Psikoterapi Blok 16

28
PSIKOTERAPI

description

kulish

Transcript of Psikoterapi Blok 16

Slide 1

PSIKOTERAPI

PENDAHULUAN Psikoterapi merupakan salah satu modalitas terapi yang terandalkan dalam tata laksana pasien psikiatri di samping psikofarmaka dan terapi fisik. Prinsip-prinsip dan beberapa kaidah yang ada dalam psikoterapi ternyata juga digunakan konseling, pendidikan, dan pengajaran, ataupun pemasaran.

Psikoterapi dilakukan dengan percakapan dan observasi dapat mengubah pandangan, keyakinan serta perilakunya secara mendalam talking cureBeberapa contoh seseorang penakut, dapat berubah menjadi berani, atau, dua orang yang saling bermusuhan satu sama lain, kemudian dapat menjadi saling bermaafan, atau, seseorang yang sedih dapat menjadi gembira setelah menjalani percakapan dengan orang yang dipercayainya persuasi. Pembujukan atau persuasi memberi nasihat, memberi contoh, memberikan pengertian, melakukan otoritas untuk mengajarkan sesuatu, memacu imajinasi, melatih, dsb. Pembujukan ini dapat efektif saat yang tepat, dengan cara yang tepat, oleh orang yang mempunyai cukup pengalaman. Psikoterapi dapat menambah efektivitas terapi lain. Psikoterapi merupakan rangkaian teknik yang digunakan untuk mengubah perilaku (catatan: teknik merupakan rangkaian tindakan yang dibakukan untuk mendapatkan perubahan tertentu, bukan urutan perubahan alamiah, sehingga harus dilatih untuk mencapai keterampilan optimal). Psikoterapi adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit. Psikoterapi adalah cara-cara atau pendekatan yang menggunakan teknik-teknik psikologik untuk menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.

PRINSIP-PRINSIP UMUM PSIKOTERAPI: Dilakukan dengan cara percakapan atau wawancara (interview). Dalam suatu wawancara, tidak dapat dipisahkan antara sifat terapeutik dan penegakan diagnosis. Kita juga melakukan observasi secara menyeluruh dengan teliti. Yang diamati yaitu: Apa yang terjadi pada pasien, Apa yang terjadi pada pewawancara atau terapis sendiri, serta Apa yang terjadi di antara terapis dan pasiennya. Dalam berhadapan dengan pasien, dokter atau terapis mempengaruhi pasien dengan sikap dan perkataannya, dari menit ke menit, saat ke saat. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG PERLU DIMILIKI:Mempunyai pengetahuan mengenai dasar-dasar ilmu psikologi dan psikopatologi serta proses-proses mental. Dapat menarik suatu konklusi tentang keadaan mental pasien yang telah diperiksa. Yang paling penting listening A healer is one who listen in order to listen and to understand.c.Terampil dan berpengalaman dalam menerapkan teknik dan metode penanganan fungsi-fungsi mental pasien. d. Kepribadian:Sensitif atau sensibel.Obyektif dan jujur.Fleksibel.Dapat berempati.Relatif bebas dari problem emosional atau problem kepribadian yang serius.

Ciri atau unsur kepribadian yang merugikan keberhasilan terapi, antara lain:Kecenderungan untuk mendominasi, sombong atau angkuh, autoriter.Kecenderungan untuk pasif dan submisif.Sulit untuk terlibat dalam hubungan personal yang bermakna.Tidak mampu untuk mentoleransi ekspresi impuls tertentu.Mempunyai kebutuhan untuk menggunakan pasien bagi pemuasan impuls terpendamMempunyai sifat destruktif.e. Pengalaman.

JENIS-JENIS PSIKOTERAPIa. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai :1. Psikoterapi Suportif :Tujuan : Mendukung fungsi-fungsi ego, atau memperkuat mekanisme defensi yang ada. Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik. Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif. Cara atau pendekatan: bimbingan, reassurance, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok.

2. Psikoterapi Reedukatif :Tujuan : mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan.Cara atau pendekatan : terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.

3. Psikoterapi Rekonstruktif :Tujuan : Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang. Cara atau pendekatan : psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.

b. Menurut dalamnya, psikoterapi terdiri atas :1. Superfisial, yaitu yang menyentuh hanya kondisi atau proses pada permukaan, tidak menyentuh hal-hal yang nirsadar atau materi yang direpresi.2. Mendalam (deep), yaitu yang menangani hal atau proses yang tersimpan dalam alam nirsadar atau materi yang direpresi.c. Menurut teknik yang terutama digunakan, psikoterapi dibagi menurut teknik perubahan yang digunakan, antara lain psikoterapi ventilatif, sugestif, katarsis, ekspresif, operant conditioning, modelling, asosiasi bebas, interpretatif, dll.

d. Menurut konsep teoretis tentang motivasi dan perilaku, psikoterapi dibedakan menjadi :1. Psikoterapi perilaku atau behavioral ( kelainan mental-emosional dianggap teratasi bila deviasi perilaku telah dikoreksi.2. Psikoterapi kognitif (problem diatasi dengan mengkoreksi sambungan kognitif automatis yang keliru; dan3. Psikoterapi evokatif, analitik, dinamik ( membawa ingatan, keinginan, dorongan, ketakutan, dll yang nirsadar ke dalam kesadaran).

e. Menurut setting-nya, psikoterapi terdiri atas psikoterapi individual dan kelompok (terdiri atas terapi marital atau pasangan, terapi keluarga, terapi kelompok)f. Menurut nama pembuat teori atau perintis metode psikoterapeutiknya, psikoterapi dibagi menjadi psikoanalisis Freudian, analisis Jungian, analisis transaksional Eric Berne, terapi rasional-emotif Albert Ellis, konseling non-direktif Rogers, terapi Gestalt dari Fritz Perls, logoterapi Victor Frankl, dll.

g. Menurut teknik tambahan khusus yang digabung dengan psikoterapi, misalnya narkoterapi, hypnoterapi, terapi musik, psikodrama, terapi permainan dan peragaan (play therapy), psikoterapi religius, dan latihan meditasi.h. Yang belum disebutkan dalam pembagian di atas akhir-akhir ini banyak dipakai antara lain : konseling, terapi interpersonal, intervensi krisis.

Konseling : Menurut para ahli sebetulnya tidak termasuk psikoterapi. Tidak memenuhi kriteria dan batasannya, antara lain teknik, tujuan dan orang melakukannya, walaupun hubungan yang terjadi di dalamnya juga merupakan the helping relationship. Konseling bukan hanya hubungan profesional antara dokter-pasien, tetapi dapat dilakukan dalam berbagai bidang profesi, misalnya guru, pengacara, penasehat keuangan, dsb.

Konseling:Merupakan proses membantu seseorang untuk belajar menyelesaikan masalah interpersonal, emosional dan memutuskan hal tertentu.Tujuan :- Membantu kemampuan klien atau pasien untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan realistik.- Menuntun perilaku klien atau pasien agar mampu mengemban konsekuensinya.- Memberikan informasi dan edukasi.Tipe Konseling :- Pengarahan untuk mengatasi kesulitan pengambilan keputusan- Konseling untuk membantu seseorang dalam suatu pilihan yang vital

Terapi Interpersonal : Dilakukan terhadap pasien yang mengalami konflik saat ini dengan pihak-pihak lain yang bermakna. Pasien mengalami kesulitan dalam beradaptasi terhadap perubahan-perubahan dalam karier atau peran sosial atau perubahan hidup lainnya. Banyak dilakukan terhadap depresi sedang dan berat.

PROSES PSIKOTERAPI :1. Fase awal :Tujuannya membentuk hubungan kerja dengan pasien. Tugas terapeutik :Memotivasi pasien untuk menerima terapi, Menjelaskan dan menjernihkan salah pengertian mengenai terapi (bila ada), Meyakinkan pasien bahwa terapis mengerti penderitaannya dan bahwa terapis mampu membantunya (tanpa harus menyatakannya secara verbal), Menetapkan secara tentatif mengenai tujuan terapi.

2. Fase pertengahan :Tujuannya menentukan perkiraan sebab dan dinamik gangguan yang dialami pasien, menerjemahkan tilikan dan pengertian (bila telah ada), menentukan langkah korektif.Tugas terapeutik: 1. Mengeksplorasi berbagai frustasi terhadap lingkungan dan hubungan interpersonal yang menimbulkan ansietas. 2. Membantu pasien dalam mengatasi ansietas yang berhubungan dengan problem kehidupan.

3. Fase akhir :Tujuannya yaitu : terminasi terapi. Tugas terapeutiknya antara lain: Menganalisis elemen-elemen dependensi hubungan terapis-pasien, Mendefinisikan kembali situasi terapi untuk mendorong pasien membuat keputusan, menentukan nilai dan cita-cita sendiri, Membantu pasien mencapai kemandirian dan ketegasan diri yang setinggi-tingginya.

EFEKTIVITAS PSIKOTERAPIDari pelbagai penelitian statistik yang telah dilakukan, tidak satupun psikoterapi terbukti lebih unggul daripada yang lain.Perbaikan terapeutik yang dicapai, ditentukan oleh faktor-faktor :Tujuan yang ingin dicapai.Motivasi pasien.Kepribadian dan keterampilan terapis.Teknik yang digunakan

KESIMPULAN Psikoterapi merupakan ilmu dan keterampilan tersendiri yang bermanfaat untuk pasien-pasien dengan problem kejiwaan khususnya dan problem kesehatan pada umumnya. Untuk dokter umum yang bertugas sebagai ujung tombak dalam sistem pelayanan kesehatan di tanah air, psikoterapi penting dipelajari, walaupun memerlukan waktu yang khusus dan cukup lama untuk mempelajari kembali karena terdiri atas teknik-teknik dan metode tertentu. Psikoterapi dapat menambah efektivitas terapi lain. Keterampilan yang perlu dilatih terus-menerus ialah dalam mendengarkan dengan cermat (emphatic listening). Setelah melakukan wawancara dengan pasien, hendaknya kita dapat membuat konklusi tentang keadaan mental pasien mengetahui langkah apa yang harus kita perbuat untuk menolongnya.

TERIMA KASIH