasukannya ke dalam aliran pipa, maka kebocoran pipa dapat

dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton. Radioisotop yang digunakan

sebagai perunut untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa misalnya sedikit garam 24NaCl di masukkan kedalam aliran pipa, selanjutnya detektor geiger-Muller digerakkan

mengikuti aliran pipa. Selanjutnya Detektor akan menangkap radiasi pada pipa yang

mengalami kebocoran.

b.    Untuk Menentukan Kehausan atau Keroposan Yang Terjadi pada Bagian

Pengelasan atau Logam

Jika bagian pengelasan atau logam ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu

diletakkan film foto maka pada bagian yang terdapat kehausan atau kekeroposan akan

memberikan gambar yang tidak merata.

c.    Untuk Mengetahui adanya Cacat pada Material

Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan selalu mengandung

cacat. Cacat dapat berupa cacat bawaan dan cacad yang terjadi akibat penanganan yang

tidak benar. Cacat pada material merupakan sumber kegagalan dalam industri baja.

Penyebab timbulnya cacat pada material, meliputi desain yang tidak tepat, proses

fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tidak tepat meliputi pemilihan bahan,

metode pengerjaan panas yang tidak tepat dan tidak dilakukannya uji mekanik. Proses

fabrikasi meliputi keretakan karena penggrindaan, cacat proses fabrikasi dan cacad

pengelasan. Kondisi operasi lingkungan meliputi korosi. Untuk mengetahui adanya cacad

Page 8: Makalah Kimia Inti Asli

pada material makadigunakan suatu pengujian material tak merusak yang salah satunya

adalah dengan metode radiografi sinar gamma.

Teknik radiografi merupakan salah satu metode pengujian material tak-merusak yang

selama ini sering digunakan oleh industri baja untuk menentukan jaminan kualitas dari

produk yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber

radiasi (sinar-x atausinar gamma) sebagai media pemeriksa dan film sebagai perekam

gambar yang dihasilkan. Radiasi melewati benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji.

Sinar yang akan diatenuasi tersebut akan direkam oleh film yang diletakkan pada bagian

belakang dari benda uji. Setelah film tersebut diproses dalam kamar gelap maka film

tersebut dapat dievaluasi. Bila terdapat cacad pada benda uji maka akan diamati pada film

radiografi dengan melihat perbedaan kehitaman atau densitas.

Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan benda yang diperlukan karena daya

tembus sinar gamma terhadap material berbeda. Pada sumber pemancar sinar gamma

tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan pemilihan tipe film sangat mempengaruhi

pemeriksaan kualitas material. Film digunakan untuk merekam gambar material yang

diperiksa. Pemilihan tipe film yang benarakan menghasilkan kualitas hasil radiografi yang

sangat baik. Pada umumnya kita mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat dan film

lambat. Pada film cepat butir-butirannya besar, kekontrasan dan definisinya kurang baik.

Sedangkan pada film lambat butir-butirannya kecil, kekontrasan dan definisinya lebih baik.

Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi hasil kualitas film radiografi.

Penghitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi tingkat kehitaman atau density hasil film

radiografi sehingga akan mempengaruhi tingkat sensitivitas atau tingkat ketelitian.

d.    Mengontrol Ketebalan Bahan

Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam

dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi

yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi

dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas

radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme ala akan mengatur

penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.

2.3.3 Dalam bidang kedokteran

3 Pemakaian zat radioaktif atau dikenal dengan radioisotop dalam bidang kedokteran untuk

maksud diagnosis, pertama kali diperkenalkan oleh Blumgart dan Yens pada tahun 1972

dengan menggunakan gas radioaktif Ar-35 untuk mengukur peredaran darah. Kemudian

Page 9: Makalah Kimia Inti Asli

pada tahun 1937, pemakaian radioisotop untuk pengobatan dilakukan oleh Lawrence

dalam pengobatan leukimia.

4 Di bidang kedokteran teknologi ini telah lama dimanfaatkan. Radioisotop Teknesium-

99m (Tc-99m) merupakan radioisotop primadona yang mendekati ideal untuk mencari

jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini memiliki waktu paruh yang

pendek sekitar 6 jam sehingga intensitas radiasi yang dipancarkannya berkurang secara

cepat setelah selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan pemancar gamma murni dari

jenis peluruhan electron capture dan tidak memancarkan radiasi partikel bermuatan

sehingga dampak terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu, radioisotop ini mudah diperoleh

dalam bentuk carrier free (bebas pengemban) dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99)

dan dapat membentuk ikatan dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop ini

dimasukkan ke dalam tubuh setelah diikatkan dengan senyawa tertentu melalui reaksi

penandaan (labelling). Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama

dengan senyawa yang ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam

tubuh. Dengan demikian, keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh

yang mencerminkan beberapa fungsi organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah

diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan dapat dilakukan menggunakan kamera gamma.

Radioisotop ini dapat pula digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri,

misalnya bakteri tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi

spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut dapat

diketahui menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang bereaksi secara

spesifik di tempat terjadinya infeksi. Dengan menyuntikkan oksida Tc-99, unsur

radioaktif ini akan mengalir mengikuti darah. Bagian tubuh yang tidak terdapat tumor

tidak akan menyerap unsur itu, sedangkan bagian tubuh yang terkena tumor akan

menyerap unsur itu. Dengan begitu di daerah yang terdapat tumor, keaktifan radioisotop

lebih besar dibandingkan dengan daerah lain yang sehat. Hal ini menyebabkan daerah

yang terdapat tumor mudah dilacak atau dirunut.

Radioisotop sebagai perunut juga digunakan untuk mencari bagian yang mengalami

penyempitan pada pembuluh darah yang disebut trombosit. Pasien yang akan diperiksa

disuntik dengan radioisotop natrium. Darah akan mengalirkan isolop ini ke selurun bagian

tubuh. Bagian yang mengalami penyempitan darah akan mempunyai jumlah natrium yang

berbeda dengan bagian lain yang sehat. Dengan menggunakan detektor radioaktif dapat

diketahui bagian yang terkena penyempitan.

Radioisotop juga dapat digunakan untuk mempelajari kecepatan penyerapan suatu unsur

Page 10: Makalah Kimia Inti Asli

oleh kelenjar misalnya kelenjar gondok yang ada dalam tubuh. Unsur yang digunakan

adalah iodium yang bersifat radioaktif sebagai radioisotop.(Joko.2010)

2.3.4 Dalam bidang arkeologi

Teknik penentuan umur suatu benda yang menggunakan radioisotop disebut Carbon

Dating. Prinsip kerja teknik ini adalah membandingkan konsentrasi unsur karbon yang

tidak stabil pada suatu benda dengan benda lainnya. Teknik ini banyak digunakan oleh

para ahli geologi, antropologi dan arkeologi untuk menentukan umur benda yang mereka

temukan.

Cara penentuan umur dengan radiokarbon pertamakali dikembangkan oleh W.F. Libby.

Radiokarbon yang dimaksudkan di sini adalah atom karbon C-14 yang dihasilkan di

atmosfer melalui reaksi yang diinduksi neutron berenergi. Pada mulanya sinar kosmik

sebagian besar terdiri dari proton berenenrgi, hasil reaksinya dengan gas di atmosfer,

dapat menghasilkan bernmacam-macam frragmen inti seperti neutron cepat yang

bereaksi dengan isotop N-14.

Selain untuk menentukan umur benda-benda purbakala, radioisotop bisa dihgunakan di

bidang seni. Dalam bidang ini, radioisotop dapat juga digunakan untuk mengetahui

pemalsuan lukisan. Seorang pemalsu akan menggunakan cat yang dibuat pada abad

sekarang. Dengan mengetahui banyaknya unsur radioaktif pada cat akan diketahui umur

lukisan tersebut sebenarnya.

2.3.5 Dalam bidang kimia

a.    Radioisotop sebagai Perunut

Salah satu peran radioisotop adalah sebagai perunut. Teknik perunut dapat dipakai untuk

mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia esterifikasi, fotosintesis dan

kesetimbangan dinamis. Radiotracer (radionuklida perunut) adalah spesi kimia yang

mengandung radionuklida dan aktivitasnya dimonitor untuk mengikuti proses kimia atau

proses fisika, atau untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu zat kimia

Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan radionuklida perunut

:

v  Harus memiliki sifat kimia dan fisika yang sama dengan sistem yang dipelajari.

v  Radionuklida perunut harus memiliki waktu hidup yang cukup panjang sehingga

aktivitasnya dapat dideteksi dengan baik.

Page 11: Makalah Kimia Inti Asli

v  Jenis radiasi yang dipancarkan harus menjadi pertimbangan terutama kemampuan

penetrasi dan kemudahannya untuk diukur.

b.    Mempelajari Reaksi Esterifikasi

Reaksi esterifikasi yaitu reaksi pembentukan suatu ester yang dapat dibentuk dengan

reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol. Esterifikasi

berkataliskan asam dan merupakan reaksi yang reversibel. Asam karboksilat bereaksi

dengan alkohol membentuk ester dan air.

c.    Mempelajari Kesetimbangan Dinamis

Kesetimbangan dinamis kimia bersifat dinamis artinya bahwa dalam keadaan setimbang

reaksi tetap berlangsung dengan laju yang sama pada kedua arah. Hal itu dapat

dibuktikan sebagai berikut. Perhatikan kesetimbangan PbI2 (timbal (II) klorida) padat

dan

larutan jenuhnya yang mengandung Pb2+(aq) dan I-(aq).

d.    Analisis/Titrasi Radiometri

Analisis radiometri adalah cara analisis kimia untuk unsur atau zat tak radioaktif dengan

jalan penambahan zat radioaktif dan Analisis radiometri ini digunakan untuk

menentukan kadar zat yang sangat rendah dalam suatu campuran. Penentuan kadar Ag+

ataupun Cl- dapat menggunakan radioisotop. Jika yang ingin ditentukan kadar Cl- maka

yang digunakan adalah Ag dalam bentuk radioisotop (110Ag+) dan jika yang ingin

ditentukan kadar Ag maka yang digunakan ion radioklor.

e.    Analisis Pengenceran Isotop

Analisis pengenceran isotop untuk menentukan kadar suatu zat dengan cara

menambahkan zat radioaktif yang sudah diencerkan ke dalam zat yang akan ditentukan

kadarnya.

f.     Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis aktivasi neutron adalah adalah analisis unsur-unsur dalam sampel yang

didasarkan pada pengubahan isotop stabil oleh isotop radioaktif melalui pemboman

sampel oleh neutron atau proses pengaktifan neutron dapat diartikan juga sebagai proses

reaksi inti dimana unsur-unsur yang semula tidak radioaktif berubah sifat fisikanya

menjadi radioaktif sehingga dapat memancarkan radiasi. Analisis pengaktifan neutron

dilakukan untuk menentukan zat yang berkadar rendah dengan cara menembak unsur

yang dimaksud agar menghasilkan radioisotop dan memancarakan sinar.

Page 12: Makalah Kimia Inti Asli

2.3.6 Dalam bidang hidrologi

Penggunaan radioisotop sebagai perunut untuk suatu penyelidikan bertujuan untuk

mendapatkan suatu informasi atau jawaban suatu permasalahan hidrologi tertentu. Data

atau informasi yang diperoleh akan menjadi masukan untuk tindak lanjut perbaikan

(problem solving) dari masalah yang dihadapi. Prinsip dasar dari teknik perunut adalah

penandaan (pelabelan) terhadap suatu sistem (hidrologi) atau bagian dari sistem yang

akan diselidiki, segala kelakuan dan peristiwa yang dialami oleh sistem tersebut

diketahui dari hasil pemonitoran perunut yang memberikan informasi tentang kelakuan

dari sistem secara keseluruhan. Untuk dapat dipakai sebagai perunut, suatu bahan harus

memenuhi kriteria tertentu dimana bahan perunut tersebut harus dapat menyatu atau

menjadi bagian dari sistemnya, dan kehadirannya dalam sistem tidak boleh

mengganggu, mengubah atau mempengaruhi sistem yang diselidiki.

Beberapa manfaat radioisotop dalam bidang hidrologi adalah:

v  Penentuan Gerakan Sedimen di Pelabuhan dan Daerah Pantai

v  Mendeteksi Zat Pencemar dalam Air

v  Menentukan Kebocoran Dam atau Bendungan

v  Mengetahui Gerakan Air Tanah

v  Mengetahui Karakteristik Aliran Cairan di Sumur Minyak

v  Pengukuran Debit Air Sungai

v  Melakukan Studi Geothermal

v  Teknik Gauging

Selain dengan teknik perunut radioisotop, dikenal pula teknik gauging. Dalam teknik ini

radioisotop digunakan sebagai sumber tertutup. Efek radiasi terhadap system dapat

mengetahui keadaan system tersebut. Penggunaan teknik gauging ini antara lain untuk

mengukur kandungan air dalam tanah, kepadatan tanah, aspal dan beton. Teknik ini

sangat luas pemakaianya dalam teknik sipil antara lain pondasi bangunan, jalan raya,

pembuatan tanggul dan lain-lain.

2.3.7 Dalam bidang biologi

Perkembangan ilmu biologi molekuler sangat erat kaitannya dengan analisis molekul

kimiawi dalam tubuh mahluk hidup. Analisis molekul dapat dilakukan berdasarkan atas

reaksi kimiawi yang ditimbulkan oleh interaksi dengan molekul yang lainnya atau

berdasarkan struktur fisiknya. Beberapa metode yang sering digunakan dalam studi

biologi molekuler adalah penggunaan radioisotop.

Page 13: Makalah Kimia Inti Asli

Isotop adalah elemen kimia yang intinya mempunyai jumlah proton yang sama, akan

tetapi massa atomnya (jumlah proton dan neutron) berbeda. Beberapa isotop bersifat

tidak stabil dan mengalami peluruhan secara spontan yang terkadang diikuti oleh

penyebaran radiasi elektromagnetik. Atom-atom yang bersifat demikian dinamakan

Radioisotop.

Beberapa manfaat radioisotop dalam ilmu biologi:

v  Radioisotop banyak digunakan dalam studi biologi molekuler seperti menganalisis

urutan basa DNA. Urutan basa DNA dapat ditentukan dengan membaca

autoradioaktivitas fragmen¬- fragmen polinukleotida pada gel elektroforesis

v  Radioisotop digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis. Radioisotop

berupa C-14 atau O-18 atau keduanya dapat mengetahui asal usul atom oksigen ( dari

CO2 atau dari H2O) yang membentuk senyawa glukosa atau oksigen yang terbentuk

pada proses fotosintesis

v  Mempelajari proses penyerapan air dan sirkulasinya di dalam batang tumbuhan

v  Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsure N, P dan K terhadap

perkembangan tumbuhan

v  Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul

v  Isotop radioaktif seperti 3H, 14C, 32P, 35S, 86Rb, 125I dapat digunakan untuk

mengetahui aspek metabolik dalam sel, bakteri, yeast, tanaman, binatang, dan manusia

dalam mengurai sifat dasar pada materi genetic.

2.4 Bahaya dan Dampak Penggunaan Radionuklida

Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan

yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta

bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah

terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak

dapat digunakan lagi.  yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah

radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di

sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif

pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan

terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak

Page 14: Makalah Kimia Inti Asli

sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang. Atau

antara lain:

Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat

radioaktif dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan kekebalan

tubuh.

Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat mengakibatkan

kemandulan dan mutasi genetik pada keturunannya.

Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih,

sehingga mengakibatkan penyakit leukimia.

Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk lokal dengan

tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem saraf.

Efek sertaakibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti

berikut di bawah ini :

Pusing-pusing

Nafsu makan berkurang atau hilang

Terjadi diare

Badan panas atau demam

Berat badan turun

Kanker darah atau leukemia

Meningkatnya denyut jantung atau nadi

Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih   yang

jumlahnya berkurang