Protap Gigi

122

Click here to load reader

description

protap gigi

Transcript of Protap Gigi

Page 1: Protap Gigi

KATA PENGANTAR

Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang professional seiring dengan

visi RS Tk. IV Wira Bhakti Mataram diperlukan prosedur tetap sebagai rambu-rambu

pelayanan kesehatan. Sehubungan dengan ini SMF Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut

sebagai salah satu SMF di Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti Mataram berusaha membuat

Standar Prosedur Operasional yang meliputi :

1. SPO pelayanan

2. SPO tindakan

Semua petugas baik tenaga medis/paramedis dalam memberikan pelayanan wajib

berpedoman pada SPO ini dalam upaya memberikan pelayanan yang professional untuk

menekan sekecil mungkin kejadian-kejadian salah tindakan.

Dalam pelaksanaannya setiap waktu SPO ini akan dievaluasi, untuk

kesempurnaannya tentu akan dilakukan perbaikan sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan.

Demikian Standar Prosedur Operasi (SPO) SMF Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut

ini disusun dengan harapan agar dijadikan pedoman dan dilaksanakan pada setiap

pelayanan.

Mataram, Desember 2010 Ketua SMF IKG

drg. Kadek Ari Yudanti NIP : 197704092009122001

Page 2: Protap Gigi

BAB I

PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti Mataram atau “RST” Mataram merupakan Badan

Pelaksana Kodam yang mempunyai tugas pokok memberikan dukungan dan pelayanan

Kesehatan. Salah satu jenis pelayanan kesehatan yang dilaksanakan adalah pelayanan

Kesehatan Gigi dan Mulut. Seiring dengan perkembangan kehidupan masyarakat dan

ilmu pengetahuan yang semakin pesat maka kesehatan gigi dan mulut menjadi semakin

penting. Dan menjadi kewajiban bagi setiap petugas kesehatan untuk tetap memelihara

dan berusaha meningkatkan kemampuannya. Dihadapkan dengan kendala keterbatasan

dana dan berbagai ragam jenis peralatan gigi, maka perlu disusun suatu Prosedur Tetap

pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poliklinik Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram.

II. Maksud dan Tujuan :

a. Maksud : Standar Prosedur Operasional ini dimaksudkan untuk

memberikan gambaran mengenai penatalaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di

Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti Mataram.

b.Tujuan : Tujuan pembuatan Standar Prosedur Operasional ini adalah

sebagai pedoman bagi personil Detasemen Kesehatan Wilayah Mataram dalam pelayanan

kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti Mataram.

Page 3: Protap Gigi

BAB II

STANDARISASI KEMAMPUAN MEDIS

STANDARISASI KEMAMPUAN TINDAKAN MEDIS

Tingkat kemampuan poliklinik gigi Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti Mataram meliputi :

a. Konservasi :

1) Penambahan Amalgam

2) Penambahan Sintetic/Komposite

3) Pembuatan Inlay atau Uplay

4) Pulp Caping

5) Pulpotomy / Mumifikasi

b. Chirurgis :

1) Ekstraksi gigi

2) Operasi gigi 8 miring

3) Operasi 8 Impaksi

4) Perawatan Abses

5) Debridemen / perawatan luka / Wound treatment

6) Fraktur Pracesus Alveolaris

7) Splinting gigi goyang

8) Minor Surgery

c. Rehabilitasi :

1) Protesa gigi lepasan Acrylic

2) Protesa gigi cekat / fixed dengan bahan acrylic

d. Pencegahan :

1) Pembersihan karang gigi

2) Penyuluhan kesehatan gigi

3) Penyesuaian oklusi

4) Gingivektomy

e. Perataan gigi :

Perawatan Orthodontia lepasan

f. “Ro” Foto gigi

Page 4: Protap Gigi

g. PPBP-AD

1) Rikkes UBAD Wearving (gigi dan mulut)

2) Rikkes UBAD Pemeliharaan (gigi dan mulut)

STANDARISASI PERSONIL POLIKLINIK GIGI RUMAH SAKIT TK. IV WIRA

BHAKTI MATARAM

Medis :

1. Dokter gigi

2. Dokter gigi + PGC konservasi

3. Dokter gigi + Bedah Mulut

4. Dokter gigi + PGC Prostodonsi

Para Medis :

1. Perawat gigi

2. Tehniker gigi

Non Medis:

Pembantu perawat / administrasi

Page 5: Protap Gigi

BAB III

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.1

PENDERITA BEROBAT KE POLIKLINIK GIGI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

PENGERTIAN Penderita adalah orang yang sakit, yang datang pada jam kerja di poliklinik gigi untuk berobat

TUJUAN Sebagai acuan dalam tata laksana dan alur pasien berobat ke poliklinik gigi.

KEBIJAKAN Penderita berobat ke poliklinik harus mendaftar di loket kartu dan mendapatkan penanganan dokter, semaksimal mungkin

Page 6: Protap Gigi

PROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

1. Pendaftaran penderita a. Penderita mendaftar di loket kartub. Petugas loket kartu :

Membuatkan berkas rekam medik (bagi pasien baru) Mencarikan berkas rekam medik sesuai nomor kartu

(bagi pasien lama)c. Perawat poliklinik gigi mengambil berkas rekam medik di

loket kartu 2. Penanganan penderita di poliklinik gigi

a. Perawat poliklinik gigi : Administrasi penderita

b. Dokter : Pemeriksaan dan terapi, memutuskan :

Perlu konsul ke poliklinik spesialis yang lain / rujuk ke RS lain

Perlu pemeriksaan penunjang Perlu control berikutnya

UNIT TERKAIT 1. Loket kartu2. Kasir rawat jalan3. Unit pemeriksaan penunjang (lab, rontgen)4. Ruang rawat inap

Page 7: Protap Gigi

ALUR PENDERITA

PENDERITA

LOKET KARTU

POLIKLINIK GIGI

POL. SPES LAIN

PEMERIKSAAAN PENUNJANG RAWAT

INAPRUJUK KE RS LAIN

PASIEN SEMBUH

Page 8: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.2

EXODONTIA

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

02

Halaman

1/3

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

PENGERTIAN Exodontia ialah suatu tindakan mengeluarkan / ekstraksi gigi dari soketnya tanpa rasa sakit, higienis dan amanGigi –gigi yang diekstraksi :a. Gigi dengan infeksi b. Gigi penyebab macam-macam abses jaringan lunak dank erasc. Gigi untuk keperluan ortodonsiad. Gigi untuk keperluan prostodonsiae. Gigi dengan kelainan pertumbuhan :

Supernumerary Impaksi Malposisi

b. Gigi penyebab infeksi fokalc. Gigi dengan karies besar yang tidak dapat dirawat secara

konservasi

Page 9: Protap Gigi

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KLINIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/3 2010

Pada kasus infeksia. Keadaan umum membaikb. Tidak ada trismusc. Rasa sakit sudah mereda / hilangd. Seiring dijumpai adanya fistel atau bekas insisi oral (post abses

sub mukous) atau ekstra oral (abses subkutan)e. Ada gigi dengan karies profunda dengan sondasi (-)f. Intra oral : fistel multiple kadang-kadang ada sekuesterg. Gigi dengan karies profundah. Gigi goyangi. Ekstra oral : dapat pembengkakan, fistel multiple atau sekuester j. Konsul dari disiplin ilmu medis lain untuk fokus infeksi.Kasus non infeksi :Gigi dengan kelainan pertumbuhanSupernumerary :a. Ekstra oral : tidak ada kelainanb. Sakit (-)c. Intra oral : ada gigi berlebih dengan bentuk bervariasi seperti

kaninus atau premolar dengan ukuran kecilKadang-kadang intra oral tidak muncul a. Bila impaksi mungkin dijumpai adanya diastemab. Jumlah gigi tidak lengkapMalposisi :Sering pada M3 atau kanisus

Konsul dari bagian Prostodontia :Seringkali diperlukan pencabutan gigi premolar (sehat dan posisi normal) atau gigi malposisi, gigi impaksi.

Konsul dari bagian Prostodontia :Gigi dapat dalam keadaan supraklusi, infraklusi, tilting, goyang, menyulitkan path of insertion, dsb.

Konsul dari bagian Konservasi :Gigi dengan keadaan apeks dan periapikal yang masih baik tetapi karies terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk konservasi.

DIAGNOSIS BANDING -

Page 10: Protap Gigi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 3/3 2010

A. Pemeriksaan radiologis : Bila diperlukanB. Pemeriksaan laboratorium darah

KONSULTASI Bila diperlukan dengan : bidang penyakit dalam Penyakit kandungan Psikologi Psikiater Neurolog Bidang Penyakit Anak

PERALATAN a. Standar alat diagnostikb. Set eksodontia

TERAPI / TINDAKAN a. Antiseptik b. Anestesi localc. Pencabutand. Periksa kelengkapan gigi dan periksa sokete. Kompresi soket gigif. Temponadeg. Instruksi pasca ekstraksih. Bila perlu pemberian obat :

Antibiotika Analgetika Rubonatia

PERAWATAN RUMAH SAKIT

Rawat Jalan

LAMA PERAWATAN Jumlah kunjungan rawat jalan : 1 kali, 2-3 kali bila ada penyulitPENYULIT PENYAKIT / KELAINAN

a. Pendarahanb. Infeksic. Perforasi sinusd. Fraktur gigi / akar gigi / rahange. Laserasi jaringan lunak sekitar gigif. Alveolagiag. Luksasi TMJ

MASA PEMULIHAN Masa pemulihan pasca bedah bila tidak ada penyulit 3-7 hariPROGNOSIS Ad bonamTENAGA MEDIS Dokter gigi

Dokter gigi plus (dengan pendidikan tambahan)Dokter gigi Spesialis Bedah Mulut

KEBERHASILAN PERAWATAN

Penutup soket secara sempurna

Page 11: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.3

BEDAH DENTO ALVEOLAR

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

02

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana ,Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

Gigi Impaksi

Definisi : Impaksi gigi adalah gigi yang mengalami kesukaran / kegagalan erupsi yang disebabkan oleh malposisi, kekurangan tempat atau dihalang-halangi oleh gigi lain, tertutup tulang yang tebal dan/atau jaringan lunak disekitarnyaTanda-tanda Morfologi : Keluhan-keluhan atau komplikasi yang dapat ditimbilkan oleh gigi impaksi, diantaranya : Inflamasi, rasa sakit, terbentuknya kista, infeksi perikoronal, abses, esteomilitis, dll.Etiologi terbagi atas :a. Faktor Lokalb. Faktor Umum

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

KLASIFIKASI

Pada saatnya erupsi gigi yang bersangkutan tidak terlihat atau terlihat sebagian.

(Pell & Gregory dan menurut Winters)Gigi-gigi lain yang dapat empaksi adalah molar ketiga atas, premolar atas, premolar bawah, kaninus atas dan kaninus bawah

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

Ditentukan oleh foto rentogen : Foto periapikal, foto occlusal dan foto panoramic

KONSULTASI Neurologi

Page 12: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 2/2 2010

Odontektomi / odontotomia. Antiseptik intra dan eksta oralb. Anestesi blok, infiltrasic. Pembuatan flap jaringan lunakd. Pembuangan tulang sekitar gigi impaksie. Pengeluaran gigi impaksif. Pemberisihan dan penutupan lukag. Perawatan pasca bedah : antibiotika, analgetik, antiflamasi,

roburansia.h. Instruksi dan penjelasan pada pasieni. Kontrol dan buka jahitan.

TENAGA MEDIS Dokter gigi : Impaksi M3 Klasifikasi IADokter gigi plus : Implaksi M3 klasifikasi IIB dan gigi lain dalam posisi yang tidak sulitDokter gigi spesialis Bedah Mulut

PERALATAN DAN OBAT-OBATAN

Peralatan : Set standar diagnosticSet bedah minor

PERAWATAN Rawat JalanRawat inap bila dilakukan dengan bius umum

LAMA KUNJUNGAN / PERAWATAN

a. Rawat Jalan : 3 kali dalam waktu 7 – 10 harib. Rawat Inap : 1 – 3 hari ditambah 2 kali control rawat jalan

PENYULIT Pendarahan, infeksi, fragmen akar tertinggalFragmen akar terdorong ke dalam sinus maksilarisLesi N mandinularis, trauma gigi tetangga, LaserasiPerformasi sinus maksilaris, Fraktur rahang

MASA PEMULIHAN ± 1 bulanPROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Pengangkatan gigi impaksi tanpa komplikasi

Page 13: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.4

BEDAH DENTO ALVEOLAR

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

02

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

PATOFISIOLOGI

Alveolektomi pada Ekstosis

Eksostosis adalah tonjolan pada tulang alveolus pada maksila dan mandibula

Eksostosis ini dilakukan karena kerusakan tulang alveolar setelah pencabutan gigi

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Intra oral tampak tonjolan tulang tajam pada pros alveolaris ini bila ditekan akan terasa sakit.

Akibat proses pencabutanDIAGNOSIS BANDING Ostoema, torus palatinus/mandibulaPEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto DentalFoto occlusal

KONSULTASI Bag. Prostodontia

Page 14: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 2/2 2010

Alveolektomia. Isolasi daerah kerjab. Anastesi blok, infitrasi anastesic. Pembuatan flapd. Pembuangan / penghalusan tulange. Pembersihan tulang dan lukaf. Penutupan flap dan penjahitan

TENAGA MEDIS Dokter gigi Dokter gigi plus (kursus singkat Bedah Mulut)Dokter gigi spesialis

PERALATAN DAN OBAT-OBATAN

Peralatan : Satu set untuk alveolektomi

PERAWATAN Rawat JalanLAMA KUNJUNGAN / PERAWATAN

3 kali

PENYULIT -MASA PEMULIHAN 1 – 2PROGNOSIS Baik, control 1 bulanKEBERHASILAN PERAWATAN

Bentuk Alveol yang mendekati normal

Page 15: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.5

BEDAH DENTO ALVEOLAR

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

02

Halaman

1/3

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

Kelainan Periapikal

Adalah kelainan periapikal yang mencakup tulang, periodontal membrane tidak lebih dari sepertiga apical akar gigi, adanya granuloma pada ujung akar, adanya benda asing pada ujung akar, pengisian saluran akar yang berlebihan.Alveoloktomi adalah pemotongan akar gigi bagian apical terinfeksi dan pengkuretan, baik saluran jaringan nekrosis dan periapikal maupun jaringan meradang.

Page 16: Protap Gigi

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 2/3 2010

Anamnesa :a. Apakah pasien pernah menderita sakit gigi atau trauma pada

waktu yang lalub. Dengan menanyakan lamanya pemberangkatan hal ini akan

membedakan antara kista dan absesc. Pernahkah gigi tersebut dirawat oleh gigi dan beberapa kali

kunjungand. Perasaan sakite. Apakah pasien menderita penyakit umumnya yang lain

2. Inspeksi :a. Besarnya kariesb. Apakah sudah ada perawatan sebelumnyac. Apakah sudah ada perubahan warna pada gigi tersebutd. Posisi gigie. Ada poket dengan kedalaman poket lebih dari 2 mm,

tertunjuk sudah patologis3. Perkusi4. Palpasi5. Tes kegoyangan gigi

DIAGNOSIS BANDING Kista radikuler, kista periodontal, abses dento alveolar kronikaPEMERIKSAAN PENUNJANG

Rontgen foto : dental foto, occusal foto, panoramic

KONSULTASI Bagian Endodontik (konservasi)TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

-

TENAGA MEDIS Dokter gigi Dokter gigi plusDokter gigi spesialis

INSTITUSI Rumah sakit, puskesmas, klinik gigi, klinik pribadiPERALATAN DAN OBAT-OBATAN

Satu set alat pemeriksaan standar Alat perawatan saluran akar (endodomtic set)

PERAWATAN Rawat JalanLAMA KUNJUNGAN / PERAWATAN

5-7 hari dengan jumlah kunjungan 3 kali

PENYULIT -MASA PEMULIHAN Anak-anak kurang lebih 6 bulan

Orang dewasa 9 – 12 bulanPROGNOSIS Baik, control 3 bulan

Page 17: Protap Gigi

KEBERHASILAN PERAWATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 3/3 2010

Keluhan dan kelainan periapikal hilang

INFORMED CONSENT Lisan dan tulisan (lihat lampiran)

Page 18: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.6

BEDAH DENTO ALVEOLAR

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

02

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

Gigi dengan salah letak Gigi dengan rotasi Gigi diastema Gigi dengan transposisi Gigi terbenam dengan posisi abnormal

Adalah gigi yang terletak salah dalam tulang rahang ataupun dalam keadaan erupsi yangdapat dalam berbagai posisi Salah letak : gigi yang bererupsi bukan pada tempatnya Rotasi : gigi yang berputar pada tempatnya Diastema : gigi yang jarang karena sebab umum maupun lokal Transposisi : Gigi dengan letak tertukar dengan gigi

tetangganya Terbenam : gigi yang sudah waktunya erupsi tetapi terbenam

dalam tulang dan dapat dalam berbagai posisi

Page 19: Protap Gigi

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 2/2 2010

Terdapat daerah tidak bergigi Terdapat jarak antara insisivus sentral Berputarnya gigi Gigi yang bertukar tempat Dapat disertai neuralgi yang tidak diketahui penyebabnya Dapat disertai cefalgi yang tidak jelas sebabnya

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

Rontgen foto : dental foto, occusal foto, panoramic

KONSULTASI Konsultasi dengan Ortodontia dan ProstodontiaTERAPI / TINDAKANPROSEDUR

Transplantasi gigi Tindakan aseptic ekstra oral, intraoral Anastesi local Incisi Memisahkan jaringan mukosa dengan rasparatorium Preparasi daerah transpalansi Gigi donor diekluarkan dan dimasukkan ke dalam larutan NaCL

0,9% Flap dikembalikan dan dijahit ke tempat semula Transplantasi gigi Fiksasi dengan intra maksila

TENAGA MEDIS Dokter gigi spesialis bedah mulutINSTITUSI Rumah sakit, puskesmas, klinik gigiPERALATAN DAN OBAT-OBATAN

Peralatan : Alat-alat pemeriksaan standar (diagnosa set) Alat-alat bedah minor Alat-alat fiksasi

PERAWATAN Rawat JalanLAMA KUNJUNGAN / PERAWATAN

5 kali dalam waktu 3 bulan

PENYULIT Infeksi, mobilitas gigi tersebutMASA PEMULIHAN 6 bulan sampai 1 tahunPROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Perbaikan estesis dan fungsional gigi yang ditanam cekat

INFORMED CONSENT Lisan dan tulisan (lihat lampiran)

Page 20: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.7

INFEKSI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

02

Halaman

1/6

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

Infeksi Daerah Oromaksilofasial

Adalah masuk dan berkembang biaknya organisme pada/dalam tubuh dan menyebabkan penyakit melalui port d entrée yang merupakan locus minorus resistantiae.

Abses adalah akumulasi hasil proses surpurasi dalam suatu rongga non anatomi jaringan lunak tulang. Dalam jaringan lunak dibatasi oleh suatu membrane piogenik yang terdiri dari jaringan nekrotik, lekosit, makrofag dan debris.

Page 21: Protap Gigi

PATOFISIOLOGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 2/6 2010

Sumber infeksi di daerah oromaksilofasial dapat berasal dari gigi dan jaringan sekitarnya (dentogen) atau bukan dari gigi (non dentogen)

Dari gigi yang mengalami gangrene per continitatum, mikroorganisme dapat menyebar ke tulang, spesia fasialis, spesia parotis, spasia parafaringeal, jaringan ikat longgar dasar mulut, wajah dan leher, kulit gusi dan perikoronal, palatum, bukal, kelenjar ludah dan sendi rahang.

Infeksi sistemik dapat menjalar secara limfogen atau hematogen ke daerah Orfamaksilofasial missal : tuberkulosa, sifitis, kusta, herpes dan AIDS

Tergantung dari sifat jaringan yang terkena dan organisme penyebab infeksi, abses dapat bersifat difus atau terlokalisir

Menurut waktu dan terjadinya infeksi dapat terjadi secara akut dan kronis tergantung dari virulensi dan daya tahan tubuh

Infeksi di daerah oromaksilifasial dapat pula menjadi focus penyebaran ke bagian-bagian lain tubuh, yaitu :Faring, sinus paranalis, sinus cavernosis, rongga tengkorak, sendi-sendi, Sub acut Bacterial Endocarditis, gastro intestinalPenyakit mata : iridosiklitis, conjunctivitisPenyakit kulit : dermatitisPenyakit ginjal : nefritisPenyakit paru : bronchitis, pneumonia

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 3/6 2010

Page 22: Protap Gigi

KLASIFIKASI

Ditinjau dari asal infeksi di daerah Oromaksilofasial dapat dibedakan atas :A. Dentogen, yaitu yang berasal dari gigi

a. Mengenai jaringan keras1. Gigi : Pulpitis Tulang : Alveolitis, Osteomielitis 2. Sendi : TMJ, biasanya ekstra kapsuler dan merupakan

penjalaran dari M3 b. Mengenal Jaringan Lunak :

Jenis dan lokasi jaringan lunak yang dapat terkena adalah :1. Spasia curpus mandibularis : abses perimandibuler2. Spasia Submandibularis :

Abses Sublingual Abses Submental Abses SubmandibulerAngin Ludwig adalah infeksi yang meliputi spasia submandibuler secara bilateral, spasia submental dan sublingual

3. Spasia Masticalor : Abses Subtemporal Abses pterigomandibeler Abses masseter

4. Submukus5. Spasia parotis6. Spasia Parafaringeal7. Jaringan ikat longgar :

Fosa kanina Selulitis fasialis Selulitis mandibularis

8. Kelenjar : Sialadentis9. Rongga mulut : Gusi :

Abses ginggival /gum boil, perikoronal Periodontal Palatal Bukal

10. Periostitis 11. Subkutan

B. Non Dentogena. Jaringan keras : osteomielitis tuberkulosa, artitis sendi

rahangb. Jaringan lunak : kelenjar limpe :

Limfadentis tuberkulosa Limfadentis sifilitika

Page 23: Protap Gigi

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 4/6 2010

Mononukleosis infeksiosa Garmen measles Kelenjar ludah : Sialadochitis SialadochitisLidah : mikosisGusi

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Keadaan umum : Pada infeksi berat tanda-tanda vital : tensi, nadi, respiratori memburuk, suhu naik, pada septikemi kesadaran menurunInspeksi : Pembengkakan, kemerahan, fistula +/-, ulkus +/-, ekspresi wajah : lemah, sakitPalpasi : Batas pembengkakan difus, konsistensi lunak/keras, fluktuasi +/-, krepitasi +/-, nyeri tekan, suhu febris/afebris, limfadenopatiLokal : -gigi : karies +, sondasi-, perkusi +/-, tekan +, palpasi +, mobility +Disfungsi : - TMJ : trismusMenelan : disfagiaDiagnosa ditegakkan berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan tersebut di atas

DIAGNOSIS BANDING Kista : Klinis : perjalanan penyakit lebih lama simtom inflamasi tidak jelas tak ada respons terhadap antibiotikaRadiologis : batas lesi jelas, sangat lusenNeoplasma : perjalanan penyakit lebih lama

PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Pemeriksaan radiologist : Panoramic, dental, oklusal, eisler, schedel PA, waters view, TMJ

B. Pemeriksaan Lab : darah rutin : Hb, lekosit, eritrosit, diff. count, BSE, dan urin rutin

C. Bakteriologis : kultur, antibiogram

Page 24: Protap Gigi

KONSULTASI Pada beberapa keadaan konsultasi dilakukan dengan Spesialis bidang keahlian yang terkait :a. Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulutb. Dokter Spesialis Penyakit Dalamc. Dokter Spesialis Anakd. Dokter Spesialis Anestesie. Dokter Spesialis Syaraff. Dokter Spesialis Patologi Klinikg. Dokter Farmakilogi Klinik

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 5/6 2010

Terbagi atas : A. Kausatif atau definitivea. Lokal : drainase dengan insisi, ekstrasi, kuretase, sekuestomi,

eksplorasi, eksisib. Sistemik :

Perhatikan airway pada infeksi berat/sepsis/syok septic karena infeksi daerah oromaksilofasial

Antimikrobac. Sistematik :

Perhatikan airway pada infeksi berat/sepsis/syok septic karena infeksi daerah oromaksilofasial

AntimikrobaB.Simatomatis

a. Lokal : kompres hangat lembab (larutan asam borat = boor water), gargle

b. Sistemik : mengurangi pembengkakan : anti inflamasi, kotikosteroid, mengurangi nyeri : analgetik, memperbaiki KU : istirahat, nutrisi per enteral atau per oral

TENAGA MEDIS Dokter gigi : infeksi ringan – sedangDokter gigi plus Pelatihan Bedah Mulut : Infeksi ringan – sedangDokter gigi Spesialis Bedah Mulut – infeksi berat

INSTITUSI Rumah sakit, puskesmas, klinik gigiPERALATAN DAN OBAT-OBATAN

Alat-alat pemeriksaan standarAlat-alat bedah minor

PERAWATAN A. Rawat JalanPengobatan infeksi ringan sampai sedangPengobatan infeksi berat bila KU masih baik

B. Rawat Inap Perawatan infeksi berat 7 – 14 hari, bila ditambah tindakan bedah kuretase, nekrotomi, sekuestomi dapat mencapai 3 minggu

Page 25: Protap Gigi

LAMA KUNJUNGAN / PERAWATAN

Jumlah kunjungan rawat jalan s/d pembuangan kuasa 4 – 6 kaliJumlah rawat inap 7 – 21 hari

PENYULIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 6/6 2010

a. Septikemi b. Trombosis sinus : penyumbatan pada sinus venosusc. Miningitis dan ensefalitisd. Abses selubung karotis : dapat terus ke mediastinume. Infeksi pleuropulmonary : biasanya penjalaran dari abses

parafaring atau angina Ludwingf. Syok septicg. Adanya kelainan-kelainan sistematik yang menyertai

MASA PEMULIHAN Infeksi ringan-sedang setelah pembuangan kuasa 7 – 10 hariInfeksi berat dengan komplikasi sistematik 1 - 2 bulan

PROGNOSIS Ad bonam : bila infeksi belum meluasAd dubia : bila infeksi telah merusak sebagian jaringan keras dan lunakAd malam : bila kerusakan telah meliputi sebagian besar tulang rahang, ke bagian-bagian vital rongga tengkorak, leher dan dada dengan komplikasi sumbatan jalan nafas, intake (-) dan sepsis

KEBERHASILAN PERAWATAN

Gejala-gejala inflamasi hilangPenyembuhan

INFORMED CONSENT Tertulis, lihat lampiran

Page 26: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.8

KELAINAN KONGENITAL

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

02

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

TANDA MORFOLOGI

PATOFISIOLOGI

Frenum Labil AbnormalFrenum Lingualis Abnormal

Adalah frenum yang melekat dekat kea rah puncak alveolar

Perlekatan frenum mendekati puncak prosesus alveolaris sehingga mengganggu pertumbuhan gigi-gigi seri atau bila mengenai frenum lingualis mengganggu pergerakan lidah

Akibat dari perlekatan frenum yang rendah maka gigi seri atas menjadi jarang atau bila mengenai frenum linguas dapat mengganggu pengucapan/bicara. Etiologi tidak diketahui

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Gejala Klinis : Keluhan tidak adaIntra oral : bila bibir diangkat tampak frenum labi merentang dari bibir ke prosesus alveolaris, diastema antara kedua insisif sentral. Frenum ini ke arah palatinal membentuk raphe dan bersatu dengan papilla palatine bila mengenai frenum lingualis tampak pergerakan lidah terbatas.

Page 27: Protap Gigi

DIAGNOSIS BANDING -

PEMERIKSAAN PENUNJANG

No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 2/2 2010

Pemeriksaan radiologist : foto dental

KONSULTASI -TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

Frenektomi Penyuntikan infitrasi anestesi Frenum dijepit dengan 2 buah klem arteri, satu sejajar dengan

permukaan bibir/lidah, satu lagi tegak lurus yang pertama menempel pada tulang

Insisi sepanjang tepi luar kedua klem Penjahitan luka bekas insisi Raphe dan jaringan fibrosa pada interdental dibuang kemudian

ditutup dengan surgical packTENAGA MEDIS Dokter gigi spesialis Bedah Mulut

Dokter gigi umumINSTITUSI Rumah Sakit dan puskesmasPERALATAN DAN OBAT-OBATAN

a. Alat pemeriksaan standar (diagnostic set)b. Alat-alat bedah Minor

PERAWATAN RUMAH SAKIT

Rawat Jalan

LAMA PERAWATAN 1 mingguPENYULIT PENYAKIT / KELAINAN

-

MASA PEMULIHAN 1 – 2 mingguPROGNOSIS Ad BonamKEBERHASILAN PERAWATAN

Perbaikan kontur jaringan pendukung prostesa dan pelat ortodonti

INFORMED CONSENT Tertulis

Page 28: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.9

CEDERA DENTO - ALVEOLAR

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

02

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

PATOFISIOLOGI

KLASIFIKASI

Cedera Dento – Alveolar

Adalah hilangnya kontinuitas dari jaringan gigi dan/atau tulang alveolar yang dapat timbul bersamaan dengan gigi goyah, gigi malposisi bahkan gigi avulsiBenturan langsung/tidak langsung (trauma mekanis) pada gigi dan tulang alveolar sehingga dapat menimbulkan hilangnya kontinuitas jaringan gigi dan/atau tulang alveolar

1. Cedera dan fraktur gigi2. Fraktur dento-alveolar pada rahang atas3. Fraktur dento-alveolar pada rahang bawah

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Anamnesa : adanya riwayat trauma mekanisKlinis :1. Gigi Intruksi, ekstruksi, malposisi, gigi goyah/lukasi bahkan2. laserasi gusi dan mukosa3. edema dan hematoma

DIAGNOSIS BANDING Tidak adaPEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto periapikalFoto occlusalFoto panoramic

Page 29: Protap Gigi

KONSULTASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 2/2 2010

Bagian Neurologi dan Bedah Syaraf jika ditentukan gejala trauma kapitis.

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

a. Debridement (pembersihan luka atau pencuci luka), alveolektomi dan ekstrasi

b. Replantasi gigi yang avulsic. Reposisi dan fiksasi gigi yang malposisid. Intramaxillar wring (IMW) dengan atau tanpa archbare. Pemberian obat-obat :

Antibiotika Penghilang rasa nyeri : analgetika Mouth / oral rinsing (obat kumur)

TENAGA MEDIS Dokter gigi plus (Pelatih bedah mulut)Dokter gigi spesialis Bedah Mulut

INSTITUSI Rumah SakitPERALATAN DAN OBAT-OBATAN

c. Alat pemeriksaan standar (diagnostic set)d. Alat-alat bedah dasar Bedah Mulut Minore. Alat fiksasi dan immobilisasi fraktur

PERAWATAN RUMAH SAKIT

Rawat Jalan

LAMA PERAWATAN Kunjunga rawat jalan seminggu 1 kali selama 4 sampai 6 mingguPENYULIT PENYAKIT / KELAINAN

Pasien anak-anak atau orang tuaPasien dengan penyakit sistematikPasien dengan oral hygiene yang burukJika disertai fraktur tulang rahang, mandibula atau maksila

MASA PEMULIHAN Masa pemulihan beberapa minggu sampai beberapa bulanPROGNOSIS Ad bonam, jika masih dalam golde period, oral hygiene baik, pasien

masih berusia muda, tanpa penyakit sistematikAd malam jika terlambat mendapatkan pertolongan (lewat golden period), sehingga gigi terpaksa dicabut atau dilakukan alveolektomi.

KEBERHASILAN PERAWATAN

Penyembuhan luka sekitarnya, pengembalian gigi cekat, dalam alveoli

INFORMED CONSENT Lisan dan tertulis

Page 30: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.10

ORTODONTIK

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

02

Halaman

2/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

PATOFISIOLOGI

Kelainan fungsi Dentofasial

Maloklusi disebabkan karena kebiasaan buruk, antara lain kelainan penelanan, pernafasan mulut, mengisap jari, menggigit-gigit kuku, pinsil, dsb.

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Adanya gigi protrusi, palatum dalam, gigi rotasi, gigitan terbuka yang dapat diketahui dengan pemeriksaan pada gangguan pengunyahan, pengucapan, cara pernafasan, dan kelainan oklusi.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Model gigi2. Foto ekstra-oral dan intra-oral3. Sefalogram, panoramik dan foto Rontgen regional (bila

diperlukan)KONSULTASI Ahli THT : pada kebiasaan bernafas dengan mulut. Bila maloklusi

berlanjut ke Ortodontis.

Page 31: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 2/2 2010

Dapat dicoba secara edukatif. Bila tidak dapat, dibuatkan alat-alat sesuai kebutuhan, menggunakan alat khusus.1. Kelainan penelanan dapat diatasi/dicoba secara edukatif atau

dengan perlatihan menelan secara fisiologis. Dilakukan dengan meletakkan cincin karet diujung lidah, tekan kearah palatum.

2. Kebiasaan buruk lidah, bibir, jari tangan diatasi dengan menggunakan tounge crib, lip-bumper lepasan/cekat, alat pada jari.

3. Kebiasaan bernafas melalui mulut diatasi dengan pelatihan nafas dengan oral-screen

TENAGA MEDIS 1. Dokter gigi 2. Pedodontis3. Ortodontis

PERALATAN DAN OBAT-OBATAN

1. Alat standar orto2. Alat pembuatan model3. Alat standar pemrosesan akrilik resin4. Bahan-bahan alat lepasan/alat cekat

PERAWATAN Rawat JalanPENYULIT 1. Pasien sering tidak menyadari kebiasaan buruk

2. Pasien tidak kooperatifPROGNOSIS Baik, bila diatasi pada periode gigi sulung, dapat mencegah terjadinya

maloklusi. Bila periode gigi permanent sudah erupsi, lebih sulit, dan telah terjadi maloklusi, mungkin terjadi maloklusi yang lebih parah.

KEBERHASILAN PERAWATAN

Fungsi kembali normal

Page 32: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.11

KONSERVASI GIGI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

02

Halaman

2/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

PATOFISIOLOGI

KARIES1. Karies email dengan kavitas2. Karies mencapai dentin dengan kavitas3. Kavitas pada semen/karies akar gigi

1. Karies yang terjadi pada email sebagai lanjutan karies dini yang lapisan permukaannya rusak

2. Karies yang sudah berkembang mencapai dentin3. Karies yang umumnya terjadi pada individu umur 35 th keatas

yang disebabkan oelh resesi gigi/terbukanya semen.

Bergantung pada keparahan proses kerusakan

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Jika akut disertai rasa ngilu, jika kronis umumnya tidak ada rasa ngilu.Pemeeriksaan dengan alat standar

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Rontgen untuk memperkirakan kedalaman karies yang telah terbentuk

KONSULTASI -

Page 33: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 02 2/2 2010

Bergantung pada lokasi karies email :1. Jika mengganggu estetika ditumpat2. Jika tdak mengganggu :

a. Recontouring, poles, ulas fluorBila dentin yang menutup pulpa sudah tipis :1. Pulp capping indrek, ekskavasi jaringan karies, berikan pelapis

dentin Ca(OH)2

Bergantung kedalam kavitas(sesuai dengan klasifikasi Billings) : Poles dan ulas dengan Fluor Recontouring, poles dan ulas Fluor Tumpatan Perawatan endodontik dan tumpatan.Semua yang dilakukan harus disertai edukasi pasien dan kosul diet.

TENAGA MEDIS Drg. Umum Drg. Spesialis Konservasi Gigi

INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A1. Rumah Sakit tipe B2. Rumah Sakit tipe C3. Puskesmas4. Poliklinik gigi/swasta

PERALATAN DAN OBAT-OBATAN

Dental unit lengkap alat, alat pemeriksaan standar, bor untuk preparasi, bahan pelapis dentin bahan pulp capping,bahan tumpat (bergabung letak dan macam giginya amalgam, resin komposit, ionomer gelas, kompomer, larutan fluor)

PERAWATAN RUMAH SAKIT RAWAT JALAN

-

LAMA PERAWATAN 1 – 2 kunjunganPENYULIT -MASA PEMULIHAN 1. Segera setelah dirawat

2. Untuk pulp capping dan perawatan endodontik perlu pemeriksaan ulang secara periodic

PROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

1. Pulp capping, klinis tidak ada keluhan, radiografik foto roentgen tebentuk reparative dentin

2. Perawatan endodontik, klinis tidak ada keluhan, radiografik, pariapeks normal

INFORMED CONSENT Lisan

Page 34: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.12

KONSERVASI GIGI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

Dentin hipersensitif

Peningkatan sensitifitas akibat terbukanya dentin

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Sakit tajam sebentar bila kena rangsang termis atau taktil

DIAGNOSIS BANDING Pulpa hiperemiPEMERIKSAAN PENUNJANG

-

KONSULTASI -TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

Penutupan dentin, bergantung pada kedalaman dan cacatnya pada dentin, bisa dilakukan pelapisan atau restorasiBergantung keparahan dan kedalaman cacat pada dentin, anjuran penggunaan pasta gigi khusus, pengulasan dengan lar fluor, penumpatan

TENAGA MEDIS Drg. Umum Drg. Spesialis Konservasi Gigi

INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A2. Rumah Sakit tipe B3. Rumah Sakit tipe C4. Poliklinik gigi/swasta

Page 35: Protap Gigi

PERALATAN DAN OBAT-OBATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

Dental unit lengkap alat, alat pemeriksaan lengkap, kapas gulung, kapas butir, bahan pelapis Ca(OH)2 serta bahan tumpatan amalgam, resin komposit, atau ionomer gelas

PERAWATAN RUMAH SAKIT RAWAT JALAN

-

LAMA PERAWATAN Bergantung keparahan sensitifitasnyaPENYULIT -MASA PEMULIHAN Segera setelah dilakukan perawatanPROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Keluhan hilang

INFORMED CONSENT Lisan

Page 36: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.13

KONSERVASI GIGI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

02

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

PATOFISIOLOGI

Pulpitis reversibel/Pulpitis awal/Pulpitis hipermi

Radang pulpa ringan sampai sedang akibat rangsang, radang dapat sembuh setelah rangsang dihilangkan.

Pulpitis awal dapat terjadi karena karies dalam, trauma, tumpatan resin komposit / amalgam / ionomer gelas. Gambaran mikroskopis ditandai oleh lapisan odontoblas rusak, vasodilatasi, udem, sel radang kronis, kadang sel radang akut

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Nyeri tajam terjadi tetapi tidak spontan, tidak terus menerus. Nyeri hilang setelah rangsangan hilang berupa panas/dingin, asam/manis. Rangsangan dingin lebih nyeri daripada panas.

DIAGNOSIS BANDING Pulpitis akut, Pulpitis kronisPEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan vitalitas pulpa dan radiografik

KONSULTASI -TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

Menghilangkan penyebabTumpatan tetap dengan basis semen gelas ionomer. Bila kavitas dalam diberi pelapis Cs(OH) atau Pulp capping indirek dan ditumpat tetap.

TENAGA MEDIS Drg. Umum Drg. Spesialis Konservasi Gigi

Page 37: Protap Gigi

INSTITUSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

1. Rumah Sakit tipe A2. Rumah Sakit tipe B3. Rumah Sakit tipe C4. Puskesmas5. Poliklinik gigi/swasta

PERALATAN DAN OBAT-OBATAN

Unit gigi lengkap, alat diagnosis lengkap, alat dan bahan penumpatan lengkap

PERAWATAN RUMAH SAKIT RAWAT JALAN

-

LAMA PERAWATAN 1 (satu) kali berkunjungPENYULIT Pada penentuan diagnosis yang meragukan. Pulpitis reversibel/awal

yang mendekati pulpitis ireverbel/pulpitis sedangMASA PEMULIHAN 1-4 mingguPROGNOSIS Baik bagi gigi dewasa mudaKEBERHASILAN PERAWATAN

Gigi sehat, tidak ada keluhan spontan dan tidak sensitive terhadap perubahan suhu

INFORMED CONSENT Secara Lisan

Page 38: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.14

KONSERVASI GIGI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/3

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

PATOFISIOLOGI

Pulpitis / pulpitis ireversibel

Radang pulpa yang ringan (baru terjadi) atau yang berlangsung lama, ditandai nyeri spontan terutama kena rangsang dingin.

Radang pulpa akut akibat proses karies yang lama. Kerusakan jaringan pulpa mengakibatkan gangguan system mikrosirkulasi pulpa yang berakibat udem, syaraf tertekan dan menimbulkan nyeri hebat.

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Nyeri tajam, menyengat, berlangsung cepat, dapat hilang dan timbul kembali secara spontan, serta secara terus-menerus. Nyeri timbul akibat perubahan temperature. Terutama dingin, manis dan asam. Kavitas dalam mencapai pulpa atau karies dibawah tumpatan lama.Dilakukan anamnesis, klinis, visual dan vitalitas

DIAGNOSIS BANDING Pulpitis awal/reversibel, bedanya pada symptom nyeri spontanPEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Rontgen dan Vitaliteser

KONSULTASI -

Page 39: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/3 2010

Perawatan endodontik disesuaikan dengan keadaan gigi, yaitu gigi apeks terbuka dan gigi apeks tertutup. Pada dewasa muda dengan pulpitis ringan dilakukan Pulpotomi (Ca(OH)2 dan pada pulpitis yang berlangsung lama dilakukan Pulpotomi formoeresol menunggu apeksogenesis. Pada gigi dewasa dengan perawatan saluran akar dan dilanjutkan restorasi yang sesuai.1a. Pulpotomi Ca(OH) 2

Anestesi, isolasi (rubberdam), desinfeksi gigi, preparasi kavitas, pembukaan atap pulpa, pulpatomi dengan ekskavator tajam, penghentian perdarahan, aplikasi Ca(OH)2 sementasi dengan aplikasi pasta ZnOE dan tumpatan tetap.

b. Pulpotomi formocresol Anastesi, isolasi (rubberdam), disinfeksi gigi, dengan kavatis,

pembukaan atap pulpa, pulpotomi dengan ekskavator tajam, perdarahan ditekan dengan kapas dibasahi formocresol, aplikasi pasta ZnOE pada dasar kavitas, tumpatan tetap.

2. Pulpektomi dan perawatan saluran akar Anastesi, pengukuran panjang kerja, preparasi kavitas,

pembukaan atap pulpa, pulpotomi pulpa dengan ekskavator tajam, perdarahan ditekan dengan kapas steril, preparasi ruang pulpa, ekstirpasi pulpa, pembentukan saluran akar dengan paper point, pengobatan saluran akar dengan ChKM. Pada kunjungan berikutnya pengisian saluran akar dengan guttap point dan sialer (bergantung kondisi)

Tumpatan tetap dengan onlay post core, Crown, dengan basis ZnOE atau resin komposit (bergantung sisa/keadaan jaringan keras gigi)

TENAGA MEDIS Drg. Spesialis Konservasi GigiINSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A

2. Rumah Sakit tipe B3. Rumah Sakit tipe C4. Poliklinik gigi/swasta

PERALATAN DAN BAHAN

Unit gigi lengkap. Alat diagnosis lengkap, alat dan bahan untuk perawatan endodontik lengkap (cairan irigasi, desinfektan, paper point, kapas steril, guttap point, root canal sealer, tumpatan sementara dan tumpatan tetap)Obat-obatan Pulpotomi Ca(OH) 2 dan Formocresol

PERAWATAN RUMAH SAKIT RAWAT JALAN

-

Page 40: Protap Gigi

LAMA PERAWATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 3/3 2010

2 – 3 kali kunjungan, bergantung derajad kesulitanPENYULIT Pada tindakan pulpektomi bila saluran akar gigi terlalu bengkok,

atau sempit/buntu, letak gigi terlalu distal dan apeks lebar.MASA PEMULIHAN Bergantung daya tahan jaringan, pemulihan pertama 3 bulan.

Evaluasi perlu dilakukan secara periodicPROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Nyeri hilang segera setelah perawatan1. Kesembuhan Pulpoktomi Ca(OH)2

Jaringan pulpa yang berkontak langsung dengan mengalami nekrosis superficial, dibawahnya akan terbentuk jembatan dentin dan terjadi apekso-genesis

2. Kesembuhan pulpotomi FormocresolTerjadinya apeksogenesis jaringan pulpa yang berkontak dengan Formocresol, dibawahnya mengalami degenerasi, selebihnya masih vital yang meneruskan proses pembentukan akar gigi

3. Kesembuhan pulpektomi Klinis tidak ada keluhan dan pada pemeriksaan Foto rontgenlogis tidak ada kelainan periapikal

INFORMED CONSENT Tertulis

Page 41: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.15

KONSERVASI GIGI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI / BATASAN MORFOLOGI

PATOFISIOLOGI

Pulpitis Irreversibel akut

Radang pulpa lama ditandai dengan rasa nyeri akut spontan setelah terjadinya/terbentuknya eksudat/mikroabses di dalam pulpa

Radang pulpa akut akibat proses karies yang berlanjut dan berlangsung lama. Kerusakan pulpa menyebabkan gangguan mikrosirkulasi pulpa dan terjadi udem dan mikroabses dalam pulpa.

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Nyeri tajam yang berlangsung terus menerus menjalar ke belakang telinga. Penderita tidak dapat menunjukkan gigi yang sakit. Kavitas terlihat dalam dan tertutup sisa makanan atau tumpatan. Pulpa terbuka dan masih vital.

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

Radiografik

KONSULTASI -

Page 42: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

1. Pada akar tunggal, langsung dilakukan perawatan saluran akar. Pada akar ganda dilakukan anestesi, pulpotomi dan ekstirpasi jaringan pulpa untuk meredakan meredakan egenol dan ditumpat sementara. Jika waktunya memungkinkan diteruskan dengan perawatan saluran akar.

2. Pada apeks yang lebar atau terbuka, dilakukan pulpotomi darurat da pada kunjungan berikutnya dilakukan Pulpotomi formokresol

TENAGA MEDIS Drg. Umum dan drg. Spesialis Konservasi Gigi (untuk kasus sulit)INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A

2. Rumah Sakit tipe B3. Rumah Sakit tipe C4. Poliklinik gigi/swasta

PERALATAN DAN BAHAN

Idem

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN 1 kali kunjungan pada pulpotomi darurat3 – 4 kali kunjungan untuk perawatan saluran akar

PENYULIT Letak gigi, pembukaan mulut penderita, kooperasi penderita, apeks yang terbuka

MASA PEMULIHAN Segera setelah pulpotomi darurat.Pada perawatan saluran akar : 1 minggu setelah pengisian diikuti evaluasi secara periodik.

PROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Klinis tidak ada keluhan baik secara spontan dengan rangsangan. Gambaran Foto rontgen logik periapeks normal.

INFORMED CONSENT Tertulis

Page 43: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.16

KONSERVASI GIGI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Nekrosis pulpa / Gangren Pulpa

Kematian jaringan pulpa sebagian / seluruhnya sebagai kelanjutan proses karies atau trauma

Kematian jaringan pulpa dengan atau tanpa kehancuran jaringan pulpa.

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Tidak ada symptom sakit. Tanda klinis yang sering ditemui adalah jaringan pulpa mati, perubahan warna gigi, translusensi gigi berkurang. Pada nekrosis sebagian bereaksi terhadap rangsangan panas. Pada nekrosis total keadaan jaringan periapeks normal / sedikit meradang sehingga pada tekanan atau perkusi kadang-kadang normal / peka. Nekrosis koagulasi dulu disebut nekrosis steril, ditandai oleh jaringan pulpa yang mengeras dan tidak berbau. Pada nekrosis liquefaksi / gangren pulpa, jaringan pulpa lisis dan berbau busuk.Pemeriksaan klinis vitalitas gigi dan foto rontgen penting dilakukan.

DIAGNOSIS BANDING Degenerasi PulpaPEMERIKSAAN PENUNJANG

Vitalitester, eksplorer dan radiografik

KONSULTASI -

Page 44: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

Perawatan saluran akar dan restorasi idem.Bila apeks gigi lebar / terbuka dilakukan perawatan apeksifikasi. Setelah preparasi selesai, saluran akar diisi dengan Ca(OH)2 sampai 1-2 mm dari ujung akar dan ditumpat tetap. Evaluasi secara berkala 3-6 bulan sampai terjadi penutupan apeks (pemeriksaan radiografik)

TENAGA MEDIS Drg. Umum (untuk akar dan tanpa komplikasi) dan drg. Spesialis Konservasi Gigi

INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A2. Rumah Sakit tipe B3. Rumah Sakit tipe C4. Poliklinik gigi/swasta

PERALATAN DAN BAHAN

Idem

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN Bergantung kasus terbuka-tidaknya apeks gigi atau ada tidaknya kelainan periapikal

PENYULIT Saluran akar yang sempit atau bengkokMASA PEMULIHAN Dimulai 1 minggu sampai 6 bulan setelah perawatan (bergantung

kasus). Evaluasi setelah 6 bulan, 1 tahun hingga 2 tahunPROGNOSIS -KEBERHASILAN PERAWATAN

Secara klinis tidak ada gejala rasa sakit.Gambaran radiografik periapeks normal. Bila sebelum perawatan ada kelainan periapekal maka kelainan tersebut mengecil atau menetap. Jika apeks terbuka, setelah perawatan akan menutup oleh jaringan keras dengan berbagai tipe penutupan.

INFORMED CONSENT Secara lisan.

Page 45: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.17

KONSERVASI GIGI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Abses periapeks akut dan Abses periapeks kronis

Abses yang masih terlokalisir di dalam alveolar atau terjadi penjalaran kea rah sub mukosa

Abses periapeks sebagai lanjutan proses kematian pulpa dan menimbilkan rasa sakit karena tekanan abses tersebut

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Pembengkakan, abses yang terjadi di daerah akar gigi nekrosis dan dapat menimbulkan gejala demam.Pada pemeriksaan palpasi dan perkusi terasa sakit

DIAGNOSIS BANDING Kista atau granulomaPEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto roentgen dan vitalitester

KONSULTASI -

Page 46: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

1. Bila terjadi fluktuasi/abses selain dilakukan pembukaan kamar pulpa untuk drainase dari saluran akar, juga dilakukan insisi. Jika apeks sempit atau tertutup sehingga drainase kurang baik maka dilakukan tindakan ‘overinstrumentation’ dan tidak lebih dari 1 mm dari apeks gigi dengan nomor alat #25

2. Pembukaan kamar pulpa, pembersihan saluran akar, drainase, irigasi, pemberian obat dan ditutup sementara

3. Bila apeks lebar, kamar pulpa dibuka, preparasi saluran akar, irigasi, keringkan dan saluran akar diisi dengan Ca(OH)2 hingga 1 mm sebelum apeks. Setelah 1 minggu Ca(OH)2 yang baru. Kemudian ditutup dengan tumpatan tetap. Evaluasi dilakukan setelah 3-6 bulan hingga terbentuknya penutupan apeks. Selanjutnya perawatan saluran akar dapat dilakukan dengan semestinya

TENAGA MEDIS drg. Spesialis Konservasi Gigi INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A

2. Rumah Sakit tipe B3. Rumah Sakit tipe C4. Poliklinik gigi/swasta

PERALATAN DAN BAHAN

Unit gigi lengkap, alat pemeriksaan lengkap, alat bedah minor, foto roentgen, anti septic, antibiotic, sedative, kain kasa, rebber sheet, alat endodontik lengkap, Ca(OH) 2 dan tumpatan tetap

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN Bergantung luasnya abses dan kerusakannya 4 -6 kali kunjunganPENYULIT Penyakit umum bila ada dan anatomi gigiMASA PEMULIHAN 1 minggu / 1-3 bulan

Dilanjutkan dengan evaluasi secara periodic 6 bulan hingga 1-2 tahun

PROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Klinis tidak ada keluhan secara spontan maupun dengan rangsangan. Gambaran radiografik periaprks normal

INFORMED CONSENT Secara tertulis

Page 47: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.18

KONSERVASI GIGI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Kelainan jaringan periodontal : Yang luas pada salah satu akar (Granuloma apikalis) Kelainan furkasi yang luas

Kelainan periodontal akibat penjalaran kelainan pulpa

Kerusakan jaringan periodontal akibat kematian jaringan pulpa

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Kadang ada rasa sakit bias akut/spontan atau tidakGigi dengan karies profunda dan pulpa nekrosisGigi dapat goyang atau tidak

DIAGNOSIS BANDING Abses PeriapeksPEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto roentgen dan vetalitester

KONSULTASI Kalau tidak sembuh dengan perawatan endodontik dilakukan perawatan periodontik

Page 48: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

1. Perawatan saluran akar saja2. Perawatan saluran akar dan tindakan bedah, bergantung

keparahannya. Tindakan bedah yang dilakukan dapat di kuret saja, separasi/hemiseksi atau amputasi akar giggi. Isolasi daerah kerja, preparasi kavitas, preparasi saluran akar, pengisian, insisi, penutupan akar yang dibuang, pemotongan akar/amputasi, penutupan flap dan penjahitan. Setelah 1 minggu control dan pembukaan jahitan.Pembuatan mahkota pasak setelah sembuh

TENAGA MEDIS drg. Spesialis Konservasi Gigi INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A

2. Rumah Sakit tipe B3. Rumah Sakit tipe C4. Poliklinik gigi/swasta

PERALATAN DAN BAHAN

Unit gigi lengkap, alat pemeriksaan lengkap, alat bedah minor, foto roentgen, anti septic, antibiotic, sedative, kain kasa, rubber sheet, bor tulang, alat endodontik lengkap, peripak

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN Pada perawatan saluran akar, 1 kali kunjungan, jika meliputi tindakan bedah, lebih dari 4-6 kali kunjungan.Kontrol dilakukan 6 bulan hingga 2 tahun berikutnya.

PENYULIT Anatomi akar gigi, luas kerusakan jaringan perio-dontal dan letak gigi

MASA PEMULIHAN Perawatan saluran akar, 1 minggu setelah pengisian.Perawatan yang meliputi jaringan periodontal 3-6 bulan.

PROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Baik

INFORMED CONSENT Secara tertulis

Page 49: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.19

KONSERVASI GIGI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Fraktur korona / mahkotaa. Tanpa komplikasib. Dengan komplikasi

Patahnya korona karena trauma, tanpa komplikasi ruang pulpa tertutup, dengan komplikasi pulpa terbuka

Tidak ada gejala atau rasa sakit jika dentin/pulpa terbuka

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Visual, vitalitas pulpa, radiografik

DIAGNOSIS BANDING Pulpa hipermi / PulpitisPEMERIKSAAN PENUNJANG

Radiologik

KONSULTASI -TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

Bergantung pada hilangnya jaringan keras :1. Email saja : diasah atau ditumpat resin komposit2. Sampai dentin : diberi pelapis dan ditumpat dengan resin

komposit3. Pulpa terbuka : bergantung besar dan lama keterpaparannya dan

usia gigi, bias pulp capping atau pulpektomi perawatan saluran akar, dan dilanjutkan restorasi yang sesuai

Page 50: Protap Gigi

TENAGA MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

drg. Umum (jika tanpa komplikasi) drg. Spesialis Konservasi Gigi

INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A2. Rumah Sakit tipe B3. Rumah Sakit tipe C4. Poliklinik gigi/swasta

PERALATAN DAN BAHAN

Peralatan lengkap : Dental unit, alat diagnosis, alat penumpatan, alat endodontikBahan untuk pelapis, pulp capping, dan tumpatan bahan-bahan untuk perawatan saluran akar

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN Bergantung keparahan dan komplikasinya, 1-4 kali kunjunganPENYULIT Kooperasi pasien kerena factor umur dan keadaan umum penderitaMASA PEMULIHAN Bergantung perawatan yang dilakukan, 1-4 mingguPROGNOSIS Bergantung besarnya trauma, dan perawatan yang dilakukan dan

usia gigiKEBERHASILAN PERAWATAN

Pasien puas, gigi utuh kembali, pulpa tetap vital ( untuk pulp capping ), jaringan periapeks tidak ada kelainan

INFORMED CONSENT Secara lisan

Page 51: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.20

KONSERVASI GIGI

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Fraktur yang meliputi korona akara. Tanpa komplikasib. Dengan komplikasi

Patahnya gigi yang melibatkan korona dan akar, tanpa komplikasi jika pulpa tidak terbuka dan dengan komplikasi jika pulpa terbuka

-

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Rasa ngilu / sakit karena pulpa terbukaPemeriksaan visual dan vitalitas gigi

DIAGNOSIS BANDING Pulpitis dan periodontitisPEMERIKSAAN PENUNJANG

Radiologis

KONSULTASI -TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

Bergantung keterlibatan akar, didahului tindakan gingivoplasti. Jika tanpa komplikasi ditumpat resin dengan diberi pelapis atau pulp capping, jika terjadi perwatan saluran akar dan restorasi.

TENAGA MEDIS drg. Spesialis Konservasi Gigi

Page 52: Protap Gigi

INSTITUSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

1. Rumah Sakit tipe A2. Rumah Sakit tipe B3. Rumah Sakit tipe C4. Poliklinik gigi/swasta

PERALATAN DAN BAHAN

Peralatan lengkap : Dental unit, alat diagnosis, alat penumpatan, alat endodontikBahan untuk pelapis, pulp capping, dan tumpatan bahan-bahan untuk perawatan saluran akar

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN Bergantung keparahan, 1-3 kali kunjunganPENYULIT Kooperasi pasien dan macam gigi yang terkenaMASA PEMULIHAN Bergantung perawatan yang dilakukan, 1-4 mingguPROGNOSIS Bergantung hilangnya jaringan keras gigi, besarnya trauma, dan

perawatan yang dilakukanKEBERHASILAN PERAWATAN

Pulpa tetap vital (untuk tanpa komplikasi), jaringan periapeks tidak ada kelainan. Gigi berfungsi normal

INFORMED CONSENT Secara lisan / tertulis

Page 53: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.21

GIGI TIRUAN LENGKAP AKRILIK

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/3

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Kehilangan semua gigi tanpa kelainan

Anodonsia total tanpa kelainan

-

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Gangguan estetik, pengunyahan dan fonetik

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

-

KONSULTASI -

Page 54: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/3 2010

Gigi tiruan lengkap akrilik1. Anamnesa dan pemeriksaan objektif2. Diagnosa & prognosa3. Pencetakan anatomis & fisiologis sesuai kasus4. Rencana perawatan / disain5. Penetuan hubungan rahang6. Pemasangan di articulator7. Uji coba estetik8. Uji coba gigi tiruan9. Penyelesaian gigi tiruan10. Pemasangan gigi tiruan11. Penyesuaian Gigi

tiruan lengkap kerangka logam.TENAGA MEDIS 1. Dokter gigi Spesialis Prosto

2. Dokter GigiINSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A, B, C, D

2. Klinik Pendidikan3. Praktek swasta

PERALATAN DAN BAHAN

BAHAN / OBAT

1. Alat diagnostic standar2. Sendok cetak khusus untuk rahang tak bergigi3. Fox Plane4. Artikulator tipe rata-rata / adjustable5. Alat laboratorium prosto

1. Bahan cetak & bahan model2. Lilin model & shellac base plate3. Akrilik resin4. Kertas artikulasi

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN 6 kunjunganPENYULIT XerostomiaMASA PEMULIHAN 3 – 4 mingguPROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

1. Pengembalian fungsi stomatognatik2. Tidak ada rasa sakit3. Tidak merusak jaringan penyangga dalam waktu kurang dari 3

tahun

Page 55: Protap Gigi

INFORMED CONSENT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 3/3 2010

Lisan.

Page 56: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.22

GIGI TIRUAN SEBAGIAN KERANGKA LOGAM

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/3

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Kehilangan gigi sebagian

Kehilangan beberapa gigi dan oklusi masih fix / semifix

-

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Gangguan estetik, pengunyahan dan fonetik

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

-

KONSULTASI -

Page 57: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/3 2010

Gigi tiruan sebagian kerangka logam1. Anamnesa dan pemeriksaan objektif2. Diagnosa & prognosa3. Pencetakan & pembuatan model diagnostik4. Pola perencanaan5. Persiapan mulut6. Pencetakan & pembuatan model kerja7. Pembuatan kerangka logam8. Uji coba kerangka logam9. Penentuan hubungan rahang10. Penyusunan gigi, uji coba, penyelesaian gigi tiruan11. Pemasangan gigi tiruan12. Penyesuaian

TENAGA MEDIS 1. Dokter gigi Spesialis Prosto2. Dokter Gigi

INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A, B, C, D2. Klinik Pendidikan3. Praktek swasta

PERALATAN DAN BAHAN

BAHAN / OBAT

1. Alat diagnostic standar2. Alat untuk persiapan mulut3. Sendok cetak 4. Surveyor5. Alat preparasi high speed / konvensional6. Artikulator tipe rata-rata 7. Alat laboratorium teknik frame denture

1. Bahan cetak & bahan model2. Macam – macam lilin model / cor3. Bahan – bahan untuk lab Frame denture4. Akrilik resin5. Pasta pencatat tekanan6. Kertas artikulasi

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN 4 kunjunganPENYULIT -MASA PEMULIHAN 1 – 2 mingguPROGNOSIS Baik

Page 58: Protap Gigi

KEBERHASILAN PERAWATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 3/3 2010

1. Memenuhi fungsi gigi tiruan2. Tidak ada rasa sakit

INFORMED CONSENT Lisan.

Page 59: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.23

GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN AKRILIK

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Gigi tanggal akibat kecelakaan, ekstraksi, penyakit Periodontal

Kehilangan beberapa gigi dan oklusi masih fix / semifix

-

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Gangguan estetik, pengunyahan dan fonetik

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

-

KONSULTASI -

Page 60: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik 1. Anamnesa dan pemeriksaan objektif2. Diagnosa & prognosa3. Persiapan mulut4. Rencana perawatan5. Pencetakan & pembuatan model 6. Penentuan hubungan rahang7. Penyusunan gigi8. Uji coba gigi tiruan9. Penyelesaian gigi tiruan10. Pemasangan gigi tiruan11. Penyesuaian

TENAGA MEDIS 1. Dokter gigi Spesialis Prosto2. Dokter Gigi

INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A, B, C, D2. Klinik Pendidikan3. Praktek swasta

PERALATAN DAN BAHAN

BAHAN / OBAT

1. Alat diagnostic standar2. Scaller, alat & bahan tambal, alat ekstraksi3. Sendok cetak 4. Surveyor5. Artikulator tipe rata-rata 6. Alat laboratorium prosto

1. Bahan cetak & bahan model2. Lilin model3. Akrilik resin4. Kertas artikulasi

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN 4 kunjunganPENYULIT -MASA PEMULIHAN 1 – 2 mingguPROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

1. Memenuhi fungsi gigi tiruan2. Tidak ada rasa sakit

INFORMED CONSENT Lisan.

Page 61: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.24

REPARASI GIGI TIRUAN

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Gigi tiruan patah

Diskontinyu gigi tiruan

-

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Gangguan fungsi

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

-

KONSULTASI -TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

Reparasi gigi tiruan 1. Anamnesa dan pemeriksaan objektif2. Reposisi3. Pembuatan basis4. Penyelesaian di laboratorium5. Pemasangan gigi tiruan6. Penyesuaian

TENAGA MEDIS 1. Dokter gigi Spesialis Prosto2. Dokter Gigi

Page 62: Protap Gigi

INSTITUSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

1. Rumah Sakit tipe A, B, C, D2. Klinik Pendidikan3. Praktek swasta

PERALATAN DAN BAHAN

BAHAN / OBAT

1. Alat diagnostic standar2. Alat laboratorium prosto

1. Gips2. Lilin model3. Lilin perekat (sticky wax)4. Akrilik resin

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN 2 kunjunganPENYULIT -MASA PEMULIHAN 1 – 2 mingguPROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Fungsi dan estetik baik

INFORMED CONSENT Lisan.

Page 63: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.25

RELINE / REBASE

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Gigi tiruan longgar / rusak

Gigi tiruan longgar

-

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Gigi tiruan longgar / rusak dan tidak dapat digunakan

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

-

KONSULTASI -TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

Relining / Rebasing1. Anamnesa dan pemeriksaan objektif2. Pencetakan dengan gigi tiruan sebagai sendok cetak3. Penyelesaian gigi tiruan4. Pemasangan gigi tiruan5. Penyesuaian

TENAGA MEDIS 1. Dokter gigi Spesialis Prosto2. Dokter Gigi

INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A, B, C, D2. Klinik Pendidikan3. Praktek swasta

Page 64: Protap Gigi

PERALATAN DAN BAHAN

BAHAN / OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

1. Alat diagnostic standar2. Artikulator tipe rata-rata3. Alat laboratorium prosto

1. Bahan cetak & bahan model2. Akrilik resin3. Kertas artikulasi

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN 4 kunjunganPENYULIT -MASA PEMULIHAN 2 - 3 mingguPROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

1. Gigi tiruan tidak longgar2. Tidak ada rasa sakit

INFORMED CONSENT Lisan.

Page 65: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.26

MAHKOTA PASAK

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Gigi yang sudah dirawat endodontik

Gigi / akar gigi post perawatan endodontik

-

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Gigi non vital tanpa kelainan periodontal / periapikal

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan roentgen foto

KONSULTASI Periodontis, konservasiTERAPI / TINDAKANPROSEDUR

Mahkota pasak (Dowel crown)1. Anamnesa dan pemeriksaan objektif2. Diagnosa dan prognosa3. Rencana perawatan4. Preparasi5. Pola lilin6. Pembuatan pasak inti di laboratorium prosto7. Pemasangan pasak inti8. Retraksi gusi, pencetakan, pembuatan model9. Pembuatan gusi, pencetakan, pembuatan model10. Pemasangan mahkota11. Penyesuaian

Page 66: Protap Gigi

TENAGA MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

1. Dokter gigi Spesialis Prosto2. Dokter Gigi

INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A, B, C, D2. Klinik Pendidikan3. Praktek swasta

PERALATAN DAN BAHAN

BAHAN / OBAT

1. Alat diagnostic standar2. Alat preparasi konvensional dan high speed3. Sendok cetak4. Alat laboratorium prosto/procelen furnace set

1. Lilin model2. Ready made pos dan bahan pembuat inti secara direct dan

indirect3. Bahan cetak & bahan model4. Benang retraksi gusi5. Porcelen set / logam cor

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN 4 kunjungan

PENYULIT -MASA PEMULIHAN 2 minggu

PROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Estetik dan fungsi baik

INFORMED CONSENT Lisan.

Page 67: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.27

MAHKOTA TIRUAN (JAKET) / MAHKOTA PENUH

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 1193009840027

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Gigi vital dengan mahkota klinis patah, atrisi, karies, berubah warna, kelainan bentuk, merubah posisi yang tidak merusak pulpa

Gigi vital dan mahkota tidak lengkap

-PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Gangguan fungsi

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Rontgen foto

KONSULTASI -

Page 68: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

Mahkota jaket atau mahkota penuh akrilik/porselen1. Anamnesa dan pemeriksaan objektif2. Diagnosa dan prognosa3. Rencana perawatan4. Anestesi local5. Preparasi gigi6. Retraksi gusi7. Pencetakan dan pembuatan model8. Pembuatan mahkota9. Penyemenan mahkota tiruan10. Penyesuaian

TENAGA MEDIS 1. Dokter gigi Spesialis Prosto2. Dokter Gigi

INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A, B, C, D2. Klinik Pendidikan3. Praktek swasta

PERALATAN DAN BAHAN

BAHAN / OBAT

1. Alat diagnostic standar2. Alat suntik3. Sendok cetak4. Alat preparasi konvensional dan high speed5. Alat laboratorium prosto/lab. Frame denture/pocelen furnace set

1. Anastestikum2. Bahan cetak & bahan model3. Lilin model4. Akrilik / porselen set / logam cor

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN 4 kunjunganPENYULIT -MASA PEMULIHAN 2 mingguPROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Estetik dan fungsi baik

INFORMED CONSENT Lisan.

Page 69: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.28

JEMBATAN TETAP

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

½

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Kehilangan 1 -3 gigi atau lebih, dimana masih ada gigi penyangga diantara ruangan kosong

Daerah tanpa gigi diantara dua gigi asli

-

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Gangguan fungsi

DIAGNOSIS BANDING -PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Rontgen foto

KONSULTASI Periodontis, Konservasi

Page 70: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

Jembatan tetap akrilik / porselen1. Anamnesa dan pemeriksaan objektif2. Diagnosa & prognosa3. Rencana perawatan 4. Pencetakan dan pembuatan model studi5. Anastesi local6. Preparasi gigi penyangga7. Retraksi gusi8. Pencetakan untuk model kerja9. Pembuatan jembatan akrilik / porselen10. Uji coba jembatan11. Penyemenan jembatan12. Penyesuaian

TENAGA MEDIS 1. Dokter gigi Spesialis Prosto2. Dokter Gigi

INSTITUSI 1. Rumah Sakit tipe A, B, C, D2. Klinik Pendidikan3. Praktek swasta

PERALATAN DAN BAHAN

BAHAN / OBAT

1. Alat diagnostic standar2. Alat suntik3. Sendok cetak4. Alat preparasi kovensional & high speed5. Alat laboratorium prosto / lab. Frame denture / procelen furnace

set

1. Anestetikum2. Bahan cetak & bahan model3. Lilin model4. Akrilik / porselen set / logam cor

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN 4 kunjunganPENYULIT -MASA PEMULIHAN 3 - 4 mingguPROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Estetik dan fungsi baik

INFORMED CONSENT Lisan.

Page 71: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.29

PERIODONSIA

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/4

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Gingivitas

Peradangan gusi yang disebabkan oleh factor local dan atau factor sistemikBacterial plak menghasilkan enzyme toksin bacteri kemudian invasi melalui epitel sulkus gingival menimbulkan radang gusi

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

1. Perubahan gusi yang disebabkan hal warna, bentuk, permukaan dan konsistensi Warna merah terang – merah kebiruan Konsistensi lunak, kenyal Bentuk membulat Permukaan licin, kasar seperti kulit jeruk Perdarahan : tendensi berdarah pada waktu probing Poket gingival : yang dasarnya terletak pada CEJ

2. Halitosis

Page 72: Protap Gigi

DIAGNOSIS BANDING

UNTUK GINGIVITAS YANG DIPENGARUHI GANGGUAN HORMONAL

UNTUK GINGIVITAS SEDANG / HEBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/4 2010

Gingival abses ANUNG Gingivitas AIDS Herpetik gingivo stomatitis Gingivitas oleh karena :

Definisi nutrisi / vitamin Kelainan sitemik Diabetes Melitus, Leukimia, Anemia,

penyakit kulit Obat-obatan dilantin, pil oral kontrasepsi

Gingivitas puberty Gingivitas kehamilan Gingivitas menopause Gingivitas oral kontrasepsi

Peridontitis marginalis kronis dini

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Labiratorium mekroskopis, serologis, hematologist, histopatologis, radiologist

KONSULTASI Tergantung dari latar belakang :1. Ahli penyakit dalam2. Ahli penyakit kandungan3. Ahli penyakit kulit

Page 73: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 3/4 2010

Perawatan awal :1. DHE meliputi pemberian disclosing solution, teknik dan cara

membersihkan gigi (sikat gigi flossing), pengendalian plak di rumah, pola makan (jenis, frekuensi, komposisi, konsistensi makanan), menghilangkan kebiasaan buruk, anjuran kunjungan berkala, anjuran perawatan gigi rutin.

2. Pemberian resep bilamana diperlukan (kasus akut, proteksi penyakit jantung)

3. Pemolesan4. Scaling supra dan sub gingiva5. Root planning6. Koreksi restorasi mengemper7. Menumpat karies servikal8. Penyesuaian oklusi sederhana bila perlu9. Melakukan splin sementara bila perlu10. Pemberian obat kumur11. Pemberian topical anestesi pada kasus hipersensivitas12. Evaluasi hari ke 5 – 7

Perawatan darurat :Insisi untuk gingival absesPerawatan bedahGingivektomi :1. Anestesi local2. Menentukan letak dasar poket3. Memotong gingival4. Membersihkan jaringan granulasi, sisa – sisa jaringan nekrotik5. Irigasi saline6. Penutupan dengan pack7. Pack dibuka 1 minggu, kemudian dipasang kembali selama 1

minggu8. Kontrol berkala

Gingivoplasti :1. Anestesi local2. Mengkontur gingival3. Gingivektomi idem diatas

TENAGA MEDIS Dokter Gigi umum

Page 74: Protap Gigi

INSTITUSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 4/4 2010

Rumah Sakit tingkat IVPERALATAN BAHAN DAN OBAT

1. Alat standar : kaca mulut, sonde, pinset, periodontal probe2. Alat penjaga kebersihan mulut, sikat gigi, benang gigi1. Sendok cetak3. Alat oral propilaksis : sikat poles, karet poles, bahan poles4. Alat bedah gingivektomi dan gingivoplasti (electrocauter)Bahan : pack periodontal

PERAWATAN RUMAH SAKIT

Rawat jalan

LAMA PERAWATAN 30 – 120 menit untuk perawatan awal tergantung dari banyaknya kuadran yang terlibat 30 – 60 menit untuk perawatan darurat1 – 4 jam untuk perawatan bedah

PENYULIT Perdarahan berlebihanHipersensitivitas dentinGangguan estetikaEfek samping obat-obatan

MASA PEMULIHAN 2 minggu untuk perawatan awal6 minggu untuk gingivektomi, gingivoplasti

PROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

75 – 90% tergantung dari factor yang berpengaruh (kooperatif pasien, keparahan penyakit, latar belakang sistemik)

INFORMED CONSENT Sebelum tindakan perawatan yang menimbulkan luka harus ada persetujuan tertulis pasien menerima prosedur perawatan

Page 75: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.30

PERIODONSIA

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/6

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI

PATOFISIOLOGI

Periodontitis

Peradangan jaringan periodontium yang lebih dalam yang merupakan lanjutan dari peradangan gingivalGingivitis berkelanjutan menyebabkan kehilangan perlekatan jaringan periodontitium yang diikuti pleh terbentuknya jaringan granulasi dan kerusakan tulang alveolar serta nekrotik sementum.Berbagai gambaran klinis periodontitis (pubertal, juvenile, Rapidl Progressive Periodontitis, CDPD) terjadi karena adanya factor modifikasi a.1. penyakit sistemik, kondisi sistemik, factor resiko (merokok, logam berat)

Page 76: Protap Gigi

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/6 2010

1. Perubahan gusi dalam hal warna, bentuk, permukaan dan konsistensiWarna merah terang-merah kebiruan Konsistensi lunak, kenyalBentuk membulatPermukaan licin, kasar seperti kulit jerukPerdarahan : tendensi berdarah pada waktu probingPoket gingival : yang dasarnya terletak pada CEJ

2. Halitosis3. Poket dalam > 3 mm4. Loss of attachment5. Mobility6. Kerusakan membrane periodontal dan tulang alveolar

DIAGNOSIS BANDING 1. Periodontitis marginalis akut :Abses periodontalTrauma periodontal primerPeriodontitis AIDSANUNG lanjutPeriodontitis marginalis sederhana

2. Periodontitis marginalis kompleks :Trauma periodontal sekunderPeriodontitis prepubertalJuvenile periodentitis (likalisasi dan generalisata)Rapidly Progressive periodontitis

3. CDPD (Chronic Destructive Periodontal Disease)PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium : pemeriksaan laboratories lengkap (sel darah serologi, metabolisme) HostopatologisMikrobiologis untuk menentukan jenis bakteri bagi penyakit perio refractory/resistensi obat

2. RadiologisKONSULTASI Tergantung dari latar belakang :

Ahli penyakit dalamTim penanggulangan AIDSAhli penyakit kandungan dan kebidananAhli onkologi

Page 77: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

PERAWATAN BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 3/6 2010

Perawatan awal :1. DHE meliputi pemberian disclosing solution, teknik dan cara

membersihkan gigi (sikat gigi, flossing), pengendalian plak di rumah, pola makan (jenis, frekuensi, komposisi, konsistensi makanan), menghilangkan kebiasaan buruk, anjuran kunjungan berkala, anjuran perawatan gigi rutin

2. Pemberian resep bilamana diperlukan (kasus akut, proteksi penyakit jantung)

3. Pemolesan 4. Scalling supra dan sub gingival5. Root planning6. Koreksi restorasi mengemper7. Menumpat karies servikal8. Penyesuaian oklusi sederhana bila perlu9. Melakukan splin sementara bila perlu10. Pemberian topical anestesi pada kasus hipertensitivities11. Evaluasi hari ke 5-7

Perawatan daruratInsisi untuk periodontal absesPerawatan fungsionalPerawatan bedah periodontal1. Kuretase gingival untuk periodontitis kronis dengan poket

supraboni > 5 mm, prosedur : Perawatan awal Anestesi local Mengkuret jaringan granulasi dan jaringan nekrotik dari

dinding poket dan semnetum Melepas perlekatan epitel Irigasi dengan larutan Saline Permukaan gusi di tekan selama 5 menit ke permukaan gusi Ditutup pack periodontal bila perlu Pack dibuka setelah 1 minggu Kontrol pasca kuret sebanyak 3 x dengan interval waktu 5-7

hari2. Operasi flap untuk periodontitis kronis dengan poket infraboni

> 5 mm, prosedur : Perawatan awal Anastesi local

Page 78: Protap Gigi

Insisi horizontal dan vertical bila perlu Membuka flap Mengkuret jaringan granulasi dan jaringan nekrotik dari

dinding poket dan sementum

Page 79: Protap Gigi

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 4/6 2010

Irigasi dengan larutan Saline Flap dikembalikan dan ditekan selama 5 menit dan

kemudian dijahit Ditutup dengan pack Pack dibuka selama 1 minggu Kontrol pasca flap sebanyak 3x dengan interval waktu 7 hari

3. Ostektomi untuk periodontitis ternak dengan poket dalam dan kerusakan tulang infraboni (ada kaitan dengan eliminasi poket), prosedur : Idem 1 s/d 6 operasi flap (tanpa insisi vertical) Memotong / mengkontur tulang daerah flap Mengambil tulang dari daerah donor sebagai bahan ternak

tulang Bahan ternak tulang dimasukkan kedalam poket infraboni

yang telah bersih Flap dijahit Ditutup pack periodontal Pack dibuka setelah 1 minggu kemudian dipasang pack

yang baru selama 1 minggu Kontrol pasca bedah selama 12-16 minggu setiap minggu

4. Osteoplasti hanya untuk memperbaiki kontur5. Frenektomi periodontal untuk periodontitis dengan poket pada

daerah frenulum, prosedur : Anestesi local Frenulum dijepit dengan klem Frenulum digunting pada bagian atas dan bawah dari daerah

yang dijepit Diirigasi dengan saline Luka operasi dijahit Ditutup pack Jahitan dan pack dibuka setelah 1 minggu Kontrol pasca bedah sebanyak 3x dengan interval waktu 1

minggu6. Bone graft untuk periodontitis kronis dengan poket dalam

disertai kerusakan tulang infraboni, prosedur : 1 s/d 6 operasi flap (tanpa insisi vertical) Perletakan donor didalam poket infraboni Penjahitan Ditutup pack periodontal

Page 80: Protap Gigi

Pack dibuka setelah 1 minggu, bersihkan daerah operasi, kemudian dipasang pack yang baru selama 1 minggu

Kontrol pasca bedah selama 12-16 minggu setiap No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 5/6 2010

minggu.7. Amputasi akar hemiseksi untuk periodontitis dengan kerusakan

tulang menyeluruh pada salah satu akar gigi berakar ganda, prosedur : Perawatan endodontik Tindakan flap 1-6 idem (2 s/d 7) Pemotongan salah satu akar atau pembelahan mahkota

berikut akarnya Tindakan flap 7 s/d 10

8. Regenerasi jaringan periodontium terkendali (GTR), prosedur : Tindakan flap 1 s/d idem Bone graft dimasukkan kedalam poket infraboni (bila perlu) Memasang membrane kendali regenerasi yang dapat

diabsorbsi Tindakan flap 7 s/d 10

PERAWATAN FUNGSIONAL

1. Trauma periodontal primer : OA (cetakan, model pada articulator, penggenrindaan, intra oral, recheck di model, pemolesan, evaulasi menyeluruh)

2. Gigi mobile splinting (di OA lagi bila perlu)3. Kasus-kasus gabungan

a. Restorasi : reshaping/recontouring (dapat dirujuk ke Spesialis yang bersangkutan)Replacement restorasi (dapat dirujuk ke spesialis ybs)Gabungan endo-perio : pra hemiseksi/reseksi akar, pada kasus retrograde pulpitis.

b. Rehabilitasi : gabungan ortho-perio :perio awal, perio bedah, ortho :1) Utama (keluhan ortho)2) Pendukung (pasca perio)Gabungan prosto-perio : perio pencegahan, splinting (permanent)

c. Bedah mulut minor :persiapan tindakan bedah mulut minor (odontektomi, alveolektomi local)

d. Prosto-bedah mulut : perawatan perio awa, gingivektomi/gingivosplasti

Page 81: Protap Gigi

TENAGA MEDIS 1. Dokter gigi Spesialis Perio2. Dokter Gigi umum

INSTITUSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 6/6 2010

Rumah Sakit tingkat IV, perawatan awal dilanjutkan dengan merujuk mendeteksi kasus periodontal lanjut untuk dirujuk.Rumah Sakit tingkat III.

PERALATAN DAN BAHAN

Alat dasar Alat prophylaxisAlat penyesuaian oklusiAlat bedah periodontal + gingivotome / microtomeAlat GTRBahan : graft tulang, GTR membrane

PERAWATAN RUMAH SAKIT

Rawat jalan

LAMA PERAWATAN 30-120 menit untuk perawatan awal tergantung dari banyaknya kuadran yang terlibat.1-7 jam untuk perawatan bedah periodontal tergantung indikasi dan jenis pekerjaan

PENYULIT Gangguan fungsi pengunyahanPerdarahan berlebihanHipersensitivitas dentinGangguan estetikaEfek samping obat-obatan

MASA PEMULIHAN Tergantung kebersihan mulut (plaque control)2-4 minggu untuk perawatan bedah4-8 minggu untuk perawatan bedah sederhana8-12 minggu untuk perawatan bedah komplek12-24 minggu untuk masa pemeliharaan

PROGNOSIS Baik s/d sedangKEBERHASILAN PERAWATAN

75-90% tergantung dari factor yang berpengaruh (kooperatif pasien, keparahan penyakit, latar belakang sistemik)

INFORMED CONSENT Sebelum tindakan perawatan yang menimbulkan luka harus ada persetujuan tertulis pasien menerima prosedur perawatan

Page 82: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.31

STOMATITIS AFTOSA

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSIS

DEFINISI PATOFISIOLOGI

Stomatitis Aftosa

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

1. Ulser dangkal, bundar / oval2. Batas tegas3. Tertutup selaput putih ke abu-abuan / kuning4. Dikelilingi kelim merah5. Satu / lebih ulser6. Ukurandari beberapa mm - > 1 cm7. Sakit dari moderat – berat8. Predileksi : mukosa mulut mengandung keratin / punggung

lidah9. Sembuh sendiri dalam 7-21 hari10. Biasanya ada riwayat rekurensi

DIAGNOSIS BANDING 1. Stomatitis herpetika oleh karena virus herpes simpleks2. Karsinoma sel skuamosa3. Eritema multiforme

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan darah lengkap jika suspek kelainan darah, defisiensi nutrisi dan imunologi

2. Pemeriksaan serologi : jika suspek HIVKONSULTASI Jika perawatan standar tak memberikan respon/latar belakang

sistemik : rujuk ke drg spesialis penyakit mulut

Page 83: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

Terapi yang spesifik tidak adaPada umumnya terdiri dari pemberian obat-obat yang bersifat sistomatik dan perawatan suportifObat-obat yang bersifat sistomatik Obat kumur anti mikroba

Suspensi tetrasiklin 2% Klorheksidin glukonat 0,2%

Kortikosteroid setempat Triamsinolon asetonid

Obat-obat yang bersifat anestetik Benzocain 4% dalam Borax gliserin Perawatan suportif

Diet Makanan lunak Makanan yang mengiritasi

Obat kumur salin sangat Istirahat cukup

TENAGA MEDIS Dokter gigi untuk terapi standarDokter Gigi spesialis penyakit mulut untuk kasus yang kompleks

INSTITUSI Rumah Sakit tingkat IVPERALATAN BAHAN DAN OBAT

-

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN 2-3 mingguPENYULIT Infeksi sekunder : mengganggu aktifitasMASA PEMULIHAN 1 - 2 mingguPROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Ulser menghilang

INFORMED CONSENT Secara Lisan.

Page 84: Protap Gigi

DETASEMEN KESEHATAN

WILAYAH MATARAM RUMAH SAKIT TK. IV

WIRA BHAKTI MATARAM

BAB III.32

ULKUS TRAUMA TIKUS

No. Dokumen

SPO / / XII /2010

No. Revisi

01

Halaman

1/2

PROSEDUR

TETAP

Tanggal Terbit

6 Desember 2010

Ditetapkan, Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti

Mataram

dr. IGN Aryana, Sp.B Mayor Ckm Nrp. 11930098400270

NAMA PENYAKIT / DIAGNOSISICDDEFINISI PATOFISIOLOGI

Ulkus Trauma Tikus

PEMERIKSAAN DAN GEJALA KILNIS

Ulkus yang disebabkan trauma fisik akut Batas tidak teratur, tidak ada indurasi, tidak bergulung Rasa sakit menonjol Edema dan peradangan Ditutup selaput putih kekuningan Lokasi pada tempat-tempat yang mudah terkena trauma yaitu

pipi bibir dan lidah Bervariasi dalam bentuk dalam ukuran Limfadenopati setempat yang sakit (kadang-kadang) Ada riwayat trauma fisik akut (terjatuh, terpukul benda keras) Sembuh dalam waktu + 10 hari setelah penyebab dieliminasi

DIAGNOSIS BANDING Stomatitis penyebabStomatitis herpetika rekuren

PEMERIKSAAN PENUNJANG

-

KONSULTASI -

Page 85: Protap Gigi

TERAPI / TINDAKANPROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO / / XII / 01 2/2 2010

Eliminasi penyebab Pemakaian obat kumur salin Pemberian benzokain 4% dalam boraxgliserin Obat-obat yang bersifat anestetik Hindari makanan / minuman yang merangsang

TENAGA MEDIS Dokter gigi umumINSTITUSI PuskesmasPERALATAN BAHAN DAN OBAT

-

PERAWATAN RUMAH SAKIT

-

LAMA PERAWATAN 10 hariPENYULIT Penyembuhan terlambat (DM, kelainan darah, premium)

Infeksi (OH jelek/imunosupresi)MASA PEMULIHAN -PROGNOSIS BaikKEBERHASILAN PERAWATAN

Sembuh total

INFORMED CONSENT -

BAB IV

Page 86: Protap Gigi

PENUTUP

Demikianlah Standar Prosedur Operasional Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti Mataram ini disusun, dengan harapan agar SOP ini

dapat dijadikan pedoman bagi setiap personil Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti Mataram

dalam memberikan pelayanan kesehatan yang seoptimal mungkin dan manusiawi kepada

masyarakat TNI/PNS TNI pada umumnya dan masyarakat TNI AD, PNS TNI AD pada

khususnya beserta keluarganya dijajaran Kodam IX Udayana.

Hal-hal yang belum tercantum dalam SOP ini akan diatur kemudian.

Page 87: Protap Gigi

Lampiran

Informed Consent

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Orang tua/wali pasien :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin : L/P

Alamat :

2. Pasien :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin : L/P

Alamat :

Pihak kesatu mempunyai hubungan sebagai :…………………..pasien, setelah

mendapat penerangan mengenai pencabutan/operasi/anestesi yang akan dilaksanakan

terhadap pasien dengan akibat sampingan yang mungkin akan terjadi, memberikan

wewenang kepada dokter yang telah ditunjuk oleh Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira

Bhakti Mataram untuk melaksanakan tindakan operasi / anestesi demi kepentingan

pasien.

Saya juga menyatakan telah memberikan persetujuan saya atas dilakukannya tindakan

lain atau tindakan operasi lebih lanjut apabila diperlukan, setelah terlebih dahulu

diterangkan, kecuali bila keadaan darurat sekali.

Persetujuan inidiberikan dengan penuh kesadaran akan kemungkinan terjadinya akibat

sampingan dari tindadakan tersebut diatas.

Demikianlah surat pernyataan ini saya tandatangani atas dasar sukarela tanpa paksaan

atau tekanan dari pihak manapun dan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Page 88: Protap Gigi

Mataram,

Yang membuat pernyataan :

I Pasien :

Page 89: Protap Gigi

II Orang tua/wali :

III Saksi (petugas Rumah Sakit Tk.IV Wira Bhakti Mataram) :

Saya menyatakan bahwa saya telah menjelaskan sifat dan tujuan serta kemungkinan

akibat yang timbul dari tindakan medis ini pada pasien sendiri/suami/anak/………

Dokter yang merawat,