Protap Ok Vk

200
Manual Rumah Sakit LOGO Rumah Sakit ……….. ……………………. PROSEDUR TETAP OK DAN VK NOMOR NO.REVISI - JUMLAH HALAMAN Tgl. Terbit : Ditetapkan DIREKTUR RS ……. …………………………….. 1. OPERAN JAGA PENGERTIAN Alih informasi yang diperlukan antara petugas jaga sebelum dengan petugas jaga pengganti serta pertanggungjawaban dan penyiapan sarana serta perlengkapan dalam kondisi siap dan bersih. TUJUAN Terinformasikannya dengan baik hal-hal yang perlu mendapat perhatian antar petugas jaga serta komunikasi awal terhadap pasien rawat. KEBIJAKAN Operan informasi/jaga dilakukan mulai 15 menit sebelum waktu tugas berakhir. Semua perawat/petugas jaga pengganti harus sudah datang 15 menit sebelum waktu tugas dimulai. PROSEDUR 1. Petugas jaga menjelang akhir waktu tugas, menyiapkan bahan informasi yang perlu disampaikan kepada petugas pengganti Prosedur Tetap OK & VK 1

description

prosedur

Transcript of Protap Ok Vk

Page 1: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

LOGO Rumah Sakit ………..

…………………….

PROSEDUR TETAP

OK DAN VK

NOMOR NO.REVISI-

JUMLAH HALAMAN

Tgl. Terbit :

DitetapkanDIREKTUR RS …….

……………………………..

1. OPERAN JAGA

PENGERTIAN Alih informasi yang diperlukan antara petugas jaga

sebelum dengan petugas jaga pengganti serta

pertanggungjawaban dan penyiapan sarana serta

perlengkapan dalam kondisi siap dan bersih.

TUJUAN Terinformasikannya dengan baik hal-hal yang perlu

mendapat perhatian antar petugas jaga serta

komunikasi awal terhadap pasien rawat.

KEBIJAKAN Operan informasi/jaga dilakukan mulai 15 menit

sebelum waktu tugas berakhir. Semua

perawat/petugas jaga pengganti harus sudah datang

15 menit sebelum waktu tugas dimulai.

PROSEDUR 1. Petugas jaga menjelang akhir waktu tugas,

menyiapkan bahan informasi yang perlu

disampaikan kepada petugas pengganti meliputi

peralatan, alat kesehatan, tenun/linen, tindakan,

obat, instruksi dokter, pasien yang memerlukan

perhatian khusus, keluhan pasien dsb.

2. Petugas pengganti mendapatkan informasi

tersebut dari petugas jaga sebelumnya dan

mencatat hal-hal yang diperlukan dan belum

Prosedur Tetap OK & VK 1

Page 2: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

tercatat.

3. Petugas jaga dan petugas pengganti secara

bersama-sama melakukan serah terima lembar

kontrol dan penggunaan alat kesehatan, obat,

linen, dokumen administrasi pasien (barang,

keuangan, rekam medis dsb.).

4. Petugas pengganti melakukan pemeriksaan

catatan dan bukti pendukung terbagi dari aspek:

a. Pemeriksaan linen dan peralatan, jumlah

limpahan linen baik kotor, terpakai maupun

sisa bersih serta kondisi peralatan. Kemudian

mencatat dan menandatangani dalam buku

operan linen serta laporan kondisi peralatan.

Melakukan penyiapan agar seluruh barang

dalam keadaan bersih dan siap pakai.

b. Pemeriksaan dan penghitungan jumlah

barang atau alat kesehatan maupun obat.

Kemudian mencatat dan menandatangani

dalam buku operan alat kesehatan dan

penggunaan obat pasien.

5. Petugas pengganti melakukan fungsi kebersihan

ruang, perlengkapan kerja dan peralatan sehingga

dalam kondisi siap pakai dan bersih.

6. Setiap formulir atau catatan atau isian harus

lengkap dan rinci sesuai dengan kolom isian yang

tersedia

UNIT TERKAIT - Barang

- Keuangan

- Rekam Medik

- Gizi

2. PENGISIAN DOKUMEN ADMINISTRASI

Prosedur Tetap OK & VK 2

Page 3: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

PENGERTIAN Pengisian berbagai dokumen administrasi yang

merupakan bagian dari sistem informasi antar unit

TUJUAN Terselenggaranya sebuah sistem informasi yang

adekuat

KEBIJAKAN Semua kolom yang tersedia dalam berbagai formulir

yang ditetapkan diisi dengan lengkap

PROSEDUR 1. Setiap petugas mencatat semua kejadian atau

peristiwa atau tindakan termasuk yang berkaitan

dengan jasa dan barang serta penggunaan

fasilitas rumah sakit termasuk perpindahan kelas

perawatan pasien dalam formulir masing-masing

sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Pengisian data/informasi selengkap mungkin

sesuai dengan daftar isian atau kolom yang

tersedia..

3. Formulir yang telah diisi diserahkan kepada unit

pengolah atau unit lanjutan sesuai

peruntukkannya masing-masing

4. Setiap petugas wajib menjaga kerapihan dan

ketertiban dokumen administrasi

UNIT TERKAIT - Rekam Medik

- Keuangan

- Barang

- Pemeliharaan

- Gizi

3. PENERIMAAN PASIEN BARU

PENGERTIAN Menerima pasien baru masuk ke ruangan untuk

mendapatkan perawatan dan pengobatan sesuai

dengan penyakitnya dan ketentuan yang berlaku di

rumah sakit.

TUJUAN Pasien dapat segera memperoleh pelayanan

Prosedur Tetap OK & VK 3

Page 4: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan

mendapatkan pelayanan yang baik.

KEBIJAKAN Perlakuan kepada pasien tidak membedakan kelas

perawatan dan latar belakang sosial, ekonomi, ras

dan agama

PROSEDUR Persiapan :

1. Tempat tidur dalam keadaan siap pakai.

2. Meja dan kursi pakai.

3. Berkas catatan medik pasien.

4. Peralatan untuk pemeriksaan fisik.

5. Kebersihan dan kelengkapan ruangan.

Pelaksanaan :

1. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah

dan penuh perhatian.

2. Jika pasien dapat berdiri, diukur terlebih dahulu

berat badan dan tingginya sebelum dibaringkan di

tempat tidur.

3. Selanjutnya dilakukan anamnesa (mengenai

biodata, keluhan utama, riwayat hidup penyakit

dll) dan pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan

umum pasien pengukuran suhu, denyut nadi,

pernafasan, tekanan darah dan lain-lain.

4. Laporkan pasien tersebut kepada dokter yang

bersangkutan bila diperlukan.

5. Catat nama dan alamat yang jelas dalam buku

register yang ada diruangan perawat.

6. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan

mengenai tata tertib ruang perawatan dan

peraturan rumah sakit, antara lain tentang waktu

kunjungan, waktu pemeriksaan Dokter, orientasi

ruang perawatan beserta fasilitas yang ada dan

tata cara penggunaannya serta jadwal rutin

Prosedur Tetap OK & VK 4

Page 5: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

kegiatan di ruangan.

7. Ajurkan kepada pasien / keluarganya agar pada

saat dirawat tidak membawa barang-barang

berharga ke dalam ruangan perawatan.

8. Petugas mencatat semua hasil anamnesa

pemeriksaan fisik ke dalam catatan perawatan

yang berada dalam berkas catatan medis pasien.

UNIT TERKAIT - IGD

- Rekam Medik

4. MEMINDAHKAN PASIEN DARI BRANKARD KE TEMPAT

TIDUR ATAU SEBALIKNYA

PENGERTIAN Memindahkan pasien dari atas brankard ke tempat

tidur atau memindahkan pasien dari tempat tidur ke

atas brankard baik setelah atau sebelum dilakukan

pemeriksaan.

TUJUAN 1. Mengurangi atau menghindari pergerakan pasien

sesuai dengan keadaan fisik pasien.

2. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada

pasien yang menjalani perawatan.

3. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah

ruangan.

KEBIJAKAN Harus ada informasi yang cukup kepada pasien

rencana tindakan pemindahan agar pasien dapat

berperilaku kooperatif dan membantu.

PROSEDUR 1. Pasien diangkat sekurang-kurangnya tiga orang

(sesuai dengan kebutuhan)

2. Ketiganya berdiri pada sisi kanan pasien dengan

urutan sebagai berikut :

a. Petugas 1 paling tinggi berdiri dibagian

Prosedur Tetap OK & VK 5

Page 6: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

kepala.

b. Petugas 2 berdiri dibagian pinggang.

c. Petugas 3 berdiri dibagian kaki.

3. Lengan kiri petugas 1 dibawah kepala dan

pangkal lengan pasien dan lengan kanan di

punggung.

4. Lengan kiri petugas 2 di bawah pinggang pasien

lengan kanan di bawah bokong pasien.

5. Kedua lengan petugas 2 mengangkat seluruh

tungkai pasien.

6. Setelah siap, salah seorang petugas memberi aba-

aba untuk bersama-sama mengangkat pasien.

7. Dengan langkah bersamaan para petugas mulai

berjalan menuju tempat tidur atau brankard yang

telah disiapkan.

8. Setelah pasien berada diatas tempat tidur atau

brankard, posisi diatur dan selimut dipasang dan

dirapihkan.

UNIT TERKAIT

5. MEMINDAHKAN PASIEN DARI KURSI RODA KE

TEMPAT TIDUR

PENGERTIAN Memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur

untuk pasien yang terganggu aktivitasnya secara

normal dan membutuhkan bantuan kursi roda.

TUJUAN 1. Mengurangi atau menghindari pergerakan pasien

sesuai dengan keadaan fisik.

2. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada

pasien.

3. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah

Prosedur Tetap OK & VK 6

Page 7: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

ruangan.

4. Memenuhi standar pelayanan pasien di rumah

sakit.

KEBIJAKAN Harus ada informasi yang cukup kepada pasien

rencana tindakan pemindahan agar pasien dapat

berperilaku kooperatif dan membantu.

PROSEDUR 1. Kursi roda didorong dan didekatkan kesisi tempat

tidur.

2. Roda belakang kursi roda ditahan dengan

menggunakan kaki.

3. Kedua tangan petugas menopang ketiak pasien

pada sisi yang lemah atau sakit.

4. Petugas memimpin pasien turun dari kursi roda

dan berjalan bersama menuju ketempat tidur

pasien.

5. Pasien disandarkan ketempat tidur, kemudian

dibantu oleh petugas untuk naik.

6. Petugas memastikan posisi tidur telah sesuai

dengan kebutuhan pasien ataupun sesuai dengan

instruksi Dokter.

7. Setelah pasien sudah berada diatas tempat tidur

anjurkan untuk memberitahu petugas apabila

memerlukan bantuan kursi roda kembali.

UNIT TERKAIT

6. MENGIDENTIFIKASI PASIEN

PENGERTIAN Melakukan identifikasi terhadap jati diri pasien atau

identitas pasien sesuai dengan status pasien sesuai

dengan kebutuhan dan ketentuan yang berkaku

TUJUAN 1. Agar pasien yang masuk identifikasinya jelas.

2. Menghindari tertukarnya pasien yang satu dengan

Prosedur Tetap OK & VK 7

Page 8: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

yang lain.

3. Menghindari kesalahan dalam pemberiaan terapi

dan pemenuhaan kebutuhan pasien yang lainnya.

Selama menjalani masa perawatan dirumah sakit.

4. Memenuhi kebutuhan administrasi pasien.

KEBIJAKAN Penulisan harus benar dan jelas

PROSEDUR 1. Mengecek identitas pasien yang disesuaikan

dengan statusnya.

2. Menulis identitas pasien dengan lengkap di White

board pasien yang telah ada diruang kerja.

o Nama pasien

o Diagnosa

o Tindakan

o Diet pasien

o Dokter yang merawat

o Keterangan

3. Mencatat identitas pasien kedalam :

- sensus harian

- buku register masuk

- buku observasi

4. Memasukan data pasien ke dalam computer ( jika

memiliki computer)

UNIT TERKAIT

7. PERSIAPAN UMUM PERSALINAN

PENGERTIAN Langkah persiapan pertolongan persalinan

TUJUAN Agar semua sarana dan prasarana dalam kondisi siap

pakai

KEBIJAKAN Selalu memperhatikan sterilisasi

PROSEDUR 1. Sebelum persalinan: a. Melakukan kunjungan pasien untuk

memberikan penjelasan.b. Menyiapkan ruang persalinan dalam keadaan

Prosedur Tetap OK & VK 8

Page 9: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

siap pakai meliputi:i. Kebersihan ruangii. Meja mayo/instrumeniii. Suction pumpiv. Gas medis

c. Menyiapkan bahan desinfektan dan bahan lain sesuai keperluan.

d. Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril.

e. Menerima pasien.f. Memeriksa dengan formulir check list meliputi:

i. Kelengkapan dokumen (izin, hasil pemeriksaan, hasil laboraturium dll).

ii. Kelengkapan obat-obatan, cairan dan alat kesehatan.

iii. Persediaan darah.g. Memeriksa persiapan fisik.h. Melakukan serah terima pasien dan

perlengkapan sesuai isian dengan perawat ruang.

2. Saat persalinan.a. Mengatur posisi pasien.b. Membimbing pasien.c. Membuka set steril dengan memperhatikan

teknik aseptic.d. Mengkur dan mencatat kehilangan darah dan

cairan.e. Menghubungi petugas penunjang medis bila

diperlukan selama opersi.f. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan

pemeriksaan.g. Mengukur dan mencatat tanda vital.h. Mengambil instrumen yang jatuh dengan

menggunakan alat dan memisahkan dari instrumen yang steril.

i. Merawat dan mencatat data bayi.j. Mengambil kain kasa yang telah digunakan

dengan memakai alat.k. Menyiapkan benang jahitan sesuai dengan

keperluan.l. Membersihkan instrumen dari darah untuk

mempertahankan sterilitas alat dan meja mayo.

m. Menyiapkan cairan untuk mencuci luka.n. Membersihkan kulit setelah dijahit.o. Menutup luka dengan kain kasa steril.p. Membersihkan dan merapikan pasien yang

sudah selesai.

Prosedur Tetap OK & VK 9

Page 10: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

q. Mengukur dan mencatat tanda vital (pernafasan, tekanan darah, suhu dan nadi).

r.Mengganti alat tenun dan baju pasien serta memindahkan pasien ke brankar.

s. Memeriksa dan menghitung semua instrument.t. Meneliti, menghitung dan mencatat obat-

obatan serta cairan yang diberikan kepada pasien.

u. Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi dalam keadaan lengkap.

v. Membersihkan instrument bekas pakai.w. Membungkus instrumen sesuai dengan jenis,

macam, bahan dan kegunaan, memasang pita dan autoclave dan membuat label nama alat.

x. Membersihkan kamr setelah selesai agar siap pakai.

y. Melakukan serah terima dengan perawat ruang.

UNIT TERKAIT

8. PERSIAPAN OPERASI

PENGERTIAN Langkah persiapan operasi

TUJUAN Agar semua sarana dan prasarana dalam kondisi siap

pakai

KEBIJAKAN Selalu memperhatikan sterilisasi

PROSEDUR 1. Sebelum operasi : a. Melakukan kunjungan pasien yang akan

dioperasi sebelum operasi memberikan penjelasan

b. Menyiapkan ruang operasi dalam keadaan siap pakai meliputi :i. kebersihan ruang operasi ii. meja mayo/instrument iii. meja operasi lengkap iv. lampu operasi v. mesin anestesi vi. suction pump vii. Gas medis

c. Menyiapkan set instrument steril sesuai dengan jenis operasi

d. Menyiapkan bahan Desinfektan dan bahan lain sesuai keperluan operasi

e. Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril

Prosedur Tetap OK & VK 10

Page 11: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

f. Menerima pasien yang akan dioperasi g. Memeriksa dengan formulir chek list meliputi :

i. Pelengkapan dokumen (izin operasi, hasil pemeriksaan laboratorium, radiology dan hasil konsultasi ahli lain.

ii. Kelengkapan obat-obatan, cairan dan alat kesehatan.

iii. Persediaan darah.h. Memeriksa persiapan fisik.

i. Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian dengan perawat ruang.

ii. Memberikan penjelasan ulang kepada pasien.

2. Saat. operasia. Mengatur posisi pasien sesuai jenis

operasi.b. Membuka set steril dengan

memperhatikan teknik aseptic.c. Membantu mengukur dan mencatat

kehilangan darah dan cairan dengan cara mengetahui jumlah produksi urin, jumlah pendarahan dan jumlah cairan yang hilang.

d. Melaporkan hasil pemantauan dan pencatatan kepada ahli anestesi.

e. Menghubungi petugas penunjang medis bila diperlukan selama operasi.

f. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan.

g. Mengukur dan mencatat tanda vital.h. Mengambil sntrumen yang jatuh dengan

menggunakan alat dan memisahkan dri instrument yang steril.

i. Merawat bayi untuk kasus sectio.j. Memperingatkan “tim steril” jika terjadi

penyimpangan prosedur aseptic.k. Membantu mengenakan jasa steril dan

sarung tangan.l. Menata instrument steril di meja mayo

sesuai urutan prosedur operasi.m. Memberikan bahan desifektan kepada

operator untuk disinfeksi kulit daerah yang akan disayat.

n. Memberikan laken steril untuk prosedur drapping.

o. Memberikan instrument kepada operator sesuai urutan prosedur.

p. Memberikan kain steril dan mengambil

Prosedur Tetap OK & VK 11

Page 12: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

kain kasa yang telah digunakan dengan memakai alat.

q. Menyiapkan benang jahitan sesuai dengan keperluan.

r. Membersihkan instrumen dari darah untuk mempertahankan sterilitas alat dan meja mayo.

s. Menghitung kain kasa, jarum dan instrument.

t. Memberitahukan hasil perhitungan kepada operator sebelum luka di tutup lapis demi lapis.

u. Menyiapkan cairan untuk mencuci luka. v. Membersihkan kulit sekitar luka setelah

luka di jahit.w. Menutup luka dengan kain kasa steril. x. menyiapkan bahan pemeriksaan

laboratorium.UNIT TERKAIT

9. PEMERIKSAAN ANTENATAL

PENGERTIAN Prosedur pemeriksaan obstetri / kebidanaan yang

dilakukan kepada setiap wanita hamil yang datang

memeriksakan diri

Kunjungan antenatal dilakukan paling sedikit 4 kali

selama kehamilan

a. Satu kali pada triwulan pertama

b. satu kali pada triwulan kedua

c. dua kali pada triwulan ketiga

Pelayanan / asuhan stsndar minimal “ 7 T”

( Timbangan) berat badan

a. Ukur ( tekanan) darah

b. Ukur ( Tinggi) fundus uteri

c. Pemberian imunisasi ( Tetanus Toksoid) TT

lengkap

d. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90

tablet selama kehamilan

e. Tes terhadap penyakit menular

Prosedur Tetap OK & VK 12

Page 13: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

f. Temu wicara dalam rangka persiapan

rujukan

TUJUAN Memantau kemajuan kehamilan untuk

memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang janin

Meningkatkan dan mempertahankan

kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan janin

Mengenali secara dini adanya ketidak

normalan atau komplikasi yang mungkin

terjadi selama hamil, termasuk riwayat

penyakit secara umum kebidanan dan

pembedahan

Mempersiapkan persalinan cukup bulan,

melahirkan dengan selamat, ibu maupun

bayinya dengan trauma seminimal mungkin

Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan

normal dan pemberian ASI eksklusif

KEBIJAKAN Pelayanan / asuhan antenatal hanya dapat diberikan

oleh tenaga kesehatan professional : bidan, dr. Sp.

OG

PROSEDUR Keluhan Utama

a. Ciptakan suasana membantu dan

menyenagkan

b. Dengan sopan, tanyakan identitas ibu

c. Tanyakan tentang tujuan ibu mendatangi

fasilitas kesehatan ini

Anamnesis

a. Tanyakan tentang :

a. Riwayat perkawinan

Prosedur Tetap OK & VK 13

Page 14: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

b. Riwayat haid, hari pertama haid terakhir

c. Riwayat penyakit ibu dan keluarga

(yang berkaitan dengan masalah

kehamilan)

d. Kebiasaan (merokok, obat dan jamu,

hewan peliharaan)

e. Riwayat persalinan

b.Tentukan usia kehamilan menurut anamnesis

haid dan buat taksiran persalinan

Pemeriksaan

1. Umum

a. Keadaaan umum

b. Tipe badan ( astenikus, atletikus,

piknikus)

c. Tinggi badan

d. Berat badan

e. Warna tunjung tiva, ikturus, edema,

klosoma gravidarum

f. Mulut tenggorokan : karies dentis,

tonsil, faring

g. Tanda vital ( tekanan darah,

nadi,pernafasan, suhu tubuh)

h. Kondisi jantung dan paru

i. Palpasi hati dan limpa

2. Khusus

(bila kehamilan diatas 20 minggu, langsung

kelangkah 5)

a. Inspeksi

b. Tinggi fundus ( penonjolan supra simfinis)

c. Hiperpigmentasi ( areola mammae, linea

Prosedur Tetap OK & VK 14

Page 15: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

nigra) dan striane Palpase

d. Tinggi fudus uteri

e. Keadaan dingding perut

f. Masa, cairan bebas/ nyeri tekan abdomen

3. Pada kehamilan 16-20 minggu, mulai dilakukan

pemeriksaan auskulasi. Karena pada usia

kehamilan tersebut, sulit untuk

menentukan punggung bayi maka ujung

stetoskop laenec diletakan pada daerah

subumbilikus.

4. Dengar bunyi dan hitung frekuensi bunyi jantung

bayi. Untuk membandingkan dengan bising

aorta, pegang nadi ibu saat

memeriksa jantung bayi.

Inspeksi

a. Labium dan perineum

b. Muara urethra

c. Fluor ablus atau secret abnormal

Inspekulo :

a. Dinding vagina dan forniks

b. Warna dan beasr porsio

c. Fluor ablus atau secret dalam lumen

vagina

Pemeriksa dalam :

a. Vagina

b. Besar dan konsistensi

c. Besar dan arah korpus uteri

d. Tanda hegaradneksa

5. Khusus Obstetri

Inspeksi :

Prosedur Tetap OK & VK 15

Page 16: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

a. Tinggi fundus uteri (cm)

b. Hiperpigmentasi dan striace

c. Bentuk dan kesimetrian dinding perut

Palpasi :

- Leopold 1

- Leopold 2

- Leopold 3

- Leopold 4

Auskultasi :

pemeriksaan bunyi bayi dan frekuensi

jantung janin (bila kehamilan telah memasuki

usia 38 minggu, pada

primigravida dan multigravida yang kepala

bayi belun masuk pintu atas panggul,

lakukan pemeriksaan panggul)

Pemeriksan Tambahan

Lakukan pemeriksaan tambahan bila

dilakukan :

- Laboratorium rutin atau khusus

- Pelvimeter (kehamilan >36 minggu)

- USG

Kesimpulan hasil Pemeriksaan / Diagnosis

- Buatlah kesimpulan hasil pemeriksaan

- Cantumkan kondisi kehamilan / ibu dan

bayi dalam kesimpulan

Prognosis dan Rencana Penatalaksanaan

a. Tuliskan prognosis kehamilan berkaitan

dengan hasil pemeriksaan yang baru

dilakukan

Prosedur Tetap OK & VK 16

Page 17: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

b. Jelaskan tentang kondisi kehamilan dan

rencana asuhan antenatal yang akan

dijalankan

c. Diskusikan tentang jadual pemeriksaan

dan hasil yang diharapkan dari

penatalaksanaan asuhan antenatal

d. Jelaskan apabila diperlukan

pemeriksaan khusus atau konsultasi ke

bidang ilmuan lain

e. Bila diperlukan, ibu dapat dirunjuk

ketenaga ahli dan fasititas kesehatan

yang lengkap

f. Beritahu tentang beberapa hal atau

gejala klinis penting dalam kehamilan

yang menyebabkan bu

harus melakukan kunjungan ulang

g. Beritahukan tetang fasilitas kesehatan

dan system yang ada untuk melakukan

runjukan

h. Pastikan ibu merngerti tentang

informasi dan hasil pemeriksaan /

diagnosis serta penatalaksanaan

asuahan antanatal

UNIT TERKAIT

10. PENANGANAN PASIEN BARU KEDARURATAN

KEBIDANAN

PENGERTIAN Adalah pelayanan tindakan medis bagi pasien

kedaruratan kebidanan yang datang kerumah sakit.

TUJUAN Meningkatkan mutu pelayanan pasien kebidanan

KEBIJAKAN Menunjukan program pemerintah dalam menurunkan

Prosedur Tetap OK & VK 17

Page 18: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

angka kematian ibu dsn bayi di Indonesia

PROSEDUR Alur Pasien

a. Pasien datang langsung diarahkan masuk

keruang kebidanan dengan sepengetahuan

dokter jaga IGD.

b. Keluarga pasien mendaftar keloket

pendaftaran

c. Dokter jaga IGD memeriksa pasien

didampingi Bidan jaga

d. Dokter jaga atau bidan jaga melaporkan

keadaan dan terapi yang sudah diberikan

kepasien tersebut pada Sp.OG

Tempat Pemeriksaan

a. VK ( Kamar Bersalin)

b. Ruang tindakan

c. Bila VK (Kamar Bersalain) telah penuh

terisi pasien, pertolongan bisa dilakukan

di :

1. Brankar (didalam VK)

2. Ruangan Tindakan

Untuk pasien yang pada observasi diperkirakan tidak

segera melahirkan, maka pasien untuk sementara

bisa ditempatkan di ruangan perawatan yang

kosong.

UNIT TERKAIT IGD

Instalasi Rawat Inap ( Ruang Kebidanan)

11. MONITOR PENDARAHAN NIFAS

PENGERTIAN Memonitor Perdarahan nipas.

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam memonitor

perdarahan nipas.

Prosedur Tetap OK & VK 18

Page 19: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

KEBIJAKAN Adanya Tenaga perawat / bidan propesional

yang diberi wewenang untuk memonitor

perdarahan masa nipas.

Adanya pasien dengan perdarahan nipas .

Adanya alat yang tersedia.

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Tensimeter

2. Stetoscope

3. Jam

4. Alat pencatat

Pelaksanaan :

1. Lihat dan catat perdarahan pervagina.

2. Ukuran tekanan darah.

3. Menghitung denyut nadi.

4. Mengukur tingginya fundus.

5. Menonitor tanda-tanda anemia

6. Periksa HB

7. Periksa mukosa mata

8. Periksa keluhan pusing

UNIT TERKAIT Intalasi Farmasi

12. ASUHAN PERSALINAN NORMAL

PENGERTIAN - persalinan tanpa komplikasi baik pada ibu

ataupun pada bayi

- Menghindari resiko komplikasi yang bisa

mengancam jiwa

- Menjaga ibu dan bayi tetap sehat sesudah

melahirkan

TUJUAN - Pelayanan medis pasien di IGD dilakukan oleh

dokter umum

- Pelayanan medis pasien diruangan persalinan

Prosedur Tetap OK & VK 19

Page 20: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

dilakukan oleh bidan jaga atau dokter spesialis

KEBIJAKAN Curiga atau antisifasi adanya persalinan jika ibu

hamil menunjukan tanda- tanda persalinan sebagai

berikut:

1. Nyeri abdomen yang bersifat intermiten

2. Adanya pengeluaran lender darah

Pastikan keadaan inpartu bila :

1. Servik lunak atau adanya pemendekan dan

pendataran servik

2. Dilatasi servik atau pembukaan

PROSEDUR - Bantulah ibu dalam persalianan bila ia tampak

gelisah, ketakutan dan kesakitan

- Berilah dukungan dan yakinan dirinya

- Berikan informasi tentang proses persalinan

- Jika ibu tampak kesakitan lakukan perubahan

posisi

- Bila ketuban masih utuh dan masih dalam fase

laten dianjurkan untuk berjalan disekitar kamar

bersalin

- Bila ibu ingin tiduran diajnurkan untuk miring

kekiri

- Ibu diperbolehkan melakukan aktifitas sesuai

kesanggupannya

- Ajarkan pada teknik bernafas, ibu diminta untuk

menarik nafas panjang kemudian menahannya

sebentar dan selanjutnya mengeluarkan pada

saat kontraksi

- Penolong tetap menjaga hal privasi ibu dalam

persalinan

- Menjelaskan kemajuan persalinan dan

Prosedur Tetap OK & VK 20

Page 21: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

perubahan yang terjadi serta tindakan yang

akan dilakukan

- Gunakan ruang yang berAC oleh karena ibu akan

merasa panas

- Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin

Penanganan :

Gunakan Patograf untuk memantau kemajuan

persalinan

Kala 1

Pemantauan ibu meliputi tekanan darah,

suhu badan, nadi, denyut jantung,

kontraksi pembukaan servik serta

penurunan kepala janin.

Pemerikasaan dalam dilakukan setiap 4

jam, catatlah hal-hal sebagai berikut :

Warna cairan ketuban

Dilatasi servik

Penurunan kepala

Kala II

Persalinan kala II ditegakan dengan melakukan

pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan

lengkap, pasang infus bila perlu.

Penanganan kala II

1. Memberikan dukungan mental untuk

mengurangi kecemasan

2. Bila kontraksi tidak baik, berikan uteronika 2½

Iu. IM

3. Bila kepala masih tinggi, ibu disuruh miring

kekiri

4. Menjaga kandungan kemih agar tetap kosong

5. Memberi cukup minum untuk kosong

6. Meletakan kain handuk diperut ibu

Prosedur Tetap OK & VK 21

Page 22: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

7. Membimbing mengedan apabila kepala

sudah membuka vulva 6-7 cm

8. Melakukan Episiotomi bila perincian kaku

9. Menahan kepala bayi agar tetap tidak difleksi

terlalu cepat dengan satu tangan dan

menahan perineum

10. dengan tangan yang lain.

11. Mengusap muka bayi agar tetap bersih dari

kotoran dan lender

12. Setelah kepala lahir, biarkan kepala bayi

berputar dengan sendirinya

13. Cara :

a. Lakukan tarikan lembut kebawah untuk

melahirkan bahu depan, kemudian tarikan

lembut keatas

untuk melahirkan belakang

b. Letakan bayi tersebut diatas perut ibunya

Kala III

Berikan oksitosin 2,5 unit im segera

setelah kepala lahir

Pengendalian tarikan tali pusat

Pemijatan terkontol pada uterus

Kala IV

Observasi keadaan ibu pada dua jam

pertama postpartum

Awasi keadaan umum ibu, ukur tensi, nadi

dan respirasi

Pastikan kontraksi uterus baik

Periksa jalan lahir kemungkinan adanya

robekan, bila ada robekan dilakukan

Prosedur Tetap OK & VK 22

Page 23: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

penjahitan

Ukur jumlah perdarahan

UNIT TERKAIT

13. BAYI RAWAT GABUNG

PENGERTIAN Rawat Gabung adalah suatu cara penampilan dimana

bayi baru lahir ditempat bersama ibunya dalam suatu

ruangan. Hal ini dimaksudkan agar bayi mudah

dijangkau oleh ibunya selama 24 jam perhari

sehingga memungkinkan pemberian ASI kepada bayi

sesuai kebutuhannya.

TUJUAN Mempererat rasa kasih saying ibu dan bayi

Pengenalan ASI sedini mungkin

Mencegah infeksi silang

Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu

KEBIJAKAN

PROSEDUR A. Tanggung jawab

- Dokter Spesialis Anak

- Dokter Spesialis Obstetri Ginekonologi

- Perawatan

- Bidan

B. Kriteria Rawat Gabung

a. Lahir spontan baik presentasi kepala

maupun bokong

b. Berat badan lahir 2500-4000 gram

c. Bayi tidak mengalami asfiksia ( nilai APGAR

menit pertama > 7

d. Tidak ada gejala sesak nafas, sianosis,

infeksi atau kelainan kongentikal berat.

e. Bila lahir dengan tindakan ( SC, Vacum,

Forcep) ditunda sampai 24 jam dan

Prosedur Tetap OK & VK 23

Page 24: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

keadaan umum ibu /bayi stabil

C. Langkah- langkah penanganan

1. Bayi dan ibu sehat serta mampu

menyusui

2. Tempat rawat gabung diruang

perawatan kebidanan

3. Pemberian ASI dini pada 30 menit

pertama

4. PASI bila diberikan bila kondisi ibu

belum memungkunkan menyusui

ekslusif

5. Pelaksanaan perawatan ibu oleh

petugas kebidanan dan biaya

perawatan ibu adalah hak petugas

Ruang Kebidanan

6. Pelaksanaan perawatan bayi oleh

petugas perinatologi dan biaya

perawatan bayi adalah hak petugas

Ruang Perinatologi.

7. Besar biaya sesuai PERDA

8. Bayi setelah lahir diobservasi selama 6

jam diruang perinatologi untuk menilai

kelayakan Rawat Gabung atau dirawat

dan Perinatologi.

9. Bayi dipindahkan ke Ruang Bayiyang

ada di ruang perawatan Kebidanan

pada waktu visit dokter dan jam

besuk.

UNIT TERKAIT 1.

14. PENANGANAN NEONATUS TINGKAT 1 (RAWAT

GABUNG)

Prosedur Tetap OK & VK 24

Page 25: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

PENGERTIAN 1. Merupakan pelayanan medik perawatan bagi

pasien meonatal melalaui system pelayanan rawat

gabung.

2. Pelayanan rawat gabung adalah : Perawatan

bayi (neonatus) dimana bayi baru lahir ditempatkan

bersama ibunya

dalam satu ruang rawat.

3 Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 (

dua puluh delapan hari).

TUJUAN * Menurunkan angka kematian neonatus.

* Agar bayi mendapatkan kolostrum dan ASI secara

adekwat.

* Mempersingkat waktu perawatan

* Melatih ibu untuk merawat bayi sebelum merawat

sendiri dirumah.

* Agar bayi memperoleh stimulasi mental dini demi

tumbuh kembang anak

KEBIJAKAN Setiap ibu postpartum dan bayi baru lahir yang tidak

mengalami gangguan / penyakit / komplikasi yang

serius atau memerlukan pemantauan khusus harus

dirawat gabung.

PROSEDUR 1. Kategori Perawatan neonatal tingkat 1 adalah :

a. Bayi dengan nilai Apgar rendah (< 6 ) tetapi

memberikan respon baik dan cepat saat

diresusita

b. Bayi yang sudah mengeluarkan nekonium

saat di uterus , tetapi tidak menunjukan

adanya distress pernafasa

d. Bayi dengan kelainan congenital seperti:

Down syndrome, labioschisis yang tidak

Prosedur Tetap OK & VK 25

Page 26: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

memerlukan perawatan

b. khusus.

c. Bayi yang lahir melalui bedah kaisar tanpa

komplikasi.

d. Bayi yang lahir dengan ketuban pecah lama

tanpa disertai infeksi pada ibu.

2. Untuk bayi yang dilahirkan baik secara spontan

maupun bedah kaisar dapat menjalani rawat

gabung setelah stabil (kira-kira 2 jam setelah

lahir)

3. Perawatan dan pengawasan bayi dilakukan oleh

tim rawat dengan perbandingan perawatan

4. Pemeriksaan bayi secara rutin oleh dokter anak

dilakukan dikamar ibu didampingi perawat

tempat bayi dirawat.

5. Bila terjadi distress pernafasan atau kegawatan

lainnya, bayi harus segera dirawat diperawatan

tingkat

6. Jika kondisi ibu tidak memungkinkan atau tidak

menghendaki rawat gabung, maka bayi dirawat

dikamar bayi (perawatan tingkat IB).

UNIT TERKAIT

15. LETAK LINTANG

PENGERTIAN Letak janin melintang dalam uterus dengan kepala

pada sisi yang satu dan bokong pada sisi yang lain

dengan bagian yang terendah adalah bahu atau

punggung janin

TUJUAN Mampu menegakkan diagnosis dan mengerjakan

tindakan / langkah- langkah pada persalinan letak

lintang.

Prosedur Tetap OK & VK 26

Page 27: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

KEBIJAKAN Pelayanan medis pasien dilakukan oleh Bidan, Dokter

Umum, dan sesuai kebutuhan.

PROSEDUR A. Penanganan Umum

a. Melakukan penilaian mengenai kondisi ibu

termasuk tanda- tanda vital ( nadi, tekanan

darah, pernafasan suhu).

b. Penilaian Kondisi janin

a. Denyut jantung janin (Djj). Tanda gawat

janin 180 x/ menit < Djj < 100x/ menit

b. Selaput ketuban masih utuh atau tidak.

c. Jika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam,

cairan vagina).

a. Amoxycillin 1 gr IV setiap 6-8 jam

b. Getamycin 80 mgr IV setiap 8 jam

c. Metronidasol 500 mg IV setiap 8 jam

d. Menjelaskan prosedur yang akan

dilaksanakan dan hasil pemeriksaan kepada

ibu / keluarga.

B. Penanganan Khusus

a. Janin cukup bulan, hidup.

a. Primigram

b. Versi luar : Permulaan persalinan

(pembukaan <4 cm, ketuban utuh

c. Sectio Caesaria : Gagal versikular

d. Multigravida

e. Versiekstraksi : Apabila riwayat Obstersi

baik tidak ada kesempitan panggul

pembukaan lengkap.

b. Tidak ada prolaps tali pusat besar janin < 2.5

kg.

- Sectio Caesaria : Letak lintang kasep

- Janin yang sudah mati

Prosedur Tetap OK & VK 27

Page 28: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

a. Belum kasep : Partus pervaginam

dengan embrotiam /Dekapitalis

b. Sudah kasep : Sectio Caesaria

UNIT TERKAIT

16. PERSALINAN LAMA

PENGERTIAN Suatu keadaan dari persalinan yang mengalami

kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul

komplikasi ibu atau anak

Masalah persalinan lama :

a. fase laten lebih dari 8 jam

b. persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih

bayi belum lahir

c. dilatasi serviks dikanan garis waspada pada

persalinan fase aktif

TUJUAN Mampu melakukan tindakan/ langkah-langkah

penanganan Komplikas ibu- anak :

a. Kelelahan pada ibu

b. Dehidrasi dan gangguan keseimbangan

elektronik / asam basa

c. Infeksi rahim

d. Perlukan jalan lahir

e. Gawat janin sampai kematian karena asfiksia

dalam rahim

KEBIJAKAN Pelayanan medis dilakukan oleh bidan jaga, dokter

umum ( ruangan), Sp. OG sesuai kebutuhan.

PROSEDUR Pada prinsipnya persalinan lama dapat disebabkan

oleh :

a. his tidak efisien ( adekuat)

b. factor janin ( malpresentasi, malposisi, janin

besar)

Prosedur Tetap OK & VK 28

Page 29: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

c. factor janin lahir ( panggul sempit, kelaianan

serviks dan vagina, tumor)

Faktor- factor ini sering saling berhubungan

A. Penanganan umum

a. Pasang infuse set * / blood transfusion set *

yang cukup adektif ( No.16-18) dan kateter

urine (ditampung)

b. Beri cairan dan kalori serta elektrolit

a. Normal saline : 500 cc

b. Dextrose 5-10 % : 500 cc

c. Dalam 1-2 jam pertama selanjutnya

tergantung

a. Urine produksi

b. BJ Plasma ( bila perlukan) Cairan dapat

diberikan menurut kebutu

d. Koreksi asam basa dengan pengukuran CO2

plasma

e. Pemberian antibiotik spectrum luas secara

parenteral

Derivat :

a. Ampisilin 3x1 gr / hari selama 2 hari,

dilanjutkan 4x 500 mg / hari per. Os

selama 3 hari dan

b. Gentaminis 60-80 mg, 2-3x sehari selama

5 hari, atau Sefalosporin generasi III 1 gr,

2-3 sehari selama 5-7 hari.

c. Metronidazole 2 x 1 gram rectal supositoria

perhari, selama 5-7 hari.

d. Penurunan pasien :

- Antipiretika parenteral : xylomidon 2 cc

- Kompress basah

Prosedur Tetap OK & VK 29

Page 30: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

B. Mengakhiri persalinan, tergantung :

Sebab kemacetan

Anak hidup /mati Sebaiknya perbaiki dulu keadaan

ibu dengan cepat (dalam waktu 2- 3 jam)kemudian

dilanjutkan tindakan mengakhiri persalinan.

Pengakhiran persalinan, tergantung kondisi saat itu,

a. Bila : Pembukaan lengkap

i. Syarat-syarat persalinn dilakukan

pervagina terpenuhi maka

persalinan dilakukan pervagina

dengan

ii. mempercepat kala II

(Vacum/Forceps atau embriotomi)

b. Bila : Pembukaan belum lengkap

i. Syarat persalinan pervaginam tak

terpenuhi, dilakukan seksio sesar.

UNIT TERKAIT

17. PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

PENGERTIAN Adalah pendarahan melebihi 500 ml yang terjadi

setelah bayi lahir

Perdarahan pasca persalinan primer/diri yaitu

perdarahan setelah bayi lahir dalam 24 jam pertama

persalinan.

Perdarahan pasca persalinan dapat disebabkan oleh

Atonia uteri, robekan jalan lahir, rotensio plsenta,

sisa plasenta dan kelainan pembekuan darah.

TUJUAN a. Mampu mengidenfikasikan tanda dan gejala

serta mediagnosis perdarahan pasca persalinn.

b. Mampu menatalaksana perdarahan pasca

persalinan.

Prosedur Tetap OK & VK 30

Page 31: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

KEBIJAKAN Pelayanan /tindakan medik dilakukan oleh bidan,

Dokter umum (IGD),Sp.OG sesuai kebutuhan.

PROSEDUR Penangan umum :

a. Ketahui dengan pasti kondisi pasien sejak

awal (saat masuk)

b. Selalu siapkan keperluan tindakan gawat

darurat.

c. Segera lakukan penilaian klinik dan upaya

pertolongan apabila dihadapkan dengan

masalah dan komplikasi.

d. Atasi syok

e. Pastikan kpntraksi berlangsung bik (keluarkan

bekuan darah, lakukan pijatan uterus, beri

uterotonika 10 IU IM dilanjutkan infuse 20 IU

dalam 500 cc NS/RI, dengan 40 tetesan per

menit).

f. Pastikan plasenta telah lahir dan lengkap,

eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir.

g. Bila perdarahan terus berlangsung, lakukan

uji beku darah.

h. Pasang kater menetap, dan pantau jumlah

cairan keluar.

i. Cari penyebab pendarahan dan lakukan

tindakan spesipik.

A. Atonia Uteri

a. Kenali dan tegakan diagnosis kerja atonia

uteri.

b. Lakukan masase fundus uteri segera setelan

plasenta dilahirkan.

c. Bersihkan kavum uteri dari selaput ketuban

Prosedur Tetap OK & VK 31

Page 32: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

dan gumpalan darah.

d. Mulai lakukan kompresi bimanual interna

(KBI). Jika uterus berkontraksi keluarkan

tangan setelah 1-2 menit, jika tetap tidak

berkontraksi teruskan hingga 5 menit

e. Lakukan kompersi bimanual eksternal (KBE)

Catatan : bila petugas jumlah terbatas dilakukan

oleh keluarga.

a. Suntik metil ergometrin 0,2 mg im/IV.

b. Pasang tampon iterovaginal Bila semua

langkah diatas sudah dilakukan dan atonia

tidak teratasi.

c. lakukan laparatom pertimbangan antara

tindakan mempertahankan uterus dengan

ligasi arteri uterine/hipogastrika dengan

histerektomi.

B. Retensio Plasenta

a. Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk

mengendan. Bila ekspulsi plasenta tidak

terjadi, cobakan traksi

b. terkontrol tali pusat.

c. Pasang infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc

NS / RL dengan 40 tetesan permenit. Bila

perlu, kombinasikan

d. dengan

e. misoprostol 400 mg rectal ( sebaiknya tidak

menggunakan ergometrin karena kontraksi

tonik yang timbul dapat

f. menyebabkan plasenta terperangkap dalam

kavum uteri)

g. Bila traksi terkontrol gagal untuk melahirkan

Prosedur Tetap OK & VK 32

Page 33: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

plasenta, lakukan manual plasenta secara

hati-hati dan halus

h. (melepaskan plasenta yang melekat erat

secara paksa, dapat menyebabkan

perdarahan atau perforasi).

i. Restorasi cairan untuk mengatasi

hipovolemia.

j. Lakukan tranfunsi darah apabila diperlakukan

k. Beri antibiotika profilaksis ( ampisilin 2g IV /

oral + metronidazol 1g supositoria / oral)

l. Segera atasi bila terjadi komplikasi

pendarahan hebat, infeksi, syok neurogenik.

m. Bila prosedure diatasi tidak berhasil tetapi

serviks dapat dilalui oleh Cunam Ovum

lakukan manuver sekrup untuk

n. melahirkan plasenta. Untuk prosedur

tersebut, berikan analgetik (Tramadol 100 mg

IV atau Petidin 50 mg IV dan

o. Sedatif diazepam 5 mg IV).

Manual sekrup :

a. Pasang spekulum Sims sehingga ostium dan

sebagian plasenta tampak dengan jelas

b. Jerit prosio dengan klem ovum pada jam 12,4

dan 8 dan lepaskan speculum

c. Tarik ketiga klem ovum agar ostium, tali pusat

dan plasenta tampak lebih jelas

d. Tarik tali pusat ke lateral sehingga

menampakan plasenta disisi berlawanan agar

dapat dijepit sebanyak mungkin.

e. Meminta asisten untuk memegang klam

tersebut

Prosedur Tetap OK & VK 33

Page 34: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

f. Lakukan hal yang sama untuk plasenta pada

sisi yang berlawanan

g. Satukan kedua klem tersebut kemudian

sambil diputar searah jarum jam, tarik

plasenta ke luar perlahan-lahan

h. melalui pembukaan ostium.

C. Ruptura perineum dan robekan dinding vagina

a. Lakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi

lokasi laserasi dan sumber perdarahan.

b. Lakukan irigasi pada tempat luka dan bubuhi

larutan antiseptik

c. Jepit dengan ujung klem sumber perdarahan

kemudian ikat dan benang yang dapat diserap

d. Lakukan penjahitan luka mulai dari bagian

yang paling distal terhadap posisi operator

e. Khusus pada ruptur perineum komplit

( hingga anus dan sebagian reklum) dilakukan

penjahitan lapis demi lapis dengan bantuan

busi pada rectum, sebagai berikut :

a. Setelah prosedur aseptic- antiseptic,

pasang busi rectum hingga ujung robekan

b. Mulai penjahitan dari ujung robekan

dengan jahitan dan simpul submukosa,

menggunakan benang poliglikolik no.2 / 0

(Dexon / Vicryl) hingga ke sphingtenani.

c. Lanjutkan penjahitan kelapisan otot

perineum dan submokosa dengan benang

yang sama ( atau kromik 2 /0) secara

jelujur.

d. Mukosa vagina dan kulit perineum dijahit

secara submukosal dan subkutikuler

Prosedur Tetap OK & VK 34

Page 35: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

e. Berikan antibiotik profilaksis ( ampisilin 2g

dan metronidazol 1g per oral). Tetapi

penuh antibiotik hanya diberikan apabila

luka tampak kotor atau dibubuhi ramuan

tradisional atau terdapat tanda-tanda

infeksi yang jelas.

D. Robekan serviks

a. Robekan serviks sering terjadi pada sisi lateral

karena serviks yang terjulur, akan mengalami

robekan pada

a. posisi spina ishiadika tertekan oleh kepla

bayi

b. bila kontraksi uterus baik, plasenta lahir

lengkap, tetapi terjadi pendarahan banyak

maka segera lihat bagian

a. lateral dibawah kiri atau kanan dari

porsio.

c. Jepitkan klem ovum pada kedua sisi porsio

yang robek sehingga pendarahan dapat

dihentikan. Jika setelah

a. eksplorasi lanjutan tidak dijumpai

robekan lain, lakukan penjahitan. Jahitan

dimulai dari ujung atas robekan

b. kemudian kea rah luar sehingga semua

robekan dapat di jahit.

d. Setelah tindakan, periksa tanda vital pasien,

kontraksi uterus, tinggi fundus uteri

pendarahan pasca tindakan.

e. Beri atibiotika profilaksis, kecuali bila jelas

ditemui tanda-tanda infeksi.

f. Bila terjadi deficit cairan, lakukan restorasi

Prosedur Tetap OK & VK 35

Page 36: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

dan bila kadar Hb di bawah 8 g%, berikan

tranfusi darah.

UNIT TERKAIT

18. PRE EKLAMPSIA / EKLAMPSIA

PENGERTIAN A. Pengertian umum

a. Pre eklampsia adalah penyakit dengan gejela

hipertensi, proteinuria dan edema pada

kehamilan di atas 20 minggu atau segera

setelah melahirkan.

b. Eklampsia adalah preeklampsia berat yang

disertai kejang.

B. Diagnosis

a. Pre eklampsia ringan

- Tekanan darah 140/90 mmHg

- Proteinuria < 5 g/dl dalam 24 jam.

- Edama (local atau umum)

- Pre eklampsia berat

Bila terdapat satu atau lebih tanda dibawah

ini :

- Tekanan darah sistolik 160 mmHg atau

tekanan darah diastolic 110 mmHg

- Proteinuria > 5 g/dl dalam 24 jam atau +3-

=4 pada pemeriksaan kualitatif.

- Oliguria, yaitu produksi urin < 500 ml/ 24 jam

- Edema paru dan sianosis

- Gangguan visus dan serbral

- Nyeri epigastrium

- Terdapat HELLP syndrome (Hemolisis,

Elevated Liver Enzymes, low platelet Count)

TUJUAN a. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil

Prosedur Tetap OK & VK 36

Page 37: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

dan janin.

b. Mencegah timbulnya komplikasi pada ibu dan

janin.

KEBIJAKAN Setiap ibu hamil dengan pre eklampsia dan

eklampsia yang berobat ke RSD Cibinong diupayakan

tidak terjadi komplkasi pada ibu dan janin.

PROSEDUR 1. Ibu hamil yang datang ke poliklinik kebidanan dan

IGD dilakukan pemeriksaan tanda vital dan

pemeriksaan obstetric.

2. Bila ditemukan adanya tanda-tanda pre eklampsia

dilakukan penangan sebagai berikut :

- Pre eklampsia ringan

Rawat jalan :

1. Banyak istirahat (berbaring/miring)

2. Diet cukup protein, vitamin, rendah karbohidrat

dan rendah garam.

3. Sedativa ringan : fenobarbital 3X30 mg selama

7 hari.

4. Pemeriksaan lab : darah lengkap dan urin rutin,

jumlah trombosit, fungsi ginjal, uji faal hati dan

asam urat darah.

5. Kontrol setiap minggu.

6. USG untuk menilai pertumbuhan janin dan

gradasi plasenta serta jumlah air ketuban.

Rawat inap :

1. Dalam 2 minggu rawat jalan tidak

menunjukkan perubahan.

2. Kenaikan berat badan > 1kg/ minggu

3. Timbul gejala pre eklampsia berat

4. Bila kehamilan preterm (< 37 minggu )

Prosedur Tetap OK & VK 37

Page 38: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

5. Tekanan darah mencapai normotensif selama

perawatan , persalinan ditunggu sampai aterm.

6. Tekanan darah tidak turun atau malah

meningikat , terminasi kehamilan dengan cara

sesuai.

a. Bila kehamilan aterm (> 37 minggu )

7. Persalinan ditunggu spontan atau di

pertimbangkan untuk melakukan induksi

persalinan.

* Pre eklampsia berat

a. Penderita dirawat diruang tenang, tidur miring

ke kiri.

b. Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak

dan garam.

c. Infus dekstrosa 5% yang tiap liternya diselingi

infuse ringer laktat 500cc, jumlah cairan

maksimum 1500cc/hari

d. Pemberian obat anti kejang : Magnesium

sulfat (Mg SO4 )

Loading dose

a. 4 mg MgSO4 intravena ( 40% dalam 10cc

aqua/ Dx 5% ) dengan kecepatan 1

gram/menit

b. Dosis awal 8g im (4g bokong kanan dan

4g bokong kiri) atau 12g MgSO4 40%

dalam Dx 5% 500 cc untuk 6 jam

( sekitar 28 tetes/menit )

Maintenance dose ( dosis pemeliharaan )

4g setiap jam im atau dilanjutkan 12g dalam

Dx5% 500cc untuk 6 jam ( sekitar 24 jam)

Syarat pemberian magnesium sulfat :

Prosedur Tetap OK & VK 38

Page 39: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

a. Pefleks patella (+)

b. Respirasi > 16 kali/menit

c. Produksi urin > 100ml dalam 4 jam

sebelumnya

d. Ada antidotum (kalsium glukonas 10% )

MgSO4 dihentikan bila ferdapat tanda-

tanda intoksikasi atau

e. setelah 6-8 jam pasca persalinan

tekanan darah sudah terkontrol.

f. MgSO4 dihentikan bila terdapat tanda-

tanda intoksikasi atau setelah 6-8 jam

pasca persalinan darah sudah

terkontrol.

Anti hipertensi :

a. Kalsium antagonis : nifedipin 10mg Bila

tekanan darah 160/110 mmHg diberikan

sublingual 10 mg, selanjutnya oral 3 x 10 mg

b. Metildopa : 3x 125 mg/hari sampai 3 x 500

mg/hari

Diurettika tidak diberikan, kecuali ada edama paru,

payah jantung kongestif dan edama anasarka.

Diuretika yang digunakan Furosemid

Kardiotonika: indikasi pemberian bila ditemukan

tanda-tanda payah jantung ( dekompensasikordis ).

Perawatan bersama dengan bagian penyakit jantung.

Tindakan obstetrik

1. Konservatif : kehamilan dipertahankan,

ditunggu sampai persalinan.

2. Aktif : bila terdapat satu atau lebih keadaan

berikut :

Prosedur Tetap OK & VK 39

Page 40: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

- Umur kehamilan > 37 minggu

- Terdapat impendling eklampsia

- Kegagalan tindakan konservatif

- Terdapat tanda-tanda gawat janin

- Terdapat tanda-tanda IUGR ( pertumbuhan

janin terhambat )

- Terdapat HELLP syndrome

Cara terminasi kehamilan :

Belum inpartu :

1. Induksi persalinan :

- Oksitosin drip dengan syarat skor Bishop

>5 + amniotomi

2. Seksio aesarea, bila :

- terdapat kontra indikasi terhadap

oksitosin

- setelah 12 jam induksi belum masuk

fase aktif persalinan

- pada primigravida lebih diarahkan untuk

SC

Sudah inpartu :

Kala I :

a. Fase laten : SC

b. Fase aktif :

i. aminiotomi

ii. bila 6 jam setelah amniotomi

belum tercapai kala II, dilakukan

SC

Kala II :

Persalinan dipercepat dengan tindakan

rendah obstetrik (ekstraksi vakum atau

Prosedur Tetap OK & VK 40

Page 41: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

forseps)

Penangganan Eklampsia

a. Prinsip pengobatan sama dengan pre eklampsia

berat

b. Bila timbul kejang dapat diberikan diazepam 10

mg i.v atau mg SO4 2g i.v selama 2 menit,

sekurang-kurangnya 20 menit pemberian

terakhir.

c. Berikan oksigen 6 liter/ menit

d. Penangganan obsetrik :

- Semua kehamilan dengan eklampsia harus

diakhiri tanpa memandang usia kehamilan

atau janin

- Cara terminasi kehamilan sesuai pre

eklampsia berat.

- Bila diperlukan SC, dikerjakan 6-12 jam

setelah bebas kejang.

- Pemberian mg SO4 diteruskan sampai 24

jam setelah persalinan

UNIT TERKAIT

19. PENGELOLAAN LINEN DI RUANGAN

PENGERTIAN Adalah proses pengelolaan linen di instansi rawat

inap, IGD, IBS, dan rawat jalan yang meliputi

pengelolan linen bersih dan kotor serta pengiriman

dan pengambilan ke gedung cuci/ laundry

TUJUAN Sebagai acuan bagi pos atau tenaga bantu dalam

melakukan pengelolaan linen di ruangan

KEBIJAKAN Pengelolaan kebutuhan linen untuk pelayanan pasien

terlaksana dengan baik, cepat dan tepat

Prosedur Tetap OK & VK 41

Page 42: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

PROSEDUR A. Pengelolaan linen bersih :

1. Setiap pengambilan linen bersih dari laundry

petugas mencatat dalam dokumen

pengambilan

2. Linen dimasukan dalam wadah tetutup yang

bersih (ember) dibawa dengan troly

3. Setelah diruangan linen dipilih berdasarkan

jenisnya ( laten, sprei, sarung bantal) dan

disimpan dalam lemari

4. penyimpan yang tertutup

5. Pemakaian linen dilakukan apabila ada pasien

baru atau penggantian bila kondisi linen yang

terpasang

6. kotor.

7. Setiap pemakaian linen dicatat

8. Penanggung jawab menginventaris jumlah dan

kelengkapan setiap hari

B. Pengelolaan linen kotor :

1. Siapkan ember plastik tertutup dengan larutan

desienfektan chorin 0,5 % dan detergen

2. Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja,

gunakan alat pelindung dan (barak skort,

masker, handscoren)

3. Alat linen yang kotor dari tempat tidur

(verbeda)

4. Pilih linen tidak terinfeksi, terinfeksi dan

bernoda ( feses, darah dll)

5. Linen kotor tidak terinfeksi dimasukan dalam

ember plastic warna hitam

6. Linen kotor direndam dalam larutan detergen

7. Linen kotor terinfeksi direndam dalam larutan

Prosedur Tetap OK & VK 42

Page 43: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

desinfektan chlorine 0,5 % selama 10 menit

selanjutnya

8. dimasukan kedalam ember plastik dan diberi

label “ infeksius”

9. Semua ember yang sudah terisi linen kotor

( maksimal 3,4) ditaruh troly dan ditutup untuk

selanjutnya dibawa kegudang cuci/ laundry

10. Pada dokumen pengiriman dicatat jumlah

dan jenis linen yang kotor

UNIT TERKAIT 6. Instalasi Rawat Jalan.

20. MEMBERIKAN BANTUAN MEMELIHARA BUAH DADA

PENGERTIAN

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah memberi bantuan

memelihara buah dada

KEBIJAKAN - Adanya pasien yang memerlukan bantuan

memelihara buah dada.

- Adanya pasien yang harus dilakukan tindakan

memelihara buah dada sesuai dengan program

pengobatan

- Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR Persiapan alat

- Handuk besar 2 buah.

- Minyak kelapa.

- Dua kom besar berisi air hangat

- 2 waslap.

Persiapan pasien

- Pemeriksan tentang pembesaran buah

Prosedur Tetap OK & VK 43

Page 44: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

dada

- Pemeriksaan pengeluaran ASI

- Pemeriksaan keadaan putting susu

- Pemeriksaan buah dada

Pelaksanaan

- Petugas cuci tangan

- Pasien diatur dalam posisi duduk dikursi

pakaian dan dilepas.

- Handuk dipasang dipunggung dan

dipangkukan pasien.

- Petugas berada di belakang pasien

- Licinkan kedua telapak tangan dengan

minyak kelapa.

- Letakan lengan perawat diantara kedua

payu dara.

- Payudara di urut dari bagian tengah ke atas

melingkar ke kiri, kanan menuju ke bawah.

- Telapak tangan diurutkan kearah depan

dan payudara diangkat kemudian

dilepaskan perlahan-lahan.

- Lakukan 30 kali.

- Telapak tangan ke kiri menopang payudara

kiri, jari tangan kanansisi kelingking

mengerut payudara ke arah putting susu

(30 kali).

- Tekanlah jari secara mantap ke dada,

lakukan gerakan memutar seolah

membentuk lingkaran gerakan payudara

kearah putting susu.

- Usap payudara mulai dari bagian atas

kearah outing susu dengan menggunakan

Prosedur Tetap OK & VK 44

Page 45: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

ujung jari.

- Urailah payudara kearah putting susu

dengan menggunakan jari tangan.

- Mengurai payudara dari pangkal menuju

putting susu dengan tulang sendi jari-jari

tangan (30 kali)

- Selesai pangurutan payudara disiram air

hangat dan bergantian air dingin kurang

lebih 5 menit.

- Keringkan buah dada.

- Baju dipasang kembali.

- Membereskan pasien.

- Membereskan alat-alat.

- Perawat cuci tangan.

UNIT TERKAIT

21. MEMELIHARA KEBERSIHAN VULVA

PENGERTIAN Memelihara kebersihan vulva dengan teknik septik

dan Aseptik.

TUJUAN Sebagai acuhan langkah-langkah dalam memelihara

kebersihan vulva.

KEBIJAKAN - Adanya tenaga perawat / bidan yang diberi

wewenang untuk memberikan

- Adanya pasien yang memerlukan pemeliharan

vulva

- Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR persiapan alat :

1. Kapas suplimat ditempa

2. Pinset

3. Botol cebok berisi larutan desinfektan

4. Bengkok

Prosedur Tetap OK & VK 45

Page 46: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

5. Pispot

Pelaksanaan :

1. Pasien diberitahu hal-hal yang akan dilakukan

2. Pasang sampiran

3. Pakaian pasien bagian bawah dibukaan

4. Pengalas dan pispot dipasang dibagian

bokong

5. Tangan kiri perawat membuka vulva dengan

kapas sublimate

6. Tangan kanan menyiram vulva dengan kapas

desinfektan

7. Kapas sublimat diambil dengan pingset

kemudian bersihkan

8. vulva dari atas kebawan

9. Kapas kotor dibuang dalam mangkok

10. Pispot diangkat

11. Setelah selesai pasien dirapihkan dan posisi

diatur kembali

12. Alat-alat dibersihkan

UNIT TERKAIT

22. KETUBAN PECAH DINI

PENGERTIAN Suatu keadaan dimana terjadi pengeluaran air

ketuban pada ibu hamil dengan usia kehamilan lebih

dari 20 minggu

dan belum dalam persalinaan. Pembuktian air

ketuban dengan tes lakmus ( merah jadi biru).

TUJUAN 1. Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil/ ibu

bersalin resiko tinggi.

2. Mencegah terjadinya persalinan preterm

3. Mencegah terjadinya infeksi pada ibu dan janin

Prosedur Tetap OK & VK 46

Page 47: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

KEBIJAKAN Setiap ibu hamil yang mengalami ketuban pecah dini

yang berobat ke RSD Cibinong diupayakan tidak

mengalami persalinan preterm dan atau tidak terjadi

infeksi.

PROSEDUR 1. Anamnesis (jangan lupa HPHT untuk

menentukan usia kehamilan, sudah beberapa

lama ketuban pecah).

2. Pemeriksaan tanda vital ( KU, TD, RR, SUHU)

3. Pemeriksaan Obstetri

4. Leopold I-IV, kontraksis/ his, denyut jantung

janin (Djj)

5. Pemeriksaan inspekulo : terlihat cairan keluar

dari ostium uteri eksternum ( lakmus positif)

JANGAN LANGSUNG DILAKUKAN PERIKSA

DALAM

(VT) SEBELUM DIKETAHUI USIA KEHAMILAN

Pemeriksaan penunjang :

* Lab : darah, rutin, urinalis bila lekusit darah

>15.000, mungkin sudah ada infeksi infeksi.

* USG : membantu dalam menentukan usia

kehamilan, letak janin, berat janin, letak plasenta,

gradasi plasenta

serta jumlah air ketuban ( indeks cairan

amnion)

* Nilai DJJ dengan stetoskop Laenec atau dengan

fetal phone (Dopler) atau CTG ( Cardio Toco

Graphy). Bila ada

infeksi intra uretin atau peningkatan suhu, DJJ

akan meningkatkan

Prosedur Tetap OK & VK 47

Page 48: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

5. Memberikan penjelasan untuk tirah baing

( bedrest).

6. Penatalaksanaan : sesuai umur kehamilan..

A. Konservatif :

- Rawat dirumah sakit umur kehamilan 28-34

minggu

- Dirawat selama air ketuban masih keluar, atau

sampai air ketuban tidak keluar lagi.

- Nilai tanda-tanda infeksi ( suhu, lekosit, tanda-

tanda infeksi intra uretin).

- Memberikan antibiotik (Ampisillin atau

eritromisin)

- Memberikan tokolisis untuk menghilangkan

kontraksi uterus.

- Memberikan kortikosteroid untuk memacu

kematangan paru janin ( deksametason atau

kalmetason 12mg

intra vena selama 3 hari berturut-turut).

- Observasi tanda vital dan DJJ

- Bila usia kehamilan 32-34 minggu air ketuban

masih kelua, pertimbangkan untuk terminasi

kehamilan (

sangat tergantung pada kemampuan

perawat perinatologi).

B. aktif :

- Umur kehamilan >36 minggu

- Tunggu terjadi proses persalinan ; bila sampai 6-8

jam belum tererjadi persalinan, diindruksi

( sesuai protocol

- indruksi persalinan, Bila indruksi gagal : SC

- Berikan antibiotik untuk protocol

Prosedur Tetap OK & VK 48

Page 49: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

- Bila ada tanda-tanda infeks, berikan antibiotika

dosis tinggi dan persalinan diakhiri.

UNIT TERKAIT

23. EKSTRAKSI FORCEPS

PENGERTIAN Usaha untuk melahirkan janin dengan tarikan pada

kepala dengan menggunakan forceps

TUJUAN Melakukan persalinan buatan dengan tarikan

menggunakan forceps atas induksi ibu, janin dan

waktu.

KEBIJAKAN Pelayanan medis pasien dilakukan oleh Sp.OG

dibantu Bidan sesuai kebutuhan.

PROSEDUR A. Pelayanan Umum:

- Dilakukan penilaian kondisi ibu termasuk tanda

vital ( nadi,

- tekanan darah, pernafasan, suhu).

- Dilakukan penilaian kondisi janin :

- Dengarkan denyut jantung janin segera setelah

his.

- Djj ( < 100 atau > 180x / menit) kemungkinan

gawat

- jika ketuban pecah, nilai warna carian ketuban.

- Penilaian kemajuan persalinan memakai

partograf.

- Pemberian antibiotika kombinasi sampai

persalinan :

o Amoxycillin 1 gr setiap 8 jam IV.

o Gentamycin 80 mgr setiap 6-8 jam IV.

o Metronidasol 500 mgr setiap 8 jam.

- Jika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam,

vagina membau).

Prosedur Tetap OK & VK 49

Page 50: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

- Menjelaskan kapeada ibu / keluarga tentang

prosedur

- tindakan yang akan dilaksanakan dan

persetujuan tindakan medis.

-

B. Penanganan khusus

Untuk dapat melahirkan janin dengan ekstraksi

forceps, harus dipenuhi syarat-syarat :

* Janin harus dapat lahir pervagina

* Pembukaan servik lengkap.

* Kepala janin sudah cakap (= engagement).

* Kepala janin dapat dipegang oleh forceps.

* Janin hidup

* Ketuban sudah pecah/ dipecahkan.

Langkah- langkah ekstraksi forceps :

1. Persiapan untuk ibu dan janin

- Posisi tidur lithotomic.

- Kandung kencing dan rectum

dikosongkan.

- Desinfektan vulva

- Infus bila diperlukan

- Narkosis bila diperlukan

- Kain penutup pembedahan

- Gunting episiotomi, alat-alat untuk

pengrobekan

- Utretura

- Alat-alat pertolongan persalinan

- Alat penghias

- Oksigen

- Alat-alat untuk resusitasi

2. Persiapan untuk penolong ( Sp.OG) :

- Mencuci tangan

Prosedur Tetap OK & VK 50

Page 51: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

- Sarung tangan steril / suci hama

- Penolong meneliti semua persiapan tindakan

forceps.

3. Pelaksanaan ekstraksi forceps terdiri dari

(langkah-langkah) :

- Penolong membayangkan bagaimana forceps

akan dipasang.

- Pemasangan daun forceps pada kepala janin.

- Mengunci sendok forceps.

- Menilai hasil pemasangan daun forceps.

- Ekstraksi forceps percobaan.

- Ekstraksi forceps definitive.

- Membuka dan melepaskan sendok forceps.

4. Ekstraksi forceps gagal, bila :

- Sendok forceps tidak dapat di kunci,

meskipun pemasangan forceps sudah betul.

- Tiga kali traksi dengan tenaga cukup janin

tidak dapat lahir.

Ekstraksi forceps gagal, dilakukan Sectio

Caesar

UNIT TERKAIT

24. PEMERIKSAAN IBU HAMIL

PENGERTIAN Pemeriksaan ibu hamil/ Antenatal care adalah suatu

pengawasan dan pemeriksaan ibu hamil secara

teratur dan waktu

tertentu.

TUJUAN 1. Menyiapkan ibu hamil sebaik-baiknya baik fisik

maupun mental

2. Agar dapat mendektesi sendi mungkin adanya

kelaian- kelainan/ komplikasi selama kehamilan serta

pengobatan

Prosedur Tetap OK & VK 51

Page 52: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

3. Agar tercapai tujuan pemerintah dalam rangka

menurunkan angka kesulitan dan kematian ibu

hamil, ibu bersalin

dan bayi baru lahir.

KEBIJAKAN Setiap ibu hamil yang datang dilakukan pemeriksaan

hamil sesui prosedur operasional

PROSEDUR * Pemeriksaan pertama

Dilakukan anamnesis mengenai :

- Umur

- Lama menikah

- Hari pertama haid terakhir ( HPHT) dan siklus

haid

- Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas

sebelumnya (perlu ditanyakan berat bayi

waktu dilahirkan)

- Keluhan-keluhan yang dirasakan sehubungan

dengan kehamilan

- Penggunaan kontrasepsi ( jenisnya, teratur/

tidak, kapan dilepas)

- Pemeriksaan fisik :

- Pemeriksaan umum :TD, FN, RR, S, BB, TB,

konjungtiva

- Pemeriksaan jantung, paru-paru, payudara

dan seluruh perut serta edema tungkai

Pemeriksaan ginekologik (pada kehamilan muda/

trimester I)

- Inspeksi : vulva dan uretra

- Inspekulo : vagina dan porsio

- Pemeriksaan dalam : menilai letak, besar,

bentuk dan konsistensi uterus

- Pemeriksaan Obstetrik :

Prosedur Tetap OK & VK 52

Page 53: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

- Wanita hamil telentang, dilihat apakah

uterus berkontraksi atau tidak ( jika

berkontraksi ditunggu dulu)

- Pemeriksaan leopold I-IV

- Pemeriksaan denyut jantung janin

- Pemeriksaan panggul ( pelvimetri) pada

kehamilan > 36 minggu (untuk kehamilan

pertama atau bila ada indikasi).

Pemeriksaan Penunjang

- Laboratorium dasar : Hb, Golongan darah,

Gula darah, dan urinalisa

- Ultrasonografi ( USG).

- Semua hasil anamnesis dan pemeriksaan dicatat

pada status pasien.

- Diberikan nasehat pada ibu hamil mengenai

kebersihan, pakaian, diet, dan pengawasan berat

badan serta segera

- kerumah sakit bila ada keluhan dengan

kehamilannya.

- Pemberian roboransia, kalsium serta imunisasi TT

- Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan

kehamilan secara teratur :

o Sampai kehamilan 28 minggu : tiap 4

minggu

o Kehamilan 28-36 minggu : tiap 2

minggu

o Kehamilan > 36 minggu : tiap

minggu

Kecuali bila ada keluhan, pemeriksaan dapat

dilakukan setiap waktu

UNIT TERKAIT

Prosedur Tetap OK & VK 53

Page 54: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

25. PENGELOLAAN LIMBAH DI RUANGAN

PENGERTIAN Adalah kegiatan pengelolaan limbah diruangan rawat

yang meliputi sampah medis dan non medis

TUJUAN Sebagai acuhan bagi petugas diruang rawat dan

instalasi dalam pengelolaan dan pembuangan

sampah

KEBIJAKAN - Adanya petugas yang akan atau talah

melaksanakan tindakan

- Tersedia fasititas : desinfektan

PROSEDUR - Sediakan 2 kantung plastik sampah dengan

warna yang berbeda ( kuning dan hitam) dan

diberi table yang jelas “sampah medis” dan “

sampah non medis”.

- Sampah medis dibuang kekantong plastik warna

kuning. Yang termasuk sampah medis: kain

bedah, kassa, verband, kateter, plester, masker,

sarung tangan, kapas, lidi, kantong urin, sampah

yang terkontraminasi dengan cairan tubuh.

- Sampah non medis dibuang pada kantong plastic

warna hitam. Yang termasuk sampah non medis :

kertas, plastik, bungkus spuit/ infus, kardus, kayu

kaleng, daun sisa makanan

- Sampah benda tajam dibuang pada kontak warna

kuning. Terdiri dari jarum suntik, pisau cukur,

pecahan ampul, objek glass, sampah yang

memiliki permukaan/ ujung yang tajam.

- Penyjmpanan sampah tidak boleh lebih dari 24

jam atau bila sudah terisi 2/3 bagian kantong,

bagian atas di ikat kuat.

Prosedur Tetap OK & VK 54

Page 55: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

UNIT TERKAIT

26. PERMOHONAN PEMERIKSAAN USG

PENGERTIAN Permohonan pemeriksaan USG untuk pasien Rawat

Inap, Rawat Jalan, OK dan IGD

TUJUAN Sebagai acuan dalam pelaksanaan permohonan

pemeriksaan USG pasien Rawat Inap, rawat jalan, OK

dan IGD

KEBIJAKAN

PROSEDUR DOKTER YANG MEMINTA

- Membuat permintaan tertulis dalam status secara

lengkap.

- Menerima hasil pemeriksaan.

PERAWAT RUANGAN

- Mengirim pasien beserta statusnya ke ruangan

USG.

- Menerima hasil pemeriksaan.

DOKTER PEMERIKSAAN

- Penerimaan permintaan pemeriksaan USG

- Melakukan pemeriksaan dengan perawat USG

- Mengirimkan hasil pemeriksaan di Ruangan Rawat

Inap

DOKUMEN TERKAIT

- Status Pasien

UNIT TERKAIT

27. KEHAMILAN EKTOPIK

PENGERTIAN - Kehamilan ektopik (KE) adalah kehamilan dimana

setelah fertilasi, implantasi terjadi dan

Prosedur Tetap OK & VK 55

Page 56: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

berkembang di luar

- endometrium kavum uteri

- KE dapat mengalami abortus atau rupture apabila

masa kehamilan berkembang melebihi kapasitas,

kehamilan

- ektopik terganggu

- 90% kehamilan ektopik terjadi dituba uterina

TUJUAN Mampu melakukan langkah-langkah diagnosis,

tindakan operatif gawat darurat

KEBIJAKAN Pelayanan medik dilakukan oleh paramedic, IGD,

bidan jaga, Dokter umum IGD, Sp.OG sesuai

kebutuhan.

PROSEDUR - Lakukan penilaian keadaan umum penderita

pemeriksaan fisik, keadaan homodinamik, kadar

Hb / hematokrit

- Upaya stabilisasi dilakukan dengan segera

merestorasi cairan tubuh dengan larutan

kristaloid NS atau RL (500 Ml

- dalam 15 menit pertama) atau 2.L dalam 2 jam

pertama

- Dilakukan penilaian klinik, apakah suatu

kehamilan ektopik belum terganggu atau

terganggu.

Gejala kehamilan ektopik :

- Amenorea dengan gejala-gejala kehamilan muda

(mual, muntah, pembesaran payudara )

- Nyeri pada abdomen/ pelvis bawah yang tidak

khas.

- Pemeriksaan dalam vagina, adanya massa lunak

diadneksa, nyeri goyang porsio.

Prosedur Tetap OK & VK 56

Page 57: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Gejala kehamilan ektopik terganggu :

- Gejala kehamilan muda

- Adanya perdarahan pervaginam irregular / sedikit

- Ditemukan abdomen acut :

- pucat/ anemis, kesadaran menurun dan lemah,

syok hipovolemik, perut kembung (adanya cairan

bebas intra

- abdomen ) nyeri tekan, nyeri perut bawah yang

makin hebat apabila tubuh digerakkan.

- Nyeri goyang persio

Alat Bantu diagnostic

- Tes kehamilan, adanya hormon hCG dalam air

kernih

- Kuldosentesis

- Ultra sonografi

- Segera lakukan persiapan untuk tindakan operatif

gawat darurat dengan menyediakan darah

pengganti

- Pada laporatomi, eksplorasi kedua ovarium dan

tuba fallopii,

o Jika terjadi kerusakan berat pada tuba

lakukan salpingektomi (tuba yang

berdarah dan hasil konsepsi dieksisi

bersama-sama )

o Jika kerusakan pada tuba kecil

dilakukan salpingostomi ( hasil

konsepsi dikeluarkan, tuba

dipertahankan )

- Penanganan pasca tindakan operatif :

o Antibiotika kombinasi atau tunggal

dengan spectrum luas.

Prosedur Tetap OK & VK 57

Page 58: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

o Kendalikan nyeri pasca tindakan

dengan :

o Ketoprofen 100 mg suppositoria

o Tramadol 200 mg iv

o Atasi anemia dengan :

o Transfusi darah bila Hb < 9gr % atau

hematokrit < 35%

o Tablet besi (SF) 600mg per hari

selama 2 minggu

UNIT TERKAIT

28. SECTIO CAESAREA

PENGERTIAN Suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat

diatas 500 gr melalui sayatan pada dinding uterus

yang masih utuh ( intact )

TUJUAN - Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu

hamil / ibu bersalin dan janin.

- Mencegah timbulnya komplikasi pada ibu hamil /

ibu bersalin dan janin.

KEBIJAKAN Tindakan medis dilakukan oleh Sp. OG, Sp.An, Sp. A,

sesuai bidang keahlian dan kompetensinya.

Indikasi

Ibu :

* Disproporsi kepala panggul/CPD/FPD

* Disfungsi uterus

* Distosia jaringan lunak

* Plassenta provia

Prosedur Tetap OK & VK 58

Page 59: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Anak :

* Janin besar

* Gawat janin

* Letak lintang

PROSEDUR A. Persetujuan medik

B. Menetapkan indikasi seksio sesarea

C. Mempersiapkan Tim

E. Pencegahan infeksi dan persiapan operasi

* Pasien

- Diruang perawatan pasien dengan ± 6 jam

puasa.Pasien darurat yang tidak dipuasakan.

- Premedikasi yang harus diberikan adalah

atropine.Bagi orang dewasa, untuk bedah efektif

diberikan 0,5 mg IM 45

- menit sebelum anesthesia. Untuk bedah darurat,

diberikan 0,25 mg IM dan 0,25 mg IV 5 menit

sebelum anesthesia

- dimulai.

- Diperiksa ulang apakah sudah lengkap

pemeriksaan yang diperlukan seperti darah

rutin, fungsi hati, fungsi ginjal,

- gula darah (untuk seksio sesarea elektif). Untuk

seksio sesarea emergensi cukup pemeriksaan

Hb, Ht, golongan

- darah, CT, BT.

- Baju pasien diganti dengan baju khusus untuk

dipakai ke ruang tunggu kamar operasi.

- Pasang infuse, Ringer laktat atau NaCl 0,9%

- Sebelum masuk ke kamar operasi diganti

dengan baju/tutup badan untuk di kamar

Prosedur Tetap OK & VK 59

Page 60: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

operasi.

- Baringkan pasien pada posisi tidur (pasang

tensimeter/stetoskop pre cordial)

- Dipasang folley kateter

* Penolong

- Memakai baju khusus kamar operasi lengkap

dengan topi masker dan sandal

- Mempersiapkan alat-alat / intrumen operasi

termasuk :

- alat penghisap darah/ciaran.Alat resusitasi bayi,

oksigen dan sebagainya.

- Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan

durante operasionum.

- Periksa ulang persediaan darah (bila diperlukan/

pada kasus tertentu) dan periksa/cocokkan

registor darah.

- Penolong cuci tangan.

- Memakai baju/jas operasioanal dan sarung

tangan.

- Pasien pada posisi terlentang keadaan sudah

dinarkose.Dilakukan tindakan aseptic dan

antiseptic.

- Dipasangkan kain penutup 4-5 buah yang sesuai

dengan kebutuhan.

F. Tindakan Pembiusan

Dilakukan dengan indikasi, anestesi, pemantauan.

G. Tindakan Operasi

- Lakukan insisi mediana/pfanenstiel dengan pisau

secara benar

Prosedur Tetap OK & VK 60

Page 61: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

- . 2. Perdalam sayatan pada dinding abdomen

sampai menebus peritoneum dan perlebar

hingga sekitar12 cm.

- Observasi kondisi ataupun kelainan pada uterus,

adneksa dan parametrium dengan jalan menarik

dinding

- abdomen kiri-kanan.

- Angkat dinding perut dengan retractor, selipkan

kassa lebar basah melinkupi sisi uterus gravidus

untuk

- menampilkan dinding depan uterus dan

menyisihkan usus, ovarium, tuba dan organ

intraabdominal lainnya.

- -Ujung kasa dikeluarkan dan dengan kocher ke

kain penutup.

- Dengan pisau, sayat segmen bawah uterus

(sehingga mudah di teruskan dan diperlebar

dengan jari ). Kemudian

- pecahkan ketuban dan hisap cairan ketuban

yang keluar

- Segmen bawah uterus dibuka dengan jari

operator sesuai dengan arah insisi tajam.

- Luksir keluar janin, kemudian dilahirkan seluruh

tubuh dengan cara yang sesuai. Bersihkan

seluruh muka janin

- dengan kain kasa lembab.

- Tali pusat dijepit pada 10-15 cm umbilicus dan

digunting. Bayi diserahkan kepada dokter anak

untuk perawatan

- selanjunya.

- Plasenta dilahirkan dengan melepaskan secara

manual dari tempat implantasi, kemudian tarik

Prosedur Tetap OK & VK 61

Page 62: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

tali pusat dan

- sedikit menekan fundus.

- Tepi luka insisi pada segmen bawah uterus

dijepit dengan klem Fenster, terutama pada

kedua ujung luka

- sayatan.

- Dilakukan eksplorasi ke dalam kavum uteri

dengan kasa yang dijepitkan pada klem Fenster

atau dengan

- menggunakkan 2-3 jari tangan operator yang

dibalut dengan kasa.Pastikan tidak ada bagian

plasenta yang

- Tertinggal.

- Dilakukan jahitan hemostatis dengan simpul 8

(figure of eight) pada kedua ujung robekan

uterus dengan

- menggunakan benang polyglycolic atau kromik

cat gut O/I/O dilanjutkan dengan penjahitan

segmen bawah

- secara jelujur terkunci.

- Pastikan tidak ada pendarahan melalui evaluasi

ulang luka jahitan.

- Keluarkan kasa basa, bersihkan rongga

abdomen dan lakukan periksa ulang untuk

meyakinkan tidak adanya

- perdarahan dari tempat jahitan atau di tempat

lain.

- Fascia abdominasi pada ujung proksimal dan

distal sayatan dijepit dengan kocher dan dijepit

hingga subkutis

- dengan polyglycolic acid ( misalnya : dexson No.

1).

Prosedur Tetap OK & VK 62

Page 63: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

- Kulit dijahit dengan nylon atau polyglycolic acid

secara subkutikuler.

- Luka operasi ditutup dengan kasa dan povidon

iodine

- Kain penutup abdomen dilepas hati-hati tanpa

menyentuh kasa penutup luka operasi

- Vagina dibersihkan dari sisa darah dan bekuan

dengan menggunakan kasa yang dijepit pada

Fenster / Foerster

- klem.

- Daerah vulva sampai paha dibersihkan dari sisi

darah atau cairan tubuh.

H. Dekontaminasi

I. Cuci tangan pasca tindakan

J. Perawatan pasca bedah

- Periksa tekanan darah, frekuensi nadi dan

pernafasan, ukur jumlah urin yang tertampung di

kantong urin. Periksa / ukur jumlah perdarahan

selama operasi.

- Buat laporan operasi dan cantumkan hasil

pemeriksan diatas pada laporan. Catat lama

operasi, jenis kelamin, nilai APGAR dan kondisi

bayi disaat lahir. Lembar operasi ditandatanggani

oleh operasi.

- Buat intruksi perawatan yang meliputi :

o Jadual pemeriksaan ulang tekanan darah,

frekuensi nadi dan nafas

o Jadual pengukuran jumlah produksi urin

o Berikan intruksi dengan jelas, singkat dan

terinci bila dijumpai adanya

penyimpangan ad 1 dan 2.

Prosedur Tetap OK & VK 63

Page 64: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Tuliskan intuksi pengobatan dengan jelas singat dan

terinci yang mencangkup : Nama, obat, dosis, cara

pemberian dan waktu / jam pemberian.

K. Nasehat dan konseling pasca operasi

a. Kepada keluarga pasien

1. Beritahukan bahwa :

Operasi telah selesai dan

sampaikan jalannya operasi,

kondisi ibu saat ini dan apa yang

diharapkan minimal mencangkup

24 jam pasca operasi

Waktu lahir, jenis kelamian,

panjang badan, berat badan, dan

keadaan bayi.

Risiko fungsi reproduksi pasien dan

kehamilan / persalinan yang akan

datang

Kontrasepsi

2. Jelaskan rencana perawatan dan kiraan waktu

pasien dapat dipulangkan

3. Mintakan pada keluarga untuk ikut

mengawasi pasien khususnya terhadap risiko

fungsi reproduksi berupa bekas seksio

sesarea.

Kepada pasien ( setelah sadar/ dapat berkomunikasi)

Beritahukan bahwa :

i. Keadaan pasien saat ini

ii. Waktu lahir, jenis kelamin, panjang

badan, berat badan, dan keadaan

bayi

Prosedur Tetap OK & VK 64

Page 65: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

iii. Risiko fungsi reproduksi, kehamilan

dan persalinan yang akan datang

Lakukan konseling dan rencanakan

upaya-upaya pencegahan kehamilan

( bila tidak dilakukan

tubektomi). Jelaskan hingga pasien

memahami, menerima dan dapat

memilih metode kontrasepsi yang

sesuai.

Jelaskan kembali risiko yang dihadapi

oleh pasien, berikan cukup waktu untuk

berdiskusi hingga diyakini bahwa telah

cukup mengerti dan faham.

UNIT TERKAIT

29.LETAK SUNGSANG

PENGERTIAN Apabila janin letak memanjang dalam rahim dengan

bokong pada bagian bawah / yang terendah

TUJUAN Mampu melakukan tindakan langkah-langkah untuk

melahirkan bayi letak sungsang

KEBIJAKAN Pelayanan medis pasien dilakukan oleh Bidan, Dokter

Umum, Sp.OG sesuai dengan kebutuhan

PROSEDUR A. Penanganan Umum

- Melakukan penilaian mengenai kondisi ibu

termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah,

pernafasan, suhu)

- Penilaian kondisi janin

a. Dengan denyut jantung janin (Djj) jika Djj <

100 atau > 180 x/menit kemungkinan gawat

janin

Prosedur Tetap OK & VK 65

Page 66: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

b. Penilaian ketuban pecah atau masih utuh

- Berikan dukungan moral dan perawatan

pendukung lainnya

- Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan

dan hasil pemeriksaan serta kemajuan persalinan

kepada ibu/keluarga

B. Penanganan Khusus

Dilakukan penilaian dengan menggunakan skor

Zatuchni Andros untuk menentukan apakah

persalinan dapat dilahirkan pervaginam atau

perabdominan

a. Persalinan pervaginam

Dilakukan dengan bantuan tenaga bidan / Sp.OG

dengan syarat:

- Bokong sempurna atau bokong murni

- Nilai skor Zatuchni Andros > 5

- Tidak ada riwayat sectio caesarea dengan

indikasi disproporsi sefapelvik

- Jika ketuban sudah pecah, tidak prolaps tali

pusat

Cara/jenis pimpinan persalinan

a. Persalinan spontan cara Bracht

Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu

sendiri

b. Manual aid (ekstraksi partial)

Janin dilahirkan sebagian tenaga dan kekuatan

ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong

Teknik melahirkan secara:

- Klasik Mauriceau

- Maueller

Prosedur Tetap OK & VK 66

Page 67: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

- Lovset

c. Ekstraksi total (pada kaki bokong)

Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai

tenaga penolong

B. Persalinan Perabdominan (Sectio Caesarea).

Dilakukan oleh tenaga Sp.OG

Kriteria:

1. Nilai skor Zatuchni Andros kurang dari 3

2. Primigravida tua

3. Riwayat persalinan yang lalu buruk

4. Dicurigai adanya kesempitan panggul

5. Prematuritas

6. Tali Pusat menumbung (janin hidup)

7. Didapatkan kemacetan persalinan (distosia)

a. Fase latent leih 14 jam

b. 1 jam mengejan bokong tidak lahir

UNIT TERKAIT

30. EKSTRAKSI VAKUM

PENGERTIAN Usaha untuk melahirkan janin dengan tarikan pada

kepala dengan menggunakan vakum

TUJUAN Melakukan persalinan buatan dengan tarikan

menggunakan vakum atas indikasi ibu, janin dan

waktu

KEBIJAKAN Dilakukan oleh Sp.OG dibantu bidan sesuai dengan

kebutuhan

PROSEDUR A. Penanganan Umum

1. Dilakukan penilaian kondisi ibu termasuk

tanda vital (nadi, tekanan darah, pernafasan)

2. Dilakukan penilaian kondisi janin, dengarkan

denyut jantung janin segera setelah his. Djj

Prosedur Tetap OK & VK 67

Page 68: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

(<100 atau >180 x/menit) kemungkinan

gawat janin. Jika ketuban pecah, nilai warna

cairan ketuban

3. Penilaian kemajuan persalinan dengan

memakai partograf

4. Pemberian antibiotika kombinasi sampai

persalinan:

a. Amoxicillin 1 gram setiap 8 jam i.v.

b. Gentamycin 80 mg setiap 6-8 jam i.v.

c. Metronidazole 500 mg setiap 8 jam

Jika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam, cairan

vagina berbau)

- Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang

prosedur tindakan yang akan dilaksanakan

dan persetujuan tindakan medis

B. Penanganan Khusus

Untuk dapat melahirkan janin dengan ekstraksi

vakum, harus dipenuhi syarat:

- Janin harus dapat lahir pervaginam (tidak ada

disproporsi sevalopelvik)

- Pembukaan serviks lengkap

- Kepala janin sudah cakap (engagement)

- Kepala janin dapat dipegang oleh vakum

- Janin hidup

- Ketuban sudah pecah atau dipecahkan

Langkah ekstraksi vakum

- Persiapan ibu

a. Posisi tidur litotomi

b. Kandung kencing dan rectum

dikosongkan

Prosedur Tetap OK & VK 68

Page 69: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

c. Desinfeksi vulva

d. Infus bila diperlukan

e. Narkosis bila diperlukan

f. Kain penutup pembedahan

g. Gunting episiotomi, alat-alat untuk

menjahit robekan pada jalan lahir

h. Uterotonika

i. Alat-alat pertolongan persalinan

j. Alat penghisap lender

k. Oksigen

l. Alat-alat untuk resusitasi bayi

- Persiapan untuk penolong

a. Mencuci tangan

b. Sarung tangan steril / suci hama

c. Penolong meneliti semua persiapan

tindakan vakum

- Pelaksanaan ekstraksi:

a. Penolong membayangkan bagaimana

vakum akan dipasang

b. Pemasangan mangkuk vakum pada

kepala janin

c. Menilai hasil pemasangan mangkun

vakum

d. Ekstraksi vakum percobaan

e. Ekstraksi vakum definitive

f. Melepaskan mangkuk vakum

- Ekstraksi vakum gagal bila:

a. Mangkun vakum tidak dapat dipasang,

meskipun pemasangan mangkuk vakum

b. 3 kali traksi dengan etanag cukup, janin

tidak dapat lahir.

Ekstraksi vakum gagal, lakukan Sectio Caesarea.

Prosedur Tetap OK & VK 69

Page 70: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

UNIT TERKAIT

31. MENCUCI TANGAN BIASA

PENGERTIAN Membersihkan tangan dengan cairan / sabun

desinfektan

TUJUAN Agar tangan tetap bersih dan terhindar dari kuman /

bibit penyakit

KEBIJAKAN Semua perawat yang melakukan tindakan

keperawatan sesuai dengan prosedur yang berlaku

untuk mencegah terjadinya infeksi.

PROSEDUR Persiapan alat

Sabun / cairan desinfektan yang tidak merusak

tangan

Lap tangan bersih dan kering

Pelaksanaan

1. Kedua tangan dibasahi di bawah air mengalir.

2. Tangan disabuni dan digosok terutama disela-

sela jari dan kuku secara merata.

3. Tangan dibilas dari jari kearah siku di bawah air

mengalir sampai bersih. Tangan dikeringkan

dengan lap bersih.

Sikap

Hati – hati

Teliti

UNIT TERKAIT - Pemeliharaan

- Barang

32. MENCUCI TANGAN DENGAN LARUTAN DESINFEKTAN

PENGERTIAN Membersihkan tangan dengan cairan desinfektan

TUJUAN Agar tangan tetap bersih dan terhindar dari kuman /

Prosedur Tetap OK & VK 70

Page 71: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

bibit penyakit

KEBIJAKAN Wajib bagi tenaga perawat yang akan melakukan

tindakan perawatan

PROSEDUR Persiapan alat

Sabun / cairan desinfektan yang tidak merusak

tangan

Larutan desinfektan dalam kom/pasu/tempat

khusus

Lap tangan bersih dan kering

Pelaksanaan

1. Kedua tangan dibasahi di bawah air yang

mengalir dari jari tangan kearah siku.

2. Tangan dicuci dengan larutan desinfektans

3. Tangan disabuni dan digosok terutama disela-

sela jari dan kuku secara merata.

4. Tangan dibilas dari jari kearah siku di bawah air

mengalir sampai bersih.

5. Tangan dikeringkan dengan lap bersih

UNIT TERKAIT - Pemeliharaan

- Barang

33. MENGUKUR TEKANAN DARAH

PENGERTIAN Mengukur tekatan darah melalui permukaan dinding

arteri

TUJUAN Mengetahui tekanan darah pasien

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawatan professional yang

wewenang untuk mengukur tekanan darah.

Adanya pasien yang akan diukur tekanan

darahnya.

Adanya sarana yang tersedia.

PROSEDUR Persiapan alat

1. Tensi meter

Prosedur Tetap OK & VK 71

Page 72: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

2. Stethoscope

Pelaksanaan

1. Pasien diberi penjelasan

2. Lengan baju dibuka atau digulung keatas

3. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas

dengan pipa karetnya berada di sisi luar lengan,

manset dipasang tidak terlalu kencang atau

terlalu longgar.

4. Pipa tensimeter dipasang.

5. Denyut arteri brachialis diraba lalu stethoscope

ditempatkan pada daerah tersebut balon dipompa

6. Sekrup balon dibuka perlahan sehingga air raksa

turun perlahan-lahan, sambil memperhatikan

turunnya air raksa dengarkan denyut pertama

(systole) dan terakhir (diastole).

7. Hasil dicatat

UNIT TERKAIT Pemeliharaan

34. MENGUKUR SUHU BADAN

PENGERTIAN Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer

dilakukan pada ketiak untuk pasien dewasa dan

anak.

TUJUAN Mengetahui suhu badan pasien untuk menentukan

tindakan perawatan.

KEBIJAKAN 1. Adanya tenaga perawat professional yang diberi

wewenang untuk melakukan keperawatan

mengukur suhu badan.

2. Adanya program pengobatan.

3. Adanya pasien yang harus diukur suhu badannya.

4. Adanya sarana yang tersedia.

Prosedur Tetap OK & VK 72

Page 73: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

PROSEDUR Persiapan alat

Thermometer

Tiga buah botol masing-masing berisi larutan sabun,

larutan desinfektan dan air bersih.

Bengkok

Potongan kertas tissue.

Pelaksanaan

Memberi penjelasan pada pasien.

Thermometer diperiksa apakah air raksa tetap

pada angka nol, lalu dijepitkan tepat pada tengah

ketiak, dan lengan pasien diletakan didada.

Setelah 5 menit thermometer diangkat dan dilihat

sampai angka berapa air raksanya.

Setelah selesai lalu dicatat dan thermometer

dicelupkan kedalam larutan sabun, dilap dengan

potongan kertas atau tissue kemudian dimasukan

kedalam larutan desinfektan dan dibersihkan

dengan air bersih lalu dikeringkan.

Air raksa diturunkan kembali pada angka nol

diletakkan pada tempatnya.

Perawat cuci tangan

Alat-alat dibereskan dan dikembalikan pada

tempatnya.

UNIT TERKAIT Pemeliharaan

35. MENGHITUNG NADI DAN PERNAPASAN

PENGERTIAN Menghitung denyut nadi pasien dan pernapasan

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam melaksanakan

tindakan keperawatan menghitung nadi dan

pernapasan.

Prosedur Tetap OK & VK 73

Page 74: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

KEBIJAKAN 1. Adanya tenaga perawat professional yang diberi

wewenang untuk menghitung nadi dan

pernapasan.

2. Adanya pasien yang perlu diobservasi nadi dan

pernapasan.

3. Adanya sarana yang tersedia.

PROSEDUR Persiapan alat

Jam tangan dengan petunjuk detik

Alat tulis

Pelaksanaan

Menghitung Nadi

1. Waktu menghitung nadi bersamaan dengan suhu

badan tanpa diketahui pasien.

2. Pada waktu menghitung nadi, pasien harus benar-

benar beristirahat.

3. Menghitung nadi dengan jari telunjuk dan jari

tengah diata arteri.

4. Lamanya menghitung setengah menit dikalikan

dua.

5. Pada anak-anak dihitung satu menit.

6. Hasilnya dicatat.

Menghitung Pernapasan

1. Bersamaan dengan waktu mengukur suhu badan

dilakukan menghitung pernapasan, setelah

denyut nadi tanpa diketahui oleh pasien.

2. Cara menghitungnya dalam satu menit.

3. Hasilnya dicatat.

UNIT TERKAIT Pemeliharaan

Prosedur Tetap OK & VK 74

Page 75: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

36. PENERIMAAN INSTRUKSI DOKTER SECARA LISAN

PENGERTIAN Menerima instruksi dari dokter secara lisan

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam menerima

instruksi secara lisan.

Memberi kesan yang baik dan memperlancar

program dokter secara pesan.

KEBIJAKAN Instruksi dokter secara lisan adalah instruksi dokter

yang diberikan secara lisan waktu :

− Visite

− Diluar visite

− Instruksi lewat telephone

PROSEDUR Pada waktu visite atau diluar visite

Perawat menyiapkan buku catatan visite / instruksi

dokter.

Perawat mendengarkan instruksi yang diucapkan

dokter dan mencatat dalam buku catatan.

Re chek dan teman sejawat / dokter mendengarkan.

Catat kembali instruksi tersebut kedalam rekam

keperawatan.

Melaksanakan instruksi dokter.

Mengecek instruksi-instruksi dokter yang harus

dilaksanakan dan mencatat dalam rekam

keperawatan mengenai instruksi yang telah

dilaksanakan dan dibuat laporan dalam buku laporan

ruangan.

Bila ada instruksi tindakan penunjang medis yang

harus dilaksanakan catat dalam whiteboard.

Melaksanakan laporan lisan waktu timbang terima.

Instruksi lisan lewat telephone

Perawat menyiapkan buku catatan instruksi.

Menerima telepon dengan :

Prosedur Tetap OK & VK 75

Page 76: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

o Memberi salam

o Menyebutnama ruangan

o Menyebut identitas penerima telepon

o Menanyakan darimana telepon tersebut

o Nama dokter

o Apa yang bias saya Bantu / apa yang harus

saya kerjakan

Pada saat menerima telepon kalau

memungkinkan harus ada yang menyaksikan

(teman juga)

Setelah menerima telepon dan mencatat maka

harus re chek dan teman jaga ikut mendengar :

o Perawat mengulangi instruksi dokter

o Sebut nama dokternya

o Sebut nama pasiennya

Catat semua instruksi dalam :

o Lembar instruksi dokter

o Rekam keperawatan

Melaporkan instruksi dokter ke dokter jaga.

Melaksanakan dan mencatat pelaksanaan

instruksi dokter dalam rekam keperawatan.

Keesokan harinya dokter harus mengesahkan

instruksi tersebut dan membubuhkan

tandatangan.

Mencatat dalam buku laporan ruangan

− Laksanakan laporan lisan waktu timbang.

UNIT TERKAIT SMF

37. PELAKSANAAN KONSULTASI/KOLABORASI OLEH

BIDAN KEPADA DOKTER

PENGERTIAN Sebagai acuan langkah-langkah pelaksanaan bila

Prosedur Tetap OK & VK 76

Page 77: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

perawat akan melakukan konsultasi atau kolaborasi

kepada dokter.

TUJUAN Dokter Spesialis

Dokter Ruangan

Dokter Jaga

Kepala Ruangan

Perawat

KEBIJAKAN Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat

kepada :

Dokter spesialis untuk melakukan konsultasi atas

instruksi dokter yang merawat pasien yang

bersangkutan.

Dokter jaga tersebut atau dokter spesialis /

ruangan yang merawat pasien (diluar jam kerja

atau diluar jam visite) untuk meminta petunjuk

program pengobatan / tindakan yang harus

diberikan sehubungan keadaan pasien yang

memerlukan pengobatan / tindakan segera dari

dokter tersebut.

PROSEDUR 1. Perawat menyiapkan data keadaan umum pasien

antara lain:

− Kesadaran

− TPRS

− Keluhan pasien

− Program pengobatan yang ada

− Obat-obat yang telah ada atau yang sudah

habis

− Keadaan lain yang perlu diketahui

doktersemua diatas dalam buku konsultasi /

visite.

2. Perawat menyiapkan alat-alat yang harus dibawa :

− Buku konsultasi / visite

Prosedur Tetap OK & VK 77

Page 78: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

− Formulir R

− Status, pasien dan penunjangnya (foto

rontgen)

− Bila perlu siapkan pasiennya untuk diperiksa

langsung ditempat konsultasi dokter yang

bersangkutan.

3. Perawat menghubungi dokter / perawat asisten

dokter yang bersangkutan dan melaporkan bahwa

ada pasien yang akan dikonsultasikan.

4. Setelah disetujui, perawat membawa pasien dan

alat-alat yang sudah disiapkan.

5. Bila sudah sampai ditempat, perawat melapor

kedatangan dan maksud untuk konsultasi dan

menyerahkan status pasien ditambah

penunjangnya.

6. Setelah dipersilakan menyiapkan pasien untuk

diperikasa oleh dokter dan melaporkan keadaan

umum pasien.

7. Dokter memeriksa pasien dan mencatat hasil

serta program pengobatan / tindakan yang harus

diberikan kepada pasien tersebut serta dokter

menyampaikannya kepada perawat pasien

tersebut.

8. Perawat mencatatnya dalam buku konsultasi /

visite dan mengulang apa yang telah dicatat dan

dokter mendengarnya.

9. Setelah semuanya selesai, pasien dibereskan dan

dibawa kembali ke ruangan.

10. Pasien ditidurkan ditempat semula dan kalau

perlu diperiksa tensi dan ukur denyut nadi.

11. Perawat menyiapkan dan melaksanakan

program pengobatan / tindakan sesuai instruksi

Prosedur Tetap OK & VK 78

Page 79: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

dokter dan dicatat dalam formulir Askep.

12. Semua kegiatan, reaksi pasien dan keadaan

perkembangan pasien dicatat dalam buku

laporan.

Bila konsultasi tidak membawa pasien

13. Perawat dengan membawa data alat yang

sudah disiapkan menghubungi dokter yang

bersangkutan.

14. Setelah dipersilakan perawat menyerahkan

status pasien data penunjang sesuai dengan

ditulis dalam buku konsul / visite serta

melaporkan keadaan pasien.

15. Dokter mendengarkan dan mencatat dalam

status sesuai dengan yang diperlukan beserta

program pengobatan / tindakan yang harus

diberikan kepada pasien.

16. Perawat mencatat dalam buku konsul, visited

an mengulangi apa yang telah dicatatnya, dokter

mendengar. Melaporkan konsultasi kepada dokter

yang menginstruksikan konsultasi.

17. Bila sudah selesai perawat kembali ke ruangan.

18. Perawat di ruangan menyiapkan /

melaksanakan program pengobatan sesuai

dengan instrusi dokter dalam Askep.

19. Semua kegiatan, reaksi pasien, perkembangan

pasien, dicatat dalam buku laporan.

20. Perawat menghubungi dokter / perawat asisten

dokter tersebut melaporkan bahwa ada pasien

yang akan konsultasi.

Prosedur Tetap OK & VK 79

Page 80: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Bila dokter konsultasi dating ke ruangan

21. Dokter menyetujui, pemeriksaan akan

dilakukan di ruangan tempat pasien dirawat.

22. Perawat mencatatnya dalam buku konsultasi /

visited an mengulang apa yang telah dicatatnya

dan dokter mendengarkannya.

23. Pasien dibereskan.

24. Hasil konsultasi dilaporkan kepada dokter yang

menginstruksikan konsultasi.

25. Perawat menyiapkan dan melaksanakan

program pengobatan / tindakan sesuai instruksi

dokter dan dicatat dalam formulir Askep.

26. Semua kegiatan, reaksi pasien dan keadaan

perkembangan pasien dicatat dalam buku

laporan.

UNIT TERKAIT IRNA

SMF

38. MENYIAPKAN PENGAMBILAN DARAH UNTUK

PEMERIKSAAN

PENGERTIAN Mengambil darah dari pasien untuk dikirim ke

laboratorium

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam menyiapkan

pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium.

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi

wewenang untuk menyiapkan darah untuk

pemeriksaan.

Adanya pasien yang memerlukan pemeriksaan

darah.

Adanya sarana yang tersedia.

PROSEDUR Persiapan alat

Prosedur Tetap OK & VK 80

Page 81: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

1. Botol kecil/tabung

2. Disposable sesuai dengan kebutuhan.

3. Kapas, alcohol dalam tempatnya.

4. Torniguet

5. Label pemeriksaan

Persiapan pasien

1. Memberikan penjelasan tentang tindakan yang

akan dilakukan.

2. Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan.

3. Membimbing pasien untuk berdoa

Pelaksanaan

1. Menentukan pembuluh darah yang aka ditusuk

untuk pengambilan darah.

2. Mengdesifkesi permukaan kulit pembuluh darah

yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.

3. Memasang torniquet

4. Mengambil darah dengan cara menusukan jarum

disposable pada pembuluh darah dan

mengambilnya sesuai dengan kebutuhan.

5. Memasukan darah pada tempatnya (botol/tabung)

dengan :

− Mencantumkan nama

− No. Rekam Medik

− Tanggal dan cara pengambilannya.

UNIT TERKAIT Laboratorium

Instalasi Farmasi

Rekam Medik

39. MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN

DIAGNOSTIK

PENGERTIAN Mempersiapkan segala kebutuhan pasien untuk

Prosedur Tetap OK & VK 81

Page 82: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

pemeriksaan diagnostic.

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam menyiapkan

pasien untuk pemeriksaan diagnostic.

KEBIJAKAN Adanya pasien yang memrlukan tindakan

pemeriksaan diagnostic.

Adanya pasien yang memerlukan tindakan

pemeriksaan diagnotik sesuai dengan program

pengobatan.

Adanya sarana yang tersedia.

PROSEDUR Persiapan alat

1. Alas brankar dan selimut

2. Obat-obat sesuai program

3. Bengkok, tisue

Pelaksanaan

1. Memberikan penjelasan tentang tindakan yang

akan dilakukan

2. Sebelum pemeriksaan :

− USG, pasien dipuasakan sesuai dengan

program pemeriksaan.

− Arteriografi, pasien puasa, menandatangani

surat ijin tindakan, daerah yang akan dilakukan

tindakan dicukur.

− Mengantar pasien ke ruang pemeriksaan.

3. Pada saat pemeriksaan :

− Mendampingi pasien

− Memperhatikan pasien

4. Setelah pemeriksaan :

− Mengantar pasien ke tempat semula

− Mengobsevasi nadi tensi pernapasan

− Mencatat tindakan dari hasil obsevasi.

UNIT TERKAIT IPSRS

PPM

Prosedur Tetap OK & VK 82

Page 83: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Instalasi Farmasi

Rekam Medik

40. MEMBERI OBAT MELALUI MULUT

PENGERTIAN Pemberian obat melalui mulut

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam memberikan

obat melalui mulut.

KEBIJAKAN Adanya tenaga keperawatan yang diberi

wewenang untuk memberikan obat melalui mulut.

Adanya program pengobatan

Adanya pasien yang memerlukan obat melalui

mulut.

PROSEDUR Persiapan alat

1. Obat yang diperlukan

2. Air minum dalam tempatnya

Pelaksanaan

1. Obat diberikan kepada pasien dan ditunggu

sampai sampai pasien menelan obat yang

diberikan habis.

2. Setiap pemberian obat harus dicatat

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

41. MEMBERIKAN OBAT MELALUI RECTUM

PENGERTIAN Pemberian obat melalui anus

TUJUAN Agar tercapai hasil yang maksimal sesuai dengan

indikasi

KEBIJAKAN Adanya perawat yang professional yang diberikan

wewenang untuk melakukan tindakan sesuai dengan

prosedur yang berlaku agar tercapainya

penyembuhan yang optimal.

PROSEDUR Persiapan alat

Prosedur Tetap OK & VK 83

Page 84: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Obat yang diperlukan

Piala ginjal

Sarung tangan

Persiapan pasien

Memberitahu dan menjelaskan kepada

pasienmengenai prosedur yang akan dilakukan.

Memasang tabir disekeliling tempat tidur.

Pelaksanaan

1. Menawarkan pasien untuk buang air kecil atau

buang air besar

2. Membebaskan pakaian bagian bawah

3. Meletakan piala ginjal dibawah anus

4. Perawat memakai sarung tangan

5. Memasukan obat kedalam rectum sambil

menyuruh pasien menarik napas panjang. Selama

20 menit pasien istirahat berbaring.

6. Melepaskan sarung tangan dan meletakkan pada

piala ginjal.

7. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya

UNIT TERKAIT Intalasi Farmasi

PPM

42. MEMASANG INFUS

PENGERTIAN Memasukan cairan / obat kedalam tubuh melalui

venaferiver secara permanent

TUJUAN Memenuhi kebutuhan cairan tubuh

Memasukan obat

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi

wewenang untuk melaksanakan tindakan

pemasangan infuse sesuai dengan prosedur.

PROSEDUR Persiapan alat

1. Standar infuse

Prosedur Tetap OK & VK 84

Page 85: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

2. Cairan steril sesuai instruksi

3. Celana / penahan botol

4. Set infuse steril

5. Jarum / wing needle / abocath dengan nomor yang

sesuai

6. Bidai dan pembalut (K/P)

7. Tali pengikat

8. Perlak

9. Pengikat pembendung

10. Kapas alcohol 70%

11. Plester

12. Gunting

13. Piala ginjal

14. Kasa

15. Sarung tangan

16. Bethadin 5% / salf antibiotic

Persiapan pasien

1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan

dilakukan

2. Menyiapkan lingkungan

Pelaksanaan

A. Mengisi slang infuse :

1. Mencuci tangan

2. Memeriksa etiket

3. Menggantungkan botol infuse

4. Mensucihamakan karet penutup botol

5. Pengatur tetesan ditutup, jaraknya 2 – 4 cm

dibawah tempat tetesan

6. Menusukkan set infuse kedalam botol infuse

7. Ruang tetesan diisi setengah (jangan sampai

terendam)

8. Slang infuse diisi, cairan infuse dikeluarkan

Prosedur Tetap OK & VK 85

Page 86: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

udaranya

B. Melakukan venafungsi :

1. Menentukan lokasi : bila akan dilakukan di lengan

pakaian atas dibuka dan bila dikaki pakaian

bawah (celana panjang dibuka)

2. Meletakkan perlak kecil dibawah bagian yang

akan difungsi

3. Melakukan pembendungan

4. Menghapus hama dilokasi punksi (gunakan sarung

tangan)

5. Menusukkan kateter abocath (venous kateter) /

wing needle kedalam vena sedalam mungkin

6. Buka pembendungan dan sambungkan dengan

slang infuse dan pengatur tetesan dibuka

7. Menilai ada / tidaknya pembengkakan

8. Jarum ditambatkan dengan plester

9. Daerah fungsi diberi bethadin dan ditutup kasa

steril dan diplester

10. Pasang bidai dan dibalut (K/P)

11. Mengatur tetesan dalam satu menit sesuai

instruksi

12. Merapikan pasien

13. Membereskan alat-alat

14. Mencuci tangan

15. Mencatat, tanggal, dan jam pemberian cairan

16. Macam cairan

17. Mengobsevasi reaksi pasien

Sikap

Teliti

Tidak ragu-ragu

Hati-hati

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

Prosedur Tetap OK & VK 86

Page 87: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

PPM

IPSRS

43. MENGHITUNG TETESAN INFUS

PENGERTIAN Menetapkan dengan pasti jumlah tetesan sesuai

instruksi

TUJUAN Agar tidak terjadi kelebihan cairan

KEBIJAKAN Adanya perawat yang professional yang diberi

wewenang untuk melakukan perhitungan tetesan

cairan infuse sesuai dengan prosedur, untuk

mencegah terjadinya kelebihan cairan

PROSEDUR Persiapan alat

Jam yang ada jarum detik

Pelaksanaan

1. Menjelaskan tujuan menghitung tetesan infuse

2. Mengatur dan melihat posisi jarum infuse, apakah

tetesan lancer atau tidak

3. Menghitung jumlah tetesan dalam satu menit,

sesuai dengan program dokter dengan rumus :

Volume Total Infus X Faktor Tetesan

Total Waktu Infus dalam Menit

4. Aturan tetesan infuse sesuai dengan jumlah

tetesan / menit

Sikap

Sabar

Teliti

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

44. MENGUKUR JUMLAH CAIRAN MASUK DAN KELUAR

PENGERTIAN Menetapkan dengan pasti jumlah cairan yang masuk

Prosedur Tetap OK & VK 87

Page 88: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

dan keluar

TUJUAN Agar tidak terjadi kelebihan cairan yang masuk

ataupun yang keluar

KEBIJAKAN Adanya perawat yang professional yang diberi

wewenang untuk melakukan perhitungan jumlah

cairan yang masuk dan keluar sesuai dengan

prosedur, untuk mencegah terjadinya kelebihan dan

kekurangan cairan

PROSEDUR Persiapan alat

Lembaran catatan masukan dan keluar cairan 24 jam

Alat tulis : ballpoint

Gelas ukur / urin bag

Pot / urinal

Persiapan pasien

1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan

keluarga mengenai prosedur yang akan dilakukan

2. Menentukan jam permulaan pencatatan sampai

akhir pencatatan, misal :

Pukul 07.00 – 07.00 berikutnya

3. Mencatat pada buku catatan dengan segera

setiap ada cairan yang masuk dan keluar

4. Menjumlah cairan yang masuk dan keluar selama

24 jam

5. Mencatat dalam catatan medik

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

PPM

Urusan Umum

45. MELAKUKAN SKIN TEST

PENGERTIAN Adalah tindakan kolaborasi perawat dalam

mempersiapkan pasien sebelum dilakukan

pemberian suntikan (injeksi) tertentu

Prosedur Tetap OK & VK 88

Page 89: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam melakukan

skin test

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat profesional yang diberi

wewenang untuk melakukan tindakan perawatan

skin test

Adanya pasien yang perlu dilakukan skin test

sesuai program pengobatan

Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR I. Persiapan Alat

1. Dispossible 1 cc

2. Obat-obatan yang diperlukan

3. Kapas alcohol dalam tempatnya

4. Gergaji ampul bila diperlukan

5. NaCl 0,9 % Aquabidest

II. Pelaksanaan

1. Memberikan penjelasan tentang tindakan yang

akan dilakukan

2. Menggulung lengan panjang pasien bila perlu

3. Mengisi dispossible 1 cc dengan obat yang akan

ditest sejumlah 0,1 cc dilarutkan dengan NaCl

0,9 % Aquabidest 1 cc

4. Mendesinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan

kapas alcohol kemudian direnggangkan dengan

tangan kiri perawat

5. antara 15-30 derajat dengan permukaan kulit

menyuntikkan obat sampai permukaan kulit

menjadi gembung dengan cara lubang jarum

menghadap keatas dan membuat sudut

6. Menilai reaksi obat setelah 10-15 menit dari

waktu penyuntikan

7. Hasil positif bila terdapat tanda kemerahan

Prosedur Tetap OK & VK 89

Page 90: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

pada daerah penusukkan dengan diameter

minimal 1 cm dan bila hasil negative tidak

terdapat tanda kemerahan.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

46. PEMBERIAN SUNTIKAN

PENGERTIAN Memberikan obat suntik melalui berbagai macam

cara menyuntik yang baku.

TUJUAN Memberikan obat melalui suntikan dengan cara yang

telah ditentukan

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi

wewenang untuk memberikan tindakan suntikan.

Adanya obat yang harus diberikan lewat suntikan.

Adanya pasien yang harus diberi lewat suntikan

Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR Persiapan Alat

1. Disposible sesuai dengan kebutuhan

2. Kikir ampul bila perlu

3. Kapas alkohol

4. Obat yang diberikan

Pelaksanaan

Intra Muskuler

1. Pasien diberitahu

2. Perawat cuci tangan

3. Alat-alat yang dipakai didekatkan dengan pasien

4. Membaca etika obat

5. Membaca dosis obat yang diberikan

6. Memasukan obat kedalam spuit kemudian udara

dalam spuit dikeluarkan

7. Mengatur posisi pasien

Prosedur Tetap OK & VK 90

Page 91: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

8. Tentukan tempat yang akan disuntukan,

kemudian kulit didesinfeksi

9. Jarum ditusukan dengan permukaan kulit secara

tegak lurus

10. Penghisp ditarik sedikit bila ada darah dalam

botol jangan langsung dimasukkan, jika tidak ada

obat dapat dimasukkan perlahan-lahan

11. Setelah obat seluruhnya masuk, jarum ditarik

keluar dengan cepat, kulit ditahan dengan kapas

beralkohol sambil dilakukan massage.

12. Alat-alat dibereskan.

13. Perawat cuci tangan.

Intra Vena

1. Pasien dibertahu.

2. Perawat Cuci Tangan.

3. Alat-alat yang akan dipakai didekatkan dengan

pasien.

4. Membaca etika obat.

5. Membaca dosis obat yang diberikan.

6. Memasukan obat kedalam spuit kemudian udara

dalam spuit dikeluarkan.

7. Mengatur posisi pasien.

8. Tentukan tempatnya bila sudah ada.

9. Lakukan pembendungan dibagian atas

daerahyang akan ditusuk.

10. Jarum ditusukkan menghadap keatas dengan

membentuk sudut 46 derajat dengan permukaan

kulit.

11. Oenghisap ditarik, bila ada darah obat jangan

diberikan, bila tidak ada darah obat disemprotkan

perlahan-lahan.

Prosedur Tetap OK & VK 91

Page 92: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

12. Setelah obat masuk seluruhnya, jarum ditarik

keluar dengan cepat.

13. Bekas tusukkan ditekan dengan kapas alcohol.

14. Lakukan massage pada bekas tusukan.

15. Alat-alat dibereskan

16. Perawat cuci tangan

Intra Cutan

1. Pasien diberitahu

2. Perawat mencuci tangan

3. Alat-alat yang dipakai didekatkan dengan pasien.

4. Membaca etika obat

5. Membaca dosis obat yang diberikan

6. Memasukan obat kedalam spuit kemudian udara

dalam spuit dikelurakan.

7. Mengatur posisi pasien.

8. Tentukan tempat yang disuntik kemudian kulit

didesinfektan.

9. Pasang pengalas di bawahnya dan bengkok

didekatkan

10. Tempat yang akan disuntik didesinfeksi, lalu

kulit direnggangkan.

11. Lubang jarum menghadap keatas, jarum

dimasukan kedalam pembuluh darah vena yang

akan dimaksud.

12. Penghisap ditarik sedikit , bila berhasil darah

akan keluar sendiri

13. Bila tidak ada darah berarti tidak berhasil, lalu

jarum akan dipindahkan sampai berhasil.

14. Bila berhasil karet pembendung dilepas dan

obat dimasukkan perlahan sampai habis.

15. Setelah selesai jarum disuntik ditarik agak

Prosedur Tetap OK & VK 92

Page 93: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

cepat, bekas luka ditahan oleh kapas beralkohol.

Sub Cutan

1. Pasien diberitahu

2. Perawat mencuci tangan

3. Alat-alat yang dipakai didekatkan dengan pasien.

4. Membaca etika obat

5. Membaca dosis obat yang diberikan

6. Memasukan obat kedalam spuit kemudian udara

dalam spuit dikelurakan.

7. Mengatur posisi pasien.

8. Tentukan tempat yang disuntik kemudian kulit

didesinfektan

9. Jarum ditusukan dengan lubang jarum menghadap

keatas dan membuat sudut antara 20 derajat

dengan permukaan kulit.

10. Obat disemprotkan sampai terjadi gelembung

pada tempat yang ditusuk kemudian jarum ditarik

dengan cepat.

11. Tidak dihapus dengan kertas alcohol dan tidak

boleh dilakukan massage.

12. Reaksinya dilihat/dicatat setelah jangka waktu

yang telah ditentukan.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

47. MENYISIR RAMBUT

PENGERTIAN Mengatur rambut agar rapih dengan menggunakan

sisir, dilakukan pada pasien yang tidak dapat

menyisir sendiri.

TUJUAN Memberikan rasa nyaman

Rambut terpelihara dengan baik dan rapih

Merangsang kulit kepala

Prosedur Tetap OK & VK 93

Page 94: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

KEBIJAKAN Adanya perawat para medias yang akan

melakukan tindakan menyisir rambut

Adanya pasien

Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR Persiapan alat

1. Sisir

2. Kain panahan / handuk

3. Karet gelang untuk pasien yang berambut

panjang

4. Air atau minyak

5. Kertas atau pembuang kotoran rambut

6. Bengkok yang berisi larutan desinfektan, khusus

untuk pasien yang berkutu atau kelainan rambut

Pelaksanaan

1. Pasien diberi penjelasan

2. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien

dalam posisi duduk atau berbaring

3. Kain penahan atau handuk, diletakan pada bahu

atau dibawah belikat

4. Rambut panjang dan kusut diberi minyak dan

dibelah dua kemudian disisir secara bertahap

dimulai dari bagian bawah

5. Rambut yang pendek disisir dari pangkal ujung

6. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus

dengan ketas dan dibuang ketempat yang

tersedia

7. Rambut yang berkutu dengan kelainan kulit

dimasukan kedalam larutan desinfektan pada

bengkok

8. Obsevasi respon pasien

9. Mencatat kelainan pada kulit kepala

10. Alat-alat dibereskan

Prosedur Tetap OK & VK 94

Page 95: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

UNIT TERKAIT Urusan Rumah Tangga

48. PERTOLONGAN PASIEN MUNTAH

PENGERTIAN Membantu memberikan rasa nyaman

TUJUAN Agar tidak terjadi muntah yang berulang dan

menjaga kebersihan

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang di beri

wewenang untuk menangani pertolongan pada

pasien yang muntah

PROSEDUR Persiapan alat

Piala ginjal

Kertas pembersih (tissue)

Langkah-langkah

1. Meletakkan piala ginjal dibawah dagu / mulut

2. Pada pasien yang dapat duduk, perawat menolong

dengan menyokong dahi untuk memberikan rasa

nyaman

3. Punggung dan tengkuk pasien dipijat pada pasien

yang istirahat baring, perawat mengajurkan atau

membantu pasien memiringkan kepala dan untuk

memberikan rasa nyaman punggung dan tengkuk

di pijat

4. Membantu pasien berkumur dengan air bersih

5. Membersihkan bibir dengan kertas pembersih

6. Memberikan posisi yang menyenangkan

7. Membuang muntahan

8. Mencuci tangan

9. Mencatat volume dan isi muntahan didalam

catatan perawat

Sikap

Sabar

Hati-hati

Prosedur Tetap OK & VK 95

Page 96: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Tidak jijik

Sopan

UNIT TERKAIT PPM

Urusan Umum

49. MEMELIHARA KEBERSIHAN MULUT

PENGERTIAN Memberisihkan rongga mulut, gigi dan lidah untuk

menjaga agar mulut tetap bersih dan sehat

TUJUAN Memperhatikan kebersihan mulut dan gigi

Menghilangkan / mencegah bau mulut

Mencagah infeksi pada mulut dan memberikan rasa

nyaman

KEBIJAKAN Adanya tenaga para medis perawatan yang diber

wewenang untuk bersihkan mulut

Adanya pasien yang memerlukan kebersihan mulut

Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR Persiapan alat

1. Handuk / kain pengalas

2. Gelas berisi air masak

3. Tong spatel yang telah dibungkus kasa

4. Kapas lidi

5. Bengkok

6. Kain kasa

7. Pinset

8. Borak Glyserin

Pelaksanaan

1. Handuk / kain pengalas diletakkan dibawah dagu

2. Ujung pinset dibungkus dengan kain kasa dan

basahi dengan air matang

3. Mulut dibuka dibersihkan mulai dinding, gusi,

gigi, lidah dan terakhir bibir

4. Kain kasa yang kotor dibuang pada bengkok

Prosedur Tetap OK & VK 96

Page 97: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

5. Diulang sampai bersih

6. Selanjutnya diolesi dengan borak glyserin

7. Tidak ada stomatitis diolesi dengan glyserin

8. Pasien dibaringkan dengan seksama

9. Alat-alat dibereskan dan dibersihkan kembali

UNIT TERKAIT Urusan Rumah Tangga

50. MENYUAPI PASIEN

PENGERTIAN Memberi makanan dan minuman kepada pasien

dengan posisi yang memudahkan pasien

TUJUAN Memudahkan pasien makan

Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang

diberi wewenang untuk memberikan tindakan

menyuapi pasien

Adanya pasien yang memerlukan nutrisi

sesuai dengan petunjuk program pengobatan

Adanya sarana tersedia

PROSEDUR Persiapan alat

1. Makanan dan minuman pasien dibawa

ketempat pasien

2. Serbet makanan

3. Lingkungan disekitarnya dirapihkan

Pelaksanaan

1. Pasien diberitahu dan disiapkan dalam

keadaan posisi kepala lebih tinggi dari badan

2. Serbet dibentangkan dibawah dagu pasien

3. Perawat duduk dengan posisi yang

memudahkan pekerjaannya

4. Pasien diingatkan untuk berdoa menurut

agamanya

5. Pasien ditawari untuk minum

Prosedur Tetap OK & VK 97

Page 98: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

6. Suapi pasien sedikit demi sedikit sambil

berkomunikasi

7. Pasien diberi minum

8. Setelah selesai mulut pasien dan sekitarnya

dibersihkan

9. Pasien dirapihkan kembali dan alat-alat

dibereskan ketempat semula

10. Perawat mencatat jumlah porsi yang

dimakan

11. Perawat cuci tangan

UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

IPSRS

51. MEMBERIKAN KOMPRES ES

PENGERTIAN Memberikan kompres dingin pada pasien

TUJUAN Memberikan rasa nyaman pada pasien

Mengimbangkan suhu pasien

KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk melaksanakan

tindakan tersebut

PROSEDUR Persiapan alat

Kirbat es

Sarung kirbat es

Kom berisi potongan es

Langkah-langkah

Memeriksa kirbat es apakah bocor / tidak

Tutupnya baik / tidak

Mengisi kirbat es ½ - 2/3 bagian dengan

potongan es

Mengeringkan kirbat es kemudian memasang

sarung kirbat es

Meletakan kirbat es pada tempatnya (axilla /

lipat paha / kepala / leher)

Prosedur Tetap OK & VK 98

Page 99: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Mencatat waktu meletakan kibat es

Mengobservasi reaksi yang timbul pada

pasien:

Memeriksa suhu pasien

Mengisi kembali bila es sudah mencair

Mengangkat kirbat es dengan lap lisol

dikeringkan diberi bedak dan potongan

kertas

Mengembalikan pada tempatnya

Mencuci tangan

Sikap

Bekerja dengan cermat

UNIT TERKAIT PPM

IPSRS

Urusan Rumah Tangga

Instalasi Farmasi

52. MEMBERIKAN BULI - BULI PANAS

PENGERTIAN Memberikan kompres panas pada pasien

TUJUAN Memberikan rasa nyaman pada pasien

Mengimbangkan suhu pasien

KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk melaksanakan

tindakan tersebut

PROSEDUR Persiapan alat

Kirbat air panas

Sarung kirbat air panas

Kom berisi air panas

Lagkah-langkah

− Mengisi kantong air panas 1/3 bagian

− Mengeluarkan udara dari kantong air panas

− Memeriksa apakah kantong bocor

− Memasang sarug kantong air panas

Prosedur Tetap OK & VK 99

Page 100: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

− Memeberikan kantong air panas diperut /

dikaki

Tidak langsung diatas kulit

Mengganti bila air sudah dingin

Memperhatikan kulit jangan sampai

terbakar

− Membereskan :

Kantong air panas dikosongkan

Digantung terbalik

Menyimpan pada tempatnya

Sikap

Bekerja dengan cermat

UNIT TERKAIT IRNA

PPM

IPSRS

Urusan Rumah Tangga

53. MEMBERIKAN KOMPRES HANGAT

PENGERTIAN Memberikan kompres hangat pada pasien

TUJUAN Sebagai acuan untuk menjelaskan langkah-

langkah menyiapkan dan memberikan kompres

hangat

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang

diberi wewenang untuk melakukan tindakan

keperawatan memberi kompres hangat

Adanya pasien yang harus dikompres hangat

Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR Persiapan alat

Pinset 2 buah

Kasa secukupnya

Mangkok berisi air hangat

Pembalut dan gunting

Prosedur Tetap OK & VK 100

Page 101: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Bengkok

Plester

Pelaksanaan

1. Pasien diberitahu

2. Kain kasa diambil dengan pinset dimasukan

kedalam cairan, diperas sedikit kemudian

diletakan pada bagian yang akan dikompres

3. Kain kasa basah dibalut atau ditutup kering

dan diplester

UNIT TERKAIT IPSRS

Urusan Rumah Tangga

54. PENGISAPAN LENDIR DARI MULUT, HIDUNG DAN

TRACHEOSTOMI

PENGERTIAN Melakukan pengisapan lender pada pasien

dengan menggunakan alat penghisap lender

(suction)

TUJUAN Agar pernapasan pasien tidak tersumbat

(bersih)

Memberikan rasa nyaman pada pasien

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat terlatih untuk

melakukan tindakan tersebut

PROSEDUR Persiapan alat

1. Alat penghisap ledir dengan botil berisi

larutan desinfektan, missal : lisol 2%

2. Kateter penghisap steril

3. Pinset steril

4. Sarung tangan steril

5. 2 kom kecil tertutup :

Prosedur Tetap OK & VK 101

Page 102: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

− 1 berisi aquadest / NaCL 0,9%

− 1 berisi larutan desinfektan (saplon)

6. bila perlu spatel lidah / mayotube

7. kertas tissue

8. kantong balutan kotor

9. plester dan gunting

10. 1 botol NaCL 0,9%

11. bengkok

12. O2

Persiapan pasien

1. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien

dan keluarga mengenai prosedur yang akan

dilakukan

2. Memasang tabir disekeliling tempat tidur

Langkah-langkah :

1. Perawat mencuci tangan

2. Membantu posisi pasien dalam posisi

terlentang dengan kepala miring kearah

perawat

3. Perawat memakai sarung tangan

4. Menghubungkan kateter penghisap dengan

selang penghisap

5. Menghisap lender dengan cara :

− Menghidupkan mesin

− Memasukan kateter penghisap kedalam

kom berisi aquadest / NaCL 0,9% untuk

mengontrol apakah penghisap bekerja

dengan baik dan mencegah trauma pada

mukosa

− Menjepit pangkal kateter dengan tangan

kiri

− Memasukan ujung kateter dengan tangan

Prosedur Tetap OK & VK 102

Page 103: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

kanan kedalam mulut atau hidung sampai

kerongkongan, bila perlu kateter

dimasukan lebih dalam atau sejauh

mungkin

− Bila pasien dengan tracheostomy,

memasukan ujung kateter kedalam lubang

tracheostomy bila perlu kateter

dimasukan sejauh mungkin

− Melepaskan jepitan dan menghisap lender

dengan menarik dan memasukan kateter

dengan perlahan-lahan dengan arah

diputar

6. Lama penghisapan kira-kira 10” – 15” setiap

3 menit untuk mencegah hypoxia

7. menarik kateter perlahan-lahan dengan arah

diputar, 3” – 5”

8. Membilas kateter dengan aquadest / NaCL

0,9% sampai bersih

9. Mengulang prosedur diatas sampai jalan

napas bebas dari lender atau sampai napas

tidak berbunyi :

− Prosedur diulang tidak lebih dari 3 kali

berturut-turut

− Hentikan prosedur bila pasien menolak

atau terjadi biru-biru

− Isi botol penghisap jangan terlalu penuh,

segera dibuang

10. Mematikan mesin dan melepaskan kateter

dari selang penghisap, kemudian masukkan

kedalam kom berisi savlon

11. Melepaskan sarung tangan

12. Perawat mencuci tangan

Prosedur Tetap OK & VK 103

Page 104: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

13. Merapikan pasien dan lingkungan

14. Membersihkan alat dan mengembalikan

pada tempatnya

15. Menulis pada catatan perawatan

mengenai :

− Prosedur yang telah dilakukan

− Reaksi pasien

− Jumlah, warna dan konsistensi lender bila

perlu dilaporkan kepada dokter

Sikap :

Hati-hati

Sabar

Teliti

Tanggungjawab

Tidak jijik

UNIT TERKAIT PPM

IPSRS

Instalasi Farmasi

55. MEMBERIKAN OKSIGEN

PENGERTIAN Adalah tindakan keperawatan yang diberikan

kepada pasien yang memerlukan pemberian

oksigen

TUJUAN Sebagi acuan langkah-langkah dalam

memberikan oksigen

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang

diberi wewenang untuk memberikan oksigen

Adanya pasien yang perlu diberi tambahan

oksigen

Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Tabung oksigen dan flow meter

Prosedur Tetap OK & VK 104

Page 105: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

2. Botol pelembab

3. Slang nasal kanule / masker

Pelaksanaan :

1. Pasien diberikan penjelasan

2. Alat didekatkan ke pasien

3. Pasien posisi semi fowler / sesuai kondisi

pasien

4. Isi tabung diperiksa dan dicoba

5. Slang oksigen dihubungkan dengan kanule

hidung ganda

6. Flow meter dibuka disesuaikan dengan

kebutuhan (canule/slang udara jangan

dipasang dulu ke pasien)

7. Pasang canule

8. Tanyakan kepada pasien apakah oksigen

terlalu deras / kurang sesuaikan dengan

kenyamanan pasien

9. Alat yang tidak digunakan dikembalikan ke

tempat semula

10. Pemberian oksigen dapat diteruskan atau

dihentikan

11. Bila pemberian tidak diperlukan lagi

saluran ditutup, canule ganda dibuka

Pasien dirapikan, canule dibersihkan, disterilkan,

disimpan dan ditempat yang siap dipakai

UNIT TERKAIT PPM

IPSRS

Instalasi Farmasi

56. PEMASANGAN NGT

PENGERTIAN Memasang NGT yang diinstruksikan untuk

menggunakan

Prosedur Tetap OK & VK 105

Page 106: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

TUJUAN Sebagai acuan

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang

diberi wewenang untuk memasang NGT

Adanya pasien yang harus dipasang NGT

sesuai program pengobatan

Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Pipa lambung dalam mangkuk berisi air

hangat

2. Corong

3. Kom berisi air hangat

4. Bengkok

5. Perlak kecil

Pelaksanaan :

1. Memberitahu pasien

2. Membawa alat-alat kedekat pasien

3. Menetapkan posisi pasien dengan semi

fowler atau sesuai kebutuhan

4. Bila perlu lubang hidung dibersihkan dulu

5. Perawat cuci tangan

6. Slang NGT tadi diukur dari dahi sampai

dengan epigastrium

7. Kemudian ujung selang diberi vaselin/pelican

8. Masukkan perlahan-lahan melalui hidung dan

anjurkan pasien untuk menelan bila pasien

sadar

9. Periksa untuk menentukan selang betul-betul

masuk dengan cara :

− Masukan ujung pipa sampai terendam ke

dalam mangkok berisi air, bila tidak

pelembung berarti berhasil

− Mengisap isi lambung sedikit dengan

Prosedur Tetap OK & VK 106

Page 107: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

spuit, bila ada cairan lambung berarti

masuk

− Memasukan udara spuit 3cc kedalam

lambung sambil mendengarkan dengan

stethoscope, bila bunyi berarti masuk,

kemudian udara dikeluarkan kembali

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

IPSRS

57. PEMASANGAN CATHETER

PENGERTIAN Memasukkan catheter kedalam kandung kemih

melalui uretra

TUJUAN Untuk mengeluarkan urine dan

mengosongkan kandung kemih

Untuk mengambil bahan pemeriksaan

Menampung urine

Sebagian besar dilaksanakan pada pasien

operasi

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang

diberi wewenang untuk memasang catheter

Adanya pasien yang harus dipasang catheter

sesuai dengan program pengobatan

Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR Persiapan alat

1. Folley catheter dalam keadaan steril

2. Jelly / minyak kelapa

3. Handschoen

4. Disposible 20 cc

5. Cairan aquadest / NaCL 20 cc

6. Urine bag

7. Nierbeken / vincet

8. Gaas / kapas

Prosedur Tetap OK & VK 107

Page 108: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Pelaksanaan

1. Pasien diberitahu, pasang sampiran

2. Membawa alat-alat kedekat pasien

3. Mengatur posisi tidur posisi lithotomy / sesaui

dengan kebutuhan

4. Bersihkan daerah yang akan dipasang

catheter

5. Perawat cuci tangan

6. Folley catheter diberi jelly / pelumas

7. Dengan memakai sarung tangan masukkan

flley catheter kedalam uretra perlahan-lahan

dan anjurkan dengan pasien menarik napas

panjang

8. Periksa apakah folley catheter sudah masuk

dengan melihat urine yang keluar

9. Urine yang keluar ditampung dalam bengkok

10. Bila pemasangan catheter telah selesai,

maka pasien dirapikan kembali dan alat-alat

dibereskan

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

laboratorium

58. MELEPAS CATHETER MENETAP

PENGERTIAN Membuka selang catheter setelah masa

pakainya selesai / harus diganti

TUJUAN Mengganti catheter

Cara BAK kembali ke cara yang normal

KEBIJAKAN Kebijakan alat

Adanya tenaga terlatih untuk melakukan

tindakan tersebut

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Perlak

Prosedur Tetap OK & VK 108

Page 109: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

2. Spuilt

3. Piala ginjal

4. Kertas kloset / tissue

5. Handuk bawah

Persiapan pasien :

1. Menjelaskan tentang prosedur yang akan

dilakukan

2. Menjelaskan perasaan yang akan terjadi

3. Menjaga privacy

4. Mengatur posisi pasien

Langkah-langkah :

1. Perawat mencuci tangan

2. Menutup aliran catheter

3. Mencabut catheter :

Meletakan bengkok dibawah catheter

Menghisap cairan dari balon

Menjepit catheter dan menarik keluar

Mengelap ujung catheter dengan kertas

kloset

Mengalirkan urine sisa kekantong

Menggulung catheter dan memasukan ke

bengkok

4. Memberi rasa nyaman pasien :

Memperbaiki posisi

Menjawab pertanyaan pasien

Menajurkan banyak minum

5. Mengukur urine dari kantong

6. Membereskan alat-alat

7. Perawat cuci tangan

8. Mencatat :

Waktu pelaksanaan

Prosedur yang dilaksanakan

Prosedur Tetap OK & VK 109

Page 110: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Jumlah output

Respon pasien

Sikap :

Sabar

Menjaga privacy pasien

Tidak tergesa-gesa

Bertanggungjawab

UNIT TERKAIT IRNA

IPSRS

PPM

Instalasi Farmasi

59. MEMASANG CATHETER KONDOM

PENGERTIAN Memasangkan catheter yang tidak menetap

TUJUAN Agar pasien merasa nyaman

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat yang professional yang

diber wewenang untuk melaksanakan

pemasangan catheter sesuai dengan prosedur

yang berlaku

PROSEDUR Persiapan alat :

Menyediakan kondom, karet gelang, gunting,

penampung urine dan plester

Persiapan pasien :

Perawat mencuci tangan

Memberitahu pasien mengenai prosedur

yang akan dilakukan

Memasang tabir disekeliling tempat tidur

Pelaksanaan :

1. Menaggalkan pakaian bawah pasien

2. Mencuci daerah genetalia dan keringkan

3. Memasukkan aselang penampung urine

keujung kondom

Prosedur Tetap OK & VK 110

Page 111: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

4. Mengikat ujung slang penampung urine dari

bagian dalam kondom dengan karet gelang

5. Menggunting ujung kondom agar kondom

berlubang

6. Memsang dan mengikat kondom dengan

plester diatas glans penis

7. Membantu mengenakan pakaian bawah

8. Meletakkan penampung urine lebih rendah

dari kandung kemih

9. Perawat mencuci tangan

10. Membuka tabir

11. Membereskan alat-alat

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

PPM

60. MEMBANTU PASIEN BUANG AIR BESAR DAN

ATAU BUANG AIR KECIL

PENGERTIAN Membantu pasien buang air besar atau buang

air kecil pada pasien yang tidak dapat

melakukan sendiri

TUJUAN Memnuhi kebutuhan eleminasi pasien

Pembatasan aktifitas pada pasien kelemahan

pisik

Menjaga kebersihan pasien

KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk melakukan

tindakan tersebut

PROSEDUR Persiapan pasien :

1. Mencuci tangan

2. Memberitahu pasien tentang tindakan yang

akan dilakukan

Prosedur Tetap OK & VK 111

Page 112: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

3. Menutup pintu jendela dan memasang tabir

Persiapan alat :

1. Pasu surungan

2. Urinal untuk pasien pria

3. Kertas pembersih

4. Handuk bawah

5. Botol berisi air bersih

Langkah-langkah :

1. Menanggalkan pakaian bawah

2. Mengajurkan pasien untuk mengangkat

bokong atau memirigkan badannya dan

memasang pasu surungan dengan cepat

3. Tinggikan badan kepala 30 derajat dari

tempat tidur (bila tidak ada kontraimdikasi)

dan kedua lutut ditekuk

4. Menutup bagian bawah dengan handuk

bawah dan memasang selimut

5. Mengajurkan pasien memberitahu perawat

apabila sudah selesai

6. Pada pasien wanita membersihkan vulva dan

membilasnya dengan air

7. Pada pasien pria mengangkat urinal dan

membersihkan penis

8. Menganjurkan pasien untuk mengangkat

bokong kemudian membelakangi dan

menutupnya

9. Membersihkan anus pasien

10. Membersihkan pasu surungan dan urinal

dan mengembalikan pada tempatnya

11. Mencuci tangan

12. Membuka tabir jendela dan pintu

13. Catat dalam catatan perawatan : volume

Prosedur Tetap OK & VK 112

Page 113: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

konsistensi urine dan tinja

Sikap :

Tidak menunjukan rasa jijik

Sopan

Tidak tergesa-gesa

Teliti dalam mengamati tinja, urine

UNIT TERKAIT IRNA

IPSRS

PPM

Laboratorium

Urusan Rumah Tangga

61. MENCUKUR PASIEN

PENGERTIAN Membersihkan bulu / rambut pasien dapa

daerah yang ditentukan

TUJUAN

KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk melakukan

tindakan tersebut

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Pisau cukur / alat cukur

2. Cream cukur, sabun, bedak

3. Handuk

4. Waslap / tissue

5. Kom berisi air

6. Bengkok

Persiapan pasien :

1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang

akan dilakukan

2. Memasang tabir tempat tidur

Langkah-langkah :

1. Mencuci tangan

2. Mengatur posisi pasien dan membuka daerah

Prosedur Tetap OK & VK 113

Page 114: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

yang akan dicukur

3. Letakkan handuk dibawahnya

4. Gunakan bedak atau basahi kulit dengan

sabun atau cream cukur

5. Meregangkan kulit yang terlipat dengan halus

dan cukur dengan arah berlawanan dengan

tumbuhnya rambut

6. Menghilangkan sabun / busa dengan air dan

keringkan dengan handuk, sambil

memperhatikan sudah bersih atau belum

7. Membereskan alat-alat

8. Mencuci tangan

Sikap : teliti, sopan, hati-hati, dan cermat

UNIT TERKAIT IRNA

IPSRS

PPM

Instalasi Farmasi

62. MEMANDIKAN PASIEN DALAM POSISI

BERBARING

PENGERTIAN Membersihkan badan pasien ditempat tidur

TUJUAN Memberikan rasa nyaman

Menghilangkan kotoran dari badan pasien

KEBIJAKAN Adanya tenaga parawat yang terlatih

PROSEDUR Persiapan alat :

2 kom berisi air 2/3 bagian

3 waslap

2 handuk

Alas meja

Sabun dalam tempatnya

Kamper spirtus dan bedak / talek

Peralatan untuk menggosok gigi

Prosedur Tetap OK & VK 114

Page 115: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Pakaian bersih

Sisir

Botol berisi air untuk membilas sesudah

buang air besar / buang air kecil

Kertas kloset

Persiapan pasien :

Memberitahu pasien tentang tindakan yang

akan dilakukan

Menutup pintu dan jendela

Memasang tabir dan tirai

Langkah-langkah :

Memcuci tangan

Menutup selimut pada bagian kaki tempat

tidur

Membantu pasien menyikat gigi

Menawarkan pasien untuk buang air besar /

buang air kecil

Mencuci muka pasien :

− Handuk bagian atas dibentangkan

dibawah kepala

− Membersihkan mata pasien tanpa

menggunakan sabun

− Memcuci mata dan telinga dengan waslap

atas, mengeringkan dengan handuk atas

(menanyakan apakah muka perlu disabun)

Mencuci lengan :

− Pakaian bagian atas ditanggalkan

− Handuk bagian atas dibentangkan

memanjang disisi kanan dan handuk

bawah disisi kiri, sehingga menutup

bagian depan dan kedua lengan diatas

handuk

Prosedur Tetap OK & VK 115

Page 116: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

− Mencuci lengan dan ketiak membilas

minimum 3x

− Mengeringkan dengan handuk atas

Mencuci dada dan perut :

− Kedua lengan dikeataskan dan diletakkan

disamping kepala

− Merubah letak kedua handuk sehingga

leher, dada dan perut dapat dicuci

− Mencuci dada, leher dan perut kemudian

mengeringkannya dengan handuk atas

− Memberikan bedak tipis-tipis pada leher,

dada, perut dan ketiak

Mencuci punggung :

− Menutup bagian depan dengan handuk

bawah

− Menanggalkan celana dalam

− Menganjurkan pasien miring kekiri

− Membentangkan handuk atas memanjang

dibawah punggung

− Mencuci punggung dengan waslap cuci

atas

− Mencuci paha dan bokong dengan waslap

pencuci bawah

− Mengeringkan punggung dengan handuk

atas, paha dan bokong dengan handuk

bawah

− Menanjurkan pasien miring kekanan

− Mencuci punggung, paha dan bokong

sebelah kiri (terakhir anus) seperti sebelah

kanan

− Menggosok kamper spirtus dan memberi

bedak tipis-tipis

Prosedur Tetap OK & VK 116

Page 117: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

− Mengenakan pakaian atas

Mencuci paha dan kaki :

− Membentangkan handuk atas menutupi

bagian bawah

− Handuk bawah memanjang dibawah kaki

− Mencuci dengan waslap atas

− Meneringkan dengan handuk bawah

Mencuci bagian bawah depan :

− Menanggalkan pakaian bagian bawah

− Handuk bawah melintang dibawah bokong

separuh menutup bagian atas

− Mencuci bagian bawah depan dengan

waslap pencuci bawah

− Mengeringkan dengan handuk bawah

− Memberi bedak tipis-tipis

− Mengenakan pakaian bawah

Menyisir rambut

Membereskan alat-alat

Mencuci tangan

Sikap :

Peka pada privacy pasien

Bersikap ramah sopan dan sabar

Hati-hati

Cermat dalam menentukan langkah-langkah

sesuai kondisi pasien

UNIT TERKAIT IRNA

IPSRS

Urusan Rumah Tangga

Instalasi Farmasi

63. MENGGANTI ALAT-ALAT TENUN TEMPAT TIDUR

DENGAN PASIEN DIATASNYA

Prosedur Tetap OK & VK 117

Page 118: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

PENGERTIAN Mengganti alat-alat tenun kotor pada tempat

tidur tanpa memindahkan pasien

TUJUAN Memberikan rasa nyaman pada pasien

Mencegah terjadinya luka baring (decubitus)

Mempertahankan kebersihan dan kerapihan

KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk melaksanakan

tindakan tersebut

PROSEDUR Persiapan alat :

Menyediakan alat-alat tenun yang bersih

(sprei besar, sprei kecil, sarung bantal,

selimut) dan kantong cucian, larutan

desinfektan dan lap

Langkah-langkah :

Memiringkan pasien kekiri, pasien memakai

satu bantal

Menggulung sprei kecil ketengah tempat

tidur sejauh mungkin

Membersihkan perlak dengan larutan

desinfektan lalu digulung ketengah tempat

tidur

Menggulung sprei besar sejauh mungkin

Memasang perlak dan membedaki tipis-tipis

Memasang sprei kecil yang kotor dan

memasukan kedalam kantong cucian

Membersihkan perlak dengan larutan

desinfektan

Mengangkat sprei kecil

Mengangkat sarung bantal yang kotor

Memasang sarung bantal yang bersih

Menyusun bantal dan membaringkan pasien

dalam posisi yang tepat

Memasang selimut

Prosedur Tetap OK & VK 118

Page 119: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Membereskan alat-alat

Mencuci tangan

Sikap :

Bekerja dengan cermat dan rapih

UNIT TERKAIT IRNA

IPSRS

Urusan Rumah Tangga

Instalasi Farmasi

64. MEMINDAHKAN PASIEN

PENGERTIAN Membantu pasien pindah dan tempat tidur ke

kursi roda atau brankard

TUJUAN Untuk menjelaskan langkah-langkah

memindahkan pasien

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat para medis yang

diberi wewenang untuk memindahkan pasien

Adanya pasien yang harus dipindahkan

tempat tidur / ruang perawatan, konsul dan

kebutuhan lain sesuai dengan program

pengobatan

PROSEDUR Persiapan alat :

Tempat tidur

Brankard atau kursi roda

Selimut

Bantal bila diperlukan

Pelaksanaan :

Pasien diberitahu dan dirapihkan

Pasien diangkat oleh tiga orang perawat atau

lebih

Perawat 1 (paling tinggi) berdiri dibagian

kepala, perawat 2 berdiri dibagian pinggang,

Prosedur Tetap OK & VK 119

Page 120: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

perawat 3 berdiri dibagian kaki, ketiga

perawat berdiri disisi kanan pasien

Lengan kiri perawat 1 dibawah kepala dan

pangkal lengan pasien, lengan kanan

dibawah puggung

Lengan kiri perawat 2 dibawah pinggang,

lengan kanan dibawah bokong. Lengan kiri

perawat 3 keduanya mengangkat seluruh

tungkai

Setelah siap, salah satu perawat memberi

aba-aba untuk mengangkat bersamaan

Dengan langkah yang sama, mulai berjalan

bersama-sama menuju ke tempat tidur /

brankard yang telah disediakan

Kemudian pasien ditidurkan atau didudukkan

pada posisi yang enak, selimut dipasang /

dirapihkan

UNIT TERKAIT IPSRS

Urusan Rumah Tangga

65. PEMINDAHAN PASIEN RAWAT DALAM

LINGKUNGAN RS

PENGERTIAN Memindahkan pasien yang sedang dirawat dari

ruang rawat yang satu ke ruang rawat lain

TUJUAN Pasien memerlukan perawatan sesuai

dengan kondisi ekonomi

Pasien memerlukan tindakan atau perawatan

yang lebih intensif

KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk memindahkan

pasien

PROSEDUR 1. Menjelaskan kepada pasien atau keluarga

mengenai tujuan pemindahan perawat

Prosedur Tetap OK & VK 120

Page 121: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

2. Mendapatkan persetujuan dari dokter yang

merawat untuk dipindahkan ke ruangan yang

lain secara tertulis distatus pasien (catatan

medik)

3. Menghubungi ruang rawat yang dituju untuk

persetujuan pemindahan dengan mencatat

tempat tidur yang diperoleh

4. Menyelesaikan administrasi ruangan dan

laporan ke kepala ruangan yang

bersangkutan

5. Bila pasien memerlukan infuse, posisi infuse

dan cairan harus benar

6. Mengantar pasien oleh perawat yang dapat

mengimbang terimakan pasien ke ruangan

yang dituju

7. Timbang terima pasien dengan parawat yang

dituju secara jelas dan dimengerti mengenai

program perawatan selanjutnya, atau

tindakan-tindakan yang lain yang telah

dilakukan

8. Setelah diterima oleh perawat yang

menerima, perawat kembali dengan

memriksa alat yang dibawa agar tidak

tertinggal / hilang. Misalnya : alat tenun, O2,

canul O2, dan lain-lain

UNIT TERKAIT IRNA

IPSRS

PPM

66. PEMINDAHAN PASIEN RAWAT KE RS LAIN / LUAR

PENGERTIAN Memindahkan pasien yang sedang dirawat inap

disuatu ruangan rawat ke RS lain baik

Prosedur Tetap OK & VK 121

Page 122: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

kemampuan pasien / keluarga ataupun dirujuk

dari RSIA Citra Insani

TUJUAN Memenuhi kebutuhan pasien menurut kondisi

ekonomi

Mempertahankan ke langsungan pengobatan

perawatan lebih lanjut dan insentif

KEBIJAKAN Adanya tenaga terlatih untuk evakuasi pasien

PROSEDUR 1. Menjelaskan kepada pasien / keluarga

mengenai tujuan pemindahan ke RS lain

2. Mendapatkan persetujuan tertulis dari dokter

yang merawat dan dokter tersebut

melengkapi surat rujukan ke RS yang dituju

3. Menghubungi RS yang di tuju untuk

menanyakan pemindahan dan persetujuan

dari dokter yang merawat selanjutnya

4. Menyelesaikan administrasi / pembayaran

dibagian loket pembayaran

5. Melengkapi catatan yang perlu dibawa, dari

hasil pemeriksaan : laboratorium, roentgen

dan lain-lain

6. Menyiapkan pasien antara lain :

− Memberitahukan kepada pasien / keluarga

mengenai pemindahan ke RS lain

− Memeriksa terlebih dahulu keadaan pasien

dalam kondisi baik untuk suatu perjalanan

dengan monitor suhu, nadi, tekanan

darah, pernapasan, kesadaran

− Bila pasien memerlukan O2, O2 harus

diikutsertakan dalam perjalanan

− Bila pasien memerlukan infuse, posisi

infuse dalam keadaan baik, cairan yang

diperlukan harus dibawa

Prosedur Tetap OK & VK 122

Page 123: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

7. Mengantarkan pasien oleh perawat yang

benar tahu untuk timbang terima pasien

8. Timbang terima dengan perawat yang

menerima dengan jelas mengenai obat-

obatan yang ada pada pasien, kondisi pasien,

keadaan umum pasien suhu, nadi, TD,

kesadaran

9. Setelah pasien diterima di RS yang dituju,

perawat kembali dan memeriksa ulang alat-

alat RS yang dibawa jangan sampai tertinggal

misalnya : oksigen, kursi dorong, kereta

dorong, dan lain-lain

10. Perawat kembali ke Rumah Sakit

UNIT TERKAIT PPM

IPSRS

IRNA

Urusan Umum

67. MEMBANTU PELAKSANAAN TINDAKAN OPERASI

SECARA LANGSUNG

PENGERTIAN Membentu pelaksanaan tindakan operasi

sedikamar bedah

TUJUAN Sebagai acuan dalam melaksanakan kelancaran

jalannya operasi

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi

wewenang untuk menjadi instrument

PROSEDUR Kriteria persiapan

1. Instrument set yang sesuai dengan jenis

operasi

2. Menyiapkan benang berbagai jenis ukuran

sesuai dengan yang dibutuhkan

Prosedur Tetap OK & VK 123

Page 124: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

3. Kain kasa secukupnya

4. Menyusun instrument sesuai kebutuhan

5. Menyiapkan jarum sesuai jenis kebutuhan

Criteria pelaksanaan

1. Memberikan alat-alat operasi kepada

operator sesuai dengan permintaan /

kebutuhan

2. Memjaga kesterilan alat-alat selama operasi

berjalan

3. Memeriksa kelengkapan instrument sebelum

dan sesudah maupun selama operasi

4. Menghitung jumlah kain / deper yang

disediakan dan yang akan dipakai

5. Meneliti kembali jumlah jarum sebelum dan

sesudah operasi maupun selama operasi

UNIT TERKAIT

68. MENGGATI BALUTAN

PENGERTIAN

TUJUAN Sabagai acuan langkah-langkah dalam

mengganti balutan

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawatan professional yang

diberi wewenang untuk mengganti balutan

Adanya pasien yang balutannya perlu diganti

Adanya program pengobatan

Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Alat steril

2. Pinset anatomis

3. Pinset chirugis

4. Gunting lurus

5. Kapas lidi

Prosedur Tetap OK & VK 124

Page 125: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

6. Gaas steril

7. Mangkok kecil

Alat tidak steril

1. Gunting balutan

2. Plester

3. Obat desinfektan

4. Bensin dalam tempatnya

5. Bengkok

6. Kain pembalut

7. Obat luka sesuai kebutuhan

Pelaksanaan

1. Pasien diberitahu

2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan

3. Luka dibersihkan dengan memakai kapas

desinfektan yang dijepit dengan pinset dari

arah dalam keluar

4. Kapas kotor dibuang pada tempatnya

5. Pinset yang sudah tidak steril diletakan di

bengkok

6. Obsevasi adanya luka

7. Luka diberi obat selanjutnya ditutup dengan

kasa steril dengan menggunakan pinset steril

dan perhatikan agar serat kasa tidak melekat

pada luka

8. Setelah luka diobati luka dibalut dan diplester

UNIT TERKAIT

69. MENGGANTI BALUTAN / MEMBUKA PERBAN

PENGERTIAN Membersihkan luka, mengobati dan menutup

kembali luka dengan memperhatikan teknik

steril

TUJUAN Sebagai acuan penanganan menganti balutan /

Prosedur Tetap OK & VK 125

Page 126: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

membuka perban, supaya tidak terjadi infeksi

KEBIJAKAN Adanya bidan / perawat professional yang diberi

wewenang untuk melaksanakan tindakan dipoli

KB

PROSEDUR 1. Menyiapkan alat balutan dan memperhatikan

pasien

2. Memberitahu pasien

3. Perawat mencuci tangan

4. Melepaskan plester dengan terlebih dahulu

membasahi dengan alcohol

5. Melepaskan balutannya

6. Bersihkan bagian sekitar luka dengan

lidiwater yang dibasahi dengan NaCL

7. Luka diolesi atau di kompres betadin

8. Luka ditutup dengan gas steril sekalian

pasang plester

9. Alat-alat dibersihkan lalu disterilkan lagi

10. Perawat cuci tangan

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

PPM

IPSRS

70. RESUSITASI JANTUNG PARU

PENGERTIAN Melakukan resusitasi jantung pada pasien henti

jantung

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah melakukan

resusitasi jantung paru

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi

wewenang untuk melakukan tindakan resusitasi

jantung paru

Adanya pasien yang gawat perlu dilakukan

tindakan resusitasi jantung paru

Prosedur Tetap OK & VK 126

Page 127: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Adanya sarana yang tersedia

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Laryngoscope lurus dan bengkok (anak dan

dewasa)

2. Magil forcef

3. Pipa trachea berbagai ukuran

4. Gudel berbagai ukuran

5. Papan resusitasi

6. Gunting perban

7. CVP set

8. Inpfus set / blood set

9. Trachea tube berbagai ukuran

10. Ambu bag lengkap

11. Disposible sesuai kebutuhan

12. Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai

13. Set pengisap secret lengkap dan siap

pakai

14. EKG record

15. EKG monitor bila memungkinkan

16. DC shock lengkap

Pelaksanaan :

1. Keluarga diberi penjelasan tindakan yang

akan dikerjakan

2. Posisi pasien diatur terlentang datar

3. Baju pasien bagian atas dibuka

4. Mengecek henti napas dan jantung dengan

cara :

− Melihat pergerakan dada atau perut

− Mendengar suara keluar masuk udara

atau hidung

− Merasakan adanya udara dari mulut /

hidung dengan pipa atau punggung

Prosedur Tetap OK & VK 127

Page 128: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

lengan

5. Menilai denyut jantung dengan cara meraba

arteri carotis

6. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :

− Mengambil nama

− Menanyakan keadaannya

− Mengoyangkan bahu pasien

7. Memasang papan resusitasi dibawah

punggung pasien

8. Membebaskan jalan napas dengan cara :

− Membersihkan sumbatan jalan napas

dengan cara menghisap sekresi

− Triple manuver, ekstensi kepala,

mengangkat rahang bawah dan

mempertahankan posisi rahang bawah

UNIT TERKAIT IPSRS

Intalasi Farmasi

PPM

71. PERAWATAN PASIEN MENINGGAL

PENGERTIAN Memberikan perawatan khusus kepada pasien

yang baru meninggal

TUJUAN Membersihkan dan merapikan jenazah

Memberikan rasa puas kepada keluarga

pasien

KEBIJAKAN Adanya tenaga paramedic perawatan yang

diberi wewenang untuk merawat orang

meninggal

Adanya pasien yang meninggal

PROSEDUR 1. Keluarga pasien diberitahu dengan seksama

bahwa jenazah akan dibersihkan

2. Alat-alat dibawa ke dekat jenazah

Prosedur Tetap OK & VK 128

Page 129: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

3. Perawat memakai short

4. Jenazah dibersihkan dan ditutup

5. Letakan tangan menurut agama yang

bersangkutan

6. Kelopak mata dirapatkan dan lubang-lubang

pada tubuh ditutup dengan kapas

7. Mulut dirapatkan dengan cara mengikat dagu

kepala dengan perban

8. Kedua kaki dirapatkan, pergelangan kaki

diikat dengan perban

9. Jenazah ditutup rapih dengan kain penutup

mayat

10. Formulir jenazah diisi lengkap

11. Jenazah dibawa kekamar mayat dengan

petugas

12. Perhatikan merawat jenazah dengan tertib

dan khidmat

13. Perhatikan data pasien nama, jenis

kelamin, ruang rawat

14. Berikan dorongan moril kepada keluarga

pasien

UNIT TERKAIT Urusan Rumah Tangga

Instalasi Pemulasaraan Jenazah

72. PENGAMANAN BERKAS REKAM MEDIS

PENGERTIAN Adalah cara melengkapi dan menyipan berkas

rekam medik

TUJUAN Agar kerahasian dan keamanan berkas rekam

medis tetap terjaga

KEBIJAKAN Pengamanan berkas rekam medis adalah upaya

menyimpan rahasia pasien yang tertuang dalam

berkas rekam medis yang merupakan kewajiban

Prosedur Tetap OK & VK 129

Page 130: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

bagi pegawai di lingkungan rumah sakit

PROSEDUR a. Poliklinik

i. Petugas pendaftaran menyerahkan berkas

rekam medis ke masing-masing poliklinik

ii. Petugas poliklinik bertanggung jawab

terhadap berkas rekam medik yang ada di

poliklinik

iii. Apabila diperlukan, konsul ke bagian lain /

pemeriksaan pasien, petugas poliklinik

yang menyerahkan berkas rekam medik

ke bagian yang dimaksud

b. Ruangan

i. Berkas rekam medik di ruangan disimpan

di tempat yang aman / tertutup

ii. Setiap dokter memeriksa pasien berkas

rekam medik dibawa oleh perawat dan

setelah beres pemeriksaan segera

disimpan lagi ditempat yang sudah

ditentukan

iii. Setelah perawat / bidan mengisi berkas

rekam medik yang menjadi tanggung

jawabnya, berkas rekam medik disimpan

kembali di tempatnya

iv. Setelah pasien pulang, perawat

memeriksa kembali kelengkapan status

pasien / berkas rekam medik sebelum

diserahkan ke unit rekam medik

v. Setelah status pasien / berkas rekam

medik lengkap segera diserahkan ke

ruangan rekam medik

c. Diunit rekam medik

i. Dokter / pegawai yang berkepentingan

Prosedur Tetap OK & VK 130

Page 131: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

dapat meminjam rekam medik untuk

dibawa keruang kerjanya selama jam

kerja, tetapi semua rekam medik harus

dikembalikan ke ruang rekam medik pada

akhir kerja

ii. Siswa yang sedang praktek dapat

meminjam rekam medik jika dapat

menunjukan surat pengantar dari dokter

ruangan

iii. Petugas yang menerima / meminjam

rekam medik berkewajiban untuk

mengembalikan dalam keadaan baik dan

lengkap

iv. Meminjam berkas rekam medik harus

menggunakan bon / bukti peminjaman

v. Petugas yang meminjam berkas rekam

medik harus menandatangani di buku

catatan yang sudah tersedia

Berkas rekam medik di unit rekam medik

disimpan ditempat khusus dan tekunci

UNIT TERKAIT IRNA

IRJA

IGD

IBS

MR

73. MENSTERILKAN ALAT-ALAT INSTRUMEN

PENGERTIAN Menyeterilkan alat-alat instrument dengan

autoclave

TUJUAN Menjelaskan langkah-langkah tindakan

keperawatan cara mensterilkan alat-alat

instrument

Prosedur Tetap OK & VK 131

Page 132: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada

alat-alat instrument

Untuk mempertahankan kesterilan alat-alat

instrument sehingga tindakan operasi lancer

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat yang professional

yang diberi wewenang untuk

mengoperasikan autoclave dikamar bedah

Adanya alat-alat yang akan disterilkan

Alat-alat autoclave dapat dipakai / siap pakai

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Autoclave / sterilisator

2. Set-set instrument yang akan disterilkan,

basic instrument set

Pelaksanaan :

1. Sediakan alat-alat instrument yang

dibersihkan lalu susun sesuai kebutuhan set

demi set

2. Periksa autoclave – isi air 2000 cc

3. Hidupkan autoclave lakukan pemanasan

kurang lebih 3 menit

4. Susun dan rapikan alat-alat instrument,

masukkan kedalam autoclave

5. Atur tekanan saluran sampai menujukkan

angka 60

6. Biarkan autoclave bekerja selama 90 menit

7. Bila sudah steril autoclave akan berbunyi

secara automatic

8. Matikan aliran listrik dari saluran

UNIT TERKAIT IPSRS

PPM

74. MENSTERILKAN ALAT TENUN

PENGERTIAN Menyeterilkan alat tenun dengan autoclave

Prosedur Tetap OK & VK 132

Page 133: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

TUJUAN Menjelaskan langkah-langkah tindakan

keperawatan cara mensterilkan alat tenun

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi

pada alat tenun

Mempertahankan kesterilan alat-alat

instrument, sehingga tindakan operasi

berjalan

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang

diberi wewenang untuk mengoperasikan

autoclave dikamar bedah

Adanya alat-alat yang akan disterilkan

Alat-alat autoclave dapat dipakai dan siap

pakai

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Autoclave

2. Alat dan bahan yang akan disterilkan

Pelaksanaan :

1. Sediakan alat-alat tenun yang akan

disterilkan

2. Masukkan alat tenun kedalam keranjang

autoclave

3. Sesuaikan tegangan yang akan dipakai

4. Buka penutup, tutup kran pengering air dank

ran pembuangan uap, kemudian isi air

2000cc, hidupkan autoclave untuk

pemanasan dan pembuangan angina kurang

lebih 3 menit

5. Masukkan dan letakkan alat dan bahan –

bahan yang akan disterilkan kedalam

autoclave dan kuncilah penutupnya

6. Temperature 121°C dan waktu kira-kira 30

menit sterilisasi akan berlangsung secara

Prosedur Tetap OK & VK 133

Page 134: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

automatis, bel berbunyi bila sudah steril

7. Untuk mengeringkan alat tenun, buka

penutup sedikit udara akan keluar, pasang

timer 20 menit, putar saklar ke dry bard

pengering akan berlangsung dengan sendiri,

bel akan berbunyi selama 1 menit

8. Matikan aliran listrik setelah bel berhenti,

waktu pengeringan sudah selesai

UNIT TERKAIT IPSRS

PPM

Urusan Rumah Tangga

75. MERAWAT TALI PUSAT

PENGERTIAN Membersihkan tali pusat bayi dengan teknik

septic dan aseptik

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam merawat

tali pusat

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang diberi

wewenang untuk merawat tali pusat pada bayi

sesuai prosedur, untuk mencegah terjadi infeksi

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Lidi kapas steril

2. Gaas steril

3. Alcohol 70%

4. Aquadest

Pelaksanaan :

1. Perawat cuci tangan

2. Membersihkan sekitar daerah tali pusat

menggunakan lidi kapas dan alcohol

3. Kasa kotor diangkat, sebelumnya dibasahi

dengan aquadest

4. Tali pusat didesinfeksi dengan gaas alcohol

Prosedur Tetap OK & VK 134

Page 135: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

dan dibalut

5. Observasi respon bayi

6. Pasang gurita

7. Perawat cuci tangan

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

76. MENYIAPKAN DAN MERAWAT BAYI DENGAN

FOTOTHERAPI

PENGERTIAN Sebagai langkah-langkah dalam menyiapkan

merawat bayi dengan foto therapy

TUJUAN Pada bayi yang dirawat dengan foto therapy

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang

diberi wewenang untuk menyiapkan dan

merawat bayi dengan foto therapy

Adanya bayi yang dirawat dengan foto

therapy

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Foto therapy

2. Tempat tidur dengan peralatannya

3. Kain kasa dan plester

4. Kain penutup tempat tidur

Pelaksanaan :

1. Perawat cuci tangan

2. Buka dan lepas pakaian bayi, selanjutnya

tidurkan bayi ditempat tidur dan mata

ditutup dengan kain kasa

3. Tempat tidur ditutup dengan kain

4. Lampu dihidupkan dan diarahkan pada

tempat tidur bayi 75 – 100 cm dari tempat

tidur

5. Observasi respon bayi

Prosedur Tetap OK & VK 135

Page 136: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

6. Perawat cuci tangan, catat tanggal tindakan

dan hasil pengamatan

UNIT TERKAIT IPSRS

Instalasi Farmasi

77. MEMBERIKAN MINUM DENGAN MENGGUNAKAN

BOTOL SUSU

PENGERTIAN Memberikan minum ASI atau susu buatan

dengan menggunakan botol susu

TUJUAN Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan,

cairan dan elektrolit

KEBIJAKAN Dilakukan :

1. Bila produksi ASI kurang

2. Keadaan ibu dan bayi tidak memungkinkan,

misalnya pada ibu pasca bedah atau pada

bayi premature

PROSEDUR Persiapan :

1. Botol dan dot bertutup steril dan telah berisi

susu

2. Air matang dalam tempatnya

3. Sendok teh

4. Alas dada bayi atau lap

Pelaksanaan :

1. Perawat memakai pakaian khusus (barak

skort)

2. Pasang alas dada pada bayi

3. Bayi harus dipangku dengan posisi kepala

lebih tinggi dari badan

4. Suhu susu diperiksa dengan cara

meneteskan susu dipunggung tangan, suhu

yang baik adalah hangat-hangat kuku

5. Tetesan susu yang baik adalah susu yang

Prosedur Tetap OK & VK 136

Page 137: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

menetes tidak terlalu deras. Oleh karena itu

diusahakan lubang dot disesuaikan dengan

kemampuan bayi mengisap

6. Bayi diberi minum dengan posisi botol

dimiringkan sehingga leker botol terisi penuh

dengan susu, agar udara tidak terhisap oleh

bayi

7. Bayi diberi minum dengan rasa kasih saying

dan penuh perhatian

8. Setelah minum susu bayi diberi minum air

matang untuk menghilangkan sisa susu

dimulut. Setelah itu mulut dan sekitarnya

dibersihkan dengan kapas pembersih

selanjutnya alas dada dibuka

9. Bayi diangkat kemudian ditelungkupkan

dibahu perawat sambil ditepuk-tepuk daerah

punggungnya agar bersendawa

10. Bayi dibaringkan dengan posisi miring

11. Catat jumlah susu yang diminum oleh bayi

pada lembaran catatan perawat

Perhatian :

Pada bayi yang tidak boleh diangkat karena alas

an tertentu, perhatikan hal-hal berikut :

1. Posisi kepala bayi harus lebih tinggi dari pada

badan dengan cara mengatur posisi tempat

tidur

2. Selama pemberian minum, botol susu

dipegang oleh perawat (tidak boleh diganjal)

3. Setiap pemberian minum harus diberikan

susu yang baru dibuat (bukan susu sisa)

UNIT TERKAIT Urusan Rumah Tangga

Instalasi Gizi

Prosedur Tetap OK & VK 137

Page 138: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

IPSRS

78. MEMBERI MINUM PASIEN BAYI DENGAN

DISUSUKAN LANGSUNG PADA IBUNYA

PENGERTIAN Memberikan ASI pada bayi dengan cara

menyusukan langsung pada ibunya

TUJUAN Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat

makanan, cairan dan elektrolit

Menjalin hubungan batin antara ibu dan

bayi

Meningkatkan daya tahan tubuh

Mencegah terjadinya infeksi

KEBIJAKAN Macam-macam cara memberikan minum pada

bayi

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Kapas pembersih dalam tempatnya

2. Bengkok untuk kapas kotor

Persiapan bayi dan ibu :

1. Bayi dirapikan kemudian lakukan

pemeriksaan identitas bayi, nama bayi, nama

ibu yang tercantum pada peneng yang ada

ditangan bayi

2. Ibu diberi penjelasan tentang hal-hal yang

akan dilakukan

3. Ibu disiapkan dalam keadaan rapid an bersih

4. Usahakan lingkungan dalam keadaan bersih

dan tenang

Pelaksanaan :

1. Bayi dibawa dan diberikan pada ibunya

2. Ibu disiapkan dalam posisi duduk yang

Prosedur Tetap OK & VK 138

Page 139: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

nyaman

3. Air susu ibu diperiksa, apakah memancar

dengan baik atau tidak

4. Putting susu dan sekitarnya dibersihkan

dengan kapas

5. Bayi disusukan dengan cara bergantian,

payudara kiri dan kanan masing-masing

sepuluh menit

6. Bila pertama kali pemberian ASI dilakukan

pada payudara kiri, maka selanjutnya pada

payudara kanan dan dilakukan secara

bergantian

7. Selesai menyusukan mulut bayi dibersihkan

dengan kapas pembersih

8. Putting susu dan sekitarnya dibersihkan

kembali dengan kain pembersih

9. Bayi diangkat dan ditengkurapkan pada bahu

atas perawatan / ibunya sambil ditepuk-tepuk

sekitar punggungnya agar bersendawa

10. Bayi dan ibunya dirapikan

11. Bayi dibaringkan telentang atau tengkurap

dan kepala dimiringkan

12. Alat-alat dibersihkan dibereskan dan

dikembalikan pada tempatnya

13. Catat pemberian ASI dalam lembar

catatan perawat

Perhatian :

1. Perawat mencuci tangan sebelum dan

sesudah melakukan tindakan

2. Hindarkan terjadinya bayi tertukar, untuk ini

perhatikan identitasnya

3. Hindarkan hidung bayi tertutup payudara

Prosedur Tetap OK & VK 139

Page 140: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

pada waktu menyusu

4. Hindarkan bahaya yang mungkin terjadi

ketika ibu menyusukan sambil berbaring,

misalkan ibunya tertidur sehingga hidung

bayi tertutup

UNIT TERKAIT

79. MEMBERIKAN MINUM PADA BAYI DENGAN

MENGGUNAKAN SENDOK / PIPET

PENGERTIAN Memberikan minum bayi dengan menggunakan

sendok / pipet

TUJUAN Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan,

cairan dan elektrolit

KEBIJAKAN Macam-macam cara memberikan minum pada

bayi dilakukan pada bayi :

Bayi yang mengalami kelainan bawaan pada

mulut

Bayi yang mengalami kesukaran menghisap

Bayi yang tidak boleh menyusu pada ibunya

Bayi yang produksi ASI ibunya kurang atau ada

kelainan pada payudara

PROSEDUR Persiapan alat :

Pipet / sendok dalam keadaan bersih

Susu / minum dalam tempatnya

Air matang dalam tempatnya

Alas dada

Persiapan pasien :

Posisi bayi diatur sesuai dengan kebutuhan

Pelaksanaan :

Pasang alas dada pada bayi

Bayi dipangku dengan posisi kepala lebih tinggi

Prosedur Tetap OK & VK 140

Page 141: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

dari badan

Suhu susu diperiksa dengan cara meneteskan

susu dipunggung tangan perawat

Bayi diberi minum sedikit demi sedikit dengan

rasa kasih saying dan penuh perhatian

Selesai memberikan susu bayi diberi minum air

matang secukupnya dibersihkan dengan kapas

pembersih

Bayi diangkat kemudian ditelengkupkan dibahu

perawat, sambil ditepuk-tepuk disekitar

punggungnya agar bersendawa

Bayi dibaringkan dengan posisi dimiringkan

Catat jumlah minuman susu yang diberikan

pada lembar catatan perawat

Perhatian :

Perhatikan reaksi menelan

Bagi bayi yang tidak boleh diangkat pada waktu

memberikan minum posisi kepala harus lebih

tinggi dari pada badan dengan cara mengatur

posisi tempat tidur

UNIT TERKAIT Urusan Rumah Tangga

IPSRS

80. MENGAMBIL DARAH PASIEN BAYI DENGAN

MENGGUNAKAN MIKRO – PIPET UNTUK

PEMERIKSAAN BILIRUBIN

PENGERTIAN Mengambilkan darah dari pembuluh darah

perifer yang dimasukkan dalam mikro-pipet

untuk pemeriksaan kadar bilirubin

Prosedur Tetap OK & VK 141

Page 142: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

TUJUAN Untuk mengetahui kadar bilirubin total dalam

darah

KEBIJAKAN Pasien yang tersangka atau yang menderita

ikterus

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Micro pipet steril 1 – 2 buah

2. Jarum penusuk / lanset darah steril

3. Kapas alkohol dalam tempatnya

4. Gunting verband

5. Plester

6. Bengkok (nierbekken)

Persiapan pasien :

1. Mengadakan pendekatan kepada bayi atau

keluarga dengan memberikan penjelasan

tentang tindakan yang akan dilakukan sesuai

dengan tingkat perkembangan dan

kemampuan berkomunikasi

Pelaksanaan :

1. Permukaan kulit daerah yang akan dituasuk,

didensinfeksi dengan kapas alcohol. Tunggu

sampai kering, baru kemudian ditusuk

dengan lanset darah dengan posisi tegak dan

dalam

2. Darah yang keluar pertama kali dihapus

dengan kapas kering. Kemudian tetes darah

berikutnya dimasukan kedalam micro – pipet

dengan cara micro-pipet agak dimiringkan

( pangkal pipet lebih rendah).

3. micro-pipet tidak boleh diisi penuh

4. Setelah selesai, bekas tusukan ditekan

dengan kapas alcohol kemudian diberi

plester.

Prosedur Tetap OK & VK 142

Page 143: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

5. Beri etiket yang jelas (tanggal, nama pasien,

nomor register, ruang rawat) selanjutnya

darah dibawa ke laboratorium untuk

pemeriksaan.

6. Pasien dirapihkan kembali.

7. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan

dikembalikan ke tempat semula.

Perhatian :

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah

pelaksanaan .

2. Micro-pipet yang dipakai adalah micro-pipet

khusus (sudah berisi heparin).

3. Untuk mendapatkan daerah yang lebih

banyak, dan menghindari bercampurnya

darah dengan jaringan, dilarang menekan-

nekan bagian yang telah ditusuk.

UNIT TERKAIT Lab, Instalasi Farmasi

81. MENGUKUR SUHU RECTAL

PENGERTIAN Mengetahui suhu tubuh bayi melalui Rectal.

TUJUAN Mengukur suhu tubuh bayi melalui Rectal

KEBIJAKAN Adanya tenaga perawat professional yang

diberi wewenang untuk mengukur suhu

perrectal.

Adanya sarana yang tersedia.

PROSEDUR Persiapan alat

1. Termometer.

2. Vaselin/minyak.

3. Bengkok

4. Kain kassa/kertas/lap pengering.

5. Kapas cebok dalam tempatnya

Prosedur Tetap OK & VK 143

Page 144: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

6. Larutan sabun, desinfektan, air bersih dalam

tempatnya.

Pelaksanaan

1. Memberi penjelasan pada keluarga pasien.

2. Perawat mencuci tangan.

3. Bayi dibaringkan dengan posisi

terlentang/dimiringkan sedemikian rupa agar

anus mudah dicapai selanjutnya popok bayi

dibuka lalu daerah anus dibersihkan dengan

kapas cebok.

4. Termometer diperiksa, apakah air raksa tepat

pada angka nol, lalu ujungnya diolesi

pelumas selanjutnya termometer dimasukkan

melalui anus sampai batas air raksa (sekitar

sekurang-kurangnya 2 cm) setelah 3 – 5

menit, thermometer diangkat langsung

dibaca dengan teliti, kemudian hasilnya

dicatat, popok bayi dipasang kembali posisi

bayi diatur kembali

5. Thermometer dicelupkan kedalam larutan

sabun, dilap dengan kertas tissue lalu

dimasukan ke dalam larutan desinfektan

selanjutnya dibersihkan dengan air bersih

dan dikeringkan

6. Air raksa diturunkan kembali dan

thermometer disimpan pada tempatnya

selanjutnya perawat cuci tangan

UNIT TERKAIT IPSRS

Instalasi Farmasi

82. MENGHITUNG DEYUT NADI PASIEN BAYI

PENGERTIAN Menghitung denyut nadi bayi melalui perabaan

pada nadi

Prosedur Tetap OK & VK 144

Page 145: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

TUJUAN Mengetahui jumlah denyut nadi bayi dalam 1

menit

KEBIJAKAN Pada pasien bayi yang baru masuk untuk

dirawat

Secara rutin pada bayi yang sedang

dirawat

Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Arloji tangan dengan penunjuk detik atau

polsteller

2. Buku catatan suhu dan nadi / lembaran

catatan perawatan

Persiapan pasien :

Mengadakan pendekatan kepada bayi / keluarga

dengan memberi penjelasan tentang tindakan

yang akan dilakukan, sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan berkomunikasi.

Sebaiknya bayi dalam keadaan tenang / tidur.

Pelaksanaan :

Pada bayi :

Dapat dilakukan pada : arteritemporalis, ubun-

ubun bila tertutup.

a. Bayi dibaringkan dalam posisi terlentang

b. Apabila menghitung pada arteri tangan /

kaki, maka bedong dibuka sebelumnya

c. perawat meraba arteri dengan jari telunjuk

dan jari tengah, sambil menghitung denyut

nadi selama satu menit

d. Hasilnya dicatat dalam catatan perawatan

e. Bayi dirapikan

Perhatian :

1. Perawat cuci tangan sebelum dan sesudah

Prosedur Tetap OK & VK 145

Page 146: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

melaksanakan tindakan

2. Pada waktu menghitung denyut nadi,

perhatian hal-hal sebagai berikut :

a. Isi (volume)

b. Iramanya teratur atau tidak

c. Tekanannya kuat atau lemah

3. Denyut nadi normal :

Bayi : 110 – 120 x / menit

Umur 1 tahun : 100 – 110 x / menit

Umur 5 – 12 tahun : 80 – 90 x / menit

4. Bila terdapat kelainan, dicatat dan segera di

laporkan kepada kepada penanggung jawab /

dokter yang merawat

UNIT TERKAIT IPSRS

83. MENIMBANG BAYI DAN ANAK

PENGERTIAN Menimbang berat badan dengan menggunakan

timbangan badan

TUJUAN Sebagai pedoman bagi perawat dalam

melaksakan asuhan keperawatan dengan

menimbang bayi dan anak

KEBIJAKAN Adanya perawat professional yang diberi

wewenang untuk melakukan tindakan

keperawatan di poliklinik anak

PROSEDUR Criteria persiapan :

1. Menyiapkan alat-alat

2. Timbangan badan besar/kecil

3. Kapas, Verban, Kapas alcohol

4. Alat – alat instrument

Criteria pelaksanaan :

1. Memberitahu pasien yang akan diperiksa

2. Pasien mulai dipanggil menurut nomor

Prosedur Tetap OK & VK 146

Page 147: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

masing-masing

3. Pasien milai ditimbang satu demi satu lalu

pasien yang sudah ditimbang disuruh

menunggu didalam menuju dokter datang

4. Sesudah dokter dating pasien mulai diperiksa

5. Perawat membantu dokter, apa instruksinya

dicatat

6. Sesudah selesai pasien pulang dengan

membawa resep dari dokter

UNIT TERKAIT PPM

IPSRS

84. PEMBERIAN SUNTIKAN VAKSIN IMUNISASI TT

PENGERTIAN Memberikan obat TT melalui suntikan ke dalam

jaringan otot, dilakukan pada otot bokong,

pangkal paha / pangkal lengan

TUJUAN Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum

setelah melahirkan bayinya

KEBIJAKAN Adanya bidan / perawat professional yang diberi

wewenang untuk melaksanakan tindakan di poli

KB

PROSEDUR 1. Pasien diberitahu

2. Perawat mencuci tangan perhatikan teknik

antiseptic dan aseptic

3. Tempat yang akan diinjeksi didesinfeksi

dengan kapas alcohol kemudian kulit

ditegangkan oleh tangan kiri

4. Jarum ditusukkan dengan lobang 15˚- 20˚

dari permukaan kulit lalu obat dimasukkan

5. Kemudian jarum ditarik dengan cepat dan

tidak boleh dilakukan massage

6. Reaksinya dilihat, dicatat setelah jangka

waktu yang ditentukan.

Prosedur Tetap OK & VK 147

Page 148: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

85. MENYIAPKAN DAN MENGANTAR BAYI KELUAR

RUMAH SAKIT

PENGERTIAN Memulangkan bayi dengan prosedur yang baku

TUJUAN Menjaga bayi tertukar

Memberi pengertian pada orang tua bayi

KEBIJAKAN Adanya perawat / bidan yang terlatih dan teliti

PROSEDUR Persiapan alat :

1. Pakaian bayi dari rumah

2. Kartu bayi yang ada cap kaki bayi dan cap

jempol ibu

3. Kartu tanda keluar

4. Buku pasien masuk dan keluar RS

Langkah-langkah :

1. Perawat mencuci tangan

2. Memakai masker kalau perlu

3. Mengidentifikasi bayi yang akan pulang

4. Mencocokkan nomor tempat tidur dan nama

orang tua dengan kartu tanda keluar

5. Memeriksa seluruh tubuh bayi oleh bidan :

Jenis kelamin dan identitas sesuai

dengan kartu bayi

Pusat bayi

Anus

Keistimewaan-keistimewaan

6. Mengenakan pakaian bayi dan

menyelimutinya

7. Mencatat dalam buku mengenai :

Tanggal pulang

Prosedur Tetap OK & VK 148

Page 149: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

Keistimewaan-keistimewaan

8. Mencatat pemeriksaan dan pengantar bayi

9. Mengecek orang tua bayi apakah telah

mendapat keterangan mengenai :

Keadaan bayi

Makanan dan perawatan bayi

Pengawasan bayi selanjutnya

10. Mengantar bayi bersama-sama ibu sampai

ke pintu keluar

11. Mencuci tangan

Sikap :

Teliti

Hati-hati

UNIT TERKAIT IRNA

MR

86. MENGHIDANGKAN DAN MEMBANTU

MEMBERIKAN MAKANAN SERTA MINUMAN

KEPADA PASIEN

PENGERTIAN Menghidangkan makanan dan minuman pasien

sesuai dengan daftar makanan atau diit pasien

yang telah diinstruksikan oleh dokter yang

disajikan tepat waktu dan tepat pasien.

TUJUAN 1. Menghidangkan makanan dan minuman

pasien sesuai dengan kebutuhan atau diitnya

2. Membantu membangkitkan selera makan

KEBIJAKAN Dilakukan terhadap pasien baik yang dapat

makan maupun tidak dapat makan

PROSEDUR 1. Untuk pasien yang dapat makan sendiri dan

dapat duduk:

Prosedur Tetap OK & VK 149

Page 150: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

a. Persiapkan bahan dan alat (makanan

dan minuman, alat makan, dan

kerapihan lingkungan sekitar)

b. Persiapkan pasien (beri penjelasan, beri

serbet atau alas, diingatkan untuk

berdoa sesuai agama masing-masing

dan persilahkan makan).

2. Untuk pasien yang dapat makan sendiri

namun berbaring

a. Persiapkan bahan dan alat (makanan

dan minuman, alat makan, dan

kerapihan lingkungan sekitar)

b. Persiapkan pasien (beri penjelasan, beri

serbet atau alas, diingatkan untuk

berdoa sesuai agama masing-masing

dan bantu bila perlu untuk

memiringkan tubuh).

c. Bantu pasien untuk memotong lauk

pauk dan menuangkan sayur mayor ke

piring.

3. Untuk pasien yang tidak dapat makan dan

minum sendiri

a. Persiapkan bahan dan alat (makanan

dan minuman, alat makan, dan

kerapihan lingkungan sekitar)

b. Pasien diberi penjelasan terlebih dahulu

tentang hal-hal yang akan dilakukan

dan pasien dibantu disiapkan dalam

keadaan nyaman dengan posisi kepala

lebih tinggi dari badan.

c. Petugas duduk dengan posisi yang

memudahkan pekerjaan.

Prosedur Tetap OK & VK 150

Page 151: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

d. Pasien ditawari minum, jika perlu

dengan sedotan.

e. Suapkan makanan sedikit demi sedikit

sambilPasien diberi penjelasan terlebih

dahulu tentang hal-hal yang akan

dilakukan dan pasien dibantu disiapkan

dalam keadaan nyaman dengan posisi

kepala lebih tinggi dari badan.

f. Petugas duduk dengan posisi yang

memudahkan pekerjaan.

g. Pasien ditawari minum, jika perlu

dengan sedotan.

h. Suapkan makanan sedikit demi sedikit

sambil berkomunikasi dengan pasien,

perhatikan apakah makanan sudah

ditelan habis oleh pasien sebelum

menyuapkan yang berikutnya.

i. Setelah selesai makan, pasien diberi

minum dilanjutkan pemberian obat.

j. Mulut pasien dan sekitarnya

dibersihkan kemudian pasien dirapikan

kembali..

k. Peralatan dibereskan dan dikembalikan

ke tempat semula

4. Pemberian makanan melalui selang penduga

lambung (maggslang)

a. Persiapkan bahan dan alat (makanan

cair dan minuman, slang penduga,

corong, spuit 20cc, serbet,

bengkok/nierbeken, plester dan

gunting, dan kerapihan lingkungan

sekitar)

Prosedur Tetap OK & VK 151

Page 152: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

b. Beri penjelasan kepada pasien

c. Pasien disiapkan dalam posisi fowler,

pasien yang gelisah sebaiknya diikat

tangan atau kakinya

d. Jika pemberian melalui hidung, maka

bersihkan dulu lubag hidungnya.

e. Serbet di pasang di dada

f. Bengkok letakan dengan pasien

g. Slang penduga diukur dari epigantrum

sampai hidung, kemudian belok ke

telinga, selanjutnya diberi tanda ujung

pipa pada epigastrium.

h. Ujung selang dilicinkan dengan air atau

pelican

i. Bagian pangkal pipa diklem

j. Slang dimasukan perlahan-lahan sambil

pasien disuruh menelannya jika pasien

sadar.

k. Periksa apakah slang benar-benar

masuk kedalam lambung (masukkan

ujung slang sampai terendam dalam

mangkok berisi air, klem dibuka dan

diliat, perhatikan apakah terdapat

gelembung atau tidak. Jika tidak ada

gelembung berarti pipa berhasil masuk

ke epigastrium, setelah itu pipa diklem

kembali. Pada pasien sangat payah,

temuh dengan cara menghisap isi

lambung dengan menggunakan spuit,

Bila terjadi reaksi asam berarti pipa

berhasil masuk. Masukan udara dengan

spuit dua atau tiga cc ke dalam

Prosedur Tetap OK & VK 152

Page 153: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

lambung, sambil mendengarkan

dengan stetoskop, apabila terdengar

bunyi duuk berarti pipa berhasil masuk,

kemudian udara tadi dikeluarkan

kembali.

l. Setelah yakin pipa telah masuk,

pasanglah corong atau spuit pada

pangkal pipa.

m. Melalui corong masukan air matang

atau the sekurang-kurangnya 15 cc

pada tahap permulaan, corong

dimiringkan dan tuangkan makanan

melalui pinggirnya, setelah penuh

tegakkan kembali.

n. Klem dibuka perlahan-lahan, cairan

selanjutnya dituangkan sebelum isi

corong habis.

o. Bila cairan tidak mengalir lancer, posisi

pipa harus ditinggikan.

p. Bila pasien harus minum obat, obat

harus dilarutkan dan diberikan sebelum

makan habis.

q. Setelah makan habis, slang dibilas

dengan air masak, kemudian pangkal

slang segera diklem

r. Jika slang makanan harus dipasang

secara tetap, maka slang harus

diletakan pada pipi dengan plester.

5. Memberikan minum pada pasien khusus

a. Pengertian memberikan minum pada

pasien tertentu khususnya pasien yang

tidak dapat minum sendiri atau harus

Prosedur Tetap OK & VK 153

Page 154: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

minum banyak sesuai dengan

kebutuhan.

b. Persiapkan bahan dan alat (minuman,

peralatan, dan kerapihan lingkungan

sekitar)

c. Pasien diberi penjelasan terlebih dahulu

tentang hal-hal yang akan dilakukan

dan bila mungkin diatur posisi duduk.

d. Serbet dipasang di dada dibawah dagu

e. Petugas membantu meminumkan

minuman

f. Pasien yang berbaring dibantu dengan

menggunakan sedotan atau sendok

g. Mulut pasien dan sekitarnya

dikeringkan

h. Setelah selesai peralatan dibersihkan

dan dikembalikan ke tempat semula

UNIT TERKAIT

87. MENGANGKAT JAHITAN

PENGERTIAN Mengangkat atau membuka benang jahitan

pada daerah luka yang dijahit dan telah

mongering

TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi dari benang

2. Mencegah tertinggalnya benang

KEBIJAKAN Pengangkatan jahitan harus yang sudah

waktunya untuk diangkat

PROSEDUR 1. Posisi pasien disiapkan sesuai dengan

kebutuhan

2. Balutan lama dibuka dan dibuang pada

Prosedur Tetap OK & VK 154

Page 155: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

tempatnya

3. Luka dibersihkan dengan kapas yang

dibasahi dengan larutan desinfektan dan

dilakukan satu arah dari dalam keluar

4. Kapas kotor dibuang ke tempatnya

5. Simpul jahitan ditarik sedikit ke atas secara

hati-hati dengan memakai pinset chirurgic

sehingga benang yang ada di dalam kulit

kelihatan. Benang ini digunting dan ditarik

hati-hati, kemudian dibuang ke kasa yang

disediakan

6. Luka dioles kembali dengan kasa atau kapas

yang dibasahi mercurochrome (obat merah)

atau betadine

7. Luka ditutup secukupnya dengan kapas atau

kassa steril dan kering, lalu diplester atau

dibalut

8. Setelah selesai pasien dirapihkan

9. Peralatan dibereskan, dibersihkan dan

dikembalikan ke tempat semula

10.

UNIT TERKAIT

88. PEMBERIAN TRANFUSI DARAH

PENGERTIAN Memindahkan atau memasukan darah yang

berasal dari donor ke dalam tubuh pasien

melalui pembuluh darah vena dengan

menggunakan alat khusus

TUJUAN Melaksanakan tindakan pengobatan dan

memenuhi kebutuhan pasien akan darah sesuai

Prosedur Tetap OK & VK 155

Page 156: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

dengan program pengobatan

KEBIJAKAN Pasien mendapatkan penjelasan yang cukup

adekuat

PROSEDUR 1. Persiapan Alat

a. Untuk pengambilan contoh darah (botol

kecil yang bersih, spuit dan jarum kecil,

formulir permintaan darah)

b. Untuk pelaksanaan pemberian darah

(peralatan untuk pemasangan infuse

atau infuse set steril, cairan sesuai

kebutuhan, persediaan darah yang

cocok dengan golongan darah pasien

2. Pelaksanaan

a. Untuk pengambilan contoh darah

dalam menentukan golongan darah

diambil darah dari vena sekurang-

kurangnya 3 cc lalu dimasukan ke

dalam botol yang tersedia dan diberi

etiket dengan mencantumkan : Nama

pasien, Umur, Nomor register, ruang

rawat, tanggal dan jam pengambilan)

b. Formulir pengambilan darah diisi

dengan tepat dan benar, kemudian

segera dikirim bersama contoh darah

ke bank darah atau sesuai dengan

peraturan yang berlaku

c. Segera setelah darah yang diperlukan

tersedia, lakukan hal-hal berikut:

i. Periksa apakah suhu darah dalam

botol sesuai dengan suhu tubuh

normal (suhu kamar) dengan

cara meraba bagian luar botol

Prosedur Tetap OK & VK 156

Page 157: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

ii. Bila suhu belum sesuai maka

pemasangan infuse ditangguhkan

(dibiarkan diluar lemari es

sekurang-kurangnya 30 menit)

iii. Pemasangan infuse dilakukan

dengan cairan NaCl yang tersedia

iv. Bila cairan / tetesan sudah lancer

slang infuse dipindahkan ke botol

darah dengan cara dahulukan

memindahkan slang infusannya

ke botol darah, kemudian baru

slang udaranya

d. Atur jumlah tetesan per menit sesuai

dengan yang telah ditentukan

e. Bila pada transfuse darah ini tidak ada

kesulitan maka pemberian dilanjutkan

sampai dengan jumlah yang

ditentukan, bila yang diberikan telah

mencapai jmlah yang ditentukan, slang

udara dipindahkan ke botol cairan NaCl

dan slang tetesan diatur kembali

f. Pemberian transfuse diteruskan atau

dihentikan harus disesuaikan dengan

program pengobatan yang telah

ditentukan

g. Setelah transfuse selesai, jarum

dicabut, bekas tusukan ditekan dengan

kapas alcohol, kemudian ditutup

dengan kain kasa steril dan diplester.

UNIT TERKAIT

89. PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK

Prosedur Tetap OK & VK 157

Page 158: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

PENGERTIAN Terjadinya reaksi alergi/efek samping dari obat

yang diberikan (biasanya obat suntik) sehingga

menyebabkan pasien tidak sadar

TUJUAN 1. Mengatasi pasien yang alergi terhadap obat

yang diberikan

2. Sebagai tindakan pencegahan terhadap

adanya efek samping pemberian obat

KEBIJAKAN Adanya penjelasan yang adekuat

PROSEDUR Tanda-tanda

1. Tekanan darah turun

2. Keringat dingin

3. Udema dan gatal pada bagian tubuh

4. Sesak nafas krena udema bronchus dan paru-

paru

5. Gelisah

Pengobatan/penanggulangan

1. Baringkan pasien pada tempat tidur

2. Laporkan segera ke dokter

3. Barikan injeksi adrenalin 0,5 cc secara

subcutan (atas intruksi dokter)

4. Berikan injeksi antihistamin 2 cc I.M. (atas

intruksi dokter)

5. Berikan injeksi cortisone/dexamethasone 4

amp I.V. (atas instruksi dokter)

6. Pasang infuse cairan RL, asnet/guyur (atas

instruksi dokter)

7. Berikan osigen seperlunya

8. Observasi tanda-tanda vital pasien secara

ketat

9. Berikan injeksi adrenalin 0,5 cc tiap 30 menit

sampai tekanan darah membaik

Prosedur Tetap OK & VK 158

Page 159: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

10. Siapkan suction pump untuk menghisap

lendi bila diperlukan

UNIT TERKAIT

90. PEMBERSIHAN RUANG OPERASI

PENGERTIAN Langkah-langkah pembersihan ruang agar

terjaga sterilisasi dan kesiapan penggunaan

setiap waktu

TUJUAN Agar jadwal pembersihan tersusun dengan baik

sehingga tidak berbenturan dengan kegiatan

operasi

KEBIJAKAN Harus diperhatikan dengan benar teknik

sterilisasi ruang

PROSEDUR PROSEDUR PEMBERSIHAN RUTIN- Semua permukaan peralatan yang terdapat

dalam kamar operasi harus dibersihkan dengan menggunakan desifektan atau dapat juga air sabun.

- Permukaan meja operasi dan matras harus diperiksa dan dibersihkan.

- Ember tempat sampah harus dibersihkan kemudian dipasang kantong plastik baru.

- Semua peralatan yang digunakan untuk operasi dibersihkan (selang suction, cairan dalam botol suction dan alat anestesi).

- Noda pada dinding harus dibersihkan.- Lantai dibersihkan kemudian dipel dengan

larutan desinfektan.- Lubang angin, kaca dan jendela harus

dibersihkan.- Lampu operasi dan alas kaki dibersihkan.

PROSEDUR PEMBERSIHAN MINGGUAN- Dilakukan secara teratur mingguan.- Semua peralatan yang ada di dalam kamar

operasi dikeluarkan dan diletakkan di koridor.

- Peralatan kamar operasi harus dibersihkan dengan memakai cairan desinfektan. Perhatian harus ditujukan pada bagian peralatang yang dapat menjadi tempat

Prosedur Tetap OK & VK 159

Page 160: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

berakumulasinya sisa organis seperti begian dari meja operasi, di bawah matras dll.

- Permukaan dinding dicuci dengan air mengalir.

- Lantai disemprot dengan menggunakan deterjen, kemudian permukaan lantai disikat, setelah bersih dikeringkan.

- Setelah lantai bersih dan kering, peralatan yang sudah dibersihkan dapat dipindahkan kembali dan diatur ke dalam kamar operasi.

PROSEDUR PEMBERSIHAN SEWAKTU

- Pembersihan sewaktu dilakukan bila kamar operasi digunakan untuk tindakan operasi pada kasus infeksi.

- Pembersihan kamar operasi secara menyeluruh meliputi dinding, meja operasi, mejadi instrumen dan semua peralatan yang ada dikamar operasi.

- Instrumen dan alat bekas pakai harus dipisahkan dengan alat lain sebelum didesinfektan.

- Pemakaian kamar operasi untuk pasien berikutnya di ijinkan apabila pembersihan dan sterilisasi ruang telah selesai.

- Hal yang perlu diperhatikan : a. Keluarga pasien diberitahu tentang

penyakit dan perawatan yang harus dilaksanakan.

b. Petugas yang menolong pasien harus : i. Memakai sarung tangan ii. Tidak ada luka atau goresan

kulitiii. Memahami cara penularan

penyakit tersebutiv. Memperhatikan teknik isolasi

dan teknik aseptic v. Jumlah tenaga yang kontak

dengan pasien dibatasi dan tidak boleh menolong pasien lain dalam waktu yang bersamaan.

c. Pasang papan pengumuman di depan kamar operasi yang menyatakan dilarang masuk karena ada kasus infeksi

d. Bagian tubuh yang akan atau sudah diamputasi dibungkus rapat dengan

Prosedur Tetap OK & VK 160

Page 161: Protap Ok Vk

Manual Rumah Sakit

kantong pelastik tebal agar bau tidak menyebar.

e. Ruang tindakan secara periodic dan teratur dilakukan uji mikrobiologi terhadap debu maupun alat kesehatan.

UNIT TERKAIT

Prosedur Tetap OK & VK 161