PUT_1_Pendh1.doc

8
Pendahuluan TIM PENYUSUN Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya A. DESKRIPSI MODUL B. KEGIATAN BELAJAR 1. Tujuan Kegiatan Belajar 2. Uraian Materi Belajar : a. Pengertian Usaha Tani b. Sejarah dan Perkembangan Usaha Tani c. Usaha Tani Keluarga dan Perusahaan Pertanian d. Klasifikasi Usaha Tani A. DESKRIPSI MODUL Modul ini membahas tentang beberapa pengertian usaha tani menurut beberapa ahli serta sejarah perkembangan usaha tani di Indonesia. Selanjutnya juga dibahas mengenai perbedaan usaha tani keluarga dengan perusahaan pertanian. Modul ini dirancang secara sederhana agar memudahkan mahasiswa dalam memahami tentang konsep usaha tani. B. KEGIATAN BELAJAR TUJUAN KEGIATAN BELAJAR : Setelah mempelajari bagian ini, Saudara diharapkan dapat: Mengerti dan Memahami Pengertian Usaha Tani Mengerti dan Memahami Sejarah dan Perkembangan Usaha Tani Mengerti Perbedaan Usaha Tani Keluarga dan Perusahaan Pertanian Mengerti dan Memahami Klasifikasi Usaha Tani MODUL 1 S E L F - P R O P A G A T I N G E N T R E P R E N E U R I A L E D U C A T I O N D E V E L O P M E N T ( S P E E D )

description

modul

Transcript of PUT_1_Pendh1.doc

Page 1: PUT_1_Pendh1.doc

PendahuluanTIM PENYUSUNLab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

A.DESKRIPSI MODULB.KEGIATAN BELAJAR

1. Tujuan Kegiatan Belajar2. Uraian Materi Belajar :

a. Pengertian Usaha Tanib. Sejarah dan

Perkembangan Usaha Tani

c. Usaha Tani Keluarga dan Perusahaan Pertanian

d. Klasifikasi Usaha Tani

A. DESKRIPSI MODUL

Modul ini membahas tentang beberapa pengertian usaha tani menurut beberapa ahli serta sejarah perkembangan usaha tani di Indonesia. Selanjutnya juga dibahas mengenai perbedaan usaha tani keluarga dengan perusahaan pertanian. Modul ini dirancang secara sederhana agar memudahkan mahasiswa dalam memahami tentang konsep usaha tani.

B. KEGIATAN BELAJAR

TUJUAN KEGIATAN BELAJAR :Setelah mempelajari bagian ini, Saudara diharapkan dapat:

Mengerti dan Memahami Pengertian Usaha Tani Mengerti dan Memahami Sejarah dan Perkembangan

Usaha Tani Mengerti Perbedaan Usaha Tani Keluarga dan

Perusahaan Pertanian Mengerti dan Memahami Klasifikasi Usaha Tani

MODUL

1

SELF-PROPAG

ATING

ENTREPREN

EURIAL ED

UCATIO

N D

EVELOPM

ENT

(SPEED)

Page 2: PUT_1_Pendh1.doc

Pengantar Usaha Tani 2012Brawijaya University

1. Uraian Materi BelajarA. Pengertian dan Definisi Usaha Tani- Menurut Soekartawi (1995) bahwa ilmu usahatani adalah ilmu yang

mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.

- Menurut Adiwilaga (1982), ilmu usahatani adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan orang melakukan pertanian dan permasalahan yang ditinjau secara khusus dari kedudukan pengusahanya sendiri atau Ilmu usahatani yaitu menyelidiki cara-cara seorang petani sebagai pengusaha dalam menyusun, mengatur dan menjalankan perusahaan itu.

- Menurut Mosher (1968) usahatani adalah:Suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi di mana pertanian diselenggarakan seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya.

- Menurut Kadarsan (1993), usahatani adalah suatu tempat dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan ketrampilan dengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian.

Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara efisien dan efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal. Sumber daya itu adalah lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen.

Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan yang didirikan di atas tanah dsb. Farm, yaitu sebagai sutu tempat atau bagian dari permukaamn bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu apakah ia seorang pemilik, penyakap ataupun manger yang digaji.

Ilmu usahatani (farm management), yaitu bagian dari ilmu ekonomi pertanian yang mempelajari cara-cara petani menyelenggarakan usahatani

Tujuan usahatani yaitu bagaimana petani dapat memperbesar hasil sehingga kehidupan seluruh keluarganya menjadi lebih baik. Untuk mencapai tujuan ini petani selalu memperhitungkan untung ruginya walau tidak secara tertulis. Dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa petani membandingkan antara hasil yang diharapkan akan diterima pada waktu panen (penerimaan, revenue) dengan biaya (pengorbanan, cost) yang harus dikeluarkan.Hasil yang diperoleh petani pada saat panen disebut produksi, dan biaya yang dikeluarkan disebut biaya produksi. Agar tujuan usahatani tercapai maka usahataninya harus produktif dan efisien. Produktif artinya usahatani itu produktifitasnya tinggi. Produktivsitas secara teknis adalah perkalian antara efisiensi (usaha) dan kapasitas (tanah). Efisiensi fisik mengukur banyaknya hasil produksi (output) yang dapat diperoleh dari satu kesatuan input. Kapasitas tanah menggambarkan kemampuan tanah itu

Page 2 of 7

Page 3: PUT_1_Pendh1.doc

Pengantar Usaha Tani 2012Brawijaya University

menyerap tenaga dan modal sehingga memberikan hasil produksi bruto yang sebesar-besarnya pada tingkat tehnologi tertentu.

B. Sejarah dan Perkembangan Usaha Tani- Pertanian di Indonesia Diawali dengan sistem ladang berpindah-pindah, dimana

masyarakat menanam apa saja, hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan.- Kemudian sistem bersawah di temukan, orang mulai bermukim ditempat yang

tetap, tanaman padi yang berasal dari daerah padang rumput dan kemudian juga diusahakan di daerah-daerah hutan dengan cara berladang yang berpindah diatas tanah kering

- Dengan timbulnya persawahan, orang mulai tinggal tetap disuatu lokasi yang dikenal dengan nama “kampong” walaupun usaha tani persawahan sudah dimulai, namun usaha tani secara “berladang yang berpindah-pindah” belum ditinggalkan

- Di Jawa, sejak VOC menguasai di Batavia kebijakan pertanian bukan untuk tujuan memajukan pertanian di Indonesia, melainkan hanya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi VOC.

- Tahun 1830, Van Den Bosch sebagai gubernur Jendral Hindia Belanda mendapatkan tugas rahasia untuk meningkatkan ekspor dan muncullah yang disebut tanam paksa. Sebenarnya Undang-undang Pokok Agraria mengenai pembagian tanah telah muncul sejak 1870, namun kenyataanya tanam paksa baru berakhir tahun 1921,

- Setelah Indonesia merdeka, maka kebijakan pemerintah terhadap pertanian tidak banyak mengalami perubahan. Pemerintah tetap mencurahkan perhatian khusus pada produksi padi dengan berbagai peraturan seperti wajib jual padi kepada pemerintah. Namun masih banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa dan pemilik modal besar, sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak dengan mudah menentukan tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap tanamannya pun tak berkembang.

- Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program Revolusi Hijau yang dimasyarakat petani dikenal dengan program BIMAS. Tujuan utama dari program tersebut adalah meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

- Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia mengalami keterpurukan karena adanya krisis multi-dimensi. Pada waktu itu telah terjadi perubahan yang mendadak bahkan kacau balau dalam pertanian kita. Kredit pertanian dicabut, suku bunga kredit membumbung tinggi sehingga tidak ada kredit yang tersedia ke pertanian.

- keterpurukan pertanian Indonesia akibat krisis moneter membuat pemerintah dalam hal ini departemen pertanian sebagai stake holder pembangunan pertanian mengambil suatu keputusan untuk melindungi sektor agribisnis yaitu “pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi.”

Sejarah dan perkembangan usahatani dibagi menjadi 5 kelompok yaitu:1. Pengumpul

Yaitu kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara mengumpulkan apa-apa yang dihasilkan oleh alam berupa hasil-hasil hutan, mineral-mineral serta kekayaan laut. Pada taraf pengumpul ini manusia dalam berusa untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari usahataninya. Pada taraf pengumpul ini tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga . berarti semakin banyak onggok keluarga maka semakin semakin banyak pula yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.

2. PertanianKegiatan manusia untuk mengembangbiakan tumbuh-tumbuhan ataupun hewan dengan maksud agar tumbuh-tumbuhan dan hewan tersebut dapat lebih baik

Page 3 of 7

Page 4: PUT_1_Pendh1.doc

Pengantar Usaha Tani 2012Brawijaya University

dalam memenuhi kebutuhan manusia. Lebih baik dalam artian kuantitatif, kualitatif dan ekonomis. Artinya dengan biaya produksi yang lebih murah diperoleh jumlah produksi yang lebih banyak, rasa dan mutu lebi baik serta tahan lama. Pada taraf ini manusia mulai berusaha untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas desertai dengan pertimbangan yang ekonomis.

3. PerindustrianYaitu kegiatan manusia untuk merubah bentuk dari hasil pertanian sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia yang lebih baik. Industry ini ada beberapa jenis, yang paling sederhana yaitu mengubah bentuk hasil pertanian yang biasanya hanya dikelola dengan menggunakan tangan diubah menjadi menggunakan mesin yang dikendalikan oleh manusia secara automatis.

4. PerdaganganKegiatan manusia untuk merubah tempat, waktu serta kepemilikan hasil pertanian dari kelompok pengumpul pertanian dan industry sepaya hasil tersebut lebih baik untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hasil pertanian paada umumnya berada di pedesaan, sedangkan sebagian besar konsumen berada di perkotaan, dengan perdagangan inilah yang menghubungkan antara produsen dan konsumen. Kegiatan perdagangan meliputi kegiatan sortasi (pengumpulan hasil-hasil pertanian di pedesaan), menyimpan, pengangkutan dll.

5. Jasa-jasa yang Lain Yaitu kegiatan manusia untuk memperlancar kegiatan terdahulu.

C. Usaha Tani Keluarga dan Perusahaan Pertanian 1. Perusahaan Pertanian

Perusahaan pertanian adalah perusahaan yang memproduksi hasil tertentu dengan system pertanian seragam dibawah system manajemen terpusat dengan berbagai metode ilmiah dan teknik pengolahan yang efisien , untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.

Di Indonesia, perusahaan perusahaan pertanian penting dan sudah mempunyai sejarah yang lama adalah perkebunan (plantation), yang mengusahakan tanah tanah yang luas berdasarkan hak hak pengusahaan tertentu. Di samping itu, perusahaan pertanian dapat berbentuk perusahaan eksploitasi hutan, perusahaan peternakan atau perikanan yang semuanya mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya. Perusahaan pertanian dalam arti luas ini dapat berstatus perusahaan swasta nasional, kerja sama atau perusahaan asing, tergantung pada siapa pemilik sumber permodalannya.

2. Usaha Tani KeluargaUsaha Tani Keluarga adalah usahatani dimana terdapat tenaga kerja yang

sebagian besar dari keluarga petani itu sendiri dan sebagian besar pendapatan petani dalam setahun berasal dari usahataninya. Usaha Tani Keluarga memiliki ciri ciri yaitu Sedikitnya separo dari seluruh jumlah tenaga kerja pria yang diperlukan usahataninya berasal dari petani penggarapnya dan anggota keluarga dan Sedikitnya separo dari jumlah pendapatan kotor yang diterima oleh keluarga petaninya berasal dari usaha tani tersebut.

Usahatani keluarga dipimpin oleh kepala keluarga yang memutuskan segala yang bersangkutan dengan operasi usahatani, tujuan usahatani berhubungan erat dengan kepentingan hidup keluarganya. Oleh karena itu pada sebagian besar usahatani keluarga tidak ada pemisah antara pengeluaran usahatani dengan pengeluaran untuk keperluan hidup keluarganya.

Luas tanah tidak dapat dijadikan ukuran untuk mendefinisikan usaha tani Page 4 of 7

Page 5: PUT_1_Pendh1.doc

Pengantar Usaha Tani 2012Brawijaya University

keluarga. Usaha tani keluarga dapat pula terdiri dari tanah yang sempit.Karena tiap tanah memberikan sifat dan kesuburan yang berbeda-beda maka pemakaian luas tanah untuk mendefinisikan luas tanah tidak mudah. Jumlah kerja yang diperlukan dan pendapatan kotor tang diterima petani lebih tepat dijadikan dasar untuk mendefenisikan usahatani keluarga.

D. Klasifikasi Usaha Tania. Pola usahatani

Terdapat dua macam pola usahatani, yaitu lahan basah atau sawah ,lahan kering. Ada beberapa sawah yang irigasinya dipengaruhi oleh sifat pengairannya, yaitu :• Sawah dengan pengairan tehnis

• Sawah dengan pengairan setengah tehnis

• Sawah dengan pengairan sederhana

• Sawah dengan pengairan tadah hujan

• Sawah pasang surut, umumnya di muara sungai

b. Tipe usahatani Tipe usahatani menunjukkan klasifikasi tanaman yang didasarkan pada macam dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan.

a. Macam tipe usahatani :• Usahatani padi• Usahatani palawija (serealia, umbi-umbian, jagung)

b. Cara penyusunan tanaman: Usahatani Monokultur:

• Satu jenis tanaman sayuran yang ditanam pada suatu lahan.

• Pola ini idak memperkenankan adanya jenis tanaman lain pada

• Lahan Yang sama. Pola tanam monokultur banyak dilakukan

• Petani sayuran yang memiliki lahan khusus. Jarang yang melakukannya di lahan yang sempit.

Pola tanam tumpangsari merupakan penanaman campuran dari dua atau lebih jenis sayuran dalam suatu luasan lahan Menurut Suryanto (1990) dan Tono (1991) bahwa prinsip tumpangsari lebih banyak menyangkut tanaman diantaranya :• Tanaman yang ditanam secara tumpangsari, dua tanaman atau lebih

mempunyai umur yang tidak sama• Apabila tanaman yang ditumpangsarikan mempunyai umur yang

hampir sama, sebaiknya fase pertumbuhannya berbeda.• Terdapat perbedaan kebutuhan terhadap air, cahaya dan unsur hara.• Tanaman mempunyai perbedaan perakaran• Menurut Santoso (1990), beberapa keuntungan dari tumpangsari

adalah sebagai berikut :• Mengurangi resiko kerugian yang disebabkan fluktuasi harga

pertanian • Menekan biaya operasional seperti tenaga kerja dan pemeliharaan

tanaman.• Meningkatkan produktifitas tanah sekaligus memperbaiki sifat tanah.

Page 5 of 7

Page 6: PUT_1_Pendh1.doc

Pengantar Usaha Tani 2012Brawijaya University

Usahatani bergilir/tumpang gilir

c. Struktur usahatani

• Struktur usahatani menunjukkan bagaimana suatu komoditi diusahakan. Cara pengusahaan dapat dilakukan secara khusus (1 lokasi), tidak khusus (berganti-ganti lahan atau varietas tanaman) dan campuran (2 jenis atau lebih varietas tanaman, misal tumpangsari dan tumpang gilir). Ada pula yang disebut dengan “Mix Farming” yaitu manakala pilihannya antara dua komoditi yang berbeda polanya, misalnya hortikultura dan sapi perah.

Pemilihan khusus atau tidak khusus ditentukan oleh :• Kondisi lahan• Musim/iklim setempat• Pengairan• Kemiringan lahan• Kedalaman lahan

d. Corak usahatani Corak usahatani berdasarkan tingkatan hasil pengelolaan usahatani

yang ditentukan oleh berbagai ukuran/kriteria, antara lain :– Nilai umum, sikap dan motivasi– Tujuan produksi– Pengambilan keputusan– Tingkat teknologi– Derajat komersialisasi dari produksi usahatani– Derajat komersialisasi dari input usahatani– Proporsi penggunaan faktor produksi dan tingkat keuntungan – Pendayagunaan lembaga pelayanan pertanian setempat– Tersedianya sumber yang sudah digunakan dalam usahatani– Tingkat dan keadaan sumbangan pertanian dalam keseluruhan tingkat

ekonomi

e. Bentuk usahatani Bentuk usahatani di bedakan atas penguasaan faktor produksi oleh petani, yaitu :– PeroranganFaktor produksi dimiliki atau dikuasai oleh seseorang, maka hasilnya juga akan ditentukan oleh seseorang– Kooperatif Faktor produksi dimiliki secara bersama, maka hasilnya digunakan dibagi berdasar kontribusi dari pencurahan faktor yang lain.

REFERENSIArsyad, S. 1985. Strategi Konversi Tanah. Makalah Proceeding Lokakarya Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai Terpadu.Yogyakarta,3-5 Oktober 1985.

Go Ban Hong. 1976. Pengelolaan Tanah Kering. Makalah Penataran PPS Bidang Agronomi 1. Muara, Bogor.

Sukartiko, B. 1988. Pembangunan Pertanian Lahan Kering dengan Pendekatan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Makalah Seminar LPSP.Tanggal 16 Februari 1988, di Jakarta USESE. 1985. Studi Impak sosial

Page 6 of 7

Page 7: PUT_1_Pendh1.doc

Pengantar Usaha Tani 2012Brawijaya University

PROPAGASISecara berkelompok, anda diminta membuat presentasi sesuai topic modul 1.

Makalah dibuat dalam versi MS Office (Word 2003) serta lampirkan power point kelompok anda. Dibuat dalam bentuk soft copy dan hard copy

Page 7 of 7