Seminar 1 Lina

26
Oleh : Lina Puspa Meliana (0815011071) PERBANDINGAN KUAT LENTUR BALOK BETON BETULANG YANG MENGGUNAKAN SEMEN PCC DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN OPC + FLY ASH Seminar Usul Penelitian Pembimbing I : Ir. Laksmi Irianti, M. T. Pembimbing II : Hasti Riakara Husni, S. T., M. T. Penguji : Ir. Surya Sebayang, M. T. Fakultas Teknik Universitas Lampung 2013

Transcript of Seminar 1 Lina

Slide 1

Oleh : Lina Puspa Meliana (0815011071)

PERBANDINGAN KUAT LENTUR BALOK BETON BETULANG YANG MENGGUNAKAN SEMEN PCC DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN OPC + FLY ASHSeminar Usul PenelitianPembimbing I : Ir. Laksmi Irianti, M. T.Pembimbing II : Hasti Riakara Husni, S. T., M. T. Penguji : Ir. Surya Sebayang, M. T.

Fakultas Teknik Universitas Lampung 2013

1DAFTAR ISIPENDAHULUANTINJAUAN PUSTAKAMETODE PENELITIANI. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANGKebutuhan material semakin banyakLimbah fly ash yang semakin menumpukPemanfaatan Fly ash sebagai pengganti sejumlah semenSemen OPC + Fly AshSemen PCC tanpa penambahan fly ashAdanya masalah lentur yang selalu terjadi pada daerah tarik balok yaitu lemahnya balok beton terhadap tarikPemberian tulangan lentur pada daerah tarik balok

Manfaat PenelitianII. TINJAUAN PUSTAKABetonBeton merupakan campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. (SNI-03-2847-2002)

B. Ordinary Portland Cement (OPC)Berdasarkan SNI 15-2049-2004 semen portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak semen portland terutama yang terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat dan boleh ditambah dengan bahan tambahan lain. Semen Portland Tipe I adalah semen portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis lain.

10Portland Composite Cement (PCC)Semen portland komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast furnace slag),pozolan, senyawa silikat, batu kapur dengan kadar total bahan anorganik 6% - 35% dari masa semen portland komposit. (SNI-2094-2004)

D.Agregat- Agregat Halus- Agregat Kasar

Abu Terbang (Fly Ash)Abu terbang didefinisikan sebagai butiran halus hasil residu pembakaran batu bara atau bubuk batu bara. (ASTM C 618)

11Pada dasarnya jumlah air yang diperlukan untuk proses hidrasi kurang lebih hanya 25% berat semen. Selebihnya air hanya diperlukan untuk meningkatkan kelecakan sehingga dapat memudahkan proses pengecoran beton.

Keterangan :f r= Tegangan lentur (N/mm2)M= Momen yang bekerja pada balok (N.mm)y= Jarak serat terluar terhadap garis netral, baik di daerah tekan maupun tarik (mm) I= Momen inersia penampang balok terhadap garis netral (mm4)

F. AirG. Kuat Lentur Beton

fr 12H. Penelitian TerdahuluPada makalah Pemanfaatan Abu pada Batu Bara (Anonim), beton yang mengandung 10% abu terbang memperlihatkan kekuatan awal lebih tinggi yang diikuti perkembangan signifikan kekuatan selanjutnya. Kekuatan meningkat 20% dibanding beton tanpa abu terbang.Pada Jurnal Teknik Sipil (2006) yang meneliti Pengaruh Abu Terbang sebagai Pengganti Sejumlah Semen Tipe V pada Beton Mutu Tinggi, Surya Sebayang mengemukakan bahwa kuat tekan maksimum beton abu terbang pada umur 56 hari diperoleh pada kadar abu terbang 20% sebagai bahan pengganti sejumlah semen.13Lanjutan....Pada Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia oleh Soebar Djo Brotohardjono yang meneliti fly ash batu bara sebagai bahan substitusi untuk Ordinary Portland Cement (OPC) dengan Portland Pozzoland Cement (PPC), disebutkan bahwa komposisi yang paling optimum berdasarkan pengujian dan analisa data yang telah dilakukan adalah pada komposisi penambahan fly ash sebesar 10% hingga 20%.Pada penelitian sebelumnya oleh Laksmi Irianti (2012) didapatkan hasil kuat tekan optimum pada umur beton 56 hari dengan menggunakan fly ash sebanyak 10% sebagai pengganti sebagian semen, sehingga disimpulkan bahwa pada penelitian ini akan digunakan fly ash sebanyak 10%.14III. Metode PenelitianSemen yang digunakan adalah semen Ordinary Portland Cement (OPC) dan Portland Composite Cement (PCC) merek Baturaja.

Fly Ash yang digunakan berasal dari PLTU Tarahan, Lampung Selatan.

Pasir yang digunakan berasal dari Tanjung Bintang, Lampung Selatan.

Agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah yang diperoleh dari Tanjungan Lampung Selatan. SemenFly AshA. BahanAgregat HalusAgregat Kasar16Air yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Laboraturium Bahan dan Konstruksi Universitas Lampung.

Baja tulangan yang digunakan yaitu baja polos 12 mm untuk tulangan tarik dan baja polos 10 mm untuk tulangan sengkang (geser).

AirBaja TulanganLanjutan...17

1 set saringanovenB. PERALATAN18

timbanganpiknometerPERALATANtimbangan

19

Concrete mixerCetakan betonInternal vibratorPERALATAN

20

Slump testTools othersCompression testing machine

PERALATAN21PERALATAN

Hydraulick JackDial Gauge Magnet22C. Pelaksanaan Penelitian

SISTEM PENGUJIAN BALOK 51555JackBantalan besiBesiDial GaugeDiagram Alir Penelitian

25