Pre Planning Ular Tangga

5
PRE PLANNING EVALUASI DAMPAK PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KARIES GIGI DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA PADA AN.E A. Latar Belakang Karies gigi merupakan salah satu masalah oral yang utama yang paling sering dialami oleh anak- anak. Usia yang paling rentan menderita karies gigi adalah 4 sampai 8 tahun untuk gigi primer dan 12 sampai 18 tahun untuk gigi sekunder atau gigi permanen. Anak usia pra sekolah merupakan usia dimana mereka lebih cenderung untuk memilih makanan yang manis seperti coklat dan permen. Hal ini menjadi faktor utama penyebab terjadinya karies gigi pada anak usia pra sekolah. Hasil Riset Kesehatan Daerah (RISKESDAS) tahun 2007 oleh Departemen Kesehatan RI menunjukkan prevalensi anak yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut berdasarkan karakteristik umur adalah 5-9 tahun sebesar 21,6%, umur 10-14 tahun sebesar 20,6% dan terjadi di pedesaan sebesar 24,4 %. Hasil pengkajian yang dilakukan pada An.E diperoleh data bahwa An.E sering minum dan makan- makanan manis. Hasil pemeriksaan terhadp gigi An.E didapatkan hasil bahwa An.E mengalami karies gigi

description

ftfghffghfghfgfdtydtdgdgdhgdgddgdgdccccckkkkkkkkkk

Transcript of Pre Planning Ular Tangga

Page 1: Pre Planning Ular Tangga

PRE PLANNING

EVALUASI DAMPAK PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG KARIES GIGI DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI

PERMAINAN ULAR TANGGA PADA AN.E

A. Latar Belakang

Karies gigi merupakan salah satu masalah oral yang utama yang paling

sering dialami oleh anak-anak. Usia yang paling rentan menderita karies gigi

adalah 4 sampai 8 tahun untuk gigi primer dan 12 sampai 18 tahun untuk gigi

sekunder atau gigi permanen. Anak usia pra sekolah merupakan usia dimana

mereka lebih cenderung untuk memilih makanan yang manis seperti coklat

dan permen. Hal ini menjadi faktor utama penyebab terjadinya karies gigi

pada anak usia pra sekolah. Hasil Riset Kesehatan Daerah (RISKESDAS)

tahun 2007 oleh Departemen Kesehatan RI menunjukkan prevalensi anak

yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut berdasarkan karakteristik

umur adalah 5-9 tahun sebesar 21,6%, umur 10-14 tahun sebesar 20,6% dan

terjadi di pedesaan sebesar 24,4 %.

Hasil pengkajian yang dilakukan pada An.E diperoleh data bahwa An.E

sering minum dan makan-makanan manis. Hasil pemeriksaan terhadp gigi

An.E didapatkan hasil bahwa An.E mengalami karies gigi pada gigi seri dan

gigi geraham. An.E mengatakan bahwa An.E belum mengetahui cara

menggosok gigi yang benar. Ny.F juga mengatakan bahwa An.E jarang

menggosok gigi pada malam hari sebelum tidur, sehingga dari data

pengkajian tersebut dapat ditarik sebuah diagnosa keperawatan yaitu

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan : Karies gigi berhubungan dengan

hambatan kognitif anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi (00099).

Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi

permasalahan di atas adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan

tentang masalah karies gigi dan mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan

tentang karies gigi dengan menggunakan modifikasi permainan ular tangga.

Permainan ular tangga sangat cocok digunakan pada anak usia pra sekolah

Page 2: Pre Planning Ular Tangga

karena hal ini sesuai dengan perkembangan jiwa dari anak usia pra sekolah

yaitu proses belajar dan bermain. Intervensi ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ernita Kurnia Sari yang berjudul “Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Gosok Gigi dengan Metode Permainan Simulasi Ular Tangga

terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Aplikasi Tindakan Gosok Gigi

Anak Usia Sekolah di SD Wilayah Paron Ngawi”. Hasil penelitian tersebut

menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan , sikap dan perilaku

tindakan gosok gigi pada anak. Berdasarkan latar belakang fenomena

tersebut, penulis ingin mengimplementasikan metode permainan ular tangga

yang sudah dimodifikasi untuk mengevaluasi dampak dari pendidikan

kesehatan tentang karies gigi yang sudah diberikan kepada An.E.

B. Rencana Pelaksanaan

Pelaksanaan pemberian intervensi keperawatan ini akan dilaksanakan

pada tanggal 8 April 2014 di rumah Tn.K. Prosedur pelaksanaan intervensi

ini akan dilakukan sebagai berikut:

1. Melakukan kontrak waktu

Permainan ular tangga ini akan dilakukan 15-20 menit atau sampai

permainan selesai

2. Memberikan penjelasan aturan permainan.

An.E akan dijelaskan aturan permainannya, yaitu An.E harus menjawab

atau mengikuti perintah yang terdapat disetiap kotak ular tangga.

3. Memberikan kesempatan kepada An.E untuk bertanya apabila tidak

memahami cara permainannya.

4. Melakukan permainan ular tangga yang sudah dimodifikasi

5. Setelah permainan selesai, melakukan terminasi.

C. Evaluasi

Evaluasi pada intervensi ini dilakukan dengan cara memberikan memberikan

skor 1 untuk setiap jawaban yang benar dan skor 0 untuk setiap jawaban yang

salah. Tingkat pengetahuan An.E dikatakan baik apabila dapat menjawab

Page 3: Pre Planning Ular Tangga

dengan benar lebih dari 50% pertanyaan yang diberikan dan tingkat

pengetahuan An.E dikatakan buruk apabila jawaban yang benar kurang dari

50% dari pertanyaan yang diberikan.

D. Media Intervensi

Media yang digunakan dalam intervensi ini adalah 1 set permainan ular

tangga yang sudah dimodifikasi, dimana dalam setiap kotak terdapat

pertanyaan atau instruksi yang harus dilaksanakan.

E. Daftar Pustaka

Behrman, Richard, dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Ed.15. Jakarta: EGC

Kurnia, Ernita. 2012. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gosok Gigi dengn

Metode Permainan Simulasi Ular Tangga terhdap Perubahan

Pengetahuan, Sikap, dan Aplikasi Tindakan Gosok Gigi Anak Usia

Sekolah di SD Wilayah Paron Ngawi. Surabaya: Universitas Airlangga

Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Ed.6. Jakarta:

EGC