Presentasi Kimia

18
Presentasi Kimia

description

kimia

Transcript of Presentasi Kimia

Page 1: Presentasi Kimia

Presentasi Kimia

Page 2: Presentasi Kimia

Alfi Rohmatul Hamim(03)

Anggun Rezi Visilya (06)

Dita Dwi Agustina (13)

Mei Linda Ary P. (21)

Kelompok 2

Page 3: Presentasi Kimia

Bensin atau yang sering kita sebut

gasoline/premium terdiri dari campuran

isomer heptana (C7H16) dan oktana (C8H18).

Merupakan salah satu fraksi minyak bumi

yang digunakan sebagai bahan bakar mesin

dan kendaraan bermotor.

Bensin

Page 4: Presentasi Kimia

Mutu bahan bakar bensin ditentukan

oleh jumlah ketukan (knocking) yang

ditimbulkan. Jumlah ketukan dinyatakan

dengan nilai oktan. Semakin tinggi mutu

bensin, berarti jumlah ketukan semakin

sedikit, dan angka oktannya semakin tinggi.

Kualitas Bensin

Page 5: Presentasi Kimia

Mutu bensin, dapat ditentukan

menggunakan bilangan oktan. Semakin

besar bilangan oktan, maka kualitas bensin

semakin bagus.

Page 6: Presentasi Kimia

Dalam menentukan bilangan oktan, digunakan

standart pembanding, contohnya :

1. n-heptana

CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3

mempunyai bilangan oktan = 0

2. Isooktana CH3

І CH3 – C – CH2 – CH2 – CH3

І CH3

mempunyai bilangan oktan = 100

Page 7: Presentasi Kimia

Rumus :

Page 8: Presentasi Kimia

1. TEL (Tetra Ethyl Lead)rumus strukturnya :

C2H5

І C2H5 ― Pb ― C2H5 І

C2H5

Zat Aditif pada Bensin

Page 9: Presentasi Kimia

TEL

Penambahan 2-3 mL TEL ke dalam 1 galon bensin,

dapat menaikkan nilai oktan 15 poin. Kekurangan dari

penambahan TEL ini adalah dalam pembakaran bensin

akan menghasilkan oksida timah hitam yang keluar

bersama asap knalpot atau menempel pada mesin.

Sehingga bensin yang mengandung TEL ditambahkan

senyawa Etilen Bromida (C2H5Br). Dengan demikian yang

dihasilkan pada pembakaran bukan Pb tapi PbBr2, yang

tidak berbahaya untuk kesehatan.

Page 10: Presentasi Kimia

2. MTBE (Methyl Tersier Buthyl Eter)Rumus strukturnya :

CH3

І

CH3 ― O ― C ― CH3

І CH3

Page 11: Presentasi Kimia

Selain TEL, ada juga MTBE (Methyl

Tertiary Buthyl Ether). Senyawa ini lebih aman

daripada TEL karena tidak mengandung Pb

(timbale). Namun, senyawa ini juga

berpotensi mencemari lingkungan karena sulit

diuraikan oleh mikroorganisme.

MTBE

Page 12: Presentasi Kimia

Etanol (C2H5OH) merupakan zat aditif yang

dapat meningkatkan efisiensi pembakaran

bensin karena lebih unggul dibandingkan TEL

dan MTBE. Etanol tidak mencemari udara

dengan Pb (timbale) dan lebih mudah

diruaikan mikroorganisme.

3. Etanol

Page 13: Presentasi Kimia

Pemakaian TEL pada bensin, selain mampu

mempercepat pembakaran bensin, ternyata juga

memberikan dampak negative. Yaitu, menghasilkan

partikulat Pb dan knalpot yang mengakibatkan

pencemara udara, mengganggu pernapasan, gigi

rapuh, kerusakan tulang belakang, terhambatnya

kerja enzim, dan terganggunya pembetukan

hemoglobin.

Dampak Pembakaran Bensin terhadap Lingkungan

Page 14: Presentasi Kimia

Untuk mengganti TEL digunakan MTBE.

Namun perlu diketahui bahwa memakai

timbale atau bukan timbale, bensin tetap

merupakan penyebab polusi udara terbesar

karena mmerupakan sumber utama gas CO2.

CO2 dihasilkan dari proses pembakaran

sempurna.

Page 15: Presentasi Kimia

Ambang batas CO di udara adalah < 100

ppm. Udara dengan kadar CO > 100 ppm

menyebabkan sakit kepala dan cepat lelah.

Sedangkan pada kadar CO > 750 ppm dapat

menyebabkan kematian. Oleh karena itu,

jangan menyalakan mesin pada ruangan yang

tertutup.

CO (karbon monoksida)

Page 16: Presentasi Kimia

Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak

berwarna, yang pada konsentrasi tinggi juga dapat

menimbulkan keracunan. Di samping itu, gas oksida

nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan asam.

Keberadaan gas nitrogen monoksida di udara

disebabkan karena gas nitrogen ikut terbakar

bersama dengan oksigen, yang terjadi pada suhu

tinggi.

NO (Nitrogen Monoksida)

Page 17: Presentasi Kimia

Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat

tidak berwarna, tetapi berbau sangat menyengat

dan dapat menyesakkan napas meskipun dalam

kadar rendah. Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau

pembakaran belerang yang terlarut dalam bahan

bakar miyak bumi serta dari pembakaran belerang

yang terkandung dalam bijih logam yang diproses

pada industri pertambangan.

SO2 (belerang dioksida)

Page 18: Presentasi Kimia

Penyebab terbesar berlebihnya kadar

oksida belerang di udara adalah pada

pembakaran batu bara. Akibat yang

ditimbulkan oleh berlebihnya oksida belerang

memang tidak secara langsung dirasakan

oleh manusia, akan tetapi menyebabkan

terjadinya hujan asam.