PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian) · Perencanaan, kelola produksi, ... yang mampu menjamin...

18
PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian) HASIL AUDIT TAHAP II PENILAIAN KINERJA PHPL IUPHHK- HT PT. GEMA NUSANTARA JAYA SK IUPHHK-HT Nomor : SK.610/Menhut-II/2011 tanggal 25 Oktober 2011, Luas Areal : ± 29.750 Ha Lokasi Unit Manajemen Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Oleh : LP-PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA

Transcript of PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian) · Perencanaan, kelola produksi, ... yang mampu menjamin...

PUBLIC SUMMARY

(Resume Hasil Penilaian)

HASIL AUDIT TAHAP II

PENILAIAN KINERJA PHPL

IUPHHK- HT

PT. GEMA NUSANTARA JAYA

SK IUPHHK-HT Nomor : SK.610/Menhut-II/2011 tanggal 25 Oktober 2011, Luas Areal : ± 29.750 Ha

Lokasi Unit Manajemen

Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo

Oleh :

LP-PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA

2

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

IUPHHK-HT PT GEMA NUSANTARA JAYA

1. IDENTITAS LPPHPL PT. TÜV RHEINLAND INDONESIA

1. Nama Lembaga Sertifikasi PT TÜV Rheinland Indonesia

2. Alamat Menara Karya 10th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2,

Jakarta 12950 INDONESIA

Telp. +62-21-579 44 579, Fax .+62-21-579 44 579

e-mail : [email protected]

3 Akte Pendirian dan

Perubahan Terakhir

Akta Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 oleh Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo SH, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 30 Oktober 1998 nomor 02-23576 HT.01.01.Th.98.

Akta No. 04 tanggal 10 Agustus 2016 Notaris Anesta Chrisanti, S.H.,M.Kn.pdf. Pengesahan Menteri Menkum-ham RI Nomor AHU-AH.01.03-0071862 Tanggal 15 Agustus 2016.

4. Pengurus LPPHPL

Komisaris Utama :

Ralf Scheller

Komisaris :

Holger Helmut Kunz

DR. Indaryati Swarna Dewi Motik, MBA

Ir. M. Bascharul Asana, MBA

Direktur Utama :

I Nyoman Susila

Direktur :

Edmundus Wiharyono

Abdul Qohar

4. Tim Auditor PHPL-VLK Ence Hedi Hasan Zubedi, S.Hut (Prasyarat)

Ir. Amin Kadeni (Auditor Produksi)

Wisnu Nugroho, A.Md (Auditor Ekologi)

Ir. M. Nurul Anwar (Auditor Sosial)

Darnawi, S.Hut (Lead Auditor/ VLK)

3

2. IDENTITAS AUDITEE

1. Nama Unit Manajemen PT. Gema Nusantara Jaya

2. Alamat Kantor:

Jl. Suryopranoto 1-9 Komplek Delta Building Blok C No. 7, 8, 9 Jakarta

Jl. Trans Sulawesi, Desa Mootinelo, Kec. Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo

3. Lokasi Unit Manajemen Kecamatan Atinggola Kwandang, Gentuma

dan Tomolito Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo

4. Luas Areal Hutan yang

Disertifikasi

± 29.750 ha

5. SK IUPHHK-HT

SK Menteri Kehutanan No. 610/Menhut-II/2011 tanggal 25 Oktober 2011

6. Susunan Komisaris dan Pengurus Perusahaan

Akta perubahan terakhr No. 30 tanggal 15 Mei 2015. Notaris Anesta Chrisanti, SH, susunan Pengurus Perseroaan sebagai berikut:

Komisaris : Franklin William Kayhatu

Direktur : Ir. Gatut Suoridi,M.Sc.,MM

7. Pemilik Perusahaan/Saham 1. PT Mitra Cipta Permata : senilai Rp. 1,35 milyar

2. Sinar Mamuju Ceria : Rp. 150 juta

8 Management Refresentative Ir. Amin Suar

4

3. RINGKASAN TAHAPAN

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan

Tanggal 25 September 2017, Dinas Kehutanan Propinsi Gorontalo,

Dinas Kehutanan Propinsi, pada saat datang dan selesai penilaian lapangan.

Auditor meminta masukan kinerja auditee dan memberikan laporan pada waktu koordinasi setelah penilaian lapangan

Pertemuan Pembukaan

26 September 2017, Kantor PT GNJ, Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara

Perincian pelaksanaan pertemuan pembukaan adalah :

Pembukaan Rapat dan Perkenalan Seluruh Tim Auditee

Lead Auditor menjelaskan maksud dan tujuan, ruang lingkup, jadwal, metodologi, prosedur penilaian dan ketentuan/mekanisme pengambilan keputusan

Meminta ketersediaan, kelengkapan data dan transparansi data.

Pada saat pertemuan disepakati antara lain jadwal audit pada dasarnya fleksibel antara audit dokumen dan lapangan

Penandatanganan Berita Acara Pertemuan

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan

Tanggal 26 s/d 30 September dan 01 Oktober 2017, kantor dan Blok kerja di Kabupaten Gorontalo ProvinsiGorontalo

Verifikasi dokumen dan observasi lapangan dapat berjalan dengan baik dan seluruh parameter penilaian sesuai peraturan yang berlaku dapat diselesaikan.

Pertemuan Penutupan

02 Oktober 2017, Kantor PT GNJ, Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara

Pertemuan penutupan dilaksanakan di Kantor PT. Gema Nusantara Jaya, , Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Selanjutnya acara perkenalan oleh masing-masing peserta dalam rapat pembukaan yang dimulai dari Wakil Manajemen dan seluruh peserta dari unit manajemen yang hadir, selanjutnya tim auditor PT TUV Rheinland Indonesia. Lead Auditor memaparkan hasil verifikasi dan melakukan konfirmasi hasil dan temuan di lapangan serta menginformasikan batas waktu penyampaian dokumen tambahan serta Lead Auditor dan Auditee

5

menandatangani Notulensi Pertemuan Penutupan.

Pengambilan Keputusan

Tanggal 23 Oktober 2017

Kantor PT. TUV Rheinland Indonesia.

Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen PHPL No. P.14//PHPL /SET/4/2016 Jo. P.15/PHPL /PPHH/HPL.3/2016 tanggal 31 Agustus 2016 Tentang Standar Dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)

6

RINGKASAN HASIL PENILAIAN

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang Hak Pengelolaan

BAIK

Dokumen legalitas dan administrasi tata batas PT GNJ

di lapangan tersedia lengkap sesuai dengan tingkat

realisasi tata batas yang telah dilakukan berupa laporan

tata batas dan Keputusan Kepala Badan Koordinasi

Penanaman Modal a.n Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor: 1/1/IUPHHK-HTI/PMDN/2017

tanggal 28 Februari 2017

PT GNJ telah merealisasikan tata batas areal IUPHHK-

HTI 100 % (temu gelang), dan telah mendapatkan

penetapan melalui Keputusan Kepala Badan Koordinasi

Penanaman Modal a.n Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor: 1/1/IUPHHK-HTI/PMDN/2017

tanggal 28 Februari 2017

Pada areal IUPHHK-HTI PT GNJ terdapat konflik batas

berupa klaim lahan, namun terdapat upaya pemegang

izin untuk menyelesaikan konflik tersebut secara terus

menerus

Dalam areal IUPHHK-HTI PT Gema Nusantara Jaya

tidak terdapat perubahan fungsi kawasan

PT GNJ telah mengidentifikasi/mendata seluruh

penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan di areal

kerjanya dan melaporkan kepada instansi yang

berwenang

1.2.Komitmen Pemegang Izin

BAIK PT GNJ memiliki dokumen Visi dan Misi Perusahaan

yang disahkan oleh Direktur Utama pada tanggal 01

September 2012 dan telah sesuai dengan kerangka

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) yaitu

mencakup pengelolaan bidang produksi, ekologi dan

bidang social

PT GNJ telah melakukan sosialisasi Visi dan Misi

perusahaan pada level pemegang izin/karyawan dan

masyarakat desa setempat yang berada disekitar areal

IUPHHK-HTI, dibuktikan dengan adanya dokumen

Berita Acara sosialisasi yang dilampiri daftar hadir

peserta dan dokumentasi kegiatan

PT GNJ telah mengimplementasikan kegiatan

Pengelolaan Hutan Lestari, namun belum seluruhnya

terealisasi sesuai dengan visi dan misi yang telah

ditetapkan

1.3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan

BAIK Keberadaan Tenaga Teknis (GANISPHPL) profesional

bidang kehutanan yang dimiliki oleh PT GNJ pada saat

ini telah tersedia pada setiap bidang kegiatan

pengelolaan hutan tetapi jumlahnya belum mencukupi

sesuai ketentuan yang dipersyaratkan

PT GNJ telah merealisasikan training (internal &

eksternal) periode tahun 2015-2017 dengan pencapaian

rata-rata 100% (untuk realisasi jenis training) dan 99%

untuk realisasi jumlah karyawan yang mengikuti training

PT GNJ memiliki dokumen ketenagakerjaan yang

tersedia secara lengkap sesuai dengan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku

7

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

1.4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK–HA/RE/ HT/ Pemegang Hak Pengelolaan

BAIK PT GNJ telah memiliki struktur organisasi dan job

description disahkan oleh Direksi yang sesuai dengan

kerangka PHPL yaitu meliputi unit kerja bagian

Perencanaan, kelola produksi, kelola lingkungan dan

kelola social

PT GNJ memiliki perangkat Sistem Informasi Manajemen

(SIM) baik SOP, software, hardware maupun perangkat

pendukung lainnya, serta terdapat SDM sebagai tenaga

pelaksana SIM pada masing-masing bidang

PT GNJ memiliki organisasi SPI/tim internal auditor,

namun berdasarkan laporan audit yang tersedia hanya

melakukan pemantauan/control padan kegiatan

pemupukan dan persiapan lahan, sehingga belum

berjalan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan

kegiatan

PT GNJ telah melakukan tindakan perbaikan dan

pencegahan atas hasil monitoring dan evaluasi yang

didasarkan pada laporan pengawasan internal, namun

belum menyeluruh pada tahapan kegiatan pengelolaan

hutan tanaman.

1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)

SEDANG Kegiatan RKT PT GNJ yang akan mempengaruhi

kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah

mendapatkan persetujuan dengan adanya

kesepakatan/perjanjian pengelolaan tanaman kehidupan

berupa tanaman pokok dan tanaman pangan

Terdapat persetujuan dalam proses tata batas areal

IUPHHK-HTI PT GNJ dari sebagian besar para pihak

yaitu pihak pemerintah dan masyarakat setempat (2/3

pihak), namun pada dokumen laporan tata batas (dan

Berita Acara) Nomor LAP.01/BPKH XV-2/2015 tidak

terdapat persetujuan dari pihak IUPHHK yang berbatasan

(PT Gorontalo Citra Lestari) dan pihak masyarakat

setempat di sekitar areal kerja

Dalam Proses kegiatan program CSR/CD PT GNJ telah

mendapat persetujuan dari para pihak, namun dalam

pelaksanaannya belum terealisasi seluruhnya

Dalam proses penetapan kawasan lindung di areal

IUPHHK-HTI PT GNJ telah mendapat persetujuan dari

para pihak, yaitu pihak Kementerian Kehutanan dan

masyarakat setempat di sekitar areal IUPHHK

Produksi

2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari

SEDANG Unit Manajemen telah memiliki dokumen Rencana

Jangka Panjang (Management Plan) berupa Dokumen

Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

pada Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) Periode

2013 – 2022 yang disahkan oleh Menteri Kehutanan.

Penyusunan RKU tersebut telah berdasarkan pada hasil

Deliniasi Mikro dan tidak mendapatkan peringatan terkait

pemenuhan RKU

Realisasi kegiatan penataan areal kerja RKT 2013 s/d

2017 seluas 13.222 Ha, atau 85% dari rencana yang

8

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

tertuang dalam dokumen RKUPHHK-HTI Jangka Waktu

10 Tahun Periode 2013 – 2022, dimana terjadi 3 (tiga)

kali kegiatan luncuran (carry over) yaitu di RKT

2014/2015, 2016 dan RKT 2017

Tanda batas blok dan petak umumnya terlihat dengan

jelas di lapangan, dimana realisasi kegiatan pemeliharaan

patok blok RKT dan patok petak kerja sebesar 80%

2.2 Tingkat penebangan/ pemanen-an lestari utk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap ekosistem hutan.

BAIK PT GNJ telah memiliki data risalah hutan hasil kegiatan

inventarisasi hutan secara berkala pada hutan tanaman

(umur 12 bulan, 2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun) dan

memiliki data inventarisasi hutan pada areal LOA selama

jangka waktu penilaian serta dilengkapi dengan peta kerja

skala 1 : 10.000 dan buku ukur. Areal Kerja UM

seluruhnya berada pada ekosistem hutan Mineral

PT GNJ telah memiliki data pengukuran riap tegakan /

PSP untuk sebagian tipe ekosistem yang ada dan sudah

dianalisis

PT GNJ sudah melakukan analisis data potensi dan riap

tegakan untuk periode 5 tahun terakhir atau selama

periode waktu penilain, namun belum menyampaikan

laporan serta belum memanfaatkan hasilnya untuk

menyusun perhitungan JTT sendiri.

2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan

BAIK PT GNJ telah mempunyai SOP seluruh tahapan kegiatan

silvikultur dengan lengkap dan isinya sesuai dengan

pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis yang

berlaku dan sesuai kondisi areal kerja.

PT GNJ telah mengimplementasikan sebagian besar

tahapan kegiatan silvikultur di lapangan

PT GNJ berdasarkan perhitungan Yield Forecasting

Species memiliki potensi tegakan tanaman dalam jumlah

yang mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan

hasil hutan tanaman yaitu memiliki potensi sebesar

256,05 atau ≥ 120 m3/ha, namun dengan realisasi

luasan areal yang ditanami belum menjamin kelestarian

hasil.

Berdasarkan hasil PAT stocking tanaman PT GNJ untuk

tanaman berumur 3, 7, dan 12 bulan berada di atas

Benchmark yang ditetapkan oleh perusahaan dan

stocking tanaman pada umur 12 bulan tersisa sekitar

90%, dengan demikian terdapat permudaan tanaman PT

GNJ dalam jumlah yang mampu menjamin terjadinya

kelestarian pemanenan (≥ 90% dari jumlah tanaman per

hektar sesuai jarak tanam yang diterapkan

2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hutan.

BAIK PT GNJ telah memiliki prosedur pemanfaatan hutan yang

ramah lingkungan dan isinya sesuai dengan karakteristik

areal kerjanya yaitu di lahan Mineral

PT GNJ telah melaksanakan penerapan teknologi ramah

lingkungan pada 1 - 2 tahapan kegiatan dalam

pemanenan hasil di areal kerjanya

PT GNJ belum melakukan kegiatan penebangan pada

Hutan Tanaman sehingga pengukuran terkait Faktor

Eksploitasi (Fe) pada hutan tanaman belum dilakukan

2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/

SEDANG PT GNJ telah memiliki dokumen RKT selama periode

tahun 2012/2013 s/d 2017 yang sesuai dengan

RKUPHHK-HTI Jangka Waktu Periode 2013 – 2022 dan

9

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerja

telah disyahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Energi

Sumber Daya Mineral Provinsi Gorontalo

PT GNJ telah memiliki peta kerja yang menggambarkan

areal yang boleh ditebang / dipanen / dimanfaatkan /

ditanam / dipelihara beserta areal yang ditetapkan

sebagai kawasan lindung, tetapi hanya sebagian peta

RKT yang sesuai dengan perencanaan pengelolaan

sebagaimana yang tercantum dalam peta RKUPHHK-HTI

PT GNJ dan revisinya yang disahkan oleh pejabat yang

berwenang

PT GNJ telah mengimplementasi peta kerja berupa

penandaan pada sebagian (85%) batas blok

tebangan/dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara

beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung

sebesar 73,22%.

PT GNJ telah merealisasikan volume tebangan pada

hutan alam (LOA) kurang dari 70% atau sebesar 4,5%

dari yang direncanakan tebangan tahunan dan lokasi

sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi

luasan yang direncanakan

2.6 Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam peman-faatan hutan, adminis-trasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.

SEDANG Hasil analisa kesehatan finansial PT GNJ diperoleh

bahwa likuiditas > 150%, solvabilitas 100% - 150% dan

rentabilitas negatif dengan kecenderungan setiap tahun

meningkat kearah positif. Catatan Akuntan Publik

terhadap Laporan Keuangan tahun 2013 – 2016 adalah

Wajar

Realisasi alokasi dana PT GNJ hanya mencukupi 60% -

79% dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya

berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang

dibuat sesuai dengan Pedoman Keuangan Pemanfaatan

Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh akuntan publik).

Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan PT GNJ

tahun 2014 - 2016 kurang proporsional (perbedaan >

20% - 50%).

Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan

berjalan cukup lancar (pengelolaan hutan di areal kerja

PT GNJ) namun belum sesuai dengan tata waktu

PT GNJ telah melaksanakan merealisasikan biaya

penanaman tanaman pokok sebesar Rp.

216.877.046.304 dan realisasi fisik penanaman dengan

persentase luas 82% dari luasan penyiapan lahan HTI,

namun realisasi penanaman Tanaman Kehidupan masih

relatif kecil dibandingkan dengan rencana tata ruang

RKUPHHK-HTI maupun Revisi RKUPHHK-HTI

Realisasi penanaman tanaman pokok dan tanaman

kehidupan oleh IUPHHK-HTI < 25% dari yang

seharusnya, namun PT GNJ masih ada waktu untuk

merealisasikan kegiatan penanaman > 70% dari rencana

tata ruang yang direncanakan pada dokumen Revisi

10

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

RKUPHHK-HTI yang berakhir sampai dengan tahun 2022

Ekologi

3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan

BAIK Luas kawasan lindung yang dialokasikan telah sesuai

dengan dokumen perencanaan yang ada di dokumen

Revisi RKUPHHK-HT PT Gema Nusantara Jaya periode

tahun 2013 s/d 2022, yang telah disetujui dan disahkan

berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor ( SK. 1/1/UIPHHK-HT/PMDN/2017

tanggal 28 Februari 2017) dan ketentuan luasan

kawasan lindung 3.839 ha atau 13,7% dari total luas

konsesi telah memenuhi ketentuan Peraturan Menteri

Kehutanan Nomor: P.21/Menhut-II/2006 tanggal 4 April

2006 dan telah sesuai dengan kondisi Biofisiknya

Berdasarkan uraian diatas menunjukan bahwa PT Gema

Nusantara Jaya telah melakukan penandaan batas

kawasan lindung di lapangan sesuai progres pelaksanaan

sepanjang 229.665,03 m dari total panjang keseluruhan

kawasan lindung 313.646,66 m atau telah 73,22 % dan

saat verifikasi lapang ditemukan papan nama, tanda

batas berupa polesan cat berwarna merah berbentuk

huruf X pada batang pohon di sepanjang batas lintasan

Berdasarkan hasil overlay Peta Penafsiran Citra Landsat

2015 dengan Peta Kawasan Lindung dan observasi

lapangan pada kawasan lindung, diketahui bahwa kondisi

penutupan lahan di areal kawasan lindung PT GEMA

NUSANTARA JAYA masih berhutan (hutan lahan kering

sekunder) sebesar 94 % atau seluas 22.889 Ha dari luas

keseluruhan kawasan lindung 24.167 Ha

Terdapat petunjuk bahwa kawasan lindung yang dikelola

disetujui dan terdapat dokumen pendukung seperti

Persetujuan yang tersedia, maka dapat disebutkan bahwa

seluruh para pihak mengakui terhadap kawasan lindung

yang ada

3.2. Perlindungan dan pengamanan hutan

BAIK Terdapat petunjuk bahwa kawasan lindung yang dikelola

disetujui dan terdapat dokumen pendukung seperti

Persetujuan yang tersedia, maka dapat disebutkan bahwa

seluruh para pihak mengakui terhadap kawasan lindung

yang ada

PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki laporan kegiatan

pengelolaan dan pemantauan kawasan lindung periode

2014 sampai dengan semester I tahun 2017 yang sesuai

dengan ketentuan terhadap seluruh kawasan lindung,

selain itu PT Gema Nusantara Jaya telah menyelesaikan

assessment HCV untuk seluruh kawasannya pada tahun

2016

Berdasarkan telaah dokumen dan pemeriksaan sarana

dan prasarana, PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki

sarana prasarana perlindungan hutan tetapi jenis dan

jumlahnya tidak sesuai dengan ketentuan tetapi fungsinya

sesuai

Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah

dan/atau kualifikasi personil yang memadai sesuai

dengan jenis gangguan hutan yang ada

Upaya auditee mengimplementasikan kegiataan

perlindungan melalui tindakan tertentu (preemptif/

11

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

preventif/ represif), dengan mempertimbangkan seluruh

jenis gangguan yang terjadi didalam areal PT GEMA

NUSANTARA JAYA seperti perladangan, pembalakan liar

(pencurian kayu), perburuan satwa liar dan lain-lain

3.3. Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan

hutan

SEDANG PT GEMA NUSANTARA JAYA telah memiliki SOP

pengelolaan dan pemantauan tetapi belum mencakup

seluruh dampak terhadap tanah dan air, terdapat SOP

pengelolaan yang belum dimiliki yaitu SOP pembuatan

Sedimen trap dan kolam sedimen

Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan sesuai

dengan ketentuan (AMDAL dll.) tetapi berdasarkan hasil

verifikasi dilapangan terhadap bangunan teknis sipil

Sedimen Trap yang ada kondisinya sebagian besar tidak

berfungsi dengan baik akibat tergerus oleh air hujan

PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki 8 orang SDM

khusus untuk menangani Pengelolaan dan pemantauan

dampak terhadap tanah dan air yang dikepalai oleh

seorang Certification and Environment Departement

(CED) yang membawahi Ganis Binhut, Supervisor, Staf

ADM, Staf Lapangan, dan Bagian Lapangan. Sampai

dengan saat ini PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki 2

Orang Ganis BINHUT atas nama Iwan Humolungo dan

Herman Adam/telah sesuai dengan ketentuan Perdirjen

PHPL No. P.16/PHPL-IPHH/2015 tentang jumlah minimal

tenaga teknis PHPL

PT GEMA NUSANTARA JAYA telah memiliki rencana

pengelolaan dampak terhadap tanah dan air yang

terdapat pada dokumen Rencana Pengelolaan

Lingkungan 2009 dan diimplementasikan sesuai dengan

ketentuan seperti pembuatan Sedimen trap, kolam

sedimen, sekat bakar, penggunaan insektisida nabati,

rehabilitasi sempadan sungai dan lain lain

Terdapat dokumen perencanaan pemantauan dampak

terhadap tanah dan air dan terdapat implementasi dalam

kurun waktu 5 tahun terakhir namun diketahui pada

semester II tahun 2014 dan semester I tahun 2015

terdapat rencana pemantauan yang belum dilaksanakan

yaitu data pemantauan sedimentasi dan sampel biota air

Terdapat indikasi terjadinya dampak terhadap tanah dan

air yaitu terdapatnya erosi pada bagian kompartemen dan

Sedimen yang terendap pada Sedimen Trap yang

dipasang pada sebagian drainase yang terdapat ditepi

jalan kompartemen tetapi ada upaya pengelolaan dampak

sesuai ketentuan

3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/ atau langka (endangered), jarang (rare),

terancam punah (threatened) dan endemik.

BAIK PT GEMA NUSANTARA JAYA telah memiliki SOP untuk

identifikasi flora dan fauna dilindungi dan telah mencakup

seluruh jenis flora dan fauna dilindungi yang berada di

arealnya

PT GEMA NUSANTARA JAYA telah melakukan

implementasi identifikasi untuk jenis flora dan fauna yang

dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan

endemik di dalam areal kerjanya didalam kegiatan

Penilaian Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi

bekerjasama dengan PT Kyara Solusi Indonesia tahun

2016, namun terdapat 3 jenis flora dilindungi menurut

ANDAL dan 4 jenis fauna dilindungi menurut hasil survei

12

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Delmik tahun 2012 yang tidak teridentifikasi saat penilaian

Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi tahun 2016

dilaksanakan

3.5. Pengelolaan flora untuk :

1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.

2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.

SEDANG IUPHHK-HT PT Gema Nusantara Jaya telah Tersedia

prosedur pengelolaan flora Flora dilindungi, Jarang,

Terancam punah dan Endemik, namun secara umum

bentuk bentuk pengelolaannya dilakukan berdasarkan

pendekatan pengelolaan kawasan, berupa Identifikasi,

pengelolaan, monitoring dan evaluasi, jenis flora

dilindungi, langka, jarang, terancam punah, dan endemik

PT GEMA NUSANTARA JAYA telah

mengimplementasikan pengelolaan flora melalui

pendekatan pengelolaan kawasan, berupa penetapan

kawasan lindung yang didalamnya terdapat jenis-jenis

yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah

dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.

Kegiatan pengelolaan kawasan lindung yang dilakukan

antara lain Identifikasi flora dilindungi dalam kegiatan

HCVF, pemasangan papan larangan, papan kawasan

lindung, pemasangan pal batas kawasan lindung,

rehabilitasi kawasan lindung dengan jenis tanaman Kapuk

(Ceiba petandra), Aren (Arenga pinnata) atau jenis kayu

lokal dan pembibitan sebagian flora dilindungi yaitu jenis

Aren (Arenga pinata). Dengan demikian pengelolaan flora

dilindungi berbasis Jenis belum dilakukan sepunuhnya

Masih terdapat gangguan terhadap sebagian species

flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam

punah dan endemik akibat aktifitas kegiatan pembersihan

lahan yang tidak direncanakan seperti perladangan yang

dilakukan olah masyarakat didalam areal PT Gema

Nusantara Jaya

3.6. Pengelolaan fauna untuk :

1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.

2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.

SEDANG PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki prosedur

pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis

yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah

dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin (SOP

belum berbasis fauna dilindungi dan masih bersifat

umum).

PT GEMA NUSANTARA JAYA telah

mengimplementasikan pengelolaan flora melalui

pendekatan pengelolaan kawasan, berupa penetapan

kawasan lindung yang didalamnya menjadi tempat untuk

bernaung jenis-jenis fauna yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemik yang

terdapat di areal pemegang izin

Terdapat gangguan keberadaan fauna, terdapat

masyarakat berburu didalam areal izin, tetapi ada upaya

penanggulangan gangguan melalui kegiatan sosialisasi

dan pemasangan papan informasi, peringatan dan

larangan

Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi kawasan Operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat

SEDANG Terdapat dokumen/ laporan yang lengkap mengenai pola

penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat,

identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/

atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan

13

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dan/atau masyarakat setempat

SDH oleh pemegang izin

Mekanisme tersebut belum mengacu pada ketentuan

perdirjen PHPL P.5/2016 tentang Pemetaan Potensi dan

Resolusi Konflik, namun demikian dalam implementasiya

masyarajt telah mengetahui tahapan prosedurnya. Dengan

demikian pemenuhan terhadap verifier ini adalah Terdapat

mekanisme penataan batas/rekonstruksi batas kawasan

secara partisipatif & penyelesaian konflik yang diketahui

para pihak

PT GNJ telah memiliki mekanisme yang mengatur

pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan

masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan

SDH yang legal lengkap dan jelas

Bukti adanya klaim lahan di dalam areal izin yang belum

dipetakan oleh PT GNJ menunjukkan bahwa terdapat

bukti-bukti tentang luas dan batas kawasan pemegang

izin yang sebagian masih dikuasai (kawasan yang

dimiliki) masyarakat hukum setempat

Berdasarkan verifikasi di lapangan dikatui bahwa PT GNJ

telah mendapat dukungan dari masyarakat, namun belum

berpa dukungan tertulis, sehingga pemenuhan terhadap

verifier ini adalah Terdapat persetujuan oleh sebagian

para pihak dan masih ada konflik

4.2. Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku

SEDANG Telah tersedia secara lengkap dokumen yang

menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai

dengan peraturan perundangan yang relevan

Tersedia mekanisme yang lengkap dan legal tentang

pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap

masyarakat

Terdapat bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi

mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap

masyarakat dalam mengelola SDH namun hanya

sebagian

Terdapat sebagian bukti realisasi pemenuhan tanggung

jawab sosial terhadap masyarakat

Tersedia dokumen laporan kelola sosial yang lengkap

terkait pelaksanaan tanggungjawab sosial pemegang izin

termasuk ganti rugi. Laporan kelola sosial yang dibuat

telah memuat tujuan yang akan dicapai, permasalahan

umum, data keuangan, foto kegiatan dan berita acara,

dan penjelasan kegiatan. Tersedia laporan/ dokumen

terkait pelaksanaan tanggungjawab sosial pemegang izin

termasuk gantirugi namun belum lengkap dan jelas

4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak

BAIK Tersedia data dan informasi yang lengkap & jelas tentang

masyarakat hukum adat dan/ atau masyarakat setempat

yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas

pengelolaan SDH

Terdapat mekanisme yang legal, lengkap dan jelas

mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi

masyarakat.

Terdapat dokumen rencana pemegang izin mengenai

kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi

masyarakat, yang lengkap dan jelas. Dokumen

perencanaan tersebut disusun secara terperinci menjadi

detail rencana bulanan dengan indikator target

pencapaian

14

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Terdapat bukti implementasi sebagian besar (≥ 50%)

kegiatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat

hukum adat dan/atau masyarakat setempat oleh

pemegang izin

Terdapat dokumen/laporan mengenai pelaksanaan

distribusi manfaat kepada para pihak namun belum

lengkap dan jelas

4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal

SEDANG Telah tersedia mekanisme resolusi konflik yang lengkap

dan jelas alur dan tahapan penyelesaian konfliknya,

namun belum mengacu pada ketentuan terbaru tentang

resolusi konflik. Sehingga pemenuhann terhadap verifier

ini adalah Terdapat mekanisme resolusi konflik namun

belum lengkap

Terdapat konflik dan tersedia peta konflik namun belum

lengkap

Tersedia organisasi kelembagaan konflik dan pendanaan

yang cukup yang terintegrasi dengan mata anggaran

kelola sosial untuk menangani konflik. Tersedia

organisasi, sumberdaya manusia, dan pendanaan yang

cukup untuk mengelola konflik

Dokumen/laporan penanganan konflik tersedia, namun

tidak lengkap dan kurang jelas

4.5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja

BAIK Bukti hubungan industrial harus dilaporkan kepada

pemerintah melalui mekanisme wajib lapor

ketenagakerjaan. PT GNJ belum memenuhi

penyampaian Wajib Lapor Ketenagakerjaan tahun 2017

kepada Dinas Tenaga Kerja Provinsi Gorontalo. Dengan

demikian pemenuhan terhadap verifier ini adalah

Pemegang Izin telah merealisasikan sebagian hubungan

industrial dengan seluruh karyawan sesuai dengan

peraturan perusahaan

Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT GNJ melalui

training (internal & eksternal) periode tahun 2015 – 2017,

rata-rata mencapai 100% untuk realisasi jenis training dan

mencapai 99% untuk realisasi jumlah karyawan yang

mengikuti training dari yang telah direncanakan sesuai

dengan kebutuhan

PT GNJ telah memiliki mekanisme jenjang karir dan telah

mengimplementasikan seluruh mekanisme tersebut

dalam pengangkatan karyawan. Dengan demikian

pemenuhan terhadap verifier ini adalah Terdapat

dokumen standar jenjang karir dan telah diimplementasi

kan seluruhnya

PT GNJ telah memberikan tunjangan kesejahteraan

karyawan dalam bentuk insetif lembur, premi produksi,

tunjangan BPJS kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan.

Penyediaan sarana kerja bagi karyawan telah disediakan

dalam kondisi yang baik dan jumlah yang cukup. Dalam

hal keselamatan kerja, pekerja operator lata berat belum

memiliki SIO sebagaimana dipersyaratkan dalam

ketentuan Permanakertrans No 9/ tahun 2010. Dengan

demikian pemenuhan terhadap verifier ini adalah

Terdapat dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan

dan baru sebagian diimplementasikan

15

VLK

1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan IUPHHK

Memenuhi a. PT Geme Nuusantara Jaya telah memiliki ijin IUPHHK HT

yang berdasarkan Surat Keputusan , Menteri Kehutanan

Republik Indonesia No.SK 610/Menhut-II/2011 tanggal 25

Oktober 2011 tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan

Tanaman Industri Atas Areal Hutan Seluas ± 29.750 Ha

(Dua Puluh Sembilan Ribu Tujuh Ratus Ribu lima Puluh)

Hektar Di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo

Memenuhi b. PT GNJ telah membayar kewajiban iuran IUPHK-HT pada

tanggal 09 Januari 2012 melalui Bank BCA sebesar Rp.

77.350.00,-, sesuai dengan surat perintah pembayaran

Nomor S.9/VI-BIKPHH/2012 Tanggal 6 Januari 2012 atas

areal seluas 29.750 Ha

Memenuhi c. Terdapat data dan informasi penggunaan kawasan diluar

sektor kehutanan yaitu untuk Bendungan dan ijin eksplorasi

bahan galian dan mineral yang dilengkapi dengan dokumen

lagalnya berupa surat dari instansi terkait

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang

Memenuhi a. Terdapat dokumen RKUPHHK periode tahun 2013 –

2022 yang telah disahkan sesuai dengan SK

Persetujuan RKUPHHK-HTI PT. Gema Nusantara

Jaya Nomor SK.16/VI-BUHT/2013 dan Revisi

RKUPHHK-HT yang disahkan dengan Nomor SK.

4233/MenLHK-PHPL /UHP /HPL.1 /8 /2017 tanggal

10 Agustus 2017. Terdapat dokumen rencana kerja

tahunan yaitu RKT tahun 2016 sesuai dengan SK

Nomor : 246/KPTS/TAHUN 2015 tanggal 16

Desember 2015 dan RKT tahun 2017 yang disahkan

sesuai dengan SK Nomor : 246/KPTS/TAHUN 2015

tanggal 16 Desember 2015

Memenuhi b. Terdapat peta areal kerja yang menggambrakan lokasi

yang tidak boleh ditebang seperti sempadan sungai, buffer

zone hutan lindung, KPPN, KPSL dan telah ditandai di

lapangannya

Memenuhi c. Terdapat peta areal kerja untuk tahun 2017 dengan skala

1 : 25.000 yang menggambarkan secara jelas lokasi

tebangan dengan ditandai “Cap Dinas Kehutanan” yang

terdapat pada lokasi tanaman unggulan, tanaman

kehidupan dan tanaman Pokok. Hasil verifikasi lapangan

menunjukan bahwa lokasi lapangan sesuai dengan

alokasi di peta kerja RKT

2.2.1. Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

Memenuhi a. Terdapat dokumen RKUPHHK periode tahun 2013 s/d

2022 dan revisinya yang telah disahkan dan proses revisi

sesuai dengan pertimbangan perubahan tata ruang, jenis

tanaman dan alokasi tanaman (Pokok dan Kehidupan),

Memenuhi b. PT Gema Nusantara jaya melakukan kegiatan penyiapan

lahan dengan membuka areal hutan dan memanfaatkan

kayunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

dalam dokumen RKT

16

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di LHP-kan

Memenuhi Terdapat dokumen LHP yang diterbitkan untuk kelas diamaeter kayu besar (KB), kayu Bulat Sedang (KBS), Kayu Bulat Kecil (KBK) yang diterbitkan secara online oleh petugas penerbit yang ditunjuk yaitu Khodori Wakhid No. Register Ganis 00306-12/PKB-R/XXV/2017. Hasil uji petik kayu dilakoasi pemanenan menunjukan kesesuaia antara fisik kayu dengan dokumen Buku Ukur dan Laporan Hasil Produksi (LHP),

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan

Memenuhi Pengangkutan kayu dari lokasi TPK Hutan ke tujuan industri PT Dwi Lestari Pratama , UD. Bagus Pratama UD. Siti Rahmatia II PT. Katingan Timber Celebes telah dilengkapai dengan dokumen Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Kayu (SKSHHK) yang dilampiri dengan daftar kayu. Hasil uji petik kayu di LMKB periode bulan September 2017 menunkan bahwa persediaan kayu (stock kayu ) di lapangan sesuai dengan dokumen

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA/IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak Pengelolaan

Memenuhi a. PT. Gema Nusantara Jaya telah menerapkan penandaan

dan memberi identitas pada kayu hasil produksinya dan

legal sesuai dengan dokumen dan ketentuan yang berlaku

sehingga asal usul kayu dapat dilacak balak

Memenuhi b. PT. Gema Nusantara Jaya telah menerapkan sistem tata

usaha kayu yaitu dari pencatatan kayu (Taly Sheet/Buku

Ukur) dan dokumen LHP yang diupload ke sistem IPUHH

Online sebagai Stock kayu dan pada saat dilakukan

pengangkutan diorderkan barcode untuk setiap batang

kayu sehingga dapat ditelusuri dengan identitas yang

tertera di dokumen

3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

Memenuhi PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki arsip dokumen angkutan SKSHHK yang digunakan untuk angkutan ke industri, dokumen tersebut diterbitkan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan kewenangannya

3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)

Memenuhi a. Terdapat dokumen Surat Perintah Pembayaran (SPP)

untuk PSDH dan DR yang diterbiitkan secara online melalui

aplikasi SIMPNBP yang sesuai dengan dokumen Laporan

Hasil Produksi (LHP) berdasarkan pada kelompok jenis,

kelas diameter dan tarif yang berlaku

Memenuhi b. PT Gema Nusantara Jaya telah membayarkan

kewajibannya pada PSDH dan DR sesuai dengan surat

erintah pembanyaran (SPP) yang diterbtkan. Pembayaran

melalui mekanisme transfer ke Bank dan kemudian diuplod

ke sistem yang menerbitkan tanda lunas pembayaran

berupa dokumen Bukti Penerimaan Negara

Memenuhi c. Pembayaran kewajiban PSDH dan DR telah sesuai

dengan tarif yang berlaku pada jeni dan kelas diameter

KB, KBS dan KBK

3.3.1. Pemegang izin yang mengirimkan kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)

Memenuhi PT. Gema Nusantara Jaya telah memiliki dokumen

pengakuan sebagai Pedagang Antar Pulau Terdaftar

(PKAPT) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal

Perdagangan Dalam Negeri seperti berikut. dengan

Nomor PKAPT 09.05.1.03637

17

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah

NA Pengangkutan kayu ke tujuan pembeli menggunakan

angkutan darat yaitu pengktan dengan menggunakan

kendaraan (truck), sehingga tidak terdapat penggunaan

kapal untuk angktannya

3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal

Memenuhi Impplementasi tanda VLegal pada dokumen angkutan

kayu SKSHHK sesuai dengan ketentuan yang berlaku

4.1.1. Pemegang izin telah memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

Memenuhi Terdapat surat Keputusan Kepala Badan Lingkungan

Hidup, Riset dan Teknologi Informasi (Balihristi) Provinsi

Gorontalo Nomor: 660/BLHRTI/SK/24/2009 tanggal 14

September 2009 tentang Persetujuan Dokumen Analisis

Dampak Lingkungan, RKL dan RPL izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Tanaman Industri

(IUPHHK-HTI) PT. Gema Nusantara Jaya

4.1.2. Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat social.

Memenuhi a. PT. Gema Nusantara Jaya telah memiliki dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang disusun mengacu kepada dokumen AMDAL dan telah disetujui oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi (Balihristi) Provinsi Gorontalo Nomor: 660/BLHRTI/SK/24/2009 tanggal 14 September 2009

Memenuhi b. PT GNJ telah melakukan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi dilapangan seperti pada kawasan lindung, konservasi tanah dan air, ketersediaan flora dan fauna serta pemberdayaan masyarakat

5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3

Memenuhi a. Terdapat dokumen SOP K3 yang menjadi acuan dalam

melaksanakan K3 dan telah dibentuk Panitia Pembinaa K3

(P2K3) dan telah membuat program kerja untuk kegiatan

K3

Memenuhi b. Hasil verifikasi dokumen dan obeservasi lapangan, terlihat

adanya usaha UM untuk mengadakan dan menyediakan

peralatan K3

Memenuhi c. adanya catatan kecelakaan kerja yang lengkap termasuk

upaya atau program untuk menekan atau menghindari

kecelakaan kerja

5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

Memenuhi Terdapat kebijakan dari manajemen untukk berserikat,

dan karyawan telah membentuk serikat pekerja dengan

nama Serikat Pekerja Gema Gorontalo Lestari (SF GGL)

periode tahun 2016 s/d 2020

5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

Memenuhi Terdapat peraturan perusahaan PT Gema Nusantara

Jaya yang disahkan oleh Dinas Transmigrasi dan tenaga

kerja Kabupaten Gorontalo Utara

18

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur

Memenuhi Tenaga kerja PT Gema Nusantara Jaya berjulah 94 orang

dengan usia termuda bernama Siti Rahmawati Masuara

yang berumur 21 tahun 3 bulan