Presentasi toksikologi forensik (Kimia Farmasi)

23
KIMIA FARMASI TOKSIKOLOGI FORENSIK KELOMPOK 1 (KELAS 3E) ABIDATUNNISA ALIYAH FAIZAL FAJAR FIRDAUS GINANJAR PUSPANEGARA LULU MARINI

description

Kimia Farmasi tentang toksikologi forensik

Transcript of Presentasi toksikologi forensik (Kimia Farmasi)

  • 1. KIMIA FARMASI TOKSIKOLOGI FORENSIK KELOMPOK 1 (KELAS 3E) ABIDATUNNISA ALIYAH FAIZAL FAJAR FIRDAUS GINANJAR PUSPANEGARA LULU MARINI

2. TOKSIKOLOGI Toksikologi adalah ilmu yang menelaah tentang kerja dan efek berbahaya zat kimia atau racun terhadap mekanisme biologis suatu organisme. 3. APLIKASI TOKSIKOLOGI 4. TOKSIKOLOGI FORENSIK Toksikologi forensic merupakan suatu ilmu toksikologi yang dapat dimanfaatkan dalam kepentingan pengadilan. Kerja utama dari toksikologi forensic yaitu melakukan analisis kulalitatif dan kuantitatif dari racun dengan bukti fisik dan menerjemahkan temuan analisisnya. 5. TOKSIKOLOGI FORENSIK MENCAKUP terapan ilmu alam dalam analisis racun sebagai bukti dalam tindak kriminal, mendeteksi dan mengidentifikasi konsentrasi dari racun dan metabolitnya dalam materi biologi menginterpretasikan temuan analisis ke dalam suatu argumentasi tentang penyebab keracunan 6. BIDANG KERJA TOKSIKOLOGI FORENSIK analisis dan mengevaluasi racun penyebab kematian, analisis ada/tidaknya alkohol, obat terlarang di dalam cairan tubuh atau napas, yang dapat mengakibatkan perubahan prilaku (menurunnya kemampuan mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya, tindak kekerasan dan kejahatan, penggunaan dooping), analisis obat terlarang di darah dan urin pada kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan obat 7. KASUS-KASUS YANG MEMERLUKAN PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI FORENSIK Kematian akibat keracunan: kematianmendadak, kematian di penjara, kematian pada kebakaran, dan kematian medis yang disebabkan oleh efek samping obat atau kesalahan penanganan medis, Kasus-kasus keracunan yang terkait dengan akibat pemakaian obat, makanan, kosmetika, alat kesehatan, dan bahan berbahaya kimia lainnya, yang tidak memenuhi standar kesehatan (kasus-kasus forensik farmasi). 8. TUJUAN ANALISIS TOKSIKOLOGI FORENSIK analisis racun baik kualitatif maupun kuantitatif sebagai bukti dalam tindak kriminal (forensik) di pengadilan. membuat suatu rekaan rekostruksi suatu peristiwa yang terjadi, sampai sejauh mana obat atau racun tersebut dapat mengakibatkan perubahan prilaku 9. AnalisisToksikologiKasus Orangdi IndonesiaKasus OrangMatiKasus Forensik -PenyalahgunanNarkoba -PerubahanPrilakuKedokteran Forensik 1. 2. 3. 4. 5.( Tuntutandi Masadepan) Hidup Kasus Keracunan (Anal. Tok. Klinik )Otopsi Dugaan keracunan Pengambilanspesimen Penyemasandan penandaan Pengiriman/Surat permohonan analisis toksikologi Anal. Toksikologi LABORATORIUM TOKSIKOLOGILabfor PolriUji Penapisan Uji PemastianBPOMData AnalisisLab Toksikologi Universitas-Lab- Lainnya: BNN, Labda, dllInterpretasiPenulisan Laporan ( Bukti Surat / Surat Keterangan / Keterangan Ahli) 10. LANGKAH ANALISIS TOKSIKOLOGI FORENSIK 11. STUDI KASUS 1 12. IDENTIFIKASI KORBAN Sebuah sampel biologis dapat diperoleh dari suatu tindak kejahatan dalam bentuk darah atau noda darah segar dari seorang korban. Untuk mengetahui identitas korban hasil mutilasi tersebut maka dapat dilakukan pemeriksaan DNA dari noda darah yang ada. 13. METODE Ada tiga teknik utama yang digunakan saat ini untuk ekstrasi DNA pada laboratorium forensik DNA: Ektraksi organik Ekstraksi Chelex FTA paper 14. PREPARASI SAMPEL Sampel darah dilarutkan dengan metanolDipisahkan serum dan plasma dengan cara sentrifugasiSerum diambil untuk dilakukan analisis 15. EKSTRAKSI ORGANIK Sampel darah ditambah SDS dan proteinase kareDitambahkan pelarut fenol/kloroformSentrifugasiDNA larut dalam fasa airPenggandaan DNA dengan rekasi PCR kemudian dianalisis 16. CHELEX Sampel darah ditambahkan suspense chelex 5% Dididihkan samapi 100oCsentrifugasiPenggandaan DNA dengan rekasi PCR kemudian dianalisis 17. FTA PAPER Metoda yang populer untuk persiapan pengambilan referensi sampel adalah dengan menggunakan noda darah dengan mengoleskannya ke kain kapas, dikenal dengan suatu carikan, dengan menghasilkan bulatan kira-kira 1 cm2 pada kain kapas tersebut, dengan ratarata 70.000-80.000 sel darah putih dan menghasilkan rata-rata 500ng DNA genomic. Hasil nyata akan bervariasi dengan jumlah sel-sel darah putih yang akan menunjukkan sampel dan efisiensi proses ekstraksi DNA. 18. STUDI KASUS 2 Berdasarkan berita acara pemeriksaan dari penyedik dilaporkan telah diketemukan mayat di kamar mandi sebuah caf. Dilengan kanannya masih tercantap jarum suntik. Hasil otopsi melaporkan terdapat baik bekas suntikan yang masih baru maupun yang sudah menua di lengan kanan dan kiri, telapak tangan, kaki terdapat eudema paru-paru dan bau aromatis dari organ tubuh seperti saluran cerna. Specialis forensik menduga kematian diduga akibat keracunan obat-obatan. 19. IDENTIFIKASI KORBAN PREPARASI SAMPEL Sampel darah dilarutkan dengan metanolSerum dan plasma dipisahkan dengan cara sentrifugasiSerum diuji penapisan dengan teknik immunioassaySampel urin di atur PH dan disentrifugasiUrin di uji penapisan dengan teknik immunioassayUJI PEMASTIAN DENGAN GCMS 20. Hasil analisis toksikologi forensik Uji skrining menggunakan teknik immonoassay test (EMIT) terdeteksi positif golongan opiat dan benzodiazepin. Dari penetapan kadar alkohol 0,1 promil dan 0,1 promilPada uji konfirmasi dengan menggunakan alat GC-MS diperoleh hasil: darah sebelum di hidrolisis: - morfin: 0,200 g/ml, - kodein: 0,026 g/ml darah setelah hidrolisis: - morfin: 0,665 g/ml, kodein: 0,044 g/ml urin sebelum hidrolisis: - 6-asetilmorfin: 0,060 g/ml, - morfin: 0,170 g/ml, - kodein: 0,040 gml urin setelah hidrolisis : - morfin: 0,800 g/ml, - kodein: 0,170 g/ml Golongan benzodiazepin yang terdeteksi di darah adalah: diazepam: 1,400 g/ml; nordazepam: 0,086 g/ml; oxazepam: 0,730 g/ml; temazepam: 0,460 g/ml 21. SIMPULAN Toksikologi forensik dapat dimengerti sebagai pemanfaatan atau penerapan ilmu toksikologi untuk kepentingan peradilan. Pada Toksikologi forensic dapat dilakukan analisis kualitatif dengan uji penpisan (teknik immunoassay) dan analisis kunantitatif dengan uji pemastian (GCMS dll) 22. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA