Ppt Family Folder
-
Upload
beatrix-flora-siregar -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Ppt Family Folder
Laporan Kasus Hipertensi dengan
Pendekatan Dokter Keluarga
Beatrix Flora E.Siregar10.2010.220
FF3
Anamnesis pokok
• Identitas pasien : – Ny Kasinah , 47 tahun – Pekerjaan : penjual bakmie – Pendidikan : Tamat SD– Alamat : Jl Indraloka 5 , Grogol
1. Lama menderita hipertensi dan derajat tekanan darah ?
2. Indikasi adanya hipertensi sekunder
a. Keluarga dengan riwayat penyakit ginjal
b. Adanya penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, hematuri, pemakaian obat obat analgesik dan obat/bahan lain.
c. Episoda berkeringat, sakit kepala, kecemasan, palpitasi (feokromositoma)
d. Episoda lemah otot dan tetani (aldosteronisme)
• Keluhan utama :– tangan kanan sering terasa kesemutan
• Keluhan tambahan : – Pusing,punggung dan tengkuk terasa berat. Nyeri
kepala ini dirasakan menyeluruh di kepala dengan leher terasa kaku dan berat seperti terdapat beban yang membebat.
• Riwayat penyakit sekarang : – OS mengalami pusing,OS juga sering mengalami
kelelahan .– Riwayat alergi obat disangkal.
• Riwayat penyakit dahulu : (-) Pasien tidak pernah
menderita penyakit berat ataupun penyakit yang
meninggalkan gejala sisa.
• Pasien ketergantungan pada obat bodrex dan
maag,kurang istirahat,aktivitas padat,makan tidak
teratur.
• a. Riwayat hipertensi atau kardiovaskular pada pasien atau keluarga pasien ?
• b. Riwayat hiperlipidemia pada pasien atau keluarganya ?
• c. Riwayat diabetes melitus pada pasien atau keluarganya ?
• d. Kebiasaan merokok ?• e. Pola makan ? • f. Kegemukan, intensitas olahraga ?
Pemeriksaan fisik
• TD 150/80 • Nadi 68 • RR 20x/menit • Suhu 37°C
Pemeriksaan Penunjang
• a. Tes darah rutin
• b. Glukosa darah (sebaiknya puasa)
• c. Kolesterol total serum
• d. Kolesterol LDL dan HDL serum
• e. Trigliserida serum (puasa)
• f. Asam urat serum
• g. Kreatinin serum
Dugaan hasil pemeriksaan penunjang
• Hematologi rutin
– Hipertensi yang tidak diobati biasanya dapat meningkatkan sel
darah putih (leukosit) serta beberapa perubahan komponen
darah
• Gula darah
– Hipertensi yang disertai dengan diabetes ataupun diabetes yang
disertai hipertensi dapat menimbulkan risiko pada organ – organ
penting. Oleh karena itu diperlukan pemantauan untuk kadar
glukosa dalam darah.
• Profil lemak
– Penyandang hipertensi berisiko mengalami penyakit
kardiovaskular. Risiko akan semakin besar apabila disertai
peningkatan trigliserida, kolesterol total dan kolesterol LDL, serta
penurunan kolesterol HDL.
• Fungsi ginjal
– Hipertensi merupakan faktor pemicu utama terjadinya penyakit
ginjal dan gagal ginjal. Bila aliran darah ke ginjal, jaringan ginjal
atau saluran pembuangan ginjal terganggu, maka jelas fungsi
gnjal akan terganggu, bahkan dapat berhenti sama sekali, yang
disebut juga dengan gagal ginjal tahap akhir
• Oleh karena itu, pemantauan fungsi ginjal penting untuk
dilakukan. Berikut pemeriksaan yang berkaitan :
– Urea N
– Kreatinin
– Asam urat
• hsCRP
– hsCRP merupakan pemeriksaan untuk mengetahui tingkat
inflamasi (peradangan). Peningkatan tekanan darah
berhubungan erat dengan peningkatan hsCRP sehingga faktor
kardiovaskular semakin tinggi.
Edukasi Promotif
• Mengurangi konsumsi garam.
– Pembatasan konsumsi garam sangat dianjurkan, maksimal 2 g
garam dapur untuk diet setiap hari.
• Menghindari kegemukan (obesitas).
– Batasan kegemukan adalah jika berat badan lebih 10% dari berat
badan normal.
• Membatasi konsumsi lemak
• Olahraga teratur.
– olahraga secara teratur dapat meyerap atau menghilangkan
endapan kolesterol dan pembuluh nadi.
• Makan banyak buah dan sayuran segar.
– Buah dan sayuran segar mengandung banyak vitamin
dan mineral. Buah yang banyak mengandung mineral
kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah.
• Tidak merokok dan minum alkohol.
• Menghindari faktor stress .
Tingkat pencegahan primer
• Promosi kesehatan
– Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan
– Perumahan yg sehat
– Rekreasi yg cukup
– Vaksinasi
– Pemeriksaan kesehatan berkala
Tingkat pencegahan primer
• Perlindungan khusus– Imunisasi– Kebersihan perorangan– Sanitasi lingkungan– Perlindungan thdp kecelakaan akibat kerja
Pencegahan Sekunder
• Tujuan: menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi
– Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberian pengobatan (yang tepat)
• Diagnosis dini dan pengobatan segera– Penemuan kasus (individu atau masal)– Skrining– Pemeriksaan khusus dengan tujuan
• Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut• Mencegah penyebaran penyakit menular• Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan• Memperpendek masa ketidakmampuan
Pencegahan Tersier
• Tujuan: menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil
penderitaan dan membantu penderita-penderita untuk melakukan
penyesuaian terhadap kondisi yang tidak dapat diobati lagi
• Terdiri dari:
1. Disability limitation
2. Rehabilitation
Tingkat pencegahan tersier
• Rehabilitasi– Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi
tubuh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya– Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar
menggunakan mereka yang telah direhabilitasi– Penempatan secara selektif– Terapi kerja di Rumah Sakit– Menyediakan tempat perlindungan khusus