PPT LINA

download PPT LINA

of 15

description

uti

Transcript of PPT LINA

PowerPoint Presentation

Pembesaran Jinak Kelenjar Prostat pada Usia Lanjut

Lina Lim - 102013285KasusSeorang laki-laki berusia 60 tahun datang kepoliklinik dengan keluhan sering BAK, terutama pada malam hari. Setiap setelah selesai BAK, pasien selalu merasa tidak lampias dan pancaran urinnya lemah. Keluhan ini sudah dirasakan selama 6 bulan terakhir dan dirasa semakin memberat.AnamnesisKeluhan utama: sering BAK, nokturia, BAK tidak lampias, pancaran lemah.Tanyakan ada perubahan warna urin (merah/keruh), nyeri saat berkemih (ISK), frekuensi berkemih, dsb.Umur! (>50-60 tahun)Riwayat penggunaan obat, kateter.Riwayat keluarga.

Pemeriksaan FisikTTVInspeksi, Palpasi, dan AuskultasiMencari pembesaran vesica urinariaMencari pembesaran ginjalDRE membedakan Ca prostat & BPH.(1) tonus sfingter ani/refleks bulbokavernosus(2) mukosa rektum(3) keadaan prostat, antara lain: kemungkinan adanya nodul, konsistensi prostat, simetri antar lobus dan batas prostat.Pemeriksaan Fisik :Rectal Toucher: teraba prostat 2jari dan konsistensi kenyalTTV : -

Pemeriksaan PenunjangUltrasonography transrektal (TRUS) : indikasi u/ BPH Pemeriksaan urinPSA (Prostate Spesific Antigen) :PSA 10 ng/ml : adenokarsinoma prostat.

BPHCa ProstatStriktur UretraISKHormon androgenik dan estrogenik.

Nocturia.Pancaran urin lemah.Menetes, tidak lampias.

Pada RT akan teraba massa sebesar >1buku jari dan konsistensi kenyal, simetris.

PSA berkisar antara 4-10ng/mlAsimptomatis.

Frekuensi miksi bertambah.Pancaran lemah.Penurunan BB Nafsu makan turunNyeri ekstremitas

Pada RT akan teraba massa kasar bernodul, keras, ireguler dan tidak simetris.

PSA >10ng/ml

Proses Sekunder.Ex: penggunaan kateter

Sulit berkemih.Retensi urin.Pancaran lemah.Tidak lampias.Urin menetes.

Bakteri.

Nyeri suprapubic.Disuria.Urgensi.Stranguria.

Leukositosis, leukosituria, kultur urin (+); bakteriuria > 105 /ml urin

ETIOLOGIHormon Testosteron, Dihidrotestosteron, EstrogenUsia tuaKeturunan

EPIDEMIOLOGITumor jinak terbanyak yang terjadi pada laki-laki. 20% pria berusia 40 tahun70% pada usia 60 tahun 90% pada usia 70 tahunFaktor resiko: belum pasti studi: predisposisi genetik, ras.

KomplikasiRetensi urinInkontinensia paradoksGagal ginjalHemoroid, herniahematuria

Terapi Penghambat 5 alfa reductaseFinasteride : serum DHT 70%R/ s 1 dd tab 5mgES: impotensi, libido , volume ejakulasi

Antagonis reseptor alfaTamsulosin Dosis: 0,4-0,8mg dosis tunggal

Transurethral Resection of ProstateIndikasi: retensi urin, infeksi berulang ,batuKomplikasi: Pendarahan, striktur

Open Simple ProstatectomyIndikasi: Prostat terlalu besar

Laser TherapyLebih aman dan efektif, tidak tergantung ukuran prostatKomplikasi: rasa nyeri dan kesulitan berkemih

Transurethral Microwave TherapyEfektif untuk sedang-berat

FarmakokinetikNon-Farmakokinetik

PencegahanMinum cukup airHindari meminum banyak air menjelang waktu tidurHindari minum alkohol dan kafeinBerkemih secara rutinPola hidup sehat

PrognosisPrognosis untuk BPH berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi pada tiap individu walaupun gejalanya cenderung meningkat.

Namun BPH yang tidak segera ditindak memiliki prognosis yang buruk karena dapat berkembang menjadi kanker prostat.

KesimpulanHipotesis diterima.

Berdasarkan gejala klinis yang dialami oleh pasien tersebut, yaitu adanya nokturia, perasaan tidak lampias seusai berkemih dan pancaran urin yang lemah, maka pria tersebut menderita BPH. Usia yang tua, yaitu 60 tahun juga menjadi faktor risiko untuk terjadinya BPH.