pr

7
Trakeostomi Definisi Trakeostomi adalah tindakan membuat stoma atau lubang agar udara dapatmasuk ke paru-paru dengan memintas jalan nafas bagian atas (Adams, 1997).Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dindingdepan/anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masukke paru-paru dan memintas jalan nafas bagian atas (Hadikawarta, Rusmarjono,Soepardi, 2004).Trakeostomi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengatasi pasien dengan ventilasi yang tidak adekuat dan obstruksi jalan pernafasan bagianatas. Insisi yang dilakukan pada trakea disebut dengan trakeotomi sedangkantindakan yang membuat stoma selanjutnya diikuti dengan pemasangan kanul trakeaagar udara dapat masuk ke dalam paru-paru dengan menggunakan jalan pintas jalan nafas bagian atas disebut dengan trakeostomi (Robert, 1997) Indikasi dari trakeostomi antara lain: Terjadinya obstruksi jalan nafas atas Sekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara fisiologis, misalnya pada pasien dalam keadaan koma. Untuk memasang alat bantu pernafasan (respirator). Apabila terdapat benda asing di subglotis Penyakit inflamasi yang menyumbat jalan nafas ( misal angina ludwig), epiglotitis dan lesi vaskuler, neoplastik atau traumatik yang timbul melalui mekanisme serupa Obstruksi laring karena radang akut, misalnya pada laryngitis akut, laryngitis difterika, laryngitis membranosa, laringo-trakheobronkhitis akut, dan abses laring karena radang kronis, misalnya perikondritis, neoplasma jinak dan ganas, trauma laring, benda asing, spasme pita suara, dan paralise Nerus Rekurens

description

asal

Transcript of pr

Page 1: pr

 Trakeostomi

 Definisi Trakeostomi adalah tindakan membuat stoma atau lubang agar udara dapatmasuk ke paru-paru dengan memintas jalan nafas bagian atas (Adams, 1997).Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dindingdepan/anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masukke paru-paru dan memintas jalan nafas bagian atas (Hadikawarta, Rusmarjono,Soepardi, 2004).Trakeostomi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengatasi pasien dengan ventilasi yang tidak adekuat dan obstruksi jalan pernafasan bagianatas. Insisi yang dilakukan pada trakea disebut dengan trakeotomi sedangkantindakan yang membuat stoma selanjutnya diikuti dengan pemasangan kanul trakeaagar udara dapat masuk ke dalam paru-paru dengan menggunakan jalan pintas jalan nafas bagian atas disebut dengan trakeostomi (Robert, 1997)

 Indikasi dari trakeostomi antara lain:         Terjadinya obstruksi jalan nafas atas         Sekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara fisiologis, misalnya

pada pasien dalam keadaan koma.         Untuk memasang alat bantu pernafasan (respirator).         Apabila terdapat benda asing di subglotis         Penyakit inflamasi yang menyumbat jalan nafas ( misal angina ludwig),

epiglotitis dan lesi vaskuler, neoplastik atau traumatik yang timbul melalui mekanisme serupa

         Obstruksi laring         karena radang akut, misalnya pada laryngitis akut, laryngitis difterika, laryngitis

membranosa, laringo-trakheobronkhitis akut, dan abses laring         karena radang kronis, misalnya perikondritis, neoplasma jinak dan ganas,

trauma laring, benda asing, spasme pita suara, dan paralise Nerus Rekurens         Sumbatan saluran napas atas karena kelainan kongenital, traumaeksterna dan

interna, infeksi, tumor.         Cedera parah pada wajah dan leher         Setelah pembedahan wajah dan leher         Hilangnya refleks laring dan ketidakmampuan untuk menelan sehingga

mengakibatkan resiko tinggi terjadinya aspirasi

Page 2: pr

         Penimbunan sekret di saluran pernafasan. Terjadi pada tetanus, trauma kapitis berat, Cerebro Vascular Disease (CVD), keracunan obat, serta selama dan sesudah operasi laring

Beberapa Indikasi trakeostomi adalah: [9][10]

1. Mengatasi obstruksi jalan nafas atas seperti laring.

2. Mengurangi ruang rugi (dead air space) di saluran nafas bagian atas seperti daerah rongga mulut, sekitar lidah dan faring. Dengan adanya stoma maka seluruh oksigenyang dihirupkan akan masuk ke dalam paru, tidak ada yang tertinggal di ruang rugi itu. Hal ini berguna pada pasien dengan kerusakan paru, yang kapasitas vitalnya berkurang.

3. Mempermudah pengisapan sekret dari bronkus pada pasien yang tidak dapat mengeluarkan sekret secara fisiologik, misalnya pada pasien dalam koma.

4. Untuk memasang respirator (alat bantu pernafasan).

5. Untuk mengambil benda asing dari subglotik, apabila tidak mempunyai fasilitas untukbronkoskopi.

6. Cedera parah pada wajah dan leher.

7. Pada pasien dengan pipa endotrakeal yang perlu pengantian, pembersihan dan penggunaan lama

Ballenger, John Jacob. Penyakit-penyakit Laring. Dalam: Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi XIII Jilid I. Jakarta: Bina Rupa Aksara. 1994. Hal. 451, 454-460

Russel C. What is a tracheostomy. In : Tracheostomi a multiprofessional hand book. Cambridge. P.29-32.4.2     Kontraindikasi dari trakheostomi antara lain :

Page 3: pr

Infeksi pada tempat pemasangan, dan gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol, seperti hemofili.Satu-satunya kontraindikasi trakeostomi adalah pasien dengan obstruksi laring olehtumor ganas, karena pada beberapa kasus, trakeostomi yang dilakukan lebih dari 48 jam sebelum pembedahan definitif, menyebabkan insidens kekambuhan pada stoma bertambah

Page 4: pr

proseal

Page 5: pr

fastrach

Page 6: pr

Organ-organ yang terlibat dalam oropharyngeal airway 1. Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius)2.Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah)3. Laringofaring(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)

C. Indikasi dan Kontra Indikasi1. IndikasiAdapun indikasi pemasangan oropharyngeal tube adalah sebagai berikut :a. Pemeliharaan jalan nafas pasien dalam ketidaksadaran,b. Melindungi endotracheal tube dari gigitan,c. Memfasilitasi suction pada jalan nafas

2. Kontra indikasiTidak boleh diberikan pada pasien dengan keadaan sadar ataupun semi sadar karena dapat merangsang muntah, spasme laring.Harus berhati-hati bila terdapat trauma oral.

Page 7: pr