Pre Planning Imunisasi

27
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) IMUNISASI Disusun oleh : Intan Fachrini 11- 013 Chintia Citra 11-040 Putri Umepal 11-048 Rosa Harmila 11-180 Mimi Fitriani 11-202 Riko Hakiki 11-213 PUBLIC HEALTH STATION PUSKESMAS TANJUNG PAKU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 2015

description

puskesmas

Transcript of Pre Planning Imunisasi

Page 1: Pre Planning Imunisasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

IMUNISASI

Disusun oleh :

Intan Fachrini 11-013

Chintia Citra 11-040

Putri Umepal 11-048

Rosa Harmila 11-180

Mimi Fitriani 11-202

Riko Hakiki 11-213

PUBLIC HEALTH STATION

PUSKESMAS TANJUNG PAKU

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

BAITURRAHMAH

2015

Page 2: Pre Planning Imunisasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Imunisasi

Hari/Tanggal : Selasa 13 Oktober 2015

Pukul : 09.00-11.00 WIB

Sasaran : Ibu yang membawa balita ke posyandu

Tempat : Posyandu Wijaya Kusuma 5 (Baik Budi)

A. Latar Belakang

Salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional untuk

mewujudkan Indonesia Sehat 2025 adalah menerapkan pembangunan nasional

berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan harus

mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan yang sehat

dan perilaku sehat. Sebagai acuan pembangunan kesehatan mengacu kepada

konsep Paradigma Sehat yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan

prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan

pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan upaya pelayanan penyembuhan

/ pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara menyeluruh dan

terpadu dan berkesinambungan. (Depkes, 2009:33)

Menurut Undang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992,

Paradigma Sehat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain

pencegahan penyakit. Salah satu upaya pencegahan penyakit menular adalah

upaya pengebalan (Imunisasi). (Depkes, 2005: 1)

Imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar dari

Page 3: Pre Planning Imunisasi

segi preventif yang memegang peranan dalam menurunkan angka kematian

bayi. Upaya pelayanan imunisasi dilakukan melalui kegiatan imunisasi rutin

dan tambahan dengan tujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian

akibat penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

(Depkes, 2005:3)

Untuk menilai kelengkapan imunisasi dasar bagi bayi biasanya dilihat

dari cakupan imunisasi campak, karena imunisasi campak merupakan

imunisasi terakhir yang diberikan pada bayi.

Sekitar 1,7 juta kematian yang terjadi pada anak atau 5% pada balita

di Indonesia disebabkan oleh Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi

(PD3I) seperti TBC, difteri, pertusis, campak, tetanus, polio dan hepatitis B.

PD3I merupakan salah satu penyebab kematian anak di negara – negara

berkembang termasuk Indonesia. Oleh karena itu cakupan imunisasi harus

dipertahankan lebih tinggi dan merata sampai mencapai tingkat Population

Immunity (kekebalan masyarakat), sementara kegagalan untuk menjaga

tingkat cakupan imunisasi yang tinggi dan merata akan dapat menimbulkan

Kejadian Luar Biasa PD3I seperti kejadian Polio (Depkes, 2007:15).

Secara spesifik program imunisasi di Indonesia memiliki target

cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh

desa atau kelurahan pada tahun 2010. Pencegahan dapat dilakukan apabila

orang tua tahu bagaimana penyakit itu terjadi dan mampu mengambil langkah

yang tepat untuk melindungi anaknya (Achmadi, 2006:2).

Page 4: Pre Planning Imunisasi

Untuk itu perencanaan ini perlu diimplementasikan kepada

masyarakat khususnya ibu balita agar mereka dapat mengetahui tentang

manfaat imunisasi.

1. Tujuan Instruksional Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan audien tentang manfaat Imunisasi

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan ibu selama 45 menit tentang imunisasi

diharapkan Ibu dapat :

a. Menyebutkan Pengertian Imunisasi.

b. Menyebutkan Tujuan Pemberian Imunisasi

c. Menyebutkan Jenis Imunisasi

d. Menyebutkan Jadwal pemberian Imunisasi

e. Menjelaskan tentang Efek Samping Imunisasi

f. Menyebutkan Tempat memperoleh Imunisasi

3. Materi

a. Pengertian Imunisasi

b. Tujuan Pemberian Imunisasi

c. Jenis Imunisasi

d. Jadwal pemberian Imunisasi

e. Efek samping Imunisasi

f. Tempat memperoleh Imunisasi

Page 5: Pre Planning Imunisasi

4. Strategi Pelaksanaan

Topik : IMUNISASI

Metode :

* Ceramah

* Diskusi

Media dan alat :

* Lembar balik

* Leaflet

Tempat : Posyandu Wijaya Kusuma 5 (Baik Budi)

Jam : 09.00WIB – 11.00WIB

Setting tempat

Keterangan :

: Presenter

: Moderator

: Notulen

Page 6: Pre Planning Imunisasi

: Fasilitator

: Pembimbing Akademik

: : Responden

5. Pengorganisasian

Pembimbing Akademik :

Pembimbing Klinik :

Penyaji : Mimi Fitriani, S.Ked

Moderator : Intan Fachrini, S.Ked

Fasilitator : Putri Umepal, S.Ked.

Observer : Riko Hakiki, S.Ked

6. Tugas Pengorganisasian

Moderator : Intan Fachrini S.Ked

Membuka dan menutup acara penyuluhan.

Memperkenalkan anggota kelompok, Pembimbing Klinik dan

Akademik

Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan

Membuat kontrak waktu dan bahasa.

Mengarahkan jalannya penyuluhan.

Menjelaskan tujuan kegiatan penyuluhan

Memimpin diskusi.

Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan.

Page 7: Pre Planning Imunisasi

Menyimpulkan kegiatan.

Penyaji : Mimi Fitriani, S.Kep

Menyajikan / menyampaikan materi penyuluhan

Menggali pengetahuan audiens tentang materi penyuluhan

Menjawab pertanyaan audiens

Fasilitator + Observer : Putri Umepal, S.Ked dan Riko Hakiki, S.Ked

Memotivasi audien dan memfasilitasi untuk bertanya.

Mengajak audiens untuk fokus pada materi yang disajikan.

Meminimalkan gangguan dari luar yang mengganggu jalannya penyuluhan

Mengamati jalannya penyuluhan dari awal sampai akhir.

Menganjurkan audien untuk tidak meninggalkan acara

7. Kegiatan Penyuluhan

NoTahap

KegiatanKegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens Waktu

1 Pembukaan o Memberi salamo memperkenalkan diri,

pembimbing Klinik, Akademik dan anggota kelompok.

o Menjelaskan Topik dan Tujuan Penyuluhan

o membuat kontrak waktu / bahasa dengan audiens

- menjawab salam.- memperhatikan.- memperhatikan

- memperhatikan

menyetujui kontrak waktu/bahasa dengan audiens

5 menit

2 Pelaksanaan 1. Menggali pengetahuan audiens tentang pengertian imunisasi

2. Memberi reinforcement positif.

3. Menjelaskan pengertian imunisasi

4. Menggali pengetahuan audiens tentang tujuan

Menyampaikan pendapat.

Mendengarkan dan memperhatikan.Mendengarkan dan memperhatikan.Menyampaikan pendapat.

15 menit

Page 8: Pre Planning Imunisasi

5. Memberi reinforcement positif.

6. Menjelaskan etiologi Tujuan7. Menggali pengetahuan

audiens tentang jenis imunisasi

8.Memberi reinforcement positif.

9. Menjelaskan jenis imunisasi.

10. Menggali pengetahuan audiens tentang Jadwal imunisasi.

11. Memberi reinforcement positif.

12. Menjelaskan tentang jadwal imunisasi.

13. Menggali pengetahuan audiens tentang efek samping imunsasi

14. Memberi reinforcement positif.

15. Menjelaskan komplikasi efek samping imunisasi

16. Menggali pengetahuan audiens tentang Tempat memperoleh imunisasi .

17. Memberi reinforcement positif.

18. Menjelaskan tempat memperoleh imunisasi

Mendengarkan dan memperhatikan.

Mendengarkan dan memperhatikan.Menyampaikan pendapat.

Mendengarkan dan memperhatikan.

Mendengarkan dan memperhatikan.

Menyampaikan pendapat.

Mendengarkan dan memperhatikan.

3 Penutup 1. Mengevaluasi

2. Menyimpulkan materi bersama audiens

3. Membagikan Leaflet

4. memberikan salam penutup

Mengajukan pertanyaanMendengarkan dan memperhatikanMenjawab salam

10 enit

Page 9: Pre Planning Imunisasi

8. Evaluasi

Evaluasi Struktur

SAP dan materi tersedia sesuai rencana.

Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana.

Sarana dan prasarana tersedia sesuai rencana.

Seting tempat sesuai rencana.

Evaluasi Proses

Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Materi disampaikan sesuai rencana dan tepat waktu.

Peserta berperan aktif selama penyuluhan

Peserta memberikan respon terhadap pelaksanaan

peserta menyetujui kontrak waktu dan tempat

Evaluasi Hasil

Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit imunisasi

Audiens mampu :

60% audiens mampu menyebutkan pengertian imunisasi

60% audiens mampu menyebutkan jenis

60% audiens mampu menyebutkan jadwal imunisasi

60% audiens mampu menyebutkan efek samping

60% audiens mampu menyebutan tempat memperoleh imunisasi

Page 10: Pre Planning Imunisasi

DAFTAR PUSTAKA

……..2000. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Anak PSIK.FK.Unair

TA:2000/2001. Surabaya

……..Buku catatan Kesehatan Anak dan Tumbuh kembang,PT.Bristol Myer

Indonesia,Jakarta

Pusdiknakes. 1993. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga Depkes RI,

Jakarta

Page 11: Pre Planning Imunisasi

MATERI PENYULUHAN

1. PENGERTIAN

Imunisasi adalah Memberikan kekebalan tubuh dengan cara memasukkan

bibit penyakit yang telah dilemahkan atau dilumpuhkan.

Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan secara aktif

pada bayi atau anak terhadap penyakit tertentu, dengan memasukkan

vaksin (bibit penyakit yang telah dimatikan/dilemahkan)

2. TUJUAN PEMBERIAN IMUNISASI

a. Daya tahan / kekebalan tubuh anak meningkat.

b. Pencegahan timbulnya beberapa penyakit pada anak antara lain :

Penyakit TBC Paru

Penyakit Difteri

Penyakit Tetanus

Penyakit Pertusis

Penyakit Polio

Penyakit Campak

Penyakit Hepatitis B

3. JENIS IMUNISASI

a. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG bertujuan untuk memberikan kekebalan/pertahanan

aktif terhadap penyakit TBC.

Jadwal pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru

Page 12: Pre Planning Imunisasi

lahir sampai berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya diberikan pada umur 0-

2 tahun. Imunisasi BCG cukup diberikan 1 kali saja. Pada anak yang

akan diimunisasi dengan usia lebih dari 2 bulan, harus dilakukan

Montaux test dulu. Gunanya untuk mengetahui apakah ia telah

terjangkit penyakit BCG. Seandainya hasil positif, anak tersebut

selayaknya tidak mendapatkan imunisasi.

b. Imunisasi DPT- HB

Tujuan pemberian imunisasi DPT adalah untuk memberikan kekebalan

aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit Diphteri, pertusis,

tetanus dan hepatitis

Imunisasi DPT- HB dapat diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan

dengan selang waktu antara dua penyuntikan minimal 4 minggu

c. Imunisasi Poliomiolitis

Vaksinasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit

poliomiolitis.

Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa

hari, selanjutnya setiap 4-6 minggu. Pemberian imunisasi polio dapat

dilakukan bersamaan dengan BCG dan DPT-HB

d. Imunisasi Campak

Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit

campak secara aktif.

Menurut WHO, imunisasi campak cukup diberikan 1 kali suntikan

setelah bayi berumur 9 bulan, tetapi karena angka kesakitan campak di

Page 13: Pre Planning Imunisasi

Indonesia masih tinggi, Pemerintah mencanangkan pemberian

imunisasi campak sebelum usia 9 bulan, yaitu antara usia 6-9 bulan.

e. Imunisasi Hepatitis 0

Pemberian vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif

terhadap hepatitis B. Imunisasi aktif dilakukan dengan cara pemberian

suntikan dasar sebanayak 1 kali pada usia 0 – 7 hari.

4. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI

UMUR VAKSIN0 Bln (2 minggu setelah bayi lahir) HB 0 1 Bln BCG Polio 12 Bln DPT- HB 1 Polio 23 Bln DPT - HB 2 Polio 34 Bln DPT -HB 3 Polio 49 Bln Campak

Semua vaksin diatas dapat dilakukan diluar jadwal ketika ada wabah.

Vaksin campak dapat diberikan lebih dari satu kali ketika ada wabah.

5. EFEK SAMPING IMUNISASI

Vaksin Efek samping yang muncul

BCG Reaksi yang mungkin timbul pada pemberian imunisasi BCG

adalah kadang bernanah, tetapi akan sembuh dengan sendirinya

walaupun lambat. Biasanya suntikan BCG tidak menimbulkan

panas.

DPT Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan,

pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan selama 1-2

hari. Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang

sakit parah dan anak yang menderita penyakit kejang demam

kompleks.

Page 14: Pre Planning Imunisasi

POLIO Reaksi yang timbul tidak ada, mungkin akan terdapat berak-

berak ringan.

Pada anak dengan diare berat atau sedang sakit parah,

imunisasi polio dapat ditangguhkan.

CAMPAK Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin

terjadi demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada

pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan.

HEPATITIS B Reaksi yang mungkin terjadi adalah berupa nyeri pada tempat

suntikan, yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas

atau pembengkakan. Reaksi ini akan menghilang dalam waktu

2 hari. Reaksi lain yang mungkin terjadi ialah demam ringan.

6. TEMPAT MEMPEROLEH IMUNISASI

a. Rumah sakit

b. Puskesmas

c. BKIA/Rumah Bersalin

d. Posyandu

e. Praktek Dokter Swasta (terutama dokter spesialis anak)

Page 15: Pre Planning Imunisasi

ABSENSI PESERTA

Hari/ Tanggal :

Tempat :

NO NAMA ALAMAT TTD

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Page 16: Pre Planning Imunisasi

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

Page 17: Pre Planning Imunisasi

22.

23.

24.

25

26.

27

28

29

30

31

32

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

Page 18: Pre Planning Imunisasi
Page 19: Pre Planning Imunisasi
Page 20: Pre Planning Imunisasi