Ikterus Neonatorum Presentasi

40
Disusun oleh Riyana NIM : 09171091 Ragil Yetty Nilawati 09171006

Transcript of Ikterus Neonatorum Presentasi

Disusun olehRiyana

NIM : 09171091Ragil Yetty Nilawati

09171006

Definisi Ikterus

Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan

mukosa karena adanya deposisi produk akhir katabolisme heme yaitu bilirubin. Bilirubin serum normal adalah 0,1 – 0,3

mg/dl

Hiperbilirubinemia adalah keadaan kadar bilirubin dalam

darah > 13 mg/dL.

Klasifikasi Ikterus Neonatorum

karakteristik ikterus fisiologis

Ikterus Patologik

Faktor penyebab ikterus patologis

Etiologi

Metabolisme Bilirubin

• Produksi• Transportasi• Konjugasi• Ekskresi

Patogenesis

Patogenesis

Efek toksik seluler dari bilirubin

• Perhatian utama hiperbilirubinemia efek neurotoksik

• Sawar darah otak lapisan yang mempunyai sel endotel dengan tight junction khas berfungsi mengatur pergerakan molekul antara darah dan SSP.

• kondisi abnormal brain injury (trauma serebral) diperberat keadaan hipoksemia, hipoalbumin, hiperbilirubinemia dapat melewati sawar darah otak.

Faktor yang mempengaruhi efek neurotoksik bilirubin

• Pertukaran Na – K berkurang.• Akumulasi cairan sel syaraf meningkat.• Pembengkakan akson syaraf.• Menurunkan potensial membran dan potensial aksi.• Mengurangi aktifitas ”auditory brain stem respons”• Mengurangi fosforilasi protein kinase dan synapstosis.• merusak mitokondria.• perubahan metabolisme energi sel syaraf.

Patogenesis ensefalopati bilirubin

• Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

• cara menentukan ikterus secara visual :

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik

Derajat Letak Ikterus Kadar bilirubin total

Kramer I kepala 5 – 7 mg%

Kramer II dada – pusat 7 – 10 mg%

Kramer III Perut dibawah pusat - lutut

10 – 13 mg%

Kramer IV : Lengan, pergelangan tangan, tungkai bawah, kaki

13 – 17 mg%

Kramer V Hingga telapak tangan dan telapak kaki

> 17 mg%

tanda tanda diagnostik berbagai tipe ikterus neonatorum

Bagan diagnosis

ikterus

Pemeriksaan Laboratorium

• sindrom neurologis akibat pengendapan bilirubin tak terkonjugasi di dalam sel otak

• Tanda-tanda awal tidak dapat dibedakan penyakit sistemik lain pada bayi neonatus

• tanda awal Lesu, nafsu maka jelek dan hilangnya refleks moro

• Selanjutnya tampak sangat sakit, tidak berdaya disertai refleks tendo yang negatif dan kegawatan pernapasan

• Opistotonus dengan fontanella mencembung, muka dan tungkai berkedut dan tangisan melengking dapat menyertai

• Pada bentuk kronik : hipotonia pada tahun pertama, dan setelah itu terjadi abnormalitas ekstrapiramidal dan ketulian sensorineural

Penatalaksanaan

• Tujuan mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat menimbulkan kernikterus atau ensefalopati bilirubin, serta mengobati penyebab langsung ikterus.

Fototerapi

Fototerapi

Komplikasi terapi sinar

• Titer anti Rh lebih dari 1 : 16 pada ibu • Penyakit hemolisis berat pada bayi baru lahir • Gagal fototerapi intensif • bilirubin direk > 3,5 mg/dl di minggu pertama • bilirubin indirek > 25 mg/dl pada 48 jam

pertama • Hemoglobin < 12 gr/dl • resiko terjadi ensefalopati bilirubin • tanda-tanda klinis kernikterus

• Fenobarbital telah digunakan sejak lama untuk meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin dengan mengaktivasi enzim glukoronil-transferase, tetapi penggunaannya kurang efektif

• Pengaruhnya pada metabolisme bilirubin baru terlihat setelah beberapa hari pemberian.

• Efektivitas obat ini lebih kecil daripada fototerapi dalam menurunkan kadar bilirubin.

• Mempunyai pengaruh sedatif yang tidak menguntungkan. • Tidak menambah respon terhadap fototerapi.

Terima kasih