PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

17
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian) HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL IUPHHK- HA PT. YOTEFA SARANAN TIMBER SK IUPHHK-HA Nomor : SK.570/Menhut-II/2011 Tanggal : 3 Oktober 2011 Luas Areal : ± 123.565 Ha Lokasi Unit Manajemen Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat Oleh : LP-PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA

Transcript of PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Page 1: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

PUBLIC SUMMARY

(Resume Hasil Penilaian)

HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

IUPHHK- HA

PT. YOTEFA SARANAN TIMBER

SK IUPHHK-HA Nomor : SK.570/Menhut-II/2011 Tanggal : 3 Oktober 2011 Luas Areal : ± 123.565 Ha

Lokasi Unit Manajemen

Kabupaten Teluk Bintuni

Provinsi Papua Barat

Oleh :

LP-PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA

Page 2: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL IUPHHK-HA

PT. YOTEFA SARANA TIMBER

1. IDENTITAS LPPHPL PT. TÜV RHEINLAND INDONESIA

1. Nama Lembaga Sertifikasi : PT. TÜV Rheinland Indonesia

2. Alamat : Menara Karya 10th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2,

Jakarta 12950 INDONESIA

Telp. +62-21-579 44 579, Fax .+62-21-579 44 579

e-mail : [email protected]

3 Akte Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH, dengan

Akta perubahan :No. 3 tanggal 28 Juli 1998 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH No. 6 tanggal 10 September 2003 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH

Akta No.34 tanggal 14 Juli 2010 Notaris H. Dana Sasmita, S.H

Akta No.06 Nopember 2013 Notaris Fitri Susanti, S.H, M.Kn

4. Pengurus Lembaga VLK :

Akta No.06 Nopember 2013 Notaris

Fitri Susanti, S.H, M.Kn

Komisaris Utama :

Stephan Nikolaus Schmitt

Komisaris :

Holger Helmut Kunz ,

DR. Nirmala Chandra Dewi Motik M,SH,

DR. Indaryati S Adisuryo motik, MBA.

Direktur Utama :

Ir. M. Bascharul Asana, MBA

Direktur :

Edmundus Wiharyono ,

Abdul Qohar

Kepala LV-LK dan PHPL :

Dian Susanty Soeminta, S.Hut

4. Tim Auditor PHPL-VLK Endang Abdul Rosad (Lead/Prasyarat)

Darnawi (Auditor Produksi)

Abdulah Mujahid (Auditor Ekologi)

M. Nurul Anwar (Auditor Sosial)

Yudi Wahyudin (Auditor VLK)

Page 3: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

2. IDENTITAS AUDITEE

1. Nama Unit Manajemen PT. YOTEFA SARANA TIMBER

2. Alamat Kantor Pusat Jakarta:

Komplek Wisma Idola Tunggal, Jl. S. Parman Kav

67 Slipi Jakarta 11410

Tlp : (021)5306448

Fax : (021)5306458

Kantor Cabang:

Jl. Gunung salju (Depan Gereja Bethani) Fanindi

Manokwari, Papua Barat 98311

Tlp : (0986)212996

Fax : (0911) 211652

3. Lokasi Unit Manajemen Kabupaten Teluk Bintuni, di Provinsi Papua Barat

4. Luas Areal Hutan yang

Disertifikasi

± 123.565 Ha

5. SK IUPHHK -HA SK.570/MENHUT-II/2011, tanggal 3 Oktober 2011 (Perpanjangan)

6. Susunan Komisaris dan

Pengurus Perusahaan

Berdasarkan Akta No. 13 tanggal 9 November

2006 B. Rum Riviani Warsito, SH, susunan

Komisaris dan Pengurus Perusahaan adalah

sebagai berikut:

Komisaris : Agus Sutanto

Direktur Utama : Hunawan Widjajanto

Direktur : Ir. I.A. Soegeng Soetanto

7. Pemilik Perusahaan/Saham 1. Agus Sutant

2. Andi Sutanto

3. Yunita Koeswoyo

4. Hunawan Widjajanto

8. Penanggung Jawab Sertifikasi Ir. Neneng SM Teguh

Page 4: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

3. RINGKASAN TAHAPAN

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Audit Tahap I Tanggal September 2014, PT. TUV Rheinland Indonesia

Berdasarkan hasil audit I disimpulkan dapat dilanjutkan audit II

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan

Tanggal 10 Oktober 2014 dan Tanggal 17 Oktober 2014, Dinas Kehutanan Propinsi Papua Barat, BP2HP dan BPKH

Koordinasi di BP2HP, Dinas

Kehutanan Propinsi, BPKH dilakukan

pada saat datang dan selesai

penilaian lapangan.

Auditor meminta masukan kinerja

auditee dan memberikan laporan

pada waktu koordinasi setelah

penilaian lapangan

Konsultasi Publik Tanggal 11 Oktober 2014, Base Camp Touh PT. YST di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua barat

Konsultasi publik ini dihadiri oleh

Tokoh Masyarakat Kampung Atibo,

Lembaga Masyarakat Adat, Kepala

Suku Yettu, Kepala Kampung Tihibo,

Kepala Kampung Pasamai, JPIK Kab.

Teluk Bintuni, Babinsa Manimeri.

Hasil Konsultasi Publik Telah dibuat

Berita Acara.

Pertemuan Pembukaan

Tanggal 11 Oktober 2014, Base Camp Touh PT. YST di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat

Pertemuan pembukaan dihadiri oleh

perwakilan PT Yotefa sarana Timber

yang hadir terdiri dari Management

Representative, Manager

Pengusahaan Hutan, Kepala Bidang,

Kepala Bagian dan Staf PT Yotefa

Sarana Timber serta Tim Auditor

Lembaga Sertifikasi PT TUV Rheinland

Indonesia. Perincian pelaksanaan

pertemuan pembukaan adalah :

Pembukaan Rapat dan Perkenalan

Seluruh Tim Auditee

Lead Auditor menjelaskan maksud

dan tujuan, ruang lingkup, jadwal,

metodologi, prosedur penilaian dan

ketentuan/ mekanisme

pengambilan keputusan

Meminta ketersediaan,

kelengkapan data dan transparansi

Page 5: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

data.

Pada saat pertemuan disepakati

antara lain jadwal audit pada

dasarnya fleksibel antara audit

dokumen dan lapangan

Penandatanganan Berita Acara

Pertemuan

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan

Tanggal 11 s/d 15 Oktober 2014, Base Camp Touh dan Areal Kerja PT YST

Verifikasi dokumen dan observasi lapangan dapat berjalan dengan baik dan seluruh parameter penilaian sesuai peraturan yang berlaku dapat diselesaikan.

Pertemuan Penutupan

Tanggal 16 Oktober 2014, Base Camp Touh PT. YST di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat

Pertemuan penutupan dihadiri oleh perwakilan PT. Yotefa Sarana Timber yang terdiri dari : dari Management Representative, Manager Pengusahaan Hutan, Kepala Bidang, Kepala Bagian dan Staf PT Yotefa Sarana Timber serta Tim Auditor Lembaga Sertifikasi PT TUV Rheinland

Indonesia. Lead Auditor memaparkan hasil verifikasi dan melakukan konfirmasi hasil dan temuan di lapangan serta menginformasikan batas waktu penyampaian dokumen tambahan serta Lead Auditor dan Auditee menandatangani Notulensi Pertemuan Penutupan.

Pengambilan Keputusan

Kantor PT. TUV Rheinland Indonesia.

Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen BUK No. P.5/VI-BPPHH/2014 Lampiran 3.1 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL).

Page 6: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

RINGKASAN HASIL PENILAIAN

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang Hak Pengelolaan

Sedang Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata

batas PT. YST di kantor lapangan belum

lengkap.

Penataan batas PT. YST belum temu gelang ( <

100%), dengan realisasi sepanjang (76,06%),

namun terdapat upaya untuk mencapai tata batas

hingga temu gelang yang dibuktikan dengan

adanya Pedoman tata batas

Terdapat pengakuan para pihak atas eksistensi

areal PT. YST yaitu Pemerintah, Pemegang

IUPHHK-HA lain dan masyarakat sekitar arel

kerja sebagai pemegang hak ulayat dan tidak

terdapat konflik batas

Tidak terdapat perubahan fungsi kawasan. Areal

kerja IUPHHK-HA PT. YST seluas ± 123.565 Ha

terletak pada Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan

Hutan Produksi Tetap (HP)

Tidak ditemukan adanya penggunaan izin di luar

sektor kehutanan, seperti pertambangan,

perkebunan, transmigrasi dan lain-lain

1.2.Komitmen Pemegang Izin

Sedang Terdapat komitmen pemilik ijin untuk melakukan

PHPL yang dinyatakan secara tertulis dalam visi,

misi dan tujuan perusahaan

Telah dilakukan sosialisasi Visi dan Misi IUPHHK-

HA PT. YST kepada karyawan dan sebagian

masyarakat serta dibuktikan dengan adanya

Berita Acara Sosialisasi Visi dan Misi yang

dilampiri daftar hadir dan dokumentasi

pelaksanaan sosialisasi namun pemahaman Visi

dan Misi Perusahaan dari karyawan level bawah

masih kurang

Visi misi telah diimplementasikan dalam

pelaksanaan PHPL namun masih belum

seluruhnya.

1.3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan

Sedang Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan

di lapangan jumlahnya masih kurang.

Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT. YST

pada tahun 2010 sampai dengan 2014 sebesar

63,15 % dari rencana

Dokumen ketenagakerjaan PT. YST tersedia

lengkap

Page 7: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

1.4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK–HA/RE/ HT/ Pemegang Hak Pengelolaan

Baik Tersedia Struktur organisasi dan job description

PT. YST yang disahkan SK Direktur PT. YST

Nomor 005/SDM-E/YST/VIII/2014 Tanggal 15

Agustus 2014

PT. YST telah memiliki perangkat SIM dan

tenaga pelaksana SIM di Kantor Pusat Jakarta,

Kantor Cabang Manokwari, dan Base Camp Tou

Organisasi SPI tersedia, tetapi belum berjalan

efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan

dalam kerangka PHPL

Terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi

manajemen berbasis hasil monitoring dan

evaluasi

1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)

Baik Kegiatan penebangan pada Blok RKT 2010, 2011,

2012, 2013, dan 2014 yang akan mempengaruhi

kepentingan hak-hak masyarakat pemilik hak

ulayat (Marga Teinom, Horna, Tiri, Onyo, Menci,

dan Marga Iba), telah mendapatkan persetujuan

atas dasar informasi awal yang memadai

Terdapat sebagian persetujuan dari para pihak

dalam proses tata batas areal kerja IUPHHK-HA

PT. YST

Terdapat persetujuan dalam proses dan

pelaksanaan CSR/CD dari seluruh masyarakat

Kampung yang ada di sekitar areal kerja

Terdapat persetujuan dalam proses penetapan

Kawasan Lindung dari sebagian para pihak

Produksi

2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari

Sedang Terdapat dokumen rencana jangka panjang

sepuluh tahunan berupa RKUPHHK yang

berdasarkan hasil IHMB periode tahun 2013 –

2022 yang telah disahkan oleh pejabat

Departemen Kehutanan dengan nomor SK.

15/BUHA-2/2013

Penataan areal kerja berupa Blok tebang tahun

2010 dan 2011 telah sesuai dengan Blok pada

rencana jangka panajang (RKPHS & RKL IV)

Blok 2013 telah sesuai dengan Blok yang

direncanakan pada RKUPHHK periode tahun

2013 s/d 2022 sedangkan blok 2014 tidak sesuai

dengan RKUPHHK. Blok tebang pada tahun

2011/2012 belum mengacu pada dokumen

perencanaan jangka panjang

Tanda batas blok dan petak yang tidak terlihat

dengan jelas dilapangan

2.2 Tingkat penebangan/ pemanen-an lestari utk setiap jenis hasil hutan kayu utama

Sedang Memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem

dari hasil IHMB/Survei Potensi dan hasil ITSP 3

tahun terakhir, dan memiliki kelengkapan peta

pendukungnya (jalur survey, peta pohon)

Page 8: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dan nir kayu pada setiap ekosistem hutan.

PT. Yotefa Sarana Timber telah melakukan

pengukuran di Plot PUP tetapi data data tersebut

tidak dapat dilakukan analisis

Hasil pengukuran PUP selama 5 tahun terakhit

belum dilakukan analisis sedangkan penentuan

jatah tebangan tahunan menggunakan data hasil

IHMB

2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan

Baik Terdapat dokumen SOP seluruh tahapan

Silvikultur sistem TPTI yang telah dilaksanakan di

areal kerja dan pada prosedur kerja/prosesnya

SOP PAK belum sesuai dengan ketentuan teknis

Unit manajemen telah melaksanakan seluruh

kegiatan TPTI tetapi masih terdapat kegiatan yang

belum sesuai dengan SOP yang disusun dan

disahkan

Jumlah pohon inti dan pohon yang disisakan

(tidak ditebang) dari jenis-jenis komersial yang

tersebar merata yang terdiri dari kelompok

meranti , kelompok rimba campuran dan

kelompok kayu Indah

Terdapat pohon induk jenis komersial yang

menjamin ketersediaan permudaan tingkat semai

dan terdapat permudaan tingkat tiang dan/atau

pancang dari jenis-jenis komersial yang tersebar

mampu menjamin terjadinya kelestarian

pemanenan hasil pada rotasi ke -3.

2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hutan.

Sedang Terdapat SOP pemafaatan hutan ramah

lingkungan dengan NO. PROD-03 versi : 01,

namun belum berdasarkan kondisi areal kerja

Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan

pada 1 - 2 tahapan kegiatan pemanenan hasil

Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk

semua tingkatan permudaan/pohon 20,6 %

Fe ≥0,70

2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerja

Baik Terdapat dokumen RKT 2010 s/d 2014 yang

disahkan oleh kepala dinas kehutanan propinsi

Papua Barat dan disusun berdasarkan RKUPHHK

periode tahun 2013 s/d 2022

Terdapat peta kerja sesuai RKT yang disahkan

oleh pejabat yang berwenang yang

menggambarkan areal yang boleh

ditebang/dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara

beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan

lindung

Terdapat implementasi peta kerja berupa

penandaan pada sebagian batas blok

tebangan/dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihar

a beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan

lindung.

Page 9: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Realisasi volume tebangan, kurang dari 70%

sedangkan luas sebesar 25,3 % dari rencana

tebangan tahunan pada lokasi yang sesuai

dengan RKT

2.6 Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam peman-faatan hutan, adminis-trasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.

Buruk Tidak terdapat laporan untuk tahun terakhir sehingga tidak terdapat pernyataan dari akuntan publik sedangkan nilai likuiditas dan solvabilitas rata rata < 100% dan rentabilitas positif

Realisasi alokasi dana hanya mencukupi < 59% dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya

Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan kurang proporsional

Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan lancar namun tidak sesuai dengan tata waktu

Realisasi kegiatan pembinaan hutan, perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di area lpemegang izin oleh IUPHHK-HA sebesar 64,95%.

Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) 60-80% dari yang direncanakan

Ekologi

3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan

Baik Luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen

perencanaan yang ada seperti AMDAL/UKL-

UPL/DPPL/DPLH,RKURPKH; dan sesuai dengan

kondisi biofisiknya

Kawasan Lindung IUPHHK HT PT. YST yang

sudah ditandai dan tanda batasnya dikenali seluas

92,54 %.

Kondisi Kawasan Lindung sebagian besar

berhutan 99,9 % dari total luas kawasan lindung

Terdapat pengakuan kawasan lindung dari

sebagian para pihak (minimal 50 %)

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa

terdapat laporan pengelolaan kawasan lindung

sudah ada, tetapi belum sesuai dengan ketentuan

terhadap seluruh kawasan lindung

3.2. Perlindungan dan pengamanan hutan

Sedang PT. YST telah memiliki prosedur perlindungan dan

pengamanan hutan tetapi tidak mencakup seluruh

gangguan yang ada

PT. YST memiliki jenis, jumlah dan fungsi sarana

prasarana yang belum sesuai dengan ketentuan

Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah

yang memadai tetapi kualifikasi personilnya belum

memadai

PT. YOTEFA Sarana Timber telah melakukan

Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan

diimplementasikan melalui tindakan tertentu

(preemptif/ preventif/represif) tetapi belum

mempertimbangkan jenis-jenis gangguan yang

ada

Page 10: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.3. Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan

hutan

Sedang PT. YST telah mempunyai SOP terkait

pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap

tanah dan air cukup lengkap sesuai dengan

potensi dampak (AMDAL, 1994 dan RKUPHHK

2013-2022), tetapi belum dilengkapi form isian,

format laporan dan belum ada cap perusahaan

Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan

tidak sesuai dengan ketentuan (AMDAL, dll.)

tetapi berfungsi dengan baik

PT. Yotefa Sarana Timber tersedia personilnya

tetapi jumlah dan/atau kualifikasinya belum

memadai

PT. YST telah memiliki dokumen perencanaan

berupa Rencana Pengelolaan Lingkungan yang

dibuat pada tahun 1994, implementasinya berupa

kegiatan penanaman kiri kanan jalan angkutan,

penanaman tanah kosong (eks TPK/TPn),

pembuatan rintangan erosi (soil trap). Sedangkan

yang belum diimplementasikan adalah kegiatan

pembuatan bangunan konservasi /terasering di

tebing jalan.

IUPHHK PT. YST telah memiliki dokumen

perencanaan pemantauan dampak terhadap

tanah dan air yaitu Dokumen RPL tahun 1995..

Sedangkan implementasinya adalah pengukuran

erosi, pengukuran tinggi muka air, pengukuran

curah hujan dan dilaporkan secara periodic.

Sedangkan yang belum diimplementasikan adalah

pengukuran sedimen dan pengukuran kualitas air

sungai

PT. YST masih terdapat indikasi terjadinya

dampak penting terhadap tanah dan air seperti

erosi dan sedimentasi yang terjadi di kiri kanan

jalan angkutan terutama yang kemiringan

lerengnya > 15%. Upaya pengelolaan dampak

dilakukan dengan pembuatan saluran drainase,

sedimen trap serta penanaman di areal terbuka

3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/ atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.

Sedang PT. YST mempunyai SOP Konservasi Pohon

Dilindungi- Identifikasi fauna Jarang, Langka,

terancam punah, endemik dan dilindungi dan

Konservasi Pohon Dilindungi- Identifikasi flora

Jarang, Langka, terancam punah, endemik dan

dilindungi . SOP tersebut belum mencakup

seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,

jarang, terancam punah dan endemik yang

terdapat di areal pemegang izin, tetapi sudah lebih

dari 50 %.

PT. Yotefa Sarana Timber telah terdapat

implementasi identifikasi flora dan fauna tetapi

tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi

dan/atau langka, jarang, terancam punah dan

Page 11: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

endemik yang terdapat di areal pemegang izin

3.5. Pengelolaan flora untuk :

1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.

2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.

Sedang PT. YST telah memiliki prosedur pengelolaan

flora, yaitu SOP Pengelolaan Flora dan Fauna

Dilindungi Jarang, Langka, terancam punah,

endemik, tetapi sudah mencakup 50 % seluruh

jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,

terancam punah dan endemik yang terdapat di

areal pemegang izin

YST telah mengimplementasikan pengelolaan

flora mencakup 83 % dari seluruh jenis yang

dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam

punah dan endemik yang terdapat di areal

pemegang izin

Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian

spesies flora Dilindungi dan/atau Jarang, Langka,

terancam punah, dan endemik yang terdapat di

areal pemegang izin.

3.6. Pengelolaan fauna untuk :

1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.

2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.

Sedang PT. YST telah memiliki prosedur pengelolaan

fauna, yaitu SOP Pengelolaan Fauna Dilindungi

Jarang, Langka, terancam punah, endemik, tetapi

sudah mencakup lebih dari 50 % dari seluruh

jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,

terancam punah dan endemik yang terdapat di

areal pemegang izin

PT. YST telah mengimplementasikan pengelolaan

fauna, tetapi belum sesuai dengan SOP

Pengelolaan Fauna dan Fauna Dilindungi

Jarang, Langka, terancam punah

Terdapat gangguan terhadap kondisi spesies

fauna Dilindungi dan/atau Jarang, Langka,

terancam punah, dan endemik yang terdapat di

areal pemegang izin berupa perburuan satwa

yang dilakukan oleh masyarakat yang mempunyai

hak ulayat, mereka berburu satwa liar untuk

dimakan

Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi kawasan Operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat

Baik Telah tersedia dokumen yang berkaitan dengan

dengan pola penguasaan dan pemanfaatan

SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar

masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat

setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh

pemegang izin, namun namun dokumen tersebut

sudah tidak update lagi, karena disusun 16 tahun

yang lalu, sehingga telah terjadi banyak

perkembangan kondisis ekonomi dan sosial

masyarakat. Namun demikian masih terdapat data

yang bias digunakan diantaranya adalah data-

Page 12: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

data kampung, nama nama suku dan kegiatan

keagamaan

Telah tersedia mekanisme yang mengatur

pembuatan batas kawasan secara parsitipatif dan

penyelesaian konflik batas kawasan.

Permasalahan yang timbul dalam prakteknya

berkaitan dengan fee kompensasai produksi kayu

yang diselesaikan oleh Unit Manajamen langsung

dengan suku pemilik hak tanah ulayat/adat.

PT YST telah memiliki mekanisme yang mengatur

pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum

adat dan masyarakat setempat dalam

perencanaan pemanfataan SDH yang legal legkap

dan jelas

Terdapat bukti- bukti tentang luas dan batas

kawasan pemegang izin dengan batas kawasan

yang dimiliki oleh masyarakat hukum adat/

setempat

Terdapat persetujuan para pihak dan konflik dapat

dikelola dengan baik.

4.2. Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku

Sedang Telah tersedia sebagian dokumen yang

menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin

sesuai dengan peraturan perundangan yang

relevan

Telah tersedia sebagian mekanisme yang terkait

tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang

izin terhadap masyarakat

Terdapat bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi

mengenai hak dan kewajiban pemegang izin

terhadap masyarakat dalam mengelola SDH

namun hanya sebagian.

PT. YST selaku pemegang izin telah

melaksanakan sebagian tanggung jawab sosial

terhadap masyarakat/ implementasi hak-hak

dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat

setempat dalam pengelolaan SDH

Tersedia sebagian laporan kelola sosial terkait

pelaksanaan tanggungjawab sosial pemegang izin

termasuk ganti rugi. Laporan kelola sosial yang

dibuat hanya memuat data keuangan, foto

kegiatan dan berita acara, serta belum dilengkapi

dengan analisis permasalahan dan keberhasilan

kegiatan

4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak

Sedang Data dan informasi yang berkaitan tentang

masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat

setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh

oleh aktivitas pengelolaan SDH, tidak lengkap

Telah tersedia mekanisme yang legal, lengkap

dan jelas mengenai peningkatan peran serta dan

aktivitas ekonomi masyarakat

Page 13: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Tersedia sebagian dokumen rencana pemegang

izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta

dan aktivitas ekonomi masyarakat. Dokumen

perencanaa tersebut belum disusun secara

terperinci menjadi detail rencana bulanan dengan

indikator target pencapaian baik realisasi fisik

maupun keuangan

Telah terdapat bukti implementasi sebagian besar

(≥ 50%) kegiatan peran serta dan aktivitas

ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau

masyarakat setempat oleh pemegang izin

Berdasarkan penelusuran dokumen/ laporan telah

tersedia laporan mengenai pelaksanaan distribusi

manfaat kepada para pihak, namun belum

dilengkapi dengan analisis permasalahan dan

keberhasilan kegiatan

4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal

Baik Telah tersedia mekanisme resolusi konflik yang

lengkap dan jelas alur dan tahapan penyelesaian

konfliknya

Tidak tersedia peta konflik, namun tersedia peta

hak ulayat yang disepakati oleh para ketua

adat/suku. Setiap konflik yang timbul akibat

kegiatan operasional PT YST dapat diselesaikan

dengan baik

Tersedia organisasi kelembagaan konflik namun

belum memiliki rencana kerja dan rencana alokasi

anggaran biaya operasional yang secara khusus

untuk operasional kegiatannya

Telah tersedia dokumen penanganan konflik yang

jelas dan lengkap

4.5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Baik Pemegang Izin telah merealisasikan seluruh

hubungan industrial dengan seluruh karyawan

sesuai dengan peraturan perusahaan

Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT. YST

pada tahun 2010 sampai dengan 2014 sebesar

63,15 % dari rencana

Telah tersedia dokumen standar jenjang karir dan

telah diimplementasikan seluruhnya

Telah tersedia dokumen Peraturan Perusahaan

yang mengatur hak dan kewajiban karyawan

termasuk tunjangan kesejahteraan karyawan yang

secara keseluruhan telah dilaksanakan oleh PT.

YST

VLK

Page 14: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan IUPHHK

Memenuhi a. PT. YST telah memperoleh Ijin Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam melalui Surat

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor

SK.570/MENHUT-II/2011, tanggal 3 Oktober 2011

di Kabupaten Teluk Bintuni, Propinsi Papua Barat,

Luas ± 123.565 Ha

b. PT. Yotefa Sarana Timber dapat menunjukan SPP

dan bukti bayar IIUPH : Berupa Aplikasi Pengiriman

Uang dan Tujuan pengiriman : Bendahara Umum

penerima setoran IIUPH, Tanggal pembayaran

telah sesuai dengan bukti Pengirim dan sesuai

dengan SPP

NA c. tidak ditemukan adanya penggunaan izin di luar SK

IUPHHK-HA PT. YST, seperti pertambangan,

perkebunan, transmigrasi dan lain-lain

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang

Memenuhi a. PT. YSR telah memiliki dokumen RKUPHHK-HA

Berbasis IHMB periode 2013-2022 yang telah

disahkan oleh A.n. Menteri Kehutanan, Direktur

Jenderal Bina Usaha Kehutanan U.b. Direktur Bina

Usaha Hutan Alam dan dilengkapi dengan Peta

RKUPHHK-HA serta telah memiliki RKT yang telah

disahkan dan ditandatangani Kepala Dinas

Kehutanan Provinsi Papua Barat serta dilengkapi

dengan Peta Rencana Kerja Tahunan

Memenuhi b. PT. YST telah memetakan areal/lokasi yang tidak

ditebang pada Peta RKTUPHHK-HA dan Peta

Kawasan Lindung serta dapat diverifikasi

keberadaannya di lapangan

Memenuhi c. Blok/petak tebang pada peta persetujuan RKT

2013 dan RKT 2014 seluruhnya telah ditandai

dengan stempel/cap dari Dinas Kehutanan Provinsi

Papua Barat serta keberadaan blok tebang, petak

tebang dapat dibuktikan di lapangan

2.2.1. Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

Memenuhi a. PT. YST telah memiliki dokumen Rencana Kerja

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam

Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis IHMB

Periode Periode 2013 – 2022 dan telah mendapat

pengesahan berdasarkan Keputusan menteri

Kehutanan Nomor SK.15/BUHA-2/2013 tanggal

22 April 2013 serta dilengkapi dengan Peta RKU

dengan skala 1 : 100.000

Page 15: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

NA b. PT. Yotepa Sarana Timber adalah merupakan

perusahaan yang mendapatkan Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Alam (IUPHHK-HA)

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan

Republik Indonesia Nomor: SK.570/MENHUT-

II/2011, tanggal 3 Oktober 2011, tentang

Pemberian Perpanjangan IUPHHK-HA pada PT.

YOTEFA SARANA TIMBER atas areal Hutan

Produksi seluas ± 123.565 Ha di Kabupaten Teluk

Bintuni, Provinsi Papua Barat, yang berlaku selama

45 tahun, dari tanggal 3 Oktober 2011 s/d 2

Oktober 2056. Selama periode Oktober 2013 s/d

September 2014, kegiatan penyiapan lahan

seluruhnya dilakukan pada areal bekas hutan alam,

sehingga PT. Yotefa Sarana Timber tidak ada

penyiapan lahan untuk pembangunan hutan

tanaman industri

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di LHP-kan

Memenuhi PT. YST telah menunjukkan seluruh dokumen

LHP periode Oktober 2013 sampai dengan

September 2014 yang telah dibuat oleh Petugas

Pembuat LHP dan disahkan oleh P2LHP ; LHP

yang dibuat dan disahkan sesuai dengan fisik

kayu; serta nomor Batang di di lapangan sesuai

dengan dokumen LHP

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan

Memenuhi Kayu yang diangkut dari PT. YST dengan tujuan

Industri telah disertai dengan dokumen Surat

Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSKB, FA-KB)

dan dibuat oleh pejabat yang berwenang

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA/IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak Pengelolaan

Memenuhi a. Berdasarkan hasil verifikasi lapangan kesesuaian

antara tanda-tanda atau label pada kayu di

TPn/TPK Hutan dan TPK Antara dengan dokumen

LHP terdapat kesesuiaan dan dapat ditelusuri

sampai ke Blok/petak tebang (Tunggak)

Memenuhi b. PT. YST telah menerapkan SI-PUHH Online

dimana penandaan identitas log sudah

menggunakan Barcode serta berdasarkan verifikasi

lapangan menunjukkan bahwa identitas pada kayu

dapat ditelusuri sampai ke petak tebang

3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

Memenuhi Arsip Dokumen SKSKB dan FA-KB sebagai

lampirannya, tersedia dan seluruhnya dibuat oleh

petugas yang berwenang

Page 16: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)

Memenuhi a. PT. YST telah membayar PSDH dan DR sesuai

dengan Surat Perintah Pembayaran PSDH yang

telah diterbitkan sesuai dengan LHP yang telah

disahkan

Memenuhi b. Berdasarkan bukti bukti pembayaran (aplikasi

Bank) bahwa PT. YST telah membayar PSDH dan

DR sesuai SPP yang dikeluarkan oleh Pejabat

penagih

Memenuhi c. Dari hasil pemeriksaan dokumen SPP dan bukti

setor, seluruh kayu yang telah di LHP-kan telah

diterbitkan SPP PSDH sesuai dengan tarif yang

berlaku, dan telah dibayar lunas

3.3.1. Pemegang izin yang mengirimkan kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)

Memenuhi PT. YOTEFA SARANA TIMBER telah

mendapatkan Pengakuan Sebagai Pedagang

Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT) dengan

Nomor PKAPT: 26.02.1.03552 yang berlaku

sampai dengan 16 Mei 2018, dikeluarkan oleh

Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri

Departemen Perdagangan RI

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah

Memenuhi Alat angkut yang digunakan oleh PT. YST dalam

pengangkutan Kayu dengan tujuan industri keluar

Pulau, telah dilengkapi dengan Surat Persetujuan

Berlayar

4.1.1. Pemegang izin telah memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

Memenuhi PT. YST telah memiliki Dokumen Laporan Utama

Analisis Dampak Lingkungan (Andal) dan telah

mendapatkan pengesahan/Persetujuan Komisi

Pusat AMDAL DEPHUT Nomor: 212/DJ-

VI/AMDAL/95, tanggal 10 Oktober 1995

4.1.2. Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan

Memenuhi a. PT. YST telah memiliki dokumen RKL dan RPL yang telah mendapatkan pengesahan/persetujuan dari Komisi Pusat AMDAL DEPHUT Nomor: 212/DJ-VI/AMDAL/95, tanggal 10 Oktober 1995.

Page 17: PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat social.

Memenuhi b. PT. YST telah melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, serta terbukti di lapangan

5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3

Memenuhi a. PT. YST telah memiliki dokumen mengenai

pelaksanaan/prosedur kegiatan keselamatan dan

kesehatah kerja /K3 dalam melaksanakan kegiatan

pengelolaan hutan dilapangan, dan telah dibentuk

pengurus P2K3

Memenuhi b. Dari hasil pengecekan terhadap kelengkapan

kesehatan keselamatan kerja dan peralatan

perlindungan hutan masih berfungsi dengan baik

Memenuhi c. PT. YST telah memiliki Laporan Kecelakaan Kerja

yang isinya memuat kronologis penyebab kejadian,

Denah Lokasi Kejadian dan penanganan kejadian

telah melakukan sosialisasi K3

5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

Memenuhi PT. YST telah terdapat Serikat Pekerja/Serikat

Buruh, Yaitu : Serikat Pekerja seluruh Indonesia

Unit Perkayuan dan Perhutanan (PUK.FSPSI PT.

YOTEFA SARANAN TIMBER)

5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

Memenuhi PT. YST telah memiliki dokumen Kesepakatan

Kerja Besama Antara Unit Kerja Perkayuan dan

Perhutanan PUK F.SPSI dengan PT. Yotefa

Sarana Timber dan telah ditandatangani oleh

pihak yang membuat kesepakatan yaitu : dari

pihak karyawan PUK-F.SPSI dan Pihak

perusahaan serta disahkan Oleh An. Kepala

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabid

Hubungan Industrial dan Pengawasan

Ketenagakerjaan Kabupaten Teluk Bintuni

5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur

Memenuhi Berdasarkan hasil penelaahan terhadap dokumen

daftar karyawan di PT. YST tidak terdapat

karyawan yang usianya di bawah umur