Protap Penyakit

download Protap Penyakit

of 75

Transcript of Protap Penyakit

CARDIOPULMONOLOGIABSES PARU Nekrosis jaringan paru yang berisi pus karena penyumbatan bronkus. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Terdapat riwayat aspirasi. Demam 1-3 mgg disertai menggigil. Batuk produktif, barbau busuk, purulent, kuning kehijauan atau hemoptisis masif. Dyspnu, nyeri dada, malese, berat badan merosot.

Tanda penting : Higiene mulut buruk. Tampak sianosis. Clubbing finger/toes. Redup pada daerah abses. Tanda lain seperti pneumoni. Takikardi, takipnu. Pemeriksaan khusus : Diagnosis dg foto dada, tampak air fluid level. CT scan, bronkoskopi. Aspirasi jarum transtoracal. KOMPLIKASI Hemoptisis Pneumothoraks atau pyopneumothoraks. Metastasis abses. Kerusakan paru permanen. PENATALAKSANAAN Istirahat postural drainage (posisinya sedemikian rupa sehingga letak abses lebih tinggi dari saluran napas sehingga pus dapat mengalir keluar. Drainase dapat juga dilakukan dg bronkoskopi untuk menyedot sekresi bronkus yg kental. Disamping itu juga menepuk-nepuk bagian yg kena abses. Obat pertama : antibiotik yg sesuai, Ampicilin 1-2 juta unit/4-6 jam, Klindamisin 600 mg iv/8 jam, kemudian lanjut peroral. Obat alternatif : dapat juga diberi bronkodilator. Operasi untuk abses besar, bila abses terletak sebelah distal dari carcinoma bronkus atau corpus alienum dilakukan lobektomi.

PROGNOSIS Dengan antimikroba yg sesuai prognosis baik.

Infark myocard akut. PENATALAKSANAAN Menghindari / mengatasi faktor resiko : diet, rokok, DM,hipertensi, dll. Waktu serangan : Nitrogliserin sublingual 0,3 - 0,6 mg. Pencegahan serangan : Isosorbid / dinitrat, salep nitrogliserin, penghambat betaadrenergik, antagonis kalsium dianjurkan diltiazem atau verapamil. ASMA BRONCHIALE Penyempitan jalan napas yang reversibel dalam waktu singkat oleh karena mukus kental, spasme dan edema mukosa serta deskuamasi epitel bronkus / bronkiolus, akibat inflamasi eosinofilik dg kepekaan berlebihan. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Sesak napas, batuk. Dada terasa terikat yang datang secara tiba-tiba, terutama oleh suatu fc pencetus (trigger). Diluar serangan keluhan hilang. Ada riwayat alergi dalam keluarga. Tanda penting : Otot-otot pernapasan membesar. Terdengar mengik, ekspirasi memanjang. Udara pernapasan menurun. Pemeriksaan laboratorium : Dalam spiral ditemukan : Spiral Churschman (cetakan mukus dalam saluran napas kecil). Kristal Charcot Leyden (kristal romboid memanjang berasal dari sitoplasma eosinofil). Pemeriksaan khusus : Spirometer, pemantauan arus puncak ekspirasi. Tes nebulasi B-2 agonis. Tes provokasi bronkus, tes tusuk kulit, kadar Ig E. KOMPLIKASI Kelelahan, dehidrasi, infeksi jalan napas. Cor pulmonale, gagal napas. PPOK, pneumothoraks (jarang). PENATALAKSANAAN

ANGINA PECTORISMerupakan rasa nyeri / tidak enak didaerah jantung atau substernal (chest discomfort), terutama dipacu oleh kegiatan jasmani atau stres, akan mereda bila istirahat atau makan nitrat sublingual. Dapat pula menjalar sampai ke leher dan lengan kiri. Secara klinis dibagi mjd : Exertional angina : terjadi setelah kegiatan jasmani. Variable threshold angina : terjadi bila ada pergerakan pembuluh darah (vasomotion), dapat muncul sewaktu istirahat. Prinzmetal (variant) angina : hanya muncul waktu isirahat, terutama pagi / subuh hari. Unstable angina : awitan baru atau bila nyeri meningkat walaupun kegiatan jasmani sangat minim bahkan waktu iistirahat, berlangsung lama dan respons kurang terhadap pengobatan. DASAR KELAINAN Penyempitan pembuluh darah A. coronaria (iskemik myocard). DIAGNOSIS Keluhan pokok : Nyeri precardial selama 15-20 menit, sesak napas, capek dan keringat dingin. Tanda penting : Umumnya normal kecuali tanda dari faktor resiko. Pemeriksaan laboratorium : CPK / CKMB. LDH. SGOT masih normal (beda dengan infark myocard). Pemeriksaan khusus : Pemeriksaan EKG : Umumnya normal. Ada tanda-tanda iskemik myocard pd saat serangan. Atau elevasi segmen ST. KOMPLIKASI

Istirahat, hindari alergen. Oksigen 1-3 l/mnt melalui kanula hidung. Penderita rawat jalan (outpatients) : Bronkodilator, simpatomimetik (salbutamol / albuterol /ventolin, metaproterenol / alupent, epinefrin / adrenalin), antikolinergik (ipratropium bromide / atrovent), Teofilin (teofilin, aminophylin). Kortikosteroid : prednison / metil prednisolon, hydrocortison sodium succinat, budesonide inhalasi. Antimediator : sodium kromolin (intal), sodium nedokromil 4-10 > kuat kromolin, antileukotrin. Antimikroba. Ekspektoran tanpa antihistamin. Penderita rawat inap (inpatients) : Nebulasi 2 agonis (metoproterenol 0,3 ml larutan 5%, albuterol 0,5 ml lart 5%). Bila 30 menit belum memberi respons, dosis yang sama diulangi. Inhalasi kromolin 4x2 semprotan/hr. Inhalasi ipatropium bromide (atrovent) 2-4 semprotan/6 jam. Aminofilin IV, di USA tdk digunakan lagi. Bila sulit menggunakan inhalasi dapat diberikan terbutalin subkutan sampai 3 dosis, @ 0,25 mg setiap 60-90 mnt. Kortikosteroid IV diberikan dalam keadaan gawat. Dosis hidrocortison 4 mg/kgbb, metilprednisolon 1-2 mg/kgbb setiap 6 jam. PROGNOSIS Umumnya baik. Asma ekstrinsik semasa kecil prognosis lebih dibanding yang muncul setelah dewasa. Angka kematian meningkat bila tanpa fasilitas kesehatan

Bila penyebabnya bakteri, sputumnya akan spt nanah. Ronki kering.

KOMPLIKASI Bronkopneumoni, pneumoni, pleuritis. Penyakit lain akan diperberat seperti jantung, penyakit jantung rematik, hipertensi, bronkiektasis. PENATALAKSANAAN Istirahat dan bebas rokok. Jika etiologinya virus diberi obat simptomatis dan bakteri diberikan antibiotik spt ampicilin, erythromicin, spiramicin, 3 x 500 mg/hr. PROGNOSIS Baik. BRONKITIS KRONIS Hipersekresi mukus bronkus dan penyumbatan jalan napas. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Batuk lama. Tanda penting : Kalau lanjut terdengar ronki kering atau basah. Ada beberapa bentuk yaitu : Pink Puffing (PP) = tipe A = tipe empisema : tampak merah muda, orangnya sangat kurus, batuk, kor pulmonale, sesak napas. Blue Bloating Bronchitis (BB) = tipe B = tipe bronkitis : tampak sianosis, orangnya gemuk, batuk, kelemahan jantung, umumnya tidak sesak. Bronkitis Asmatika. Bronkitis kronis sederhana : batuk lama dengan sputum mukoid (lendir). Pemeriksaan khusus : Foto dada : Sekitar 50% memberi gambaran normal. Tubular shadows tram lines : bayangan garis paralel dari hilus ke apeks paru. Corakan paru bertambah. KOMPLIKASI Gagal napas, kor pulmonale, emfisema, polisitemi.

baik

BRONKITIS AKUT Peradangan mendadak dari trakeobronkial oleh virus, bakteri, jamur atau karena bahan-bahan kimia. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Gatal-gatal dikerongkongan. Sakit dibawah sternum. Batuk kering / batuk berdahak. Sering merasa panas atau linu. Tanda penting :

PENATALAKSANAAN Tujuan untuk mengatasi hipersekresi bronkus, sumbatan jalan napas, infeksi bronkus, kor pulmonale, gagal napas. Istirahat, stop rokok. Ekspektoran bila batuk berdahak, antitusif bila batuk kering. Bronkodilator. Sesak beri O2. Bila ada infeksi (sputum mukopurulen) diberi antimikroba. Kalau terjadi cor pulmonale diberi digoksin. PROGNOSIS Sering kambuh. BRONKIEKTASIS Terjadi pelebaran abnormal dan menetap dari bronkus akibat kerusakan komponen elastis dan muskulernya. Bronkiektasis kongenital (trias Kartagener) : Bronkiektasis, Dekstrokardi, SInusitis. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Batuk produktif berupa darah / nanah, berjumlah banyak terutama jam 2 sampai 3 dinihari dan disebut Maulvolle Expectoration. Sering disertai : panas, anoreksi, anemi, malese, palpitasi, gelisah, hemoptisis. Tanda penting : Sputum dan napas berbau tidak enak. Ronki basah sedang sampai kasar didaerah yg terkena. Kadang-kadang didengar ronki kering dan bunyi mengik. Jantung dan trakea tertarik ke tempat yg terkena. Jari tabuh. Pemeriksaan laboratorium : Sputum ditampung dalam gelas, bila didiamkan akan membentuk 3 lapisan : Buih. Jernih : lendir. Keruh : nanah dan darah. Pemeriksaan khusus : Foto dada : Honeycomb appearance (gambaran sarang tawon). KOMPLIKASI Hemoptisis, bronkitis akut / pneumoni, abses paru, emboli paru, kor pulmonale, pneumothoraks, emfisema.

PENATALAKSANAAN Istirahat stop rokok. Pemilihan antibiotik berdasarkan pemeriksaan sputum dan bakteri, sementara menunggu hasil pemeriksaan sputum diberikan juga antibiotik spektrum luas (doksisiklin), antibiotika distop bila sputum kurang atau tidak purulent lagi. Bronkodilator. Operasi dilakukan bila pengobatan selama 2 tahun kurang menunjukkan perbaikan, timbul hemoptisis yg masif. PROGNOSIS Sulit sembuh sempurna. Tergantung pada : banyaknya kerusakan, sputum yang purulen, adanya komplikasi EDEMA PARU Tertimbunnya cairan dalam jaringan interstitiel paru dan alveoli akibat peningkatan tekanan hydrostatik ataupun permeabilitas kapiler paru. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Sesak napas tiba-tiba, biasanya nocturnal, ortopneu. Keringat dingin, batuk produktif (kemerahan). Hemoptisis, lemah. Tanda penting : Sianosis, DVS meningkat, stupor, koma. Takipneu, takikardi. Mengik (wheezing), ronki basah kedua basal paru. Pemeriksaan laboratorium : Analisa gas darah dan elektrolit. Foto dada : Tanda bendungan paru : Garis Kerley A : garis-garis memanjang dari hilus ke arah perifer. Garis Kerley B : garis-garis sejajar dari perifer. Garis Kerley C : garis-garis yang mirip sarang laba-laba pada bagian tengah paru, hilus berkabut (batas hilus tidak jelas). PENATALAKSANAAN Istirahat posisi setengah duduk, oksygen 40-50% 8 ltr/mnt. Diet rendah garam.

Obat pertama : Nitrogliserin sublingual/iv : 0,3-0,5 mg/kgbb atau nitroprosit : 15 mikrogram per menit sampai ada perbaikan atau hipotensi. Ditingkatkan tiap 5 menit, maksimal 400 mcg/mnt. Morfin Sulfat 3-5 mg iv/15 mnt, total 15 mg. Furosemid 40-80 mg iv, dosis dinaikkan setelah 4 jam, dilanjutkan dengan drips sampai produksi urine cukup 1 ml/kg/jam. Obat alternatif : Vasodilator. Inotropik PROGNOSIS Tergantung penyakit dasar dan penanggulangan. EFUSI PLEURA (PLEURITIS EXUDATIVA) Tertimbunnya cairan dalam cavum pleura DIAGNOSIS Keluhan pokok : Dari asimptomatis sampai sesak napas berupa : Nyeri dada, sesak napas. Batuk-batuk, panas. Lebih senang tidur / baring kearah satu sisi (sisi yg berisi cairan). Keluhan tsb tgtg dari jumlah dan jenis cairan, kalau banyak atau purulen keluhan lebih berat. Tanda penting : Pada sisi yg sakit : Dinding dada lebih cembung dan gerakan tertinggal. Vocal fremitus melemah. Pekak, batasnya merupakan garis lengkung dari medial bawah ke lateral atas disebut garis Ellis Damoiseau. Bunyi pernapasan menurun atau menghilang pada sisi yg sakit. Mediastinum terdorong ke sisi yg sehat, dpt dilihat / diraba pd trakea. Iktus cordis berpindah ke sisi yg sehat. Pemeriksaan laboratorium : Foto dada atau punksi pleura.

Obat pertama : Tuberkulostatika (umumnya EF mrp komplikasi TB), antibiotika bila ada infeksi. Obat alternatif : terapi simptomatis, prednison, bila cairannya cukup banyak dan disebabkan oleh tb paru, enzym proteolitik, roborantia. Punksi pleura (torakosentesis) kalau cairan masif, jangan lebih dari 1000-1500 cc tiap kali punksi, jika ada empyema dipasang WSD.

PROGNOSIS Tergantung pada penyakit dasarnya. Prognosis buruk pd efusi pleura berat terutama pH atau kadar gula cairan rendah.

EMFISEMA

Pelebaran dan destruksi sinus alveoli, sehingga udara masuk jaringan interstitiel paru. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Trias emfisema : batuk-batuk, sputum banyak, sesak napas. Tanda penting : Inspeksi Dada berbentuk tong (barrel chest). Sela iga melebar. Perkusi Sonor, hipersonor. Pekak absolut jantung mengecil. Auskutasi Ronki bila disertai bronkitis. Bunyi pernapasan melemah. Pemeriksaan laboratorium : Kapasitas paru total meningkat. FEV1 menurun. Foto dada : Mungkin terlihat bulla. Hiperiflasi, pembuluh darah kurang. Diafragma turun atau mendatar. Pemeriksaan khusus : CT Scan toraks. KOMPLIKASI Bulla pecah, sehingga terjadi pneumothoraks. Gagal napas.

PENATALAKSANAAN

Kor pulmonale.

PENATALAKSANAAN Istirahat stop rokok. Bronkodilator : Teofilin 10-15 mg/kgbb peroral, Beta 2 Agonis peroral atau nebulizer Corticosteroid, ekspektoran, mukolitik, kurangi sekresi mukus. PROGNOSIS Pada usia muda prognosis lebih buruk, pada usia lebih tua prognosis lebih baik.

PENATALAKSANAAN Penicilin G dosis tinggi 6-12 juta unit/hr. Ampicilin / Amoksisilin 3-4x(500-1000) mg/hr. Erythromicin 3-4x500 mg/hr. Sefalosforin dosis sesuai jenis preparat. Kotrimoxazole 2x(1-2) tablet. PROGNOSIS Prognosis dipengaruhi oleh : Umur Bnayaknya lobus yg terkena. Renjatan septik. Gagal napas. Mulainya terapi antibiotik, sebelum masa antibiotik mortalitas 33%, sesudah ada antibiotik menjadi 5%. Gagal jantung, gagal ginjal. PNEUMOTHORAKS Adanya udara dalam cavum pleura. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Ada riwayat aktivitas. Sakit dada, sesak napas, keringat dingin, batuk kering. Tanda penting : Iktus cordis terdorong ke arah paru yg sehat. Trakea terdorong ke arah paru yg sehat. Pada sisi yg sakit : pergerakan hemithoraks terbatas, sela iga (ICS) cembung, vocal fremitus melemah, pada perkusi terdengar bunyi hipersonor atau timpani pada sisi yg sakit, bunyi pernapasan melemah, diafragma terdorong ke bawah. Pemeriksaan laboratorium : Foto dada : tampak hitam homogen. KOMPLIKASI Gagal napas akut. Mati mendadak, tapi jarang. Pneumomediastinum dan emfisema subkutis. Bila hal ini terjadi mesti hati-hati adanya ruptur bronkus dan esofagus. PENATALAKSANAAN

PNEUMONIAKerusakan jaringan parenkim paru oleh infeksi. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Demam menggigil, batuk dg sputum purulen, sakit dada, berat badan menurun. Tanda penting : Takikardi, pernapasan cepat / alanasi. Herpes labialis. Bunyi krepitasi, bunyi gesekan pleura. Bunyi pernapasan bronkial dan whispering pectoriloquy. Vocal fremitus mengeras pada sisi sakit. Pekak relatif pada sisi sakit. Pemeriksaan laboratorium : Darah : lekositosis. Sputum : kuman penyebabnya (sulit dipercaya sebab banyak kontaminasi). Foto dada tampak infiltrat KOMPLIKASI Efusi pleura, empyema toracis, abses paru. Atelektasis (kolaps paru). Gagal pernapasan. Kor pulmonale. Septikemi / sepsis. Herpes labialis. Thromboemboli Karena pengaruh antibiotik sudah jarang terjadi komplikasi.

Pneumothoraks tertutup yang berat. Istirahat di RS. Obat simptomatis, laksansia. Tindakan khusus : Pneumothoraks terbuka : Pengisapan udara terus menerus dg alat pnu. Melekatkan kedua pleura dg penyuntikan larutan glukose 40-50%, 40-50 cc atau bedak talk yang steril ke dalam cavum pleura. Pneumothoraks ventil : Dipasang WSD. Bia fistel sudah tertutup diisap dg pompa / alat pnu. Bila pasien berada di luar RS, tusukkan jarum yg besar. Tindakan operasi (thoracotomi) dilakukan bila : Pneumothoraks kambuh. Pneumothoraks satu sisi, sisi lain sudah pernah pneumothoraks spontan. Paru tidak mau mengembang setelah 5-7 hari. Gagal dg WSD. Hemopneumothoraks yg masif. PROGNOSIS Tergantung dari : Jenis pneumothoraks : ventil (sangat berbahaya), terbuka, tertutup (bila tidak berat, mungkin sedikit keluhan). Besarnya fistel. Cepatnya tindakan. Pneumothoraks dupleks umumnya fatal. Setengahnya kambuh setelah torakostomi, jarang pada post operatif, bila terapi berhasil tidak ada komplikasi. PENYAKIT PARU OBTRUKTIF KRONIK (PPOK) CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD). Termasuk PPOM adalah : Bronkitis kronis. Bronkitis kronis obstuktif. Emfisema. Kelainan patologis pada jar. paru yg mengakibatkan batuk, produksi sputum meningkat, aliran udara pernapasan terhambat dan gangguan pertukaran gas yang selanjutnya mengakibatkan hipoksemi, hipertensi pulmonal sampai kor pulmonale. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Perokok, batuk kronis, berdahak, sesak napas.

Tanda penting : Ronki kering / basah, suara pernapasan melemah, waktu ekspirasi memanjang, udara pernapasan kurang. Pemeriksaan laboratorium : Foto dada KOMPLIKASI Bronkitis akut, pneumoni, emboli paru, korpulmonale, pneumothoraks, hemoptisis. PENATALAKSANAAN Istirahat stop rokok, fisioterapi dada. Bronkodilator : Teofilin. Antikolinergik : Ipratropium bromida (atrovent). Beta 2 agonist : Albuterol, Bitolterol, Isopreterenol, Terbutalin. Antimikroba : Amoksisilin 3x(0,5-1) gr/hr, Cotrimoxazole (Bactrim, Spectrem, Septrim), 7-10 hr. Mukolitik. Kortikosteroid pada keadaan eksaserbasi akut. PROGNOSIS Prognosis buruk. Bila FEV1 1,4 ltr dpt hidup selama 10 th, semakin kecil FEV1, masa hidup semakin pendek. Lebih buruk bila disertai kor pulmonale. Bentuk bronkitis kronis asmatika lebih baik dari pada bentuk emfisematous.

ENDOKRINOLOGIADDISON DISEASE Hipofungsi glandula Cushing). suprarenalis (kebalikan dari penyakit

DIAGNOSIS Keluhan pokok : Malese, fungsi seksual menurun. Pusing postural. Anoreksia, mual, konstipasi. Amenore. Tanda penting : Kelemahan otot, hypotensi. Hiperpigmentasi : mukosa, areola mammae, lipatan-lipatan kulit, daerah yang sering tertekan. Vitiligo, dehidrasi, hipoglikemi.

Pemeriksaan laboratorium : Kortisol serum rendah. ACTH tinggi. PENATALAKSANAAN Istirahat. Hidrocortison 20 mg pagi, 10 mg sore. PROGNOSIS Kaheksi. CUSHING SYNDROME Akibat peningkatan hormon glukokorticoid / cortisol. Bila penyebabnya akibat adenoma hipofisis, sekresi ACTH meningkat disebut Penyakit Cushing. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Kelemahan otot, mudah memar, luka lambat sembuh. Oligo / amenore. Sakit kepala / pinggang, poliuri, kehausan. Tanda penting : Obesitas sentral, moon face. Kulit tipis, sehingga pembuluh darah tampak. Striae keunguan terutama pada paha bagian atas. Abdomen membengkak karena otot atropi dan sangat lemah. Pemeriksaan laboratorium : Gangguan toleransi glukosa, lekositosis, limfopeni, ACTH rendah. Pemeriksaan khusus : MRI hipofiise. KOMPLIKASI Hipertensi. Mudah kena infeksi. Osteoporosis. Syndrom Nelson (hiperpigmentasi). PENATALAKSANAAN Istirahat. Obat pertama : obat menghambat kortisol : Metirapon, Aminoglutetimid. Obat alternatif : Azatioprin.

Operasi tumor hypofisis (penyakit Cushing) dan adrenal (syndrom Cushing).

PROGNOSIS Tergantung penyebabnya, tanpa terapi dapat sembuh, dengan operasi prognosis lebih baik. DIABETES INSIPIDUS Kekurangan hormon ADH (DI Sentral) atau ginjal tidak berespons terhadap ADH (DI Nefrogenik). DIAGNOSIS Keluhan pokok : Poliuri (2-40 ltr/hr) dan polidipsi tiba-tiba. Penderita tahu tanggal bahkan jam terjadinya peristiwa tersebut. Berat badan merosot, rasa haus yang hebat. Tanda penting : Dehidrasi, hipotensi orthostatik, lethargi. Pemeriksaan laboratorium : BJ urine rendah. Hipernatremi. KOMPLIKASI Dehidrasi berat, hipernatremi. Intoksikasi air akibat terapi anti diuretik. Dilatasi ureter dan buli-buli. PENATALAKSANAAN Istirahat. Terapi penyakit dasarnya . Bila tidak berhasil, terapi dg : obat pertama : DI Sentral : Desmopresin 2 x (10-20) g intranasal. Obat alternatif : HCT / Tiazid 50-100 mg/hr. PROGNOSIS Umumnya baik, tergantung pada jenis dan penyakit dasarnya. DIABETES MELLITUS Kekurangan atau resistensi insulin. DIAGNOSIS Keluhan pokok :

Pada tahap awal ditemukan tiga poli (3p atau 3 banyak) yaitu poliuria (banyak kencing), polidipsi (banyak minum), polifagi (banyak makan). Lemah, berat badan merosot. Fluor albus / keputihan. Pada tahap lanjut ditemukan rasa kesemutan, kulit rasa panas, impotensi, gatal-gatal, visus menurun, sering bisul atau luka yang tidak mau sembuh, gigi mudah goyah, keguguran, anak lahir besar. Tanda penting : Umumnya sulit ditemukan pada tahap awal. Kelainan lanjut : tanda garukan dikulit, katarak, bisul-bisul, TB paru. Pemeriksaan laboratorium : GDP sama / lebih 126 mgr%, gula darah 2 jam post prandial lebih >200 mgr%. Reduksi urine positif. KOMPLIKASI Koma diabetik, neuropati, retinopati, nefropati. Proteinnuria, ulkus / ganggren. Penyakit jantung koroner, TB paru.Perbedaan Koma Ketotik dan Nonketotik 1. Hiperglikemia 2. pH darah 3. 4. 5. 6. 7. Keton serum Bikarbonat serum Bau napas Pernapasan Keadaan DM Ketotik >300 mg% 600 mg% >7,3

(asidosis -)

PENATALAKSANAAN Terapi Umum : Istirahat, bila ada komplikasi berat. Diet sesuai dg kebutuhan menurut BB atau gizi penderita : Kurus BB x 40-60 kalori sehari, Normal BB x 30 kalori sehari, Gemuk BB x 20 kalori sehari, Obesitas BB x 10-15 kalori sehari. Status gizi ditentukan dengan cara menentukan % RBW (Relative Body Weight) yang rumusnya : RBW = Berat Badan x 100% Tinggi (cm) - 100 Kurus : RBW 110% Obesitas : RBW >120% Contoh seorg ps DM berat 50 kg, tinggi 150 cm, maka RBW = 50/(150-100) x 100% = 100%, berarti masuk kategori normal, jadi kebutuhan kalori = 50 (berat) x 30 (normal) = 1500 kal. Medikamentosa, golongan sulfonilurea : Diabenese, Amaryl, Diamicron, Euglucon, Daonil, Glurenorm. Diberikan 15 menit sebelum makan. Golongan biguanida : Diabex, Metformin, Glucophage. Kedua golongan ini termasuk Obat Hipoglikemik Oral (OHO). Akarbose (Cepobay) diberikan bersama dengan suap pertama tiap makan. Umumnya 3 x 1 tab/hr. Repaglinide (Novonorm), diberikan setiap sebelum makan utama. Insulin (Novo Nordisk) : Insulin larutan kerja pendek (Actrapid). Insulin suspensi NPH, kerja sedang (Insulatard). Insulin suspensi Zn, kerja sedang (Monotard). Insulin campuran, kerja bifasik (Mixtard), diberikan setiap sebelum makan utama. Selalu dimulai dengan dosis rendah (4-8 IU) lalu dinaikkan sampai dosis optimal. Bila hendak pindah dari insulin kerja cepat ke insulin kerja panjang, dosis insulin kerja panjang dibuat 2/3 dosis total insulin dosis 24 jam. Indikasi pemberian insulin adalah DM pada keadaan berikut : gagal dg diet atau kombinasi dg OHO, pasien kurus, koma diabetik (ketoasidosis diabetik, hiperosmolar nonketotik, asidosis laktat), ganggren atau infeksi lain, perempuan hamil, pra/pasca operatif, DM tipe I. Terapi Komplikasi : Koma Ketoasidosis Diabetik Biasanya didahului oleh keluhan berupa poliuria, polidipsi, sangat lemah, nausea vomiting. Tanda-tanda berupa dehidrasi, stupor, napas bau aseton (khas), pernapasan Kussmaul (cepat dan dalam), terjadi pada keadaan stres atau sepsis. Tindakan yang perlu dilakukan : segera rawat inap RS, pasang kateter, pasang sonde lambung, atasi dehidrasi dg larutan garam fisiologis, berikan insulin mulai dosis rendah (4 IU), kalau dapat dengan pompa insulin, beri kalium dapat diberi dalam bentuk larutan atau sari buah (tomat, anggur dan pisang), pemantauan gula darah.

Koma Nonketotik Hiperglkemik Biasanya terjadi perlahan beberapa hari atau minggu, keluhan berupa loyo, poliuria dan polidipsi. Tanda-tanda berupa dehidrasi, stupor, konvulsi dan koma, tanda pernapasan Kussmaul (cepat dan dalam). Tindakan yang perlu dilakukan segera rawat inap RS, atasi dehidrasi dg larutan garam fisiologis, beri insulin mulai dosis rendah, kalau dapat dengan pompa insulin IV, pemberian kalium seperti pada komaketoasidosis diabetik, monitor gula darah. DIABETES MELLITUS GESTATIONAL (DMG) Intoleransi karbohydrat yang terjadi pertama kali diketahui pada saat hamil. DIAGNOSIS Keluhan pokok : DM sewaktu hamil, riwayat kehamilan sebelumnya. Persalinan seksio sesaria, kematian perinatal. Bayi lahir besar (makrosomi). Syndrom distress pernapasan. Tanda penting : Preeklampsi. Polihidramnion. Pemeriksaan laboratorium : Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO) 75 gram pada orang hamil : puasa >126 mg% atau 2 jam setelah beban (pp 2 jam) >200 mg%. KOMPLIKASI Pada Ibu : Preeklampsi, polihidramnon, ISK. Pada bayi : makrosomi, kematian perinatal, hipoglikemi, hipokalsemi, sindrom distress pernapasan. PENATALAKSANAAN Istirahat. DIet diatur sesuai kebutuhan, 60% hidrat arang, 25% protein, 15% lemak. Insulin dimulai bila dengan diet 2 minggu belum terkendali (GDP >105 mg% atau >120 mg% 2 jam sesudah makan. Insulin dimulai dengan dosis kecil, yaitu 0,5 sampai 1,5 /kgbb, 2/3 pada pagi hari dan 1/3 pada sore hari. GIGANTISME DAN AKROMEGALI

Sekresi hormon pertumbuhan (growth hormone) meningkat abnormal sebelum dewasa (gigantisme) atau sebelum epifisis tertutup (akromegali) DIAGNOSIS Keluhan pokok : Akibat penekanan tumor (makro adenoma) : Sefalgi. Gangguan penglihatan : hemianopsi bitemporal, skotoma atau buta. Kejang-kejang, keluar banyak keringat. Keluhan-keluhan DM. Tanda penting : Produksi GH meningkat (mikro adenoma). Gangguan pertumbuhan tulang : Bentuk muka berubah (frontal bossing). Pertumbuhan gigi tidak rapat (prognatisme) dan maloklusi. Kiposis, artropati. Akibat pada jaringan lunak : Penebalan dan pelebaran hidung, lidah, bibir dan telinga. Pembesaran kaki dan tangan. Kulit tebal, basah dan berminyak. Lipatan kulit kasar (skin tag). Akanthosis nigricans. Hipertrikosis, telapak kaki menebal (heel pads). Suara parau (lower pitch). Kelumpuhan N III, IV, V, VI. Pemeriksaan laboratorium : Glukosa darah meningkat. Hiperfosfatemi, hiperlipidemi, hiperkalsemi. Pemeriksaan khusus : Peningkatan growth hormon darah atau SM-C (IGF-1). Somatostatin meningkat. CT Scan, MRI. PENATALAKSANAAN Istirahat. Bromkriptin (Parlodel) : dosis 2,5 mg sesudah makan malam, dinaikkan 2,5 mg setiap 2-4 hari. Octreotide (long acting somatostatin analogue), dosis 100200 g/8 jam, maksimum 1500 g. Radiasi. Pembedahan. Terapi komplikasi terbaik untuk makro adenom.

PROGNOSIS Tergantung pada : Lamanya proses berlangsung. Besarnya tumor. Tingginya kadar GH preoperatif.

GOITER ENDEMIK Kekurangan diet jodium. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Keluhan pembesaran kelenjar seperti disfagi, gangguan pernapasan. Kelenjar tiroid membesar selama hamil. Tanda penting : Pembesaran noduler pada kelenjar tyroid. Pemeriksaan laboratorium : Umumnya tyroksin serum normal. TSH normal atau naik sedikit. Pemeriksaan khusus : Thyroid radioactive Iodine up take biasanya normal. KOMPLIKASI Bayi bergondok besar sering mempersulit persalinan. PENATALAKSANAAN Istirahat. Diet menggunakan garam berjodium. Yodium untuk pencegahan dalam disesuaikan dengan umur penderita : 0-6 bulan : 0,2-0,4 ml. 6-12 bulan : 0,3-0,6 ml 1-6 tahun : 0,5-1,0 ml 6-45 tahun : 1,0-2,0 ml

Gangguan fungsi seks (libido menurun), ereksi kurang kuat. Amenore, kelemahan. Daya tahan terhadap stres menurun. Kurang subur. Mual muntah, hipotensi orthostatik. Sudut mata bergetar halus / ringan. Tanda penting : Bulu axilla hilang, bulu pubis hilang, tensi menurun. Pemeriksaan laboratorium : Free Thyroxine (FT4) rendah. Testosteron darah turun. Pemeriksaan khusus : Pemindaian CT (Computerized Tomography scan). Magnetic Resonance Imaging (MRI) KOMPLIKASI Syok, koma, demam tinggi, virus hilang dg cepat. PENATALAKSANAAN Istirahat. Medikamentosa tergantung hormon yang terganggu. Bila ada, insufisiensi adrenal pertama kali diatasi. Obat pertama : korticosteroid, levothyroxine, growth hormone, hormon seks (androgen, estrogen, gonadotropin : Induksi fertilitas laki-laki 3 x 2000-5000 unit IM/mgg. Induksi fertilitas perempuan 50 mg/hr selama 5 hari setiap 2 bulan. Obat alternatif : bromkriptin. PROGNOSIS Tergantung penyebab primernya. HIPERLIPIDEMIA Salah satu kelas lipoprotein atau komponen lipid lipoprotein lebih tinggi dari nilai normal. Supaya lemak darah dapat larut, lemak berikatan dengan protein dan disebut lipoprotein. Ada bebarapa lipoprotein : 1. Chilomicron. 2. Very Low Density Lipoprotein (VLDL). 3. Intermediate Density Lipoprotein (IDL). 4. Low Density Lipoprotein (LDL). 5. High Density Lipoprotein (HDL). Hanya HDL yang bernilai positif bila kadarnya lebih tinggi. Ada 3 bentuk hiperlipidemia :

bentuk

minyak

HIPOPITUITARISME Defisiensi multipel hormon hipofisis oleh berbagai sebab (adenom, aneurisma, apopleksi, dll). DIAGNOSIS Keluhan pokok : Tergantung hormon yang terganggu.

1. Hiperkolesterolemi. 2. Hipertrigliserilemi. 3. Campuran (peninggian 1 dan 2). DIAGNOSIS Keluhan pokok : Kemungkinan keturunan. Kadang tanpa keluhan. Tanda penting : Xanthomatosis Pemeriksaan laboratorium : Kolesterol (>200 mg%). Trigliserida (>200 mg%). HDL (130 mg%). Rasio kolesterol total / HDL = harus kurang dari 5. PENATALAKSANAAN Istirahat, olahraga rutin, juga berfungsi untuk mendapat berat badan normal. Diet yang dianjurkan : ikan laut, daging muda, daging ayam tanpa kulit, telur (putih telur), minyak (jagung, kacang, wijen, zaitun), susu (skim, keju rendah lemak), kacang-kacangan (kacang, tahu, tempe, wijen, bunga matahari), nasi / roti yang tidak diolah, sayur, buah. Diet yang tidak dianjurkan : udang, cumi-cumi, daging berlemak, kulit ayam / bebek, jeroan, daging olahan, daging kaleng, semua minyak selain yang dianjurkan, kuning telur, kacang-kacangan kecuali yang dianjurkan, nasi olahan (kebuli, lemak), buah apokat, kelapa, durian. Obat pengikat asam empedu, Kolestramin 2 x (6 sampai 12 g)/hr, Kolestipol 2 x (5-150 g)/hr. Obat penghambat enzym HMG Co-A Reduktase (Statin). Simvastatin 5-40 mg/hr, Pravastatin 10-40 mg/hr, Lovastatin 20-80 mg/hr, Fluvastatin 5-40 mg/hr. Asam fibrat. HIPERPARATHYROIDISME Sekresi parathormon berlebihan. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Sering asimptomatis. Abdominal discomfort, ulkus peptikum. Poliuria, nyeri tulang-tulang.

Lemah, BB merosot. Tanda penting : Kifosis. Pemeriksaan laboratorium : Hiperkalsemi mengakibatkan hiperkalsiuri. Hiperfosfaturi mengakibatkan hipofosfatemi. Alkalifosfatase meninggi. Pemeriksaan khusus : Foto tulang-tulang : osteitis fibrosa systica generalisata. KOMPLIKASI Fraktur spontan. Gagal ginjal. PENATALAKSANAAN Istirahat. Operasi kelenjar paratiroid merupakan cara terbaik. PROGNOSIS Kalau tanpa operasi penyakit berjalan progresif. Prognosis berhubungan langsung dengan gangguan fungsi ginjal. HIPERPROLAKTINEMI Produksi hormon prolaktin yang berlebihan. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Pada wanita : oligomenore / amenore, galaktorea, infertiitas. Pada pria : hipogonadisme, libido menurun, ereksi terganggu, infertilitas. Tanda penting : Ginecomasti. Pemeriksaan laboratorium : Prolactin serum meningkat. Gonadotropin (LH dan FSH) menurun. Osteoporosis. Pemeriksaan khusus : CT Scan, MRI. PENATALAKSANAAN Istirahat.

keadaan

Dopamin agonist : Bromkriptin, mulai dosis kecil 1,25 mg lalu 2,5-20 mg/hr. Obat ini diberikan bertahun-tahun. Pergolide, 154-200 mg/hr. Operasi transfenoidal bagi penderita yang mengalami gangguan visus.

HIPERTHYROIDISME Hiperfungsi glandula tiroidea yang menyebabkan peningkatan hormon tiroksin bebas. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Gelisah, palpitasi, kaget-kaget, mudah tersinggung, mudah gugup, banyak keringat. Lingkungan selalu terasa panas sehingga menyenangi hawa dingin. Capek sampai sulit berdiri. Menstruasi tidak teratur. Berat badan merosot karena metabolisme meningkat, sering diare, selera makan menurun. Tanda penting : Struma. Tekanan nadi (sistolis-diastolis) tinggi, takikardia. Duduk tidak tenang, jari tangan tremor, kulit halus kebirubiruan dan lembab. Mata terkesan membelalak. Kelenjar gondok membesar dan terdengar bising. Pemeriksaan laboratorium : Free Thyroxine (FT4), T3 dan T4 serum meningkat. Pemeriksaan khusus : CT Scan atau Ultrasonografi. KOMPLIKASI Oftalmopati, krisis thyroid (storm). Atrium fibrilasi, gagal jantung. Paralisis periodik dan impotensi. PENATALAKSANAAN Terapi umum : Istirahat, diet cukup kalori dan vitamin. PTU (Propiltiourasil), dosis awal 4 x (75 sampai 150) mg/hr lalu menurun. Selama hamil dosis 200 mg/hr.

Metimazol (Neomercazole), dosis awal 30-60 mg/hr, lalu diturunkan sesuai dengan manifestasi klinik dan kadar tiroksin bebas. Propranolol, dosis awal 3-4 x 10 mg/hr dan selanjutnya dosis segera dinaikkan sampai ada respon yg adekuat. Yodium radioaktif (I 131) untuk penderita diatas 25 tahun, tidak dapat diberikan pada wanita hamil. Diltiazem, dosis 4 x 30 mg (biasanya dibutuhkan 160-360 mg/hr). Strumektomi (operasi kelenjar thyroid) bila sudah euthyroid. Terapi komplikasi : Oftalmopati : Prednison kadar tinggi, 40-60 mg/hr lalu diturunkan setelah beberapa minggu. Krisis thyroid (storm) : terjadi selama / pasca badah atau stres pada tirotoksikosis. Tiourea : PTU 4 x (150-250) atau metimazol 4 x (15-25). Larutan lugol 3 x 10 tts/hr 1 jam kemudian. Propranolol (0,2-2 mg)/4 jam IV atau 20-120 mg/6 jam. Kortikosteroid 4 x 50 mg/hr lalu segera diturunkan. Dekompensasi kordis diobati seperti biasa. PROGNOSIS Penyakit Graves dapat remisi spontan, (malignant exopthalmus) prognosisnya jelek. eksoftalmus berat

HIPOPARATHYROIDISME Kekurangan parathormon (pascastrumektomi / tiroidektomi), sehingga metabolisme kalsium dan fosfat terganggu. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Mudah kejang-kejang. Tanda penting : Kejang-kejang (tetani dan konvulsi). Pemeriksaan laboratorium : Hipokalsemi mengakibatkan hipokalsiuri. Hipofosfaturi : hiperfosfatemi. PENATALAKSANAAN Istirahat. Pemberian kalsium dan vitamin D. PROGNOSIS Buruk bila terapi terlambat.

HIPOTHYROIDISME DAN MIKSEDEMA Kekurangan tyroksin berbagai sebab. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Rasa lemah dan capek, konstipasi. Tidak tahan hawa dingin, menorrhagi, kurang keringat. Suara parau. myalgi atau arthralgi. Berat badan bertambah. Tanda penting : Kulit kering, bersisik, tebal dan dingin. Alis gugur. Lidah tebal dan kotor. Foetor ex ore. Bradicardia, bradipnea. Refleks tendon melemah. Pemeriksaan laboratorium : Kadar tyroksin rendah. KOMPLIKASI Umumnya pada jantung : PJK dan gagal jantung kongestif. Rentan infeksi. Megakolon. Psikosis (myxedema madness). Abortus, koma. PENATALAKSANAAN Istirahat. Obat pokok : Levotyroksin 0,1-0,15 mg/hr. Obat alternatif : Ekstrak thyroid (1-3) x (50-100) mg/hr. PROGNOSIS Dengan terapi prognosis baik. KRISIS THYROID (THYROTOXIC CRISIS / STORM) Tirotoksikosis berat terjadi dalam waktu singkat oleh berbagai sebab / pencetus (bedah, sepsis, stress atau terapi tirotoksikosis yang tidak adekuat). Hormon tiroksin dalam darah relatif sama dengan tirotoksikosis biasa. Diagnosis Keluhan pokok

Panas tinggi, palpitasi, diare. Ada riwayat hiperthyroid. Atau pada apathetic thyrotoxycosis (gambaran klinik tidak jelas). Tanda penting Hiperpireksi (suhu >41C). Ggn SSP : ensefalopati (gelisah, agitasi, tremor, delirium, stupor, koma, psikosis). Ggn kardiovaskuler : takikardi, aritmi, gagal jantung kongestif, syok kardiovaskuler, hipotensi. Ggn gastrointestinal : sakit perut, mual muntah, diare. Dehidrasi. Ikterus. Hepatomegali. Splenomegali. Pemeriksaan laboratorium T3 atau T4 bebas. EKG. Hiperglikemia tanpa DM. Lekositosis. SGOT, LDH, bilirubin meningkat. Pemeriksaan khusus T3 resin uptake (T3RU).

GASTROENTEROLOGIABSES HATI Rongga yg berisi sel hati nekrotik terutama akibat E. histolitika. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Demam dan menggigil, mual muntah. Malese, berat badan menurun. Nyeri spontan / tekan daerah hepar (sela iga atau hipokondrium kanan). Kadang disertai nyeri pleura. Penderita cenderung membungkuk atau menahan gerakan hypochondrium kanan. Ada riwayat diare lendir (atau plus darah) beberapa tahun atau bulan lalu. Tanda penting : Ikterus, hepatomegali, nyeri tekan, permukaan rata, fluktuasi mungkin ada. Nyeri tekan pada sela iga kanan bawah.

Anemis. Pemeriksaan laboratorium : Lekositosis, LED tinggi. Anemi ringan sp sedang. Peningkatan bilirubin, alkali fosfatase, SGOT, SGPT. Pemeriksaan khusus : USG, MRI, CT scan abdomen. Tes serologi : Tes IHA (Imuno Hemaaglutination), titer 1:128 dianggap bermakna. KOMPLIKASI Ruptur abses ke pleura, pericardium, paru, usus, atau kulit. Metastasis abses ke otak. PENATALAKSANAAN Istirahat tirah baring, diet TKTP. Obat pertama : Metronidazole 3-4 x (500-750) mg/hr selama 7-10 hr, antibiotik spektrum luas bila pyogenik. Obat alternatif : Emetin 1 mg/kgbb selama 7 hari, Klorokin 3 x 250 mg/hr selama 3 minggu, ditambah amubisid usus (Yatren) 3 x 500 mg 7 hari menjelang selesai klorokin. Operatif drainase pus. PROGNOSIS Dengan terapi Metronidazole prognosis baik, bila ada ruptur abses mortalitas sampai 40-50%. AEROFAGI Usus berisi banyak udara. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Sendawa, tegang dan tidak enak pada epigastrium, borborigmi, banyak flatus. PENATALAKSANAAN Diet hindari permen karet, minuman yg mengandung gas, merokok, apel, kacang-kacangan, pisang, anggur. PROGNOSIS Baik. APPENDICITIS AKUT Peradangan akut pada appendiks.

DIAGNOSIS Keluhan pokok : Nyeri didaerah Mc. Burney / appendix. Biasanya mulai di epigastrium / umbilikus, demam lalu anoreksia dan muntah-muntah. Kram pada paha kanan. Tiap jalan atau batuk terasa nyeri didaerah appendix. Tanda penting : Nyeri tekan / defence musculare perut kanan bawah. Terlentang dg fleksi pada paha kanan. Gerakan dan ekstensi paha kanan menambah rasa nyeri. Jari tangan sering diletakkan diatas appendix. Rebound tenderness positif. Pemeriksaan laboratorium : Lekositosis KOMPLIKASI Perforasi usus, flebitis, abses subfrenik. PENATALAKSANAAN Antimikroba spectrum luas. Appendictomi. PROGNOSIS Makin cepat ditindaki makin baik, relaps dapat tjd pada appendix yang tdk diangkat (tdk ada apendiditis kronik). KOLELITIASIS Bendungan batu dalam kandung empedu, ada 3 macam batu : batu kolesterol, batu kalsium bilirubinat dan batu pigmen hitam. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Kolik bilier didaerah hypochondrium dextra / epigastrium yg dapat menjalar ke abdomen kanan, bahu sampai punggung, biasanya timbul pagi hari atau dini hari, berlangsung 30-60 menit, menetap. Nyeri dapat juga menjalar ke kiri menyerupai angina pectoris. Demam disertai menggigil. Tanda penting : Murphy sign dan ikterus. Pemeriksaan laboratorium : Lekositosis.

Transaminase serum (SGOT/SGPT) meningkat. Alkali fosfatase meningkat. Kolesterol meningkat. Pemeriksaan khusus : CT scan abdomen, kolesistografi, USG abdomen. KOMPLIKASI Kolesistitis, kolangitis, pancreatitis, PENATALAKSANAAN Istirahat, diet rendah lemak. Terapi komplikasi antibiotik. PROGNOSIS Pada umumnya baik. CROHN DISEASE Peradangan yg dapat mengenai setiap tempat sal. cerna mulai dari mulut sampai anus. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Sakit pada kuadran kanan bawah perut. Diare atau konstipasi berulang. Pyelonefritis dan hydronefrosis. Berat badan merosot. Pemeriksaan laboratorium : C-reactive protein. Pemeriksaan khusus : Sigmoidoskopi dan biopsi rectal. Radiologis : string sign of countour (barium kelihatan seperti benang), cabble stone appearance (tampak sebagai tumpukan batu kerikil). KOMPLIKASI Obstruksi. Perforasi. Perdarahan usus. Fistula (enterokutaneus, enterovesikuler, enterovaginal). PENATALAKSANAAN Istirahat, diet makanan lunak, tidak merangsang, tinggi serat dan rendah lemak. Bila ada striktur atau steatorea, diet harus rendah serat.

Prednison 20-40 mg/hr, 1-2 bulan, bila ada kemajuan segera tappering. Salazopirin (Sulfasalazine). Metronidazole 3 x 250-500 mg/hr. PROGNOSIS Baik. DIARE AKUT Hilangnya cairan dan elektrolit dari tubuh melalui diare dari beberapa jam sampai 14 hari. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Diare, nausea vomiting, sakit perut sampai kejang, kolik, demam, haus. Tanda penting : Mata cekung, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun. Suara serak. Takipnu dan dalam (pernapasan Kussmaul), akibat asidosis metabolik. Renjatan hipovolemik : takikardi, tensi turun sampai nol, gelisah, akral dingin sampai sianosis, muka pucat. Aritmia jantung (hipokalemi). Oligouri sampai anuri. Pemeriksaan laboratorium : Urine, darah perifer, analisis gas darah, elektrolit, ureum / kreatinin, tinja, kalium turun. KOMPLIKASI Syok hipovolemik. Gagal ginjal akut (nekrosis tubular akut). PENATALAKSANAAN Rehidrasi secepatnya. Ringan : cukup oralit, jika tdk ada berikan air kelapa. Berat : infus RL / NaCl isotonik ditambah satu ampu Na Bicarbonat 7,5% 50 ml. Jumlah cairan sesuai dengan yg keluar. Kehilangan cairan dapat dihitung menurut skor Daldijono atau metode Pierce. Obat pertama : Tetrasiklin 3x500 mg/hr selama 3-5 hari. Kloramfenicol 3x500 mg/hr selama 3-5 hr. Metronidazole 3x500 mg/hr 5-7 hr.

Diberikan sesuai etiologi. Obat alternatif : Antimotilitas 3x1 tab/hr, selama 1-2 hr : Difenoksilat (Lomotil), Loperamid (Imodium), Kodein HCl / fosfat. Antiemetik : Metoklopropamide, Prokloprazin, Domperidon. PROGNOSIS Umumnya baik tergantung, cepatnya penanganan.

Sprue tropik atau seliak : tetrasiklin 3x500 mg, lalu diturunkan 3x250 mg sampai 6 bulan.

DIARE KRONIK Diare akibat ggn mekanik, enzimatis dan mukosa usus lebih dari 3 minggu. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Diare lebih 3x sehari selama lebih dari 3 mgg. Diare osmotik : feces berbentuk steatore. Diare sekretorik : feces berbentuk seperti air. Diare inflamasi : feces berdarah. Tanda penting : Feces berbentuk lembek atau cair. Pemeriksaan laboratorium : Feces, darah perifer. Pemeriksaan khusus : Colon in loop. Colonoskopi. USG, CT scan abdomen. Tes Schilling (untuk defisiensi vitamin B12). KOMPLIKASI Syok hipovolemik, sepsis, gagal ginjal akut. PENATALAKSANAAN Rehidrasi dg oralit, RL, Dx 5%, dekstrose dalam salin. Antispasmodik : Papaverin, Hyosin N-Butylbromida (Buscopan). Antidiare : Loperamid (Imodium) mulai 4 mg, lalu 2 mg, dosis maksimal 16 mg/hr. Difenoksilat (Lomotil) 4x5 mg (2 tab). Kodein sulfat 15-60 mg/6 jam. Antibiotik bila ada infeksi.

DYSPEPSI DIAGNOSIS Keluhan pokok : Tidak enak pada epigastrium terutama sesudah makan. Nausea, vomitus, regurgitasi. Water brash (rasa asin di mulut). Pirosis (heart burn). Nyeri epigastrium terlokalisasi. Kembung / meteorismus. Flatulensi, cepat kenyang. Intoleransi terhadap makanan tertentu. Pemeriksaan khusus : Endoskopi, setengahnya normal. USG. PENATALAKSANAAN Antasida. Antagonis reseptor H2 : Cimetidin, Ranitidin, Famotidin, Roksatidin, Nizatidin. Proton Pump Inhibitor (Omeprazole). Prokinetik : Metoklopramide, Domperidon, Cisapride. Antikolinergik. Psikoterapi. ESOFAGITIS Erosi mukosa esofagus, umumnya akibat refluks asam lambung. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Disfagia, nyeri retrosternal, pirosis (heart burn). Ructus (sendawa). Regurgitasi (isi lambung masuk mulut). Tanda penting : Pucat, hematemesis. Krepitasi pada basal paru. Pemeriksaan khusus : Esofagoskopi. PENATALAKSANAAN Istirahat tempat tidur bagian kepala ditinggikan 60 cm (bukan dg bantal).

Tidak merokok. Diet : sering makan dg porsi kecil, tidak makan 2-3 jam sebelum tidur. Obat pertama : Antasida. Obat alternatif : Metoklopramide, Cimetidin, Omeprazole, Sukralfat.

GASTRITIS AKUT Erosi mukosa gaster, eksudat purulent. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Mual muntah. Nyeri epigastrium yg timbul tidak lama setelah makan atau minum unsur-unsur yang merangsang (alkohol, salisilat, makanan tercemar toksin stafilokokus). Tanda penting : Pucat, lemah, keringat, takikardi. Pemeriksaan laboratorium : Histologis : PMN dan eritrosit mukosa gaster. Pemeriksaan khusus : Gastroskopi. PENATALAKSANAAN Istirahat, diet makanan halus atau encer yang seringkali diberikan dalam jumlah kecil, cukup cairan. Antibiotik. PROGNOSIS Sembuh dalam 1-2 hari. GASTRITIS AKUT EROSIF Erosi mukosa gaster. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Baru minum bahan yang erosif : alkohol, NSAID, salisilat. Refluks usus lambung. Sebelumnya mengalami penyakit berat. Nyeri epigastrium, anoreksi. Nausea, vomiting. Hematemesis warna coffee ground (tanah merah). Melena. Tanda penting : Muntah darah (hematemesis).

Nyeri tekan epigastrium. Colok dubur ada darah. Tampak lemah dan pucat. Pemeriksaan khusus : Endoskopi : mukosa hiperemis, bintik-bintik perdarahan tersebar. Patologis : inflamasi, erosi, hemoragis. KOMPLIKASI Perdarahan saluran cerna. Ulkus. PENATALAKSANAAN Istirahat kalau penderita baru saja minum bahan erosif (kurang 4 jam) sebaiknya lambung dibilas secepatnya dg garam fisiologis. Kalau lama jangan lagi dibilas lambungnya sebab dapat terjadi nekrose atau perforasi. Bahan penyebab dihentikan, diberikan makanan halus, seringkali dalam porsi kecil dan cukup cairan. Antasida, H2 blocking, inhibitor proton pump, antikolinergik. Sitoprotektor (sukralfat, prostaglandin). Kadang-kadang antimikroba. GASTRITIS KRONIK Atrofi mukosa gaster. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Nyeri ulu hati, anoreksi, mual. Tanda penting : Nyeri tekan midepigastrium. Pemeriksaan laboratorium : Aklorhidri (HCl kurang). Pemeriksaan khusus : Endoskopi : rugae hilang, atrofi mukosa lambung. KOMPLIKASI Mirip anemia pernisiosa. Penyempitan antrum pilorus. Carsinoma lambung. PENATALAKSANAAN

Vitamin B12, cisapride, metoklopramide, domperidon, antagonis reseptor H2, pirenzepin (antikolinergik).

HEMATEMESIS MELENA Pecahx pemb. darah pada saluran cerna bag. atas yaitu sal. cerna proksimal ligamentum Treitz, mulai bagian proksimal jejunum sp esofagus. Diagnosis Keluhan pokok Muntah darah warna hitam atau tanah merah (coffee ground) dan BAB warna hitam ter. Ada syndrom dispepsi. Mungkin ada riwayat makan obat antireumatik atau obat analgetik lain. Ada riwayat sirosis hepatis. Nyeri ulu hati. Tanda penting Sakit ringan sampai berat (prekoma/koma). Tanda-tanda hipovolemik, takikardia, akral dingin, kulit pucat, tensi rendah. Pemeriksaan laboratorium Hemostasis (wkt perdarahan, pembekuan, protrombin). Darah perifer (Hb, Hm, trombosit). Elektrolit (Na, K, Cl). Fungsi hati, SGOT/SGPT. Pemeriksaan khusus Endoskopi utk menentux sumber pdarahan. USG apa ada sirosis hepatis atau hepatoma. CT scan. Komplikasi Syok hipovolemik. Aspirasi pneumoni. Anemi pascahemoragik. Koma hepatikum. Penatalaksanaan Dirawat dirg. gawat darurat. Pemasangan SB-tube (Sengstaken-Blakemore).

Endoskopi untuk : skleroterapi jika ada varises, inj. adrenalin 1:10.000 atau etoksisklerol 1-1,5% sekitar lesi ulkus, bilasan lambung dg air es atau air + adrenalin 1:20.000 bila ada lesi non ulkus. Bilasan lambung dg air es dapat dilakukan dg sonde lambung / NGT. Transfusi darah, infus cairan elektrolit atau pengganti plasma. Diet, puasa (varises) atau makanan lunak.

Non Varises Injeksi antagonis reseptor H2 atau penghambat pompa proton. Sitoprotektor : Sukralfat 3-4 x 1 gr, Cetraxate 3-4 x 1 tab atau Misoprostol 3 x 1 tab. Antasida. Vitamin K untuk penyakit hati kronis atau sirosis hepatis. Varises Somatostatin bolus 250 ug + drip 25 ug/jam atau Octreotide (Sandostatin) 0,1 mg/2 jam perdrip. Propranolol 2 x 10 mg, dpt ditingkatkan sp tekanan diastolik 20 mmHg atau denyut nadi turun 20%. Isorbid mononitrat / dinitrat 3 x 1 tab/hr. Metoklopramid 3 x 10 mg/hr. Varises pecah / Sirosis hati Laktulosa 4 x 1 sendok makan. Neomisin 4 x 500 mg. Prognosis Bila penyebabnya sirosis, akan berulang. Bila penyebabnya gastritis erosif, umumnya baik bila penyebabnya dihindari. HEPATITIS VIRUS B Inflamasi menyeluruh pada sel-sel hepar. Masa inkubasi : 2-6 bulan. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Mual anoreksi vomitus, malese, demam. Syndrom mirip influenza.

Kadang suhu tubuh turun, disertai ikterus timbul. Tanda penting : Ikterus, hepatomegali, nyeri tekan, suhu diatas normal. Pemeriksaan laboratorium : SGOT/SGPT meningkat. Bilirubin meningkat. Lekosit normal atau lekopeni. Pemeriksaan khusus : HBsAg (Hepatitis B surface antigen) untuk HVB. Anti HBs antibodi terhhadap HBsAg. Anti HBc, HBeAg, HBV DNA. KOMPLIKASI Koma hepatik Hepatitis kronis aktif Hepatitis kronis persisten Sirosis hepatis Hepatoma PENATALAKSANAAN Istirahat dlm keadaan akut. Diet disesuaikan dg kebutuhan, makanan berjamur (tempe) atau mengandung zat pengawet diihindari. Obat alternatif : Korticosteroid jangka pendek sebelum terapi interferon. Interferon. 3TC (2,3 Trioxy tiocitidine) (Lamivudin) 100 mg/hr selama 2 tahun. Timosin, Levamisol, Suramin, Acyclovir, Gancyclovir, Vidaribin, Foscamet, Fialuridin. PROGNOSIS Dapat berkembang menjadi hepatitis kronis, sirrosis hepatis, hepatoma. Kerusakan akut sel-sel hati.

Ada riwayat hepatitis akut. Muntah-muntah. Fetor hepatik. Perdarahan usus. Demam. Tanda penting Ikterus yang progresif. Kuning seluruh tubuh. Tanda-tanda neurologis. Bingung-bingung, kesadaran menurun sampai koma. Pengecilan hepar. Perdarahan yang luas. Pemeriksaan laboratorium Lekositosis. Bilirubin meningkat. Transaminase menurun. Gangguan koagulasi. Komplikasi Edema serebri. Perdarahan saluran cerna. Gagal ginjal. Hipoglikemia. Sepsis. Disseminated Intravascular Coagulation. Syok Penatalaksanaan Rawat ICU. Obat pertama : Laktulosa, hipoglikemi diberi larutan dextrose 10-25%, diazepam bila penderita gelisah, korticosteroid dosis tinggi 400-800 mg/hr. Obat alternatif : antasida, H2 receptor antagonist. Operasi : transplantasi hepar. Prognosis Bila terjadi peningkatan prognosis baik alfa feto protein pada awal koma

HEPATITIS FULMINAN Kerusakan akut sel-sel hati. Diagnosis Keluhan pokok HEPATOMA Desakan mekanis massa tumor atau metastasis.

DIAGNOSIS Keluhan pokok : Mungkin ada riwayat hepatitis kronis atau sirosis hepatis. Anoreksi, mual. Berat badan turun, malese. Kadang demam disertai menggigil. Nyeri tumpul perut kanan atas (sering tidak nyeri), tidak terus menerus. Rasa penuh pada perut kanan atas. Tanda penting : Ikterus, ada tanda sirosis hepatis. Hepatomegali, konsistensi keras, permukaan tidak rata, sering tidak nyeri tekan. Ada bising hepar, tanda khas. Pemeriksaan laboratorium : Fosfatase alkali naik. Gamma GT naik. Serum alfa fetoprotein 15 g/ml. Hiperkolesterolemi. Bilirubin total naik. Pemeriksaan khusus : USG ada lesi fokal atau difus. CT scan abdomen. Biopsi hati, angiografi hepar. KOMPLIKASI Perdarahan varises oesophagus. Koma hepatik, koma hipoglikemi.

Kemoterapi bila ada metastasis.

PROGNOSIS Umumnya jelek. Tanpa terapi akan meninggal dalam 200mg/dl. Terjadi penurunan basa >4 meq/l. LDH serum >350 IU/l. AST >250 IU/l. PENATALAKSANAAN Terapi umum : Istirahat bed rest, pasang sonde lambung, pemberian cairan (NaCl) atau plasma. Pemberian per os makanan dan cairan dibatasi. Pethidine im, bila ditemukan tetani, berikan Kalsium glukonas iv. Terapi komplikasi :

Atasi syok, makanan dan cairan per oral dihentikan sampai nyeri hilang dan peristaltik ada. Sonde lambung bila ada tanda-tanda ileus.

PROGNOSIS Keadaan berikut dalam 48 jam memperburuk prognosis : Hematocrit turun >10%. BUN meningkat >5 mg/ml. Tekanan PO2 arteri 45 th. Stadium 0 setengahnya dapat hidup 10 th, stadium III-IV 2 th. Pada usia tua perjalanan penyakit lambat sehingga disebut leukemia limfositik kronik jinak / inaktif, dapat hidup bertahun-tahun bahkan sampai 30 tahun tanpa pengobatan. Pada usia lebih muda perjalanan lebih cepat disebut leukemia limfositik kronik aktif. LEUKEMIA GRANULOSITIK KRONIK Infiltrasi granulosit kurang berkualitas ke berbagai organ tubuh dan sumsum tulang. DIAGNOSIS Keluhan pokok : Berangsung perlahan-lahan, anoreksi.

Berbeda dengan CML, pada CLL ditemukan tanda-tanda : Pembesaran getah bening, tapi tidak nyeri dan tumbuhnya perlahan-lahan. Limpa membesar tapi tidak menonjol. Anemia hemolitik otoimun sering ditemukan pada leukemia kronis limfositer, jadi Coombs tes positif. Pemeriksaan laboratorium : Limfosit matang sangat banyak, uniform, kecil-kecil. Hypogammablobulinemia. Coombs test positif. Pemeriksaan khusus : Pemeriksaan sumsum tulang. KOMPLIKASI

Gusi sering berdarah. Rasa penuh / tidak enak perut (abdominal discomfort). Lemah, keringat malam. Sering demam tanpa infeksi. Tanda penting : Nyeri tekan pada sternum. Splenomegali yang hebat, tidak nyeri. Hepatomegali, pembesaran KGB. Pada kulit sering timbul benjolan kebiru-biruan. Perdarahan gusi, umumnya tidak anemi. Pemeriksaan laboratorium : Gambaran darah periifer : Lekosit >150.000/mm, seri mieloid left shifted (bentuk matang dominan). Bentuk eritrosit normal. Jumlah dan bentuk trombosit normal, namun bentuk yang besar (abnormal) dapat terlihat. Pemeriksaan khusus : Hapusan aspirasi SST : hiperselular, seri mielopoesis left shifted. Mieloblast 7 g/dl, hematocrit 12 mg/dl atau lebih dari 3 tulang mengalami osteoporosis, median survival sekitar 1 tahun.

POLISITEMI Suatu keadaan yang ditandai oleh proliferasi yang berlebihan dari sel-sel eritrosit. Ada PS relatif dan absolut (sekunder dan primer = PS rubra vera = eritremi). DIAGNOSIS Keluhan pokok : Sefalgi, pusing, tinitus, penglihatan kabur. Capek, epistaksis, arthralgi (gout). Tanda penting : Wajah merah padam seperti orang marah. Pruritus, splenomegali. Pemeriksaan laboratorium : Hemoglobin tinggi, eritrosit tinggi. Hematocrit, lekosit dan trombosit juga diatas normal. Hyperurisemi. KOMPLIKASI Trombosis arteri. PENATALAKSANAAN Istirahat. Flebotomi, pengeluaran darah sekitar 500 cc / mgg sampai hematocrit