Prosedur Triase Igd Revisi
-
Upload
nora-damayanti -
Category
Documents
-
view
111 -
download
12
description
Transcript of Prosedur Triase Igd Revisi
TRIASE INSTALASI GAWAT DARURAT
No. Dokumen
290/SPO/01/2013
No. Revisi
0
Halaman
1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit31 Desember 2013
Ditetapkan,Direktur RS KURNIA SERANG
dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARSNIP. 19720320040811001
PENGERTIANPengelompokan atau proses memilah-milah keadaan pasien berdasarkan kegawatdaruratan dan berat-ringannya trauma atau penyakit pasien
TUJUANSetiap pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat dapat ditangani dengan cepat dan tepat sesuai dengan tingkat kegawatannya
KEBIJAKAN
a. Triase dilakukan oleh perawat Instalasi Gawat Daruratb. Pertolongan didahulukan untuk korban dengan kondisi yang
mengancam nyawac. Prioritas pertolongan dengan labelisasi warna
- Merah: Gawat Darurat- Kuning: Gawat Tidak Darurat atau Darurat Tidak Gawat- Hijau: Tidak Gawat Tidak Darurat- Hitam: Meninggal
PROSEDUR
1. Perawat menerima pasien yang datang dan membawanya ke ruangan triase
2. Perawat IGD melakukan anamnesa dengan cepat: nama, umur, alamat pasien serta keluhan utama pasien. Untuk menilai tingkat kesadaran pasien, sentuh/ goyang bahu pasien dengan tetap menjaga profesionalisme
3. Perawat IGD memeriksa sirkulasi pasien dengan meraba nadi pasien (carotis/ radialis)
4. Perawat IGD memeriksa jalan nafas pasien5. Perawat IGD memeriksa pernapasan pasien 6. Dari hasil pemeriksaan, perawat IGD dapat menentukan katagori
pasien berdasarkan label pelayanan :- Label Merah (Emergency):
Pasien Gawat dan Darurat, pasien ini harus mendapat pertolongan dengan prioritas penangan pertama.
TRIASE INSTALASI GAWAT DARURAT
No. Dokumen
290/SPO/01/2013
No. Revisi
0
Halaman
1/2
- Label Kuning (Urgent):Pasien Tidak Gawat Tapi Darurat atau Gawat Tidak Darurat, pasien ini harus mendapatkan pertolongan dengan prioritas penangan kedua (P2)
- Label Hijau (Non Urgent):Pasien Tidak Gawat dan Tidak Darurat, pasien ini akan mendapatkan prioritas penangan ketiga (P3)
- Label Hitam (Expentant):Pasien meninggal
7. Perawat IGD memeriksa adanya luka/ patah tulang maupun perdarahan dengan cara melihat dan meraba tubuh korban secara detail mulai dari kepala sampai ujung kaki sesuai dengan kondisi pasien
8. Perawat IGD menginformasikan hasil triase kepada dokter jaga IGD
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat
ALUR PASIEN IGD
No. Dokumen
454/SPO/01/2013
No. Revisi
0
Halaman
1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit31 Desember 2013
Ditetapkan,Direktur RS KURNIA SERANG
dr. Tubagus Edi Kusnadi, MARSNIP. 19720320040811001
PENGERTIANAlur pelayanan medis bagi pasien yang masuk lewat pintu Instalasi Gawat Darurat
TUJUAN Agar pasien dapat ditangani secara cepat dan optimal
KEBIJAKANPenangan pasien gawat darurat sesuai dengan standar dan alur layanan yang teratur baik secara medis maupun administratif
PROSEDUR
1. Pasien masuk ke ruang gawat darurat. Pengantar/ keluarga mendaftar ke bagian pendaftaran
2. Perawat IGD melakukan triase, memeriksa kondisi pasien dan mengambil status IGD
3. Perawat IGD melaporkan kepada dokter jaga IGD setelah melakukan labelisasi/ triase (merah, kuning, dan hijau)
4. Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan disetujui oleh pasien/keluarga pasien (infomed consent)
5. Perawat dan dokter melakukan tindakan yang diperlukan sesuai SPM emergensi
6. Bila pasien/ keluarga pasien menolak pemeriksaan/ tindakan yang akan dilakukan (penunjang medis/ rawat inap) maka pasien/ keluarga pasien menandatangani form penolakan
7. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat pengantar ke unit terkait dan menginformasikan lewat telepon. Pengambilan sampel laboratorium dilakukan di ruang gawat darurat. Untuk pemeriksaan rontgen, perawat IGD mengantarkan pasien ke unit radiologi
8. Dokter IGD mencatat hasil pemeriksaan penunjang di status IGD dan salinannya tersimpan dalam dokumen rekam medis
9. Dokter jaga IGD mencatat hasil pemeriksaan, diagnosis, dan terapi di lembar status IGD serta menulis resep
ALUR PASIEN IGD
No. Dokumen
/SPO/01/2013
No. Revisi
0
Halaman
1/2
PROSEDUR
10. Bila merupakan kasus kepolisian/ kriminal dituliskan visum et repertum pada rekam medis pasien atas permintaan penyidik kepolisian dengan dibuktikan surat pengantar dari kepolisian
11. Pasien tanpa pengantar dengan kondisi pasien tidak sadar, dokter atau perawat berhak melakukan penyelamatan bila terdapat kondisi yang mengancam jiwa pasien
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Gawat Darurat2. Instalasi Rawat Jalan3. Instalasi Rawat Inap4. Laboratorium5. Radiologi6. Farmasi7. Rekam Medis8. Keamanan