Radioanatomi Gi

92
RADIOANATOMI GASTROINTESTINAL Muhammad Adhitya Wicaksono 1102009177

description

radiologi

Transcript of Radioanatomi Gi

RADIOANATOMI GASTROINTESTINAL

RADIOANATOMIGASTROINTESTINALMuhammad Adhitya Wicaksono1102009177

Saluran PencernaanMulutFaringEsofagusLambungUsus kecil / besar

Gastrointestinal Tract

Struktur tubular menghubungkan faring dengan lambungPanjang: 25 cmBerjalan dari cranialTerletak di linea mediana di belakang trakheaPada saat trakhea bercabang jadi bifucartio trakhea, esofagus berjalan sebelah agak kiri

GasterSaluran cerna antara esofagus dan usus halusLetaknya sebagian besar ditutupi oleh igaIntraperitonealBerbentuk seperti huruf J dengan:- 2 lubang : osteum cardiacum dan pyloricum- 2 curvatura : mayor dan minor- 2 permukaan : anterior dan posterior

Duodenum : terfiksir, yejunum dan ileum mobile.Batas antara duodenum dan yejunum adalah ligamentum treits.Perbedaan yejunum dengan ileumLekukan lekukan yejunum terletak pada bagian atas rongga atas peritoneum di bawah sisi kiri mesocolon transversum ; ileum terletak pada bagian bawah rongga peritoneum dan dalam pelvis.pada bagian bawah lipatan ini tidak ada.

Jejunum lebih besar, berdinding lebih tebal dan lebih merah dari pada ileum.

Dinding jejunum terasa lebih tebal karena lipatan mukosa yang lebih permanen yaitu plica circularis, lebih besar, lebih banyak dan pada yejunum lebih berdekatan ; sedangkan pada bagian atas ileum lebar

Mesenterium jejunum melekat pada dinding posterior abdomen diatas dan kiri aorta, sedangkan mesenterium ileum melekat dibawah dan kanan aorta

Bentuk huruf CPanjang : 25 cmMuaranya empedu dan pankreasAda 2 lengkung : flexura duodeni inferior dan superior3 bagian duodenum :- Pars superior duodeni,- Pars decendens duodeni, - Pars inferior* Pars Horizontalis (melintang)*Pars asendens (keatas)IntraperitoneumPanjang : 6 mDimulai dari junctura duodenojejunalis dan berakhir pada junctura ileocaecalis

COLON ASCENDENSPanjang : 13 cmLetak : regio iliaca kananBerjalan dari caecum sampai permukaan inferior lobus kanan hati dan membentuk flexura coli dextraCOLON TRANSVERSUMPanjang : 38 cmMenduduki regio umbilicus dan hipogastriumBerjalan dari flexura coli dextra sampai ke flexura coli sinistraAppendiks VermiformisPanjang: 8-13 cm Lebar 1 cmBerbentuk cacingTerletak pada regio iliaca kananLumen sering tertimbun makanan sering terinfeksi menjadi appendisitis

CaecumTerletak di bawah perbatasan antara ileum dan usus besar yaitu pada fossa iliacaPanjang : 6 cm, 8,5 cm

Colon Descenden dan sigmoideumPanjang : 25 cmLetak : regio iliaca kiriBerjalan dari flexura coli sinistra hingga pinggir pelvis dan melanjutkan diri menjadi colon sigmoideumLebar sigmoid 2,5 cm

3

Organ dan Kelenjar aksesori :Gigi dan lidahKelenjar ludahLiverKantung empeduPankreas

Pemeriksaan Radiologik traktus digestivus dapat dibagi menjadi 2 golongan besar :1.Pemeriksaan tanpa kontras (foto polos)2.Pemeriksaan dengan kontrasa.Kontras PositifBarium Sulfat (BaSO4) (water insoluble)Iodium (water soluble)b.Kontras NegatifUdaraCO2

Dapat digunakan Single Contrast (SC), ataupun Double Contrast (DC).DC digunakan untuk mendeteksi lesi-lesi kecil dan karsinoma yang masih dini.

Orofaring

ESOPHAGUS

Esofagus : tabung muskular yang menghubungkan laringofaring & lambungPanjang (pada dewasa) : 18-25 cmAnterior : trakeaPosterior : vertebra

Dimulai dari leher (batas bawah kartilago krikoid) berhadapan dengan vertebra C5 and C6Memanjang ke inferior di depan kolumna vertebra, melalui mediastinum superior dan posteriorMelewati diafragma (melalui esofageal hiatus), memasuki abdomen dan berakhir pada orifisium cardiac lambung, berhadapan dengan vertebra T11

Foto esofagografiPosisi: AP (anterior-posterior)Lumen esofagus terisi kontras dengan baik - tidak ada bagian yang menyempit - tidak ada filling defect or additional shadowKesimpulan: Esophagus normal

Normal

Bagian-Bagian Esofagusa) Cervikal (panjang 4-5 cm) :- dimulai dari faringoesofageal junction sampai ke suprasternal notch- batas anterior : trakea ; posterior : vertebra ; lateral : kelenjar tiroid dan carotid sheathsb) Thorakal : - dari suprasternal notch ke hiatus diafragma- pada T4, esofagus terletak di posterior kanan arkus aorta- pada T8 hiatus diafragma, esofagus terletak di sebelah anterior aortac) Abdominal (panjang : 1,25 cm) :- dari hiatus diafragma ke orifisium cardiac lambung

ESOFAGOGRAFITujuan : untuk melihat kondisi esophagusYang dinilai :1/3 proksimal, 1/3 tengah, 1/3 distalKontrasDewasa : Barium SulfatAnak : Yodium cairIndikasiDewasa : Sulit menelan, Tumor oeshopagus, Varises Oeshopagus, Tertelan zat kimia-luka bakar, striktur esophagusAnak : Setiap menyusu muntah kelainan kongenital

Ada dua fase padaesophagogram :1.Fase pengisian (full filling) : akan tampak bayangan esofagus dengan mukosa yang rata , dengan indentasi/penyempitan pada beberapa tempat yang bersifat normal :Indentasi knob aortaIndentasi bronkhus utamaAtrium kiriHiatus esophagus

2.Fase pengosongan Akan tampak gambaran pada esophagus yang berupa garis-garis yang sejajarKadang terlihat pula bayangan dari udara

Esofafogram

Penyempitan Normal Esophagus

Arkus aorta Bronkus primer kiriAtrium kiriHiatus esofagusHal-hal yang harus diperhatikan pada radiologi esofagus :Gangguan motilitasPenyempitan atau pelebaran yang abnormal DivertikulumInflamasi UlserasiFilling defectNodular mukosa / plak

Proyeksi AP atau PAPosisi pasien tegak atau supinasi / pronasiArah sinar : bidang midsagittal pada kasetBagian bawah kaset diletakkan di ujung bawah xyphoidPasien minum kontras (barium meal) sebelum dan selama paparan sinar

Posisi RAO atau LAORotasikan pasien 35-40 derajatArah sinar di sekitar 2 inchi lateral terhadap MSP (Mid Sagital Plane)Bagian bawah kaset berada di bawah xyphoid

Proyeksi LateralPasien pada posisi lateralArah sinar bidang midcoronal berada pada kasetBagian bawah kaset berada di bawah prosesus xyphoideusPasien minum kontras (barium meal) sebelum dan selama penyinaran

FOTO ABDOMEN NORMALHal-hal yang harus diperhatikan pada Foto Polos Abdomen, adalah :Gambaran udara UsusGambaran jaringan lunak (soft tissue)Gambaran organ-organ intra abdominalHeparLienRenalTraktus Urinarius

Jaringan lunakGaris preperitoneal fatPsoas lineOrgan-organ Intra abdominalHeparLienRenal

Gambaran Soft Tissue & Organ-organ Intra abdominal

A Foto polos abdomen normal. Batas bawah dari posterior liver, sudut hepatic (H), dan batas bawah lien/spleen (S). Kedua ginjal/kidney (K) dan bayangan otot psoas (kepala panah). Garis properitoneal fat dapat dilihat secara bilateral (panah). B. Diagram foto polos abdomen.

FOTO POLOS ABDOMEN

Gas pada lambungSELALU terlihatGas pada 2 atau 3 loops usus halus (D = 2.5 cm)(pada orang dewasa biasanya tidak terlihat)Gas pada rektum dan sigmoidHAMPIR SELALU terlihatPola normal gasFOTO POLOS ABDOMEN

Gambaran Udara pada usus halus (sentral) dan usus besar perifer(foto abdomen dengan kontras)USUS HALUSUSUS BESARFoto Polos Abdomen, AP, Supine, kondisi cukuptampak preperitoneal fat line jelasPsoas line tegas dan simetrisRenal out line jelasTampak udara usus (+), tak tampak gambaran distensi ususSistema tulang baik

Kesan : Tak tampak kelainan pada abdomen

Contoh Pembacaan Foto Abdomen NormalLAMBUNG

Lambung pembesaran dari traktus digestivus, berbentuk J, terletak di antara esofagus dan usus halus Secara anatomis, pada posisi berdiri, lambung terletak pada regio epigastric, umbilikal, dan hipokondriac kiri Panjang 30cm, lebar 15cm Kapasitas 1500 cc (pada orang dewasa) Terdapat mukosa yang berlipat-lipat membentuk rugae. Rugae akan menghilang (terdistensi) jika lambung terisi makananBody Habitus - Effect On PositioningHypersthenicHorizontal dan superiorAsthenicVertical dan inferiorSthenicBiasa ditemukan antara prosesus xyphoideus dan krista iliaca

Barium Meal Study Cardia Fundus Body PylorusAntrum Greater curvature Lesser curvature

Bagian-bagian Lambung Cardiac : - pertemuan antara esofagus & lambung - terdapat sfingter cardiac Fundus : - Bagian paling superior, di atas cardiac - Terlihat seperti gelembung gaster pada foto toraks Body : - Dimulai dari cardiac notch sampai angular notch - Terdiri dari rugae Antrum dan Pylorus - Bagian paling distal - Panjang pylorus 3cm - Sfingter pylorus memisahkan lambung & duodenum

Lambung Fundus lambung Gastroesophageal JunctionBody lambungBarium Meal Study

Fundus lambung. Terlihat lipatan mukosaPyloric Antrum dan Duodenal Bulb C-Loop dari Duodenum Maag DuodenumBarium MealPada erect :Pada mukosa gaster tepatnya di fundus ada gambaran lusenPada korpus ada cairanTerisi zat kontras

40

Posisi Foto LambungPosisi PasienErectSupineProneLateralOblique

42

Proyeksi SinarAntero-PosteriorPostero-AnteriorLateral

PA : posterior-anterior, maksudnya sinar X lebih dulu mengenai bagian tubuh posterior lalu menembus ke anterior.AP : Anterio-posterior kebalikannyaLateral kiri : film di kiri penderita, sinar dari kananLateral kanan : kebalikannyaOblik : arah sinar membentuk sudut terhdp bidang transversal tubuhDikenal RAO(right anterior oblique),LAO,RPO & LPODekubitus : RLD & LLDRLD = Right Lateral Decubitus = pasien baring dgn sisi kanan di meja, kaset/film di belakang, sinar dari depan mis: untuk mendeteksi cairan/efusi pleura kanan yang masih sedikit.LLD = Left Lateral Decubitus ( sebaliknya)

47

Barium Follow ThroughAP Supine

Duodenum dan jejunum memperlihatkan feathery app (seperti bulu-bulu) sedangkan ileum memperlihatkan tubular app (seperti tabung atau selang)50Usus HalusAbdomen 3 PosisiSupine : sinar dari arah vertikal dengan proyeksi anteroposterior (AP).Posisi duduk/setengah duduk/berdiri jika memungkinkan dengan sinar horizontal proyeksi AP.LLD (left lateral decubitus) dengan sinar horizontal, proyeksi AP.

Posisi Supine APPosisi supine untuk melihat Distribusi ususPreperitonial fat kanan dan kiri baik atau menghilangGaris psoas kanan dan kiri baik, menghilang,atau adanya perselubungan (bulging). Batu yang radioopak , kalsifikasi atau benda asing yang radioopakKontur ginjal kanan dan kiriGambaran usus halus: Pelebaran lambung,usus halus, kolonPenyebaran dari usus-usus yang melebarKeadaan dinding ususKesuraman yang dapat disebabkan oleh cairan di luar usus atau massa tumor

Posisi Left Lateral DecubitusUntuk melihat air fluid level dan kemungkinan perforasi usus.Untuk melihat ada udara bebas letaknya antara hati dengan dinding abdomen atau antara pelvis dengan dinding abdomen

Posisi Erect/Semi ErectUntuk melihat air fluid level dalam usus atau di luar ususUdara bebas di bawah diafragmaGambaran cairan di rongga pelvis atau abdomen bawah

Sinar mengarah ke L1 L2Single v. Double ContrastSingle ContrastMemperlihatkan ukuran, bentuk, dan posisi lambungMenilai perubahan kontur lambung selama peristaltikMelihat pengisian dan pengosongan duodenal bulb

Double Contrast

Lapisan mukosa dapat terlihatLesi yang kecil lebih sulit dinilaiMetode : barium dikeluarkan dari tubuh pasien, kemudian udara dimasukkan dan memenuhi lambung yang masih dilapisi lapisan barium tipis

A. StomachB. Descending colonC. Hepatic flexureD. Left psoas marginE. Splenic flexureF. LiverG. CecumH. SacrumI. Left iliac boneJ. Left femoral head

Proyeksi AP Proyeksi AP Oblique Posisi : supinasi Arah sinar : MSP pada L1-L2 Struktur : barium yang terisi pada fundus Posisi : supinasi Rotasikan pasien 45 derajat Arah sinar : - tegak lurus L1-L2 - antara kolumna vertebra dengan batas lateral kiri abdomen Struktur : barium yang terisi pada fundus Penilaian :Seluruh anatomi terlihat Tidak ada rotasiPenyinaran cukup untuk mempenetrasi bariumSaluran pyloric dan duodenal loop terlihat pada pasien hipo/asthenic Proyeksi PA

Rotasi 40-70 derajatPenilaian : Seluruh anatomi terlihat Tidak ada superimposisi pilorus dan duodenal bulb Duodenal bulb dan loop terlihat jelas (posisi terbaik)Proyeksi PA Oblique

Posisi : lateral kananPenilaian :Tidak ada rotasiSeluruh anatomi terlihatSaluran pyloric dan duodenal bulb terlihat pada px hyperesthenicProyeksi Lateral

USUS HALUSDimulai dari orifisium pilorik lambung hingga katup ileocecalPanjangnya 6-7 m dengan diameter yang menyempit dari awal hingga akhirDiameter 2,5cmTerdiri dari duodenum, jejunum, dan ileumMukosa terdiri dari tonjolan berupa vili-vili (valvula circulares/conniventes) untuk pencernaan dan penyerapan makanan

USUS HALUSUSUS HALUS

RELASI USUS HALUSAnterior Greater omentum Dinding abdomen Dikelilingi kolon Sebagian usus halus ekstensi ke arah pelvis

Panjang : 20-25cmBerbentuk C, dan merupakan bagian terbesar dari usus halusTerbagi menjadi 4 bagian :Superior (panjang 5cm)- dari orifisium pilorik lambung leher kantungempedu- terletak di sebelah kanan vertebra L1 [awal dari duodenum bagian ini secara klinis disebut duodenal bulbsebagian besar ulkus duodenum terjadi disini]Duodenum

Descending (panjang 8-10cm)- dari leher kantung empedu batas bawah L3- letak retroperitoneal- terdapat ampula opening pancreatic duct dan common bile duct

Transversal (panjang 10cm)- dari L3 berjalan ke kiri lalu mengarah ke atas- bagian terpanjang duodenum; melewati vena kava inferior, aorta, dan kolumna vertebralis

Ascending - Melewati ke arah kiri atau ke atas aorta hingga + tepi atas vertebra L2 dan berakhir di duodenojejunal flexure; terdapat ligamen treitzGASTER - DUODENUM

Jejunum

Panjang 2 m Diameter 4 cm Sebagian besar terletak di regio umbilikal Bagian permukaan terdapat plika sirkularis (lipatan sirkular) yang terdiri dari vili-viliIleum

Panjang 3,5 m Sebagian besar teretak di regio hypogastric Ileum bergabung dengan usus besar (caecum) melalui ileoceacal junction di kanan bawah abdomenJEJUNUM - ILEUM

JejunumProksimal 2/5 usus halusSebagian besar berada pada kuadran kiri atas abdomen dan memiliki diameter yang lebih besar dan dinding yang lebih tebal dari ileum

IleumDistal 3/5 usus halusSebagian besar terletak pada kuadran bawah kanan abdomen

3 Cara pemasukan kontras OralRetrogradeReflux filling via barium enemaInjeksi langsung kontras melalui tuba NGEnteroclysis (kontras dimasukkan melalui tuba dari hidung sampai ke duodenum. Gambaran diambil saat kontras melaluinya) RADIOGRAFI USUS HALUSProyeksi AP/PAPasien supinasi atau pronasiSinar : level L2 (awal) krista iliaca (akhir)Teruskan melakukan radiografi sampai barium sampai terminal ileumFluoroscopic spot films akan diambil pada terminal ileum

Immediate15 minutes30 menit

1 jamUSUS BESAR

USUS BESARMemanjang dari ileocaecal juction hingga anusPanjang + 1.5 mDiameter lebih besar dari usus halus

Letak usus besar : Groin kanan flank kanan hypochondrium kanan tepat di bawah hati, berbelok ke kiri (flexure kolik kanan/flexure hepatik) menyeberangi abdomen menuju hypochondrium kiri tepat di bawah limpa, berbelok ke bawah (flexure kolik kiri) flank kiri groin kiri rongga pelvis (kolon sigmoid) posterior (rectum-anus)Terdiri dari :Ascending colon Transverse colon Descending colon Sigmoid Rectum Anal canal

USUS BESAR

Barium Enema Study (Double Contrast Study) of Large IntestineDescending Colon (25cm)Transverse Colon (50cm) Ascending Colon (15cm) Fleksura Hepatika Colon Fleksura splenic Colon Sigmoid Colon (40cm) Rectum (12cm) Indikasi Foto Usus BesarTerdapat tanda-tanda Ileus paralitikTerdapat tanda-tanda perforasi ususTanda-tanda obstruksi yg sudah lama (>8jam)Tanda-tanda peritonitisInfeksi akut dari GIT

Pemeriksaan Colon in Loop atau Barium EnemaKontras yang dipakai : Barium Sulfat Encer

PersiapanColon harus dikosongkan dari kotoranSesedikit mungkin udara dalam usus halusDiberikan pencahar 1-2 hari sebelum pemeriksaan dengan puasa sebelum datang untuk diperiksaDilakukan lavement 1 hari dan sesaat sebelum pemeriksaan COLON Gambaran RadiologikBangunan Haustre sepanjang Kolon yang dapat diikuti dan berkesinambunganMukosa kolon terlihat sebagai garis-garis tipis halus, melingkar teratur yang disebut linea innominataSekum terletak dibawah wilayah illiocaekal sepanjang 6,5 cm dan lebar 8,5 cm.Normal sekum menunjukkan kontur yang rata dan licinSigmoid merupakan bagian kolon yang berkelok-kelok, berbentuk huruf SRektum dimulai setinggi S3, dinding posteriornya mengikuti kelengkungan sakrum

Usus HalusUsus BesarHaustraValvulae conniventes(vili)Jumlah loopsPersebaran loopsKurva (cekungan) loopDiameter loopFesesTidak adaAda di jejunumBanyakTengahKecil30-50 mmTidak adaAdaTidak ada

SedikitTepiBesar>50 mmMungkin adaPerbedaan Usus Halus Usus BesarSingle / Double contrastSingle demonstrates anatomy and tonus (contraction) of colon, along with most abnormalities

Double allows visualization of lumen along with any polyps or lesions

Radiografi Usus Besar1. Posisi AP : - supinasi - sinar : krista iliaca2. Posisi PA : - pronasi - sinar : krista iliaca3. Posisi PA aksial : - pronasi - sinar :30-40 derajat kaudal dari ASIS (Anterior Superior Iliac Spine) - memperlihatkan rectosigmoid4. Posisi AP oblique : - supinasi - rotasikan pasien 35-45 derajat - sinar : 2,5-5 cm lateral dari tengah krista iliaca - LPO : fleksura kolon kanan, ascending dan sigmoid - RPO : fleksura kolon kiri, descending colon - harus memperlihatkan keseluruhan bagian kolon5. Posisi PA oblique : - pronasi (RAO) - sisi kiri diangkat, rotasikan pasien 35-45 derajat - sinar : 2,5-5 cm lateral dari tengah krista iliaca - Paling baik memperlihatkan fleksura hepatika dan (lainnya) ascending colon, dan sigmoid

Radiografi Usus Besar6. Posisi PA oblique : - pronasi (LAO) - sisi kanan diangkat, rotasikan pasien 35-45 derajat - sinar : 2,5-5 cm lateral dari tengah krista iliaca - paling baik memperlihatkan fleksura splenik dan (lainnya) descending colon7. Posisi lateral : - lateral (kiri atau kanan) - sinar : bidang midcoronal setinggi ASIS - paling baik memperlihatkan rectum dan distal sigmoid8. Posisi lateral dekubitus Kiri : - PA atau AP - bagian atas terisi udara (jangan overpenetrated oleh sinar)9. Posisi tegak : - memperlihatkan udara pada fleksura dan transverse kolon10. Posisi Chassard Lapine : - memperlihatkan rektum, rectosigmoid junction, dan sigmoid TRACTUS BILIARISTeknik pemeriksaan antara lain : kolesistografi oral,intravena,perkutan transhepatik, langsung,USGdan CT-Scan, isotop dan angiografi.

Gambaran Radiologik yang normalFungsi konsentrasi tinggi (densitas baik)Besarnya tidak lebih dari 6x4 cm,dengan volume 25-50 cmFungsi ekskresi baik (30 menit setelah fatty-meal,besarnya tinggal 50 % dari semula)Tidak ada filling defectBila ductus choledochus terlihat, maka diameter tidak boleh melebihi 1 cm.Konturnya rata, regulerKadang bisa tampak bentuk yang masih dalam batas normal, berupa Phrygian cap

Terima Kasih..