Presentasi Ejaan

40
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) MATA KULIAH BAHASA INDONESIA DOSEN : IBU SUJINAH 1

Transcript of Presentasi Ejaan

Page 1: Presentasi Ejaan

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

MATA KULIAH BAHASA INDONESIADOSEN : IBU SUJINAH

1

Page 2: Presentasi Ejaan

Irvandi Syahputra

1211100076Irvandi Syahputra

1211100076

Azaria N.

1211100049Azaria N.

1211100049

Henny Kusumumaningrum1211100019

Henny Kusumumaningrum1211100019

Page 3: Presentasi Ejaan

PENGERTIAN EJAAN

Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisahan, pelambang bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisannya dalam suatu penggabungan, dan penulisannya dalam suatu bahasa.bahasa.

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa, demi keteraturan dipatuhi oleh pemakai bahasa, demi keteraturan

dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. tulis.

3

Page 4: Presentasi Ejaan

PERUBAHAN HURUF DALAM 3 EJAAN BAHASA INDONESIA

Ejaan Van Ejaan Van OphuisjenOphuisjen

(1901-1947)(1901-1947)

Ejaan Republik / Ejaan Republik / Ejaan SoewandiEjaan Soewandi

(1947-1972)(1947-1972)

Ejaan Yang Ejaan Yang DisempurnakanDisempurnakan

(mulai 16-08-(mulai 16-08-1972)1972)

khoesoeskhoesoes

Djoem’atDjoem’at

ja’nija’ni

pajoengpajoeng

tjoetjoetjoetjoe

soenjisoenji

chususchusus

Djum’atDjum’at

jaknijakni

pajungpajung

tjutjutjutju

sunjisunji

khususkhusus

JumatJumat

yakniyakni

payungpayung

cucucucu

sunyisunyi 4

Page 5: Presentasi Ejaan

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN(EYD)

Ruang Lingkup EYD1.1. Pemakaian HurufPemakaian Huruf2.2. Penulisan HurufPenulisan Huruf3.3. Penulisan KataPenulisan Kata4.4. Penulisan Unsur SerapanPenulisan Unsur Serapan5.5. Pemakaian Tanda BacaPemakaian Tanda Baca

5

Page 6: Presentasi Ejaan

1. PEMAKAIAN HURUF

Membicarakan bagian-bagian dasardari suatu bahasa yaitu :a.a. huruf kapitalhuruf kapitalb.b. vokalvokalc.c. konsonankonsonand.d. pemenggalanpemenggalane.e. nama diri nama diri

6

Page 7: Presentasi Ejaan

2. PENULISAN HURUF

Huruf KapitalHuruf Kapital

Penulisan huruf kapital dipakai pada:

- Huruf pertama pada kata di awal kalimat- Huruf pertama pada kata di awal kalimat

- Huruf pertama petikan langsung.- Huruf pertama petikan langsung.

- Huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan - Huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan

nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk

Tuhan.Tuhan.

- Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, - Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,

keturunan, keagamaan, yang diikuti nama orang.keturunan, keagamaan, yang diikuti nama orang.

- dll. - dll. 7

Page 8: Presentasi Ejaan

8

Huruf MiringHuruf Miring Penulisan huruf miring dipakai pada : (1) Penulisan nama buku, majalah, dan(1) Penulisan nama buku, majalah, dan

surat kabar yang ditulis dalamsurat kabar yang ditulis dalam

karangan.karangan.

(2) Penegasan huruf, bagian kata atau(2) Penegasan huruf, bagian kata atau

kelompok kata.kelompok kata.

(3) Penulisan kata nama ilmiah atau(3) Penulisan kata nama ilmiah atau

ungkapan asing yang tidakungkapan asing yang tidak

disesuaikan ejaannya. disesuaikan ejaannya.

Page 9: Presentasi Ejaan

3. PENULISAN KATAA. Kata DasarA. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai

satu kesatuan. Contoh:Contoh: Buku itu sangat tebal.Buku itu sangat tebal.

B. Kata TurunanB. Kata Turunan - Imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Contoh:Contoh: didikelola, kelola, pepenetapannetapan - Jika bentuk dasar berupa gabungan kata awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Contoh:Contoh: berbertepuk tangan, tepuk tangan,

garis bawahgaris bawahii. . 9

Page 10: Presentasi Ejaan

- Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.

- Contoh:Contoh: mengmenggarisbawahgarisbawahii

- Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.

Contoh:Contoh: adibusana, antarkota, biokimia,adibusana, antarkota, biokimia, dasawarsa, prasangka, dll.dasawarsa, prasangka, dll.

10

Page 11: Presentasi Ejaan

C. Kata Ulang / Bentuk UlangC. Kata Ulang / Bentuk Ulang Ditulis secara lengkap dengan Contoh:Contoh: anak-anak, lauk-pauk, anak-anak, lauk-pauk, gerak-gerik, terus-menerus.gerak-gerik, terus-menerus.

D. Gabungan KataD. Gabungan Kata(1) Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk termasuk istilah khusus, unsur- unsurnya ditulis terpisah. Contoh: duta besar, rumah sakit, dllduta besar, rumah sakit, dll

11

Page 12: Presentasi Ejaan

(2) Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah pengertian dapat ditulis dengan tanda penghubung untuk menegaskan pertalian unsur yang berkaitan. Contoh: Contoh: alat pandang-dengaralat pandang-dengar anak-istri sayaanak-istri saya orang-tua mudaorang-tua muda buku sejarah-barubuku sejarah-baru

12

Page 13: Presentasi Ejaan

(3) Gabungan kata berikut ditulis serangkai karena hubungannya sudah sangat padu sehingga tidak dirasakan lagi sebagai dua kata.

Contoh:Contoh:

acapkali, apabila, bagaimana, acapkali, apabila, bagaimana,

barangkali, beasiswa, dll.barangkali, beasiswa, dll.

13

Page 14: Presentasi Ejaan

E. Kata ganti E. Kata ganti ku, kau, muku, kau, mu, dan , dan nyanyaKata ganti ku ku dan kau kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, muku, mu dan nya nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.ahuluinya.Contoh: Contoh: Apa yang Apa yang kukumiliki boleh miliki boleh kaukauambilambil..

BukuBukukuku, , bukubukumumu, , dan bukudan bukunyanya tersimpan di perpustakaan.tersimpan di perpustakaan.

F. Kata Depan F. Kata Depan di, ke,di, ke, dan dan daridari Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepadakepada dan daripadadaripada.

Contoh: Di manaDi mana Siti sekarang?Siti sekarang? KamiKami percaya sepenuhnya percaya sepenuhnya kepadanyakepadanya..

14

Page 15: Presentasi Ejaan

G. Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalnya:Misalnya: Harimau itu marah sekali padaHarimau itu marah sekali pada sangsang Kancil.Kancil. Akhirnya ada juga yang dapat mengalahkanAkhirnya ada juga yang dapat mengalahkan

sisi jagoan itu.jagoan itu.

15

Page 16: Presentasi Ejaan

H. PartikelH. Partikel

1.Partikel 1.Partikel -lah, -kah, dan –tah-lah, -kah, dan –tah Ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya.

Contoh: BacaBacalah buku ini baik-baik.buku ini baik-baik. SiapaSiapakah gerangan dia? gerangan dia? ApaApatah gunanya bersedih hati? gunanya bersedih hati?

16

Page 17: Presentasi Ejaan

2.Partikel pun Ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Contoh: Jika ayah pergi adik pun ikut pergi.

Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.

Catatan:Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya adapun, andaipun, bagaimanapun, dsb. Contoh:

Adapun sebab-sebabnya belum diketahui. Walaupun miskin, ia selalu gembira.

17

Page 18: Presentasi Ejaan

3. Partikel perper yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya atau mengikutinya. Contoh: PNS mendapat kenaikan gaji PNS mendapat kenaikan gaji perper 1 April. 1 April.

Mereka masuk ke ruangan satu Mereka masuk ke ruangan satu perper satu. satu.

Harga kain itu Rp 10.000, 00 Harga kain itu Rp 10.000, 00 perper meter. meter.

18

Page 19: Presentasi Ejaan

I. SINGKATAN DAN AKRONIM

1. SingkatanSingkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu

huruf atau lebih. contoh : A. RiyantoA. Riyanto Kol. MujionoKol. Mujiono GBHNGBHN dst.dst. a.n.a.n. cmcm

19

Page 20: Presentasi Ejaan

2. Akronim Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.

Contoh: ABRIABRI

IwapiIwapi

radar radar radio detecting and rangingradio detecting and ranging

20

Page 21: Presentasi Ejaan

4. PENULISAN UNSUR SERAPAN

A. A. Unsur pinjamanUnsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia.

contoh: reshufflereshuffle

shuttle cockshuttle cock

21

Page 22: Presentasi Ejaan

B. Unsur pinjamanB. Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.

Contoh: aerobikaerobik hidraulikhidraulik sentralsentral aklamasiaklamasi vaksinvaksin varietasvarietas

22

Page 23: Presentasi Ejaan

5. PEMAKAIAN TANDA BACAA. Tanda TitikA. Tanda Titik 1. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan dan seruan.pertanyaan dan seruan. contoh:contoh: Aku lahir di Palembang.Aku lahir di Palembang.

2. Dipakai di belakang angka atau huruf Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. contoh:contoh: 1.2 Ilustrasi1.2 Ilustrasi 1.2.1 Gambar Tangan 1.2.1 Gambar Tangan

23

Page 24: Presentasi Ejaan

3. Dipakai untuk memisahkan angka 3. Dipakai untuk memisahkan angka

jam, menit, dan detik yang menunjukan jam, menit, dan detik yang menunjukan

waktu dan jangka waktu. waktu dan jangka waktu.

Contoh:Contoh: Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik

1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)

24

Page 25: Presentasi Ejaan

4. Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan 4. Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.pustaka.

Contoh:Contoh: Hidayat, Azis. 2007. Hidayat, Azis. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Metode Penelitian Kebidanan

dandan

Teknik Analisis DataTeknik Analisis Data. Salemba Medika. . Salemba Medika. Jakarta.Jakarta.

5. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan dan 5. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya.kelipatannya.

Contoh:Contoh: Jumlah penduduk desaku 5.200 orang. Jumlah penduduk desaku 5.200 orang. 25

Page 26: Presentasi Ejaan

B. Tanda KomaB. Tanda Koma 1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.perincian atau pembilangan. Contoh:Contoh: * Kami membutuhkan kertas, pena, dan Kami membutuhkan kertas, pena, dan

tinta.tinta.

2. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara 2. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata yang didahului kata tetapitetapi dan dan melainkanmelainkan.. Contoh:Contoh: * Saya ingin datang, tetapi hari hujan.* Saya ingin datang, tetapi hari hujan. 26

Page 27: Presentasi Ejaan

C. Tanda Titik Dua (:)

1. a. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya: Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.Hanya ada dua pilihan bagi pejuang kemerdekaan itu: hidup atau mati.

b. Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

Page 28: Presentasi Ejaan

2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya:

Page 29: Presentasi Ejaan

3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya: Ibu  :(meletakkan beberapa kopor) "Bawa kopor ini, Mir!“Amir :"Baik, Bu." (mengangkat kopor dan masuk) Ibu :"Jangan lupa. Letakkan baik-baik!" (duduk di kursi besar)

Page 30: Presentasi Ejaan

4. Tanda titik dua dipakai:(i) di antara jilid atau nomor dan halaman,(ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci,(iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta(iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.

Misalnya: Tempo, I (1971), 34:7Surah Yasin:9Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.Tjokronegoro, Sutomo, Tjukupkah Saudara membina Bahasa Persatuan Kita?, Djakarta: Eresco, 1968.

Page 31: Presentasi Ejaan

D. Tanda Tanya (?)1.Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat

tanya. Misalnya: Kapan ia berangkat?Saudara tahu, bukan?

2.Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya: Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.

Page 32: Presentasi Ejaan

E. Tanda Seru (!)Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Misalnya: Alangkah seramnya peristiwa itu!Bersihkan kamar itu sekarang juga!Masakan! Sampai hati juga ia meninggalkan anak-istrinya!Merdeka!

Page 33: Presentasi Ejaan

F. Tanda Kurung ((...))

1. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan. Misalnya: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.

2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Misalnya: Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.

Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.

Page 34: Presentasi Ejaan

3. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya: Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.

4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Misalnya: Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.

Page 35: Presentasi Ejaan

G. Tanda Kurung Siku ([...])

1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Misalnya: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.

2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Misalnya: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.

Page 36: Presentasi Ejaan

H. Tanda Petik ("...")

1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya: "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.“

1. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Misalnya: Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".

Page 37: Presentasi Ejaan

Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Misalnya:

Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.

Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di SMA" diterbitkan dalam Tempo.

Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.

Page 38: Presentasi Ejaan

I. Tanda Garis Miring (/)

1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Misalnya: No. 7/PK/1973Jalan Kramat III/10tahun anggaran 1985/1986

2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap. Misalnya: dikirimkan lewat darat/laut(dikirimkan lewat darat atau laut) harganya Rp25,00/lembar(harganya Rp25,00 tiap lembar)

Page 39: Presentasi Ejaan

J. Tanda Penyingkat (Apostrof) (')

Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Misalnya: Alia 'kan kusurati.('kan = akan) Malam 'lah tiba.('lah = telah) 1 Januari '12('12 = 2012)

Page 40: Presentasi Ejaan

Sekian dan Terima Kasih

40