Putri Ayuningtyas

17
PENGANTAR TEORI EKONOMI “JUMLAH UANG YANG BEREDAR DI INDONESIA DARI TAHUN 1980 – 2013” Di susun oleh : PUTRI AYUNINGTYAS K 12030113140217

description

rgrgr

Transcript of Putri Ayuningtyas

Page 1: Putri Ayuningtyas

PENGANTAR TEORI EKONOMI

“JUMLAH UANG YANG BEREDAR DI INDONESIADARI TAHUN 1980 – 2013”

Di susun oleh :

PUTRI AYUNINGTYAS K 12030113140217

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO2013

Page 2: Putri Ayuningtyas

KATA PENGANTAR 

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai jumlah uang beredar di indonesia. 

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 

Semarang, 1 Desember 2013 

Penulis 

Page 3: Putri Ayuningtyas

LATAR BELAKANGUang adalah alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Uang memiliki

peranan strategis dalam perekonomian terutama karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya sering diartikan bahwa uang adalah esuatu yang dapat diterima umum sebagai alat pembayaran. Namun sejalan dengan perkembangan perekonomian, fungsi uang yang semula hanya sebagai alat pembayaran berkembang menjadi alat satuan hitung dan sebagai alat penyimpan kekayaan.

Hadirnya uang dalam sistem perekonomian akan mempengaruhi perekonomian suatu negaara, yang biasanya berkaitan dengan kebijakan-kebijakan moneter. Pada umumnya analisis ekonomi suatu negara ditentukan oleh analisis atas ukuran uang yang beredar. Samuelson mengatakan bahwa banyak ekonom percaya bahwa perubahan jumlah uang beredar dalam jangka panjang terutama akan menghasilkan tingkat harga, sedangkan dampaknya terhadapa output real, adalah sedikiu atau bahkan tidak ada.

Pentingnya peranan uang menyebabkan perlunya mempelajari perkembangan serta perilakunya dalam suatu perekonomian. Uang beredar sering dikaitkan dengan suku bunga, pertumbuhan ekonomi, perkembangan harga, dsb. Jumlah uang beredar yang terlalu banyak dapat mendorong kenaikan harga barang-barang secara umum (inflasi). Sebaliknya, apabila jumlah uang beredar terlalu sedikit maka kegiatan ekonomi akan menjadi seret. Oleh karena itu, jumlah uang beredar perlu diatur agar sesuai kapasitas ekonomi.

Page 4: Putri Ayuningtyas

Artikel tentang Permintaan Uang

EKONOMI

Permintaan Uang Kartal Capai Rp 2,7 TriliunJAKARTA-Bank Indonesia (BI) menyatakan puncak permintaan uang kartal oleh bank-bank terjadi pada Jumat (28/10) dengan nilai nominal sebesar Rp 2,7 triliun.

"Dibandingkan tahun lalu, angka ini meningkat dari posisi Rp 2,2 triliun," kata Direktur Direktorat Pengedaran Uang BI Lucky Fathul di Jakarta kemarin.

Menurut dia, jumlah pasokan uang kartal dari BI kepada bank-bank untuk keperluan lebaran tahun ini juga meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu.

Selama 20 hari kerja hingga 28 Oktober, BI telah menyalurkan uang kartal sejumlah Rp 39,5 triliun pada bank-bank. Jumlah itu naik sekitar Rp 9,5 triliun dibanding tahun lalu.

Kenaikan jumlah pasokan uang itu, menurut dia, disebabkan dua faktor. Pertama, musim lebaran yang setiap tahun menunjukkan peningkatan kebutuhan uang kartal dari masyarakat. Kedua, kenaikan harga bahan bakar minyak yang juga menyumbang peningkatan kebutuhan uang kartal.

Bank Indonesia, lanjut dia, memprediksi uang kartal akan kembali masuk ke sistem perbankan dan BI sepekan setelah 8 November.

"Biasanya para pedagang kembali memasukkan hasil penjualannya ke bank pada hari-hari itu," papar Lucky.

Sebelumnya, Gubernur BI Burhanuddin Abdullah menilai peningkatan pasokan uang kartal disebabkan besarnya tingkat inflasi, naiknya harga-harga barang, dan peningkatan denominasi yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat ini berakibat pada meningkatnya kebutuhan uang kartal.

Ia juga memastikan jumlah uang kartal yang telah disediakan BI cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga dua bulan yang akan datang.

"Biasanya sekitar Rp 20 triliun keluar pada saat lebaran untuk dipakai masyarakat. Satu bulan setelah itu secara beruntun, uang akan masuk lagi ke dalam sistem perbankan dan BI,"

BI Solo

Sementara itu, menjelang lebaran tahun ini, jumlah uang yang dikeluarkan Bank Indonesia Solo mencapai Rp 910 miliar. Jumlah uang yang dikeluarkan selama Oktober ini jauh lebih besar ketimbang rata-rata uang yang dikeluarkan BI setiap bulannya, yakni Rp 393 miliar.

''Kenaikan ini disebabkan banyaknya perusahaan yang melakukan pengambilan uang dalam

Page 5: Putri Ayuningtyas

jumlah lebih besar. Misalnya untuk keperluan pembayaran gaji dipercepat atau untuk memberikan tunjangan hari raya. Sudah sejak awal bulan jumlahnya meningkat,'' kata Direktur BI Solo Soetikno kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (31/10).

Kenaikan itu juga dipicu bertambahnya kegiatan perekonomian akibat pertumbuhan ekonomi mencapai 5%. Namun setelah lebaran atau paling lama satu bulan ke depan, diperkirakan terjadi arus balik uang yang lebih tinggi, yakni 50% lebih besar dari yang dikeluarkan saat Lebaran. ''Ini karena Solo merupakan kota dagang, sehingga jumlah peredaran uang cukup besar. Perlu diketahui, peredaran uang di Jawa Tengah ini, Solo menduduki urutan kedua setelah Semarang.''

Khusus untuk sehari kemarin, BI hanya memberikan kesempatan kepada bank-bank untuk melakukan pengambilan uang. ''Pengambilan uang hari ini merupakan paling besar dibanding sebelumnya, yakni Rp 193 miliar. Padahal biasanya setiap hari kerja mencapai Rp 18 miliar. Jumlah yang diambil bank-bank di wilayah Surakarta ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menyediakan ATM (anjungan tunai mandiri) selama liburan lebaran.''

Untuk memenuhi kebutuhan warga selama liburan panjang lebaran, BI mengimbau seluruh bank untuk mengoperasikan ATM di Surakarta. ''Hingga akhir September, ada 241 ATM di Surakarta, dan pada masa liburan lebaran ini seluruh ATM agar dioperasikan. Kami juga telah menugaskan petugas untuk memantaunya.''

Sementara untuk penukaran uang baru hingga 28 Oktober lalu mencapai Rp 19,482 miliar. Jumlah penukaran tertinggi terjadi pada 18 Oktober, yakni mencapai Rp 3,125 miliar.

Disinggung adanya calo yang juga melayani jasa penukaran uang baru, dengan tegas dia membantah keterlibatan BI. Sebelumnya, sejumlah calo memang sengaja menjual kembali uang hasil penukaran ke sejumlah warga yang enggan antre.

''Itu memang hak mereka, tapi kami sudah meminta agar tidak dilakukan di dekat BI. Terserah kalau dilakukan di tempat lain. Yang jelas, jasa yang mereka layani tidak ada sangkut pautnya dengan BI.'' (bn,G13-33)

Page 6: Putri Ayuningtyas

JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA

Page 7: Putri Ayuningtyas
Page 8: Putri Ayuningtyas
Page 9: Putri Ayuningtyas
Page 10: Putri Ayuningtyas
Page 11: Putri Ayuningtyas

Uang Beredar (Miliar Rupiah), 2003-2013

Akhir Periode Uang Kartal Uang Giral

2013

Januari 326 829 461 031

Februari 321 483 465 065

Maret 331 169 478 886

April 324 333 507 880

Mei 334 033 488 843

Juni 347 146 511 353

Juli 383 932 496 054

Agustus 359 417 496 365

September 360 085 507 636

2012

Januari 286 242 410 082

Februari 280 103 403 150

Maret 287 046 427 212

April 290 861 430 064

Mei 294 768 454 682

Juni 314 670 464 746

Juli 315 375 456 417

Agustus 327 059 445 370

September 325 566 469 952

Oktober 326 119 448 864

November 327 069 474,334

Desember 361 967 479,755

2011

Page 12: Putri Ayuningtyas

Januari 247 481 356 688

Februari 245 327 340 563

Maret 241 618 338 984

April 252 013 332 621

Mei 254 066 357 725

Juni 261 504 374 702

Juli 275 437 364 251

Agustus 324 725 338 081

September 279 224 376 872

Oktober 281 341 383 659

November 279 066 388 521

Desember 307 760 415 231

2010 260 227 345 184

Januari 211 811 284 716

Februari 211 708 278 376

Maret 205 083 289 378

April 211 390 283 327

Mei 214 695 299 310

Juni 222 828 322 577

Juli 228 239 311 507

Agustus 241 166 314 328

September 229 825 320 117

Oktober 235 709 319 840

November 238 500 332 837

Desember 260 227 345 184

2009 226 006 289 818

2008 209 747 247 040

Page 13: Putri Ayuningtyas

2007 182 967 267 089

2006 150 654 196 359

2005 123 991 147 149

2004 109 028 136 918

2003 94 333 119 451

Sumber : Bank Indonesia

Analisa Jumlah Uang yang Beredar

Pada dasarnya ketika tingkat inflasi itu tinggi selalu diiringi dengan kenaikan jumlah uang yang beredar pula. Atau dalam arti kata lain hubungannya adalah sejajar. Tetapi di gambar grafik hubungan tingkat inflasi dengan jumlah uang yang beredar ini ada sesuatu yang tidak seperti biasanya, yakni dtunjukkan pada peristiwa tahun 1999 dimana ketika inflasi mengalami penurunan drastis dari tahun sebelumnya yaitu dari 77,63% menjadi 2,06%, tetapi

Page 14: Putri Ayuningtyas

jumlah uang yang beredarnya tetap naik yakni dari 577,38 triliun menjadi 646,21 triliun. Hal serupa juga terjadi ditahun 1994, 1995, 1996, 2002, 2003, 2004, 2006, 2007, 2009.

Dimana ditahun-tahun tersebut inflasi mengalami penurunan dari tahun tahun sebelumnya, tetapi dilihat dari jumlah uang yang beredar, jumlahnya selalu bertambah dan tidak sekalipun mengalami penurunan jumlah uang yang beredar. Jadi bisa disimpulkan bahwasanya setiap tahun jumlah uang yang beredar selalu bertambah dan terus bertambah, tetapi tingkat inflasi setiap tahun mungkin mengalami kenaikan dan mungkin juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Yang membedakannya adalah, ketika tingkat inflasi mengalami kenaikan yang drastis maka jumlah kenaikan uang yang beredar juga meningkat drastis. Tetapi  ketika tingkat inflasi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, jumlah uang yang beredar tetap mengalami kenaikan walaupun kenaikannya hanya sedikit atau beberapa persen saja dari tahun sebelumnya.

Misalnya bisa dilihat di grafik ketika tingkat inflasi mengalami peningkatan drastis di tahun 1998, dimana inflasi mencapai angka 77,63% jika dibanding dengan sebelumnya yang hanya 11,05%. Di tahun ini juga jumlah uang yang beredar juga meningkat drastis dari yang sebelumnya hanya 355,64 triliun menjadi sebesar 577,38 triliun, yakni naik sekitar 60 persen dibandingkan tahun 1997. Dimana pada tahun ini pula terjadi krisis moneter besar-besaran yang terjadi di Indonesia.  Kenyataan yang dapat kita lihat lagi yakni pada tahun 2002, ketika terjadi peristiwa bom Bali I, mengalami penurunan tingkat inflasi yakni dari 12,55% menjadi 10,03%. Hal ini bisa kita lihat dari kepercayaan wisatawan baik itu wisatawan dari dalam negeri ataupun wisatawan dari luar negeri mengalami penurunan.

Akibatnya, investasi dari perusahan asing mengalami penurunan. Sehingga jumlah uang yang beredar, dengan kita melihat dari sisi peredaran dolar  mengalami penurunan. Kemudian, yang bisa kita lihat pada grafik, pada tahun 2004 ke 2005, yakni 6,4% ke 17,11% dimana pada saat itu di Indonesia terjadi bencana Tsunami, yang mengakibatkan inflasi tinggi. Dampak yang didapat yakni, dapat kita lihat pada, para investor merasa takut untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sehingga, tingkat dolar yang  beredar mengalami pengurangan. Kenyataan yang dapat kita lihat lagi, adalah pada tahun 2008, ketika tingkat inflasi naik dari 6,4%, ke 10,3% terjadi krisis ekonomi global yang berdampak bagi keuangan Indonesia. Dan peredaran uang meningkat drastis yakni dari 146,504% ke 170,482%.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: Putri Ayuningtyas

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=13&notab=8

http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/economic-indicators/amount-of-circulate-money

http://macroeconomicdashboard.com/index.php/id/moneter/120-perkembangan-moneter-2013-ii