PRESENTASI
-
Upload
tri-handoyo -
Category
Documents
-
view
291 -
download
3
Transcript of PRESENTASI
Husnul KhotimahP2 31 39 0 06 015
Negara Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa
Kekayaan akan sumber bahan alam ini telah banyak digunakan sebagai obat tradisional oleh sebagian besar masyarakat sejak zaman dahulu secara turun temurun.
Salah satu tumbuhan obat yang telah dikenal oleh masyarakat adalah kunyit ( Curcuma domestica Val. ).
Secara empiris rimpang kunyit berkhasiat mengobati penyakit hepatitis, diare, antimikroba, antikolesterol, menyembuhkan dan mencegah rematik, mengobati diabetes mellitus, dll
Salah satu khasiat rimpang kunyit yang telah diteliti adalah minyak menguap dari rimpang kunyit (Curcuma domestica Rhizoma) mempunyai efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus (Oetari Soegiartono, 1991).
PERUMUSAN MASALAH
Apakah ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma domestica Rhizoma) berkhasiat sebagai antibakteri E.coli?
TUJUANTujuan umumMengetahui aktivitas antibakteri ekstrak rimpang
kunyit ( Curcuma domestica Rhizoma ) terhadap bakteri E.coli.
Tujuan khususMengetahui besarnya zona hambat ekstrak etanol
rimpang kunyit ( Curcuma domestica Rhizoma ) pada konsentrasi tertentu terhadap bakteri E.coli.
Mengetahui perbandingan diameter zona hambat ekstrak etanol rimpang kunyit ( Curcuma domestica Rhizoma ) pada konsentrasi yang berbeda terhadap bakteri E.coli.
MANFAAT
Bagi PenelitiMenambah pengalaman, pengetahuan serta
pemahaman lebih dalam tentang teori dan praktek mikrobiologi dan farmakognosi yang telah didapat peneliti sebelumnya.
Bagi Jurusan Farmasi Poltekkes Depkes Jakarta IIMenambah kelengkapan kepustakaan serta menjadi
motivator untuk senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya mikrobiologi dan farmakognosi.
Bagi PembacaMemberi informasi kepada pembaca dalam rangka
meningkatkan pengobatan dan pencegahan diare dengan cara yang alami
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
Kunyit ( Curcuma domestica Val )
Kunyit ( Curcuma domestica Val ) yang dikenal dengan nama sinonim Curcuma longa Linn, C. domestica Rumph. C. longa Auct. termasuk salah satu rempah-rempah dan obat yang umumnya pernah dikonsumsi ini baik sebagai pelengkap, bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
Rimpang kunyitRimpang kunyit( ( Curcuma domestica Curcuma domestica
Rhizoma Rhizoma ))
KLASIFIKASIKLASIFIKASIKingdom : PlantaeSubkingdom : TracheobiontaDivisio : SpermatophytaClass : MonocotyledonaeOrdo : ZingiberalesFamilia : ZingiberaceaeGenus : CurcumaSpesies : Curcuma domestica
Val
KOMPOSISI KIMIAKOMPOSISI KIMIARimpang kunyit mengandung kurkuminoid yang terdiri dari
1. kurkumin sebanyak 10%, 2. desmetoksikumin 1 – 5%, 3. bisdesmetoksikurkumin,
Minyak atsiri / Volatil oil ( Keton sesquiterpen , turmeron , tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil ),
Dan zat yang lainnya seperti Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya. (Badan POM RI.2006)
ESHERICHIA COLIESHERICHIA COLIEsherichia coli adalah kuman yang
banyak ditemukan dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare pada anak.
Kuman berbentuk batang pendek , negatif gram, ukuran 0,4 – 7um x 1,4 um, sebagian besar gerak positif dan beberapa strain mempunyai kapsul.
Gambar E coli, Gambar E coli, dan E.coli dalam media MHAdan E.coli dalam media MHA
EKSTRAKEKSTRAK Ekstrak adalah sediaan kental yang
diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan. (anonim, 2000) .
CARA MEMPEROLEH CARA MEMPEROLEH EKSTRAKEKSTRAKMaserasiInfundasiPerkolasiDestilasi
METODE PENGUJIAN METODE PENGUJIAN KESENSITIFAN KESENSITIFAN
MIKROORGANISME TERHADAP MIKROORGANISME TERHADAP ANTIBIOTIKANTIBIOTIK
Metode Cakram KIRBY – BAUER Konsentrasi Hambatan Minimum
(KHM) Konsentrasi Bakterisidal Minimum
(KBM)
Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah
eksperimen.
Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian :
Laboratorium Farmakognosi Politeknik Kesehatan Depkes Jakarta II jurusan FarmasiWaktu penelitian : 25 Mei – 06 Juni 2009
Tempat penelitian : Laboratorium Mikrobiologi PoliteknikKesehatan Depkes Jakarta II jurusan FarmasiWaktu penelitian : 06 Juni – 25 Juni 2009
Variabel independen Variabel dependen
Ekstrak etanol Curcuma domestica
Rhizoma
Daya hambat terhadapE.coli
Uji aktivitas antibakteri
Variabel Dependen Ekstrak etanol Curcuma domestica Rhizoma
adalah ekstrak kental yang diperoleh dengan cara maserasi yakni merendam serbuk Curcuma domestica Rhizoma menggunakan penyari etanol 95%. Kemudian maserat dikumpulkan dan diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental.
Variabel Dependen Daya hambat terhadap E.coli adalah
besarnya Zona hambatan yang tampak sebagai area jernih/bersih yang mengelilingi cakram dimana zat dengan aktivitas antimikroba terdifusi.
Tanaman Curcuma Domestica Rhizoma yang diperoleh dari Balitro, lalu dideterminasi di LIPI Herbarium Bogor. Kemudian dikeringkan dan dihancurkan hingga menjadi serbuk.
B. Isolat ekstrak dari hasil ekstraksi maserasi Serbuk Curcuma domestica Rhizoma 200 g dengan pelarut etanol 95%, diekstraksi sebanyak 3 kali dan diuapkan hingga mengental.
Strain bakteri E.coli yang diperoleh dari Fakultas Kedokteran Departemen Mikrobiologi UI
Muller Hitton Agar Nutrien agar
Ekstrak dibuat dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. 1. 200 g serbuk kering rimpang kunyit
dimasukkan ke dalam bejana maserasi 2. lalu ditambahkan 2000 ml etanol 95%
direndam selama 6 jam sambil sekali – kali diaduk
3. kemudian didiamkan sampai 24 jam. 4. Maserat dipisahkan dan proses diulangi 2 kali
dengan jenis dan jumlah pelarut yang sama.5. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan
dengan penguap vakum hingga diperoleh ekstrak kental.
Peremajaan bakteri dilakukan dengan cara penggoresan, yaitu dengan mengambil satu sengkelit biakan murni E.coli dengan menggunakan ujung ose steril. Lalu masukan ke dalam tabung reaksi agar miring Nutrien Agar dan goreskan secara zig-zag di seluruh lempeng Nutrien Agar secara merata. setelah itu diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Beberapa sengkelit bakteri diambil dari hasil pembiakan yang berumur 18 – 24 jam dan masukan ke dalam tabung berisi 10 ml larutan NaCl fisiologis 0,9% steril. Sehingga didapatkan kekeruhan disetarakan dengan standar Mc. Farland no.0,5.
0,8 g ekstrak rimpang kunyit suspensi bakteri
+ 11 tetes DMSO
ad aquadest steril
10 ml
konsentrasi ekstrak
Inkubasi selama 35 0C
selama16-18jam
8%
6%
1%
2%
4%
Pengamatan aktivitas antibakteri dilakukan dengan melihat diameter zona bening di sekitar cakram yang menunjukkan sensitivitas bakteri tersebut terhadap antibiotic dan ekstrak kunyit yang bersangkutan pada konsentrasi tertentu.
Rendemen = berat ekstrak yang diperoleh x 100 % berat serbuk simplisia
= 42,40 x 100 % = 21,2 %
200
DIAMETER ZONA HAMBATAN (MM)
1%(mm
)
2%(mm
)
4%(mm
)
6%(mm
)
8%(mm)
DMSO + aquadest
steril
Kloramfenikol (30 µg/disc)
1 8,33 8,67 8,33 9,67 8,33 0 37
2 9,67 9,33 8,67 8,33 9,33 0 38
3 7,67 8,67 10 9,33 10,33 0 38RATA-RATA
8,55 8,89 9 9,11 9,33 0 37,67
PEMBAHASAN
Dari hasil pengujian diatas dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula diameter zona bening yang terbentuk disekitar cakram.
Dan pada kontrol negatif tidak ada zona bening yang terbentuk disekitar cakram
dapat diketahui bahwa pada konsentrasi kecil ( 1% ) ekstrak rimpang kunyit sudah memiliki efek antibakteri. Dan efek antibakteri yang terbesar terlihat pada konsentrasi 8%.
PEMBAHASAN
statistic ( lampiran 5) terlihat bahwa antara kontrol negatif ( DMSO + aquadest steril ) dengan konsentrasi ekstrak ada perbedaan yang bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak rimpang kunyit memiliki aktivitas antibakteri terhadap E.coli.
Dan antara ekstrak konsentrasi yang satu dan yang lainnya tidak ada perbedaan yang signifikan.
PEMBAHASAN
Zat antibakteri yang terkandung dalam curcumin merupakan senyawa golongan fenol yang terdiri dari dua cincin fenol simetris dan dihubungkan dengan satu rantai hiptadiena (Suwanto 1983 diacu dalam Sihombing 2007). Senyawa fenol menghambat pertumbuhan mikroba dengan cara merusak membrane sel yang akan menyebabkan denaturasi protein sel dan mengurangi tekanan permukaan sel.
Kontrol positif yang digunakan pada penelitian ini adalah kloramfenikol. Fungsinya menghambat sintesis protein pada mikroorganisme.
Ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma Rhizoma) memiliki daya hambat terhadap bakteri E.coli 1. konsentrasi 1 % dengan diameter zona hambatan rata
– rata 8,55 mm2. konsentrasi 2 % dengan diameter zona hambatan rata
– rata 8,89 mm3. konsentrasi 4 % dengan diameter zona hambatan rata
– rata 9 mm4. konsentrasi 6 % dengan diameter zona hambatan rata
– rata 9,11 mm5. konsentrasi 8 % dengan diameter zona hambatan rata
– rata 9,33 mm. Secara statistik menyatakan bahwa perbandingan
antara ekstrak rimpang kunyit konsentrasi yang satu dengan yang lain tidak memiliki perbedaan secara bermakna.
Penelitian uji antibakteri ekstrak rimpang kunyit ( Curcuma Rhizoma ) terhadap bakteri – bakteri lainnya.
Mempergunakan metode dilusi untuk dapat mengetahui dengan pasti konsentrasi hambat minimum yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.