Prop.ptk rima

54
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. JUDUL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BINATANG PADA SISWA KELAS II SDN 02 PEDAWANG PEKALONGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL B. MATA PELAJARAN DAN BIDANG KAJIAN Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Bidang kajian : pembelajaran inovatif C. PENDAHULUAN Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan benar, maka diperlukan pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia. Pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu 1

description

PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BINATANG PADA SISWA KELAS II SDN 02 PEDAWANG PEKALONGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Transcript of Prop.ptk rima

Page 1: Prop.ptk rima

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. JUDUL PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG

DENGAN BAHASA TULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

BINATANG PADA SISWA KELAS II SDN 02 PEDAWANG

PEKALONGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

B. MATA PELAJARAN DAN BIDANG KAJIAN

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Bidang kajian : pembelajaran inovatif

C. PENDAHULUAN

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik

dan benar, maka diperlukan pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia.

Pendidikan dan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek

penting yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah. Oleh karena itu

pemerintah membuat kurikulum bahasa Indonesia yang wajib untuk diajarkan

kepada siswa pada setiap jenjang pendidikan, yakni dari tingkat Sekolah Dasar

(SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT).

1

Page 2: Prop.ptk rima

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri

bagi seorang guru, mengingat bahasa ini bagi sebagian sekolah merupakan

bahasa pengantar yang dipakai untuk menyampaikan materi pelajaran yang

lain. Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi membantu peserta didik untuk

mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat

dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan

kemampuan analitis dan imajinatif (Depdiknas, 2006).

Sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada saat ini, mata pelajaran

bahasa Indonesia sering diremehkan oleh sebagian besar siswa, bahkan

dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, khususnya dalam aspek

menulis. Menurut Johana Pantow dkk (2002) yang tersedia dalam

http://digilib.itb.ac.id pada tanggal 26 Januari 2008, menyatakan bahwa dalam

dunia pendidikan, menulis merupakan suatu tuntutan keterampilan yang harus

dikuasai oleh manusia sebagai bahasa tulis. Oleh karena itu, sejak dini

pengajaran bahasa selalu harus didasarkan pada keterampilan bahasa dimana

salah satunya adalah writing.

Kesulitan siswa dalam menulis biasanya terlihat ketika siswa diminta

untuk menulis sebuah karangan sederhana, mendeskripsikan suatu benda

ataupun ketika menulis puisi, mereka sering mengeluh dan terlihat bingung

dengan apa yang ingin mereka tulis. Kebosanan, kejenuhan, serta kebingungan

siswa dalam hal menulis yang mengakibatkan menurunnya prestasi belajar

siswa dalam pembelajaran menulis dapat disebabkan oleh beberapa faktor,

antara lain :

2

Page 3: Prop.ptk rima

1. Kurangnya minat siswa terhadap kegiatan menulis.

2. Kurangnya motivasi siswa, baik dari dalam diri mereka maupun dari

lingkungan belajar.

3. Pengembangan strategi pembelajaran yang kurang membangkitkan

daya imajinasi siswa dan kreativitas siswa dalam berbahasa maupun

bersastra.

4. Media yang digunakan dalam pembelajaran yang kurang sesuai

sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar.

Menurunnya prestasi belajar siswa dapat dibuktikan dengan hasil tes

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis pada tanggal 15 Januari

2008, dengan tujuan pembelajaran mendeskripsikan binatang dengan bahasa

tulis menggunakan media gambar yang dilaksanakan pada siswa kelas II SDN

02 Pedawang kabupaten Pekalongan. Dari tes tersebut diperoleh hasil tulisan

siswa belum sempurna, karena penggunaan katanya belum tepat dan

kalimatnya cenderung diulang-ulang sehingga tidak mudah untuk dipahami.

Perolehan nilai rata-rata kelas yang seharusnya mencapai angka di atas 70,

pada kenyatannya hanya mencapai angka 65, sehingga hanya 27% siswa yang

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bahasa Indonesia dalam

aspek menulis untuk kelas II semester II SDN 02 Pedawang Pekalongan.

Dengan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka guru harus

mengambil tindakan, yakni dengan mencari dan menggunakan suatu

pendekatan atau model pembelajaran yang efektif, inovatif, dan berpotensi

memperbaiki pembelajaran menulis, sehingga meningkatkan minat, motivasi,

3

Page 4: Prop.ptk rima

dan sikap siswa terhadap pembelajaran menulis yang berakibat pada

meningkatnya prestasi belajar siswa. Dengan demikian guru dapat merancang

suatu bentuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

melalui pendekatan kontekstual dengan media gambar sebagai media alternatif

dalam pemecahan masalah tersebut..

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan

konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat (Dikdasmen Diknas, 2002:1). Media gambar dimaksudkan untuk

memudahkan siswa dalam mendeskripsikan seekor binatang dengan bahasa

tulis. Media gambar digunakan dalam penelitian ini karena pola berpikir siswa

kelas II yang masih memerlukan media pembelajaran yang konkrit. Dengan

kedua hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas II

SDN 02 Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan bintang

dengan bahasa tulis.

D. RUMUSAN MASALAH DAN RENCANA PEMECAHAN MASALAH

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah pokok dalam penelitian ini adalah :

4

Page 5: Prop.ptk rima

a. Apakah melalui pendekatan kontekstual dengan menggunakan media

gambar binatang dapat meningkatkan keterampilan kelas II SDN 02

Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang

yang ada di sekitar dengan bahasa tulis?

b. Apakah melalui pendekatan kontekstual dengan media gambar dapat

meningkatkan aktivitas siswa kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten

Pekalongan dalam pembelajaran?

c. Bagaimana keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kontekstual?

2. Rencana Pemecahan Masalah

Masalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas II SDN 02

Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang di

sekitar dengan bahasa tulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

ditindaklanjuti oleh guru dengan mengadakan penelitian tindakan kelas

(PTK). Dalam hal ini, siswa diharapkan dapat mencapai tujuan

pembelajaran dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis

menggunakan media gambar binatang. Penelitian tindakan kelas (PTK)

tersebut dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari perencaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) tersebut, dilakukan dengan

suatu pembelajaran yang inovatif dan diyakini dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan.

5

Page 6: Prop.ptk rima

Pembelajaran inovatif dalam penelitian ini menggunkan pendekatan

kontekstual (Contextual Teaching and Learning), dengan media berupa

gambar binatang sebagai media dalam pembelajaran individu (siklus I),

puzzle (potongan gambar) seekor binatang sebagai media dalam

pembelajaran berbasis kelompok (siklus II), puzzle (potongan gambar)

beberapa binatang dalam satu lingkugan tempat hidupnya sebagai media

untuk pembelajaran berbasis kelompok (siklus III). Ketiga media yang

digunakan dalam PTK tersebut untuk merangsang keaktifan siswa dalam

bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan gambar, serta untuk

meningkatkan kreatifitas siswa dalam menyusun puzzle. Selain itu juga

sebagai alat bantu dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam

medeskripsikan binatang dalam bentuk tulisan. Dengan penelitian tindakan

tersebut, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan

nilai rata-rata kelas dalam pencapaian tujuan tersebut di atas 70 dan dalam

pembelajaran menulis setiap siswa diharapkan dapat memperoleh nilai di

atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bahasa Indonesia aspek menulis

kelas II semester II yang telah dibuat dan ditentukan oleh SDN 02

Pedawang kabupaten Pekalongan, yakni 70.

E. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengungkap suatu pendekatan atau model serta media pembelajaran yang

dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang

6

Page 7: Prop.ptk rima

kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa

tulis.

b. Mengungkap suatu pendekatan atau model pembelajaran serta media yang

dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas II SDN 02 Pedawang kabupaten

Pekalongan dalam pembelajaran.

c. Mengetahui peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and

Learning).

F. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat

meningkatkan dan memperbaiki mutu pembelajaran menulis dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas II semester II dengan

menggunakan media gambar binatang melalui pendekatan kontekstual

(Contextual Teaching and Learning).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa

dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar

bahasa Indonesia, khususnya dalam aspek menulis. Dengan demikian,

siswa dapat menyukai kegiatan menulis dan dapat mengembangkan

kreativitas siswa dalam menuangkan berbagai ide, gagasan, serta

7

Page 8: Prop.ptk rima

pengalamannya dalam sebuah tulisan imajinatif yang dapat dinikmati

oleh orang lain.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, yakni dapat

memberikan pengalaman dan wawasan bagi guru bahwa dalam

membelajarkan bahasa Indonesia pada aspek menulis, khususnya bagi

siswa kelas rendah yang membutuhkan suatu pendekatan dalam

pembelajaran sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan rasa

senang pada siswa pada saat pembelajaran. Dengan demikian siswa

dapat termotivasi dalam belajar dan akan berakibat pada pencapaian

prestasi belajar yang maksimal dan sesuai dengan harapan.

c. Bagi Sekolah

Penelitian tindakan ini dilakukan sebagai tolok ukur dalam

peningkatan dan perbaikan mutu pembelajaran menulis di sekolah.

G. KAJIAN PUSTAKA

1. Kajian Teori

a. Teori Belajar

Belajar secara umum adalah terjadinya perubahan pada diri orang

belajar karena pengalaman (Prof. Dr. Max Darsono, dkk, 2000:4).

Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh

8

Page 9: Prop.ptk rima

guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah

yang lebih baik (Prof. Dr. Max Darsono, dkk, 2000:24).

Pembelajaran menurut Gestalt adalah usaha guru untuk

memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga siswa

lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt

(pola bermakna).

Nina Wiyana (2007) dalam http://www.duniaguru.com,

menyampaikan tentang teori Gestalt yang mengungkapkan bahwa

belajar adalah perubahan perilaku individu yang terjadi melalui

pengalaman.

b. Pembelajaran bahasa Indonesia

Menurut M. Ngalim Purwanto (1997:4) dalam metodologi

pengajaran bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa bahasa

memungkinkan manusia untuk saling berhubungan (berkomunikasi),

saling berbagi pengalaman, saling belajar dari orang lain, memahami

orang lain, menyatakan diri, dan meningkatkan kemampuan

intelektual. Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk

mengembangkan pengetahuan, mempertinggi kemampuan berbahasa,

dan menumbuhkan sikap posisitp terhadap bahasa Indonesia.

Achmad Alfianto (2006) yang tersedia dalam http://re-

researcengines.com, menyebutkan bahwa pendidikan Bahasa

Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan

9

Page 10: Prop.ptk rima

kepada para siswa di sekolah. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa

Indonesia diibaratkan seperti ulat yang hendak bermetamofosis

menjadi kupu-kupu.

M. Ngalim Purwanto (1997:4) juga menyebutkan ruang lingkup

pembelajaran bahasa Indonesia meliputi :

1. penguasaan bahasa Indonesia;

2. kemampuan memahami;

3. keterampilan berbahasa/menggunakan bahasa untuk segala

macam keperluan;

4. apresiasi sastra.

Menurut M. Ngalim Purwanto (1997:5) pembelajaran bahasa

Indonesia memiliki tujuan, antara lain :

1) Tujuan umuma. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara.b. Siswa memahami bahasa dari segi bentuk, makna, dan fungsi,

untuk bermacam tujuan/keperluan dan keadaan.c. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia

untuk meningkatkan kemampuan intelektual (berpikir kreatif, menggunakan akal sehat, menerapkan pengetahuan yang berguna; memecahkan masalah, kematangan emosional, dan sosial).

d. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluan wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

2) Tujuan khususa. Tujuan khusus dalam lingkup kebahasaan

1. Siswa memahami cara penulisan kata-kata berimbuhan, kata ulang, dan tanda baca dalam kalimat.

2. Siswa memahami bentuk dan makna imbuhan.3. Siswa memahami ciri-ciri kalimat berita dan kalimat

perintah.

10

Page 11: Prop.ptk rima

4. Siswa memahami ucapan kalimat langsung dan tidak langsung.

5. Siswa memahami dan dapat mengaplikasikan makna kata umum dan kata khusus.

6. Siswa memahami dan dapat menggunakan makna ungkapan dan peribahasa.

7. Siswa memahami perbedaan dan dapat menggunakan sinonim dan antonim.

8. Siswa mampu membedakan bentuk puisi, prosa, dan drama secara sederhana dan dapat menikmatinya.

b. Tujuan khusus dalam lingkup pemahaman bahasa1. Siswa mampu memperoleh informasi dan memberi

tanggapan dengan tepat dalam berbagai hal kegiatan (mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, dan menulis).

2. Siswa mampu menyerap pengungkapan perasaan orang lain secara lisan dan memberi tanggapan yang cepat dan tepat.

3. Siswa mampu menyerap pesan, gagasan, dan pendapat orang lain dari berbagai sumber, baik tertulis maupun lisan.

4. Siswa memperoleh kenikmatan dan manfaat dari mendengarkan.

5. Memahami dan dapat mengevaluasi isi bacaan dengan tepat.

6. Siswa mampu mencari sumber, mengumpulkkan, dan menyerap informasi yang diperlukannya.

7. Siswa mampu menyerap isi dan pengungkapan perasaan melalui bacaan dan menanggapinya secara tepat.

8. Siswa memiliki kegemaran membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dan membaca karya-karya sastra.

c. Tujuan khusus daam lingkup penggunaan1. Siswa mampu memberikan berbagai informasi secara lisan.2. Siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat,

pengalaman dan pesan secara lisan.3. Siswa mampu mnegungkapkan perasaan secara lisan.4. Siswa mampu berinteraksi dan menjalin hubungan dengan

orang lain secara lisan.5. Siswa memiliki kepuasan dan kesenangan berbicara.6. Siswa mampu menuangkan pengalaman dan gagasannya

secara tertulis dengan jelas.7. Siswa mampu mengungkapkan perasaan secara tertulis

dengan jelas.8. Siswa mampu menuliskan informasi sesuai dengan konteks

keadaan.

11

Page 12: Prop.ptk rima

c. Menulis

Menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh

proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah.

Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan catatan atau

informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara (Wikipedia

Indonesia, 2006) yang tersedia dalam http://id.wikipedia.org. Menulis

memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang

berkelanjutan dan terus-menerus (Dawson, dkk, dalam Nurchasanah

1997:68). Secara garis besar, menulis adalah bentuk dari komunikasi

yang membutuhkan keterampilan agar menghasilkn tulisan yang baik.

Menurut Johana Pantow, dkk (2002) yang tersedia dalam

http://digilib.itb.ac.id mengatakan bahwa menulis merupakan salah

satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh orang yang

menggunakan bahasa atau yang mempelajari suatu bahasa. Dengan

menulis seorang anak dapat membenamkan diri ke dalam proses

kreatif, yakni anak dapat menciptakan sesuatu yang juga berarti

melontarkan pertanyaan-pertanyaan, mengalami keraguan dan

kebingungan , sampai akhirnya menemukan pemecahan (Puji Arya

Yanti, 2007) yang tersedia dalam http://www.sabda.org.

Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis adalah agar

siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengetahuan secara

tertulis serta memiliki kegamaran menulis (Depdikbud, 1997).

12

Page 13: Prop.ptk rima

Puji Arya Yanti (2007) http://www.sabda.org, menyebutkan

bahwa dengan kegiatan menulis anak dapat memperoleh manfaat,

antara lain :

1) Anak dapat menyatakan perasaannya tentang apa yang

dialami dalam bentuk tulisan.

2) Anak dapat menyatukan pikiran ketika menuangkan ide

dengan kata-kata.

3) Anak dapat menunjukkn kasih kepada sesama, misalnya

dengan menulis surat ucapan terimakasih atau ulang tahun

kepada orang tua, teman, bahkan guru.

4) Anak dapat meningkatkan daya ingat dengan cara membuat

dan menulis informasi tentang sesuatu.

d. Menulis Deskripsi

Menulis deskripsi dapat dilakukan dengan cara menuliskan

kalimat-kalimat deskripsi dari gambar-gambar yang mereka miliki.

Kegiatan menulis deskripsi ini dapat merangsang anak untuk

mengungkapkan suatu bentuk/benda yang dipahami anak melalui

tulisan (Puji Arya yanti, 2007) http://www.sabda.org.

Anak-anak dapat diminta untuk menulis kalimat-kalimat

deskripsi dari gambar-gambar (sesuai dengan materi pelajaran yang

disampaikan) yang dipasang di kelas. Untuk me-review, anak-anak

dapat diminta untuk memasangkan kalimat-kalimat itu sesuai dengan

13

Page 14: Prop.ptk rima

gambar-gambar tersebut. Sebagai kreasi dalam pelajaran, anak-anak

dapat menulis deskripsi tentang binatang-binatang dan

memasangkannya dengan foto binatang yang tersedia (PEPAK

SABDA, 2002) yang teredia dalam http://pepak.sabda.org.

e. Media gambar

Purwanti dan Eldarni (2004: 4) dalam Wijaya Kusumah (2007)

yang tersedia dalam http://wijayalabs.blogspot.com, mengungkapkan

bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian

rupa sehingga terjadi proses pembelajaran.

Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely

yang dikutip oleh Rohani (1997:16) dalam Wijaya Kusumah (2007)

yang tersedia dalam http://wijayalabs.blogspot.com, yaitu:

1) Gambar diam, baik dalam teks, bulletin, papan display,

slide, film strip, atau overhead proyector.

2) Gambar gerak, baik hitam putih maupun berwana, baik

bersuara maupun yang tidak bersuara.

3) Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun dalam

piringan hitam.

4) Televisi.

5) Benda-benda hidup simulasi maupun model.

14

Page 15: Prop.ptk rima

6) Instrisional berprogram ataupun CAI (Computer Assisten

Instruction).

D. syahrudin (2007) dalam penelitiannya yang tersedia pada

http://ind.sps.upi.edu mengungkapkan bahwa :

a. Media gambar dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam

menulis karangan di sekolah dasar.

b. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran lebih menarik

perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkembangkan motivasi

belajar, dan dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa dalam

berimajinasi dan berekespresi.

c. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis karangan

dengan menggunakan media gambar adalah keterbatasan waktu,

karena pada umumnya guru sekolah dasar mengajarkan beberapa

bidang studi dalam satu kelas.

f. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara

materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

anggota keluarga dan masyarakat (Dikdasmen Diknas, 2002:1).

15

Page 16: Prop.ptk rima

Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual bertujuan

membekali siswa dengan pengetahuan yang secara fleksibel dapat

diterapkan (ditransfer) dari suatu permasalahan ke permasalahan lain,

dari suatu konteks ke konteks lain. Pengalaman awal siswa merupakan

material yang sangat berharga. Pengalaman awal ini dapat tumbuh dan

berkembang dari lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar.

Dengan layanan guru yang memadai melalui berbagai bentuk

penugasan, siswa belajar bekerja sama untuk menyelesaikan masalah

(problem-based learning) dan saling menghargai sehingga hubungan

antarsiswa akan lebih harmonis. Siswa yang merasa "kurang" dapat

belajar bersama-sama siswa yang pandai mengerjakan dan

mempertanggungjawabkan proyek yang ditugaskan (Zaenuri Mastur,

2004) dalam http://www.suaramerdeka.com.

Menurut Dr. Zolazlan Hamidi (2001) dalam

http://www.tutor.com.my, kaidah pendekatan kontekstual (Contextual

Teaching and Learning) adalah proses pembelajaran yang

merangkumkan contoh yang diterbitkan daripada pengalaman harian

dalam kehidupan pribadi masyarakat serta profesi dan menyajikan

aplikasi hands-on yang konkrit (nyata) tentang bahan yang akan

dipelajari.

Dikdasmen Diknas (2002:10-19), menyebutkan bahwa ada 7

(tujuh) unsur yang harus ada dalam pembelajaran kontekstual, yaitu :

16

Page 17: Prop.ptk rima

1) Constructivisme, artinya bahwa dalam pembelajaran

kontekstual harus dapat membangun dan membentuk konsep

atau pengetahua baru.

2) Inquiry, artinya bahwa dalam pembelajaran kontekstual harus

ada penemuan suatu konsep atau pengetahuan baru dari proses

yang dilakukan sendiri oleh siswa.

3) Questioning, dalam pembelajaran harus muncul banyak

pertanyaan untuk menggiring siswa dalam menentukan konsep

baru.

4) Modeling, dalam pembelajaran kontekstual harus ada contoh

atau model yang dijadikan media dalam pembelajaran tersebut,

khususnya bidang keterampilan.

5) Community Learning, dalam pembelajaran kontekstual harus

dapat diciptakan masyarakat belajar. Dalam hal ini siswa

belajar dalam bentuk kelompok untuk melakukan kerja sama.

6) Reflection, artinya bahwa konsep pengetahuan yang telah

ditemukan dapat direfleksikan agar memiliki makna dalam

kehidupan siswa.

7) Authentic Assessment, pembelajaran kontekstual harus dinilai

berdasarkan kenyataan yang ada (proses dan hasil) melalui

berbagai macam alat dan jenis penilaian.

17

Page 18: Prop.ptk rima

g. Hasil Penelitian Terdahulu

D. Syarifudin (2007) dalam penelitiannya yang berjudul

“Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan

Menulis Karangan Prosa” yang tersedia dalam http://ind.sps.upi.edu

mengungkapkan bahwa :

a. Media gambar dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam

menulis karangan di sekolah dasar.

b. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran lebih menarik

perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkembangkan motivasi

belajar, dan dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa dalam

berimajinasi dan berekespresi.

c. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis karangan

dengan menggunakan media gambar adalah keterbatasan waktu,

karena pada umumnya guru sekolah dasar mengajarkan beberapa

bidang studi dalam satu kelas.

Dalam http://flahchintya23.wordpress.com yang diakses 10

Maret 2008, menyatakan bahwa untuk meningkatkan keterampilan

siswa dalam menulis deskripsi dapat dilakukan dengan menggunakan

strategi menulis terbimbing. Strategi tersebut menekankan pada

aktivitas pembelajaran menulis secara berkolaborasi atau kerjasama di

18

Page 19: Prop.ptk rima

mana semua siswa mendapat bagian (Farris, 1993). Penelitian Jubaidah

(2004) menemukan fakta bahwa dengan strategi kelompok dinyatakan

dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi.

Sri Purwaningtyas (2007) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Keterampilan

Menulis Deskripsi” yang tersedia dalam http://pasca.uns.ac.id,

mengungkapkan tentang keberhasilan penggunaan pendekatan

kontekstual dalam pembelajaran. Dalam penelitian tersebut dinyatakan

bahwa pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan kontekstual

menghasilkan keterampilan menulis deskripsi siswa yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pembelajaran menulis deskripsi dengan

pendekatan konvensional.

2. Hipotesis Tindakan

Melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and

Learning) menggunakan media gambar yang dilaksanakan dalam siklus 1,

2, dan 3, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas II SDN

02 Pedawang kabupaten Pekalongan dalam mendeskripsikan binatang

dengan bahasa tulis.

H. METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

19

Page 20: Prop.ptk rima

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

(classromm-based action research) dengan peningkatan pada unsur desain

untuk memungkinkan diperolehnya gambaran kefektifan tindakan yang

dilakukan.

a. Perencanaan Awal

a) Merasakan adanya masalah.

b) Analisis masalah

c) Perumusan masalah

b. Perencanaan Tindakan

a) Membuat skenario pembelajaran.

b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di

kelas.

c) Mempersiapkan instrument untuk merekan dan menganalisis data

mengenai proses dan hasil tindakan.

d) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk

menguji keterlaksanaan rancangan.

c. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa yang melakukan apa,

kapan, di mana, dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan

yang telah direncakanan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada

saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan

observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.

d. Observasi

20

Page 21: Prop.ptk rima

Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang

meliputi proses dan hasil dari pelaksanan kegiatan. Tujuan

dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil

tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam

melakukan refleksi.

e. Refleksi

Pada bagian refleksi dilkukan analisis data mengenai proses,

masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi

terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.

2. Perencanaan Tahap Penelitian

a. Perencanaan Siklus I

1) Perencanaan

Guru (peneliti) membuat perencanaan awal yakni dengan

mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mecari

alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan

pendekatan atau model pembelajaran tertentu. Dalam hal ini

peneliti menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual

Teaching and Learning) untuk meningkatkan keterampilan siswa

kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan dalam mendeskripsikan

binatang dengan bahasa tulis menggunakan media gambar.

Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam penelitian kali

21

Page 22: Prop.ptk rima

ini, peneliti mengambil kompetensi dasar mendeskripsikan

tumbuhan dan binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa

tulis. Pada siklus ini, peneliti menggunakan media atau alat bantu

pembelajaran berupa gambar ilustrasi tentang bintang yang ada di

lingkungan sekitar yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat

dinikmati oleh semua siswa. Peneliti mempersiapkan lembar

observasi mengenai aktivitas siswa pada saat pembelajaran serta

lembar penilaian hasil karya siswa.

2) Pelaksanaan

Pada siklus ini peneliti menggunakan konsep belajar secara

individu untuk mengetahui tingkat kemampuan masing-masing

siswa dengan menggunakan media gambar melalui pendekatan

kontekstual. Pelaksanaannya dilakukan selama dua pertemuan.

Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut :

a) Peneliti menayangkan gambar.

b) Siswa mulai memperhatikan gambar dan mengamati hal-hal

yang ada dalam gambar.

c) Siswa mulai mendeskripsikan binatang yang terdapat dalam

gambar dengan menyebutkan ciri-cirinya secara lengkap.

d) Dalam kegiatan tersebut peneliti memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya dengan semua warga kelas.

22

Page 23: Prop.ptk rima

e) Peneliti memberikan arahan dan timbal balik kepada siswa

yang bertanya sehingga imajinasi siswa semakin kompleks.

f) Siswa membacakan hasil tulisannya di depan kelas.

g) Siswa lain mendengarkan.

h) Peneliti memotivasi siswa dengan cara memberikan penguatan

verbal berupa kata-kata dan non verbal berupa tepuk tangan.

i) Siswa memajangkan karyanya di tempat yang telah disediakan.

j) Sebagai akhir pembelajaran guru menyanyikan lagu “bebek-

bebekku”.

3) Observasi

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar

observasi yang berupa check list untuk mengetahui sejauh mana

minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasi-

motivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui aktivitas siswa

dalam pembelajaran, serta tingkat keterampilan dan daya imajinasi

siswa dalam menulis, mengetahui kemahiran siswa dalam

mengolah kata-kata sehingga menjadi sebuah tulisan yang runtut,

dengan teknik penyajian yang sesuai.

4) Refleksi

Peneliti membuat analisis data untuk mengetahui tingkat

keberhasilan tindakan pada siklus I sebagai acuan untuk

pelaksanaan pada siklus berikutnya.

23

Page 24: Prop.ptk rima

b. Perencanaan Siklus II

1) Perencanaan

Pada siklus II guru (peneliti) membuat perencanaan awal

yakni dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam

kelas, serta mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan

menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu.

Dalam hal ini peneliti tetap menggunakan pendekatan pendekatan

(Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan

keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan dalam

mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan

media gambar.

Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi

dasar mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar secara

sederhana dengan bahasa tulis. Pada siklus ini, peneliti

menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa puzzle

(potongan gambar) tentang seekor binatang yang diketahui siswa

untuk masing-masing kelompok, karena pada siklus II ini, peneliti

menggunakan konsep pembelajaran dalam bentuk kelompok. Hal

24

Page 25: Prop.ptk rima

itu dimaksudkan untuk mengetahui interaksi siswa dengan sesama.

Peneliti juga menyediakan kertas undian untuk mengambil puzzle

yang telah disediakan. Sebagai alat untuk memotivasi siswa dalam

meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia guru menyediakan

piagam penghargaan untuk kelompok yang memiliki predikat

kelompok Top 1, kelompok Top 2, dan kelompok Top 3. Peneliti

menyiapkan lembar obeservasi untuk mengamati aktifitas siswa

dalam kelompok pada saat pembelajaran dan lembar penilaian

untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dengan alternatif

pembelajaran yang dilakukan peneliti.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan dilakukan selama dua pertemuan dengan

konsep pembelajaran secara kelompok. Prosedur pelaksanaannya

adalah sebagai berikut :

a) Peneliti menyediakan media pembelajaran yang berupa puzzle

tentang gambar binatang yang ada di sekitar dan kertas undian

untuk mengambil gambar.

b) Siswa dipersiapkan untuk duduk secara berkelompok sesuai

dengan kelompok yang telah dibentuk.

c) Sebelum memulai pembelajaran, siswa memberi nama untuk

masing-masing kelompoknya dengan nama binatang yang

disukai.

25

Page 26: Prop.ptk rima

d) Siswa memberikan alasan tentang pemberian nama pada

kelompoknya.

e) Setiap kelompok membuat yel-yel, kemudian diucapkan.

f) Setiap kelompok mengambil puzzle sesuai dengan undian.

g) Siswa dalam kelompoknya menyusun puzzle (potongan

gambar) kemudian mengamati gambar yang telah terbentuk.

h) Siswa menuliskan deskripsi tentang binatang dalam gambar

yang diamati, misalnya dengan menyebutkan ciri-cirinnya

secara lengkap.

i) Dalam kegiatan itu, guru terus memantau kerja siswa seraya

memberikan arahan-arahan yang diperlukan siswa.

j) Setelah selesai menuliskan deskripsinya, siswa membuat

kalimat-kalimat tentang ciri-ciri binatang yang harus ditebak

oleh kelompok lain.

k) Hasil karya siswa dibacakan di depan kelas oleh perwakilan

tiap kelompok.

l) Guru bersama siswa menentukan kelompok-kelompok yang

yang berhak mendapatkan penghargaan.

m) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhak

dalam bentuk piagam dan tanda bintang.

n) Siswa memajangkan hasil karyanya ditempat yang telah

disediakan.

26

Page 27: Prop.ptk rima

3) Observasi

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar

observasi yang berupa check list untuk mengetahui sejauh mana

minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasi-

motivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui aktifitas siswa

dalam pembelajaran, aktifitas siswa dalam kelompok, serta tingkat

keterampilan dan daya imajinasi siswa dalam menulis, dan untuk

mengetahui kemahiran siswa dalam mengolah kata-kata sehingga

menjadi sebuah tulisan yang runtut, dengan teknik penyajian yang

sesuai.

4) Refleksi

Peneliti membuat analisis data untuk mengetahui tingkat

keberhasilan tindakan pada siklus II sebagai acuan untuk

pelaksanaan pada siklus berikutnya jika memang diperlukan.

c. Perencanaan Siklus III

1) Perencanaan

Pada siklus III guru (peneliti) membuat perencanaan awal

yakni dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam

kelas, serta mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan

menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu.

Dalam hal ini peneliti tetap menggunakan pendekatan pendekatan

27

Page 28: Prop.ptk rima

(Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan

keterampilan siswa kelas II SDN 02 Pedawang Pekalongan dalam

mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan

media gambar.

Peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi

dasar mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar secara

sederhana dengan bahasa tulis. Pada siklus ini, peneliti

menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa puzzle

(potongan gambar) yang lebih rumit tentang beberapa binatang

dalam satu lingkungan hidupnya yang diketahui siswa untuk

masing-masing kelompok, karena pada siklus III ini, peneliti

menggunakan konsep pembelajaran dalam bentuk kelompok

seperti pada siklus sebelumnya. Hal itu dimaksudkan untuk

mengetahui interaksi siswa dengan sesama dan untuk

membuktikan bahwa pembelajaran menulis secara kelompok

hasilnya lebih optimal. Peneliti juga menyediakan kertas undian

untuk mengambil puzzle yang telah disediakan. Sebagai alat untuk

memotivasi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa

Indonesia guru menyediakan piagam penghargaan untuk kelompok

yang memiliki predikat kelompok Good, kelompok Better, dan

kelompok Best. Peneliti menyiapkan lembar obeservasi untuk

mengamati aktifitas siswa dalam kelompok pada saat pembelajaran

28

Page 29: Prop.ptk rima

dan lembar penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

dengan alternatif pembelajaran yang dilakukan peneliti.

2) Tindakan

Pelaksanaan dilakukan selama dua pertemuan dengan

konsep pembelajaran secara kelompok. Prosedur pelaksanaannya

adalah sebagai berikut :

a) Peneliti menyediakan media pembelajaran yang berupa

puzzle tentang gambar beberapa binatang yang ada di sekitar

dan kertas undian untuk mengambil gambar.

b) Siswa dipersiapkan untuk duduk secara berkelompok sesuai

dengan kelompok yang telah dibentuk.

c) Sebelum memulai pembelajaran, siswa memberi nama untuk

masing-masing kelompoknya dengan nama binatang yang

disukai.

d) Siswa memberikan alasan tentang pemberian nama pada

kelompoknya.

e) Setiap kelompok menyuarakan yel-yel dalam bentuk lagu

tentang binatang.

f) Setiap kelompok mengambil puzzle sesuai dengan undian.

g) Siswa dalam kelompoknya menyusun puzzle (potongan

gambar) kemudian mengamati gambar yang telah terbentuk.

29

Page 30: Prop.ptk rima

h) Siswa menuliskan deskripsi tentang binatang dalam gambar

yang diamati, misalnya dengan menyebutkan ciri-cirinnya

secara lengkap.

i) Dalam kegiatan itu, guru terus memantau kerja siswa seraya

memberikan arahan-arahan yang diperlukan siswa.

j) Setelah selesai menuliskan deskripsinya, siswa membuat

kalimat tebakan tentang ciri-ciri binatang yang harus ditebak

oleh kelompok lain.

k) Hasil karya siswa dibacakan di depan kelas oleh perwakilan

tiap kelompok.

l) Guru bersama siswa menentukan kelompok-kelompok yang

yang berhak mendapatkan penghargaan.

m) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

berhak dalam bentuk piagam dan tanda bintang.

n) Siswa memajangkan hasil karyanya ditempat yang telah

disediakan.

3) Observasi

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar

observasi yang berupa check list untuk mengetahui sejauh mana

minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasi-

motivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui aktifitas siswa

dalam pembelajaran, aktifitas siswa dalam kelompok, serta tingkat

30

Page 31: Prop.ptk rima

keterampilan dan daya imajinasi siswa dalam menulis, dan untuk

mengetahui kemahiran siswa dalam mengolah kata-kata sehingga

menjadi sebuah tulisan yang runtut, dengan teknik penyajian yang

sesuai.

4) Refleksi

Peneliti membuat analisis data untuk mengetahui tingkat

keberhasilan tindakan pada siklus III sebagai acuan untuk

pelaksanaan pada siklus berikutnya jika memang diperlukan.

3. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukkan di kelas II SDN 02 Pedawang kecamatan

Karanganyar, kabupaten Pekalongan.

4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas II SDN 02 Pedawang

kabupaten Pekalongan, berjumlah 22 siswa untuk semester II tahun

pelajaran 2007/2008.

5. Data dan Sumber data

Jenis data bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa

peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan penelitian tindakan

dengan lembar penilaian hasil karya siswa. Data kuantitatif menerangkan

31

Page 32: Prop.ptk rima

minat siswa dalam belajar, suasana kelas, dan aktifitas siswa yang dapat

diperoleh dari lembar observasi mengenai aktifitas siswa baik secara

individu maupun dalam kelompok. .

Sumber data dapat diperoleh dari guru, siswa, dan dokumen (foto).

6. Teknik Pengumpulan data

Data diperoleh dari lembar observasi yang berupa check list dan skala

penilaian.

7. Teknik Analisis data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan

sistem peringkat untuk mengetahui peningkatan yang ada setelah

dilakukan penelitian.

8. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan tercapai jika :

a. Nilai yang diperoleh siswa dalam menulis deskripsi menunjukkan hasil

baik pada lembar penilaian. Dengan demikian, setiap siswa dapat

mencapai nilai 70 sebagai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata

pelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis untuk kelas II semester II

SDN 02 Pedawang tahun ajaran 2007/2008.

b. Nilai aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan hasil baik

dengan tampaknya indikator-indikator dalam lembar pengamatan.

32

Page 33: Prop.ptk rima

c. Nilai keterampilan guru selama pembeajaran menunjukkan hasil baik

dengan tampaknya indikator-indikator dalam lembar pengamatan

keterampilan guru mengajar.

I. JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

No. Pelaksanaan

penelitian

Pebruari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Siklus I

a. Perencanaan

b. Tindakan

c. Observasi

d. Refleksi

2. Siklus II

a. Perencanaan

b. Tindakan

c. Observasi

d. Refleksi

3. Siklus III

a. Perencanaan

b. Tindakan

c. Observasi

d. Refleksi

4. Pelaporan hasil

penelitian

33

Page 34: Prop.ptk rima

J. TIM PENELITIAN

1. Nama : Rima Melyana

NIM : 1402406012

Jabatan : Guru kelas

Lokasi penelitian : SDN 02 Pedawang, Pekalongan

2. Nama : Lilis Srianah

NIP :

Jabatan : Guru kelas

3. Nama : Samidi

NIP :

Jabatan : Guru kelas

34

Page 35: Prop.ptk rima

DAFTAR PUSTAKA

Alfianto, Achmad, 2006. Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah, Metamorfosis Ulat menjadi Kepompong. Artikel Pendidikan Network, (Online), (http://re-researchengines.com, diakses 24 Oktober 2007).

Ani, Diah, 2007. Pembelajaran Pakem. Sebuah Perjalanan Menuju Perubahan. (Online), (http://mbeproject.net, diakses 15 Januari 2008).

Aqib, Zainal, 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.

Artati. Y. Budi, 2004. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Klaten : Intan Pariwara.

Arya Yanti, Puji, 2007. Menumbuhkan Budaya Menulis pada Anak. (Online), (http://www.sabda.org, diakses 24 Februari 2008).

BSNP, 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan.

Darsono, Max, 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Depdikbud, 1994. Kurikulum SD GBPP Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas, 2007. Pembelajaran Aktif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

(Online), (http://farhanzen.wordpress.com, diakses 15 Januari 2008).

Dikdasmen Diknas, 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta: Depdiknas.

Hamidi, Zolazlan, 2001. P&P Kontekstual Sains dan Tematik, (Online), (http://www.tutor.com.my, diakses 22 Nopember 2007).

Kusumah, Wijaya, 2007. Media Pembelajaran, (Online), (http://wijayalabs.blogspot.com, diakses 10 Maret 2008).

Mastur, Zaenuri, 2004. Model Pembelajaran Lingkungan, (Online), (http://www.suaramerdeka.com, diakses 6 Nopember 2007).

Pantow, Johana, dkk, 2002. Analisa kemampuan menulis Bahasa Inggris Mahasiswa FKIP-UT. (Online), (http://digilib.itb.ac.id, diakses 26 januari 2008).

35

Page 36: Prop.ptk rima

PTK, 2008. Salah Satu Contoh PTK dalam Bidang Bahasa, (Online), (http://aflahchintya23.wordpress.com, diakses 10 Maret 2008)

Purwaningtyas, Sri, 2007. Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Keterampilan Menulis Deskripsi, (Online), (http://pasca.uns.ac.id, diakses 10 Maret 2008).

Purwanto, M. Ngalim, 1997. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta: Rosda Jayaputra.

Pustaka, Pepak, 2002. Aktivitas Menulis, (Online), (http://pepak.sabda.org, diakses 10 Maret 2008).

Sriwilujeng, Dyah, dkk, 2007. Pembelajaran Terpadu dengan Pendekatan Tematik. Malang: Erlangga.

Sukmana, 2004. Dinamika Proses Belajar. (Online), (http://www.pikiran-rakyat.com, diakses 15 Januari 2008).

Syahrudin, D, 2007. Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Prosa, (Online), (http://ind.sps.upi.edu, diakses 10 Maret 2008).

Umar, A. Rozaq, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 2 SD dan MI. Klaten : Sahabat.

Wijayanti, Ari, 2007. Pengajaran Bahasa Indonesia yang Efektif. Portal Dunia Guru, (Online), (http://lubisgrafura.wordpress.com, diakses 24 Oktober 2007).

Wikipedia Indonesia, 2006. Menulis. (Online), (http://id.wikipedia.org, diakses 15 Januari 2008).

36