Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

110
Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

description

Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS. Evolusi dalam Penulisan Laporan Jurnalistik. Tipologi Artikel Jurnalistik News Feature Indepth report Artikel Opini. News -- mengabarkan dengan segera -- membuat publik (segera) tahu. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Page 1: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Program Pelatihan RedakturAngkatan 25

LPDS

Page 2: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Evolusi dalam Penulisan Laporan

Jurnalistik

Page 3: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Tipologi Artikel Jurnalistik

• News• Feature

• Indepth report• Artikel Opini

Page 4: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

News -- mengabarkan dengan segera -- membuat publik (segera) tahu.

Feature -- menerangkan, menjelaskan --membuat publik mengerti.

Indepth Report -- menjelaskan secara mendalam dan lebih komprehensif -- membuat publik paham secara lebih jauh.

Artikel Opini -- menawarkan padangan, memperlihat alternatif pendapat -- mempengaruhi publik dalam berpendapat dan bersikap.

Page 5: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Perkembangan masyarakat -- kebutuhan akan informasi dan kemajuan teknologi komunikasi --menghadirkan berbagai

perubahan dalam jurnalisme, dan menjadi persoalan yang mengandung implikasi

terhadap konsepsi berita (news concept) dan pemberitaan, serta pendidikan para

jurnalis.

Page 6: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Persaingan suratkabar harian dengan televisi, radio, dan online media dewasa ini

memaksa suratkabar harian tidak lagi sekadar melaporkan dengan segera

peristiwa yang baru terjadi, masalah yang baru berkembang, atau perkembangan

terbaru dari suatu masalah. Persaingan itu memaksa suratkabar harian sedikit

melaporkan dengan segera, dan lebih banyak menerangkan duduk perkara suatu

issue.

Page 7: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Tetapi perubahan dalam konsepsi berita (news concept) tidak hanya

terjadi atau baru terjadi akibat persaingan suratkabar harian dengan

televisi, radio, dan online media seperti yang sekarang berlangsung. Pada dasarnya di dalam jurnalisme

dari masa ke masa berlangsung perubahan demi perubahan.

Page 8: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

• Sebelum 1890an -- tanpa standard, tidak ada pembakuan untuk bentuk penyajian

• 1890an -- Struktur piramid terbalik (tunggal)• 1920 -- Penyederhanaan news lead• 1950an -- Akibat persaingan suratkabar dengan

televisi, hard news harus ditulis berupa laporan yang lebih komprehensif, piramid terbalik bertumpuk, menjurus ke arah interpretatif.

Perubahan Konsepsi pada Hard News

Page 9: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

• Sesudah Perang Dunia II, kian tinggi kebutuhan akan informasi, bidang dan jenis informasi pun kian banyak

• News feature kian banyak berperan

Perubahan Konsepsi pada Feature

Page 10: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

• Dukungan perpustakaan dan database sangat diperlukan

• Wartawan dituntut untuk punya kemampuan riset

• Penghimpunan bahan laporan secara lengkap (studi dokumen, wawancara, observasi) menjadi makin penting

• Spesialisasi pada wartawan makin penting• Diperlukan kemampuan menulis secara

interpretatif

Tuntutan terhadap Penerbit dan Kemampuan Wartawan

Page 11: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Genre dalam Jurnalisme

Page 12: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

• Jurnalisme Pembangunan, 1968• The New Journalism atau

Jurnalisme Baru atau Jurnalisme Sastrawi, 1970-an

• Precision Journalism, 1970-an• Immersion Journalism (Journalism

of Attachment)

Page 13: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Gagasan jurnalisme pembangunan yang dicetuskan para wartawan Asia di Manila

pada 1968, adalah jurnalisme yang dimaksudkan untuk mendistribusikan

informasi pembangunan dari-atas-ke-bawah, dan dari-bawah-ke-atas. Laporan tentang

masalah pembangunan memerlukan pendalaman. Sayangnya, oleh beberapa rezim otoriter jurnalisme pembangunan

diselewengkan menjadi jurnalisme propaganda pendukung politik kekuasaan,

termasuk di Indonesia.

Page 14: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

The new journalism (jurnalisme baru) muncul dengan penyajian yang lebih hidup tentang objek cerita, dengan

sentuhan kemanusiaan, dan memerlukan kemampuan deskripsi yang imajinatif.

Ini adalah reaksi atas kebosanan terhadap penyajian laporan suratkabar

yang begitu kering.

Page 15: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Sebetulnya, jauh sebelum kehadiran the new journalism, para pendiri majalah TIME di AS, 1923, sudah memberikan reaksi atas kebosanan terhadap penyajian laporan

suratkabar yang kering dan dangkal, dengan gagasan interpretative report buat

membantu para pembaca hard news pada masa itu melihat penafsiran issue yang dilaporkan hard news dari hari ke hari.

Page 16: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Precision journalism muncul dengan gagasan penghimpunan fakta melalui

metode ilmiah, atau memanfaatkan kajian ilmiah sebagai bahan laporan, tetapi dengan penyajian cerita yang tetap

populer, ringan. Ini merupakan gagasan yang membawa hasrat “memperbaiki” tingkat validitas atau kesahihan fakta

laporan jurnalistik.

Page 17: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Gagasan immersion journalism (journalism of attachment) lahir dari

keinginan wartawan untuk menunjukkan keberpihakan atau

bahkan berpendapat --dengan landasan fakta yang jelas-- lebih leluasa dalam

penulisan laporan.

Page 18: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Feature

Page 19: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Hingga kini tidak ada satu definisi pun untuk feature yang

dapat diterima dengan langgeng.

Page 20: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

FaktualMenerangkan (menjelaskan) kejadian atau

masalahInterpretatifPada umumnya tahan waktuTidak selamanya lengkap menerangkan 5 W

+ HStruktur - bebas (tidak ada pola yang baku)Angle - tunggalLead - mendaulat perhatian pembacaMenelusuri lebih jawaban why dan howPenulis tidak beropiniBahasa - colorfulAkan lebih baik jika mengandung human

interest

Page 21: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

News Feature

Page 22: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

News feature adalah feature yang "berjalan mengiringi" news untuk issue yang tengah

aktual sebagai news. Hard news melaporkan (mengabarkan dengan segera) kejadian yang timbul atau masalah yang berkembang pada suatu saat. News feature menerangkan issue

tersebut, agar pembaca mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang why dan how kejadian ataupun masalah yang tengah

aktual sebagai news itu. News feature menyodorkan fakta yang membuat orang

mengerti duduk perkara suatu berita.

Page 23: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Pengembangan issue, penghimpuan bahan, dan

penulisan

Page 24: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Awali rencana penulisan dengan melihat issue dari berbagai angle. Pelajari korelasi suatu kenyataan

dengan kenyataan lain

Page 25: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Telusuri jawaban why dan how dan himpun fakta sebanyak

mungkin tentang itu

Page 26: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Hampir tidak ada kenyataan yang tanpa penyebab. Suatu kenyataan timbul sebagai akibat kenyataan lain sebelumnya -- penelusuran

jawaban why.

Page 27: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Setiap kenyataan dapat dipaparkan lewat data yang lebih rinci -- penelusuran jawaban how.

Page 28: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Carilah segi menyangkut kepentingan publik dan jelaskan dengan mempergunakan fakta

empirik

Page 29: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Diperlukan kemampuan menggali realitas sosiologis (fakta empirik)

dalam menerangkan persoalan kepada pembaca, dan tidak merasa puas hanya

dengan bermain pada realitas psikologis (statement beropini dari

narasumber).

Page 30: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Masuklah lebih jauh ke dalam “kepentingan publik”, karena sesudah

membaca hard news publik memerlukan penjelasan yang lebih komprehensif dan menjurus pada

detail.

Page 31: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Menceritakan lebih jauh fakta yang menyangkut kepentingan publik

Hard news (piramid terbalik

tunggal)

Hard news (piramid terbalik bersusun) dan feature story)

Indepth report

Page 32: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Menelusuri jawaban why

Why 3 Why 1

Why 4

Why 21

2

3

45

Page 33: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Kualitas Informasi dan Kepentingan Publik

Sebagian besar BUMN tidak sehat

PLN selalu rugi

Salah satu jalan untuk menyelamatkan PLN dari kerugian adalah menaikkan tarif dasar listrik

Kenaikan tarif dasar listrik yang diikuti kenaikan harga-harga membuat biaya hidup kuartal pertama tahun ini meningkat 11,5 persen dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Page 34: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Tentukan angle, pastikan thesis sentence, dan rancang bangunan

cerita (outline)

Page 35: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Tulis Lead

Page 36: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Jenis-jenis Feature Lead

Page 37: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Paragraf pertama artikel jurnalistik di media cetak haruslah uraian yang

dapat mendaulat perhatian audience, uraian yang membangkitkan minat

untuk membaca, dan yang memperbaiki konsentrasi audience

untuk mengikuti uraian selanjutnya di dalam naskah itu.

Page 38: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Lead bagi artikel bagaikan etalase bagi toko, yang mengundang calon pembeli untuk masuk melihat-lihat barang dagangan, dan kalau bisa

berbelanja.

Page 39: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Paragraf pertama (lead atau intro) feature mendaulat perhatian

pembacanya tidak harus dengan mempergunakan fakta terbaru (seperti news lead), tetapi tidak berarti boleh

saja mengutarakan sesuatu yang sudah sangat dipahami khalayak, melainkan

dengan uraian atraktif yang membangkitkan selera untuk

membaca.

Page 40: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Uraian atraktif dapat ditampilkan dalam aneka bentuk. Pertimbangkanlah bentuk atau formulasi mana yang sesuai dengan tulisan yang akan dibuat. Jangan sekali-

kali memaksakan diri, atau jangan sampai mengada-ada.

Page 41: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

1. Summary lead

Page 42: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Kelanjutan restrukturisasi perbankan belum jelas, demikian pula dengan hutang-hutang perusahaan besar. Pasar modal yang masih lesu, dibarengi oleh nilai US$ yang masih bertahan di atas Rp 7.000. Dalam pada itu sebagian besar sektor riil tetap tertidur. Para investor hingga kini masih menunggu kelanjutan pemulihan ekonomi Indonesia yang belum kunjung jelas arahnya.

-- Laporan interpretatif animo berinvestasi.

Page 43: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono berbagi suara pemilih 39,1% dan 60,9%. Kekalahan Megawati tampaknya disebabkan oleh kinerja pemerintahannya yang tidak memberikan kemajuan yang berarti, masalah internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan faktor Taufik Kiemas. Selain itu, citra Megawati sendiri sebetulnya juga turut mengalahkan Megawati.

-- Laporan interpretatif penyebab kekalahan Megawati,

dan faktor yang menguntungkan Susilo Bambang

Yudhoyono pada pemilihan presiden.

Page 44: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Setelah mengucapkan sumpah jabatan pada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Rabu malam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu, terlambat hampir empat jam dari waktu yang dia janjikan. Menurut sebagian komentator, keterlambatan itu terjadi akibat tarik-menarik berbagai kepentingan dalam berbagi kekuasaan.

-- Background politik penyusunan Kabinet Indonesia

Bersatu.

Page 45: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

2. Lead Kutipan

a. Kutipan dari peribahasab. Kutipan dari ucapan tokoh yang ada

dalam ceritac. Kutipan dari ungkapan tokoh terkenal

Page 46: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Peribahasa dapat dikutip sebagaimana aslinya, dan juga menarik jika

"dipelesetkan".

Page 47: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Setinggi-tingginya burung terbang, kembalinya ke Katimin juga.

-- Profil Katimin, seorang petambak di desa Kalianapuri, Gresik, Jawa Timur yang memelihara lingkungan tambaknya sebagai habitat, tempat hidup puluhan ekor burung. Katimin dinominasikan menjadi penerima penghargaan Kalpataru (tapi pada akhirnya dia tidak menang).

Page 48: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Isteri adalah gundik di masa muda, sahabat pada masa usia setengah baya, dan perawat di hari tua, begitu kata Francis Bacon. Tetapi bagi kaum perempuan yang berkarir, terutama di kota-kota besar dewasa ini, ungkapan itu tampaknya tidak berlaku lagi.

-- Feature tentang perempuan yang bekerja (bukan

sekadar menjadi ibu rumahtangga).

Page 49: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Kutipan dari ucapan tokoh di dalam cerita yang diambil untuk menjadi lead harap dipilih dengan

berhati-hati. Tidak banyak uacapan itu yang layak dan cukup kuat untuk diangkat menjadi lead. Pada umumnya, ucapan yang memiliki

“kekuatan” itu adalah ucapan yang mengundang kontroversi, demikian pula dengan ucapan yang

mencerminkan emosi sang tokoh ketika berbicara, dan ucapan yang mencerminkan

kepribadian si pembicara.

Page 50: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

"Kalau Kwik gagal, semua WNI keturunan akan dipersalahkan, akan dimaki," kata Sofjan Wanandi yang menyatakan Menko Ekuin Kwik Kian Gie harus didukung oleh semua WNI keturunan.

-- Kutipan kontroversial

Page 51: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

"Teten Masduki itu manusia atau binatang," kata Andi M. Ghalib menanggapi laporan Indonesian Corruption Watch yang menyebut dirinya terlibat KKN.

-- Kutipan yang mencerminkan emosi si pembicara.

Page 52: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

"Saya dikasih Rudy," kata Lim Swie King beberapa saat setelah dia keluar sebagai juara tunggal putera turnamen All England tahun ini, semalam.

-- Kutipan yang mencerminkan kepribadian si tokoh:

low profile.

Page 53: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

3. Analogy Lead

Page 54: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Jika duabelas tahun yang lalu Ny. Lily Purnomo menangis melepas suaminya dalam pakaian tempur, kemarin dia menitikkan ari mata ketika menerima kedatangan kerangka jenazah ayah anak-anaknya itu dalam sebuah peti kecil berselubung Merah Putih.

Page 55: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Semua pemain kesebelasan X merayakan kemenangan itu dengan pesta semalam suntuk di hotel. Di kota Y kemenangan tersebut disambut para suporternya dengan berpawai keliling kota hingga pukul satu dinihari.

Page 56: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

4. Contrast Lead

Page 57: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Mereka yang nama dan nomornya tercantum di daftar peserta yang lulus, tertawa, melonjak kegirangan, dan memberikan ucapan selamat satu sama lain. Sebagian besar lainnya, para remaja yang kemarin pagi tahu bahwa dirinya tidak lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) meninggalkan tempat-tempat pengumuman tanpa keceriaan. Beberapa di antaranya malah menitikkan air mata.

Page 58: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Kini orang dapat mengatakan bahwa Bung Hatta benar, dan Bung Karno ternyata salah.

-- Laporan tentang “negara penindas” dan hak azasi

manusia. Lead diilhami oleh perdebatan founding

fathers pada 15 Juli 1945, tentang pencantuman

hak-hak warga negara (kini dikenal sebagai hak-

hak azasi manusia) dalam konstitusi.

Page 59: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

5. Descriptive lead

Page 60: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Kurang lebih 200 orang yang hadir. Semuanya ulama. Ketuanya adalah Kiyai Hasyim Asy’ari dari Tebu Ireng, Jombang. Perdebatan sengit sering terjadi dalam muktamar ini, tapi dalam hal-hal pokok keagamaan para peserta bersatu.

-- Laporan tentang perbedaan pemahaman agama

(Islam) di Indonesia.

Page 61: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

6. Lead Kesimpulan

Page 62: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Kenapa sejarah sering terasa palsu di Indonesia ini? Penjelasan yang biasanya diberikan ialah; karena kita tidak punya alam pikiran Barat. Kita, untuk memakai kata-kata seorang penelaah hikayat raja-raja Melayu, adalah “orang-orang yang secara liar tak tahu dan tak toleran” kepada kebenaran sejarah.

-- Tulisan tentang sikap kita terhadap sejarah, atau

memahami dan menulis sejarah.

Page 63: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

7. Lead Menuding

Page 64: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Anda menghirup racun pada setiap tarikan nafas. Bagi mereka yang hidup di kota besar seperti Jakarta, racun itu perlahan-lahan dapat menjadi pembunuh.

-- Feature tentang polusi udara.

Page 65: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

8. Lead Menggoda (membuat pembaca tidak mengerti

tentang apa yang dimaksud penulis)

Page 66: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Rupanya seperti getuk. Tetapi membuatnya tidak ditumbuk. Jika didekati baunya menusuk.

-- Feature tentang pabrik pengolah crumb rubber,

getah lateks yang dibekukan.

Page 67: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Saimin dipanggil camatnya. Dia datang naik sepeda. Begitu sampai Saimin disuruh lari. Kemudian dia disuruh push up. Setelah itu Saimin mati.

-- News feature: Seorang kamituo desa, di Ponorogo,

yang dihukum mantri camat karena tidak

menghadiri upacara peringatan ulang tahun Korpri.

Page 68: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Hidungnya seratus. Dia memiliki 200 kaki, 50 genderang, 25 seruling, dan 25 terompet.

-- Lead untuk cerita tentang sebuah regu drum band

yang beranggotakan 100 orang

Page 69: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

9. Lead Sinis

Page 70: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Kalaulah nama Indonesia kini tercatat sebagai pemegang rekor di dunia, itu hanyalah untuk urusan korupsi.

-- Laporan interpretatif pemberantasan

korupsi.

Page 71: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

10. Lead Klimaks

Page 72: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Lumpur sungai mendangkalkan laut. Laut dangkal membuat hasil tangkapan kaum nelayan menciut. Muncullah keinginan membangun tambak dan hutan bakau pun dibabat. Setelah lenyapnya hutan bakau perkembangan malaria menjadi-jadi. Hingga pekan lalu, wabah ini merenggut 67 jiwa di dua desa nelayan, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah.

-- News feature: Wabah malaria di Cilacap

Page 73: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

10. Lead Melawan Logika

Page 74: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Cinta yang bekelebihan dapat menjadi pembawa maut.

-- Laporan tentang pembunuhan kekasih,

yang hendak menikah dengan orang lain.

Page 75: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

11. Picture Lead(Picture lead menyodorkan deskripsi kepada pembaca. Deskripsi tersebut disajikan dengan harapan si pembaca membayangkan dirinya berada dalam suasana yang dideskripsikan

itu, dan merasa ngeri)

Page 76: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Dengan tangan kirinya, Sunaryo bergantung era-erat di tepi jendela dan tangan kanannya memeluk anaknya, Reni (4 tahun). Api mulai menjilat kamarnya di lantai tiga. Ketika menunggu tangga pemadam kebakaran yang akan menolong dia, Sunaryo melihat pagar besi yang ujungnya runcing-runcing siap menyambut dia dan Reni di bawah jika pegangannya terlepas.

Page 77: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

11. Lead Kalimat Pendek

Page 78: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Serba merah.Gordin di pintu dan jendela rumahnya merah.

Di dinding ruang tamu tergantung sebuah lukis-an abstrak cukup besar yang didominasi warna merah tua. VW Golf yang siang itu diparkir di depan garasi juga mengambil warna yang sama. "Merah bagi saya berarti semangat dan keberanian," kata X, penyanyi dangdut yang namanya tengah melambung.

Page 79: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Tiga Jenis Lead “Terlarang”

Page 80: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

1. Lead bernada filosofis atau lead yang

menyatakan sesuatu yang memang sudah atau harus

demikian adanya

Page 81: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Indonesia adalah negeri kepulauan yang kaya akan kebudayaan daerah.

Page 82: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Pendidikan adalah upaya melengkapi manusia dengan pengetahuan untuk bekal mengarungi hidup.

Page 83: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Dalam demokrasi semua warga negara memiliki hak yang sama.

Page 84: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

2. Lead bernada sombong atau pongah

Page 85: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Minggu lalu wartawan Anda meyempatkan diri tinggal selama tiga hari di Karawang untuk menyaksikan penduduk yang kekurangan pangan.

Page 86: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

3. Lead pertanyaan, yang jawabannya tidak sedang

ditunggu pembaca

Page 87: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Bagaimana caranya bagi penjaga mercu suar mengatasi rasa sepi?

Page 88: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Berapa lama Tembok Besar di Negeri Cina dibangun?

Page 89: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Lead pertanyaan dapat dibuat untuk suatu topik atau issue yang jawaban dari pertanyaan itu memang sedang

ditunggu pembaca, “ada dalam pikiran” orang banyak, dan dalam waktu dekat akan segera diketahui.

Page 90: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Dapatkah Belanda menebus kegagalannya pada 1974 dan 1978, dengan menundukkan Spanyol dalam pertandingan final malam ini serta memboyong Piala Dunia?

Page 91: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Rangkaikan gagasan dalam satu paragraf dengan gagasan pada

paragraf berikutnya secara jelas dan berkesinambungan

Page 92: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Pertimbangkan topic sentencePertimbangkan jenis paragrafPikirkan bridge

Page 93: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Tunjukkan dengan jelaskan rangkaian jawaban why

(hubungan sebab-akibat) dan susulkan penjelasan berupa

jawaban untuk how

Page 94: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Pakai bahasa secara jelas, hemat, dan buatlah uraian yang

menarik, berwarna

Page 95: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Ketepatan diksiIrama dan tempo

kalimatIrama dan tempo

paragrafPemakaian idiom

Hindari monotoni

Page 96: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Manfaatkan deskripsi, narasi, eksposisi, dan wacana berupa

argumentasi dengan tepat

Page 97: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Selang-selingkan dengan baik paraphrase dan quotation

(kutipan)

Page 98: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Selang-selingkan dengan baik kutipan langsung dan kutipan

tidak langsung

Page 99: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Hindari pengulangan

Page 100: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Biarkan fakta yang berbicara dan biarkan fakta yang menggiring interpretasi

audience

Page 101: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Jangan menyatakan pendapat secara eksplisit dan bersifat

“memvonis”

Page 102: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

agaknyamungkinboleh jadibarangkalitampaknya

Page 103: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Dukung pernyataan subjektif dengan fakta

Page 104: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Pelihara akurasi

Page 105: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Ejaan untuk kataEjaan namaJumlahUkuran, nilai BentukCorak, warnaArah… dst

Page 106: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Berhati-hatilah, dan pertimbangkan aspek hukum

Page 107: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Pertimbangkan aspek etika

Page 108: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Pertimbangkan aspek pendidikan publik

Page 109: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS

Rumuskan uraian penutup yang mengesankan

Page 110: Program Pelatihan Redaktur Angkatan 25 LPDS