Pengoperasian GI

45
PENGOPERASIAN GARDU INDUK

description

Pengoperasian GI

Transcript of Pengoperasian GI

Page 1: Pengoperasian GI

PENGOPERASIAN GARDU INDUK

Page 2: Pengoperasian GI

Mengoperasikan GI

Wewenang danTanggung Jawab

Wewenang dantanggung jawaboperator dalam

pengoperasian GI

Wewenang dantanggung jawab

unit GI dalamsistem

Page 3: Pengoperasian GI

Wewenang dan Tanggung Jawab Operator dalamPengoperasian GI

Bertanggung jawab thd kelangsungan operasi GI dengan menjaga keandalan & penampilan peralatan setiap saat;

Bertanggung jawab thd keamanan peralatan listrik yang terpasang;

Mencatat dan melaporkan hasil penunjukan meter ke piket system secaraperiodik;

Melaksanakan perintah piket yang sesuai dengan prosedur dan melaporkan pelaksanaannya ke piket system;

Mencatat dan mereset alarm yang muncul, annunciator yang muncul, relay yang kerja bila terjadi gangguan;

Mengambil tindakan penyelamatan bila kondisi darurat tanpa terlebih dahulumemberi tahu kepada piket;

Menolak perintah bila tidak sesuai prosedur yang berlaku

Page 4: Pengoperasian GI

Wewenang dan Tanggung Jawab Unit GI dalamSistem

Menjamin keandalan suplai daya yang kontinu kepada konsumen;

Mengatur sistem aliran daya dengan menjamin kapasitas kemampuan GI dari daya yang masuk dengan daya yang dikirim ke GI atau ke konsumen;

Menjaga keseimbangan/kestabilan sistem suplai daya pada area/daerah operasi GI melalui pengaturan piket sistem;

Menjaga kondisi sistem tetap baik agar tidak terjadi gangguan yang diakibatkan: beban lebih, kesalahan manuver dan kesalahan internal lainnya.

Page 5: Pengoperasian GI

Macam-Macam Kondisi Operasi Gardu Induk

Operasi GI Kondisi Normal

Operasi GI Kondisi tidak normal

Operasi GI Kondisi baru

Page 6: Pengoperasian GI

Operasi GI Kondisi Normal

• GI beroperasi sesuai SOP normal, konfigurasi normal dan peralatan dalamkondisi baik serta mampu sesuai ratingnya

Page 7: Pengoperasian GI

Pengamatan, Pemeriksaan Dan Pengendalian Operasi Kondisi Normal

Pemeriksaan Dan Pengaturan Tegangan

Pengamatan Beban

Pemeriksaan Kabel TT

Pemeriksaan Transformator Tenaga

Pemeriksaan PMT

Pemeriksaan Sumber DC

Pencatatan Energi Listrik

Page 8: Pengoperasian GI

Pemeriksaan Dan Pengaturan Tegangan

• Tegangan harus diperiksa, dicatat dan dilaporkan secara periodik atausewaktu-waktu dibutuhkan baik pada penghantar, rel, maupun sekundertrafo;

• Dalam kondisi normal tegangan menunjukkan simetris baik Ph-n dan Ph-ph;bila tegangan tidak simetris dibandingkan dengan penghantar yang lainnya, akan tetapi tegangan yang lain normal kemungkinan sistem pengukurannyakurang baik;

• Bila tegangan sisi sekunder trafo terlalu rendah/tinggi maka aturlah tap trafonya.

Page 9: Pengoperasian GI

Pengamatan Beban

• Beban dan daya, dicatat dan dilaporkan secara berkala atau sewaktu-waktudibutuhkan pada penghantar dan trafo;

• Dalam kondisi normal beban diperbolehkan sebesar nominal dan simetris;

• Bila beban mencapai nominal/lebih informasikan pada UPB/UPD agar tidakmenambah beban;

• Bila beban melampaui nominal maka segera informasikan kepada UPB/UPD untuk ditindaklanjuti.

Page 10: Pengoperasian GI

Pemeriksaan Kabel TT

• Pemeriksaan manometer, tekanan gas SF6 pada terminal bushing kabel.

Page 11: Pengoperasian GI

Pemeriksaan Transformator Tenaga

• Pemeriksaan secara visual kondisi transformator, sistem pendinginnya(kipas, radiator, pompa), level minyak trafo, posisi tap changer, kondisisilicagel (kondisi biru/merah)

Page 12: Pengoperasian GI

Pemeriksaan PMT

• Indikator tinggi minyak, tekanan gas SF6, tekanan udara

• Pencatatan counter PMT

Page 13: Pengoperasian GI

Pemeriksaan Sumber DC

• Pemeriksaan lampu indikator, level elektrolit, tegangannya

• Pemeriksaan DC untuk rel, motor PMT, lampu darurat, alarm dan lain-lain

Page 14: Pengoperasian GI

Pencatatan Energi Listrik

• Energi listrik (kWh) dicatat secara berkala baik pada penghantar, sekundertrafo dan pelanggan.

Page 15: Pengoperasian GI

Operasi GI Kondisi Tidak Normal

• GI beroperasi akan tetapi salah satu atau beberapa peralatan yang beroperasi sedang keluar akibatadanya pemeliharaan atau gangguan

• Upaya menekan jumlah gangguan:

• Merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan peralatan sesuai dengan buku petunjuk;

• Membuat rencana operasi;

• Mengadakan pemeliharaan relai secara periodik dan insidentil bila terdapat kecurigaan atas unjuk kerjarelai;

• Dalam melaksanakan operasi real time selalu mengikuti perkembangan cuaca;

• Mengadakan analisa gangguan;

• Mengembangkan sistem seirama dengan pertumbuhan beban;

• Mengadakan pemeliharaan daerah bebas sekitar SUTT, SUTM dan SUTR secara periodik;

• Mengadakan pendidikan secara berkesinambungan

Page 16: Pengoperasian GI

Prosedur Operasi GI Dalam Kondisi Pemeliharaan

• Tujuan:

• tidak mengganggu operasi

• menjamin keamanan dan keselamatan personil

• koordinasi antara kesiapan operasi dengan kesiapan pemeliharaan

• Prosedur Pemeliharaan dalam GI meliputi:

• Koordinasi pengaturan operasi dengan rencana pemeliharaan

• Tata cara kerja pengaman/pelaksanaan pemeliharaan

• Tata cara manuver peralatan yang akan dipelihara

Page 17: Pengoperasian GI

Koordinasi Pengaturan Operasi dengan RencanaPemeliharaan

Operasi dengan rencana pemeliharaan dilakukan oleh UPT dengan UPB dan Distribusi

Koordinasi antara PJ pelaksanaanpemeliharaan/operator GI denganpengatur operasi sistem real time

Page 18: Pengoperasian GI

Tata Cara Pengamanan Pelaksanaan Pemeliharaan

• Rencana Kerja Pemeliharaan Harus Jelas

• SPK yang telah disahkan, jadwal kerja yang telah disahkan dan dikoordinasikan, rencana urutanmanuver

• Penunjukan pengawas manuver, pengawas pemeliharaan, pengawas keselamatan kerja.

• Rencana Pengamanan Instalasi

• Penanggung jawab/pengawas pemeliharaan harus menjelaskan rencana pengamanan instalasikepada pelaksana manuver/operator tentang rencana pengamanan meliputi:

• Bagian – bagian peralatan yang bebas tegangan

• Bagian – bagian peralatan yang harus diperiksa tegangannya

• Bagian – bagian peralatan yang harus ditanahkan

• Pemasangan rambu – rambu peringatan

• Peralatan kerja yang harus dipergunakan.

Page 19: Pengoperasian GI

Tata Cara Manuver Peralatan

Page 20: Pengoperasian GI

Tata Cara Manuver Peralatan

Menerima perintah

Mempersiapkan peralatan

Melaksanakan manuver

Memberikan laporan

Page 21: Pengoperasian GI

Prosedur Manuver PMT Dan PMS Untuk PengoperasianDan Pembebasan Peralatan di Jaringan GI

Page 22: Pengoperasian GI
Page 23: Pengoperasian GI

Prosedur Operasi GI dalam Kondisi Gangguan

• Kondisi gangguan

• suatu kondisi berubahnya status dan fungsi peralatan karena pengaruh alam danatau peralatan itu sendiri yang mengakibatkan kondisi menjadi tidak semestinya

• Prosedur operasi GI dalam kondisi gangguan

• rangkaian tata cara yang dilakukan operator dalam mengatasi gangguan di GI

Page 24: Pengoperasian GI

Gangguan yang Ditimbulkan oleh Sistem Luar

Page 25: Pengoperasian GI

Gangguan yang Ditimbulkan oleh Sistem Setempat

Page 26: Pengoperasian GI

Tindakan dan Pemulihan Gangguan

Pembukaan Pemeriksaan Pelaporan

PenormalanPelaporan

Page 27: Pengoperasian GI

Pembukaan PMT

• Tindakan ini hanya dilakukan pada gangguan-gangguan yang mengakibatkan kehilangan beban/pemadaman GI.

• Pembukaaan PMT-PMT sebagai langkah pengamanan jaringan dalamkondisi gangguan, pelaksanaannya tergantung pada jenis gangguan

Page 28: Pengoperasian GI

Pemeriksaan dan Pencatatan Gangguan

• Pemeriksaan dan pencatatan kejadian gangguan meliputi:

• Pemeriksaan dan pencatatan PMT yang trip baik nama dan kondisinya;

• Pemeriksaan dan pencatatan relai yang kerja dan announciator yang muncul baiktempat/lokasi, jenis, fasanya dan waktu kerja relai (TD/moment);

• Pemeriksaan dan pencatatan kondisi fisik peralatan;

• Pencatatan waktu kejadian baik tanggal dan jam.

• Relay dan announciator yang bekerja setelah dicatat segera direset kecualiannounciator tertentu tidak dapat direset sebelum gangguan diatasi/dilokalisir.

• Pencatatan dan pemeriksaan gangguan harus jelas, lengkap dan akurat agar dapatdianalisa secara baik.

Page 29: Pengoperasian GI

Pelaporan Data/Informasi Gangguan

• Waktu gangguan (hari, tanggal, bulan, jam);

• Nama PMT yang trip dan relay/announciator yang bekerja;

• Beban sebelum gangguan;

• Kondisi fisik peralatan;

• PMT-PMT yang dibuka;

• Penyebab gangguan/kerusakan (bila sudah diketahui)

Page 30: Pengoperasian GI

Penormalan Dalam Mengatasi Gangguan

• Usaha penormalan kembali setelah terjadi gangguan antara lain:

• Mereset relai dan announciator yang bekerja;

• Memasukkan kembali PMT trip atau yang dibuka.

• Dalam memasukkan PMT terlebih dahulu mendapat persetujuan dengan UPB dantelah diadakan pemeriksaan secara seksama bahwa:

• Tidak ada kerusakan pada peralatan;

• Tidak ada indikasi gangguan berat seperti relai pengaman internal trafo;

• Setelah gangguan telah diatasi/dilokalisir.

• Bila relai dan announciator menyatakan gangguan pada tingkat peringatan/alarm dantidak menjatuhkan (trip) PMT, maka relai dapat direset kembali. Bila gagal segeradilakukan perbaikan.

Page 31: Pengoperasian GI

Pelaporan Hasil Penormalan Mengatasi Gangguan

• Bila penormalan berhasil dilakukan maka segera dilaporkan:

• Waktu/jam PMT/PMS masuk

• Beban setelah normal/masuk

• Lokasi gangguan dan penyebabnya

• Bila penormalan gagal/tidak berhasil laporkan:

• Waktu (jam) PMT dicoba dimasukkan

• Hasil pemasukan (trip kembali)

• Relai yang bekerja

• Permintaan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Page 32: Pengoperasian GI
Page 33: Pengoperasian GI

Operasi GI Kondisi Darurat

• Kondisi darurat (emergency) adalah musibah yaitu:

• pendudukan/huru-hara, kebakaran, bencana alam (banjir, gempa) yang dapatmembahayakan jiwa manusia dan kerusakan peralatan instalasi listrik aset PLN.

• Yang harus dilakukan Operator Gardu Induk:

• Membebaskan peralatan Gardu Induk yang terganggu dari tegangan (jikamemungkinkan);

• Melaporkan kepada Dispatcher, Piket/As.Man.Har/Manager UPT;

• Melakukan evakuasi (meninggalkan tempat) untuk menyelamatkan diri.

Page 34: Pengoperasian GI

Prosedur mengatasi kondisi darurat

• Langkah pengamanan:

• Pengendalian dari jaringan luar;

• Pembebasan tegangan atau membuka PMT tertentu

• Pemeriksaan kondisi peralatan

• Peralatan yang mengalami kelainan/rusak (nama, jenis dan banyaknya);

• Indikasi pada peralatan (terbakar, flashover, putus, retak dan lain-lain);

• Penyebabnya dan akibat dari kondisi darurat;

• Kondisi peralatan dalam kaitannya untuk kesiapan pengoperasian kembali.

• Pelaporan data/informasi kondisi darurat

• Hasil pemeriksaan segera dilaporkan ke UPB mengenai kondisi peralatan dan kemungkinan siap tidaknya untuk diopersikan kembali;

• Bila peralatan yang terganggu mengalami kerusakan dan perlu adanya perbaikan maka informasikan ke Asman OPHAR UPT untuk ditindak lanjuti.

• Penormalan

• Pelaporan hasil penormalan

Page 35: Pengoperasian GI

Operasi GI Kondisi Baru

• GI beroperasi dalam keadaan semua/sebagian peralatan baru pertama kali dioperasikan

• Masalah umum:

• Masalah kontrak pembangunan dan pengoperasian;

• Masalah kelayakan operasi dan kesiapan perangkat proteksi dan operatornya;

• Masalah yang timbul akibat adanya pemasangan alat baru;

• Kesiapan peralatan penunjang seperti telemetering & telekomunikasinya.

Page 36: Pengoperasian GI

Prosedur Operasi Gardu Induk Dalam Kondisi Baru

Kelayakanoperasi

Koordinasirencanaoperasi

Pelaksanaanoperasi

Page 37: Pengoperasian GI

Kelayakan Operasi

• Hasil pengujian peralatan/instalasi baru yang telah memenuhi standartertentu

• Data kapasitas peralatan/instalasi, gambar single line diagram dan control

• Relai yang terpasang dan yang terkait telah disetting dan dikoordinasikan

• Terdapat petunjuk operasi/pembebanan dan pemeliharaannya.

Page 38: Pengoperasian GI

Koordinasi Rencana Operasi

• Koordinasi dilakukan dengan cara pemberian informasi berupa:

• Jadwal pengoperasian

• Rencana konfigurasi jaringan

• Rencana pembebanan

• Pernyataan laik operasi

Page 39: Pengoperasian GI

Pelalaksanaan Operasi

• Pengecekan ulang peralatan:

• Sumber DC/Battere ke relai, PMT dan lain-lain;

• Sistem proteksi dan control (relai, meter, alarm);

• Sistem pemadam kebakaran

• Bila normal catat hasil pengamatan dan lapor ke UPB.

• Bila terdapat kelainan, dilakukan pelepasan PMT/jaringan.

Page 40: Pengoperasian GI
Page 41: Pengoperasian GI

Sistem Pendinginan Trafo • Media yang dipakai pada sistem pendingin dapat berupa:

– Udara/gas

– Minyak.

– Air.

– Dan lain sebagainya.

• Sedangkan pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara:

– Alamiah (natural)

– Tekanan/paksaan.

Page 42: Pengoperasian GI
Page 43: Pengoperasian GI

Single Line Diagram

Page 44: Pengoperasian GI

Single Line Diagram

Page 45: Pengoperasian GI