PENGANALISAAN - Koernia Setiawan · Web viewSetelah itu Daerah akan membuat laporan tentang...

10
PENGANALISAAN SISTEM INFORMASI PENGAWASAN PERIKANAN (SIMWASKAN) DIREKTORAT PENGAWASAN dan PENGENDALIAN SUMBERDAYA PERIKANAN (P2SDKP) DEPARTEMEN KELAUTAN dan PERIKANAN Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan DISUSUN OLEH : AKHMAD ZAINUL ARIFIN 10105118 KELAS 4KA05

Transcript of PENGANALISAAN - Koernia Setiawan · Web viewSetelah itu Daerah akan membuat laporan tentang...

PENGANALISAANSISTEM INFORMASI PENGAWASAN PERIKANAN

(SIMWASKAN)

DIREKTORAT PENGAWASAN danPENGENDALIAN SUMBERDAYA PERIKANAN (P2SDKP)

DEPARTEMEN KELAUTAN dan PERIKANAN

Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Pengawasan dan

Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

DISUSUN OLEH : AKHMAD ZAINUL ARIFIN

10105118

KELAS 4KA05

UNIVERSITAS GUNADARMA

2008A. Pendahuluan

Sistem Informasi Pengawasan Perikanan (SIMWASKAN) di bangun sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Departemen Kelautan dan Perikanan. Sistem ini sudah dibagun sejak tahun 2006. Kemudian pada tahun 2007, terjadi perubahan tentang Standar Operasional Prosedur (SOP), maka pada tahun tersebut dibangunlah SIMWASKAN Versi 2. Dalam Direktorat Pengawasan itu sendiri terdapat 3 bidang. Pertama, Pengawasan terhadap Penangkapan Ikan. Kedua, Pengawasan Terhadap Budidaya Kelautan. Ketiga, Pengawasan Terhadap Pengololaan & Pemasaran. Standart Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi patokan dalam pembuatan SIMWASKAN tersebut berasal dari undang – undang perikanan yang kemudian dijabarkan oleh peraturan pemerintah. Dari peraturan pemerintah tersebut, selanjutnya dijabarkan kembali oleh peraturan mentri sehingga timbul suatu instruksi yang menjadikan sumber pembentukan sistem ini.

B. Tujuan SistemTujuan pembentukan sistem ini adalah untuk memenuhi kebutuhan Pengawasan

dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

C. Alur SistemPengambilan database berasal dari 3 direktorat jenderal. Tiga direktorat jenderal

tersebut antara lain :a. Direktorat Jenderal Tangkapb. Direktorat Jenderal Bududayac. Direktorat Jenderal Pengelolaan Hasil Perikanan

Database tersebut diinput kedalam sistem. Setelah diinput, database tersebut dikirim ke berbagai daerah di Indonesia melalui e-mail. Setelah database yang dikirim pusat diterima oleh masing – masing daerah, admin di tiap – tiap daerah menginputkan database tersebut kedalam sistem yang ada di daerah tersebut.

Sistem ini membantu pengguna untuk pencarian data guna pengawasan atau pengamatan terhadap kapal – kapal yang berada di perairan Indonesia. Pengamatan dilakukan berdasarkan 3 sumber yaitu berdasarkan database dari pusat yang berasal dari 3 direktorat yang telah di-input kedalam sistem, hasil pengamatan di lapangan dan berdasarkan dokumen yang ada tentang identitas kapal tersebut. Apabila ketiga sumber tersebut valid maka kapal tersebut tidak menyalahi aturan perundang-undangan. Apabila sumber dari database mengatakan A, sumber dari pengamatan lapangan mengatakan B dan sumber dari dokumen mengatakan C, maka kapal tersebut menyalahi aturan dan diberi surat peringatan.

Setelah itu Daerah akan membuat laporan tentang kegiatan dalam jangka waktu tertentu dan melaporkannya ke pusat. Laporan tersebut dalam bentuk tabel dan dikirimkan melalui e-mail.

D. Pengguna Sistem

Pengguna sistem ini adalah pihak intern Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP), yang meliputi admin pusat dan admin tiap – tiap daerah.

Sistem ini dibagun oleh pihak ke-3. Dalam penggunaannya, admin pusat mendapatkan pelatihan dari pihak ke-3 yang membangun sistem tersebut. Sedangkan admin daerah, mereka mendapatkan pelatihan dari pihak pusat yang ditugaskan terjun kelapangan. Sistem ini menggunakan database SQL untuk admin pusat, sedangkan admin daerah databasenya menggunakan Microsoft Access. Software untuk interfacenya adalah Visual Basic (VB). Selain VB, Cristal Report juga diterapkan pada sistem ini.

E. Kelemahan SistemDari tahun 2006 ke tahun 2007, Sistem Operasional Standar Prosedur (SOP)

selalu berubah – ubah, sehingga menyulitkan untuk pemeliharaannya. Sedangkan sistem yang berjalan harus sesuai dengan SOP yang ada.

Sistem ini belum online, jadi peng-input-an data dan peng-update-an data dilakukan secara manual. Sistem ini hanya membantu pengguna untuk pencarian data kapal – kapal yang telah terdaftar. Pengiriman data sering terjadi error pada sistem. Kinerja sistem yang dirasakan user adalah lambat. Hal tersebut dikarenakan dalam pembangunan sistem tersebut diilakukan sendiri – sendiri, baik dari segi pembangunan database dan user interface-nya. Sistem ini juga rentan terhadap virus. Saat memproses data, tidak adanya tanda ’loading’, sehingga user tidak mengetahui apakah sistem tersebut sedang memproses atau tidak.

F. Data WawancaraPewawancara : Akhmad Zainul ArifinNarasumber : Bpk. Burhanudin, AMD.Jabatan : Staff Pengolahan Data Direktorat Pengawasan dan Pengendalian

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP)Tempat : Gd. Departemen Kelautan dan Perikanan

Jl. Medan Mardeka Timur No. 16 Jakarta Pusat

Tanggal : 7 Oktober 2008Waktu : 14.45 WIB

G. Lampiran

Gambar 1. Tampilan Daftar Perusahaan Perikanan

Gambar 2. Tampilan Daftar Kedatangan Kapal

Gambar 3. Tampilan Hasil Pemeriksaan Kapal Penangkap Ikan

Gambar 4. Tampilan Pemeriksaan Komponen Alat Tangkap

Gambar 5. Tampilan Surat Layak Operasi (SLO) Kapal Perikanan

Gambar 6. Tampilan Penerimaan Dokumen Pengolahan Perikanan

Gambar 7. Tampilan Analisa Hasil Pemeriksaan Kapal

Gambar 8. Tampilan Tabel Upload Database

Gambar 9. Tanpilan Transfer Data ke Pusat