7.2.3 TRIASE

17
P RO GR AM P EL AY ANANMEDIK DASA R B ab V II. L ayan an K l i n i syan gB er ori en t asi P asi en ( L K B P ) St an da r : 7 .2 P en gk aj i an. K ri t e ria: 7.2.3.Pasi en den g an kebu t u h an darur at ,m endesak atau seger a di ber i kan r i ori t asu n t u ka sesm end an p en goba tan N O EL E MENPE NI L A I A N DOKUM EN DOKUM ENDI P US K ES MAS DOKUME N EKSTERNAL SEBAGAI  A CU A N 1. Pe t ugas g a w at da r ur at pu skesmas ml aksan akn proses tr a i seu n t u k mem prior i t askan pa sien den gan ke bu t u h anemer ge nsi S P O Tr i ase Pe d o manA T L S 2. Pe t ug as t ersebut di l ati h menggu n ak an k riteriai n i K er an gkaac u an p el at i h anpetu ga s u n i t gaw at d aru r at , b u k ti p el ak san aa n . S erti k at BTLS/ATLS. D ok u mentasi, d af t ar h a dir. 3. Pas i endi pr ior i tas kan atas d asa r u r gen si ke bu t u h ann y a 4. Pas i enemer g ens i di p eri k sad andi b u at sta b i l terl eb i h d a h u l u ses u ai ke mampuan pu skesmas s e be l u m S PO r u j u kan pasi en emer gen si (yang me mu at pr oses sta b i l i sa si, d a n mem as t i kan kes iapan PEM ER I NTAH K ABUP ATENP ASURUAN D I NASK ESEH ATAN UPT D K ESEH AT ANPUSKESM ASBANG IL   J l . M a n g g a N omor 5 4 8. Tel p (03 4 3 ) 741 6 3 9 . K o d e P o s : 67153

Transcript of 7.2.3 TRIASE

Page 1: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 1/16

PROGRAM PELAYANAN MEDIK DASAR

Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)

Standar :

7.2 Pengkajian.

Kriteria :

7.2.3. Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak atau segera diberikan

rioritas untuk asesmen dan pengobatan

NO ELEMEN PENILAIAN

DOKUMEN

DOKUMEN DI

PUSKESMAS

DOKUMEN

EKSTERNAL

SEBAGAI

 ACUAN

1. Petugas gawat darurat

puskesmas

mlaksanakn proses

traise untuk

memprioritaskan

pasien dengan

kebutuhan emergensi

SPO Triase Pedoman ATLS

2. Petugas tersebut

dilatih menggunakan

kriteria ini

Kerangka acuan

pelatihan petugas unit

gawat darurat,bukti

pelaksanaan. Sertifikat

BTLS/ATLS.

Dokumentasi, daftar

hadir.

3. Pasien diprioritaskan

atas dasar urgensi

kebutuhannya

4. Pasien emergensi

diperiksa dan dibuat

stabil terlebih dahulu

sesuai kemampuan

puskesmas sebelum

dirujuk ke pelayanan

 yang mempunyai

kemampuan lebih

SPO rujukan pasien

emergensi (yang

memuat proses

stabilisasi, dan

memastikan kesiapan

tempat rujukan untuk

menerima rujukan)

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

DINAS KESEHATAN

UPTD KESEHATAN PUSKESMAS BANGIL

  Jl. Mangga Nomor 548. Telp (0343) 741 639. Kode Pos: 67153

Page 2: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 2/16

tinggi

UPTD KESEHATAN PUSKESMA BANGIL

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

 TRIASE

Nomor :

Revisi :

Berlaku Tgl : 2015

Page 3: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 3/16

Penanggung Jawab

Disiapkan Diperiksa Disahkan

Petugas

dr. Elya Nuraini

NIP.19810717 201001 2 011

Koordinator Pokja

Pelayanan Medis

dr. SakinahNIP. 19760615 200801 2 032

Kepala UPTD Kesehatan

Puskesmas Bangil

dr. Arif KurniantoNIP. 19690218 200012 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

DINAS KESEHATAN

UPTD KESEHATAN PUSKESMAS BANGIL Jln. Mangga No. 548. Telp (0343) 741639. Kode Pos 67153

Page 4: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 4/16

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN PASURUAN

UPTD KESEHATAN

PUSKESMAS BANGIL

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

 TRIASE

No. Dokumen............

No. Revisi...........

 Tgl terbit……………….

Halaman1 / 2

Dibuat oleh,

dr. Sakinah

Koordinator Pokja

Pelayanan Medis

Disetujui oleh,

dr. Arif Kurnianto

Kepala UPTD Kesehatan

1.Tujuan :Pemberian tindakan medik dengan segera cepat dan

tepat

2.Ruang

Lingkup

:Prosedur ini menjelaskan kegiatan petugas UGD (Unit

Gawat Darurat) dalam memberikan tindakan medik

dengan segera, cepat dan tepat

3.Definisi :Suatu cara melakukan seleksi korban berdasarkan

skala prioritas kebutuhan therapy korban dengan

sumberdaya yang tersedia

4.Prosedur : a.Petugas melakukan penilaian korban dalam traise

dapat dilakukan dengan :1)Menilai tanda vital dan kondisi umum korban

2)Menilai kebutuhan medis

3)Menilai kemungkinan bertahan hidup

4)Menilai bantuan yang memungkinkan

5)Memprioritaskan penanganan definitif

6)Tag warna :

Merah (immediate) :setiap korban dengan

kondisi yang mengancam jiwanya dan dapat

mematikan dalam ukuran menit, harusditangani dengan segera.

Kuning (Delay) : setiap korban dengan

kondisi cedera berat namun penangananya

dapat ditunda

Hijau (walking wounded) :korban dengan

kondisi yang cukup ringan, korban dapat

 berjalan

Hitam (Dead and Dying) :  korban

meninggal atau dalam kondisi yang sulit

untuk diberi pertolongan

 b. Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien

dan setiap pertolongan harus dilakukan sesegera

mungkin.

c.Melakukan langkah awal dari START : memisahkan

korban yang sadar dan dapat berjalan. Mereka

diminta untuk pindah yang lebih aman, tempat yang

telah ditenyukan sebagai area bagi yang terluka,

mereka diberi tag hijau dan akan ditangani setelah

korban yang lebih berat tertangani.

Page 5: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 5/16

d.Melakukan langkah START selanjutnya :Menilai

Pernapasan,nilai frekuensi napas dan adekuatnya

penarpasan. Jika korban tidak bernapas periksa

 jalan napas, segera bersihkan jika ditemukan

adanya sumbatan. Reposisi kepala dalam usahamembebaskan jalan napas harus memperhatikan

kontrol pada servikal. Jika korban tidak bernapas

spntan, korban dikategorikanHitam. Jika korban

 bernapas lebih dari 30 kali/menit, korban

dikategorikan Merah. Jika napas kurang dari 30

kali/menit, segera periksa perusi.

e.Menilai Perfusi,cara terbaik menilai perfusi adalah

menilai capillary refill di kuku jika capillary refil

lebih dari 2 detik, menandakan sistem sirkulasi

tidak adekuat, dikategorikanMerah. Jika capillary

refill kurang dari 2 detik, segera periksa status

mental. Jika capillary refill tidak dapat dinilai,

palpasi arteri radialis, jika tidak teraba dapat berarti

tkanan darah sisstole diwah 80 mmHg dan korban

kemungkinan mengaami syok. Segera kontrol

perdarahan dengan membebat tekan dan

meninggalkan ekstremitas bawah.

f.Status Mental, status mental dievaluasi pada

korban dengan prnapasan dan perfusi yang adekuat.Untuk menilai, gunakan perintah sederhana

seperti”buka dan tutup mata” atau “genggam tangan

saya”. Jika korban tidak dapat mengikuti perintah

dikategorikanMerah, jika dapat mengikuti perintah

maka korban dikategorikanKuning.

5. Diagram Alur : Petugas melakukan penilaian korban dalam

trase

Melakukan langkah awal dari START : memisahkan korban yang sadar

dan dapat berjalan. Mereka diminta untuk pindah ke tempat yang lebih

aman, tempat yang telah ditentukan sebagai area bagi yang terluka,

mereka diberi tag hijau dan akan ditangani setelah korban yang lebih berat

tertangani

Melakukan langkah START selanjutnya : Menilai Pernapasan,

nilai frekuensi napas dan adekuatnya pernapasan. ika korban, tidak

 bernapas periksa jalan napas, segera bersihkan jika ditemukan adanyasumbatan.

Reposisi kepala dalam usaha membebaskan jalan napas harusmemperhatikan kontrol pada ser!ikal. ika korban tidak bernapas spontan,korban dikategorikan Hitam. jika korban bernapas lebih dari "#kali$menit, korban dikategorikan Merah. ika napas kurang dari "#

kali$menit,segera periksa perfusi.

 

Menilai Perfusi, %ara terbaik menilai perfusi adalah menilai

%apilllary refill dikuku jika %apillary refill lebih dari & detik, menandakansistem sirkulasi tidak adekuat, dikategorikan Merah. ika %apilllary refill

kurang dari & detik, segera periksa status mental. ika %apillary tidak

dapat dinilai, palpasi arteri radialis, jika tidak teraba dapat berarti tekanan

darah sistole dibawah '# mm(g dan korban kemungkinan mengalami

syok. Segera kontrol peredaran dengan membebat tekan dan

meninggikan ekstremitas bawah.

Page 6: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 6/16

6.Referensi :Buku ATLS Tahun 2008

7.Dokumen

 Terkait

:Rekam Medik

Rincian Tugas Dokter di UGD

Rincian Tugas Perawat di UGD

8.Distribusi :Kepala Puskesmas

 Tim Mutu

9.Rekaman Historis Perubahan

NO. Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

Status Mental, status mental die!aluasi pada

korban dengan pernapasan dan perfusi yang

adekuat. )ntuk menilai, gunakan perintah

sederhana seperti *buka dan tutup mata+ atau

*genggam tangan saya+. ika korban tidak dapat

mengikuti perintah dikategorikan Merah. ikadapat mengikuti perintah maka korban

dikategorikan Kuning.

Page 7: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 7/16

DAFTAR TILIK

 TRIASE

Unit : ................................

Nama Petugas : ................................

 Tanggal Pelaksanaan : ................................

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak

Berlaku

1. Petugas melakukan penilaian korban dalam

triase dapat dilakukan dengan :

1)Menilai tanda vital dan kondisi umum

korban

2)Menilai kebutuhan medis

3)Menilai kemungkinan bertahan hidup

4)Menilai bantuan yang memungkinkan

5)Memprioritaskan penanganan definitif

6)Tag warna :

Merah (Immediate) :setiap korban

dengan kondisi yang mengancam

 jiwanya dan dapat mematikandalam ukuran menit, harus

ditangani dengan segera

Kuning (Delay) : setiap korban

dengan kondisi cedera berat

namun penganannya dapat

ditunda

Hijau (Walking Wounded) : korban

dengan kondisi yang cukup ringan,

korban dapat berjalan

Hitam (Dead and Dying) : korban

Page 8: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 8/16

meninggal atau dalam kondisi yang

sangat sulit untuk diberi

pertolongan

2. Triase dilakukan tidak lebih dari 60detik/pasien dan setiap pertolongan harus

dilakukan sesegera mungkin.

3. Melakukan langkah awal dari START :

memisahkan korban yang sadar dan dapat

 berjalan. Mereka diminta untuk pindah ke

tempat yang lebih aman, tempat yang telah

ditentukan sebagai area bagi yang terluka,

mereka diberi tag hijau dan akan ditangani

setelah korban yang lebih berat tertangani.

4. Melakukanlangkah START, selanjutnya :Menilai Pernapasan,nilai frekuensi napas dan

adekuatnya pernapasan. Jika korban tidak

 bernapas periksa jalan napas, segera bersihkan

 jika ditemukan adanya sumbatan. Reposisi

kepala dalam usaha membebaskan jalan napas

harus memperhatikan kontrol pada servikal.

 Jika korban tidak bernapas spontan, korban

dikategorikan Hitam. Jika korban bernapas

lebih dari 30 kali/menit, korban dikategorikanMerah. Jika napas kurang dari 30 kali/menit,

segera periksa perfusi. 

5. Menilai Perfusi,cara terbaik menilai perfusi

adalah menilai capilllary refill dikuku jika

capillary rrefil lebih dari 2 detik, menandakan

sistem sirkulasi tidak adekuat, dikategorikan

Merah. Jika capillary refill tidak dapat dinilai,

palpasi arteri radialis, jika tidak teraba dapat

 berarti tekanan darah sistole dibawah 80mmHg dan korban kemungkinan mengalami

syok. Segera kontrol perdarahan dengan

membebat tekan dan meninggikan ekstremitas

 bawah.

Status Mental,status mental dievaluasi pada

korban dengan pernapasan dan perfusi yang

adekuat. Untuk menilai, gunakan perintah

sederhana seperti “buka dan tutup mata” atau

“genggam tangan saya”. Jika korban tidak

dapat mengikuti perintah dikategorikanMerah. Jika dapat mengikuti perintah maka korban

dikategorikanKuning.

 Jumlah

Compilance rate (CR)

....................................

Pelaksana / Oditur

Page 9: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 9/16

KERANGKA ACUAN

PELATIHAN KEGAWAT DARURATAN UNIT PELAYANAN

I.PENDAHULUAN

 A.DASAR PEMIKIRAN

Cedera bahkan kematian dapat terjadi kapan saja,dimana saja dan dapat

dialami oleh siapa saja. Upaya rasional yang efektif adalah meminimalkan

dampak yang mungkin timbul akibat bencana/cedera. Kematian memang milik

 Tuhan Yang Maha Esa, akan tetapi kematian karena sumbatan jalan napas,

gangguan ventilasi paru dan peredarahan,seharusnya dapat kita cegah.

Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu(SPGDT) menjadi solusi terpilih

terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang denagan kriteria “gawat darurat”.

Page 10: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 10/16

Keberhasilan pertolongan terhadap penderita gawat darurat itu tergantung

kepada :

• Kecepatan ditemukan pederita

• Kecepatan meminta bantuan pertolongan

Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikanDilihat ketiga faktor tersebut dapat dimengerti bahwa pertolongan

pertama ditempat kejadian (On The Spot) sebaiknya dilakukan oleh penolong

 yang memahami prinsip Resusitasi dan Stabilisasi. Ekstrikasi dan Evaluasi serta

cara Transportasi penderita dengan benar.

Kedudukan tenaga kesehatan didalam SPGDT memiliki posisiStrategis.

Kondisi penderita yang membutuhkan jalan napas yang bersih, ventilasi paru

adequat dan terhindar dari perdarahan lanjut serta terlindungi dari kecacatan

menjadi poin penting bahwa seorang penolong pertama harus mempunyai dasar

 yang memadai tentang ketrampilan Penangulangan Penderita Gawat Darurat

(PPGD).

B.TUJUAN PELATIHAN

 Tujuan Umum

Menyelengarakan pelatihan dalam kegawat daruratan secara profesional

dengan mengedepankan aspek legalitas dan nilai-nilai jual dalam rangkamenciptakan lulusan pelatihan yang kompeten.

 Tujuan Khusus

 Tujuan yang ingin dicapai dari penyelenggaraan pelatihan BTCLS

adalah peserta didik diharapkan mampu :

a.Menganalisa kebutuhan organisasi SPGDT dalam pelayanan

gawat darurat sehari-hari dan pelayanan gawat darurat

 bencana di wilayah kerjanya.

 b.Mempraktekan ketrampilan dalam menidetikasi kebutuhanpenderita secara tepat dan akurat (inital assement)

c.Mempratekan ketrampilan dalam mengupayakan jalan napas

 yang bersih sekaligus memproteksi terhadap spinal (Airway

Management).

d.Mempratekkan ketrampilan dalam mengupayakan ventilasi

paru dan perfusi jaringan-jaringan yang adequat(Breathing

and Ventilatory Management).

e.Mempratekkan ketrampilan dalam mengatasi syok dan

mengontrol perdarahan (carculatory Managemet).

f.Mempratekan ketrampilan gawat darurat bantuan Hidup

dasar(Bassic Life Support) cardioopulmunal Rescuitasion.

g.Mepratekan ketrampilan gawat darurat bagi penderita yang

mengalami trauma/injury/cedera.

h.Mempratekan ketrampilan dasar gawat darurat jantung : EKG

dan Cardio Shok.

i.Mempratekan ketrampilan pemasangan Pembidaian.

 j.Mempratekan ketrampilan ekstrikasi, evakuasi dan

transportasi dengan teknik yang benar.

Page 11: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 11/16

C.SASARAN

Sasaran pelatihan PPGD ini tugas pelayanan klinis.

D.Materi Program Pelatihan

Program pelatihan PPGD diselenggarakan berdasarkan kerangka Basic

 Trauma dan Basic Cardiac Life Support(BTLS dan BCLS0).E.METODE PELATIHAN

Proses belajar interaktif dengan ceramah, simulasi dan demontrasi. Diskusi

dilakukan untuk membahas suatu kasus gawat darurat.

F.WAKTU DAN TEMPAT PELATIHAN

Pelatihan dilaksanakan di Aula UPTD Kesehatan Puskesmas Bangil.

G.PESERTA

Petugas layanan klinis

H.NARASUMBER

Petugas terlatih

I.EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

 Tersosialisasinya pertolongan ke gawat daruaratan di unit pelayanan

puskesmas.

 J.PEMBIAYAAN

Biaya dibebankan Puskesmas Bangil.

Nomor :

Revisi :

Berlaku Tgl : 2015

PenyusunKetua Pokja Yanmed

dr. Sakinah

 

Page 12: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 12/16

Penanggung Jawab

Disiapkan Diperiksa Disahkan

Petugas

.............

NIP........................

Koordinator Pokja

Pelayanan Medis

dr. Sakinah

NIP. 19760615 200801 2 032

Kepala UPTD Kesehatan

Puskesmas Bangil

dr. Arif Kurnianto

NIP. 19690218 200012 1 003

UPTD KESEHATAN PUSKESMAS BANGIL

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

Page 13: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 13/16

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN PASURUAN

UPTD KESEHATAN

PUSKESMAS BANGIL

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

No. Dokumen

............

No. Revisi

...........

 Tgl terbit

……………….

Halaman

1 / 2

Dibuat oleh,

dr. Sakinah

Koordinator Pokja

Pelayanan Medis

Disetujui oleh,

dr. Arif Kurnianto

Kepala UPTD Kesehatan

1.Tujuan :Sebagai acuan bagi petugas dalam memberikan

pelayanan kepda pasien untuk merujuk pasien ke

institusi yang lebih tinggi.

2.Ruang

Lingkup

:Prosedur ini menjelaskan kegiatan petugas UGD dalam

merujuk pasien dimulai dari pemeriksaan pasien

mempersiapkan transportasi rujukan sampai pilihan

tujuan rujukan.

3.Definisi :Pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas semua

penyakit atau masalah kesehatan kepada yang lebih

 berwenang.

4.Prosedur : 1.Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan

pada pasien.

2.Petugas menegakkan diagnosa, apabila perlu

penangganan lebih lanjut pasien/keluarga diberi

tahu bahwa sakitnya tidak bisa di tangani di

puskesmas dan harus di rujuk ke institusi yang

lebih tinggi.

3.Petugas membagi kepada petugas lainnya untuk

segera menyiapkan pasien untuk di rujuk

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

DINAS KESEHATAN

UPTD KESEHATAN PUSKESMAS BANGIL Jln. Mangga No. 548. Telp (0343) 741639. Kode Pos 67153

Page 14: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 14/16

(transportasi).

4.Petugas membuatkan surat rujukan (bila

pasien/keluarga setuju) dan menayakan apakah

pasien mempunyai kartu Askes/Jamkesmas/BPJS,

apabila punya petugas meminjam kartu tersebut.

5.Petugas menulis surat rujukan pada blangko sesuai

dengan kartu yang di miliki pasien.

6.Pasien/keluarga di beri pilihan untuk memilih

tujuan rujukan selanjutnya petugas melakukan

pencatatan di buku register.

7.Petugas menghubungi rumah sakit yang dituju

terlebih dahulu

8.Petugas mendampingi pasien merujuk pasien sampai

tempat tujuan rujukan yang dituju.

5.Diagram Alir :

Petugas melakukan anamnesa dan

 pemeriksaan pada pasien

Petugas menegakkan diagnosa, apabila perlu penangganan

lebih lanjut pasien$keluarga di beri tahu bahwa sakitnya tidak 

 bisa ditangani di puskesmas dan harus di rujuk ke institusiyang lebih tinggi.

Petugas membagi tugas kepada petugas lainnya untuk

segera menyiapkan pasien untuk di rujuk Transportasi-.

 

Petugas membuatkan surat rujukan bila pasien$keluarga setuju- dan menayakan apakah pasien

mempunyai kartu Askes$amkesmas$PS, apabila punya

 petugas meminjam kartu tesebut 

Petugas menulis surat rujukan pada blangko sesuai dengan

kartu yang dimiliki pasien

Pasien$keluarga diberi pilihan untuk memilih tujuan rujukan

selanjutnya petugas melakukan pe%atan di buku register 

Petugas menghubungi rumah sakit yang dituju terlebih dahulu

Page 15: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 15/16

6.Referensi :7.Dokumen

 Terkait

:Rekam Medik

Kartu Berobat

(Askes/Jamkesmas/Jamkesda/BPJS/Umum)

Kendali Rujukan

Balngko Rujukan

8.Distribusi :Kepala Puskesmas

 Tim Mutu

9.Rekaman Historis Perubahan

NO. Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

DAFTAR TILIK

RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

Unit : ................................

Nama Petugas : ................................

 Tanggal Pelaksanaan : ................................

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak

Berlaku

1. Petugas melakukan anamnesa dan

 pemeriksaan pada pasien

2. Petugas menegakkan diagnosa, apabila perlu

penangganan lebih lanjut pasien/keluarga di

 beri tahu bahwa sakitnya tidak bisa di tangani

di puskesmas dan harus di rujuk ke institusi

 yang lebih tinggi.

Page 16: 7.2.3 TRIASE

7/25/2019 7.2.3 TRIASE

http://slidepdf.com/reader/full/723-triase 16/16

3. Petugas membagi tugas kepada petugas lainnya

untuk segera menyiapkan pasien untuk

dirujuk.(Transportasi)

4. petugas membuatkan surat rujukan (bila

pasien/keluarga setuju) dan menayakanapakah pasien mempunyai kartu

 Askes/Jamkesmas, apabila punya petugas

meminjam kartu tersebut.

5. Petugas menulis surat rujukan pada blangko

sesuai dengan kartu yang dimiliki pasien

6. pasien/keluarga diberi pilihan untuk memilih

tujuan rujukan selanjutbya petugas melakukan

pecatatan dibuku register.

7. Petugas menghubungi rumah sakit yang dituju

terlebih dahulu8. Petugas mendampingi pasien merujuk pasien

sampai tempat tujuan rujukan yang dituju

 Jumlah

Compilance rate (CR)

....................................

Pelaksana / Oditur