Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

9
 ALDEHID DAN KETON I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan praktikum ini adalah mempelajari reaksi kimia aldehid dan keton dan penggunaan aldehid dan keton untuk identifikasi senyawa. II. TINJAUAN PUSTAKA Salah satu gugus fungsi yang kita yaitu aldehid. Aldehid adalah suatu senyawa yang mengan dun g seb uah gug us kar bon il yan g teri kat pad a seb uah atau dua bua h atom hidro gen. Na ma IUPEC dari aldeh ida ditur unkan dari alkana dengan mengg anti akhir an “ana“ denga n “al“ . Nama umumnya didas arkan nama asam karbo ksila t ditamb ahkan dengan akhiran dehida (Petrucci, 1987). Aldehid dinamakan menurut nama asam yang mempunyai jumlah atom C sama  pa da nama alkana yan g mempun yai jumlah atom sama. Pembua tan aldehi da ada lah sebagai berikut: oksidasi alkohol primer, reduksi klorida asam, dari glikol, hidroformilasi alkana, reaksi Stephens dan untuk pembuatan aldehida aromatik(Fessenden, 1997). Salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol primer. Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan mengoksidasi aldehidnya menjadi asam karboksilat. Oksidasi khrompiridin komplek seperti piridinium khlor kromat adalah oksidator yang dapat merubah alkohol primer menjadi aldehid tanpa merubahnya menjadi asam karboksilat (Petrucci, 1987). Keton ada lah suatu senyawa org ani k yan g mempun yai sebuah gug us kar bon il ter ikat pa da dua gugus al ki l, dua gugus al ki l, atau sebu ah alk il . Keton juga da pat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon la in nya. Keto n ti dak me ng an dun g atom hi dro gen ya ng te ri kat pad a gugus karbonil (Wilbraham, 1992). Pembuatan keton ynag paling umum adalah oksidasi dari alkohol sekunder. Hampir semua oksidator dapat dipakai. Pereaksi yang khas antara lain khromium oksida (CrO 3 ),  ph irid ini um khlor kro mat , nat rium bikhromat (Na 2 Cr 2 O 7 ) da n kalium permanganat (KMnO 4 ) (Respati, 1986). Reaksi-reaksi pada aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi oksidasi untuk membedakan aldehida dan keton. Aldehid mudah sekali dioksidasi, sedangkan keton tahan terhadap oksidator. Aldehida dapat dioksidasi dengan oksidator yang sangat lemah. Sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu reduksi menjadi alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon dan re duksi pinakol (Wilbraham, 1992).

Transcript of Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

Page 1: Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

8/9/2019 Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-kimia-uji-aldehid-dan-keton 1/9

 ALDEHID DAN KETON

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan percobaan praktikum ini adalah mempelajari reaksi kimia aldehid dan keton

dan penggunaan aldehid dan keton untuk identifikasi senyawa.

II. TINJAUAN PUSTAKA 

Salah satu gugus fungsi yang kita yaitu aldehid. Aldehid adalah suatu senyawa yang

mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom

hidrogen. Nama IUPEC dari aldehida diturunkan dari alkana dengan mengganti akhiran

“ana“ dengan “al“. Nama umumnya didasarkan nama asam karboksilat ditambahkan

dengan akhiran dehida (Petrucci, 1987).

Aldehid dinamakan menurut nama asam yang mempunyai jumlah atom C sama

 pada nama alkana yang mempunyai jumlah atom sama. Pembuatan aldehida adalah

sebagai berikut: oksidasi alkohol primer, reduksi klorida asam, dari glikol, hidroformilasi

alkana, reaksi Stephens dan untuk pembuatan aldehida aromatik(Fessenden, 1997).

Salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol primer.

Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan mengoksidasi aldehidnya menjadi

asam karboksilat. Oksidasi khrompiridin komplek seperti piridinium khlor kromat adalahoksidator yang dapat merubah alkohol primer menjadi aldehid tanpa merubahnya menjadi

asam karboksilat (Petrucci, 1987).

Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil

terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat

dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon

lainnya. Keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus

karbonil (Wilbraham, 1992).

Pembuatan keton ynag paling umum adalah oksidasi dari alkohol sekunder. Hampir 

semua oksidator dapat dipakai. Pereaksi yang khas antara lain khromium oksida (CrO3),

  phiridinium khlor kromat, natrium bikhromat (Na2Cr 2O7) dan kalium permanganat

(KMnO4) (Respati, 1986).

Reaksi-reaksi pada aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.

Reaksi oksidasi untuk membedakan aldehida dan keton. Aldehid mudah sekali dioksidasi,

sedangkan keton tahan terhadap oksidator. Aldehida dapat dioksidasi dengan oksidator 

yang sangat lemah. Sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu reduksi

menjadi alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon dan reduksi pinakol (Wilbraham, 1992).

Page 2: Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

8/9/2019 Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-kimia-uji-aldehid-dan-keton 2/9

Sifat-sifat fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton tidak mengandung

hidrogen yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada

alkohol. Sebaliknya aldehid dan keton adalah polar dan dapat membentuk gaya tarik 

menarik elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya, bagian positif dari sebuah

molekul akan tertarik pada bagian negatif dari yang lain (Fessenden, 1997).

III. ALAT DAN BAHAN

 A. Alat

 Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalahtermometer 1 buah, water bath 1

 buah, tabung reaksi 6 buah, tutup tabung reaksi, plat pemanas, pipet tetes 10 buah.

B. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalahaseton, asetaldehid,

sikloheksanon, eter, benzaldehid, NaOH, HCl, es batu, KMnO4, Besi (III) klorida,

pereaksi tollens, pereaksi benedict, pereaksi fenilhidrazin, larutan iodin dalam KI,

larutan amoniak 10%, larutan asam kromat, pereaksi fehling (A dan B), Natrium bisulfit,

 AgNO3, fuchsin, formal dehida.

IV. PROSEDUR KERJA 

1. Uji Fehling

a. Diisi masing-masing tabung reaksi 0,5 ml larutan reagen fehling A dan 0,5 ml

reagen fehling B.

 b. Ditambahkan 0,5 ml asetaldehida dan dipanaskan selama 5 menit.

c. Diamati perubahan yang terjadi.

d. Diulangi percobaan dengan sampel aldehida dan keton lainnya.

2. Uji Tollens (Uji cermin Perak)

a. Dimasukkan 0,5 ml AgNO3 5%, 1 tetes larutan NaOH 6 N tetes demi tetes serta

amonia encer tetes demi tetes.

 b. Diaduk kuat-kuat hingga tercampur sempurna.

c. Ditambahkan 0,5 ml sampel, dikocok, dan dibiarkan selama 5 menit.

d. Jika tidak ada reaksi, dipanaskan di dalam water bath suhu 400 C selama 5 menit.

e. Diamati perubahan yang terjadi.

3. Uji Iodoform

a. Dimasukkan 1 ml sampel dan 1 ml I2 dalam KI ke dalam tabung reaksi.

 b. Ditambahkan NaOH 6 M tetes demi tetes sampai larutan iodin berwarna kuning

muda.c. Didiamkan, bila dalam 5 menit belum terbentuk endapan, dipanaskan tabung reaksi dalam

 penangas air bersuhu 600C.

Page 3: Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

8/9/2019 Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-kimia-uji-aldehid-dan-keton 3/9

d. Diamati perubahan yang terjadi.

4. Oksidasi

a. Oksidasi dengan KMnO4

1. Dimasukan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml asam format dan ditambahkan 2 tetes

KMnO.

2. Dipanaskan dalam penangas selama 2 menit dan diamati perubahan yang

terjadi.

3. Diulangi percobaan dengan asam asetat.

b. Osidasi dengan pereaksi fehling

1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml asam format dan ditambahkan 0,5 ml fehling A

dan B.

2. Dipanaskan dalam penangas selama 2 menit dan diamati perubahan yang

terjadi.

3. Diulangi percobaan dengan asam asetat.

5. Reaksi Garam Karboksilat

1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml Na-Asetat dan ditambahkan 0,5 ml

FeCl3 hingga terbentuk warna merah.

2. Diamati perubahan yang terjadi.

 V. HASIL PENGAMATAN

A. Hasil

1. Pembentukan asam karboksilat

 No. Langkah Percobaan Hasil Percobaan

1.

2.

3.

Oksidasi Aldehid

0,5 ml KMnO4 + 2 tetes H2SO4 Pekat

Dikocok 

Ditambahkan 0,5 ml asetaldehid lalu

dipanaskan dalam penangas air.

Diperhatikan bau yang timbul.

Hidrolisis ester

0,25 ml H2SO4 + 0,5 ml etil asetat.

Diperhatikan bau yang timbul.

Reaksi garam karboksilat dengan

asam sulfat.0,5 ml larutan Na-asetat + 0,5 ml

H2SO4 encer.

Panas, dari ungu menjadi cokelat,

Ada gelembung, ada endapan.

Bau menyengat, 3 lapisan (putih,

cokelat, cokelat muda)

Panas, warna bening, bau balon

Warna bening, bau kapur barus.

Page 4: Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

8/9/2019 Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-kimia-uji-aldehid-dan-keton 4/9

Diperhatikan bau yang timbul.

2. Pembentukan garam karboksilat

 No. Langkah Percobaan Hasil Percobaan

1.

2.

3.

0,5 ml larutan garam asetat + 0,5 ml

 NaOH.

Dikocok dan diamati perubahan yang

terjadi.

Diulangi percobaan dengan asam

format

Diulangi percobaan dengan asam

 propionat.

Warna bening

Warna bening

Warna bening, ada gelembung.

3. Esterifikasi

 No. Langkah Percobaan Hasil Percobaan

1.

2.

0,5 ml etanol 70% + 0,5 ml asam

asetat + 3 tetes H2SO4 pekat Dikocok 

dan dipanaskan dalam penangas air 

selama 5 menit.

Dituang isi tabung reaksi ke dalam air 

dan dicatat bau ester yang timbul.Sampel asam format

Sampel asam propionat

Diulangi percobaan dengan etanol

absolut.

Sampel asam asetat

Sampel asam format

Sampel asam propionat

Warna bening, setelah dipanaskan

tetap, bau menyengat.

Warna bening, setelah dipanaskan

ada gelembung, bau menyengat.

Warna bening, setelah dipanaskan

ada 2 lapisan (atas bening, bawahkuning), bau sangat menyengat.

Warna bening, setelah dipanaskan

tetap, bau tidak menyengat

Warna bening, setelah dipanaskan

 bau menyengat

Warna bening, setelah dipanaskan

ada 2 lapisan (atas bening, bawah

kuning), bau menyengat

4. Oksidasi

 No. Langkah Percobaan Hasil Percobaan

1.

2.

3.

1.

2.

3.

a. oksidasi dengan KMnO4

0,5 ml asam format + 2 tetes KMnO.

Dipanaskan dalam penangas selama 2

menit dan diamati perubahan.

Diulangi percobaan dengan asam

asetat.

Diulangi percobaan dengan asam

Warna cokelat

Warna bening, tidak ada endapan.

Warna ungu, dipanaskanada

endapan merah bata.

Warna merah kekuningan,

dipanaskan ada endapan cokelat

tua.

Page 5: Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

8/9/2019 Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-kimia-uji-aldehid-dan-keton 5/9

 propionat.

 b. oksidasi dengan pereaksi fehling

0,5 ml asam format + 0,5 ml fehling A

dan B.Dipanaskan dalam penangas selama 2

menit dan diamati perubahan.

Diulangi percobaan dengan asam

asetat.

Diulangi percobaan dengan asam

 propionat.

Warna biru

Tetap

Warna biru, dipanaskan tetap.

Warna biru, dipanaskan tetap.

1. Reaksi garam karboksilat

 No. Langkah Percobaan Hasil Percobaan

1.

2.

0,5 ml Na-Asetat + 0,5 ml

FeCl3 hingga terbentuk warna merah.

Dipanaskan

Diamati perubahan yang terjadi.

Warna orange

Warna orange tua

B. Pembahasan

1. Pembentukan Asam Karboksilat

a. Oksidasi aldehidLangkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan 0,5 ml KMnO 4 ke dalam

tabung reaksi dan menambahkan 2 tetes H2SO4 pekat. Kemudian dikocok agar larutan

homogen. Menambahkan 0,5 ml sampel asetaldehid lalu dipanaskan dalam penangas air,

  pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. Maka didapatkan

 perubahan yang terjadi adalah larutan terasa panas, mengalami perubahan warna dari ungu

menjadi cokelat, muncul gelembung, dan bau menyengat. Percobaan di atas menunjukkan

adanya reaksi positif dari sampel asetaldehid karena terbentuknya asam karboksilat yang

dibuktikan dengan bau yang menyengat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

O

R C H + [ O ] RCO2H

b. Hidrolisis ester

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan ke dalam tabung reaksi

0,25 ml H2SO4 dan 0,5 ml etil asetat. Maka didapatkan perubahan yang terjadi adalah larutan

terasa panas berwarna bening, dan bau yang dihasilkan adalah bau balon. Hal tersebut

menunjukkan adanya reaksi positif dari etil asetat karena munculnya bau balon yang

menunjukkan ada proses pembentukan asam karboksilat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai

 berikut:

Page 6: Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

8/9/2019 Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-kimia-uji-aldehid-dan-keton 6/9

O

H+ / OH

-

R C – OR + H2O RCO2H + HOR 

c. Reaksi garam karboksilat dengan asam sulfat

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan 0,5 ml larutan Na-asetat

dan 0,5 ml H2SO4 encer. Kemudian mengocok agar larutan menjadi homogen dan dipanaskan

agar reaksi berlangsung lebih cepat. Maka didapatkan perubahan yang terjadi adalah larutan

 berwarna bening, dan bau yang dihasilkan adalah bau kapur barus. Hal tersebut menunjukkan

adanya reaksi positif dari Na-asetat karena munculnya bau kapur barus yang menunjukkan

ada proses pembentukan asam karboksilat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

2CH3CO2 Na + H2SO4 Na2SO4 + 2CH3CO2H

2. Pembentukan Garam Karboksilat

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dimasukkan 0,5 ml larutan sampel (asam

asetat, asam format, asam propionat) ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 0,5 ml NaOH.

Kemudian dikocok agar larutan homogen. Maka didapatkan perubahan yang terjadi secara

 berturut-turut adalah pada sampel asam asetat larutan berwarna bening, sampel asam format

larutan berwarna bening, sampel asam propionat larutan berwarna bening dan terdapat

gelembung. Hal tersebut menunjukkan hanya asam propionat yang bereaksi positif pada

 pembentukan garam karboksilat, yang ditunjukkan dengan munculnya gelembung. Reaksi

yang terjadi adalah sebagai berikut :

CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O

Asam asetat

HCOOH + NaOH HCOONa + H2O

Asam format

C2H5COOH + NaOH C2H5COONa + H2O

Asam propionat

3. Esterifikasi

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5

ml etanol 70% lalu ditambahkan 0,5 ml asam asetat dan 3 tetes H 2SO4 pekat Kemudian

dikocok agar larutan homogen dan dipanaskan dalam penangas air selama 5 menit,

 pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. Maka didapatkan sebagai

 berikut pada sampel asam format warna larutan bening, ada gelembung, setelah dipanaskan

 bau menyengat. Sampel asam propionat warna larutan bening, setelah dipanaskan tetap bausangat menyengat. Sampel asam asetat warna larutan bening, setelah dipanaskan

 bau menyengat. Percobaan tersebut diketahui bahwa asam propionat lebih reaktif daripada

Page 7: Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

8/9/2019 Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-kimia-uji-aldehid-dan-keton 7/9

sampel yang lain, karena menghasilkan bau yang sangat menyengat. Sampel asam asetat yang

 paling tidak bereaksi.

Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml

etanol absolut lalu ditambahkan 0,5 ml asam asetat dan 3 tetes H 2SO4 pekat Kemudian

dikocok agar larutan homogen dan dipanaskan dalam penangas air selama 5 menit,

 pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. Maka didapatkan sebagai

 berikut pada sampel asam format ada gelembung, setelah dipanaskan bau menyengat. Sampel

asam propionat warna larutan bening, ada 2 lapisan (atas bening, bawah kuning) setelah

dipanaskan tetap bau menyengat. Sampel asam asetat warna larutan bening, setelah

dipanaskan bau tidak menyengat. Percobaan tersebut diketahui bahwa asam propionat lebih

reaktif dari pada sampel yang lain, karena menghasilkan bau yang menyengat. Asam asetat

 paling tidak bereaksi. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

H+, kalor 

CH3CO2H + CH3CH2OH CH3CO2CH2CH3 + H2O

Asam asetat etanol H2

SO4 etil asetat

Reaksi yang terjadi pada etanol 70% dan etanol absolut adalah sama seperti di atas. Bedanya

hanya pada bau yang dihasilkan. Etanol 70% baunya adalah bau balon dan sedikit bau asetat

(menyengat). Sedangkan pada etanol absolut berbau balon (keton) saja. Hal ini

disebabkan pada etanol 70% terdapat 30% air, yang berfungsi sebagai pengikat air, sehingga

ketika larutan dituangkan ke air menghasilkan bau yang menyengat.

4. Oksidasi

a. Oksidasi dengan KMnO4

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukan ke dalam tabung reaksi 0,5

ml asam format dan ditambahkan 2 tetes KMnO4. Kemudian dipanaskan dalam penangas

selama 2 menit, pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. Maka

didapatkan utnuk sampel asam format warna cokelat, kemudian warna

larutan menjadi bening setelah ditambah sampel, setelah dipanaskan tidak ada endapan.

Sampel asam asetat didapatkan warna ungu, setelah dipanaskan ada endapan merah bata.

Sampel asam propionat didapatkan warna merah kekuningan, setelah dipanaskan ada

endapan cokelat tua. Hal tersebut menunjukkan bahwa asam asetat dan asam propionat lebih

reaktif dari pada asam format dalam reaksi Oksidasi dengan KMnO 4. Reaksi yang terjadi

adalah sebagai berikut:

Kalor 

HCOOH + KMnO4- CO2+ H2O

Asam format

Page 8: Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

8/9/2019 Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-kimia-uji-aldehid-dan-keton 8/9

Kalor 

CH3COOH + KMnO4- CH2 + CO2 + H2O

Asam asetat

Kalor 

CH2CH3COOH + KMnO4- 2CH2 + CO2 + H2O

Asam propionat

b. Oksidasi dengan pereaksi fehling

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml

asam format dan ditambahkan 0,5 ml fehling A dan B. Kemudian dipanaskan dalam

 penangas selama 2 menit pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi yang berlangsung.

Pada sampel asam format larutan terdiri atas dua bagian, lapisan atas berwarna biru tua dan

lapisan bawah berwarna kuning kecoklatan. Pada asam asetat, setelah dilakukan pemanasan

 pada larutan, tidak terjadi perubahan secara fisik pada larutan, yakni larutan tetap berwarna

 biru muda. Hal ini menunjukkan bahwa asam asetat tidak bisa dioksidasi oleh reagen fehling

disebabkan karena asam asetat tergolong asam lemah, sehingga memiliki daya oksidasi yang

lemah pula dan tidak dapat mereduksi larutan fehling. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan

sebagai berikut:

Fehling A dan B (Kalor)

HCOOH + 2CuO CO2 + H2O + Cu2O

Asam format

Fehling A dan B (Kalor)

CH3COOH + 2CuO CH2CO2 + H2O + Cu2O

Asam asetat

Fehling A dan B (Kalor)

CH2CH3COOH + 2CuO CH2CH2CO2 + H2O + Cu2O

Asam Propionat

5. Reaksi garam karboksilat

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5

ml Na-Asetat dan ditambahkan 0,5 ml FeCl3 hingga terbentuk warna merah. Maka

didapatkan larutan berwarna orange setelah dipanaskan warna larutan berubah lagi menjadi

warna orange tua. Hal tersebut menunjukan bahwa terjadi reaksi positif dari na-asetat. Reaksi

yang terjadi adalah sebagai berikut:

3NaCH3COO + FeCl3 3NaCl + 3CH3COO- + Fe3+

6CH3COO-

+ 3Fe3+

+ 2H2O [Fe (OH)2 (CH3COO)6]+

+ 2H+

VI. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:

Page 9: Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

8/9/2019 Praktikum Kimia -Uji Aldehid Dan Keton

http://slidepdf.com/reader/full/praktikum-kimia-uji-aldehid-dan-keton 9/9

1. Percobaan dengan oksidasi aldehid didapatkan asetaldehid reaktif dalam pembentukan

asam karboksilat.

2. Percobaan hidrolisis ester didapatkan reaksi positif dari etil asetat karena timbulnya

 bau balon yang menunjukkan proses pembentukan asam karboksilat.

3. Reaksi garam karboksilat dengan asam sulfat didapatkanreaksi positif dari Na-asetat

karena timbulnya bau kapur barus yang menunjukkan proses pembentukan asam

karboksilat.

4. Percobaan pembentukan garam karboksilat didapatkan asam propionat yang bereaksi

  positif pada pembentukan garam karboksilat, ditunjukkan dengan munculnya

gelembung.

5. Percobaan esterifikasi, dengan etanol diketahui sampel asam propionat lebih reaktif 

dari pada sampel yang lain, karena menghasilkan bau yang sangat menyengat. Asam

asetat yang paling tidak bereaksi.

6. Percobaan oksidasi dengan KMnO4 didapatkan asam asetat dan asam propionat lebih

reaktif dari pada asam format dalam reaksi Oksidasi dengan KMnO4.

7. Percobaan reaksi garam karboksilat terjadi reaksi positif dari Na-asetat karena terjadi

 perubahan pada saat pemanasan, dengan terbentuknya warna orange tua.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr Kimia Organik . Bina Aksara.

Jakarta.

Riawan, S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Binarupa Aksara.Jakarta.

 Wilbraham, Antony C. 1992. Pengantar Kimia Organik 1. ITB. Bandung.

SUMBER : http://annisanfushie.wordpress.com/