Kimia Inti Dan Radiokimia2

33
Radiokimia

description

Kimia Inti Dan Radiokimia2

Transcript of Kimia Inti Dan Radiokimia2

Page 1: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Radiokimia

Page 2: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Kimia inti?

Kimia inti adalah ilmu yang mempelajari struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi inti yang terjadi pada proses peluruhan radio nuklida dan transmutasi inti

Radiokimia: mempelajari zat radioaktif dan penggunaannya dengan teknik2 kimia.

Kimia radiasi: bidang kimia yang mempelajari efek radiasi radioaktif terhadap materi.

Page 3: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Nuklida

Nuklida spesies nuklirContoh: 6C12, 7N14, 6O18

Rumus umum: ZXA dengan, Z= nomor atom -- N = A-Z A=nomor massa

Berdasarkan kesamaan dalam nilai A, Z, dan N, nuklida-nuklida digolongkan menjadi 4 tipe.

ANZX

Page 4: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Penggolongan Nuklida

Isotop kelompok nuklida dengan Z sama Contoh: 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208

Isobar kelompok nuklida dengan A sama Contoh: 6C14, 7N14, 8O14

Isoton kelompok nuklida dengan N sama Contoh: 1H3, 2He4

Isomer inti nuklida dengan A dan Z sama tetapi berbeda dalam tingkat energinya Contoh: Co60m, Co60

Page 5: Kimia Inti Dan Radiokimia2

5 Kelompok nuklida berdasar kestabilan dan proses pembentukannya di alam

Nuklida stabil secara alamiah tidak mengalami perubahan A maupun Z, misal: 1H1, 6C12, 7N14

Radionuklida alam primer radionuklida yang terbentuk secara alamiah dan bersifat radioaktif. Disebut primer karena waktu paruh panjang sehingga masih bisa ditemukan sampai sekarang. Contoh: 92U238 dengan waktu paruh=4,5x109 th

Radionuklida alam sekunder radiaktif dan dapat ditemukan dialam. Waktu paruh pendek, tidak dapat ditemukan di alam, tetapi dapat dibentuk secara kontinu oleh radionuklida alam primer, misal 90Th234 dengan waktu paruh 24 hari.

Page 6: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Radionuklida alam terinduksi Misal 6C14 yang dibentuk karena interaksi sinar kosmik dan nuklida 7N14 di atmosfir.

Radionuklida buatan merupakan radionuklida yang terbentuk tidak secara alamiah, tetapi hasil sintesis.

Page 7: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Kestabilan inti

Faktor penentu kestabilan:Angka banding jumlah netron terhadap

proton (n/p) yang terkandung dalam inti. Inti yang paling stabil adalah inti yang mempunyai nomor atom sampai 20, memiliki n/p=1 (kestabilan diagonal)

Pasangan nukleon yang ditunjukkan oleh hukum genap-ganjil

Energi pengikat inti pernukleon.

Page 8: Kimia Inti Dan Radiokimia2

kestabilan inti pada unsur dipengaruhi oleh perbandingan antara jumlah neutron dan proton dalam inti, jumlah proton >neutron (p/n) maka inti tidak stabil

isotop dengan n/p diatas garis stabilitas inti maksimum akan menjadi stabil dengan melakukan peluruhan beta

isotop dengan n/p dibawah garis stabilitas inti maksimum akan menjadi stabil dengan menangkap elektron

emisi positron terjadi pada inti ringan

penangkapan elektron terjadi pada inti berat

Kestabilan inti

Kestabilan inti

Slide 33 dari 54

Page 9: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Pita kestabilan inti

garis merah disebut garis stabilitas inti maksimum, Z=NWarna hijau menunjukkan isotob inti yang stabilWarna coklat menunjukkan daerah bayangan

Z

N

Kestabilan inti

Slide 34 dari 54

Page 10: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Angka Banding n/p

Apabila nuklida-nuklida stabil dihubungkan maka akan diperoleh pita kestabilan inti.

Unsur-unsur sampai dengan nomor atom 20 pita kestabilan inti membentuk sudut 45o dengan sumbu N dan Z (n/p=1).

Suatu inti dikatakan bersifat radioaktif karena ia mengalami peluruhan spontan disertai pemancaran radiasi.

Page 11: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Jenis radiasi yang dipancarkan

Partikel dasar

Massa relatif

Muatan Simbol Jenis

Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel

Negatron (beta)

0 -1 -, -1e0 Partikel

Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel

Gamma 0 0 Gelombang

elektromagnet

Proton 1 +1 1p1, 1H1 Partikel

Netron 1 0 0n1 Partikel

Page 12: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Hukum Genap Ganjil

Dari jumlah nuklida stabil di alam, jika dikelompokkan berdasarkan jumlah proton (Z) dan jumlah netron (N) penyusunnya maka akan diperoleh data sbb:

Data diatas menunjukkan urutan kestabilan relatif adalah Z genap, N genap > Z genap, N ganjil> Z ganjil, N ganjil > Z ganjil, N ganjil.

Inti yang stabil menghendaki jumlah proton dan netron genap

Jenis nuklida Jumlah nuklida stabil

Z genap, N genap 165

Z genap, N ganjil 55

Z ganjil, N genap 50

Z ganjil, N ganjil 4

Page 13: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Energi Pengikat Inti

Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan netron.

Berdasarkan hukum kesetaraan massa dan energi, selisih massa tersebut adalah merupakan energi pengikat nukleon dalam inti.

Semakin besar energi pengikat inti per nukleon, semakin stabil nuklidanya.

Page 14: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Reaksi Inti Spontan dan Buatan

Unsur paling berat yang terjadi secara alamiah adalah uranium.

Isotop uranium 92U238 secara spontan akan memancarkan partikel alfa menjadi 90Th234.

Peluruhan 90Th234 dengan memancarkan sinr beta akan menghasilkan 91Pa234.

Unsur-unsur dengan Z > 92 yang dikenal dengan unsur buatan dihasilkan dari penembakan inti dengan proton, partikel alfa atau ion-ion positif unsur periode kedua.

Page 15: Kimia Inti Dan Radiokimia2
Page 16: Kimia Inti Dan Radiokimia2
Page 17: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Jenis Peluruhan Radioaktif

Peluruhan alfaPeluruhan betaPeluruhan gamma (transisi isomerik)Pembelahan spontanPemancaran netronPemancaran netron terlambat

Page 18: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Peluruhan alfa

Partikel alfa terdiri atas 2 proton dan 4 netron (partikel relatif besar).

Agar suatu nuklida mampu melepaskan partikel alfa, inti harus relatif besar.

Contoh:

84Po210 82Pb206 + 2He4.

Page 19: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Peluruhan beta

3 jenis peluruhan beta: Pemancaran negatron (beta negatif) Pemancaran positron (beta positif) Penangkapan elektron (electron capture, EC).

Contoh:

19K40 20Ca40 + -10;

Pemancaran negatron terjadi jika n/p > isobar yang lebih stabil, maka dalam inti terjadi perubahan 1 n menjadi 1 p : 0n1 1H1 + -

10 +

21Se44 20Co44 + +10.

22Ti44 + -1e0 21Se44.

Page 20: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Peluruhan Gamma (transisi isomerik)

Transisi diantara isomer inti.Seringkali suatu inti berada pada tingkat

kuantum diatas tingkat dasarnya (metastabil).

Waktu paruh transisi isomerik kebanyakan dalam orde <10-6 detik.

Contoh:

27Co60m 27Co60 +

Page 21: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Pembelahan spontan

Peluruhan dengan pembelahan spontan hanya terjadi pada nuklida sangat besar.

Nuklida yang sangat besar membelah diri menjadi 2 nuklida yang massanya hampir sama disertai pelepasan beberapa netron.

Contoh:

98Cr254 42Mp108 + 56Ba142 + 4 0n1

Page 22: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Pemancaran netron

Prose peluruhan ini terjadi pada nuklida yang memiliki kelebihan netron relatif terhadap inti yang stabil.

Contoh:

36Kr87 36Kr86 + 0n1

Page 23: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Pemancaran netron terlambat

Proses peluruhan terjadi dengan didahului oleh pemancaran negatron kemudian dilanjutkan dengan pemancaran netron.

Contoh:

35Br87 36Kr87 + -10 36Kr86 + 0n1

35Br87 disebut pemancar netron terlambat

Page 24: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Kinetika reaksi inti dan waktu paruh

Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak tergantung lingkungan (suhu, tekanan, keasaman, dll). Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah nuklida.

Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan jumlah radionuklida, yang dinyatakan dengan:-dN/dt N; dengan N=jumlah radionuklida, t=waktu

Page 25: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Kinetika reaksi inti dan waktu paruh

Perbandingan dapat diubah menjadi persamaan dengan memasukkan tetapan perbandingan .-dN/dt N-dN/dt = N laju perluruhan=keaktifan(A)A = -dN/dt A = NdN/N = - dt (diintegralkan)Nt=N0.e- t

Page 26: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Kinetika reaksi inti dan waktu paruh

Jika N0 dan diketahui maka dapat dihitung radionuklida N pada tiap waktu t.

Daftar tetapan peluruhan tidak ada, yang ada daftar waktu paruh nuklida sudah dikenal.

Jika t = t½, maka N = ½ N0

ln ½ N0/N0 = - t½

t½ = ln 2

t½ = 0,693 t½ = 0,693/

Page 27: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Satuan keradioaktifan dan dosis radiasi

Keaktifan suatu zat radioaktif adalah jumlah peluruhan (disintegrasi) per satuan waktu.

Satuan keaktifan suatu zat radioakt9if adalah Curie (Ci), semula didasarkan pada laju disintegrasi 1 gram radium, tetapi sekarang didefinisikan sebagai 3,7 x 1010 disintegrasi S-1.

Satuan keaktifan dalam SI adalah becquerel (Bq) yang didefiniskan sebagai 1 disintegrasi S-1.

1 Bq = 1 disintegrasi/SKeaktifan jenis adalah keaktifan per gram

cuplikan zat radioaktif.

Page 28: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Satuan keradioaktifan dan dosis radiasi

Satu rad adalah jumlah energi radiasi yang diserap 100 erg per gram bahan.

Dalam SI satuan dosis adalah Gray (Gy) yang didefinisikan sebagai 1 JKg-1.1 Gy = 100 rad.

Page 29: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Reaksi Fisi

Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan netron

Setiap reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan energi sekitar 200 Mev.

Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk menembak inti lain sehingga terjadi pembelahan inti secara berantai.

Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram 235U ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada pembakaran 500ton batubara.

Page 30: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Reaksi Fusi

Reaksi penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi satu inti yang lebih berat.

Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar.

Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama untuk mengatasi gaya tolak menolak kedua inti yang akan bergabung.

Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi, sekitar 100 juta derajat.

Pada suhu tersebut tidak terdapat atom melainkan plasma dari inti dan elektron.

Page 31: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Reaksi Fusi

Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat besar.

Energi yang dihasilkan cukup untuk menyebabkan terjadinya reaksi fusi berantai yang dapat menimbulkan ledakan termonuklir.

Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan energi pembakaran 20ribu ton batubara.

Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fisi: Energi yang dihasilkan lebih tinggi Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi adalah

nuklida-nuklida stabil.

Page 32: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Aplikasi Reaksi Inti dan Keradioaktifan

Reaksi inti (fusi dan fisi) sebagai penghasil energi listrik.

Penentuan umur (dating) batuan atau fosil.Dalam bidang kimia:

Analisis pengenceran isotop Analisis pengaktifan netron sebagai perunut dalam

menentukan mekanisme reaksi kimia.Dalam bidang kedokteran, radioisotop digunakan

sebagai perunut dalam terapi kanker.Dalam bidang pertanian, radioisotop digunakan

sebagai perunut dan juga untuk memperoleh bibit unggul (pemuliaan tanaman).

Page 33: Kimia Inti Dan Radiokimia2

Contoh soal:

Ditemukan tulang suatu binatang purba yang mempunyai keaktifan C14 2,75 dpm/g. Perkirakan berapa tahun yang lampau binatang itu hidup? (t½ C14 = 5668 tahun).