Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

download Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

of 22

Transcript of Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    1/22

    Silvia Witarsih

    102012520

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen KridaWacana

    Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510

    Telp. (021) 56966593-4 Fax. (021) 5631731

    Email : [email protected]

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    2/22

    Seorang bayi usia 5hari dibawa kedokter

    untuk kontrol rutin.ibu mengatakan bahwa

    bayinya mulai tampak kuning pada usia

    2hari. Bayi dilahirkan secara normal pervaginam pada usia kehamilan 39 minggu.

    Bayi masih aktif, menangis kuat, dan

    menyusu dengan baik. Pada pemeriksaan fisik

    didapatkan (+) sclera ikterik, (+)jaundicepada wajah dan badannya. TTV dalam batas

    normal.

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    3/22

    Bayi 5hari, diduga menderita ikterus

    neonatoeum fisiologis

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    4/22

    Auto anamnesis

    Allo anamnesis

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    5/22

    A. Identitas

    B. Keluhan utama : Bayinya mulai

    tampak kuning pada usia 2hari.C. Riwayat Penyakit Sekarang : (+)

    sclera ikterik, (+)jaundice

    D. Riwayat Penyakit DahuluE. Riwayat Keluarga

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    6/22

    Inspeksi

    PalpasiPerkusi

    Auskultasi

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    7/22

    Kadar bilirubin serum

    Golongan darah bayi

    Test Coombs

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    8/22

    Ikterus Fisiologis :Tampak pada hari ke III IV Bayi tampaksehat ( normal ) Kadar < 12 mg %. Menghilang paling lambat 10 14

    hari Tidak ada faktor resiko Sebab : prosesfisiologis ( berlangsung dalam kondisifisiologis ).

    Ikterus Patologis :

    Timbul pada umur < 36 jam Cepatberkembang Bisa disertai anemia Menghilanglebih lama > 2 minggu Ada faktor resikoDasar : proses patologis.

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    9/22

    Ikterus Neonatorun Fisiologis

    Adalah warna kuning yang tampak pada

    kulit dan mukosa oleh karena adanya

    bilirubin pada jaringan tersebut akibatpeningkatan kadar bilirubin dalam darah.

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    10/22

    Timbul pada hari kedua dan ketiga.

    Kadar bilirubin indirect sesudah 2x24 jamtidak melewati 15 mg % pada neonatus cukupbulan dan 10 mg % pada neonatus kurangbulan.

    Kecepatan peningkatan kadar bilirubin takmelebihi 5 mg % per hari.

    Kadar bilirubin direct tidak melebihi 1 mg

    % Ikterus menghilang pada 10 hari pertama

    Tidak terbukti mempunyai hubungan dengankeadaan patologis

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    11/22

    Bilirubin pada neonatus meningkat akibat terjadinyapemecahan eritrosit. Bilirubin mulai meningkatsecara normal setelah 24 jam, dan puncaknya padahari ke 3-5. Setelah itu perlahan-lahan akan menurunmendekati nilai normal dalam beberapa minggu.

    Jenis bilirubin yang menyebabkan pewarnaan kuning

    pada ikterus disebut bilirubin tidak terkonjugasi,merupakan jenis yang tidak mudah dibuang daritubuh bayi. Hati bayi akan mengubah bilirubin inimenjadi bilirubin terkonjugasi yang lebih mudahdibuang oleh tubuh.

    Hati bayi baru lahir masih belum matang sehingga

    masih belum mampu untuk melakukan pengubahanini dengan baik sehingga akan terjadi peningkatankadar bilirubin dalam darah yang ditandai sebagaipewarnaan kuning pada kulit bayi.

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    12/22

    prevalensi ikterus pada bayi baru lahir

    sebesar 58% untuk kadar bilirubin di atas 5

    mg/dL dan 29,3% dengan kadar bilirubin di

    atas 12 mg/dL pada minggu pertamakehidupanDengan pemeriksaan kadar

    bilirubin setiap hari, didapatkan ikterus dan

    hiperbilirubinemia terjadi pada 82% dan

    18,6% bayi cukup bulan. Sedangkan pada bayi

    kurang bulan, dilaporkan ikterus dan

    hiperbilirubinemia ditemukan pada 95% dan

    56% bayi.

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    13/22

    Pemecahan eritrosit yang berlebihan.

    Gangguan clearance ( transport ) metabolisme,gangguan konjugasi

    Penyakit hemolitik bayi baru lahir merupakan

    penyebab umum ikterus neonatus. Meskipundemikian, karena imaturitas metabolisme bilirubin,banyak bayi baru lahir menjadi ikterus tanpa adanyahemolisis. Bilirubin dihasilkan pada katabolismehemoglobin dalam sistem retikuloendotelial. Cincintetrapirol heme dipecah oleh heme oksigenasemembentuk biliverdin dan karbon monoksida denganjumlah yang sama. Karena tidak ada sumber biologislain untuk karbon monoksida, ekskresi gas ini secarastoikiometrik identik dengan produksi bilirubin olehbiliverdin reduktase.

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    14/22

    Prinsip :A. Menghilangkan penyebabB. Pencegahan peningkatan kadar bilirubin.Cara :

    1. Meningkatkan kerja enzym :Phenobarbital 1 2 mg/ kg BB/ dosis 2 3kali/ hari ( 3 hari ).

    2. Merubah bilirubin tidak larut dalam air

    menjadi larut : Fototerapi--> isomunisasi --> diharapkan

    ekskresi bertambah.3. Bilirubin darahdibuang : tranfusi tukar.

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    15/22

    Bilirubin < 24 jam 24 26 jam 49-72jam >72 jam

    < 5 mg% Pemberian makanandini

    Pemberian makanan

    diniPemberian makanan

    diniPemberian makanan

    dini5-9 mg% Terapi sinar bila

    hemolisis Kalori cukup Kalori cukup Kalori cukup

    10-14 mg% Transfusi tukar* bilahemolisis Terapi sinar Terapi sinar Terapi sinar

    15-19 mg%

    Transfusi tukar* Transfusi tukar* bila

    hemolisis Terapi sinar+

    Terapi sinar+

    >20 mg% Transfusi tukar+ Transfusi tukar+ Transfusi tukar+ Transfusi tukar+

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    16/22

    Pemberian makanan dini (ASI) dengan jumlahcairan dan kalori yang sesuai dengan kebutuhanbayi baru lahir.

    Mengajarkan ibu cara perawatan bayi baru lahirdengan baik.

    Contoh : memandikan bayi dan perawatan talipusat (Asrining Surasmi, 2003).

    Tindakan menjemur bayi kuning di bawah sinarmatahari, bilirubin akan menyerap sinar dengan

    panjang gelombang 450-460 nm. Caranya :Lakukan antara jam 07.00 sampai jam 09.00 bayidijemur selama jam dengan posisi jamdalam keadaan terlentang dan jam lagi dalamkeadaan telungkup (Rumahzakat, 2007).

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    17/22

    Komplikasi terberat ikterus pada

    bayi baru lahir adalah kernikterus.

    Kernikterus adalah suatu sindroma

    neurologis yang timbul sebagaiakibat penimbunan bilirubin

    dalam sel-sel otak yang tidak dapat

    dihancurkan dan dibuang.

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    18/22

    Pencegahan infeksi pada bayi baru lahir

    Pengawasan antenatal yang

    baik Menghindari obat yang dapat

    meningkatkan ikterus pada bayi padamasa kehamilan dan

    kelahiran. Pemberian minum sedini

    mungkin dengan jumlah cairan dan kalori

    yang mencukupi. Pemberian minum sedinimungkin akan meningkatkan motilitas

    usus dan juga menyebabkan bakteri

    diintroduksi ke usus

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    19/22

    Tanpa komplikasi, prognosa baik.

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    20/22

    HIPOTESIS DITERIMA

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    21/22

    Tjipta GD. Kuning pada bayi baru lahir. Medan: Divisi Perinatologi Departemen

    Ilmu Kesehatan Anak FK USU; 2012.

    Staf Ilmu Penyakit Anak Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala BLU.

    Ikterus neonatorum. Banda Aceh: Bagian Ilmu Penyakit Anak Fakultas

    Kedokteran Universitas Syiah Kuala BLU; 2010.

    IDAI. Buku ajar neonatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2008.h. 147-59.

    Hassan R, Alatas H, editors. Ilmu kesehatan anak. Jilid ke-2. Jakarta: Fakultas

    Kedokteran UI; 2007.h.519-22; 1101-23.

    Hidayat AAA. Pengantar ilmu kesehatan anak. Jakarta: Salemba Medika;2008.h.66.

    Suresh GK, Clark RE. Cost-effectiveness of strategies that are intended to

    prevent kernicterus in newborn infants. Pediatrics. 2004.p.114;917-24.

    Lissauer T, Fanaroff AA. At a glance neonatologi. Jakarta: Penerbit Erlangga;

    2009.h.96-109.

    Hull D., Johnston D.I. Dasar-dasar pediatri. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Buku

    Kedokteran EGC; 2008.h.61-4;168-70.

    Yusna D, Hartanto h, editors. Dasar-dasar pediatri. Edisi ke-3. Jakarta:

    Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.h.62.

    Appleton, Lange. Rudolphs pediatrics. 20th ed. Jakarta: Penerbit Buku

    Kedokteran EGC; 2007.h.1249-52.

  • 7/22/2019 Ppt - Ikterus Neonatorum Fisiologis

    22/22