Presentasi Pneumonia

16
PNEUMONIA Pembimbing : dr. H. Ruswardi , Sp.P Miftahul Miskiyah (7111080324) Yustika Arievia H (7111080206) Hazman Rizaldi (111001115) Ayunda Sari (7111080226)

description

presentasi pneumonia

Transcript of Presentasi Pneumonia

Page 1: Presentasi Pneumonia

PNEUMONIA

Pembimbing : dr. H. Ruswardi , Sp.P

Miftahul Miskiyah (7111080324)Yustika Arievia H (7111080206)Hazman Rizaldi (111001115)Ayunda Sari (7111080226)

Page 2: Presentasi Pneumonia

Pendahuluan

Infeksi saluran napas bawah merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan, baik di negara yang sedang berkembang maupun yang sudah maju.

Laporan WHO tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas akut termasuk pneumonia dan influenza.

Insidensi pneumonia komuniti di Amerika adalah 12 kasus per 1000 orang per tahun dan merupakan penyebab kematian utama akibat infeksi pada orang dewasa di negara itu. Angka kematian akibat pneumonia di Amerika adalah 10 %.

Page 3: Presentasi Pneumonia

Definisi

peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).

peradangan paru yang disebabkan oleh nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obat-obatan dan lain-lain) disebut pneumonitis.

Page 4: Presentasi Pneumonia

Epidemiologi

Infeksi M. Pnemonia dijumpai di seluruh dunia dan bersifat endemik.

Prevalensi kasus dijumpai pada musim panas sampai ke awal musim gugur berlangsung satu sampai dua tahun.

Infeksi tersebar luas dari satu orang ke orang lain dengan percikan air liur (droplet) sewaktu batuk.

WHO memperkirakan bahwa hingga 1 juta kematian disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, dan lebih dari 90% dari kematian ini terjadi di negara-negara berkembang.

Page 5: Presentasi Pneumonia

Etiololgi Pneumonia dapat disebabkan oleh

bakteri, virus, jamur dan protozoa.

Penyebab

Keterangan

Bakteri Gram Positif atau Gram Negatif seperti: Streptococcus pneumoniae (pnemokokus), Streptococcus piogenes, Staphylococcus aureus, Klebsiela pneumonia, Legionella, Haemophilus influenza.

Virus Influenza virus, Parainfluenza virus, Syncytial adenovirus, chicken-pox (cacar air), Rhinovirus, Sitomegalovirus, Virus herpes simpleks, Hanta virus.

Jamur Aspergilus, Fikomisetes, Blastomisetes dermatitidis, Histoplasma kapsulatum.

Aspirasi Makanan, kerosene (bensin, minyak tanah), cairan amnion, benda asing.

Page 6: Presentasi Pneumonia

Faktor resiko Beberapa kelompok yang mempunyai faktor resiko lebih tinggi : › Usia >65 tahun.› Merokok› Malnutrisi baik karena kurangnya asupan makan ataupun

dikarenakan penyakit kronis lain.› Kelompok dengan penyakit paru, termasuk kista fibrosis,

asma, PPOK, dan emfisema.› Kelompok dengan masalah-masalah medis lain, termasuk

diabetes dan penyakit jantung.› Kelompok dengan sistem imunitas dikarenakan HIV,

transplantasi organ, kemoterapi atau penggunaan steroid lama.

› Kelompok dengan ketidakmampuan untuk batuk karena stroke, obat-obatan sedatif atau alkohol, atau mobilitas yang terbatas.

› Kelompok yang sedang menderita infeksi traktus respiratorius atas oleh virus

Page 7: Presentasi Pneumonia

Patofisiologi

Stadium I (4 – 12 jam pertama) : Hiperemia / kongesti

Statdium II (48 jam berikutnya) : Hepatisasi Merah

Stadium III (3-8 hari) : Hepatisasi Kelabu

Stadium IV (7-12 hari) : Resolusi

Page 8: Presentasi Pneumonia

Klasifikasi

Berdasarkan bakteri penyebab: Pneumonia bakterial/tipikal. Dapat terjadi pada

semua usia. Beberapa bakteri mempunyai tendensi menyerang sesorang yang peka, misalnya Klebsiella pada penderita alkoholik, Staphyllococcus pada penderita pasca infeksi influenza.

Pneumonia atipikal, disebabkan Mycoplasma, Legionella dan Chlamydia

Pneumonia virus Pneumonia jamur sering merupakan infeksi

sekunder. Predileksi terutama pada penderita dengan daya tahan lemah (immunocompromised)

Page 9: Presentasi Pneumonia

Diagnosa Anamnesa

› Gambaran klinik biasanya ditandai dengan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40C, batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darah, sesak napas dan nyeri dada.

Pemeriksaan Fisik› Temuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru. Pada

inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas, pasa palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.

Pemeriksaan Penunjang› Foto toraks (PA/lateral) merupakan pemeriksaan penunjang utama

untuk menegakkan diagnosis. Gambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan "air broncogram", penyebab bronkogenik dan interstisial serta gambaran kaviti. Foto toraks saja tidak dapat secara khas menentukan penyebab pneumonia, hanya merupakan petunjuk ke arah diagnosis etiologi, misalnya gambaran pneumonia lobaris tersering disebabkan oleh Steptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa sering memperlihatkan infiltrat bilateral atau gambaran bronkopneumoni.

Page 10: Presentasi Pneumonia

Pemeriksaan labolatoriumPada pemeriksaan labolatorium terdapat

peningkatan jumlah leukosit, biasanya lebih dari 10.000/ul kadang-kadang mencapai 30.000/ul, dan pada hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan LED. Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi.

Page 11: Presentasi Pneumonia

Diagnosa Banding Tuberculosis Paru (TB)

Adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh M. tuberculosis. Jalan masuk untuk organism M. tuberculosis adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan. Gejala klinis TB antara lain batuk lama yang produktif (durasi lebih dari 3 minggu), nyeri dada, dan hemoptisis dan gejala sistemik meliputi demam, menggigil, keringat malam, lemas, hilang nafsu makan dan penurunan berat badan.

Atelektasis Adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak

sempurna dan menyiratkan arti bahwa alveolus pada bagian paru yang terserang tidak mengandung udara dan kolaps.

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)Adalah suatu penyumbatan menetap pada saluran pernafasan

yang disebabkan oleh emfisema atau bronkitis kronis. COPD lebih sering menyerang laki-laki dan sering berakibat fatal. COPD juga lebih sering terjadi pada suatu keluarga, sehingga diduga ada faktor yang dirurunkan.

Page 12: Presentasi Pneumonia

Penatalaksanaan

Pengobatan Pneumoni dibagi menjadi dua antara lain : Pneumoni Komunitas Kelompok I : pasien berobat jalan tanpa riwayat penyakit

jantung paru dan tanpa adanya faktor peubah (resiko pneumokokkus resisten, infeksi gram negatif, resiko infeksi P. Aeruginosa-RPA.

Kelompok II : pasien berobat jalan dengan riwayat penyakit jantung paru dengan atau tanpa adanya faktor peubah.

Kelompok IIIa. : pasien dirawat di RS diluar ICU.

Kelompok IIIb. : pasien tidak disertai tidak disertai penyakit jantung – pare dan tidak ada faktor pengubah.

Kelompok IV : pasien dirawat di ICU ( a. Tanpa resiko persisten P. Aeruginosa-RPA dan b. Dengan resiko).

Page 13: Presentasi Pneumonia

Pneumoni Nosokomial Pemberian terapi empirik antibiotik awal

untuk pneumonia nosokomial yang tidak disertai faktor resiko untuk patogen resisten jamak, dengan onset dini pada semua tingkat berat sakit adalah dengan antibiotik spektrum terbatas Atau dengan menggunakan antibiotik spektrum luas

Page 14: Presentasi Pneumonia

Komplikasi

Komplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri dalam rongga thorax (seperti efusi pleura, empiema dan perikarditis) atau penyebaran bakteremia dan hematologi. Meningitis, artritis supuratif, dan osteomielitis adalah komplikasi yang jarang dari penyebaran infeksi hematologi.

Pneumonia biasanya dapat obati dengan baik tanpa menimbulkan komplikasi. Bagaimanapun, komplikasi dapat terjadi pada beberapa pasien terutama penderita yang termasuk ke dalam kelompok resiko tinggi (faktor risiko).

Page 15: Presentasi Pneumonia

Prognosis

Prognosis penyakit pneumonia secara umum baik, tergantung dari kuman penyebab dan penggunaan antibiotika yang tepat serta adekuat. Perawatan yang baik serta intensif sangat mempengaruhi prognosis penyakit pada penderita yang dirawat.

Page 16: Presentasi Pneumonia

TERIMA KASIH