Koernia Putri

13
TUGAS RISET KEPERAWATAN Oleh: DWI KOERNIA PUTRI

Transcript of Koernia Putri

Page 1: Koernia Putri

TUGAS RISET KEPERAWATAN

Oleh:DWI KOERNIA PUTRI

KARYA TULIS ILMIAHKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANGJURUSAN KEPERAWATAN

2015

Page 2: Koernia Putri

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS RAWAT

INAP KEMILING BANDAR LAMPUNG 2015

Oleh:DWI KOERNIA PUTRI

KARYA TULIS ILMIAHKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANGJURUSAN KEPERAWATAN

2015

Page 3: Koernia Putri

BIODATA PENULIS

Nama : Denny Hardiyansyah S

NIM : 122 000 07

Tempat Tanggal Lahir : Tanjungkarang, 26 Januari 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki - laki

Alamat : Jl. Pahlawan Gg. Sakti no 50 Kelurahan Surabaya

Kecamatan Kedaton Bandar Lampung

No Hp : 0821 7993 4448

RIWAYAT PENDIDIKAN

TK (1998-1999) : TK Fransiskus 1 Tjk

SD (2000-2006) : SD Fransiskus 1 Tjk

SMP (2006-2009) : SMP Fransiskus 1 Tjk

SMA (2009-2012) : SMA Negeri 12 Bandar Lampung

D III (2012-Sekarang) : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan

Tanjungkarang

Page 4: Koernia Putri

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi

dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih

dari sepuluh kali sehari, dan bayi yang lebih besar akan mempunyai waktu

buang air masing-masing, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya

2 kali seminggu. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih

dari empat kali, sedangkan untuk balita berumur lebih dari 1 tahun dan anak,

bila frekuensinya lebih dari 3 kali sehari (Hasan,2007).

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di

Indonesia, karena kejadiannya sering dalam bentuk Kejadian Luar Biasa

(KLB), yang disertai dengan kematian yang cukup tinggi. Menurut Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diare merupakan penyebab utama

kematian pada balita. Beberapa factor penyebab terjadinya diare adalah oleh

kuman melalui kontaminasi makanan atau minuman yang tercemar tinja atau

kontak langsung dengan oenderita (depkes RI, 2007).

Secara proporsional diare lebih banyak terjadi pada golongan balita

(55%). Adapun kebijakan pemberantasan penyakit diare dilaksanakan untuk

menurunkan angka kesakitan, angka kematian dan penanggulangan kejadian

luar biasa (KLB) meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor

Page 5: Koernia Putri

terkait serta partisipasi aktif masyarakat secara luas antara lain organisasi

profesi dan lembaga masyarakat di pusat maupun daerah (Depkes RI, 2010).

Diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita di dunia,

nomor 3 pada bayi, dan nomor 5 bagi segala umur. Data UNICEF

memberitakan bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena

diare (UNICEF dan WHO, 2010). Angka kejadian diare di sebagian besar

wilayah Indonesia hingga saat ini masih tinggi. Di Indonesia, sekitar 162 ribu

balita meninggal setiap tahun atau sekitar 460 balita setiap harinya. Setiap anak

di Indonesia mengalami episode diare sebanyak 1 – 2 kali per tahun (Elemen

Seng Mampu Atasi Penyakit Diare:www.mediaindonesiaonline.com, diakses

27 Desember 2014).

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di

negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya

yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh (Sub Direktorat)

Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat

kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 (Insidensi Ratio) IR penyakit

Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk,

tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi

411/1000 penduduk. KLB diare juga masih sering terjadi, dengan Case Fatality

Rate (CFR) yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan

dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%). Tahun

2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan

kematian 100 orang (CFR 21,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di

Page 6: Koernia Putri

33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR

1,74 %) (Depkes RI, 2011).

Anak – anak merupakan salah satu golongan penduduk yang berada

dalam situasi rentan dalam kehidupannya ditengah masyarakat. Kehidupan

anak dipandang rentan karena memiliki ketergantungan tinggi terhadap orang

tua. Jika orang tua lalai menjalankan tanggung jawabnya, maka anak akan

mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang

sering terjadi pada anak adalah diare (Depkes RI, 2010).

Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6 golongan

besar yaitu karena infeksi, malabsorbsi, alergi, keracunan, immuno defisiensi

dan penyebab lain. Adapun penyebab – penyebab tersebut sangat dipengaruhi

oleh berbagai faktor misalnya keadaan gizi, kebiasaan atau perilaku dan

sanitasi lingkungan (Amirudin, 2007).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung jumlah

penderita diare Tahun 2013 di Provinsi Lampung sebanyak 19. 828 orang atau

masuk ke dalam sepuluh besar penyakit di Provinsi Lampung. tahun 2012

penyakit diare menempati urutan pertama dan pada 2013 diare menduduki

urutan kedua dan 10 besar penyakit di Lampung (Dinas Kesehatan Provinsi

Lampung 2013).

Berdasarkan hasil laporan di daerah Kota Bandar Lampung, angka

kejadian diare tertinggi pada tahun 2013 diduduki oleh wilayah kerja

Puskesmas Rawat Inap Kemiling yaitu sebanyak 1.134 orang (3.24%).

Berdasarkan data tersebut penulis tertarik untuk mengetahui Faktor – Faktor

Page 7: Koernia Putri

yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Rawat

Inap Kemiling Bandar Lampung Tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang di atas maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Faktor – faktor apa saja yang

berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Rawat Inap

Kemiling Bandar Lampung Tahun 2015?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian diare

pada balita di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung Tahun

2015.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi kejadian diare pada balita di Puskesmas

Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung Tahun 2015

b. Diketahui distribusi frekuensi status gizi balita di Puskesmas Rawat

Inap Kemiling Bandar Lampung Tahun 2015

c. Diketahui distribusi frekuensi lingkungan tempat tinggal balita di

Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung Tahun 2015

d. Diketahui distribusi frekuensi perilaku kesehatan orang tua yang

memiliki balita di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung

Tahun 2015

Page 8: Koernia Putri

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungkarang terutama Jurusan

keperawatan sebagai dasar dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa

mengenai faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada

balita

2. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama dalam

hal memberikan edukasi tentang faktor – faktor yang berhubungan dengan

kejadian diare pada balita

3. Bagi Peneliti dan Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi pengalaman nyata dalam melakukan penelitian

serta menambah ilmu penelitian dan bidang ilmu pengetahuan tentang

kejadian diare pada balita dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk

mengembangkan ilmu keperawatan anak tentang kejadian diare pada balita

dan dapat menjadi bahan referensi atau sumber informasi untuk penelitian

selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penulis membatasi ruang lingkup masalah yaitu melakukan penelitian

tentang faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita.

Objek dari penelitian ini adalah Ibu yang memiliki balita yang berkunjung di

Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung 2015.

Page 9: Koernia Putri

BAB II

TELAAH

RUMUSAN MASALAH

Menurut saya di rumusan masalah sudah dapat di jelaskan dengan tepat dan

menjurus dengan judul yang di ambil yaitu : Faktor – faktor apa saja yang

berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Rawat Inap

Kemiling Bandar Lampung Tahun 2015

TUJUAN UMUM

Sudah cukup baik dan dapat di jelaskan dengan baik

TUJUAN KHUSUS

Sudah dapat dijelaskan Faktor – faktor apa saja yang berhubungan dengan

kejadian diare pada balita di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung

Tahun 2015, namun belim focus kemasalah karena banyak pembahasan di luar

judul. Namun dapat di jelaskan dengan di tulis survey-survei yang ada.