FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI …/Faktor... · Program Studi Kedokteran Keluarga...
Transcript of FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI …/Faktor... · Program Studi Kedokteran Keluarga...
FAKTOR -FA KTOR YA NG MEMPENGARUHI
MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI
DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH
KEPERAWATAN ANAK
(Studi Kasus di Akademi Keperawatan Pragolopati Pati)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh
KASMILAH
NIM : S.540209220
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
FAKTOR -FA KTOR YA NG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI
DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
(Studi Kasus di Akademi Keperawatan Pragolopati Pati)
T E S I S Oleh :
KASMILAH NIM : S.540209220
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing
Pada Tanggal : ...........................................
Jabatan Nama Tanda tangan Pembimbing I Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, Mkes, PAK NIP. 194803131976101001 ........................
Pembimbing II dr. Hari Wujoso, Sp.F, MM NIP. 196210221995031001 ........................
Mengetahui :
Ketua Program Studi PPK-MMK
Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, Mkes, PAK
NIP. 194803131976101001
iii
FAKTOR -FA KTOR YA NG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI
DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
(Studi Kasus di Akademi Keperawatan Pragolopati Pati)
TESIS oleh :
KASMILAH NIM : S.540209220
Telah Disetujui oleh Tim Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Ketua Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, M.Sc, Ph.D ____________ Juli 2010 NIP 195510211994121001 Sekretaris Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. ____________ Juli 2010 NIP 19611081990032001 Anggota Prof.Dr. Didik Tamtomo, dr.,PAK,MM,MK ____________ Juli 2010 NIP 19483131976101001 Anggota dr. Hari Wujoso, Sp F, MM ____________ Juli 2010
NIP 196210221995031001
Mengetahui Surakarta, Direktur PPS UNS Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, Mkes, PAK NIP. 195708201985031004 NIP. 194803131976101001
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : KASMILAH
NIM : S. 540209219
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya yang berjudul :
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA
UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH ANAK
(Studi Kasus di Akademi Keperawatan Pragolo Pati) adalah benar-benar karya
otentik saya sendiri. Hal-hal yang terdapat dalam tesis ini dan yang bukan karya
saya diberi tanda kutipan dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila diketahui
di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh
dari tesis tersebut.
Surakarta, Januari 2010
Yang membuat pernyataan,
Kasmilah
v
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan
tesis ini pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, minat utama
Pendidikan Profesi Kesehatan, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta dengan judul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MOTIVASI MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI
MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK (Studi Kasus di Akademi
Keperawatan Pragolo Pati)
Penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan
yang setinggi - tingginya dan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Much. Syamsul Hadi, dr., Sp.Kj.(K), selaku Rektor Universitas
Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan dukungan untuk mengikuti
program pascasarjana ini.
2. Prof. Drs., Suranto, MSc., Ph.D., selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin untuk
kelancaran penyusunan tesis ini.
3. Prof. Dr., Didik Gunawan Tamtomo, dr., MM., M.Kes., PAK., selaku Ketua
Program Studi Kedokteran Keluarga Dengan Minat Utama Pendidikan Profesi
Kesehatan Universitas Sebelas Maret Surakarta,yang telah memberikan ijin
untuk kelancaran penyusunan tesis ini dan juga sebagai pembimbing I yang
vi
dengan sabar memberi bimbingan dan petunjuk, dorongan kepada peneliti
dalam menyusun tesis ini hingga selesai.
4. dr. Hari Wuyoso, Sp.F, MM., selaku Pembimbing II yang juga dengan sabar
memberi bimbingan dan petunjuk,dorongan kepada peneliti dalam menyusun
tesis ini hingga selesai.
5. Bapak / Ibu dosen Pascasarjana Magister Kedokteran Keluarga yang telah
memberikan ilmu selama perkuliahan.
6. dr Sutarwo, selaku Direktur Akademi Keperawatan Pragolo Pati, yang telah
memberikan ijin sebagai tempat penelitian Tesis tersebut.
7. Segenap Civitas Akademika Akademi Keperawatan Pragolo Pati, atas
kerjasamanya sehingga penulis mendapatkan fasilitas dan kemudahan dalam
pelaksanaan penelitian tesis ini.
8. Para mahasiswa dan orang tuanya (sebagai informan penelilian) atas
kesediaannya memberikan masukan kepada penulis sebagai sumber data
penelitian.
9. Suami dan anak-anakku tercinta : Prihyanto yang selalu mendampingi, Priska,
Prisma dan Prasedya yang hebat telah memberikan dukungan luar biasa,
kalian juga menjadi anak-anak yang sholeh dan sholekah, pintar, sehat,
berbakti sama orang tua dan berguna bagi agama, keluarga ,bangsa dan
negara. AMIN
10. Teman-temanku mahasiswa MKK-PDPK pasca sarjana UNS Angkatan
2009/2010 yang telah membantu secara moril maupun materiil, dan kepada
semua pihak yang telah membantu penulis baik selama mengikuti perkuliahan
vii
maupun selama dalam penyusunan tesis ini, semoga amal kebaikannya
mendapat pahala dari Allah ,Amin.
Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pengelola pendidikan,
mahasiswa dan para pembaca yang budiman, namun penulis juga menyadari
bahwa tesis ini masih perlu penyempurnaan, untuk itu kritik dan saran akan
penulis terima dengan senang hati demi kebaikan bersama.
Akhirnya dengan tulus penulis berdoa semoga amal kebaikan semua pihak
mendapatkan pahala dan imbalan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Surakarta, Januari 2010
Kasmilah
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN TESIS................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN.............................................................................. iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................... v
DAFTAR ISI......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xiii
ABSTRAK............................................................................................................ xiv
ABSTRACT........................................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….. 1
D. Rumusan Masalah................................................................................... 2
E. Tujuan Penelitian..................................................................................... 2
F. Manfaat Penelitian................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian motivasi.................................................................................... 5
B. Macam – Macam Motivasi....................................................................... 7
C. Klasifikasi Motivasi ................................................................................. 9
D. Teori Pencapaian Motivasi Mc. Clelland.............................................. 10
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ........................................ 11
F. Motivasi Belajar....................................................................................... 12
G. Bentuk-bentuk Motivasi di Institusi Pendidikan .................................... 13
H. Bentuk dan Cara untuk Menumbuhkan Motivasi dalam Kegiatan
ix
Belajar Mengajar........................................................................................ 15
I. Peran dan Fungsi Motivasi dalam Belajar............................................. 18
J. Karakteristik Seseorang dengan Kebutuhan Prestasi yang Kuat ......... 20
K. Mengembangkan Kebutuhan Prestasi..................................................... 20
L. Kebutuhan Prestasi dan Keberhasilan..................................................... 22
M. Mata Kuliah Keperawatan Anak............................................................. 23
N. Deskripsi Mata Kuliah Keperawatan Anak............................................ 23
O. Standard Kompetensi Mata Kuliah Keperawatan Anak......................... 23
P. Tujuan Mata Kuliah Keperawatan Anak................................................ 24
Q. Garis Besar Mata Kuliah Keperawatan Anak......................................... 24
R. Kerangka Pikir.......................................................................................... 26
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 27
B. Jenis Penelitian.......................................................................................... 29
C. Sumber Data dan Teknik Sampling.......................................................... 31
D. Teknik Pengumpulan dan Uji Keterpercayaan Data.............................. 33
S. Teknik Analisis……….……………………………………………….. 35
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi .......................................................................................... 37
1. Mengkaji Dokumen …………………………………………………
2. Focus Group Discusión…………………………………………….
3. Wawancara Mendalam ……………………………………………..
4. Kunjungan Rumah …………………………………………………
37
40 45 50
B. Analisis Data................................................................................. 54
1. Focus Group Discusión…………………………………………….
2. Wawancara…………………………………………………………..
3. Kunjungan Rumah ………………………………………………….
4 Pembahasa Hasil Analisis Data……………………………………..
54
57
59
63
x
C. Pembahasan.............................................................................................. 66
D. Keterbatasan Penelitian............................................................................. 74
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................... 71
B. Implikasi................................................................................................... 72
C. Saran.......................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Kerangka Pikir ...................................................................................... 26
Gambar 2 : Analisis Interaksi ................................................................................... 36
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I : Score Faktor – Faktor Intrinsik Yang Mempengaruhi Motivasi ...... …….68
Tabel 2 : Score Faktor – Faktor Ektrinsik Yang Mempengaruhi Motivasi ............... 69
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Nama Mahasiswa Berprestasi dan Kurang Berprestasi
Lampiran 2 : Daftar Nilai Mahasiswa Berprestasi dan Kurang Berprestasi
Lampiran 3 : Pre Planning Focus Group Discussion (FGD)
Lampiran 4 : Check List Hasil Focus Group Discussion (FGD)
Lampiran 5 : Hasil Focus Group Discussion (FGD)
Lampiran 6 : Panduan Wawancara
Lampiran 7 : Hasil Wawancara
Lampiran 8 : Pedoman Kunjungan Rumah
Lampiran 9 : Hasil Kunjungan Rumah
Lampiran 10 : Ijin Penelitian
xiv
ABSTRAK
Kasmilah, S540209230. 2010. Fakto – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa Untuk Berprestasi Dalam Mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak (Stadi Kasus di Akademi Keperawatan Pragolo Pati ) . Tesis, Program studi Magister kedokteran Keluarga, Minat Uatama : Pendidikan Profesi Kesehatan , Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010
latar belakang penelitian ini : ( 1 ) Persaingan kerja semakin kompetitif ( 2
) Ingin memotivasi mahasiswa mencapai prestasi optimal (3) Keyakinan bahwa hanya yang berprestasi yang dapat memenangkan persaingan dan meraih peluang. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana motivasi mahasiswa Akademi Keperawatan mengikuti kuliah Keperawatan Anak (2) Bagaimana prestasi mereka, (3) Faktor – factor apa sajakah yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprsetasi dalam mata kuliah keperawatan anak.
Penelitian ini bertujuan : (1) Motivasi mahasiswa mengikuti pembelajaran Mata kuliah Keperawatan Anak. (2) Prestasi belajar mahasiswa dalam mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak. (3) Faktor – factor apa sajakah yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi.
Metodologi : Lokasi penelitian di Akademi Keperawatan Pragolo Pati. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, Sebagai sumber data adalah mahasiswa yang berprestasi dan kurang berprestasi di tingkat II tahun akademik 2009/2010. Teknik sampling adalah dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi: Mengkaji dokumen, Focus Group Discussion. Indeep Interview, Observasi, sedangkan uji keterpercayaan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Teknik analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah: Analisis Interaktif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa yang berprestasi memiliki motivasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang kurang berprestasi. Yang melatar belakangi motivasi mereka adalah minat atau keinginan sendiri untuk menjadi perawat, keyakinan bahwa di bidang kesehatan peluang kerjanya masih terbuka luas, keinginan untuk maju, berprestasi dan ingin mempunyai tempat pelayanan kesehatan , ingin membanggakan orang tua.
Kesimpulan basil penelitian menunjukan : (1) Latar belakang motivasi mahasiswa bisa karena minat individu maupun dorongan orang tua, dan semua mahasiswa yang berprestasi memiliki motivasi yang cukup tinggi, (2) Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi ternyata presetasinya baik, (3) Faktor – factor yang yang mempengaruhi motivasi pada dasarnya taerdiri factor interna dan factor eksterna.
Akhirnya sebagai saran bagi pengelola pendidikan adalah hendaknya selalu merangsang motivasi mahasiswa agar selalu berprestasi, baik secara internal maupun eksternal agar selalu berhasil dalam studinya Kata kunci : Motivasi, prestasi, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
xv
ABSTRACT
Kasmilah S.540209230. “Factors Affecting Students’ Motivation to Achieve in Child Nursing Course: A Case Study at Pralogo Nursing Academy, Pati”. Thesis. Masters Degree Program in Health Profession Education, Graduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta, 2010
This research is carried out based on the following rationale: 1) an increasing competition in work field, 2) the enthusiasm to motivate students to achieve optimally, and 3) the belief that only those with high achievement can win the competition and reach for opportunities. The objectives of this research are 1) to examine the students’ motivation in joining Child Nursing course, 2) to find out the students’ learning achievement in Child Nursing course, and 3) to describe factors affecting students to achieve in Child Nursing course.
This descriptive-qualitative research is located at Pralogopati Nursing Academy in Pati. The sources of data for this research are the second year students with high achievement selected purposively. The data for the study were obtained through document analysis, Focus Group Discussion, indepth interviewing. The reliability of the research data was validated with data source triangulation realized through cross-checking the data with students’ parents. The data were analyzed using an interactive data analysis technique.
The result of the research showed that the students who got good achievements had better motoivation compared with the ones with less motivation. What made them motivated was their own spirit to become nurses, and they believed that there were still a lot of chance to work. They were eager to progress and they wanted to have a place for health service of their own, and they wanted their parents proud of them.
Based on the research findings, it can be concluded that 1) the motivation to achieve highly may come from the students themselves and their parents. 2) students with high achievement have high motivation, and 3) There are two factors (internal and external) affecting the students’ motivation for high achievement.
This research suggests that it is necessary for the management of an education institution to motivate their students to achieve highly, whether it is internal or external, if they want to be successful in their study.
Key words : Motivation, achieve, factors affecting motivation
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Pasar kerja semakin selektif dan kompetitif.
Sistem penerimaan pegawai baru di lingkungan pelayanan maupun
pendidikan keperawatan telah menetapkan standar bagi calon pagawai
yaitu minimal memiliki indek prestasi 3,0 untuk dapat berkompetisi
mengikuti seleksi penerimaan pegawai, bahkan di beberapa rumah sakit
swasta telah mempersyaratkan indek prestasi lebih dari 3,0
2. Ingin mendorong motivasi mahasiswa agar bisa mencapai prestasi optimal.
Pengelola pendidikan selalu berusaha mendorong motivasi belajar
mahasiswa agar mereka bisa mencapai prestasi akademik yang optimal
dalam mata kuliah keperawatan anak yang dapat berkontribusi
mengoptimalkan prestasi akademik sacara keseluruhan , salah satunya
yaitu dengan cara memberlakukan sistem reward bagi mereka yang
berprestasi. Sehingga diharapkan setelah lulus mereka dapat bersaing
untuk merebut pasar kerja.
3. Hanya yang berprestasi yang akan menang dan meraih peluang.
Dengan prestasi akademik yang memadai maka diharapkan para lulusan
Akademi keperawatan Pragolo Pati dapat bersaing dan unggul dalam
berkompetisi merebut peluang kerja, karena di era global ini hanya mereka
2
2
yang berprestasi yang akan keluar sebagai pemenang dan meraih peluang
di masa yang akan datang.
4. Motivasi sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi prestasi.
Motivasi adalah salah satu variabel yang mempengaruhi prestasi akademik
diantara berbagai variable lain yang dapat mempengaruhi prestasi
akademik mahasiswa seperti : Kurikulum, Kegiatan Belajar Mengajar,
Peran Dosen, Lingkungan Belajar, Sarana Prasarana, Model Evaluasi dan
Motivasi, maka karena keterbatasan waktu sehingga untuk kali ini peneliti
hanya konsen pada motivasi saja.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana motivasi para mahasiswa Akademi Keperawatan mengikuti
kuliah Keperawatan Anak ?
2. Bagaimana prastasi belajar mereka, mengapa demikian ?
3. Fakto-faktor apa sajakah yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk
berprestasi dalam mata kuliah keperawatan anak ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
Mendeskripsikan faktor –faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa
Akademi Keperawatan untuk berprestasi dalam mengikuti pembelajaran
Mata Kuliah Keperawatan Anak sehingga dapat menentukan model
pembelajaran yang efektif.
3
3
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui motivasi mahasiswa Akademi Keperawatan
mengikuti pembelajaran Mata Kuliah Keperawatan Anak.
b. Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa dalam Mata Kuliah
Keperawatan Anak.
c. Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi motivasi untuk
berprestasi dalam mata kuliah keperawatan anak .
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis :
Dengan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi
mahasiswa untuk berprestasi maka pengelola pendidikan dapat
memfasilitasi dan mendorong mahasiswa untuk berprestasi dalam
pendidikan dan pada akhirnya setelah lulus dapat berkompetisi dalam
memperebutkan pasar kerja.
2. Manfaat praktis :
a. Dengan mengetahui motivasi mahasiswa maka pengelola
pendidikan dapat memberikan stimulus yang positif sesuai dengan
yang dibutuhkan mahasiswa.
b. Dengan mengetahui prestasi mahasiswa maka pengelola dapat
memberikan penghargaan kapada yang berprestasi agar tetap
berprestasi dan mendorong yang kurang berprestasi untuk
termotivasi untuk berprestasi.
4
4
c. Dengan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi
untuk prestasi maka pengelola pendidikan dapat menciptakan
lingkungan dan metode pembelajaran yang dapat memotivasi
mahasiswa untuk berprestasi.
5
BAB II
TINJAUAN TEORl
A. Kajian Teori
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata "motif' yang diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakkan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dan dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dengan demikian motif
dapat diartikan sebagai suatu kondisi internal (kesiapsiagaan). Berawal dari
kata motif, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah
menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak.
Menurut Mc.Donald: Motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian motivasi yang
dikemukakan oleh Mc.Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu :
a. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu
manusia
b. Motivasi ditandai dengan munculnya "rasa / feeling", afeksi seseorang
c. Motivasi akan terangsang karena adanya tujuan (Sardiman AM, 2007
halaman 73-74).
6
Dalam literatur lain disebutkan bahwa : yang dimaksud motif adalah
segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.
Atau seperti yang dikatakan oleh Sartain dalam bukunya Psychology
Understanding Of Human Behavior: Motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku/
perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang (M. Ngalim Purwanto, 2007:
halaman 60).
Buku lain menyebutkan : Setiap individu memiliki kondisi internal,
dimana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-
hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah "motivasi". Motivasi
adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku.
Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan
sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu,
perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema
sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Istilah motivasi yang berasal dari
kata motif, dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu,
yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat
diamati secara langsung. Tapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku (
Hamzah B, 2006 : halaman 1 dan 3 ).
Menurut Dirgagunarsa (1975) motivasi adalah dorongan atau kehendak
yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang itu berbuat atau
bertindak, dengan kata lain bertingkah laku. Tumbuhnya motivasi dalam diri
seseorang senantiasa dilandasi oleh adanya kesadaran diri berkenaan dengan
7
hakikat dan keberadaan kehidupanya masing-masing (Library.Gunadarma, 2004 :
halaman 1)
Kesimpulan : motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang
(kesiapsiagaan dan kemauan) untuk bertindak guna mencapai tujuan atau
memenuhi kebutuhan.
2. Macam macam motivasi
Macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,
maka dari itu penggolongan motivasipun sangat bervariasi.
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
1). Motivasi bawaan
Yang dimaksud dengan motivasi bawaan adalah motif yang dibawa
sejak lahir tanpa dipelajari. Sebagai contoh adalah dorongan untuk
makan, minum, bekerja, istirahat, seksual, dll. Motivasi ini sering
disebut motif biologis atau motif physiological drive .
2). Motivasi yang dipelajari
Maksudnya adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari. sebagai
contoh adalah dorongan untuk belajar, dorongan untuk mengajar di
masyarakat, dll. Motivasi ini sering disebut social motives.
b. Jenis motivasi menurut Frandsen:
1). Cognitive Motives
Motif ini merujuk pada gejala instrinsic, yaitu menyangkut kepuasan
individual. Kepuasan individu yang berada di dalam diri manusia dan
biasanya berujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini
8
adalah sangat primer dalam kegiatm belajar, terutama yang berkaitan
dengan pengembangan intelektual.
2). Self-expression
Penamplan diri adalah sebagian dari perilaku manusia, untuk itu
memang diperlukan kreativitas dan daya imajinasi, sehingga individu
mampu membuat suatu keajaiban. Jadi dalam hal ini seseorang
memiliki keinginan untuk aktualisasi diri.
3). Self-enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan
meningkatkan kemajuan diri seseorang, kemajuan diri ini menjadi
salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat
diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi peserta didik untuk
mencapai suatu prestasi.
c. Jenis motivasi menurut Woodworth dan Marquis:
1). Motif atau kebutuhan organis,
Motif yang berhubungan dengan kebutuhan dasar tubuh manusia,
misalnya : makan, minum, oksigen, seksual, istitahat dll. Ini sesuai
dengan jenis physiologiesl drives dari Frandsen.
2). Motif-motif darurat (Emergency motives),
Yaitu yang timbul jika situasi menuntut tindakan yang cepat. Motif
timbul bukan dari dalam tapi atas rangsangan dari luar, misalnya :
dorongan untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan,
dorongan menyelamatkan diri dari bahaya dan lai-lain.
9
3). Motif-motif obyektif,
Motif yang diarahkan / ditujukan pada obyek atau tujuan tertentu di
sekitar kita. Motif ini timbul karena adanya dorongan dari dalam diri
kita (kita menyadari) untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif,
contohnya : keinginan untuk menyelidi, explorasi, menaruh minat, dan
lain lain
3. Klasifikasi Motivasi
a. Motivasi jasmaniah dan rokhaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan motivasi menjadi dua, yaitu
motivasi jasmaniah dan motivasi rokhaniah. Yang termasuk motivasi
jasmaniah misalnya : reflaks, insting otomatis, nafsu, dll. Sedang yang
termasuk motivasi rokhanian adalah kemauan.
b. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
1). Motivasi intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dan luar, karena
dalam diri tiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh : seseorang yang gemar membaca maka tidak usah ada
orang yang mendorong, ia sudah rajin mencari literatur untuk dibaca.
2). Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh : seseorang itu
10
belajar karena besok pagi akan ada ujian, dengan harapan mendapatkan
nilai baik sehingga akan mendapatkan penghargaan atau pujian. Jadi
belajar bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tapi karena ingin nilai
baik dan mendapatkan hadiah
4. Teori pencapaian motivasi Mc. Clelland
Herry Murray (1938) percaya bahwa kebutuhan diperoleh melalui
interaksi individu dengan lingkugannya Mc. Clelland secara khusus tertarik
pada salah satu kebutuhan yang dikembangkan oleh Murray, yaitu kebutuhan
untuk berprestasi. Murray memberi definisi kebutuhan untuk berprestasi (need
for achievement) sebagai kebutuhan :
... untuk menyelesaikan sesuatu yang sulit. Untuk menguasai,
menggunakan atau mengatur sasaran .fisik, makhluk hidup, atau gangguan.
Untuk mengerjakannya secepat dan sebebas mungkir. Untuk mengatasi
hambatan dan mencapai standart yang tinggi. Untuk menandingi dan
melampaui orang-orang lain. Untuk meningkatkan harga diri dengan
keberhasilan yang mangasah bakat (Usmara, 2006 : halaman 27)
Seperti Murray, Mc. Clelland merasa bahwa kebutuhan berprestasi
merupakan kebutuhan yang diperoleh, yang dikembangkan sejak kecil sebagai
hasil dari dorongan dan kepercayaan pada diri sendiri oleh orang tua. Dia juga
berpendapat bahwa hal tersebut juga bisa diajarkan pada saat dewasa.
11
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
a. Faktor-faktor pribadi dalam motivasi
Kehendak atau keinginan untuk berhasil dalam belajar, bahkan dalam
kehidupan pada umumnya, selalu ada dalam diri manusia. Motif semacam
itu disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan
suatu tugas atau pekerjaan, atau motif untuk memperoleh kesempurnaan.
Motif semacam itu merupakan unsur kepribadian dan perilaku manusia,
sesuatu yang berasal dari dalam diri manusia yang bersangkutan. Motif
berprestasi adalah motif yang dipelajari, sehingga motif itu dapat
diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Motif berprestasi
sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja (performance) seseorang,
termasuk dalam belajar. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi
tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas,
tanpa menunda-nunda pekerjaan. Hal semacam itu bukanlah dorongan
dari luar, melainkan upaya pribadi
b. Faktor-faktor lingkungan dengan motivasi
Perbuatan atau perilaku manusia ditentukan oleh faktor pribadi dan faktor
lingkungan individu yang bersangkutan. Sesungguhnya faktor pribadi dan
faktor lingkungan sering berbaur, sehingga sulit menentukan apakah sesuatu
benar-benar faktor pribadi atau faktor lingkungan. Misalnya kebutuhan
berafiliasi, apakah betul merupakan faktor pribadi. Kalau dicermati terus,
tidaklah mungkin bahwa kebutuhan berafiliasi justru sebagai hasil dari interaksi
individu yang berangkutan dengan lingkungannya, dalam hal ini interaksi
12
dengan orang lain. Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul
dalam tindakan individu setelah "dibentuk" oleh pengaruh lingkungan. Oleh
karena itu, motif individu untuk melakukan sesuatu, misalnya motif untuk
belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui
belajar dan latihan, dengan kata lain motif dapat diubah melalui pengaruh
lingkungan. (Hamzah B, 2006: halaman 29-33)
6. Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Be1ajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen dan secara
potensial terjadi sebagai hasil dari praktek atau penguatan (reinforced
practice) yang dilandasi maksud untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan
keinginan berhasil, dan dorongan kebutuhan belajar, serta harapan akan cita-
cita. Sedang faktor ekstrinsiknya adalah adanya pcnghargaan, lingkungan
belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Kemampuan motivasi adalah kemampuan untuk memberikan
semangat kepada diri sendiri guna melakukan sesuatu yang baik dan
bermanfaat. Dalam hal ini terkandung adanya unsur harapan dan optimisme
yang tinggi, sehingga memiliki kekuatan semangat untuk melakukan sesuatu
aktifitas tertentu, misalnya dalam hal belajar. Itulah yang disebut dengan
motivasi belajar (Asian Brain, 2008: halaman 1).
Hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan ekternal pada
mahasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,
13
pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal
ini mempunyai peranan besar da1am keberhasi1an seseorang dalam belajar.
Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
mahasiswa dapat belajar dengan baik (Hamzah B, 2006: halaman 23).
7. Bentuk-bentuk motivasi di institusi pendidikan
Dalam kegiatan belajar-mengajar, peran motivasi baik motivasi
intrinsik maupun motivasi ekstrinsik Sangat diperlukan. Dengan motivasi,
mahasiswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan
dan memelihara ketentraman dalam melakukan kegiatan belajar.
Menurut Sri Rahmawati, Psi, banyak faktor yang berhubungan dengan
motivasi belajar anak. Bisa berasal dari anak itu sendiri, guru, orang tua,
sekolah, atau teman-temannya. Bila anak mengalami penurunan prestasi
belajar akibat menurunnya motivasi, maka orang tua perlu segera
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
14
a. Apakah anak mengalami masalah dengan penglihatannya.
Masalah penglihatan akan mcngganggu kemampuan belajar, Jika terjadi
gangguan penglihatan, maka anak akan kesulitan membaca tulisan di
papan tulis atau di buku.
b. Pastikan apakah anak anda mendapatkan makanan yang cukup dan bugar
berolah raga.
Makanan yang cukup dan tubuh yang bugar membuat keadaan fisik anak
dalam keadaan baik
c. Pastikan agar anak cukup beristirahat di malam hari.
Istirahat yang cukup membuat anak belajar dalam kondisi yang prima,
sebaliknya bila istirahatnya kurang, maka ia akan mengantuk saat belajar.
d. Pastikan apakah ia memiliki waktu belajar yang teratur.
Sepakatilah waktu belajar, dengan memiliki keteraturan waktu belajar
sejak kecil, maka belajar akan menjadi kebiasaan yang menetap.
e. Pastikan .apakah ia sudah memiliki tempat belajar yang nyaman.
Tempat belajar yang menyenangkan akan meningkatkan semangat belajar,
sebaliknya tempat belajar yang tidak menyenangkan akan membuat
semangat belajar menurun.
f. Pastikan apakah anda sudah memberikan semangat belajar padanya dan
memberikan penghargaan terhadap usaha belajarnya.
Jangan memaksakan kehendak, tapi berikanlah penghargaan atas usaha
yang telah dilakukannya.
15
g. Apakah anda sudah meluangkan waktu untuk berdiskusi secara teratur
dengan guru kelasnya. Temukan masalah yang dihadapi anak, pelajaran
apa yang perlu mendapatkan perhatian tambahan, dan guru sangat senang
bila orang tua proaktif berdiskusi tentang perkembangan anaknya.
h. Pastikan apakah orang tua tidak memberikan kontribusi masalah pada
anak. Konflik yang terjadi pada diri orang tua seringkali membuat anak
menjadi tidak nyaman. Bila anak tidak memiliki kenyamanan hati, maka
tak heran bila ia akan kehilangan motivasi untuk berprestasi (Ellys
Thamrin, 2005 : halaman 3-4).
8. Bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar-mengajar :
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak
mahasiswa belajar justru untuk mencapai nilai yang baik, karena nilai yang
baik itu bagi mahasiswa merupakan motivasi dan semangat kuat
b. Hadiah
Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian.
Hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak menarik bagi orang yang
tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut, misalnya :
hadiah yang diberikan untuk gambar terbaik, mugkin tidak menarik bagi
mahasiswa yang tidak memiliki bakat menggambar.
16
c. Saingan/kompetisi
Kompetisi dapat dipakai sebagai alat motivasi untuk mendorong
mahasiswa belajar. Persaingan baik individu maupun kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar Mahasiswa.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada mahasiswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga mereka bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk
motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan sepenuh
tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
e. Memberi ulangan
Mahasiswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ujian,
oleh karena itu memberi ulangan juga merupakan sarana motivasi. Tapi
yang harus diingat adalah jangan terlalu sering ujian karena akan
membosankan dan bersifat rutintas. pengajar harus terbuka, kalau akan
mengadakan ujian harus diberitahukan sebelumnya.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaannya, apalagi kalau terjadi kemajuan,
maka akan mendorong mahasiswa untuk lebih giat belajar. Semangat
mengetahui bahwa grafik nilai hasil belajarnya meningkat maka
mahasiswa ada motivasi pada diri mahasiswa untuk terus belajar, dengan
harapan hasilnya akan terus meningkat.
17
g. Pujian
Bagi mahasiswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, maka
perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif
dan sekaligus merupakan motivasi yang baik, agar pujian ini merupakan
motivasi, maka pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan
menciptakan Suasana menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar
serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcemen yang negatif, tetapi kalau diberikan secara
tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu pengajar harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
i. Hasrat untuk belajar
Berarti ada unsur kesengajaan, ada dorongan untuk belajar. Hal ini akan
lebih baik bila dibandingkan dengan sesuatu kegiatan yang tanpa tujuan.
Hasrat untuk belajar berarti pada diri mahasiswa itu memang ada motivasi
untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
j. Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena
ada kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah kalau minat
merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar
kalau disertai dengan minat.
18
k. Tujuan yang diakui
Tujuan pembelajaran yang baik dan diterima oleh mahasiswa, merupakan
alat motivasi yang penting. Sebab dengan mengetahui tujuan yang akan
dicapai, dan dapat ditetima, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
(Sardiman A M, 2007: halaman 76-95)
9. Peran dan Fungsi Motivasi dalam Belajar
a. Peranan motivasi dalam belajar dan pembelajaran
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang
belajar. Ada beberapa peran penting dari motivasi dalam belajar dan
pembelajaran, antara lain adalah :
1) Menentukan penguatan belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar, apabila seseorang
yang sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang
memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat
bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Contoh : seseorang yang
sedang memecahkan soal matematika dengan bantuan tabel
logaritma. Tanpa bantuan tabel logaritma kita tidak bisa
menyelesaikan tugas. Dalam kaitan ini, upaya mencari tabel
logaritma adalah merupakan peran motivasi yang dapat
menimbulkan penguatan belajar.
19
2) Memperjelas tujuan belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya
dengan kemaknaan belajar. Seseorang akan tertarik untuk
memperlajari sesuatu bila yang dipelajari dapat jelas tujuannya atau
diketai manfaatnya. Contoh : seseorang termotivasi belajar
elektronik karena tujuannya mengusai bidang tersebut, sehingga
dikemudian hari bisa memperbaiki radio, TV, lemari es, dll.
3) Menentukan ketekunan belajar.
Seseorang yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan
berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan
memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini kelihatan bahwa
motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang menjadi tekun
belajar
b. Tiga fungsi motivasi :
1) Mendorong manusia untuk berbuat sesuatu
Motivasi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
Motivasi daam hal ini merupakan motor penggerak dan setiap
kegiatan yang akan dikerjakan
2) Menentukan arah perbuatan seseorang
Motivasi menentukan kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
20
3) Menyeleksi perbuatan
Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan,
yang sesuai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang
mahasiswa yang akan menghadapi ujian tentunya akan belajar
dengan tekun, dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk
bermain, karena bermain tidak sesuai dengan tujuan ( M. Ngalim
Purwanto, 2007: halaman 70-71)
10. Karakteristik seseorang dengan kebutuhan prestasi yang kuat
Mc. Clelland berpendapat bahwa manusia dengan kebutuhan
prestasi yang tinggi dibagi dalam beberapa karakteristik sebagai berikut :
a. Keinginan yang kuat untuk tanggung jawab pribadi
b. Keinginan timbal balik yang cepat dan konkret dengan
mempertimbangkan hasil dari pekerjaan mereka
c. Melakukan pekerjaan dengan baik, penghargaan moneter dan materi
lainnya berhubungan dengan prestasi
d. Kecenderungan untuk mengatur tujuan prestasi yang layak
e. Manusia dengan kebutuhan prestasi yang layak akan menghasilkan
tingkat pencapaian tujuan yang tinggi
f. Suka mengambil tanggungjawab untuk menyelesaikan masalah
g. Menentukan target-target pencapaian yang masuk akal
h. Mengambil resiko-resiko dengan penuh perhatian
i. Berkemauan keras untuk memperoleh umpan balik atas kinerjanya
21
11. Mengembangkan Kebutuhan Prestasi
Mc.Clelland beranggapan bahwa kebutuhan berprestasi dapat
dikembangkan pada orang dewasa. Manusia yang dewasa secara
emosional akan jauh lebih mampu memotivasi dirinya. Beberapa cara
yang dapat digunakan untuk mendorong dan mengembangkan kebutuhan
prestasi menurut Mc. Clelland adalah sebagai berikut :
a. Berbicara tentang "bahasa prestasi". Seseorang dianjurkan untuk
berfikir, berbicara, bersikap, dan melihat orang lain sebagai
seseorang yang memilki prestasi tinggi. Seseorang diajari bagaimana
mengambil resiko yang pantas untuk memaksimalkan hasil yang
diharapkan dan ditunjukan bagaimana mengatur pemikiran dan fantasi
untuk mengukur kebutuhan prestasi.
b. Mendorong bahwa seseorang dapat dan akan merubah serta
memusatkan pada tujuan pribadi yang spesifik dalam waktu dekat.
c. Mengembangkan gambaran yang baik tentang diri sendiri dan
keinginan- keinginan apa saja yang ingin dicapainya serta
kemungkinan pencapaiannya.
d. Pengajar dan anggota kelompok lain mendukung seseorang secara
emosional dalam usaha perubahan diri
e. Seseorang membangun kredibilitas berdasarkan kesuksesan-
kesuksesan yang sudah diraihnya saat ini dan sebelumnya serta dalam
kegiatan sosial atau kegiatan masyarakat
22
f. Memilih pengalaman yang dapat menunjukan keterampilan dan
pengetahuan yang anda pilih untuk digunakan.
Bagian paling menonjol dari pengalaman dan prestasi adalah
kesuksesan-kesuksesan yang sudah diraih pada saat ini dan sebelumnya
serta dalam kegiatan sosial atau kegiatan masyarakat yang diyakini akan
membangun kredibilitas diri.
Pilihlah pengalaman yang dapat menunjukan keterampilan dan
pengetahuan yang anda pilih untuk digunakan. Mencatat pencapaian-
pancapaian dapat menambah rasa percaya diri dan membantu menemukan
keterampilan dan perilaku tertentu untuk ditonjolkan. Prestasi yang terus
menerus memberikan peluang terhadap terciptanya tujuan yang lebih besar.
Dengan demikian suatu prestasi bermula dari mengamati dan
mengenal kebutuhan, kemudian bertindak secara berencana untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
12. Kebutuhan prestasi dan Keberhasilan .
Mc.Clelland telah memberi ciri pada orang yang memiliki
kemauan tinggi untuk berhasil. Ketika kemauan untuk berprestasi
Meningkat, akan meningkat pula usaha dan motivasinya.
Mc.Clelland juga mempertimbangkan dua kebutuhan lain, yaitu
kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan kekuasaan. Kebutuhan berafiliasi
merupakan keinginan untuk membuat dan mempertahankan hubungan
yang bersahabat dan hangat dengan orang lain. Kebutuhan manusia yang
23
tinggi untuk berafiliasi memerlukan interaksi dengan sesamanya secara
sungguh-sungguh. Kebutuhan kekuasaan merupakan keinginan untuk
mengatur orang lain, untuk mempengaruhi perilaku mereka, dan
bertangung jawab terhadap orang lain. Walaupun Mc Clelland merasa
bahwa kebutuhan prestasi adalah yang terpenting, tapi dia melihat bahwa
kebutuhan kekuasaan juga penting dalam organisasi (Usmara. A, 2006 :
halaman 30)
13. Mata kuliah Keperawatan Anak
Dalam Kurikulum Nasional 2006 Mata kulliah keperawatan anak
mempunyai beban 4 Satuan Kredit Semester sebanyak 4 ( 4 SKS ) ,
penempatannya di semester IV.
14. Deskripsi Mata Kuliah Keperawatan Anak
Mata kuliah ini membahas proses keperawatan anak dalam
memenuhi kebutuhan kesehatananak dengan peningkatan , pemeliharaan,
dan pemulihan kesehatan yang lazim terjadi pada anak dalam
hubungannya dengan kesehatan keluarga yang meliputi masalah kesehatan
anak, masalah anak dan dampaknya terhadap keluarga serta penyakit pada
anak.
24
15. Standard Kompetensi Mata Kuliah Keperawatan Anak.
Dalam mata kuliah keperawatan anak ada 3 ( tiga ) standartd
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik selama mengikuti
perkuliahan yaitu ;
a. Melaksanakan asuhan keperawatan pada anak sehat
b. Malaksanakan asuhan keperawatan pada anak sakit
c. Melaksanakan asuhan keperawatan pada bayi resiko tinggi
16. Tujuan Mata Kuliah Anak
Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa dapat :
a. Menerapkan konsep dara keperawatan anak
b. Memahami konsep perkembangan keluarga
c. Menerapkan konsep pertumbuhan dan perkembangan anak
d. Mengidentifikasi kebutuhan dasar anak
e. Menerapkan konsep asuhan keperawatan keluarga dengan balita (
todler dan preschooler)
f. Menerapkan konsep asuhan kelurga dengan anak sekolah
g. Menerapkan konsep asuhan keluarga dengan anak remaja
h. Menerapkan konsep manajemen terpadu balita sakit
i. Menerapkan konsep hospitalisasi
j. Memahami konsep asuhan keperawatan bayi resiko tinggi
k. Menerapkan konsep asuhan keperawatan pada bayi dengan kelainan
kongenital
25
l. Menerapkan konsep asuhan keperawatan pada anak sehat, sakit dan
terminal dengan pendekatan proses keperawatan
m. Memberikan pendidikan pada keluarga dengan anak sehat, sakit dan
terminal.
17. Garis Besar Mata Kuliah Keperawatan Anak
a. Introduksi perawatan anak
b. Promosi kesehatan
c. Asuahan keperawatan keluarga dengan anak dengan berbagai
tingkatan usia.
d. Manajemen terpadu balita / anak sakit
e. Asuhan keperawatan pada neonatus dengan resiko tinggi
f. Asuhan keperawatan pada neonatus dengan kelainan kongenital
g. Asuhan keperawatan pada bayi / anak sakit dengan gangguan sistem
tubuh
h. Prosedur khusupada asuhan keperawatan bayi / anaksehat, sakit, dan
terminal
26
PR
EST
ASI
KE
PE
RA
WA
TA
N
AN
AK
M
OT
IVA
SI
MA
HA
SISW
A M
EN
GIK
UT
I
KU
LIA
H
B. K
eran
gka
Pik
ir
FA
KT
RO
PR
IBA
DI
(
INT
TR
INSI
K)
FA
KT
OR
LIN
GK
UN
GA
N
(EK
STR
INSI
K)
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan menguraikan Metode Penelitian meliputi lokasi dan Waktu
Penelitian, Strategi dan Bentuk Penelitian, Sumber Data dan teknik Sampling,
Teknik Pengumpulan Data dan Uji Keterpercayaan Data serta Teknik Analisa.
A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Akademi Keperawatan Pragolopati Pati,
institusi dimana peneliti bekerja, sehingga peneliti dan informan benar-benar
terlibat dengan peristiwa atau kegiatan yang ingin diteliti.
Pemilihan lokasi atau site selection berkenaan dengan penentuan unit,
bagian, kelompok, dan tempat dimana orang-orang terlibat didalam kegiatan
atau peristiwa yang ingin diteliti. Satuan yang dipilih hendaknya yang secara
nyata dimana kegiatan-kegiatan tersebut efektif dilaksanakan (Nana Syaodih
Sukmadinata, 2006 : halaman 102).
Penentuan lokasi berkaitan dengan penelitian kualitatif yang bersifat
penelitian lapangan dalam bentuk studi kasus. Lokasi dalam hal ini juga bisa
dikaitkan dengan pembatasan masalah, terutama bila pembatasannya
mengenai keluasan area penelitiannya (Sutopo. H. B, 2006 : halaman 178).
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui motivasi mahasiswa
keperawatan untuk berprestasi dalam mengikuti mata kuliah keperawatan
anak, maka penelitian ini terbatas dilakukan pada mahasiswa Akademi
28
Keperawatan Pragoglopati Pati yang sudah mendapatkan pembelajaran Mata
Kuliah Keperawatan Anak pada semester IV.
2. Waktu Penelitian
Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan dengan rincian kegiatan
sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Tagap ini meliputi penetapan judul penelitian dan penyusunan proposal
penelitian dilaksanakan pada minggu Minggu II Desember 2009 sampai
dengan minggu III Januari 2010 . Ujian sidang proposal dilaksanakan
minggu IV Januari 2010. Perbaikan proposal dilakukan minggu I Pebruari
2010.
b. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dimulai dari peneliti minta ijin secara formal
kepada Direktur Akper Pragolopati Pati. Perijinan informal telah
dilakukan ketika peneliti mengumpulkan data pendahuluan untuk
menggali latar belakang penelitian. Sebelum pengumpulan data dilakukan
dengan uji coba , selanjutnya dilakukan pengumpulan data, pengolahan
data dan analisis data.
c. Tahap pelaporan
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap analisis data dan penulisan
laporan yang dialokasikan sampai pada akhir April 2010. Kegiatan –
29
kegiatan lain dalam tahap ke-3 ini meliputi ujian hasil penelitian,
perbaikan laporan, ujian sidang dan pengumpulan tesis.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif diskriptif, hal mana peneliti akan
mencari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi
dalam mata kuliah keperawatan anak. Bentuk dan strategi penetitian terarah pada
penetitian kualitatif yang bersifat deskripti£ yang mengarah pada pendeskripsian
secara rinci dan mendalam baik kondisi maupun proses, dan juga hubungan atau
saling keterkaitannya mengenai hal-hal pokok yang ditemukan pada sasaran
penelitiannya (Sutopo. H. B, 2006 : halaman 179).
Umumnya penelitian kuatitatif menggunakan strategi multi metode, yaitu
data yang diperoleh dengan suatu metode : misalnya wawancara, dilengkapi,
diperkuat dan disempurnakan dengan menggunakan metode lain seperti observasi
dan studi dokumenter. Demikian juga data yang diperoleh dengan eara observasi,
dilengkapi dan disempurnaakan dengan hasil wawancara dan dokumen (Nana
Syaodih Sukmadinata, 2006: halaman 109).
Jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian dimana data yang
dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti
lebih bermakna dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata
daripada sekedar sajian angka atau frekuensi. Peneliti menekankan pada catatan
dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap dan mendalam, yang
menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian data, oleh karena
30
itu penelitian kualitatif secara umum sering disebut sebagai pendekatan kualitatif
deskriptif (Sutopo. H. B, 2006 : halaman:40).
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini
atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau
pengubahan-pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan
suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok,
dan menggunakan angka-angka (Nana Syaodih Sukmadinata, 2006 halaman 54).
Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan
penjelasan yang mengarah pada penyimpulan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2006 :
halaman 60).
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah "Diskriptif Kualitatif',
dimana peneliti menyajikan data apa adanya sesuai yang disampaikan informan
yang menjadi subyek penelitian tanpa melakukan manipulasi. Selanjutnya peneliti
menginterpretasi data untuk menggambarkan fenomena yang terjadi pada subyek
penelitian.
31
C. Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif, yang digeneralisasi adalah hubungan sebab-
akibat yang terjadi pada populasi. Jadi pada penelitian kualitatif, yang
digeneralisasi adalah pemahaman yang fundamental tentang proses yang melatari
fenomena atau perilaku yang diteliti (Gummesson, 1991 dalam Bhisma Murti,
2006 : halaman 99). Karena itu peneliti kualitatif berkepentingan untuk
mendapatkan kasus-kasus yang dapat memberikan informasi yang kaya tentang
fenomena yang diteliti
Jenis data yang akan dikumpulkan bisa dinyatakan secara jelas terutama
mengenai kelompoknya. Jenis data ini sangat berkaitan dengan arah pemilihan
yang tepat mengenai sumber datanya. Selanjutnya, sumber "data dipilih
berdasarkan jenis informasi yang diperlukan berdasarkan arahan beragam hal
yang terdapat dalam rumusan masalah. Sebaiknya sumber data dirumuskan secara
rinci yang berkaitan dengan jenisnya, apa dan siapa yang secara langsung
berkaitan dengan jenis informasi atau data yang akan digali.
Bila disebutkan sumbernya berupa informan (narasumber), maka
sebaiknya disebutkan kelompoknya, apakah tokoh masyarakat, pegawai kantor,
dokter, bidan / perawat, petani, warga desa atau pejabat desa dan sebagainya.
Semua informan yang dipilih didasarkan pada kemungkinan akses yang ada
padanya sehingga memiliki informasi atas dasar posisinya (Sutopa. H. B, 2006 :
halaman 180 ).
Sebagai sumber data adalah mahasiswa Akademi Keperawatan Pragolo
Pati yang berprestasi dalam mata kuliah Keperawatan Anak, serta mahasiswa
32
yang kurang berprestasi sebagai pembanding, terutama pada pengambilan data
awal melalui focus group discussion.
D. Teknik Sampling
Penelitian kualitatif melihat penentuan sampel sebagai suatu proses yang
dinamis, bertahap, sebagai tim, tidak ditetapkan sebelumnya secara pasti.
Penentuan besarnya sampel didasarkan atas tujuan penelitian, fokus dari
penelitian, cara pengumpulan data, kelayakan informan, kebaharuan informasi,
kelengkapan informasi (Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: halaman 103).
Ukuran sampel dinyatakan cukup jika sampel dengan ukuran tersebut
cukup mendukung analisis yang diinginkan. Karena fokus analisis dalam
penelitian kualitatif adalah kualitatif, dengan kata lain tidak menggunakan rumus
kuantitatif ukuran sampel (Bhisma Murti, 2006 : halaman 99).
Purposive sampling dalam penelitian kualitatif merupakan skema
sampling yang bertujuan untuk mendapatkan subyek-subyek yang memiliki
sejumlah karakteristik tertentu, atau mendapatkan kelompok-kelompok penelitian
yang sebanding (comparable) dalam karakteristik tertentu, sehingga dapat
dianalisis dengan valid. Purposive sampling dalam penelitian kualitatif bertujuan
Untuk mendapatkan kasus-kasus yang memiliki berbagai informasi yang dapat
memberikan pemahaman penuh dan canggih tentang berbagai aspek dari
fenomena yang diteliti (Bhisma Murti, 2006 : halaman 67).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah "Purposive
sampling" yaitu menetapkan mahasiswa yang berprestasi dan kurang berprestasi
33
dalam mata kuliah Keperawatan Anak sebagai informan penelitian, sesuai dengan
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana motivasi mahasiswa untuk
mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak, bagaimana prestasinya serta faktor –
faktor apa sajakah yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi
dalam mata kuliah Keperawatan Anak
D. Teknik pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Bila
dilihat dari caranya, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, kuesionar, dokumentasi atau gabungan keempatnya
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural
setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data
lebih banyak pada observasi, berperan serta (partisipan observation), wawancara
mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. Yang dimaksud sumber data
primer adalah sumber data yang 1angsung memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2009 : halaman 62-63).
Menurut Goetz & Le Compte (1984), berbagai strategi peugumpulan data
dalam penelitian kualitatif secara umum dapat dikelompokan kedalam dua jenis
cara, yaitu metode atau teknik pengumpulan data yang bersifat interaktif dan
noninteraktif Dalam teknik yang bersifat interaktif, berarti ada kemungkinan
terjadinya saling mempengaruhi antara peneliti dengan sumber datanya, sedang
dalam teknik noninteraktif sama sekali tidak ada pengaruh antara peneliti dengan
34
simber data, atau orang yang sama sekali tidak mengetahui bila sedang diteliti.
Metode interaktif meliputi: wawancara mendalam, observasi berperan, dan focus
group discussion, sedang metode yang noninteraktif meliputi : kuesioner,
mencatat dokumen, dan observasi tak berperan (Sutopo. H. B, 2006 : halaman 66).
Pada penelitian ini, pengumpulan data diawali dengan mengkaji dokumen
di bagian administrasi akademik dengan tujuan untuk mengidentifikasi mahasiswa
yang berprestasi maupun yang kurang berprestasi di masing-masing tingkat II.
Selanjutnya dilakukan focus group discussion dengan topik sesuai dengan judul
penelitian yaitu "Motivasi Mahasiswa Untuk Berprestasi Dalam mengikuti Mata
Kuliah Keperawatan Anak", dimulai dari persepsi mereka tentang profesi perawat,
prestasi selama kuliah, motivasi mahasiswa mengikuti kuliah dan apa yang
melatar belakangi motivasi mereka dan bagaimana usahanya untuk berprestasi.
Kemudian dari hasil focus group discussion, terhadap informasi yang mendasar
dan kritis, dilanjutkan dengan wawancara mendalam, dan observasi tentang
aktifitas mahasiswa di lingkungan kampus.
E. Uji Keterpercayaan Data
Untuk uji keterpercayaan data menggunakan "Trianggulasi", mempakan cara
yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian kualitatif
Parton (1984) menyatakan bahwa ada empat macam teknik trianglasi yaitu: trianggulasi
sumber I data, trianggulasi peneliti, trianggulasi metodologis dan trianggulasi teoritis.
(Sutopo. H. B, 2006 : halaman 92).
35
Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan
demikian terdapat trianggulasi sumber, trianggulasi teknik pengumpulan data, dan
waktu (Sugiyono. , 2009 : halaman 125).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan trianggulasi sumber dan metode
dan yaitu dengan melakukan kunjungan rumah untuk tujuan memvalidasi
keterangan yang diberikan mahasiswa, cross check kepada orang tua mereka
masing-masing.
F. Teknik Analisis : Analisis Interaktif
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam
penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan
bersamaan dengan pengumpuln data.
Analisis data dalam penelitian kualitatif ini adalah model interaktif.
Analisis data dalam penelitian dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Analisis dimulai sejak dilakukan pengambilan data dengan wawancara. Bila ada
jawaban yang kurang memuaskan , maka peneliti melanjutkan pertanyaan lagi
sampai tahap tertentu sehingga didapatkan data yang dianggap kredibel.
Miles and Huberman (1984) dalam buku Sugiyono ( 2009 )
mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya
36
jenuh. Aktivitas dalam anlisis data yaitu data reduksi, data display dan conclusion
drawing / verification. Model interaksi digambarkan sebagai berikut :
Gambar Analisis interaksi
Dalam penelitian ini, analisis data dilaksanakan dengan teknik kategorisasi
dan komparasi, yang pertama kali dilakukan adalah mengkategori data dan
masing-masing informan terhadap topik penelitian, hal ini dimaksudkan untuk
mendeskripsikan pendapat para informan tentang topik yang dikembangkan baik
dalam focus group discussion maupun wawancara. Setelah pendapat para
informan dikategorisasi, selanjutnya dilakukan komparasi terhadap pendapat-
pendapat tersebut, apakah ada kaitan antara satu aspek dengan aspek yang lain
Data collection
Data Display
Data Reduction
Conclusions Drwing/verifiying
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAM
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat dan Letak Geografis Akper Pragolopati Pati
Akper Pragolopati Pati berdiri Pada tahun 1996 dengan Surat Keputusan
dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan nomer KH.06.1.1.1644
tertanggal 19 Juni 1996. Pada awal berdirinya didasarkan atas kebutuhan
tenaga perawat dengan pendidikan diploma III masih kurang khususnya di
wilayah Karesidenan Pati yang meliputi kabupaten Pati, kabupaten Kudus,
Kabupaten Jepara, kabupaten Rembang dan kabupaten Blora. Sehingga pada
waktu itu bupati Pati bekerja sama dengan direktur RSU “ RAA.
SOEWONDO “ Pati dan Yayasan Pendidikan Pragolopati mendirikan
Akademi Keperawatan Pragolopati Pati.
Harapan didirikannya Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan ini dapat
membantu pemerintah dengan menghasilkan tenaga perawat yang profesional
dan bertaqwa kepada Allah SWT dan bertujuan untuk berpartisipasi dalam
mensukseskan pembangunan nasional, terutama dibidang kesehatan berfokus
untuk menghasilkan tenaga keperawatan profesional tingkat D.III yang
terampil, bermutu dan bertaqwa kepada Allah SWT .
Visi ke depannya Akademi Keperawatan Pragolopati Pati ingin
menjadikan Institusi Pendidikan Keperawatan Unggulan yang mencetak ahli
madya keperawatan yang profesional, yang siap bersaing dalam era
38
globalisasi, mempunyai dedikasi tinggi , dan berperan serta dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Akademi Keperawatan
Pragolopati Pati mengemban misi menyiapkan dan menghasilkan sumber
daya insani sebagai tenaga keperawatan yang berkualitas, profesional,
terampil, kreatif, inovatif serta beraklak mulia.Untuk itu perlu diciptakan
lingkungan yang kondusif dalam pembelajaran, menyediakan sarana dan
prasarana yang lengkap dalam mendukung proses pembelajaran.
Akper Pragolopati berlokasi di jalan Raya Bayuurip no. 25 A Desa
Sukoharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah..
Menempati lahan dengan luas keseluruhan 2.435 m2 . Luas bangunan
±1.850m2 untuk : ruang perkuliahan, ruang penunjang, ruang direksi.
2. Struktur Organisasi Akademi Keperawatan Pragolopati Pati
Untuk kelancaran managemen organisasi, maka disusun tata kerja
sebagai berikut :
a. Direktur sebagai pimpinan tertinggi dalam manajemen Akademi
Keperawatan Pragolopati Pati, dan dalam tugas sehari-hari dibantu
seorang sekretaris direktur. Direktur bertanggung jawab untuk pimpinan
dan mengkoordinasi semua unsur di lingkungan akademi, memberi
bimbingan serta petunjuk-petunjuk pelaksana harian.
b. Unsur palaksana Pembantu Direktur sebagai berikut :
1) Pembantu Direktur I (PD I) membawahi unit pendidikan
melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan teknik edukatif
39
2) Pembantu Direktur II (PD II) membawahi unit tata usaha
melaksanakan tugas-tugas administrasi dan keuangan.
3) Pembantu Direktur III (PD III) membawahi unit kemahasiswaan
melaksanakan tugas konseling dan bimbingan penyuluhan dalam
kegiatan kemahasiswaan.
c. Dewan Dosen yang melaksanakan proses pembelajaran baik di kelas
maupun di lahan praktek sesuai dengan keahliannya masing-masing.
d. Unsur pembantu pimpinan yaitu sekretariat melaksanakan tugas-tugas
teknik administrasi.
B. Data Hasil Penelitian
Data didapatkan dari hasil pengkajian dokumen, Focus Group Discussion
( FGD) dan wawancara mendalam ( Indeep Interview ) serta di lakukan triangulasi
dengan kunjungan rumah untuk menvalidasi data.
Pengkajian dokumen dilakukan pada bagian akademik dan kemahasiswaan
(BAAK), terutama dokumen tentang hasil studi mahasiswa dengan tujuan untuk
mengidentifikasi mahasiswa yang berprestasi maupun yang kurang berprestasi di
tingkat II khususnya dalam mata kuliah Keperawatan Anak tahun akademik
2009/2010
Focus Group Discussion selanjutnya di singkat FGD, dilaksankan pada
tanggal 9 April 2010, bertempat di Ruang Rapat Akademi Keperawatan
Pragolopati Pati pada jam: 14.00 s/d 15.00 WIB. Topik diskusi adalah sesuai
dengan judul tesis yaitu “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa
Untuk Berprestasi Dalam Mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak”,
40
dengan sub topik sebagai berikut : a. Diskripsi profesi perawat, b. Motivasi
mahasiswa mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak, c. Latar belakang motivasi
mahasiswa mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak, d, Prestasi belajar
mahasiswa dalam Mata Kuliah Keperawatan Anak, e. Usaha untuk mencapai
prestasi dalam Mata Kuliah Keperawatan Anak .
Peserta FGD terdiri dari tiga orang mahasiswa berprestasi masing-masing
adalah: Sdr. Sunipah, Sdr. Umi Khomariah, Sdr. Septi Puji Handayani, dan tiga
orang mahasiswa yang kurang berprestasi masing-masing adalah: Sdr. Ismade
Feri As’ad, Sdr. Joko Siswanto, Sdr. Imam Saefudin.
Wawancara mendalam dilakukan di ruang kerja peneliti pada tanggal 10
April 2010 pada jam 14.00 s/d 15.30 WIB dan 12 April 2010 pada jam 14.00 s/d
15.30WIB. Wawancara mendalam dilakukan secara individual agar leluasa untuk
menjawab dengan harapan dapat menggali lebih jauh temuan-temuan yang
menarik berdasarkan hasil FGD. Wawancara dilakukan terhadap tiga orang
mahasiswa berprestasi masing-masing : Sdr. Sunipah, Sdr.Umi Khomariyah dan
Sdr. Septi Puji Handayani, serta tiga orang mahasiswa kurang berprestasi mereka
adalah Sdr. Ismadhe Feri As’ad, Sdr. Joko Siswanto dan Sdr. Imam Saefudin
Panduan wawancara (daftar pertanyaan) meliputi sebagai berikut: a. Apa yang
saudara ketahui tentang profesi perawat, b. Apa yang saudara ketahui tentang
mata kuliah keperawatan anak. c. Berapa nilai mata kuliah keperawatan anak yang
saudara capai, d. Bagaimana cara mencapai prestasi tersebut, e. . Apa sajakah
yang mendorong atau memotivasi saudara untuk berprestasi, f. Apakah ada
hambatan, bagaimana cara mengatasinya ?
41
Untuk uji keterpercayaan data sumber yaitu melakukan kunjungan rumah
dan mewanwancarai orang tua mahasiswa. Kunjungan rumah dilakukan pada
tanggal 13 . 14 dan 15 April 2010, yaitu ke orang tua Sdr. Sunipah di desa Ketip
Juana Pati, orang tua Madhe di desa , keluarga saudara Umi Khoamariyah di desa
Tlogo Arum Wedarijaksa Pati, orang tua saudara Joko Siswanto di desa Sumber
Sonean Margoyoso Pati. Orang tua saudara Septi Puji Handayani di desa
Mulyoharjo Pati dan orang Tua Sdr. Imam Saefudin di desa Margomulyo Tayu
Pati. Kunjungan rumah dimaksudkan untuk cross check atas keterangan informan
dengan keterangan orang tua, tanpa sepengetahuan informan agar tidak terjadi
manipulasi data.
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan data yang meliputi
1. Motivasi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan anak.
a. FGD (. Focus Group Discussion ).
Data motivasi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah
Keperawatan Anak yang ditemukan dengan focus Group Discussion
meliputi :
1). Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I
Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak
sangat tinggi dan bersemangat karena mata kuliah keperawatan anak
adalah pelajaran yang sulit dan rumit untuk dipahami sehingga
memerlukan ketekunan tersendiri, juga merupakan minat / keinginan
saya sendiri untuk menjadi perawat yang dapat menolong sesama
yang membutuhkan. Perawat adalah seseorang mitra dokter yang
42
bekerja di rumah sakit, Puskesmas, atau ditempat-tempat pelayanan
kesehatan yang lain , dimana dalam melaksanakan pekerjaannya tidak
membeda-bedakan golongan, ras, dan bekerja secara ikhlas, mandiri
serta sebagai anggota tim kesehatan karena harus berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan
keperawatan.
2). Ismadhe Feri As”ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I
Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak
adalah sedang karena saya tidak berminat, tetapi ingin membanggakan
orang tua orang tua yang berkeinginan saya menjadi perawat.
Perawat adalah seseorang yang telah melalui pendidikan tertentu,
bekerja di Rumah Sakit atau Puskesmas, profesi yang mulia , anggota
tim kesehatan dan yang ditangan adalah manusia yang menyangkut
nyawa
3). Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I
Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak
sangat tinggi, karena merupakan keinginan saya sendiri, untuk bisa
membantu orang yang sakit dan saya tertarik , disamping itu saya
ingin tahu lebih dalam supaya dapat memberikan asuhan keperawatan
kepada anak dengan baik dan benar.
Perawat adalah merupakan profesi yang dicapai melalui
pendidikan, merupakan anggota tim kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan, khususnya perawat adalah memberian asuhan
43
keperawatan, yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan derajat
keehatan, dan merupakan profesi yang mulia.
4). Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II
Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak
sedang karena kadang saya sering bolos tetapi saya berusaha tidak
melampaui batas minimal agar tetap dapat ujian.
Perawat adalah anggota tim kesehatan yang bekerja di Rumah
Sakit, Puskesmas. Mereka bekerja dengan ikhlas, berdasarkan
kernanusiaan, yang dapat dipercaya pasien dan bersedia
menolong sesama manusia.
5). Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III
Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak
adalah cukup tinggi karena merupakan keinginan sendiri dan ingin
mengetahui seberapa kompleks dan detailnya keperawatan anak
sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.
Perawat adalah seseorang yang telah mengkuti pendidikan
tertentu, pekerjaannya sangat mulia, membantu sesama yang
membutuhkan, membantu orang banyak dan merupakan anggota tim
kesehatan.
6). Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III
Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak
adalah sedang karena sebenarnya saya tidak berminat tetapi ingin
44
menyenangkan orang tua dan sebenarnya saya ingin prestasi yang
tinggi.
Perawat adalah anggota tim kesehatan dan orang yang
pekerjaannya menolong orang lain, serta menolong sesama manusia
sehingga perawat merupakan profesi yang mulia.
b. Wawancara mendalam (indeep interview)
Dalam wawancara mendalam bertujuan untuk mendapatkan data
yang lebih lengkap dan lebih medasar tentang data motivasi mahasiswa
dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak yang ditemukan dengan
focus Group Discussion. Data yang ditemukan meliputi :
1). Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I
Motivasi saya mengikuti Mata kuliah keperawatan anak sangat
tinggi karena mata kuliah Keperawatan Anak adalah mata kuliah yang
kompleks dan rumit dimana isinya tentang hal – hal yang berkaitan
dengan pemberian asuhan keperawatan kepada anak yang berbeda
dengan mata kuliah keperawatan lain, serta mempunyai kespesifikan
tersendiri, karena dalam asuhan keperawatan anak memerlukan
konsep yang khusus dan anak masih dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan sehingga menarik dan menantang. Dan seseorang
perawat adalah profesi yang diraih dengan melalui pendidikan
tertentu, memiliki pengetahuan tentang ilmu keperawatan, bekerja
secara profesional baik secara tim sebagai bentuk kolaborasi dengan
45
tenaga kesehatan lain maupun mandiri. Saya ingin menjadi perawat
profesional yang sesuai dengan hal – hal tersebut.
2). Ismadhe Feri As”ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I
Motivasi saya mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak sedang –
sedang saja hanya sekedar mengikuti proses karena memang awalnya
saya tidak berminat dan dipaksa orang tua.
Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang
membahas tentang asuhan keperawatan kepada anak dan menurut saya
adalah mata kuliah yang sulit
Perawat adalah menempuh pendidikan keperawatan, profesi yang
mulia, orang yang bisa merawat orang sakit, bekerja di pelayanan
kesehatan.
3). Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I
Motivasi saya mengikuti Mata kuliah keperawatan anak sangat
tinggi karena saya ingi menjadi perawat yang benar – benar menjadi
mitra dokter yang memberikan pelayanan selama 24 jam pada seorang
pasien, anngota tim kesehatan , profesi yang mulia, orang yang
berpendidikan ilmu keperawatan.
Mata kuliah Keperawatan anak adalah mata kuliah yang
mempelajari asuhan keperawatan kepada anak dan bayi., teknik
keperawatan kepada anak dan bayi, dan merupakan mata
pembelajaran yang menyeluruh dan saya tertarik untuk
mempelajarinya.
46
4). Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II
Motivasi saya mengikuti Mata kuliah keperawatan anak sedang
kadang juga bolos.
Perawat adalah anggota tim kesehatan yang bekerja pada
pelayanan kesehatan, melakukan perawatan kepada pasien dengan
iklas, tgsesuai hati nurani, perawat bekerja penuh dengan resiko.
Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang sangat
susah karena komponennya sangat luas
5). Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III
Motivasi saya mengikuti Mata kuliah keperawatan anak sangat
tinggi karena ingin mendapat nilai yang bagus dan juga tertarik Mata
kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang spesifik kepada
anak , keperawatan yang lebih komplek, sesuai tingkat tumbuh
kembang, membutuhkan teknik tersendiri misalnya mengatasi
hospitalisasi adalah membutuhkan teknik tersendiri lain dari orang
dewasa
Perawat adalah pekerjaan yang profesional, profesi yang mulia
karena 24 jam bersama pasien sampai mencapai tingkat kesembuhan.
6). Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III
Motivasi saya mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak sedang saja.
Perawat adalah profesi yang mulia karena bisa menolong seorang
pasien sembuh dari sakit dan bila meninggal bisa mengantarkan
dengan tenang.
47
Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang
membahas tentang asuhan keperawatan anak, tidak merupakan mata
kuliah yang rumit dan sulit sebetulnya, tetapi berbeda dengan orang
dewasa
c. Kunjungan rumah
Kunjungan rumah dimaksudkan untuk cross check atas keterangan
informan dengan keterangan orang tua, tanpa sepengetahuan informan
agar tidak terjadi manipulasi data. Hasilnya kunjungan rumah tentang
motivasi mahasiswa dapat disampaikan sebagai berikut:
1). Bapak Suparmin (orang tua dan sdr. Sunipah)
Sunipah tetap ingin kuliah di kesehatan supaya dapat membantu orang
tua dan juga masyarakat.
2). Ibu. Rapini (orang tua sdr. Ismadhe Feri As’ad )
Memerlukan dorongan untuk belajar.
3). Sdr. Moh ni’am (suami dari sdr. Umi Khomariyah)
Dia mempunyai kemauan yang tinggi dalam meraih cita – cita ,
sehingga dia rajin belajar maupun menyelesaikan tugas – tugasnya.
4). Ibu. Sri Lestari (orang tua dari saudara Joko Siswanto)
Belajar bila akan ujian saja.
5). Ibu. Tini (orang tua dari saudara Septi Puji Handayani )
Septi anaknya rajin bila punya tugas cepat dikerjakan dan semangat
belajarnya tinggi.
48
6). Bapak Gunadi (orang tua dar saudara Imam Saefudin.)
Jarang belajar, belajar kalau mau ada ujian .
2. Prestasi
1. Data prestasi dari hasil pengkajian dokumentasi .
Data prestasi yang didapatkan dari hasil pengkajian dokumen yang
dilakukan pada bagian akademik dan kemahasiswaan (BAAK), terutama
dokumen tentang hasil studi mahasiswa dengan tujuan untuk
mengidentifikasi mahasiswa yang berprestasi maupun yang kurang
berprestasi di tingkat II khususnya dalam mata kuliah anak tahun akademik
2009/2010. Secara lengkap daftar nilai mahasiswa tahun akademik
2009/2010 tersusun sebagai berikut :
NILAI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK TAHUN AJARAN 2009 / 2010
----------------------------------- NO NAMA NIM KETERANGAN
1 SUNIPAH 6.612 3.33
2 UMI KHOMARIYAH 7.71 3.10
3 SEPTI PUJI H. 7.695 3.09
4 DWI PURWANINGTYAS 7.642 3.08
5 MAULANA IHWANSYAH 7.674 3
6 TUTIK HANDAYANI 7.708 2.99
7 SITI KUSTIYAH 7.7 2.99
8 ENY TRI SUSANTI 7.652 2.87
9 ANGGRAENI RATNA M. 7.632 2.87
10 SUTEJO 7.706 2.75
11 GALUH ENGGAR PUSPITA 7.659 2.75
12 SUNGATI 7.705 2.75
13 LILIK MIFTAHUL BAROKAH 7.672 2.75
14 PRISKILA ANGGRAENI 7.686 2.74
49
15 SILVIA MANDAKINI 7.697 2.74
16 ANIS NOR FAQIH 7.633 2.74
17 NINA YUNI ASTUTI 7.679 2.66
18 DHINA KURNIAWATI 7.639 2.66
19 SILVIRA AFIDIANA 7.698 2.66
20 LAYYINA MUFARRIHA 7.671 2.66
21 PRIMAWATI 7.687 2.58
22 RATNA AYU KUMALASARI 7.689 2.58
23 DYAH ARIANTI 7.645 2.58
24 PRAMITA MAULYNA 7.684 2.58
25 DESI MAWARDAH 7.638 2.58
26 SRI HANDAYANI 7.701 2.5
27 ANANG PROBO NURTOPO 7.631 2.5
28 RICA ROHMAWATI 7.692 2.5
29 UMARINI 7.709 2.5
30 ABDUL KUSEN 7.624 2.49
31 EVA JANUARI KRISTI 7.655 2.49
32 NIKMATUL HASANAH 7.677 2.49
33 CHOLISHOTUZ ZAHROH 7.637 2.49
34 KUSMANTO 7.668 2.49
35 ERNAWATI 7.653 2.49
36 HENI EKA WULANDARI S. 7.662 2.49
37 NGATIROH 7.676 2.49
38 SUGIARTI 7.704 2.49
39 FIRDHIANZA ANGGI C. 7.656 2.49
40 GALIH BAGUS P. 7.657 2.41
41 SISMANTO 7.699 2.41
42 HARTUTIK 7.661 2.41
43 ENI NUR HIDAYAH 7.651 2.41
44 YUNITA DWI INDRIANI 7.712 2.41
45 ERZA DWI WIJAYA 7.654 2.33
46 SUBARI 7.703 2.33
47 RATNA DEWI KASARI 7.69 2.33
48 PUJI LISTYANINGSIH 7.688 2.33
49 AHMAD ROZIKIN 7.629 2.25
50
50 DWI RATNANINGTYAS 7.643 2.25
51 RINDIYANTO 7.693 2.25
52 NUR ROHMAH 7.681 2.25
53 AGUNG DODY HERWOYO 7.626 2.25
54 EKO SETIAWAN 7.65 2.25
55 GALUH AMBARWATI 7.658 2.25
56 NUR AZIZAH 7.68 2.25
57 ARIF MAFTUKIN 7.635 2.24
58 RIYANTI 7.694 2.24
59 AINUN NAJIB 7.63 2.24
60 NINA YULIANINGRUM 7.678 2.24
61 ZAINAL MUTTAQIN 7.713 2.16
62 REDI NUGROHO 7.691 2.16
63 BAGUS PRAMONO 7.636 2.16
64 DWI WAHYU WIDODO 7.644 2.16
65 HENY DWI WAHYUNI 7.663 2.08
66 OKTA RIZAL BUDI P. 7.682 2.08
67 SRI NUGROHO 7.702 2.08
68 EKA NOVITA PUTRI 7.647 2.00
69 PAUDRA ARIF CANDRA G. 7.683 2.00
70 EDY SUSANTO 7.646 2.00
71 EKO PURNOMO 7.649 2.00
72 AHMAD HADI WIDAYAT 7.628 2.00
73 GITA LAKSITA 7.66 2.00
74 KUNARTI 7.667 2.00
75 ANIS YOVITA WS 7.634 2.00
76 IMAM SAEFUDIN 7.664 1.99
77 JOKO SISWANTO 7.666 1.91
78 ISMADHE FERY AS’AD 7.665 1.83
Berdasarkan data nilai di atas maka dapat diketahui bahwa mahasiswa
berprestasi dalam mata kuliah keperawatan anak adalah :
Peringkat I : Sdr. Sunipah nilai : 3.33
Peringkat II : Sdr. Umi khomariah nilai : 3.10
51
Peringkat III : Sdr. Septi Puji Handayani nilai : 3.09
Sedangkan mahasiswa yang kurang berprestasi dalam mata kuliah
keperawatan anak adalah : sebagai berikut :
Peringkat I : Sdr. Ismade Feri As”ad nilai : 1.83
Peringkat II : Sdr. Joko Siswanto nilai : 1.91
Peringkat III : Sdr. Imam Saefudin nilai : 1.99
2. Data prestasi yang ditemukan melalui FGD
a. Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I
Tentang prestasi yang saya capai sekarang, saya masih merasa
belum puas, karena sebenamya masih bisa ditingkatkan. Usaha-usaha
saya untuk mencapai prestasi yang saya inginkan adalah dengan cara
belajar, berdoa, bertukar informasi dengan teman.
b. Ismadhe Feri As’ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I
Prestasi belajar saya biasa-biasa saja kadang rendah saya merasa
belum puas, hal ini karena saya kurang berminat sehingga belajar dengan
terpaksa yang penting mengikuti proses dan kurang giat belajar. Usaha –
usaha saya adalah berusaha menerima kenyataan , saya akan rajin belajar.
c. Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I
Saya merasa belum puas dengan prestasi yang saya capai sekarang
karena saya kurang pandai membagi waktu dalam belajar.
Usaha saya untuk meraih prestasi adalah dengan cara lebih
konsentrasi dalam mengikuti mata kuliah, tekun belajar, membagi waktu
yang maximal dan berdoa.
52
d. Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II
Prestasi belajar saya biasa-bisa saja dan saya merasa belum puas,
hal ini karena saya sering bolos kuliah, kurang tekun belajar dan tidak
memperhatikan dosen dan kemampuan saya berpikir saya sangat terbata
Usaha saya akan tekun dan banyak belajar serta berdoa, sehingga
dapat mengikuti proses pembelajaran dengan mudah.
e. Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III Tentang
Prestasi belajar saya, saya merasa belum puas, masih belum
mencapai sesuai harapan karena kurang giat belajar dan belajar dalam
waktu yang singkat.
Usaha-usaha saya adalah harus belajar lebih tekun dan cari
suasana yang enak buat belajar serta lebih konsentrasi
f. Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III
Tentang prestasi saya sedang cenderung kurang baik tapi saya
cukup puas karena hasil sendiri, tapi saya memiliki keinginan untuk dapat
lulus dengan nilai yang tinggi.
Usaha saya lakukan adalah berusaha belajar tekun dan berdoa.
3. Data prestasi yang ditemukan melalui wawancara mendalam ::
a. Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I
. Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3, 33. Untuk
mencapai prestasi dengan berdoa dah belajar, bila minat belajar menurun
sharing dengan teman agar termotivasi untuk belajar, dan menambah
referensi dari teman atau cari di internet lain
53
Hambatan dalam belajar kadang-kadang muncul, yaitu turunnya
minat belajar dan rasa malas, bila terjadi demikian maka saya segera
mengingat orang tua, karena sayalah harapan orang tua. Dan karena saya
sudah disini maka harus berhasil dengan membanggakan dan cepat
b. Ismadhe Feri As”ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I
Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 1, 83. Untuk
mencapai prestasi dengan cara belajar dan berdoa.
Hambatan saya jenuh dan malas belajar bila ingat cita – cita
semula saya, tetapi saya akan berusaha untuk bisa lulus dengan prestasi
yang baik dengan belajar dan berdoa.
c. Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I
Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3,10 Untuk
mencapai prestasi dengan cara pandai membagi waktu, konsentrasi saat
kuliah, belajar, membaca dan berdoa.
Hambatan saya kadang kurang bisa membagi waktu, cara
mengatasinya saya hrus lebih konsentrasi dalam mengikuti kuliah
sehingga sebagian bahan sudah saya serap dan tetap belajar dan berdoa.
d. Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II
.Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 1, 99. Usaha saya
adalah dengan cara belajar.
Hambatan saya adalah kurang belajar, kalau belajar terlalu lama
tidak masuk, sambil membantu orang tua setelah ayah almarhum, usaha
saya tetap belajar dan berdoa.
54
e. Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III
Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3.09. Usaha saya
adalah berdoa , belajar dan berusaha mencari literatur.
Hambatan saya dalam belajar adalah saya kadang timbul rasa
malas sehingga belajar sekilas, saya akan berusaha untuk belajar dan
berdoa agar prestasi tinggi sehingga mudah untuk melanjutkan kuliah
yang lebih tinggi.
f. Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III
Nilai mata kuliah keperwatan anak saya adalah 1.99. Usaha saya
belajar bila akan ujian .
Hambatan saya adalah rasa malas, tapi sekarang saya akan rajin
belajar dan berdoa.
4. Data prestasi yang ditemukan melalui triangulasi :
a. Bapak Suparmin (orang tua dan sdr. Sunipah)
Prestasi sunipah selalu membuat kami bangga sejak SD sampai
SMP selalu juara I. Setelah D SMA kelas satu dan dua peringkat II dan
setelah kelas 3 cuma dapat 5 besar. Dan sekarang semoga saja tetap
dapat juara.
b. Ibu. Rapini (orang tua sdr. Ismadhe Feri As’ad )
Prestasinya sedang – sedang saja. Kami tidak memaksa dalam
belajar tetapi tetap kami dorong untuk sukses.
55
c. Sdr. Moh ni’am (suami dari sdr. Umi Khomariyah)
Prestasinya baik dan membanggakan dengan dua orang anak
masih bisa kuliah di dua tempat dan STAIP sudah lulus, semoga di
AKPER juga sukses.
d. Ibu. Sri Lestari (orang tua dari saudara Joko Siswanto)
Prestasinya memang kurang karena memang jarang belajar.
e. Ibu. Tini (orang tua dari saudara Septi Puji Handayani )
Prestasinya lumayan dapat membuat bangga keluarga,
f. Bapak Gunadi (orang tua dar saudara Imam Saefudin.)
Prestasi anak saya sedang – sedang saja, mungkin karena jarang
belajar, belajar kalau mau ada ujian .
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi
dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak
1. Data Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk
berprestasi dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak melalui FCD
meliputi
a. Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I
Yang melatar belakangi motivasi saya adalah saya ingin mencapai
prestasi yang tinggi, dapat membanggakan orang tua , ingin cepat lulus
karena saya sudah tertunda satu tahun akibat kecelakaan dan tidak ada
saudara yang berprofasi sebagai tenaga kesehatan sehingga saya menjadi
harapan orang tua.
56
b. Ismadhe Feri As”ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I
Yang melatar belakangi motivasi saya adalah ingin cepat lulus.
dorongan orang tua karena semua berawal dari orang tua yang seorang
tenaga kesehatan yang menginginkan saya jadi perawat, tetapi lama
kelamaan motivasi itu tumbuh dalam diri saya.
c. Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I
Yang melatar belakangi motivasi saya ingin sekali merawat
anak – anak dengan benar terutama kepada anak – anak saya sebelum
merawat anak – anak lain, juga karena dorongan keluarga serta cita –
cita saya ingin punya pelayanan kesehatan dan tidak dari saudara saya
tidak ada yang di bidang kesehatan.
d. Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II
Yang mendorong motivasi saya adalah karena dorongan orang
tua sehingga ingin membanggakan orang tua.
e. Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III
Yang melatar belakangi motivasi saya adalah untuk
membanggakan orang tua karena orang tua berkeinginan saya menjadi
seorang tenaga kesehatan yang profesional dan berguna bagi orang lain,
kebetulan belum ada saudara yang berprofesi di bidang kesehatan. Dan
bila lulus segera dapat bekerja.
f. Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III
Yang melatar belakangi motivasi saya adalah dorongan orang
tua, karena orang tua ingin memiliki keluarga yang menjadi tenaga
57
kesehatan seperti tetangganya yang menjadi perawat dan hidupnya
mapan dan saya ingin cepat lulus dan cepat dapat bekerja
2. Data Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk
berprestasi dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak melalui
wawancara mendalam :
a. Sunipah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I
Bila minat belajar menurun sharing dengan teman agar
termotivasi untuk belajar, dan menambah referensi dari teman atau
cari di internet lain. Motivasi itu dari diri sendiri sebenarnya sejak lulus
dari SMA saya ingin melanjutkan di kedokteran tetapi berhubung biaya
yang tidak ada akhirnya saya masuk di Akademi Keperawatan,
sehingga sekarang ini saya ingin menjadi perawat yang bisa mandiri,
mampu memberikan asuhan keperawatan termasuk asuhan
keperawatan kepada anak, ingin meraih masa depan yang sukses, ingin
cepat lulus dan dapat pekerjaan, kemudian sekolah lagi dan ingin
mendirikan pelayanan kesehatan serta dapat membanggakan orang tua.
Dari keluarga adalah dorongan orang tua yang begitu mendukung
karena beliau dulunya putus sekolah sehingga anaknya harus sukses
dan lebih tinggi dari beliau, anggota keluarga tidak ada yang di bidang
kesehatan sehingga saya adalah harapan orang tua saya, dan tenaga
kesehatan di lingkungan saya sukses dan mapan harapannya sayapun
58
sukses seperti dia. dengan berprestasi maka semua cita – cita dapat
tercapai.
b. Ismadhe Feri As”ad mahasiswa kurang berprestasi peringkat I
Motivasi saya dari ibu yang seorang tenaga kesehatan dan saya
ingin menyenangkan orang tua. Sebetulnya saya tidak tertarik untuk
menjadi seorang perawat karena cita – cita saya semula ingin menjadi
guru, dari awal saya masuk Akademi Keperawatan merasa menyesal
tetapi karena sudah terlanjur dijalani sesuai proses, ingin cepat lulus,
kemudian melanjutkan yang lebih tinggi..
c. Umi Khomariyah : Mahasiswa berprestasi Peringkat I I
Yang mendorong motivasi saya adalah karena minat saya sendiri
karena citi-cita sejak kecil ingin mejadi perawat, juga dorongan dari
kelurga saya terutama suami yang menginginkan saya jadi perawat dan
harapannya nanti saya bisa punya pelayanan kesehatan sehingga saat ini
saya harus belajar maximal untuk berprestasi dan cepat lulus.
d. Joko Siswanto mahasiswa kurang berprestasi peringkat ke II
Usaha saya adalah dengan cara belajar. Motivasi saya adalah
dorongan dari ibu, karena ada tetangga yang menjadi perawat sukses
punya banyak pasien , baru satu tahun bisa bangun rumah, ingin
menyenangkan dan membanggakan ibu saya dan ingin punya nilai
bagus walaupun cita – cita saya semula bukan perawat tetapi menjadi
polisi, karena dua kali gagal akhirnya masuk ke Akademi Keperawatan.
59
e. Septi Puji Handayani mahasiswa berprestasi peringkat ke III
Yang memotivasi saya adalah dorongan ibu yang menginginkan
saya kuliah dekat, kuliah cepat, cepat lulus dan cepat bekerja karena
setelah ayah almarhum biaya tidak cukup bila kuliah yang lain. Cita –
cita saya semula menjadi apoteker, tetapi semua tinggal cita – cita, saya
terima keadaan , saya ingin menjadi anak yang membanggakan ibu saya,
dan sekalian cari pahala. Hambatan saya dalam belajar adalah saya
kadang timbul rasa malas sehingga belajar sekilas, saya akan berusaha
untuk belajar dan berdoa agar prestasi tinggi sehingga mudah untuk
melanjutkan kuliah yang lebih tinggi.
f. Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III
Motivasi saya adalah bisa membanggakan orang tua, waupun
cita – cita saya semula ingin jadi angkatan laut tetapi gagal, ingin cepat
lulus dan bekerja. Hambatan saya adalah rasa malas, tapi sekarang saya
akan rajin belajar dan berdoa.
3. Data Data Faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk
berprestasi dalam mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak dari
triangulasi meliputi :
a. Bapak Suparmin (orang tua dan sdr. Sunipah)
Semula Sunipah bercita-cita menjadi dokter tapi kami tidak punya
biaya. Sunipah tetap ingin kuliah di kesehatan supaya dapat membantu
orang tua dan juga masyarakat. Akhirnya mendaftar di Akper dan
diterima .Baru masuk satu bulan kecelakaan dan harus menjalani
60
operasi dan perawatan , kemudian cuti selama satu tahun. Sebagai
orang tua saya merasa atas kemauan anak saya. Saya serahkan pada
yang di atas semoga apa yang dicita – cita berhasil dan sukses. Kami
sebagai orang tua mengarahkan yang terbaik keinginan anak asal itu
baik dan benar. Kami dari kelurga yang tidak cukup berpendidikan,
bahkan dulu bapak selalu juara 1 tetapi tidak bisa melanjutkan karena
tak punya biaya, Untuk itu bapak punya niat kalau punya anak agar
dapay sukses. Kami semua mendukung dan mendorong semua yang
dibutuhkan Sunipah.
b. Ibu. Rapini (orang tua sdr. Ismadhe Feri As’ad )
Dulu memang Made bercita – cita jadi guru. Kami mengarahkan
untuk jadi tenaga kesehatan terutama perawat. Karena di bidang
kesehatan peluangnya masih terbuka, lulusan Akper siap kerja, banyak
orang yang membutuhkan pertolongan pada waktu sakit.Saya, Om dan
tantenya juga bekerja dibidang kesehatan Semua kelurga memberi
dorongan untuk meraih cita – citanya. Kami berpesan harus kuliah
sungguh – sungguh agar sukses. Kami tidak memaksa dalam belajar
tetapi tetap kami dorong untuk sukses. Kami fasilitasi keperluan untuk
belajar.
c. Sdr. Moh ni’am (suami dari sdr. Umi Khomariyah)
Menjadi perawat memang cita-cita atau minat Umi sejak kecil
Saya lihat dia suka hal – hal yang behubunngan dengan kesehatan. Lulus
Aliyah bekerja TU di MTS Wonorejo Pati selama 1,5 tahun, setengah
61
tahun bekerja menikah punya anak. Bekerja di koperasi 1 tahun.
Kemudian kuliah STAIP ( Sekolah Tinggi Agama Islam Pati). Tetapi
keinginan untuk jadi perawat tetap Akhirnya sebelum lulus STAIP
daftar di AKPER dan ketrima. Dia mempunyai kemauan yang tinggi
dalam meraih cita – cita , sehingga dia rajin belajar maupun
menyelesaikan tugas – tugasnya. Dengan kuliah di Akper maka Umi
akan memiliki pengalarnan dan pinter, sehingga bisa memberikan
pertolongan tentang kesehatan dan ingin mempunyai tempat pelayanan
kesehatan. Keluarga dan saudara selalu mendukung meskipun bapak dan
ibu sudah almarhum.
d. Ibu. Sri Lestari (orang tua dari saudara Joko Siswanto)
Semula ingin menjadi polisi. Daftar dua kali setiap sampai
pantokir gagal. Akhirnya mendaftar di AKPER. Saya mendorong untuk
jadi perawat dan dia juga menyetujuinya. Karena dengan jadi perawat
dapat menolong orang sakit , dapat cepat bekerja, juga biar sukses
karena setelah bapaknya almarhum dia yang membantu ibu mencari
kebutuhan sehari – hari dan juga biaya kuliahnya dengan jualan
kelontong dan pulsa semua dia yang kulakan. Sebagai orang tua saya
tetap mendorong dan memberi semangat dan berusaha dengan apa yang
kami miliki untuk meraih cita – cita anak.
e. Ibu. Tini (orang tua dari saudara Septi Puji Handayani )
Semula ingin mejadi Apoteker. Setelah lulus SMA ayahnya
meninggal sehingga biaya hanya ibu yang cari. Sehingga Septi ibu
62
sarankan untuk kuliah yang dekat dan cepat lulus serta dapat kerja. Maka
ibu dorong untuk masuk di AKPER yang peluang kerja masih luas
dibanding yang lain. Ibu memberikan fasilitas sebisa mungkin untuk
menunjang pendidikan. Ibu berusaha untuk menjadi orang tua dan juga
sebagai sahabat anak disaat sharing atau mendapat masalah. Berharap
anak saya menjadi orang yang sukses dan semoga membahagiakan orang
tuanya. .
f. Bapak Gunadi (orang tua dar saudara Imam Saefudin.)
Semula cita – cita menjadi angkatan laut karena ada saudara yang
angkatan laut tetapi mendaftar tidak diterima. Akhirnya kami mendoromg
dia untuk masuk masuk AKPER dan diterima. Karena dengan jadi perawat
dapat menolong orang sakit dan juga masih luas peluang untuk bekerja
sehingga nantinya dapat cepat kerja dan mapan hidupnya. Prestasi anak
saya sedang – sedang saja, mungkin karena jarang belajar, belajar kalau
mau ada ujian .Sebagai orang tua turut membantu peralatan dan kebutuhan
untuk belajar. Ibu ingin Imam jadi orang dan hidup mapan, sehingga ibu
selalu berdoa dan beriktiar.
C. Pemabahasan
Pembahasan dilakukan dengan menganalisa data yang ditemukan selama
proses penelitian. Dalam pembahasan ini peneliti melakukan dengan metode
analisis interaktif. Pembahasan dilakukan sesuai dengan rumusan masalah yaitu
dianlisa dari motivasi mahasiswa mengikuti mata kuliah Keperawatan Anak,
63
prestasi mahasiswa dalam mata kuliah. Keparawata Anak, dan faktor – faktor
yang mempengaruhi motifasi mahasiswa untuk breprestasi.
1. Motivasi Mahasiswa Mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak
Keenam informan paham tentang profesi Perawat ini di buktikan dengan
persepsi mahasiswa tentang profesi perawat yang sama. Kelompok mahasiswa
berprestasi menyatakan perawat adalah seseorang yang telah melalui
pendidikan tertentu, bekerja pada sarana pelayanan kesehatan, merupakan
profesi mulia, bekerja dengan ikhlas berdasarkan kemanusiaan, membantu
sesama dan merupakan anggota tim kesehatan. Kelompok mahasiswa kurang
berprestasi: Perawat adalah seseorang yang berpendidikan, bekerja di tempat-
tempat pelayanan kesehatan, menolong sesama manusia, membantu orang
yang sakit dan merupakan profesi yang mulia.
Keenam informan juga mempunyai persepsi yang sama tentang mata
kuliah Keperawatan Anak yaitu Semua informan memiliki persepsi yang sama
tentang mata kuliah keperawatan anak yaitu mata kuliah yang mempelajari
tentang asuhan keperawatan anak. Hal ini sesuai deskripsi mata kuliah
Keperawatan Anak yaitu Mata kuliah ini membahas proses keperawatan anak
dalam memenuhi kebutuhan kesehatan anak dengan peningkatan ,
pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan yang lazim terjadi pada anak dalam
hubungannya dengan kesehatan keluarga yang meliputi masalah kesehatan
anak, masalah anak dan dampaknya terhadap keluarga serta penyakit pada
anak.( Pusdiknas , 2006 : 15 )
64
Kelompok mahasiswa berprestasi mengatakan bahwa motivasi mereka
untuk mengikuti mata kuliah keperawatan anak cukup tinggi. Ke tiga orang
informan mengatakan motivasi itu didorong karena tingginya minat atau
keinginan sendiri untuk mengtahui secara kompleks mata kuliah keperawatan
anak sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat..
Tingginya motivasi yang dimiliki ke tiga informan yang berprestasi untuk
mengikuti mata kuliah keperawatan anak di Akademi, Jika dilihat dari
kebutuhan manusia dan hubungannya dengan teori motivasi maka yang terjadi
pada dua orang informan adalah kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu
aktifitas, yaitu belajar dengan rasa gembira karena didasari oleh minat. Sedang
satu orang karena termotivasi kebutuhan untuk menyenangkan orang lain yaitu
ibunya, hal ini tentunya merupakan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi
yang besangkutan Kemampuan motivasi adalah kemampuan untuk
memberikan semangat kepada diri sendiri guna melakukan sesuatu yang baik
dan bermanfaat. Dalam hal ini terkandung adanya unsur harapan dan
optimisme yang tinggi, sehingga memiliki kekuatan semangat untuk
melakukan sesuatu aktifitas tertentu, misalnya dalam hal belajar. Itulah yang
disebut dengan motivasi belajar (Asian Brain, 2008: halaman 1).
Kelompok mahasiswa yang kurang berprestasi mengatakan bahwa
motivasi mereka untuk mengikuti mata kuliah keperawatan anak sedang -
sedang saja. Yang sangat menarik bagi peneliti adalah dua dari tiga orang
informan mengatakan bahwa dia tidak berminat tetapi ingin menyenangkan
65
dan membanaggakan orang tua. Sisa satu orang informan menyatakan sering
bolos kuliah.
Tiga orang informan yang kurang berprestasi menyatakan memiliki
motivasi sedang dalam mengikuti kuliah mata kuliah keperawata anak.
Ketiganya termotivasi karena dorongan orang tua tetapi juga berusaha untuk
mebanggakan orang tua. Jika dilihat dari kebutuhan manusia dan
hubungannya dengan teori motivasi maka yang terjadi pada ketiga orang
informan tersebut termotivasi karena ingin menyenangkan orang lain, hal ini
merupakan kepuasan dan kebahagian tersendiri bagi yang melakukannya
Menurut penggolongan jenis motivasi menurut Frandsen maka semua
informan memiliki motivasi, yaitu : cognitive motive, self-expressio dan self-
enhancement, hal ini sesuai dengan pernyataan verbal mereka bahwa tiga
orang informan berprestasi menyatakan motivasinya cukup tinggi untuk
mengikuti kuliah keperawatan anak dan tiga orang informan yang kurang
berprestasi menyatakan motivasinya sedang dalam mengikuti mata kuliah
keperawatan anak di Akademi Keperawatan Pragolo Pati. Namun demikian
motivasi mahasiswa keperawatan dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
motivasi yang timbul dari dalam diri karena minat atau cita-cita (intrinsik,.)
dan motivasi yang menjadi aktif karena pengaruh dari luar atau lingkungan
(ekstrinsik,), misalnya karena ingin menyenangkan orang lain, dorongan
orang tua, dan pengalaman ada anggota keluarga yang sakit. Faktor lain
adalah sosial ekonomi, seperti: keyakinan di bidang kesehatan lapangan kerja
masih terbuka luas, teman dan saudara berprofesi sebagai tenaga kesehatan,
66
dan karena ada contoh di lingkungannya bahwa menjadi tenaga kesehatan
dapat hidup layak dan mendapatkan imbalan yang layak.
2. Prestasi Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Keperawatan Anak
Prestasi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu kelompok mahasiswa berprestasi dan
kelompok mahasiswa kurang berprestasi. Walaupun mereka menyatakan
sama-sama memiliki motivasi untuk mengikuti kuliah mata kuliah
keperawatan anak di Akademi Keperawatan Pragolo Pati tetapi prestasi
mereka berbeda. Kelompok mahasiswa berprestasi disamping memiliki
motivasi juga kebutuhan untuk berprestasi yang kuat, dan motivasinya
dipengaruhi faktor pribadi yang kuat pula untuk berhasil dalam belajar, hal ini
berarti peran dan fungsi motivasi telah optimal. Sedang pada mahasiswa yang
kurang berprestasi kurang memiliki komitmen untuk kemajuan diri mereka.
Ke tiga informan yang merupakan mahasiswa berprestasi mengatakan
belum puas terhadap prestasi yang dicapainya karena ketiganya mengatakan
masih belum sesuai harapan dasebenarnya masih dapat ditngkatkan dengan
usaha yang lebih maximal. Sedang tiga orang informan yang kurang
berprestasi satu diantaranya mengatakan puas dengan prestasinya karena
merupakan hasil kerja sendiri, dua orang sisanya menyatakan belum puas, dan
ini karena kurang minat untuk belajar.
Mengenai upaya yang mereka lakukan untuk meraih prestasi.
Kelompok mahasiswa berprestasi mengatakan bahwa untuk meraih prestasi
maka upaya yang dilakukan adalah berdoa, belajar dan lebih konsentrasi
67
dalam mengikuti kuliah. Satu diantara tiga informan menyatakan akan lebih
maximal dalam membagi waktu .
Kelompok informan berprestasi ketiganya memiliki komitmen untuk tetap
belajar lebih baik lagi dan berdoa, karena prestasinya masih bisa ditingkatkan.
Hal ini menandakan bahwa peran dan fungsi motivasi sudah optimal, terutama
dalam hal : memperjelas tujuan belajar, menentukan ketekunan belajar,
menentukan arah perbuatan seseorang, dan menyeleksi perbuatan.
Kelompok mahasiswa yang kurang berprestasi mengatakan bahwa
untuk meraih prestasi maka upaya yang dilakukan adalah menyadari
kesalahan, berdoa dan rajin belajar. Satu diantara tiga informan yang
merupakan mahasiswa kurang berprestasi menyatakan akan menerima
kenyataan dan akan rjin belajar. Dan satu lagi informan menyadari
kekurangannya mengapa tidak berprestasi karena selama ini sering tidak
mengikuti kuliah.
Kelompok informan yang kurang berprestasi satu orang menyatakan puas
terhadap prestasinya karena walaupun nilainya rendah tetapi hasilnya sendiri
dan menyatakan menyadari kekurangannya dan berjanji untuk rajin belajar.
Upaya informan untuk berprestasi hampir sama yaitu dengan cara belajar
dan berdoa.
Keenam informan baik kelompok mahasiswa yang berprestasi maupun
kelompok mahasiswa yang kurang berprestasi mempunyai kebuutuhan untuk
berprestasi hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mc. Clelland
68
bahwa manusia dengan kebutuhan prestasi yang tinggi dibagi dalam beberapa
karakteristik sebagai berikut :
1. Keinginan yang kuat untuk tanggung jawab pribadi
2. Keinginan timbal balik yang cepat dan konkret dengan
mempertimbangkan hasil dari pekerjaan mereka
3. Melakukan pekerjaan dengan baik, penghargaan moneter dan materi
lainnya berhubungan dengan prestasi
4. Kecenderungan untuk mengatur tujuan prestasi yang layak
5. Manusia dengan kebutuhan prestasi yang layak akan menghasilkan
tingkat pencapaian tujuan yang tinggi
6. Suka mengambil tanggungjawab untuk menyelesaikan masalah
7. Menentukan target-target pencapaian yang masuk akal
8. Mengambil resiko-resiko dengan penuh perhatian
9. Berkemauan keras untuk memperoleh umpan balik atas kinerjanya
3. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Mahiswa Untuk
Berprestasi Dalam Mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Anak.
Motivasi yang terdapat pada informan mahasiswa yang berprestasi I
dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor dari lingkungan yang sama
kuatnya. Dari diri sendiri atau pribadi yang membentuk motivasi intrinsik
yaitu adanya keinginan untuk menjadi perawat yang bisa mandiri, mampu
memberikan asuhan keperawatan termasuk asuhan keperawatan kepada anak,
ingin meraih masa depan yang sukses, ingin cepat lulus dan ingin cepat
69
bekerjad, kemudian sekolah lagi dan ingin mendirikan pelayanan kesehatan
serta kemauannya yang keras untuk membanggakan orang tua. Dari faktor
lingkungan yaitu dorongan orang tua yang begitu mendukung karena beliau
dulunya putus sekolah sehingga anaknya harus sukses dan lebih tinggi dari
beliau, tidak adanya anggota keluarga yang berprofesi di bidang kesehatan
sehingga dia adalah harapan orang tuanya, dan juga pengaruh tenaga
kesehatan di lingkungannya yang sukses dan mapan.
Motivasi yang terjadi pada informan ke dua adalah karena faktor
lingkungan yaitu dorongan dari ibunya yang menginginkan anaknya menjadi
perawat, karena ibu dan kelurganya seorang tenaga kesehatan. Meskipun
informan tidak berminat tetapi mempunyai tekat untuk menyenangkan orang
tuanya, cepat lulus, dan ingin melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi.
Motivasi yang terjadi pada informan ke tiga dipengaruhi oleh faktor
pribadi atau individu dan lingkungan yang sama kuatnya. Dari faktor pribadi
yaitu karena minat dan citi-cita Sdr. Informan sejak kecil ingin mejadi
perawat, keinginannya untuk berprestasi, keinginannya cepat lulus dan punya
pelayanan kesehatan, kebutuhannya untuk belajar.Dari faktor lingkungan yaitu
dukungan dari keluarga yang menginginkan jadi seorang perawat.
Motivasi yang terdapat pada diri informan ke empat cenderung
dipengaruhi oleh faktor lingkungan adalah karena dorongan dari ibunya,
tetangga yang menjadi perawat sukses punya banyak pasien, bidang
kesehatan masih gampang mencari pekerjaan. Juga dipengaruhi oleh faktor
70
pribadi yaitu ingin menyenangkan dan membanggakan ibunya serta ingin
punya nilai bagus..
Motivasi yang terdapat pada informan ke lima lebih kuat dipengaruhi
oleh faktor lingkungan yaitu dorongan dari ibunya yang menginginkan
informan kuliah dekat, kuliah cepat, cepat lulus dan cepat bekerja karena
setelah ayah almarhum biaya tidak cukup bila kuliah yang lain. Tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor pribadi yaitu keinginan yang keras dari informan
untuk tetap berprestasi dan ingin menjadi anak yang membanggakan ibunya.
Yang menarik dari informan meskipun tidak sesuai dengan cita – cita tetapi
tetap mempunyai motivasi yang tinggi untuk berprestasi.
Motivasi yang terjadi pada informan ke enam adalah bisa
membanggakan orang tua, dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu keinginan
orang tua, disamping dipengaruhi oleh pribadi yaitu keinginannya cepat lulus
dan bekerja. Untuk memperbaiki prestasinya Sdr. Imam bertekad untuk rajin
belajar dan berdoa.
Dengan demikian yang melatar belakangi motivasi mereka dalam
mengikuti mata kuliah keperawatan anak di Akademi Keperawatan Pragolo
Pati adalah:
Kelompok maliasiswa berprestasi mengatakan bahwa yang melatar
belakangi motivasi mereka mengikuti mata kuliah keperawatan anak adalah
ingin capai prestasi yang tinggi, ingin cepat lulus, ingin cepat bekerja,
membanggakan orang tua, berguna bagi orang lain, belum ada saudara yang
berprofesi sebagai tenaga kesehatan, dan yang paling menarik peneliti dua
71
diantara tiga informan menyatakan ingin punya pelayanan kesehatan yang
berarti mereka belajar tidak hanya persiapan mencari kerja tetapi ada motivasi
untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Kelompok mahasiswa yang kurang berprestasi mengatakan bahwa
yang melatarbelakangi motivasi mereka mengikuti mata kuliah keperawatan
anak kuliah di Akademi Keperawatan Pragolo adalah karena dorongan orang
tua, ingin membanggakan orang tua dan orang terdekat, orang tua
mengharapkan salah satu anaknya bekerja di bidang kesehatan, karena
tetangga seorang perawat hidup sukses.
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
faktor - faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi
dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak Faktor tersebut dapat
digolongkan menjadi dua yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Hal ini
terbukti bahwa kelompok mahasiswa yang berprestasi memiliki motivasi baik
secara intrinsik dan ekstrinsik lebih kuat dibandingkan dengan mahasiswa
yang kurang berprestasi. Kelompok mahasiswa berprestasi disamping
memiliki motivasi yang kuat juga memiliki kebutuhan untuk berprestasi, hal
ini sesuai dengan teori Mc. Clelland bahwa semakin tinggi kemauan untuk
berprestasi maka semakin tinggi pula usaha dan motivasinya
Sesuai dengan faktor yang mempengaruhi motivasi, maka dua orang
informan berprestasi termotivasi karena factor intrinsic dan faktor ekstrinsik
yang sama kuat. Faktor intrinsik berupa keinginan berhasil, serta harapan dan
hasrat untuk meraih cita-cita. Faktor ekstrinsik yang dipengaruhi oleh faktor
72
ligkungan seperti dorongan orang tua dan keluarga, saudara dan teman bekerja
di bidang kesehatan, serta ada tetangga yang sukses karena menjadi tenaga
kesehatan. Empat orang informan motivasinya dilatar belakangi faktor
ektrinsik yaitu motivasinya menjadi aktif dan berfungsi karena adanya
pengaruh dari lingkungan dorongan orang tua agar ia bisa menyenangkan dan
membanggakan orang tua . Satu dari empat orang informan yang termotivasi
karena faktor ekstrinsik informan ke lima yang termasuk mahasiswa
berprestasi mempunyai motif berprestasi sangat kuat. Informan tersebut
mengatakan walaupun saya tidak berminat tapi karena sekarang saya sudab
disini maka saya harus rajin belajar agar berprestasi, hal ini sangat
mempengaruhi motivasinya untuk berhasil dalam studi, sesuai teori Mc.
Clelland yang telah memberi ciri pada orang yang memiliki kemauan tinggi
untuk berhasil, yaitu ketika kemauan untuk berprestasi meningkat maka akan
meningkat pula usaha dan motivasinya. Dari hasil penelitian ditemukan dua
golongan faktor yang mempengaruhi mativasi yaitu faktor pribadi dan faktyor
lingkungan . Hal tersebut sesuai dengan konsep tentang faktor yang
mempengaruhi motivasi yaitu Faktor-faktor pribadi dalam motivasi yang
menyatakan motivasi dipengaruhi oleh kehendak atau keinginan untuk
berhasil dalam belajar, bahkan dalam kehidupan pada umumnya, selalu ada
dalam diri manusia. Motif semacam itu disebut motif berprestasi, yaitu motif
untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan, atau motif untuk
memperoleh kesempurnaan. Motif semacam itu merupakan unsur kepribadian
dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari dalam diri manusia yang
73
bersangkutan. Motif berprestasi adalah motif yang dipelajari, sehingga motif
itu dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Motif
berprestasi sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja (performance) seseorang,
termasuk dalam belajar. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi
cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa
menunda-nunda pekerjaan. Hal semacam itu bukanlah dorongan dari luar,
melainkan upaya pribadi. Faktor-faktor lingkungan dengan motivasi yang
menerangkan perbuatan atau perilaku manusia ditentukan oleh faktor pribadi dan
faktor lingkungan individu yang bersangkutan. Sesungguhnya faktor pribadi dan
faktor lingkungan sering berbaur, sehingga sulit menentukan apakah sesuatu benar-
benar faktor pribadi atau faktor lingkungan. Misalnya kebutuhan berafiliasi, apakah
betul merupakan faktor pribadi. Kalau dicermati terus, tidaklah mungkin bahwa
kebutuhan berafiliasi justru sebagai hasil dari interaksi individu yang berangkutan
dengan lingkungannya, dalam hal ini interaksi dengan orang lain. Pada umumnya
motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah
"dibentuk" oleh pengaruh lingkungan. Oleh karena itu, motif individu untuk
melakukan sesuatu, misalnya motif untuk belajar dengan baik, dapat
dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan kata lain
motif dapat diubah melalui pengaruh lingkungan. (Hamzah B, 2006: 29-33)
74
Berikut ini akan disajikan hasil analisis dalam bentuk tabel atau matrik
SCORE FAKTOR-FAKTOR PRIBADI YANG MEMPENGARUHI
MOTIVASI INFORMAN BERDASARKAN
HASIL FGD DAN WAWANCARA
NO KRITERIA PENILAIAN BERPRESTASI
KURANG BERPRESTASI
A B C X Y Z 1 Pernyataan minat atau keinginan sendiri. 1 1 0 0 0 0 2 Prestasi belajar yang dicapai informan 1 1 1 0 0 0 3 Perasaan ingin membaggakan orang tua 1 1 1 1 1 1 4 Dorongan untuk menolong orang lain 1 1 1 1 0 1 5 Kesadaran belajar sebagai kebutuhan 1 1 1 0 1 0 6 Kebiasan berdoa sebelum dan sesudah
belajar 1 1 1 1 1 1
7 Optimisme bahwa lapangan kerja masih terbuka luas
1 1 1 0 1 1
8 Tekad dan semangat untuk berhasil dalam studi
1 1 1 0 0 1
9 Semangat untuk mengikuti pendidikan lanjut
1 1 1 1 0 0
10 Keinginan memiliki pelayanan kesehatan 1 1 0 0 0 0 SCORE 10 10 8 4 4 5
Keterangan :
- 1 = ada
- 0 = tidak ada
- Total skore adalah 10
- Skore ≥ 6 : motivasi baik
- Skore ≤ 5 : motivasi kurang
- Motivasi ABC > Motivasi XYZ
Kesimpulan :
1. Kelompok mahasiswa berprestasi memiliki motivasi yang dipengaruhi oleh
faktor internal lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa kurang
berprestasi.
75
2. Motivasi yang paling menonjol pada mahasiswa A dan B adalah minat yang
didukung orang tua dan keluarga
3. Motivasi yang kuat juga terjadi pada mahasiswa C adalah karena ingin
membanggakan oang tuanya (Ibu), apalagi setelah ayahnya meninggal.
4. Kelompok mahasiswa yang kurang berprestasi memiliki motivasi yang
dipengaruhi oleh faktor intrinsik yang kurang juga.
SCORE FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI
MOTIVASI INFORMAN BERDASARKAN
HASIL FGD DAN WAWANCARA
NO KRITERIA PENILAIAN BERPRESTASI
KURANG BERPRESTASI
A B C X Y Z 1 Bentuk / macam motivasi :
- Motivasi yang dipelajari 1
1
1
0
0
0
2 Latar belakang keluarga : - Dorongan anggota keluarga - Ada anggota keluarga yang berprofesi Sebagai tenaga kesehatan
1 0
1
1 0
1 1
1 0
1 0
3 Pengaruh Lingkungan - Tetangga sebagai tenaga kesehatan yang berhasil
1
0
0
0
0
1
4 Alasan sosial ekonomi : - Tidak mampu sekolah lain - Cepat bekerja - Jiwa mengabdi / kemanusiaan
1 1 1
0 1 1
1 1 1
0 1 1
0 1 1
0 1 1
Total score 6 6 6 4 4 4
Keterangan : 1 = ada
0 = tidak ada
Kesimpulan:
1. Motivasi mahasiswa berprestasi dipengaruhi oleh faktor eksternal lebih
tinggi dibandingkan dengan mahasiswa kurang berprestasi.
76
2. Dilihat dari bentuk motivasinya, motivasi kelompok mahasiswa
berprestasi lebih menonjol, terutama dan bentuk motivasi yang dipelajari.
3. Dilihat dari latar belakang keluarga, kelompok mahasiswa berprestasi
lebih menonjol dibanding kelompok mahasiswa kurang berprestasi.
4. Dilihat dari aspek kondisi lingkungannya, satu dari enam informan
motivasinya kurang berprestasi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, yaitu
adanya tetanga yang sekses sebagai tenaga kesehatan.
5. Dilihat dan sisi alasan sosial ekonotni, semua kelompok memiliki alasan
yang sama yaitu mudah mencari pekerjaan dan menyukai bidang
kemanusiaan.
6. Motivasi yang paling menonjol pada mahasiswa X adalah minat yang
didukung oleh orang tua, saudara bekerja di bidang kesehatan, lapangan
kerja masih luas dan berjiwa suka menolong.
7. Motivasi yang menonjol pada mahasiswa C adalah bukan karena minat
tapi karena tekad ingin membanggakan orang tuanya (Ibu). tidak memiliki
biaya untuk kuliah di tempat lain, berharap cepat bekerja dan memiliki
jiwa suka menolong.
D. Keterbatasan Peneliti
Dalam penelitian ini keterbatasan peneliti tidak mudah untuk mengungkap
kejujuran informan tentang informasi yang sesungguhnya yang menyangkut
tentang hal – hal yang sifatnya dianggap rahasia oleh informan.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang “Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa Untuk berprestasi Dalam Mengikuti Mata
Kuliah Keperawatan Anak ” yang dilakukan terhadap mahasiswa berprestasi
tingkat II tahun ajaran 2009 / 2010 di Akademi Keperawatan Pragolopati Pati
dengan teknik Analisis Interaktif , maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Motivasi mahasiswa untuk mengikuti kuliah dapat timbul dari dalam diri
individu (instrinsik) yang ditandai dengan adanya hasrat untuk belajar dan
berprestasi tanpa adanya rangsangan dari luar, namun dapat juga karena faktor
ekstrinsik yaitu perasaan ingin membahagiakan orang lain yang bermakna
bagi mahasiswa tersebut. Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi bisa
berasal dari lingkungan keluarga maupun kondisi lingkungan sosial dimana
mahasiswa itu bertempat tinggal.
2. Mahasiswa yang berprestasi semuanya memiliki motivasi yang tinggi, baik
berasal dari dalam dirinya maupun karena pengaruh faktor lingkungannya.
3. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk
berprestasi yaitu faktor pribadi dan faktor limgkungan, hal ini terbukti dengan
prestasi yang dicapai oleh para mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi
baik secara interna maupun ekstrena.
78
B. Implikasi
Dari uraian diatas maka implikasinya adalah bahwa motivasi dapat
dikembangkan baik secara internal maupun ekternal, hal ini harus dilakukan terus
menerus agar para mahasiswa dapat menjaga motivasinya. Motivasi akan tumbuh
dengan baik bila minat yang ada pada diri rnahasiswa didukung oleh faktor
eksternal, baik dari orang tua maupun dari lingkungan.
Motivasi harus terpelihara dengan baik sehingga mahasiswa mendapatkan
prestasi yang baik, dan pada akhirnya akan bermanfaat baik bagi dirinya maupun
bagi orang lain.
C. Saran
1. Bagi pengelola
a. Pengelola pendidikan harus mampu menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi kegiatan belajar mengajar sehingga memotivasi mahasiswa
untuk rajin mengikuti kuliah.
b. Pengelola pendidikan harus mampu mendesain kurikulum dan kompetensi
yang dapat merangsang motivasi mahasiswa untuk belajar.
c. Pengelola pendidikan harus menciptakan system reward bagi mahasiswa
berprestasi agar mahasiswa semakin termotivasi untuk lebih berprestasi.
2. Bagi mahasiswa
a. Mahasiswa hendaknya selalu meningkatkan motivasinya untuk mengikuti
kuliah dan belajar, sehingga selalu dapat berprestasi.
79
b. Mahasiswa harus mampu menumbuhkan minat dalam diri sendiri sebagai
motivasi awal untuk berhasil, dan harus selalu mempertimbangkan aspek
lingkungan yang ada disekitarnya.
c. Mahasiswa harus selalu dapat menjaga prestasi agar dapat bersaing
mendapatkan pekerjaan di kemudian hari, dan bahagiakanlah orang-orang
yang ada disekitarmu.
3. Bagi peneliti lain
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal tertang faktor yang
mempengaruhi prestasi, dalam penelitian ini hanya membahas faktor
motivasi.
b. Dapat dikembangkan penelitian lanjutan yang meneliti tentang variable
lain yang mempengaruhi prestasi seperti kurikulum, KBM, faktor
pengajar, model evaluasi, sarana prasarana dan kondisi lingkungan belajar.
80
DAFTAR PUSTAKA
Akper Pragolopati, 1997, Statuta Akademi Keperawatan Pragolopati, Pati Asian Brain, 2008, Motivasi belajar Sistem, www.anneahira. com/motivasi/
index.htm. 15 Januari 2010, jam 10.35. wib Bhisma Murti, 2006, Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di bidang Kesehatan, Yogyakarta, Gadjah Mada Univetsity Press.
Ellys, Thamrin, 2005, Mengasuh Motivasi Belajar Pada Anak. www.info-
online.blogspot,com. 15 Januai 2010, jam 10.40 wib Hamzah B. Uno, Dr. M.Pd. 2006, Teori motivasi dan Pengukurannya : Analisa di
Bidang Pendidikan, Jakarta, PT. Bumi Aksara. M. Ngalim Purwanto, Drs, MP, 2007, Psikologi Pendidikan, Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya Nana Syaodih Sukarmadinata, Prof, Dr, 2006, Metode Penelitian Pendidikan,
Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2007, Kurikulum Nasional D III
Peperawatan, Jakarta Sadiman A.M, 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta. PT. Raja
Grafindo Persada. Sugiyono, Prof. Dr. 2009, Memahami Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan
Terapannya dalam Penelitian, Surakarta, Universitas Sebelas Maret. Usmara A, Drs, M.Si, 2006, Motivasi Kerja : Proses, Teori dan Praktik,
Yogyakarta, Amara Bokks. …………….., 2008. Motivasi Belajar, ww.library.gunadarma-ac.id 15 Januari
2010, jam 10.15 wib.
Lampiran 1 :
DAFTAR NAMA MAHASISWA BERPRESTASI DAN KURANG BERPRESTASI DALAM MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
AKPER PRAGOLO PATI TAHUN 2009 / 2010
----------------------------------------------------------
1. Mahasiswa Berprestasi Tingkat II :
a. Tertinggi I : Sdr. Sunipah b. Tertinggi II : Sdr. Umi Khomariyah c. Tertinggi III : Sdr. Septi Puji Handayani
2. Mahasiswa Kurang Berprestasi Tingkat II :
a. Terendah I : Sdr. Ismadhe Feri As’ad b. Terendah II : Sdr. Joko Siswanto c. Terendah III : Sdr. Imam Saefudin
Lampiran 2 :
DAFTAR NILAI MAHASISWA YANG BERPRESTASI DAN KURANG BERPRESTASI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
AKPER PRAGOLO PATI TAHUN 2009 / 2010
----------------------------------------------------------
3. Mahasiswa Berprestasi Tingkat II :
d. Tertinggi I : Sdr. Sunipah Nilai : 3,33 e. Tertinggi II : Sdr. Umi Khomariyah Nilai : 3,10 f. Tertinggi III : Sdr. Septi Puji Handayani Nilai : 3,09
4. Mahasiswa Kurang Berprestasi Tingkat II :
a. Terendah I : Sdr. Ismadhe Feri As’ad Nilai : 1,83 b. Terendah II : Sdr. Joko Siswanto Nilai : 1,91 c. Terendah III : Sdr. Imam Saefudin Nilai : 1,99
Lampiran 3:
PRE PLANNING FOCUS GROUP DISCUSION
(DISKUSI KELOMPOK TERFOKUS) TOPIK : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI
MAHASISWA UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
Karakteristik FGD :
1. Jumlah peserta : 6 orang 2. Lama diskusi : 45 menit 3. Tempat diskusi : Ruang sidang Akper Pragolo Pati 4. Posisi duduk : Melingkar 5. Moderator : Peneliti 6. Fasilitator dan pencatat : Staf Akper Pragolo Pati 7. Alat bantu : Alat tulis dan tape recorder
Persiapan FGD :
1. Undangan : terlampir 2. Fasilitator : terlampir 3. Pencatat : terlampir
Pelaksanaan FGD :
1. Tahap persiapan dan pembukaan 2. Tahap isi 3. Tahap penutup
Laporan FGD :
1. Format laporan 2. Analisis isi 3. Sintesis umum
PEDOMAN FOCUS GROUP DISCUSION FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA
UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
-----------------------------------------------------------
Informasi awal :
1. Terima kasih atas kehadiran saudara 2. Fasilitator / Moderator / Peneliti memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan FGD dari penelitian faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berprestasi dalam mengikuti 4. Pelaksanaan FGD ini dilakukan 2 seri, yaitu pada hari ini dan satu kali
pertemuan lagi sebagai kelanjutan dari FGD hari ini, yang waktunya nanti kita bicarakan bersama
5. Dalam diskusi nanti, kami berharap saudara dapat mengemukakan pendapat secara terbuka dan bebas, apa adanya. Yang ingin kami peroleh adalah bcrmacam-macam pendapat saudara, bukan untuk mencari kesepakatan. Semua yang saudara kemukakan pada diskusi ini kami jamin kerahasiaannya
6. Diskusi ini akan dimulai dengan ilustrasi tentang pokok pikiran penelitian, kemudian kami ingin mendengar pendapat saudara
7. Peserta dipersilahkan untuk memperkenalkan diri.
llustrasi pokok pikiran penelitian :
1. Diskripsi tentang profesi perawat 2. Motivasi mahasiswa mengikuti kuliah Mata Kuliah Keperawatan Anak 3. Latar belakang motivasi mahasiswa 4. Bagaimana prestasi mahasiswa 5. Bagaimana usaha mahasiswa untuk mencapai prestasi tersebut
Isi diskusi :
1. Bagaimaha pendapat saudara tentang profesi perawat ? 2. Bagaimana motivasi saudara mengikuti kuliah Mata Kuliah
Keperawatan Anak ? 3. Apa yang melatar belakangi motivasi saudara ? 4. Bagaimana prestasi saudara, mengapa demikian ? 5. Bagaimana usaha saudara untuk mencapai prestasi tersebut, apakah
berhubungan dengan latar belakang saudara ?
PERSIAPAN FASILITATOR / MODERATOR:
Beberapa persiapan yang perlu yang perlu dilakukan adalah :
1. Fasilitator menggunakan petunjuk diskusi agar supaya diskusi terfokus. 2. Petunjuk diskusi ini berupa pertanyaan terbuka (open ended) 3. Peranan fasilitator adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan tentang topik diskusi b. Mengarahkan kelompok, bukan diarahkan kelompok c. Amati peserta dan tanggap terhadap reaksi mereka d. Ciptakan hubungan baik dengan peserta e. Fleksibel dan terbuka terhadap saran f. Amati komunikasi non verbal antar peserta g. Hati-hati terhadap nada suara dalam mengajukan pertanyaan
PESIAPAN PENCATAT : Pencatat berlaku sebagai pengamat selama diskusi berlangsung dan bertugas mencatat hasil diskusi. Yang perlu dicatat adalah sebagai berikut :
1. Tanggal dan waktu FGD 2. Informasi tcntang peserta 3. Tempat pertemuan FGD 4. Jumlah peserta dan datanya meliputi : nama, umur, jenis kelamin, alamat
asal dll 5. Deskripsi mengenai dinamika kelompok 6. Pencatat menuliskan kata-kata yang diucapkan oleh peserta 7. Pencatat memperingatkan fasilitator / moderator kalau ada pertanyaan
yang terlupakan 8. Pencatat dapat meminta peserta untuk mengulangi komentamya bila
fasilitator / moderator tidak mendengar
PELAKSANAAN FGD
Tahap Persiapan dan Pembukaan : Fasilitator dan pencatat harus datang tepat waktu sebelum peserta diskusi datang, sebaiknya bercakap-cakap dengan peserta secara informal untuk mengenal nama peserta dan hal-hal yang menjadi perhatiannya. Fasilitator mempersiapkan tempat duduk, sebaiknya dalam satu lingkaran bersama dengan fasilitator, pencatat duduk diluar lingkaran tersebut. Semua perlengkapan FGD harus disiapkan, seperti : tape recorder, casette, baterey, petunjuk diskusi dll. Pada waktu membuka diskusi, fasilitator perlu memperhatikan hal-hal sbb :
1. Perkenalkan nama fasilitator dan pcncatat 2. Menjelaskan tujuan FGD, bukan ceramah tapi mengumpulkan pendapat
peserta 3. Peserta diminta memperkenalkan diri 4. Tekankan pendapat peserta penting, sehingga semua peserta harus
berpendapat 5. Beri kesempatan peserta berpendapat secara bergiliran 6. Mulailah dengan pertanyaan yang umum 7. Mendorong untuk beda pendapat, karena dalam diskusi tidak ada jawaban
salah atau benar 8. Moderator harus bersikap netral
Tahap isi : Tujuan tahap ini adalah mendapatkan pemahaman mengenai suatu topik, menggali dinamika sikap yang berkaitan dengan perilaku, mengamati bahasa dan perilaku responden tentang suatu topik. Moderator harus memiliki ketrampilan sbb :
1. Memakai berbagai teknik komunikasi, misalnya : a. Diam b. Refleksi c. Klarifikasi d. Restarting, dll
2. Sensitif terhadap tingkat penerimaan responden 3. Mengkilas balik informasi yang diberikan responden 4. Menghubungkan komentar responden agar kohesif 5. Memahami topik dan luwes 6. Mengatasi konflik antar peserta 7. Memakai teknik dan pendekatan yang bervariasi
Tahap penutup :
Untuk menyimpulkan pertemuan FGD , fasilitator sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Jelaskan bahwa pertemuan sudah selesai, tanyakan pada masing-masing peserta, apakah masih ada lagi komentar. Komentar yang sesuai dapat digali lagi lebih mendalam .
2. Ucapkan terima kasih kepada para peserta untuk partisipasinya dan nyatakan bahwa komentar mereka sangat berguna
Lampian 5 : CHEK LIST HASIL FGD Nama responden : …………………………….. Isi diskusi :
1. Bagaimana pendapat saudara tentang profesi perawat ? 2. Bagaimana motivasi saudara mengikuti kuliah mata kuliah keperawatan
anak ? 3. Apa yang melatar belakangi motivasi saudara ? 4. Bagaimana prestasi saudara dalam mata kuliah keperawatan anak,
mengapa demikian ? 5. Bagaimana usaha saudara untuk mencapai prestasi tersebut, apakah
berhubungan dengan latar belakang saudara ?
1. Bagaimana pendapat saudara tentang profesi perawat ?
a. Pembantu dokter
b. Mitra dokte
c. Anggota tim kesehatan
d. Orang yang bekerja di RS
e. Orang yang bekerja di Puskesmas
f. Profesi mulia
g. Orang yang suka menolong orang lain
h. Berbaju putih
i. Merawat orang sakit
j. ………………………………………
2. Bagaimana motivasi saudara mengikuti kuliah mata kuliah keperawatan
anak ?
a. tinggi
b. sedang
c. rendah
d. ………………………………………
Mengapa demikian ?
a. Karena saya berminat
b. Karena saya tidak beminat
c. Ingin menyenangkan orang tua
d. Ingin mendapatkan prestasi yang tinggi
e. Malas
f. …………………………………………
3. Apa yang melatar belakangi motivasi saudara ?
a. ingin cepat lulus
b. dorongan orang tua
c. dorongan teman
d. ingin menjadi tenaga kesehatan karena saudara yang lain tidak
ada yang berprofesi dib dang kesehatan
e. ingin membanggakan orang tua
f. ………………………………………
4. Bagaimana prestasi saudara dalam mata kuliah keperawatan anak,
mengapa demikian ?
a. baik
b. sendang
c. biasa saja
d. ………………………………………
Mengapa demikian ?
a. kurang tekun belajar
b. kurang berminat
c. malas
d. ……………………………………………
5. Bagaimana usaha saudara untuk mencapai prestasi tersebut, apakah
berhubungan dengan latar belakang saudara ?
a. belajar dengan tekun
b. berdoa
c. bertukar informasi dengan teman
d. …………………………………………..
6. Apakah ada hubunganna dengan latar belakang motivasi saudara ?
a. ya
b. tidak
c. ya / tidak
Lampiran 5 : HASIL FOCUS GROUP DISCUSION ---------------------------------------------- TANGGAL : 9 April 2010 TEMPAT : RUANG RAPAT AKPER PRAGOLO PATI JAM : 14.00 S/D 15.00 WIB Topik : Motivasi Mahasiswa Keperawatan Sub Topik : 1. Diskripsi profesi perawat
2. Motivasi mengikuti kuliah mata kuliah keperawatan anak 3. Latar belakang motivasi mengikuti kuliah mata kuliah
keperawatan anak.. 4. Prestasi belajar mata kuliah keperawatan anak. 5. Usaha untuk mencapai prestasi
Peserta : 1. Sunipah : Peringkat I : Berprestasi 2.Ismade feri As’ad : Peringkat I : Kurang berprestasi 3. Umi Khomariah : Peringkat II : Berprestasi 4. Joko Siswanto : Peringkat II : Kurang berprestasi 5. Septi Puji Handayani : Peringkat III : Berprestasi 6. Imam Saefudin : Peringkat III : Kurang berprestasi
Pendapat peserta: Focus Group Discusion
1. Sunipah : Mahasiswa berprestasi peringkat I a. Perawat adalah seseorang yang bekerja di rumah sakit, Puskesmas, atau
ditempat-tempat pelayanan kesehatan yang lain , dimana dalam melaksanakan pekerjaannya tidak membeda-bedakan golongan, ras, dan bekerja secara ikhlas, mandiri serta sebagai anggota tim kesehatan karena harus berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan.
b. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak sangat tinggi dan bersemangat karena mata kuliah keperawatan anak adalah pelajaran yang sulit dan rumit untuk dipahami sehingga memerlukan ketekunan tersendiri, juga merupakan minat / keinginan saya sendiri untuk menjadi perawat dapat menolong sesama yang membutuhkan
c Yang melatarbelakangi motivasi saya adalah cita – cita ingin mencapai prestasi yang tinggi, dapat membanggakan orang tua , ingin cepat lulus dan bekerja karena saya sudah tertunda satu tahun akibat kecelakaan dan tidak ada saudara yang berprofasi sebagai tenaga kesehatan sehingga saya menjadi harapan orang tua.
d. Tentang prestasi yang saya capai sekarang, saya masih merasa belum puas, karena sebenarnya masih bisa ditingkatkan
e. Usaha-usaha saya untuk mencapai prestasi yang saya inginkan adalah dengan cara belajar, berdoa, dan bertukar informasi dengan teman.
2. Ismade Feri As’ad : Mahasiswa peringkat I kurang berprestasi
a. Perawat adalah seseorang yang telah melalui pendidikan tertentu, bekerja di Rumah Sakit atau Puskesmas, profesi yang mulia , anggota tim kesehatan dan yang ditangan adalah manusia yang menyangkut nyawa.
b. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak adalah sedang karena saya tidak berminat, tetapi ingin membanggakan orang tua orang tua yang berkeinginan saya menjadi perawat.
c. Yang melatar belakangi motivasi saya adalah ingin cepat lulus. dorongan orang tua karena semua berawal dari orang tua yang seorang tenaga kesehatan yang menginginkan saya jadi perawat, tetapi lama kelamaan motivasi itu tumbuh dalam diri saya.
d. Prestasi belajar saya biasa-biasa saja kadang rendah saya merasa belum puas, hal ini karena saya kurang berminat sehingga belajar dengan terpaksa yang penting mengikuti proses dan kurang giat belajar
e. Usaha saya untuk meraih prestasi adalah berusaha menerima kenyataan, dan saya akan rajin belajar.
3. Umi Khomariah : Mahasiswa berprestasi peringkat II
a. Perawat adalah Perawat adalah merupakan profesi yang dicapai melalui pendidikan, merupakan anggota tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan , khususnya perawat adalah memberian asuhan keperawatan, yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan derajat kesehatan, dan merupakan profesi yang mulia.
b. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak sangat tinggi, karena merupakan keinginan saya sendiri, untuk bisa membantu orang yang sakit dan saya tertarik , disamping itu saya ingin tahu lebih dalam supaya dapat memberikan asuhan keperawatan kepada anak dengan baik dan benar
c. Yang melatar belakangi motivasi saya ingin sekali merawat anak – anak dengan benar terutama kepada anak – anak saya sebelum merawat anak – anak lain, juga karena dorongan keluarga serta cita – cita saya ingin punya pelayanan kesehatan dan tidak dari saudara saya tidak ada yang di bidang kesehatan.
d. Saya merasa belum puas dengan prestasi yang saya capai sekarang karena saya kurang pandai membagi waktu dalam belajar.
e. Usaha saya untuk meraih prestasi adalah dengan cara lebih konsentrasi dalam mengikuti mata kuliah, tekun belajar, membagi waktu yang maximal dan berdoa.
4. Joko Siswanto : Mahasiswa kurang berprestasi peringkat II
a. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang bekerja di rumah Sakit atau Puskesmas untuk menolong orang sakit. Mereka bekerja secara iklas ,
berdasarkan kemanusian yang dapat dipercaya dan bersedia menolong sesama manusia yang terkena bencana tanpa membeda-bedakan golongan dan ras.
b. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak sedang karena kadang saya sering bolos tetapi saya berusaha tidak melampaui batas minimal agar tetap dapat ujian.
c. Yang mendorong motivasi saya adalah karena dorongan orang tua sehingga ingin membanggakan orang tua.
d. Prestasi belajar saya biasa-bisa saja dan saya merasa belum puas, hal ini karena saya sering bolos kuliah, kurang tekun belajar dan tidak memperhatikan dosen dan kemampuan saya berpikir saya sangat terbatas.
e. Sekarang saya telah menyadari kekurangan saya, saya akan memperbaiki dan saya akan tekun dan banyak belajar sehingga dapat mengikuti proses pembelajaran dengan mudah serta berdoa,
5. Septi Puji Handayani: Mahasiswa berprestasi peringkat III
a. Perawat adalah Perawat adalah seseorang yang telah mengkuti pendidikan tertentu, pekerjaannya sangat mulia, membantu sesama yang membutuhkan, membantu orang banyak dan merupakan anggota tim kesehatan.
b. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak adalah cukup tinggi karena merupakan keinginan sendiri dan ingin mengetahui seberapa kompleks dan detailnya keperawatan anak sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.
c. Yang melatar belakangi motivasi saya adalah untuk membanggakan orang tua karena orang tua berkeinginan saya menjadi seorang tenaga kesehatan yang profesional dan berguna bagi orang lain, kebetulan belum ada saudara yang berprofesi di bidang kesehatan. Dan bila lulus segera dapat bekerja.
d. Tentang prestasi belajar saya, saya merasa belum puas, masih sedang belum mencapai sesuai harapan karena kurang giat belajar dan belajar dalam waktu yang singkat.
e. Usaha-usaha saya adalah harus belajar lebih tekun dan cari suasana yang enak buat belajar serta lebih konsentrasi
6. Imam Saefudin: Mahasiswa kurang berprestasi peringkat III
a. Perawat adalah anggota tim kesehatan dan orang yang pekerjaannya menolong orang lain, serta menolong sesama manusia sehingga perawatmerupakan profesi yang mulia.
b. Motivasi saya dalam mengikuti mata kuliah keperawatan anak adalah sedang karena sebenarnya saya tidak berminat tetapi ingin menyenangkan orang tua dan sebenarnya ingin prestasi yang tinggi.
c. Yang melatar belakangi motivasi saya adalah dorongan orang tua, karena orang tua ingin memiliki keluarga yang menjadi tenaga kesehatan seperti
tetangganya yang menjadi perawat dan hidupnya mapan dan saya ingin cepat lulus dan cepat dapat bekerja
d. Tentang prestasi saya sedang cenderung kurang baik tapi saya cukup puas karena hasil sendiri, tapi saya memniliki keinginan untuk dapat lulus dengan nilai yang tinggi.
e. Usaha-usaha yang saya lakukan untuk mewujudkan keinginan saya adalah berusaha belajar tekun dan berdoa.
Lampiran 6:
PANDUAN WAWANCARA MENDALAM FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA
UNTUK BERPRESTASI DALAM MENGIKUTI MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
----------------------------------------------------------
Fokus:
1. Diskripsi : a. Apa yang anda ketahui tentang profesi perawat? b. Apa yang anda ketahui tentang mata kuliah keperawatan
anak?
2. Prestasi : a. Berapa nilai mata kuliah keperawatan anak yang anda capai?
b. Bagaimana cara anda mencapai prestasi tersebut?
3. Motivasi : a. Apa sajakah yang mendorong atau memotivasi saudara untuk berprestasi?
b. Adakah hambatan untuk mencapai prestasi itu? c. Bagaimana mengatasinya?
Lampiran 7 : HASIL INDEEP INTERVIEW (WAWANCARA MENDALAM) DILAKUKAN PADA TANGGAL 10 APRIL DAN 12 APRIL 2010 Wawancara mendalam dilakukan terhadap informan dengan tujuan untuk mengorek lebih jauh temuan-temuan yang menarik berdasarkan hasih FGD. Panduan wawancara (daftar pertanyaan) meliputi sebagai berikut: 1. Apa yang saudara ketahui tentang profesi perawat? 2. Apa yang saudara ketahui tentang mata kuliah keperawatan anak ? 3. Berapa nilai mata kuliah keperawatan anak yang saudara raih? 4. Bagaimana cara mencapai prestasi tersebut? 5. Apa sajakah yang mendorong atau memotivasi saudara untuk mencapai
prestasi tersebut? 6. Apakah ada hambatan, bagaimana cara mengatasinya ? Sunipah : 1. Seseorang yang telah melalui pendidikan tertentu, memiliki pengetahuan
tentang ilmu keperawatan, bekerja secara profesional baik secara tim sebagai bentuk kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain maupun mandiri.
2. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang kompleks dan rumit dimana isinya tentang hal – hal yang berkaitan dengan pemberian asuhan keperawatan kepada anak sehingga mencapai kesehatan yang optimal.
3. Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3, 33 4. Untuk mencapai prestasi dengan berdoa dah belajar, bila minat belajar
menurun sharing dengan teman agar termotivasi untuk belajar, dan menambah referensi dari teman atau cari di internet lain.
5. Dari diri sendiri sebenarnya sejak lulus dari SMA saya ingin melanjutkan di kedokteran tetapi berhubung biaya yang tidak ada akhirnya saya masuk di Akademi Keperawatan ,sehingga sekarang ini saya ingin menjadi perawat yang bisa mandiri, mampu memberikan asuhan keperawatan termasuk asuhan keperawatan kepada anak, ingin meraih masa depan yang sukses, ingin cepat lulus dan dapat pekerjaan, kemudian sekolah lagi dan ingin mendirikan pelayanan kesehatan serta dapat membanggakan orang tua. Dari keluarga adalah dorongan orang tua yang begitu mendukung karena beliau dulunya putus sekolah sehingga anaknya harus sukses dan lebih tinggi dari beliau, anggota keluarga tidak ada yang di bidang kesehatan sehingga saya adalah harapan orang tua saya, dan tenaga kesehatan di lingkungan saya sukses dan mapan harapannya sayapun sukses sepertia dia. dengan berprestasi maka semua cita – cita dapat tercapai.
6. Hambatan dalam belajar kadang-kadang muncul, yaitu turunnya minat belajar dan rasa malas, bila terjadi demikian maka saya segera mengingat orang tua, karena sayalah harapan orang tua. Dan karena saya sudah disini maka harus berhasil dengan membanggakan dan cepat bekerja.
Ismade Feri As’ad 1. Perawat adalah menempuh pendidikan keperawatan, profesi yang mulia, orang
yang bisa merawat orang sakit, bekerja di pelayanan kesehatan. 2. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang membahas tentang
asuhan keperawatan kepada anak dan menurut saya adalah mata kuliah yang sulit.
3. Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 1, 83. 4. Untuk mencapai prestasi dengan cara belajar dan berdoa. 5. Motivasi saya dari ibu yang seorang tenaga kesehatan dan saya ingin
menyenangkan orang tua. Sebetulnya saya tidak tertarik untuk menjadi seorang perawat karena cita – cita saya semula ingin menjadi guru, dari awal saya masuk Akademi Keperawatan merasa menyesal tetapi karena sudah terlanjur dijalani sesuai proses, ingin cepat lulus, kemudian melanjutkan yang lebih tinggi.
6. Hambatan saya jenuh dan malas belajar bila ingat cita – cita semula saya, tetapi saya akan berusaha untuk bisa lulus dengan prestasi yang baik dengan belajar dan berdoa.
Umi Khomariah : 1. Perawat adalah mitra dokter yang memberikan pelayanan selama 24 jam pada
seorang pasien, anngota tim kesehatan , profesi yang mulia, orang yang berpendidikan ilmu keperawatan.
2. Mata kuliah Keperawatan anak adalah mata kuliah yang mempelajari asuhan keperawatan kepada anak dan bayi., teknik keperawatan kepada anak dan bayi, dan merupakan mata pembelajaran yang menyeluruh.
3. Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3,10 4. Untuk mencapai prestasi dengan cara pandai membagi waktu, konsentrasi saat
kuliah, belajar, membaca dan berdoa. 5. Yang mendorong motivasi saya adalah karena minat saya sendiri karena citi-
cita sejak kecil ingin mejadi perawat, juga dorongan dari kelurga saya terutama suami yang menginginkan saya jadi perawat dan harapannya nanti saya bisa punya pelayanan kesehatan sehingga saat ini saya harus belajar maximal untuk berprestasi dan cepat lulus.
6. Hambatan saya kadang kurang bisa membagi waktu, cara mengatasinya saya hrus lebih konsentrasi dalam mengikuti kuliah sehingga sebagian bahan sudah saya serap dan tetap belajar dan berdoa.
Joko Siswanto : 1. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang bekerja pada pelayanan kesehatan,
melakukan perawatan kepada pasien dengan iklas, sesuai hati nurani, perawat bekerja penuh dengan resiko.
2. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang sangat susah karena komponennya sangat luas.
3. Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 1, 99 4. Usaha saya adalah dengan cara belajar.
5. Motivasi saya adalah dorongan dari ibu, karena ada tetangga yang menjadi perawat sukses punya banyak pasien , baru satu tahun bisa bangun rumah, ingin menyenangkan dan membanggakan ibu saya dan ingin punya nilai bagus walaupun cita – cita saya semula bukan perawat tetapi menjadi polisi, karena dua kali gagal akhirnya masuk ke Akademi Keperawatan.
6. Hambatan saya adalah kurang belajar, kalau belajar terlalu lama tidak masuk, sambil membantu orang tua setelah ayah almarhum, usaha saya tetap belajar dan berdoa.
Septi Puji Handayani: 1. Perawat adalah pekerjaan yang profesional, profesi yang mulia karena 24 jam
bersama pasien sampai mencapai tingkat kesembuhan. 2. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang spesifik kepada anak ,
keperawatan yang lebih komplek, sesuai tingkat tumbuh kembang, membutuhkan teknik tersendiri misalnya mengatasi hospitalisasi adalah membutuhkan teknik tersendiri lain dari orang dewasa.
3. Nilai mata kuliah keperawatan anak saya adalah 3.09 4. Usaha saya adalah berdoa , belajar dan berusaha mencari literatur. 5. Yang memotivasi saya adalah dorongan ibu yang menginginkan saya kuliah
dekat, kuliah cepat, cepat lulus dan cepat bekerja karena setelah ayah almarhum biaya tidak cukup bila kuliah yang lain. Cita – cita saya semula menjadi apoteker, tetapi semua tinggal cita – cita, saya terima keadaan , saya ingin menjadi anak yang embanggakan ibu saya, dan sekalian cari pahala.
6. Hambatan saya dalam belajar adalah saya kadang timbul rasa malas sehingga belajar sekilas, saya akan berusaha untuk belajar dan berdoa agar prestasi tinggi sehingga mudah untuk melanjutkan kuliah yang lebih tinggi.
Imam Saefudin 1. Perawat adalah profesi yang mulia karena bisa menolong seorang pasien
sembuh dari sakit dan bila meninggal bisa mengantarkan dengan tenang. 2. Mata kuliah keperawatan anak adalah mata kuliah yang membahas tentang
asuhan keperawatan anak, tidak merupakan mata kuliah yang rumit dan sulit sebetulnya, tetapi berbeda dengan orang dewasa
3. Nilai mata kuliah keperwatan anak saya adalah 1.99 4. Usaha saya belajar bila akan ujian. 5. Motivasi saya adalah bisa membanggakan orang tua, waupun cita – cita saya
semula ingin jadi angkatan laut tetapi gagal, ingin cepat lulus dan bekerja. 6. Hambatan saya adalah rasa malas, tapi sekarang saya akan rajin belajar dan
berdoa.
Lampiran 8: PEDOMAN KUNJUNGAN RUMAH KE OPANG TUA INFORMAN (TRIANGGULASI) --------------------------------------------- 1. Tidak memberi tahu sebelumnya 2. Tanpa sepengetahuan informan 3. Klarifikasi keterangan yang diungkapkan informan:
a. Cita-cita b. Motivasi c. Latar belakang motivasi d. Prestasi e. Lingkungan yang mendukung
Lampiran 9: HASIL KUJUNGAN RUMAH (TRIANGGULASI) DENGAN ORANG TUA RESPONDEN / INFORMAN ------------------------------------------------------------------- TANGGAL 13, 14 DAN 14 APRIL 2010 1. Bapak Suparmin (orang tua dari Sdr.Sunipah)
- Semula Sunipah bercita-cita menjadi dokter tapi kami tidak punya biaya - Sunipah tetap ingin kuliah di kesehatan supaya dapat membantu orang tua
dan juga masyarakat. - Akhirnya mendaftar di Akper dan diterima . - Baru masuk satu bulan kecelakaan dan harus menjalani operasi dan
perawatan , lemudian cuti selama satu tahun . - Sebagai orang tua saya merasa atas kemauan anak saya. - Saya serahkan pada yang di atas semoga apa yang dicita – cita berhasil dan
sukses. - Kami sebagai orang tua mengarahkan yang terbaik keinginan anak asal itu
baik dan benar. - Kami dari kelurga yang tidak cukup berpendidikan , bahkan dulu bapak
selalu juara 1 tetapi tidak bisa melanjutkan karena tak punya biaya, Untuk itu bapak punya niat kalau punya anak agar dapay sukses.
- Prestasi sunipah selalu membuat kami bangga sejak SD sampai SMP selalu juara I. Setelah D SMA kelas satu dan dua peringkat II dan setelah kelas 3 cuma dapat 5 besar. Dan sekarang semoga saja tetap dapat juara.
- Kami semua mendukung dan mendorong semua yang dibutuhkan Sunipah.
2. Ibu. Rapini (orang tua sdr. Ismade Feri As’ad)
- Dulu memang Made bercita – cita jadi guru. - Kami mengarahkan untuk jadi tenaga kesehatan terutama perawat. - Karena di bidang kesehatan peluangnya masih terbuka, lulusan Akper siap
kerja, banyak orang yang membutuhkan pertolongan pada waktu sakit. - Saya, Om dan tantenya juga bekerja dibidang kesehatan - Semua kelurga memberi dorongan untuk meraih cita – citanya. - Kami berpesan harus kuliah sungguh – sungguh agar sukses. - Prestasinya sedang – sedang saja. - Kami tidak memaksa dalam belajar tetapi tetap kami dorong untuk sukses. - Kami fasilitasi keperluan untuk belajar.
3. Moh Ni’am ( suami dari saudara Umi Khomariyah)
- Menjadi perawat mernang cita-cita / minat Umi sejak kecil - Saya lihat dia suka hal – hal yang behubunngan dengan kesehatan. - Lulus Aliyah bekerja TU di MTS Wonorejo Pati selama 1,5 tahun,
setengah tahun bekerja menikah punya anak . - Bekerja di koperasi 1 tahun
- Kemudian kuliah STAIP ( Sekolah Tinggi Agama Islam Pati) - Tetapi keinginan untuk jadi perawat tetap - Akhirnya sebelum lulus STAIP daftar di AKPER dan ketrima - Dia mempunyai kemauan yang tinggi dalam meraih cita – cita , sehingga
dia rajin belajar maupun menyelesaikan tugas – tugasnya. - Dengan kuliah di Akper maka Umi akan memiliki pengalarnan dan pinter,
sehingga bisa memberikan pertolongan tentang kesehatan dan ingin mempunyai tempat pelayanan kesehatan.
- Prestasinya baik dan membanggakan dengan dua orang anak masih bisa kuliah di dua tempat dan STAIP sudah lulus, semoga di AKPER juga sukses.
- Keluarga dan saudara selalu mendukung meskipun bapak dan ibu sudah almarhum.
4. Ibu Sri Lestari (orang tua dari saudara Joko Siswanto)
- Semula ingin menjadi polisi. - Daftar dua kali setiap sampai pantokir gagal. - Akhirnya mendaftar di AKPER - Saya mendorong untuk jadi perawat dan dia juga menyetujuinya. - Karena dengan jadi perawat dapat menolong orang sakit , dapat cepat
bekerja, juga biar sukses karena setelah bapaknya almarhum dia yang membantu ibu mencari kebutuhan sehari – hari dan juga biaya kuliahnya dengan jualan kelontong dan pulsa semua dia yang kulakan.
- Sebagai orang tua saya tetap mendorong dan memberi semangat dan berusaha dengan apa yang kami miliki untuk meraih cita – cita anak.
5. Ibu Tini ( orang tua dari saudara Septi Puji Handayani)
- Semula ingin mejadi Apoteker - Setelah lulus SMA ayahnya meninggal sehingga biaya hanya ibu yang
cari. - Sehingga Septi ibu sarankan untuk kuliah yang dekat dan cepat lulus serta
dapat kerja. - Maka ibu dorong untuk masuk di AKPER yang peluang kerja masih luas
dibanding yang lain. - Ibu memberikan fasilitas sebisa mungkin untuk menunjang pendidikan. - Ibu berusaha untuk menjadi orang tua dan juga sebagai sahabat anak disaat
sharing atau mendapat masalah. - Berharap anak saya menjadi orang yang sukses dan semoga
membahagiakan orang tuanya. - Prestasinya lumayan dapat membuat bangga keluarga.
6. Bapak Gunadi ( orang tua saudara Imam Saefudin) - Semula cita – cita menjadi angkatan laut karena ada saudara yang
angkatan laut tetapi mendaftar tidak diterima. - Akhirnya kami mendoromg dia untuk masuk masuk AKPER dan diterima.
Karena dengan jadi perawat dapat menolong orang sakit dan juga masih
luas peluang untuk bekerja sehingga nantinya dapat cepat kerja dan mapan hidupnya.
- Prestasi anak saya sedang – sedang saja, mungkin karena jarang belajar, belajar kalau mau ada ujian .
- Sebagai orang tua turut membantu peralatan dan kebutuhan untuk belajar. - Ibu ingin Imam jadi orang dan hidup mapan, sehingga ibu selalu berdoa dan beriktiar.