Manajemen PR

download Manajemen PR

of 42

Transcript of Manajemen PR

Analisis Perencanaan Program

Analisis Perencanaan ProgramMPR

BAB IPendahuluan1.1 Latar Belakang

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

SCTV adalah stasiun televisi swasta yang telah memeriahkan kancah dunia pertelevisian indonesia selama 22 tahun. SCTV telah menayangkan program program yang beragam dan menarik sehingga membuat masyarakat terus menyaksikan tayangan tayangan yang disajikan, hal ini membuat SCTV menjadi salah satu stasiun televisi yang digemari dan dapat bertahan hingga saat ini. Dalam setiap program yang dibuat oleh SCTV tentu harus memiliki perencanaan yang matang agar dapat diterima masyarakat dan mendapat respon yang baik.

Setiap tahunnya SCTV menjadikan hari ulang tahun perusahaan sebagai sebuah momen spesial yang patut dirayakan. Karena itu setiap tahun dibuatlah satu program khusus perayaan ulang tahun SCTV. Hal ini membuat kami tertarik untuk mengambil program Ulang Tahun SCTV yang ke-22 sebagai bahan dalam pembuatan tugas ini karena banyak hal yang dapat dianalisis dan diambil pengetahuannya dalam merancang sebuah program di televisi.

Menurut kami, HUT SCTV merupakan program tahunan SCTV yang dibuat sebagai sarana untuk meningkatkan citra positif di masyarakat dan membuktikan kepada masyarakat eksistensi SCTV sebagai stasiun televisi nasional di Indonesia. Sebagai bentuk kegiatan Public Relations maka melalui makalah ini kami akan menganalisis perencanaan yang dilakukan SCTV untuk menyukseskan program TV sebesar HUT SCTV.

1.2 Tujuan Penulisan

Mengetahui dan memahami tahapan perencanaan HUT SCTV yang ke-22. Mengetahui dan memahami tahapan persiapan HUT SCTV yang ke-22. Menganalisis program HUT SCTV sebagai tools of PR. Menganalisis kinerja kru dalam menyukseskan program HUT SCTV yang ke-22.

BAB IITinjauan Pustaka

2.1 Tinjauan Umum Manajemen

A. PengertianIstilah manajemen yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris management. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam menterjemahkan istilah management kedalam bahasa Indonesia. Ada beraneka ragam terjemahannya, antara lain kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan, pembinaan, penguasaan, pengelolaan, dan manajemen.Yang diatur dalam manajemen adalah semua unsur unsur manajemen yang terdiri dari men, money, methods, materials, materials, machine, dan market disingkat dengan 6M dan semua aktivitas yang ditimbulkan nya dalam proses manajemen itu. Tujuannya yaitu agar 6M itu lebih berdaya guna, berhasil guna, terintgrasi dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal. Pengatur dalam memanage adalah pemimpin dengan wewenang kepemimpinana nya melalui instruksi atau persuasi, sehingga 6M dan semua proses manajemen tertuju serta tearah kepada tujuan yang diinginkan nya. Cara mengaturnya yaitu dapat melalui proses dari urutan fungsi fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian = planning, organizing, directing, and controling).Pengaturan tersebut dilakukan dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena organisasi merupakan alat dan wadah (tempat) untuk mengatur 6M dan semua aktivitas proses manajemen dalam mencapai tujuan nya.Mismanagement (salah urus) harus dihindari, karena mismanagement akan menimbulkan kerugian, pemborosan, bahkan tujuan tidak akan tercapai. agar lebih jelas, pengertian manajemen menurut G. R. Terry yaitu sebagai berikut :Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated object tives by the use of human being and other resources. (Manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya).Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni.3. Manajemen merupkan proses yang sistematis, terkoordinasi,koperatif, dan terintgrasi dalam memanfaatkan unsure-unsurnya (6M).4. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerja sama dalam suatu organisasi.5. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja,tugas dan tanggung jawab.6. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi (POSD dan C)7. Manajemen Hanya Merupakan Alat Untuk Mencapai Tujuan

Apakah dasar (persyaratan)supaya manajemen dapat diterapkan ?1. Ada tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai.2. Ada kerja sama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal dan ikatan tata tertib yang baik.3. Ada pembagian kerja,tugas dan tanggung jawab yang teratur.4. Ada hubungan formal dan ikatan kerja yang tertib.5. Ada sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan.6. Ada organisasi (wadah) untuk melakukan kerja sama.7. Ada wewenang (authorty) dan tanggung jawab (responsiblity) dari setiapindividu anggota.8. Ada koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) dari proses manajementersebut.9. Ada pemimpin/pengatur dan bawahan yang akan diatur.10. Ada relationships in organization dan human organization.11. Ada the nature of men and the nature of organization12. Ada komunikasi dan delegation of authority.B. Tujuan ManajemenTujuan-tujuan ini dapat dikaji dari beberapa sudut dan dibedakan sebagai berikut .1. Menurut tipe-tipenya, tujuan dibagi atas:a. Profit objectives, bertujuan untuk mendapatkan laba bagi para pemiliknya.b. Service objectives, bertujuan untuk meberikan pelayanan yang baik bagi konsumen dengan mempertinggi nilai barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumenc. Social objectives, bertujuan meningkatkan nilai guna yang diciptkan perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat.d. Personal objectives, bertujuan agar para karywan secara individual economic, social psychological mendapat kepuasan di bidang pekerjaannya dalam perusahaan.2. Menurut prioritasnya, tujuan dibagi atasa. Tujuan primer,b. Tujuan sekunder,c. Tujuan individu dand. Tujuan sosial.3. Menurut jangka waktunya,tujuan dibagi atas:a. Tujuan jangka panjang,b. Tujuan jangka menengah, danc. Tujuan jangka pendek.4. Menurut sifatnya, tujuan dibagi atas:a. Management objectives, tujuan dari segi efektif yang harus ditimbulkan oleh manajerb. Managerial objectives, tujuan-tujuan yang harus dicapai daya upaya atau kreativitas-kreativitas yang bersifat manajerial.c. Admintrative objectives, tujuan-tujuan yang pencapainnya memerlukan administrasid. Economic objectives, tujuantujuan yang bermaksud memenuhi kebutuhan-kebtuuhan dan memerlukan efisensi untuk pencapianya.e. Social objectives, tujuan berupa detail teknis, detail kerja, dan detail karya.f. Work objectives, yaitu tujuan-tujuan yang merupkan kondisi kerampungan suatu pekerjaan.g. 5. Menurut tingkantnya, tujuan dibagi atas:a. Overall enterprise objectives, adalah tujuan semesta (generalis) yang harus dicapai oleh badan usaha secara keseluruhan.b. Divisional objectives, adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap divisic. Departementtal objectives, adalah tujuantujuan yang harus dicapai oleh masing masing bagiand. Sectional objectives, adalah tujuantujuan yang harus dicapai oleh seksie. Group objectives, adalah tujuantujuan yang harus dicapai oleh setiap kelompok urusanf. Individual objectives, adalah tujuan tujuan yang harus dicapai oleh masing masing indivdiu

6. Menurut bidangnya, tujuan dibagi atasa. Top level objectives, adalah tujuantujuan umum , menyeluruh dan menyangkut berbagai bidang sekaligus.b. Finance objectives, adalah tujuan-tujuan tentang modalc. Production objectives, adalah tujuan tentang produksid. Marketing objectives, adalah tujuan-tujuan mengenai bidang pemasaran barang dan jasa-jasae. Office objectives, adalah tujuan-tujuan mengenai bidang ketatausahaan dan administrasi.

7. Menurut motifnya, tujuan dibagi atasa. Public objectives, adalah tujuan tujuan yang harus dicapai berdasrakan ketentuan ketentuan undang-undang negara.b. Organizational objectives, adalah tujuantujuan yang harus dicapai berdasarkan ketentuan-ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan statuta organisasi yang bersifat zakelijk dan impersonal (tidak boleh berdasarkan pertimbnagn perasaan atau selera pribadi) dalam upaya pencapainnya.c. Personal objectives, adalah tujuan pribadi/individu (walaupun mungkin berhubungan dengan organisasi) yang yang dalam usaha pencapainya sangat dipengaruhi oleh selra ataupun pandangan pribadi.

Kesimpulan bahwa tujuan merupakan hal terjadinya proses manajemen dan aktivitas kerja, tujuan beraneka macam, tetapi harus ditetapkan secara jelas,realistis, dan cukup menentang berdasrakan analisis data,informsia, dan pemilihan dari alternatif-alternatif yang ada. Kecakapan manajer dalam menetapkan tujaun dan kemampuan memanfaatkan peluang, mencerminkan tingkat hasil yang dapat dicapainya.

Bagaimana cara menetapkan tujuan yang baik ?1. Tujuan-tujuan harus jelas dan ditetapkan berdasrkan hasil analisis data,informsai dan potensi yang dimiliki.2. Tujuan-tujuan harus ditetapkan manajer dan minta partisipasi karyawan pelaksana dalam proses penetapan tujuan, sehingga mereka antusias untuk mencapai tujuan.3. Setiap tujuan dalam suatu perusahaan harus membantu keseluruhan tujuan perusahaan, jadi harus saling menunjang secara keseluruhanya.4. Tujuan-tujuan harus mempunyai jangkauan tertentu dan meberikan kepuasan bagi karyawan dalam mengerjaknnya, sehingga meraka ingin berprestasi dan merasa berhasil melakukannya.tujuan-tujuan yang tepat dapat merangsang motivasi kerja para karyawan untuk menignkatkan produktivitasnya.5. Tujuan-tujuan harus realistis dan masuk akal bagi orang yang bertanggung jawab untuk mencapainya juga harus realistis dipandang dari sudut hambatan hambatan internal dan eksternal.6. Tujuan-tujuan harus bersifat komtemporer dan inovatif serta diterapkan up to date7. Tujuan-tujuan yang ditetapkan bagi setiap individu pelaksana harus sesuai dengan kemampuannnya, supaya gairah kerjanya baik.8. Tujuan-tujuan harus berurutan menurut kepentingan,sehingg perhatian akan dititberatkan pada tujuan-tujuan utamanya9. Tujuan-tujuan harus berimbang.aneka macam tujuan hendaknya tidak terlampau menekankan kepentingan tertentu.

C. Fungsi ManajemenDari banyak literatur ilmu manajemen dijumpai adanya keanekaragaman pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen. Masing-masing penulis mengemukakan pendapatnya disertai dengan argumentasinya. Namun keanekaragaman pendapat tersebut sebenarnya tidak prinsipil karena pada umumnya dilandasi oleh pola berpikir yang sama.Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada danmelekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalammelaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kalidiperkenalkan oleh seorang industrialis Prancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Berikut adalah pendalaman beberapa fungsi manajemen:a) Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akandikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukanuntuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan caraterbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagairencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudianmelihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakanuntuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan prosesterpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.b) Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagisuatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukanpengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untukmelaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugasapa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yangbertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan manakeputusan harus diambil.c) Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakanagar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaransesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.d) Pengendalian (controlling) adalah salah satu fungsi manajemenyang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksisehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yangbenar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.e) Actuating adalah menggerakkan orang (bawahan) agar supaya mau bekerja dengan sendirinya atau dengan penuh kesadaran untuk secara bersama-sama mencapai tujuan yang dikehendaki. Actuating berarti pendorongan semangat kerja dan penjurusana aktivitas bawahan agar menuju kepada maksud yang dikehendaki dan rencana yang tekah ditetapkan.f) Pengkoordinasian adalah aktivitas menghubung-hubungkan, menyatupadukan, dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama menuju tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan, kekembaran atau kekosongan kerja. Tugas pengkoordinasian ini adalah tugas manajer. Karena adanya pembagian kerja dan spesialisasi didalam mencapai tujuan, maka koordinasi itu mutlak perlu, sebab tanpa koordinasi maka masing-masing karyawan atau satuan-satuan dalam suatu organisasi akan berjalan sendiri yang mungkin menuju kepelbagai arah atau tidak pernah bertemu pada tujuan yang sama. Tanpa koordinasi, individu-individu dan satuan-satuan organisasi akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri, yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.

2.2 Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen

Dalam setiap program atau kegiatan yang dilakukan perusahaan tentu memiliki perencanaan-perencanaan yang bertujuan agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik. Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa fungsi manajemen yang pertama adalah perencanaan. Perencanaan merupakan fungsi dasar atau fungsi fundamental manajemen karena tanpa perancanaan, rencana tidak akan berjalan dengan baik.Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Handoko (1984) mendefinisikan perencaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Bermacam-macam pengertian yang diberikan oleh penulis mengenai perencanaan, antara lain:Louis A. AllenPlanning is the determination of a course of action to achieve a desired result (perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan).

H. Koontz dan ODonnelPlanning is the function of a manager which involves the selection from among alternatives of objective, policies, procedures, and programs(perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan berbagai alternatif tujuan, kebijakan, prosedur, dan program).

Sondan P. SiagianPerencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dikenal:1. Administrative planning (seluruh unit)2. Managerial planning (departemental dan operasional)

George R. TerryPlanning is the selecting and relating of fack and the making and using of assumption regarding the future in the visualization and formulation of proposed activities believed necessary to achieve desired results(perencanaan adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki)

Unsur-Unsur Perencanaan Rasional (dibuat dengan pemikiran yang rasional; tidak secara khayalan/angan-angan; harus dapat dilaksanakan); Estimasi (dibuat berdasarkan analisa fakta dan perkiraan yang mendekati/estimate; untuk pelaksanaan yang akan segera dikerjakan); Preparasi (dibuat sebagai persiapan/pre-parasi; pedoman/patokan tindakan yang akan dilakukan/bukan untuk yang telah lalu); Operasional (dibuat untuk dilaksanakan; untuk keperluan tindakan-tindakan kemudian dan seterusnya; bukan yang telah lalu).

Sifat Perencanaan Faktual (dibuat berdasarkan fakta/data; memperkirakan kejadian yang akan datang dalam tindakan pelaksanaan kelak); Rasional (masuk akal, ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan, bukan angan-angan), Fleksibel (dapat mengikuti perkembangan kemajuan masyarakat, perubahan situasi dan kondisi; dapat diubah /disempurnakan sesuai keadaan/tidak merubah tujuan), Kontinu/berkesinambungan (dipersiapkan untuk tindakan yang terus menerus dan berkelanjutan; tidak untuk sekali tetapi untuk selamanya), Dialektis (memperkirakan peningkatan dan perbaikan untuk kesempurnaan masa yang akan datang).

Fungsi Perencanaan Interpretasi (dapat menjelasan, menguraikan dan menjabarkan kebijakan umum (general policy)dari bentuk kerjasama (manajemen); Forcasting (dapat memperhitungkan keadaan dan situasi dimasa yang akan datang); Koordinasi (sebagai alat koordinasi seluruh kegiatan manajemen); Ekonomis (mengandung prinsif ekonomis/hemat, agar kegiatan manajemen efisien); Pedoman (jadi pedoman, patokan atau pegangan pelaksanaan perencanaan dimaksud); Kepastian (menetapkan dimuka hal-hal yang akan dikerjakan kemudian secara pasti tidak coba-caba); Preventive control (alat pengontrol dan penilaian agar terhindar dari penyelewengan dan pemborosan, baik waktu, tenaga, biaya maupun fasilitas manajemen).

Prinsip/Asas Perencanaan Contributeir(membantu tercapainya tujuan manajemen); Primary activity(kegiatan pertama dari seluruh kegiatan manajemen); Pervasivitas(mencakupi seluruh kegiatan manajemen, menyeluruh dalam setiap level); Alternative(adanya alternatif/pilihan bahan, waktu, tenaga, biaya, dsb); Efficiency(nilai efisiensi penghematan dan kerapian); Limiting factor(factor yang urgen, terang, jelas, tegas dan tidak bertele-tele); Pleksibilitas(mudah disempurnakan, diperbaiki disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berubah-ubah); Strategis(punya siasat/strategi agar diterima atasan, masyarakat maupun anggota untuk dilaksanakan);

Pembuat Perencanaan 1. Staf PerencanaanKhususnya staf perencanaan dapat mengurangi bban kerja manajer individual, membantu mengkoordinasikan aktivitas perencanaan manajer individual, membawa berbagai alat dan teknik yang berbeda untuk menyelesaikan masalah tertentu, berwawasan yang lebih luas dibanding manajer individual, dan melangkah jauh melmpaui proyek dan departemen tertentu.2. Satuan Tugas PerencanaanOrganisasi terkadang menggunakan satuan tugas untuk membantu mengembangkan rencana. Satuan tugas semacam itu seringkali terdiri dari manajer lini dengan suatu minat khusus dalam bidang perencanaan yang relevan.3. Dewan DireksiDewan direksi (board of directors) bertugas menetapkan misi dan strategi perusahaan. Di beberapa perusahaan, dewan tersebut berperan aktif dalam proses perencanaan. Di CBS, misalnya, dewan direksi biasanya berperan dalam perencanaan. Di perusahaan lain, dewan memilih seorang eksekutif kepala yang kompeten dan mendelegasikan perencanaan kepada individu tersebut.4. Chief Executive Officer (CEO)Chief Executive Officer (CEO) biasanya presiden direktur atau ketua dari dewan direksi. CEO mungkin individu tunggal yang paling penting dalam setiap proses perencanaan organisasi. CEO memainkan suatu peran utama dalam menyelesaikan proses perencanaan dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan strateggi. Dewan dan CEO kemudian berperan langsung dalam perencanaan. Komponen organisisional lain yang terlibat dalam proses perencanaan memiliki peran sebagai penasihat atau konsultan.

5. Komite EksekutifKomite eksekutif (executive commitee) biasanya terdiri dari eksekutif puncak dalam organisasi yang bekerja sama sebagai suatu kelompok. Anggota komite eksekutif seringkali dibebankan pada berbagai staf komite, subkomite, dan satuan tugas untuk berkonsentrasi pada proyek tertentu atau masalah yang mungkin dihadapi seluruh organisasi pada suatu waktu di masa depan.6. Manajemen LiniKomponen terakhir dari sebagian besar aktivitas perencaanaan organisasi adalah manajemen lini (line management). Manajer lini adalah orang yang memiliki otoritas formal dan tanggung jawab untuk manajemen organisasi. Mereka memainkan suatu peran penting dalam proses perencanaan oranisasi karena dua alasan. Pertama, mereka merupakan sumber informasi berharga dari dalam organisasi untuk manajer lain etika rencana diformulasikan dan diimplementasikan. Kedua, manajer lini di tingkat menengah Dn rendah dari organisasi biasanya harus melaksanakan rencana yang dikembangkan oleh manajemen puncak. Manajemen lini mengidentifikasikan, menganalisis, dan merekomendasikan alternatif program, membuat anggaran, dan mengajukannya untuk disetujui, dan akhirnya melaksanakan rencana.

Tindakan/langkah-langkah Pokok Perencanaan1. Menentukan masalah, tugas, tujuan dan kebutuhan secara jelas;2. Mencari informasi secara lengkap yang berhubungan dengan berbagai kegiatan;3. Mengorbservasi, meneliti, menganalisis dan mengklasifikasi informasi yang sudah terkumpul;4. Melaksanakan metode perencanaan yang telah dibuat dengan menetapkan pelaksanaan rencana (memilih rencana yang diajukan/memantapkan perencanaan dan mempertimbangkan hambatan-hambatan dengan berbagai kegiatan;5. Menetapkan planning alternatif;6. Memilih dan memeriksa rencana yang diajukan;7. Membuat sintesis (metode/alternatif penyelesaian);8. Mengatur urutan dan waktu rencana secara terperinci;9. Mengadakan evaluasi (penilaian).

Perencanaan Yang Baik A. Mengetahui sifat/ciri/prinsip rencana yang baik, sbb:1. Mempermudah tercapainya tujuan,2. Dibuat oleh orang yang memahami tujuan organisasi,3. Dibuat oleh orang yang mendalami teknik perencanaan,4. Disertai perincian yang teliti,5. Tidak boleh lepas dari pemikiran pelaksanaan, 6. Bersifat sederhana,7. Luwes,8. Dalam perencanaan terdapat tempat pengambilan resiko,9. Bersifat praktis/pragmatis,10. Merupakan forcasting.

B. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian pertanyaan yang harus dijawab, sebagai berikut:1. What (apa) = tujuan (tindakan apa yang perlu dilakukan)2. When (kapan) = waktu (kapan hal tersebut perlu dilakukan)3. How (bagaimana) = cara mengerjakannya (bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut)4. Who (siapa) = tenaga kerja (siapa yang melakukan pekerjaan tersebut)5. Where (dimana) = tempat (dimana pekerjaan itu harus dilakukan)6. Why (mengapa) = keperluannya (mengapa pekerjaan itu harus dilakukan).

C. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus dipecahkan dengan mempergunakan teknik-teknik ilmiah (scientific techniques of problem solving), melalui langkah:1. Mengetahui sifat hakikat masalah yang dihadapi (know the nature of the problem).2. Mengumpulkan data (collect data),3. Menganalisa data-data (analysis of the data),4. Menentukan beberapa alternatif (determination of several alternatives),5. Memilih cara yang terbaik (selection of the seeminingly best way from among alternatives),6. Pelaksanaan (execution)7. Penilaian hasil (evaluation of results)

2.3 Tinjauan Umum PR

Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas Public Relations adalah menciptakan hubungan harmonis antara organisasi/perusahaan yang diwakili oleh stakeholder sasaran khayalayak yang terkait. Hasil yang diharapkan adalah tercapainya image, good will, mutual appreciation, mutual understanding dan tolerance antara kedua belah pihak. Tujuan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas PR tersebut dapat diwujudkan baik melalui manajemen yang dikelola secara profesional dan dapat dipertahankan sasarannya. Perencanaan, pengorganisasian, pengkomunikasikan hingga pengevaluasian suatu program kerja PR di lapangan mencakup sebagai koseptor (conceptor), penasihat (counselor), komunikator (communicator) dan penilai (evaluator) yang handal. Proses perencanaan program kerja melalui 4 proses yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan adalah:1. Penelitian dan Mendengarkan (Research-Listening)Dalam tahap ini, penelitian yang dilakukan berkaitan dengan opini, sikap dan reaksi dari mereka yang berkepentingan dengan aksi dan kebijaksanaan-kebijaksanaan suatu organisasi. Setelah itu baru dilakukan pengevaluasian fakta-fakta dan informasi yang masuk untuk menentukan keputusan berikutnya. Pada tahap ini akan ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi, yaitu Whats our problem? atau Apa yang menjadi problem kita?2. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision)Dalam tahap ini, sikap opini, ide-ide dan reakasi yang berkaitan dengan kebijaksanaan serta penetapan program kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan atau keinginan-keinginan pihak yang berkepentingan mulai diberikan yaitu What can we do? atau Apa yang dapat kita kerjakan?3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication-Action)Dalam tahap ini informasi yang berkenaan dengan langkah-langkah yang akan dilakukan sehingga mampu menimbulkan kesan-kesan yang secara efektif dapat mempengaruhi pihak-pihak yang dianggap penting dan berpotensi untuk memberikan dukungan sepenuhnya seperti Heres what we did and why atau Apa yang telah kita lakukan dan mengapa begitu4. Mengevaluasi (Evaluation)Pada tahapan ini, pihak Public Relations mengadakan penilaian terhadap hasil-hasil dari program-progam kerja atau aktivitas Public Relations yang telah dilaksanakan termasuk mengevaluasi keefektivitasan dari teknik-teknik manajemen dan komunikasi yang telah dipergunakan seperti How we do? atau Bagaimana yang telah kita lakukan

Proses kerja Public Relations merupakan satu kesatuan perencanaan yang secara sirkuler terus menerus berlangsung. Melalui observasi yang pernah dilakukan, diketahui bahwa proses analisis-analisis komunikasi interpretasi dari kerja Public Relations, merupakan proses yang berkesinambungan dalam bentuk spiral dan seringkali tumpang tindik antara satu dengan yang lainnya.Langkah-langkah kegiatan Public Relations adalah sebagai berikut:1. Menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan.2. Menentukan dan menemani secara benar perilaku tiap-tiap kelompok terhadap organisasi.3. Menganalisis tingkat opini publik, baik yang intern maupun ektern.4. Mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan masalah-masalah yang potensial, kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan.5. Menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan-kebijakan.6. Merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah perilaku kelompok masyarakat sasaran.7. Menjalankan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan program yang telah direncanakan.8. Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.

2.4 HUT SCTV sebagai Tools of Public Relations

Media Relations Press-release (menulis berita tentang perusahaan kepada media) Press-conference (menyampaikan informasi tentang perusahaan dengan secara langsung mengundang wartawan). Press-tours (mengundang wartawan untuk berkunjung ke perusahaan). Press-party (menjamu wartawan makan bersama). Pess-receptions ( mengadakan acara khusus pertemuan dengan wartawan). Media gathering ( mengumpulkan media dalam sebuah forum) dll.Special events Corporate blogging ( dengan menulis blog perusahaan untuk menjalin hubungan perusahaan dengan publiknya)

Special Events Open house atau company visit (memberi peluang kepada publik untuk melihat mengenal lebih dekat perusahaan dengan berkunjung langsung ke perusahaan. Fund-raisers (kegiatan mengumpulkan dana). Contoh : beberapa stasiun televisi ramai-ramai menyediakan dompet peduli dengan nomor rekening tertentu bagi penonton yang ingin menyumbang dana untuk korban bencana alam. Trade-shows ( mengadakan pameran dagang). Award ceremonies (acara pemberian penghargaan). SCTV awards ada pemilihan presenter terbaik, program terbaik dll. Seminar (mengadakan seminar dengan tena yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat, baik sebgai penyelenggara atau sebagai pembicara). Lobbying (melakukan negoisasi baik kepada lembaga pemerintah atau bukan , berkaitan dengan masalah- masalah yang menyangkut kepentingan perusahaan). Charitable contributions ( Kegiatan-kegiatan amal untuk membantu masyarakat).

SponsorshipMenjadi sponsor berbagai event di masyarakat. Dalam kasus ini, event yang dituju ialah event ulang tahun SCTV untuk mempromosikan acara ulang tahun SCTV itu sendiri dan juga membantu event lain. Birokrasi dapat dilakukan dengan kerja sama.Employee Relation Sebagai sarana komunikasi internal secara timbal balik yang dipergunakan antara manajemen perusahaan dengan para karyawannya. Untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan komunikasi antara manajemen perusahaan dengan para karyawannya. Sebagai sarana saluran atau alat komunikasi dalam upaya menjelaskan tentang kebijaksanaan, peraturan dan ketatakerjaan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sebagai media komunikasi internal bagi pihak karyawan untuk menyampaikan keinginan-keinginan atau sumbang saran dan informasi serta laporan kepada pihak manajemen perusahaan.

BAB IIIOBJEK KEGIATAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

A. Visi PerusahaanMenjadi stasiun televisi unggulan yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan pencerdasan kehidupan bangsa.

B. Misi Perusahaan1. Menyediakan beragam program yang kreatif, inovatif dan berkualitas yang membangun bangsa.2. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).3. Memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder.

C. Profil PerusahaanSurya Citra Televisi adalah stasiun No. 1 di Indonesia, dalam perolehan pangsa pemirsa tertinggi di 2008 (Human Resource Development SCTV tahun 2008), yang terus mengembangkan dirinya ke tingkat yang lebih luas seiring dengan makin berkembangnya konvergensi teknologi media, dimana ditunjang dengan kreativitas, kemandirian, konsistensi manajemennya, yang selalu menjadi trendsetter di industri dan bahkan menjadi salah satu pencetus dalam pengembangan new media, yang direalisasikan dalam bentuk Konsorsium Televisi Digital Indonesia guna mendukung program uji coba siaran dan migrasi siaran digital di Indonesia.Didirikan pertama kali di tahun 1990 sebagai stasiun televisi regional. Kemudian SCTV berkembang sangat pesat dimana pada tahun 1993, SCTV melakukan siarannya secara nasional dari Jakarta dengan misi untuk memberikan informasi, pendidikan sekaligus hiburan bagi masyarakat. SCTV tumbuh dengan cepat dan memantapkan dirinya sebagai sebuah stasiun TV yang paling dikenal di Indonesia, yang kini menjangkau lebih dari 240 kota melalui 47 stasiun transmisi di seluruh provinsi Indonesia dan menjangkau lebih dari 177 juta potensi pemirsa (Human Resource Development SCTV, tahun 2008).SCTV telah memperoleh pengakuan yang luas baik internasional maupun nasional atas program-programnya yang kreatif dan berkualitas, dengan dukungan pemilihan program dan susunan siaran yang terseleksi dan disukai pemirsa, liputan investigasi yang bermutu tinggi, konsep-konsep produksi in house yang kreatif dan menarik, yang menjadi andalan strategi SCTV serta komitmen SCTV dalam memberikan tayangan bermutu dan terbaik bagi pemirsanya. Pelaksanaan siarannya yang unggul, teruji dan efisien hingga ke tingkat pelaksanaan operasionalnya, terutama dalam mendukung serta memuaskan permintaan seluruh pelanggan serta tidak lupa pemirsanya menjadi salah satu dasar diberikannya apresiasi yang tinggi kepada SCTV baik dari dalam dan luar negeri.Dengan slogan yang tegas dan dinamis yaitu Satu Untuk Semua, SCTV bersama dengan induk perusahaan Surya Citra Mandiri (SCM) serta group Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) terus melakukan evaluasi dan persiapan yang matang dalam mengembangkan usahanya, terutama dengan memanfaatkan teknologi terkini, dimana hal ini diwujudkan dalam layanan informasi portal video streaming berita terkemuka di Indonesia Liputan 6, siaran pada platform mobile atau seluler bekerjasama dengan operator telekomunikasi, serta layanan penyedia konten bagi operator TV berlangganan untuk 3 kanal siarannya yaitu Liputan 6 24 jam (Surya Citra News), Surya Citra Entertainment Channel dan Surya Citra Musik.Ini adalah evolusi nyata SCTV dalam mengimplementasi konsep siaran dan operasional berbasis digital, yang merupakan bagian dari kebijakan untuk secara konsisten mengadopsi kecanggihan teknologi dalam meningkatkan kinerja dan efisiensi operasional. Dalam semangat yang sama, kebijakan itu telah meletakkan penekanan yang kokoh pada pembinaan kompetensi individu di seluruh aspek untuk mempertajam basis pengetahuan seraya memupuk talenta, kreativitas dan inisiatif. Inilah adalah kunci bagi SCTV untuk memperkokoh posisinya sebagai perusahaan media terkemuka di Indonesia.

D. Sejarah PerusahaanSCTV (awalnya singkatan dari Surabaya Central Televisi Indonesia) mengudara pertama kali pada tanggal 24 Agustus1990 di Surabaya, Jawa Timur, dengan jangkauan wilayah Surabaya dan sekitarnya (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Lamongan) yang tujuan pertamanya adalah untuk merelay tayangan milik RCTI di Surabaya karena saat itu siaran RCTI hanya dapat ditangkap di Jakarta dan Bandung dan area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) dengan menggunakan dekoder. Sejak SCTV mengudara itu pula RCTI mencabut dekodernya dan diizinkan bersiaran bebas namun hanya di wilayah Jabodetabek dan Bandung.SCTV adalah stasiun televisi pertama yang berbasis di Surabaya dan stasiun televisi swasta pertama yang mengudara di langit Surabaya. Siaran pertama SCTV pada tanggal 24 Agustus 1990 adalah berhasil meliput langsung jalannya kegiatan penting kenegaraan, dan pada tanggal itulah ditetapkan sebagai Hari Jadi SCTV. Pada tahun 1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Bali dan sekitarnya dan sejak itulah kepanjangan SCTV menjadi Surya Citra Televisi Indonesia.Pada tanggal 1 Januari1993, berbekal SK Menteri Penerangan No. 111/1992, SCTV secara bertahap mulai mengudara secara nasional meliputi Jakarta, Bogor, Depot, Tangerang, Bekasi, Bandung, Banda Aceh, Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Padang, Bandar Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Tanjung Balai, Rantau Prapat, Kediri, Tulungagung, Perbaungan, Simalungun, Panyabungan, Toba Samosir, Kabanjahe, Stabat, Gunungsitoli, Tarutung, Stabat, Boyolangu, Labo, Bintan, Tanjung Pinang, Gresik, Malang, Pekanbaru, Batam (Pulau Batam), Manado, Balikpapan, Lombok, Flores, Ambon, Jayapura, Binjai, Pemantang Siantar, Sibolga, Kupang, Lhokseumawe, Bukit Tinggi, Bengkulu, Jambi, Tarakan, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Bontang, Jambi, Langsa, Sabang dan Mataram sehingga pada akhir tahun 1993 mulai mengudara secara nasional. Secara bertahap, mulai tahun 1993 sampai dengan 1998, SCTV memindahkan basis operasi media siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Melalui 47 stasiun transmisi, SCTV mampu menjangkau 240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa. Pada tahun 1999 didirikan induk usaha bentukan SCTV yaitu Surya Citra Network (SCN) untuk menyaingi stasiun televisi swasta lainnya. Pada tanggal 1 Januari2000, SCTV berpindah kantor dari daerah wilayah Kedoya basis kota di Jakarta Barat ke Jalan Jendral Sudirman basis kota di Jakarta Pusat. Itu semua bertujuan agar SCTV bisa mengumpulkan iklan sebanyak-banyaknya karena daerah Metropolitan merupakan salah satu pusat bisnis terbesar di kotaJakarta.Pada tanggal 1 Januari2005, SCTV resmi meluncurkan logo baru dan slogan baru yaitu "Satu Untuk Semua".Itu karena SCTV sudah beranjak dewasa dan bisa dikatakan berpengalaman dalam merasakan asam manisnya televisi yang dikenal karena tayangan-tayangan reality shownya. Pada tahun itu pula, SCTV berganti manajemen yang sebelumnya dimiliki oleh Hendry Pribadi diganti oleh Eddy Sariaatmadja dan beliau langsung menunjuk adik Eddy, Fofo Sariaatmadja untuk menjadi direktur utama melalui Formatara Prima Sejati yang merupakan anak usaha dari STAR TV. Kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup STAR TV melalui Surya Citra Network (SCN). Untuk membuktikan agar bisa bersaing dengan stasiun televisi lainnya, SCTV menggandeng O Channel stasiun televisi lokal Jakarta untuk bergabung dalam satu manajemen yaitu Surya Citra Network (SCN) pada tahun yang sama.Kantor pusat SCTV terletak di SCTV Tower, Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat. Sebelum 1 November 2007, kantor pusat SCTV berada di Jalan Gatot Subroto Kavling 21 Jakarta. SCTV juga memiliki Studio Penta di Jalan Kebon Jeruk Raya no. 66, Jakarta Barat.

E. Filosofi PerusahaanNilai-nilai utama yang dianut SCTV dan induk perusahaan Surya Citra Mandiri (SCM) tercermin dalam setiap tindakan perseroan dalam komitmen SCTV untuk menjunjung tinggi standar integrasi dan pencapaian korporasi maupun pribadi. Nilai-nilai utama itu terangkum dalam slogan 5 TOP dan berikut ini adalah penjelasannya:1. 5 T yang menggambarkan nilai individuala. Teachable (Terbuka):Mengembangkan diri dan terbuka terhadap ide serta inovasi yang dapat menjadikan SCTV terdepan pada bidangnya.b. Thoughtful (Bijaksana):Setiap langkah dipertimbangkan secara cermat, bertanggung jawab, positif, bijak, dan hati-hati.c. Thankful (Bersyukur):Bersyukur kepada Tuhan YME dan berterima kasih atas dukungan para stakeholder terhadap keberhasilan yang diraih.d. Trustworthy (Dipercaya):Integritas merupakan kunci kepercayaan segenap stakeholder.e. Triumphant (Unggul):Bekerja keras guna memuaskan pelanggan serta mengungguli persaingan pasar.2. 5 O yang menggambarkan nilai kerja SCTVa. Organised (Teratur):Sistematis dan teratur dalam bekerja sehingga sumber daya SCTVdapat digunakan secara efektif maupun kreatif.b. Obedient (Taat):Patuh dan tunduk pada seluruh undang-undang dan peraturan yang berlaku, termasuk prosedur pelaksanaan kerja.c. Obliging (Bertanggung jawab):Bertanggung jawab atas semua tindakan dan keputusan yang diambil atas nama perusahaan.d. Optimistic (Optimis):Bersikap dan berprilaku optimis.e. Occupied (Berdedikasi):Bekerja dengan produktif, efektif, dan efisien.3. 5 P yang menggambarkan nilai keberhasilan SCTV a. Perform (Berprestasi):Kinerja terbaik individu maupun perusahaan dilandasi oleh visi; kreativitas, dan inovasi.b. Professional (Profesional): Menyelesaikan seluruh tugas dengan penuh integrasi, komitmen serta tanggung jawab.c. Perfect (Sempurna):Berupaya mencapai kesempurnaan.d. Prestigious (Terpandang):Bertekad menjadi perusahaan yang terpandang dan dikenal secara luas.e. Preferred (Terpilih):Menjadi perusahaan media pilihan bagi pelanggan maupun para stakeholder lainnya.

F. Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Logo SCTV dari awal berdiri hingga tahun 2004

Gambar 3.2 Logo SCTV dari tahun 2004 sampai tahun 2005

Gambar 3.3 Logo SCTV dari tahun 2005 hingga sekarang

Logo baru SCTV menampilkan wujud matahari dalam bentuk bulat utuh, yang bermakna SCTV kini berusia matang dan dalam wujudnya yang terbaik.Matahari tersebut menyinari teks SCTV yang berwarna biru, yang mewakili unsur langit. Hal ini mengandung makna SCTV yang selalu cerah, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif, serta menghibur dalam setiap programnya.Teks SCTV berkesan dinamis-modern, menyiratkan kemauan untuk terus berkembang sejalan dengan selera pemirsa dan kemajuan zaman. Teks SCTV yang berkesinambungan bermakna adanya ikatan yang kuat, baik di dalam lingkungan internal SCTV maupun antara SCTV dan para pemirsanya.

G. Slogan PerusahaanSlogan SCTV ialah SATU UNTUK SEMUA. Slogan ini bermakna SCTV sebagai satu-satunya stasiun televisi untuk semua kalangan dan usia. Makna selanjutnya ialah SCTV sebagai satu-satunya stasiun televisi yang inovatif menayangkan berbagai jenis program acara yang sangat beragam dan variatif. Makna lainnya ialah SCTV memiliki cita-cita untuk menjadi nomor satu bagi pemirsanya.

H. Sarana dan Pra Sarana PerusahaanSCTV memiliki 32 stasiun transmisi di seluruh provinsi di Indonesia, yang didukung oleh stasiun digital Palapa. SCTV juga dapat menjangkau lebih dari 150 juta potensial populasi di seluruh Indonesia. Guna mendukung siaran dan produksi yang berkualitas dan inovatif, produksi program acara SCTV didukung dengan peralatan digital canggih, yaitu:1. Studio pemberitaan seluas 150m2 yang dilengkapi virtual studio yang mampu membuat set backdrop, digital imaging system.2. Tiga studio produksi yang dilengkapi peralatan produksi full digital masing-masing seluas 450m2, 500m2, 700m2.3. Master control siaran yang dilengkapi dengan sistem otomatis digital berbasis hardisk.4. Dua ruang studio multi fungsi, digunakan untuk berbagai program acara sepertimusik, talkshow atau kuis.5. Ruang jurnalistik, untuk menyimpan peralatan-peralatan yang digunakan untuk keperluan program acara yang akan ditayangkan.6. Kendaraan untuk alat transportasi.

I.Daerah Jangkauan dan FrekuensiUntuk mengetahui daerah jangkauan dan frekuensi yang dimiliki oleh SCTV pada saat ini, berikut adalah beberapa tabel mengenai jangkauan area yang dimiliki SCTV berdasarkan pulau-pulau besar:1. Pulau JawaNOCITYCHN UHFSURROUNDING AREATOTAL AREAPOPULASI

1

BANDUNG

52

Bandung (Ibu Kota Provinsi)49.267.309

Bandung, Cianjur, Cimahi

2

CILEGON

55

Cilegon (Kotamadya)31.638.261

Cinangka, Anyer

3

CIREBON

36

Cirebon (Kotamadya)67.451.887

Cirebon, Kuningan, Indramayu, Majalengka, Sumedang

4

GARUT

30

Garut (Kabupaten)36.246.981

Ciamis, Tasikmalaya

5

JAKARTA

45

Jakarta (Ibu Kota Negara)1428.541.626

Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang,Bekasi, Bogor, Karawang, Tangerang, Subang, Pandelang, Purwakarta.

6

JEMBER

62

Jember (Kabupaten)26.654.496

Lumajang (Kabupaten)

7

KEBUMEN

51

Kebumen (Kabupaten)11.193.850

8

KEDIRI

53

Kediri (Kota)77.103.010

Blitar, Kediri, Sebagian Trenggalek,Tulungagung, Nganjuk.

9

MADIUN

48

Madiun (Kota)105.982.130

Madiun, Magetan, Balarejo, Ponorogo, Sarangan, Ngawi, Cepu, Sebagian Bojonegoro, Sebagian Trengalek

10

MALANG

46

Malang (Kota)33.283.700

Batu,Malang.

11

PURWOKERTO

45

Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Wonosobo.55.858.855

12

SEMARANG

35

Semarang (Kota)1411.791.462

Pekalongan, Salatiga, Batang,Blora,Demak,Grobogan,Jepara,Kendal,Kudus, Pati,Pekalongan,Semarang,Rembang.

13

SURABAYA

34

Surabaya (Ibu Kota Propinsi)1615.311.904

Pasuruan,Mojokerto,Probolinggo, Bangkalan,Gresik,Jombang,Lamongan,Mojokerto,Pamekasan,Probolinggo,Pasuruan,Sampang,Sidoarjo,Tuban, Kertosono.

14

TEGAL

55

Tegal (Kota)44.752.015

Brebes, Pemalang, Tegal

15

YOGYAKARTA

34

Yogyakarta (Ibu Kota Propinsi)1510.574.479

Magelang, Surakarta, Bantul, Sleman, Magelang, Purworejo, Boyolali, Karanganyar, Klaten Sragen, Sukoharjo, Wates, Wonosari, Sebagian Temanggung.

16WONOGIRI470MhzWonogiri (Kabupaten)11.010.456

TOTAL PULAU JAWA108127.023.420

Tabel 3.1. Coverage Area SCTV di Pulau JawaSumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

2. Pulau SumateraNOCITYCHN UHFSURROUNDING AREATOTAL AREAPOPULASI

1

BATAM47

Batam (Kotamadya)56.490.036

Tanjung Pinang, Kep Riau, Singapore, Johar Baru.

2

BENGKULU26

Bengkulu (Kotamadya)11.577.868

3

JAMBI35

Jambi (Ibu Kota Propinsi)5947.338

Kumpeh, Muara Bulian, Muara Tembesi, Pijoan.

4

LAMPUNG34

Bandar Lampung (Ibu Kota Propinsi)162.737.508

Metro, Gunung Sugih,Jabung,Sebagian Kota Bumi,Kalianda, Labuhan Meringgai, Palas, Seputih Raman, Seputih Banyak,Seputih Mataran, Sidomulyo,Sukadena,Terbanggi Besar,Way Jepara, Bakaheuni.

5

MEDAN35

Medan (Ibu Kota Propinsi)86.792.522

Binjai, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Brastagi, Kisaran,Sibolangit, PangkalanBrandan.

6

BANDA ACEH46

Banda Aceh (Ibu Kota Propinsi)1404.736

7

BANGKA / SUNGAI LIAT38

Sungai Liat (Kecamatan)1120.957

8

PADANG47

Padang (Ibu Kota Propinsi)41.327.159

Pariaman, Padang Panjang, Lubuk Agung.

9

PEKANBARU26

Pekanbaru (Ibu Kota Propinsi)11893.801

Bangkinang, Cerenti, Minas, Sungai Apit, Air Molek, Balaipungut, Kota Lama, Lipat kain, Rokan, Ujung Batu.

10

PALEMBANG32

Palembang (Ibu Kota Propinsi)43.464.709

Ogan Komering Hilir, Muara Enim, Musi Banyuasin

11

GAYO LUES46Gayo Luwes.Kecamatan: Blang Kejeran 2105.946

TOTAL PULAU SUMATERA5724.862.314

Tabel 3.2. Coverage Area SCTV di Pulau SumateraSumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

3.Pulau BaliNOCITYCHN UHFSURROUNDING AREATOTAL AREAPOPULASI

1DENPASAR31Denpasar (Ibu Kota Propinsi)93.008.340

Bangli, Gianyar, Klungkung, Tabanan, Negara, Kuta, Nusa Dua, Sangeh

TOTAL PULAU BALI93.008.340

Tabel 3.3. Coverage Area SCTV di Pulau BaliSumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

4.Pulau Nusa TenggaraNOCITYCHN UHFSURROUNDING AREATOTAL AREAPOPULASI

1

MATARAM32

Mataram (Ibu Kota Propinsi)42.559.575

Lembar, Narmada, Praya (Ampenan bagian dari Mataram)

2

ALOR31

Alor (Kabupaten)1174.384

3

ATAPUPU31

Atapupu (Kota)114.746

4

ATAMBUA35

Atambua (Kota)163.793

5HAIKASAK41Atambua (Kecamatan)144.965

TOTAL PULAU NUSA TENGGARA82.857.463

Tabel 3.4. Coverage Area SCTV di Pulau Nusa TenggaraSumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

5.Pulau KalimantanNOCITYCHN UHFSURROUNDING AREATOTAL AREAPOPULASI

1

AMUNTAI37

Amuntai (Kabupaten)1318.000

Tanjung Pinang, Kep Riau, Singapore, Johar Baru.

2

BALIKPAPAN32Balikpapan (Kotamadya)6428.185

3

BANJARMASIN34Banjarmasin (Ibu Kota Propinsi)71.743.227

Long Kali, Muara Jawa, Penajam, Samboja, Waru

4

BERAU

6Berau (Kabupaten)1121.546

BanjarBaru, Marabahan, Martapura,Pleihari,Kuala kapuas, Rantau

5

PONTIANAK35Pontianak (Ibu Kota Propinsi)41.513.112

Pontianak,Menjalin, Pahauman.

6

PALANGKARAYA35

Palangkaraya (Kota)4199.107

Gunung Mas, Pulau Pisau, Katingan

7SAMARINDA47

Samarinda (Ibu Kota Propinsi)112.961.619

Kecamatan : Anggana, Kota Bangun, Loa Janan, Loa Kulu, Muara Badak, Muara Kaman, Muara Muntai, Sangasanga, Sebulu,Tenggarong

8TAPIN50Tapin (Kabupaten)1154.252

TOTAL PULAU KALIMANTAN357.439.047

Tabel 3.5. Coverage Area SCTV di Pulau KalimantanSumber data: SCTV Marketing Services tahun 20106.Pulau SulawesiNOCITYCHN UHFSURROUNDING AREATOTAL AREAPOPULASI

1

KENDARI24

Kendari (Kota)2736.843

Kendari

2

PALU31

Palu (Kota)3209490382

Donggala, Parigi Moutong.

3

MAKASSAR35Makassar (Ibu Kota Propinsi)74.874.310

Barru, Maros, Soppeng,Takalar, Pangkajene, Sungguminasa.

4MANADO34

Manado (Ibu Kota Propinsi)7984.600

Bitung, Likupang Barat, Likupang Timur, Wori, P.Mantehage, Tanawangko.

TOTAL SULAWESI199.545.135

Tabel 3.6. Coverage Area SCTV di Pulau SulawesiSumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

7.Pulau MalukuNOCITYCHN UHFSURROUNDING AREATOTAL AREAPOPULASI

1AMBON9

Ambon (Ibu Kota Provinsi)4371.652

Masohi, Saparua, Haruku.

TOTAL PULAU MALUKU4371.652

Tabel 3.7. Coverage Area SCTV di Pulau MalukuSumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

8.Pulau IrianNOCITYCHN UHFSURROUNDING AREATOTAL AREAPOPULASI

1JAYAPURA30

Jayapura (Kota)2169.216

Kabupaten : Jayapura

TOTAL PULAU IRIAN2169.216

Tabel 3.8. Coverage Area SCTV di Pulau IrianSumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

Keseluruhan jangkauan area yang dimiliki SCTV pada tahun 2010 mencakup 79% dari total populasi Indonesia, yaitu sebanyak 175.276.587 jiwa dari total populasi sebanyak 222.051.300 jiwa. Jangkauan area ini tersebar di 47 stasiun relay yang berada di 242 kota.

J.Jam Tayang SCTVJam tayang SCTV adalah dari Senin sampai Minggu mulai pukul 00.00 WIB 24.00 WIB atau 24 jam.

3.2. Perayaan Ulang Tahun SCTV ke-22 Sebagai Kegiatan Public Relations Perusahaan

Tiap tahunnya SCTV selalu mengadakan perayaan ulang tahunnya yang jatuh pada tanggal 24 Agustus.Tak luput perayaannya selalu dilaksanakan dengan meriah dan terkesan sempurna.Mulai dari konsep acara, pengisi acara, tempat hingga atmosfer yang sengaja diciptakan.SCTV sudah 22 kali mengadakan perayaan ulang tahun yang disiarkan, baik siaran langsung atau tunda.Tiap tahun konsepnya pun selalu berbeda. Tahun ini, dalam rangka memperingati Ulang Tahun SCTV dalam Konser Persembahan 22 Tahun SCTV Istimewa digelar pertunjukkan spektakuler di Mata Elang International Stadium Ancol, Jakarta, pukul 19.00 WIB pada 8 September 2012.

Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433H sekaligus merayakan HUT Ke-22 pada 24 Agustus, SCTV memberikan berbagai program unggulan bertabur artis ibukota. Deretan program unggulan FTV yang merupakan kekuatan dari SCTV dan film layar lebar dihadirkan untuk pemirsa SCTV. Dalam perayaan tahun ini SCTV akan menampilkan konsep yang berbeda, dengan teknologi tinggi yang belum pernah ada dan panggung yang megah. Untuk menyambut Lebaran, SCTV menghadirkan beragam film layar lebar istimewa, yang semuanya baru pertama kali tayang di layar televisi. Diantaranya "Hafalan Sholat Delisa", "Umi Aminah", "Ayah Mengapa Aku Berbeda", "Serdadu Kumbang" dan "Sajadah Ka'bah". Untuk FTV unggulan yang ditayangkan antara lain "Kecil-kecil Juragan Kontrakan", "Raden Ayu Tomboy VS Tukang Susu" dan "Bidadari Berkumis". Sedangkan "Maaf Lebaran Ini Kami Tak Pulang" dipilih untuk mengisi Sinema Wajah Indonesia. Beberapa FTV spesial juga telah dipersiapkan untuk memeriahkan HUT SCTV ke-22 ini, termasuk didalamnya 22 Hari Mengejar Cinta Seleb, Tradisi 22, 22 Cinta Surya Untuk Cinta, Mengejar 1 Cinta Di antara 9 Cherrybelle, Cinta di Kilometer 22 dan Kutunggu Kamu di Usia 22.Sementara itu untuk merayakan ulang tahun, selain menghadirkan deretan FTV Spesial HUT, SCTV juga menyuguhkan program istimewa seperti "Inbox" Spesial HUT dan program bertabur hadiah Eat Bulaga Spesial HUT. Puncaknya, SCTV menggelar konser dengan mengusung tema "Konser 22 Tahun Teristimewa". Tema ini tentu berbeda dengan perayaan 21 tahun SCTV yang mengusung tema Harmoni Cinta IndonesiaAcara yang akan dihelat 8 September 2012 pukul 19.30-22.30 WIB ini dikemas sebagai satu rangkaian spektakuler show dengan iringan Erwin Gutawa Orchestra dan sederet artis antara lain Syahrini, Afgan, Indah Dewi Pertiwi, Melinda, Wali, Ungu, Lastchild, Armada, Setia Band, SM*SH dan Princess. Dalam acara ini juga digunakan teknologi seperti crane dan hidrolik, serta teknologi lain yang mendukung acara ini menjadi semakin megah. I Heart You milik SMASH akhirnya menjadi penutup acara yang dinyanyikan bersama dengan seluruh artis dan pengisi acara.Pada dasarnya acara ini merupakan special event dari kegiatan PR, dimana melalui kegiatan ini masyarakat dapat lebih mengenal nama SCTV sebagai stasiun televisi swasta Indonesia. Hal ini merupakan sebuah cara untuk membentuk reputasi perusahaan. Acara ini juga dapat menjadi pembuktian bahwa SCTV juga mampu dan tdak kalah bersaing dengan stasiun televisi lain di Indonesia. Salah satu tugas PR adalah publikasi. PR melakukan strategi-strategi agar acara ini berjalan lancar dan mendapat perhatian orang banyak melalui serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sebelum acara puncak ini berlangsung. Acara ini dijadikan pula sarana untuk menjaga hubungan dalam internal perusahaan, yaitu antar karyawan sebagai salah satu bentuk hiburan yang dikemas sedemikian rupa agar karyawan juga turut merasakan kesenangan dalam acara tersebut.

BAB IVPembahasan4.1 Tahap Perencanaan

Dalam pembuatan sebuah program acara dibutuhkan sebuah perencanaan matang agar program yang ditayangkan dapat memenuhi tujuan yang direncanakan. Begitu pula dengan acara HUT SCTV, planning dibuat sematang mungkin. Program planning memegang peranan penting dalam penempatan program acara. Dasar dari pembuatan sebuah perencanaan program acara yang dianut oleh SCTV adalah:i. Rating analysisii. Target audienceiii. Social aspectiv. Commercial aspect

Hal-hal tersebut terkait dengan:a. Data riset yang menunjukkan performa dan nilai sebuah program yang dimana dalam perencanaan ini adalah program HUT SCTV.b. Biaya program dan program design recommendation. Program desain adalah suatu rancangan program berbentuk proposal yang diajukan kepada divisiProgramming untuk disetujui. Apabila tidak disetujui maka program tersebut tidak akan dibuat atau mungkin diadakan revisi terhadap rancangan program tersebut, hingga dapat disetujui oleh pihakprogramming.c. Kekuatan program, yaitu produksi lokal mengarah pada konsep kreatif serta kualitas program dan produksi acara, sedangkan produksi luar menengah kepada kualitatif data dan variabel yang berubah-ubah.d. Karakteristik khalayak sasaran SCTV, baik dari segi demografis maupun psikografis.

Perencanaan program HUT SCTV juga terkait dengan kemampuan teknik dan administrasi yang harus mampu mendukung kelancaran proses produksi dan siaran program ini, karena output organisasi penyiaran adalah siaran program acara. Oleh karena itu, proses perencanaan dilakukan oleh ketiga unsur utama manajemen penyiaran, yaitu manajemen pengelola siaran, teknik dan administrasi.

Program HUT SCTV memerlukan perencanaan dan pertimbangan yang matang untuk dapat diproduksi. Mulai dari materi yang menarik, tersedianya sarana dan biaya, serta organisasi pelaksana. Program HUT SCTV yang melibatkan banyak peralatan, sumber daya manusia, dan biaya yang besar memerlukan suatu organisasi yang rapi agar pelaksanaan produksi jelas dan efisien.

Tahapan pertama dari perencanaan program HUT SCTV adalah pembuatan ide. Ide atau gagasan, yaitu penemuan atau pemilihan ide apakah menarik dan layak dijadikan tema dari HUT SCTV. Tema yang dipilih adalah Konser Persembahan 22 Tahun SCTV Teristimewa. Kemudian dilanjutkan dengan riset dan pengembangan gagasan tersebut. Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis.

Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul, para kru kreatif atau programming membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan ditampilkan menjadi sebuah script atau naskah.

Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi singkat mengenai program HUT SCTV Konser Persembahan 22 Tahun SCTV Teristimewa. Sinopsis dan outline akan membantu memfokuskan perhatian para kru pada pengembangan ide yang telah dipilih sebelumnya. Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi gambaran tentang isi program HUT SCTV.

Dalam proses produksi program HUT SCTV langkah-langkah yang akan dilakukan akan menjadi mudah dan terarah karena telah ada perencanaan. Adapun hal-hal yang ada dalam perencanaan dibalik program HUT SCTV, antara lain:a. StaffingPembentukan sebuah staf atau kru yang benar-benar berkompeten dengan bidang dan kemampuannya. Dalam hal ini seorang produser program benar-benar memperhatikan dalam penentuan kru yang benar-benar layak untuk dipilih. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sebuah tim yang solid.

b. Budgeting/BiayaBudgeting atau biaya juga harus benar-benar sudah diperhitungkan dalam sebuah perencanaan. Hal ini bertujuan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi program HUT SCTV.c. Penjadwalan Menentukan waktu atau menyusun schedule produksi. Hal ini bertujuan agar proses produksi lebih terarah dan selesai pada waktu yang telah ditentukan.d. Rapat KruKegiatan ini merupakan bagian dari perencanaan dari proses produksi HUT SCTV, yang mana bertujuan agar seluruh kru benar-benar paham dan mengerti dengan apa yang akan dikerjakannya. Oleh karena itu dilakukan rapat kru yang bermaksud untuk memberi arahan sebelum dilakukannya shooting.e. Penentuan talentPenentuan talent disini dilakukan oleh tim kreatif melalui casting. Tim kreatif dari program HUT SCTV berhak menentukan siapa MC dan pengisi acara. Pengambilan keputusan dilakukan dengan berbagai pertimbangan seperti ketenarannya, bayarannya dan reputasinya di mata pemirsa. Adapun MC yang dipilih adalah Gading Marten, Astrid Tiar, Andhika Pratama, dan Narji. Host Eat Bulaga! Indonesia seperti Reza Bukan, Farid Aja, Bianca, Jerry Tan, Selena Alexandra, Christie Julie dan Leo juga dipilih sebagai MC. Sedangkan pengisi acara yang dipilih adalah Ungu, Wali, Setia Band, Syahrini, Afgan, Armada, Last Child, Uya Kuya, SM*SH, Sandhy Sondoro, Sammy Simorangkir, Blink, Indah Dewi Pertiwi, Giselle dan Derby Romero.

4.2. Tahap Persiapan

Setelah melewati tahap perencanaan, yang mana seperti yang telah dijelaskan di atas, maka tahap selanjutnya adalah persiapan. Pada tahap persiapan ini, semua tim harus mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum shooting atau proses pengambilan gambar berlangsung. Baik dari segi peralatan, operasional di lapangan, teknis dan lain sebagainya. Namun tak lepas dari itu semua, terdapat dua hal penting yang harus dipersiapkan, yaitu breakdown dan shooting script.a. BreakdownMerupakan sebuah tabel kegiatan yang mana berisi tentang jadwal kegiatan shooting program HUT SCTV berlangsung dan lengkap dengan penanggung jawab dan properti apa saja yang dibutuhkan serta tanggal dan jam kegiatan dilaksanakan. Breakdown ini berfungsi sebagai panduan untuk mempermudah setiap kru memahami dan mengerti akan apa saja yang harus ia kerjakan dan ia persiapkan, sehingga dengan adanya breakdown ini pekerjaan akan lebih terarah dan berjalan rapi karena sudah ada susunan kegiatan yang sudah diatur.b. Shooting ScriptShoting script memiliki sedikit kesamaan dengan breakdown, hanya saja pada shooting script hanya berisi kumpulan dari setiap scene yang telah dikelompokkan-kelompokkan berdasarkan jeda iklan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan gambar sehingga tidak rumit dan berpindah pindah. Disamping itu, didalam shooting script juga berisi tentang instruksi-instuksi angle/sudut pengambilan gambar, seperti long shoot, medium shoot, close up, pan left, pan right dan lain-lain yang tentunya sudah disesuaikan dan diselaraskan dengan alur program HUT SCTVc. Set Up and RehearsalTahapan ini disebut juga dengan tahap pengesetan, yang mana seluruh hal-hal yang berhubungan dengan teknis dilapangan baik dekorasi tempat, tata cahaya, tata suara dan kamera. Seluruhnya harus melalui proses pengesetan atau diatur agar sesuai terhadap konsep yang telah ditentukan dalam breakdown. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan teknis di lapangan. Pengesetan dilakukan di Mata Elang International Stadium, Ancol, Jakarta Utara karena memang HUT SCTV diadakan disana. Pengesetan dilakukan mulai dari hari Senin untuk acara yang diadakan hari Sabtu sehingga kira-kira memakan waktu enam hari. Di samping itu, dalam tahap ini juga dilakukan geladi bersih atau latihan. Di sini seluruh pengisi acara berlatih untuk tampil. Adapun pengisi acara yang mengisi program HUT SCTV adalah Ungu, Wali, Setia Band, Syahrini, Afgan, Armada, Last Child, Uya Kuya, SM*SH, Sandhy Sondoro, Sammy Simorangkir, Blink, Indah Dewi Pertiwi, Giselle dan Derby Romero.

BAB VSimpulan dan Saran1.1 Simpulan

Dasar dari pembuatan sebuah perencanaan program acara yang dianut oleh SCTV adalah rating analysis, target audience, social aspect, dan commercial aspect. Agar program HUT SCTV yang ke-22 dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut diawali dengan pembuatan ide yang dikembangkan melalui hasil riset dan informasi dari berbagai sumber. Setelah itu, kru akan membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan ditampilkan menjadi sebuah script atau naskah. Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi singkat mengenai program HUT SCTV Konser Persembahan 22 Tahun SCTV Teristimewa. Staffing, budgeting/pembiayaan, penjadwalan, rapat kru, dan penentuan talent adalah bagian dari perencanaan program HUT SCTV ini.

Setelah tahap-tahap perencanaan diatas, selanjutnya adalah tahapan persiapan. Pada tahap persiapan yang harus dilakukan adalah breakdown, shooting script, dan set-up and rehearsal. Pada tahap ini pula akan dilakukan berbagai persiapan sebelum live atau proses pengambilan gambar berlangsung, termasuk diantaranya adalah persiapan alat-alat yang akan diperlukan dan masalah-masalah teknis lainnya.

Mengingat pentingya kesuksesan acara ini bagi reputasi SCTV di mata masyarakat, maka perencanaan-perencanaan tersebut tentu dilakukan secara maksimal oleh setiap individu yang terlibat dalam pembuatan program ini. Kekompakan dari masing-masing kru juga turut andil dalam menyukseskan acara ini. Dengan suksesnya acara HUT SCTV maka image dari SCTV pun akan semakin baik sebagai stasiun televisi nasional di mata masyarakat.

1.2 Saran

Dalam membuat perencanaan diperlukan tahapan perencanaan yang jelas agar segala sesuatinya dapat lebih terarah dan selesai tepat pada waktunya. Perlunya perencanaan yang matang khususnya menganalisis opini publik baik intern maupun ekstern untuk membuat program agar dapat diterima. Dalam menyukseskan suatu program diperlukan pula kesamaan persepsi tentang konsep acara pada setiap orang dalam merancang program atau acara tersebut agar tujuannya dapat terealisasikan sesuai dengan harapan mayoritas masyarakat pada SCTV. Dibutuhkan antisipasi atau alternatif-alternatif lain keika menghadapi masalah di lapangan sehingga setiap kru secara individual dapat sigap mengambil keputusan. Dibutuhkan inovasi-inovasi konsep setiap tahunnya agar lebih fresh dan up to date, apalagi acara HUT SCTV ini selalu menjadi program rutin setiap tahun.

Daftar Pustaka

Kadarman, A. M dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Managemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991.Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE YogyakartaStoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga JakartaGriffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga Jakartahttp://www.wowkeren.comhttp://www.remaja-kehidupannya.blogspot.com

3