Family Folder Antenatal Care
-
Upload
raena-sepryana -
Category
Documents
-
view
16 -
download
3
description
Transcript of Family Folder Antenatal Care
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu hal yang sangat membahagiakan bagi seorang wanita.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai Lahirnya janin. Pada masa ini terjadi
perubahan hormonal pada wanita dengan peningkatan hormone estrogen dan progresteron
serta dikeluarkannya human chorionic gonadothropine(HCG) plasenta atau yang disebut
perubahan fisiologis dan perubahan psikologis. Perubahan-perubahan tersebut misalnya,
perubahan fisiologis keadaan perut yang semakin membesar, payudara yang membesar dan
menegang dan lain-lain
Maka dengan adanya masa kehamilan dan perubahan-perubahan yang terjadi serta
untuk mengetahui secara dini kemungkinan adanya penyulit dalam kehamilan dianjurkan
pada ibu untuk memeriksakan dirinya secara rutin dan teratur selama hamil.
Family Folder adalah salah satu teknik pencatatan yang digunakan untuk
mengetahui status kesehatan suatu keluarga dalam masyarakat, dengan mengunakan
prinsip dokter keluarga, yaitu seorang pasien merupakan pintu masuk menuju kesehatan
keluarganya. Jadi, melalui pengamatan pada seorang pasien, kita juga harus mengetahui
status kesehatan pada setiap individu keluarganya. Teori Gordon & Le Rich mengenai
timbulnya suatu penyakit adalah dipengaruhi oleh tiga faktor, adapun faktor tersebut
adalah faktor host (pejamu), bibit penyakit (agent) dan faktor lingkungan (environment).
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya. Oleh karena itu, pengisian Family Folder dilakukan pada
pasien yang datang ke Puskesmas, guna mengetahui secara langsung kesehatan
perorangan maupun masyarakat yang berada di sekitar Puskesmas tersebut.
Tujuan
Dengan melakukan kunjungan ke rumah salah seorang pasien, diharapkan kita dapat
melakukan analisa keadaan pasien atau kasus penyakit yang dideritanya dengan
pendekatan keluarga, yakni:
- Mengetahui diagnosis kerja beserta diagnosis banding yang terjadi pada pasien
tersebut melalui anamesis dan pemeriksaan fisik maupun penunjang.
- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan pada pasien tersebut
seperti lingkungan.
- Dapat menyusun strategi yang akan dilakukan untuk menyembuhkan pasien.
- Mengingatkan kesadaran pasien dan keluarganya mengenai pentingnya kesehatan.
- Memberikan penjelasan mengenai pentingnya gaya hidup sehat dengan lingkungan
yang bersih.
- Pasien dapat menjalani kehidupan sehari-hari dalam tingkat optimal, terbebas dari
serangan akut yang membahayakan
Sasaran
Pasien Puskesmas Kelurahan Kedoya Utara beserta keluarga.
Masalah
Seorang wanita berumur 33th G4A1P2 dengan usia gestasi 16 minggu. Keadaan ibu dan
janin saat di lakukan ANC sehat.
BAB 2
MATERI DAN METODE
Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah Kunjungan ke rumah pasien secara
langsung.
Data yang digunakan adalah :
Data primer yang diperoleh dari Anamnesis secara langsung dan beberapa pemeriksaan
fisik yang dilakukan.
Materi
- Laporan mengenai kehamilan G4A1P2 dengan usia kehamilan 16 minggu pada pasien di
Puskesmas Kelurahan Kedoya Utara pada tanggal 22 Juli 2015: keluhan pasien, riwayat
penyakit pasien, diagnosis penyakit pasien dan keluarga.
- Data riwayat biologis, psikologis, spiritual, keadaan social, dan kultural keluarga pasien.
- Keadaan rumah/lingkungan dimana pasien tinggal.
BAB 3
Tinjauan Pustaka
Fisiologi Kehamilan
1. Pengertian
Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam
kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi
perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis. Organ reproduksi interna wanita
meliputi ovarium, tuba falopi, uterus, dan vagina. Organ reproduksi eksterna wanita meliputi
mons pubis, labia mayor, labia minor, klitoris, vagina, uretra, kelenjar bartholini dan anus.
Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang disebabkan
pembuahan sel telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon
yang sangat berubah drastis.1
2. Proses Kehamilan2
Proses kehamilan adalah proses berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan
ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm :
Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system hormonal yang kompleks.
Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium berasal
dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit kedua, menjadi
spermatid, akhirnya menjadi spermatozoa. Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc
sperma yang mengandung 40-60 juta spermatozoa tiap milliliter. Bentuk spermatozoa seperti
cabang yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng mengandung inti), leher (penghubung
antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10x kepala, mengandung energy sehingga dapat
bergerak). Sebagian kematian dan hanya beberapa ratus yang mencapai tuba falopi. Spermatozoa
yang masuk ke dalam genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi.
Fertilisasi/ konsepsi
Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan ovum untuk membentuk
zigot. Proses konsepsi / fertilisasi berlansung sebagi berikut :
1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate, yang
mengandung persediaan nutrisi
2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma yang dibentuk
vitelus
3) Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida. Nutrisi
dialirkan ke dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid
4) Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan dindingnya
penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang mempunyai waktu
terlama di dalam ampula tuba
5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam
6) Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri.
Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan sebagian dari lipoprotein
sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju
tuba. Spermatozoa hidup selama 3 hari di dalam genetalia interna. Spermatozoa
mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radioata dan zona
pelucida dengan proses enzimatik (hialurodinase). Melalui stomata spermatozoa
memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum, ekornya terlepas
dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan membentuk
zigot.
Nidasi
Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Bagian-bagian
nidasi meliputi :
1) Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot
2) Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.
3) Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke uterus
4) Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya 100 MU
atau 0,1 mm dan disebut stadium morula
5) Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian luar morula
yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi sel trofoblas
6) Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone korionik
gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum
7) Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan
yang disebut blastula
8) Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili korialis yang dilapisi
sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi
9) Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin banyak
mengandung glikogen yang disebut desidua
10) Sel trofoblas yang meliputi “primer vili korialis” melakukan destruksi enzimatik dan
proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium
11) Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi
12) Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi
13) Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang
disebut tanda Hartman.
3. Tanda-tanda Kehamilan3
Ada beberapa tanda atau gejala yang terdapat pada wanita hamil. Tanda-tanda tersebut ada yang
merupakan tanda tidak pasti atau tanda mungkin kehamilan dan ada juga yang disebut tanda pasti
kehamilan.
a) Tanda tidak Pasti/Tanda Mungkin Hamil
Disebut tanda tidak pasti atau tanda mungkin hamil karena tanda-tanda ini memang sering di
jumpai pada wanita hamil, namun tanda-tanda ini belum dapat memastikan apakah wanita
tersebut memang hamil atu tidak. Selain pada wanita hamil, tanda-tanda ini juga sering di jumpai
pada wanita yang tidak hamil tapi mengalami masalah dengan kesehatannya. Tanda-tanda tidak
pasti atau tanda mungkin kehamilandiantaranya adalah :
- Amenore (Terlambat datang bulan)
Wanita hamil memang mengalami amenore atau terlambat datang bulan. Ini terjadi
karena terjadi hormone estrogen dan progesterone yang meningkat selama kehamilan.
Hormone tersebut mencegah terjadinya peluruhan dinding rahim sehingga tidak menjadi
menstruasi. Selain pada wanita hamil, amenorejuga bisa terjadi pada wanita dengan
anemia berat, gangguan hormone, stress dan menopause.
- Mual ( Nause) dan Muntah (Emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah
terutama pagi hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan. keadan ini biasanya disebut dengan morning sickness.
Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum.
- Sinkope atau pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkna iskemia
susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope sering terjadi pada
awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. biasanya akan
hilang setelah kehamilan 16 minggu.
- Sering miksi
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini hilang oleh
karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester gejala
bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung
kencing.
- Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu.
- Varises atau penampakan pembuluh darah vena
- Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya
penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan
kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat
pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh
darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
- Mammae
Mammae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan
progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae untuk persiapan ASI.
Glandula montgomeri tampak lebih jelas..
b) Tanda Pasti Kehamilan
Tanda pasti kehamilan adalah tanda yang memang terdapat pada semua ibu hamil. Tanda
ini dapat memastikan seorang wanita memang benar hamil atau tidak.
- Teraba bagian-bagian janin
Akan teraba pada kehamilan 20 minggu ( bokong, kepal, kaki, lengan).
- Denyut Jantung Janin
Dengan leanec DJJ akan terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan dengan
doppler pada kehamilan 12 minggu dapat terdengar.
- Adanya gerakan janin
Untuk primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 minggu, sedangkan untuk
multigravida dapat dirasakan pada kehamilan 16 minggu.
- Terlihat kerangka janin
Bila dilakukan pemeriksaan rontgen akan jelas terlihat kerangka janin.
- Terlihat kantong janin
pada pemeriksaan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan usia kehamilan. Bila terdapat kecurigaan seperti
kehamilan mola, kehamilan ganda, selain dengan USG dapat juga dilakukan fetoskopi.
4. Perkembangan Janin4
Minggu ke-1
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi, sebab
tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir anda. Proses
pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada
calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi
unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi
(melalui ibu) dan oksigen. Sel- sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran
sinar yg mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses
pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak,
tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel
sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang
tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur.
Minggu ke-2
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam
setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim.
Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi
kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan
membantu blastocyst terpaut pada endometrium ( Sri Maulani, 2008 ).
Minggu ke-3
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur
yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu ke-4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin
– HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai
membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta
jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).
Minggu ke-5
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang
paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk
otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang
akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan
Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi
kencing.
Minggu ke-6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf
sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai
berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil
yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji
kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.
Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang
terdapat di dalam paru-paru.
Minggu ke-8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa
melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran
yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan
bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta
kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna.
Minggu ke-9
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan
tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler,
Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.
Minggu ke-10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat
dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti
manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu ke-11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai
tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan,
termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan
ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung,
atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan
tersendiri.
Minggu ke-12
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil
terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume
darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14
gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
Minggu ke-13
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan
pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang
berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar
dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala.
Minggu ke-14
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin
panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit
mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun
dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum
tebal karena belum ada lapisan lemak.
Minggu ke-15
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak
matanya masih tertutup.
Minggu ke-16
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini
system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak.
Tetapi tak perlu kuatir jika anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan
dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan
beratnya 80 gram.
Minggu ke-17
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat
mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah saat dilahirkan, berat
lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai
tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.
Minggu ke-18
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut
bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika
Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140
gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen
dan Progesteron semakin meningkat.
Minggu ke-19
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka.
Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar
seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
Minggu ke-20
Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm.
Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous.
kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen
kulit mulai terlihat.
Minggu ke-21
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari
cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin
pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
Minggu ke-22
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya
semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.
Minggu ke-23
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak
keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
“berolahraga”, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur.
Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga
terbentuk sempurna.
Minggu ke-24
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk
persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga
kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi mulai menebal. dan mengeluarkan air ketuban. Jika
air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan
bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru
Minggu ke-25
Bayi cegukan, ibu merasakannya ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup bayi
sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi
menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-
670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda
dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih
disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi
sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
Minggu ke-27
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa
mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan
meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam
badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang
semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna,
namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini
akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu
yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa
mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin
sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39
cm.
Minggu ke-30
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram
dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi
sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka
dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan
menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter
tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil
pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40
cm.
Minggu ke-31
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam
air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan
bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah
jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan
sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan
bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di
kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian
masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm,
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada
minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system
pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil
sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah
mulai bisa bermimpi.
Minggu ke-33
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat
berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah
menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin
mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas
dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi
sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi
badan sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk
dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan
antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan
tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
Minggu ke-35
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim
bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan
livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan
sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi
badan 47-48 cm.
Minggu ke-37
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah
jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna.
Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk
mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-
2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm.
Minggu ke-38-40
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap
dilahirkan.
Periode Kehamilan Menurut Usia Kehamilan3
Trimester pertama (0 – 12 minggu)
Gejala pada trimester I umumnya adalah sering mual dan muntah, payudara membesar, sering
buang air kecil, sering cepat lelah. Emosi tidak stabil, lebih sering cepat marah, penurunan libido
seksual.
Trimester kedua (13 -28 minggu)
Pada trimester II, terjadi penambahan berat badan yang sangat signifikan karena nafsu makan
yang meningkat tajam, payudara yang semakin besar diikuti dengan perut bagian bawah yang
terlihat semakin membesar. Bayi kadang – kadang terasa bergerak, denyut jantung meningkat,
kaki, tumit, betis kadang membengkak. Gatal pada permukaan kulit di bagian perut. Kadang
disertai dengan sakit pinggang dan gangguan pada pembuangan air besar/sembelit. Emosi
menjadi lebih stabil dan seluruh perhatian tertuju pada sang bayi yang akan lahir.
Trimester ketiga (29-40 minggu)
Pada trimester III, bayi mulai menendang – nendang, payudara semakin besar dan kencang,
puting susu semakin hitam dan membesar, kadang – kadang terjadi kontraksi ringan dan suhu
tubuh dapat meningkat. Cairan vagina meningkat dan kental. Emosi mulai tidak stabil, perasaan
gembira disertai cemas menunggu kelahiran sang bayi.
5. Perubahan yang Terjadi pada Ibu Hamil4
Salah satu perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
Perubahan Sistem Reproduksi
Uterus
Terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus
Terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan
Pengaruh hormon estrogen dan progesteron :
Hipertrofi dan dilatasi otot
Penumpukan jaringan fibrosa dan elastik untuk menambah kekuatan dinding uterus
Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah vena
Dinding uterus semakin lama semakin menipis
Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak dan tipis bersamaan dengan
bertambahnya umur kehamilan
Serviks
Terjadi perlunakan
Mengeluarkan sekret mukus endoserviks karena pengaruh progesteron untuk
perlindungan terhadap infeksi
Estrogen meningkatkan vaskularitas sehingga timbul tanda chadwick(tanda merah
kebiruan)
Prostaglandin dilepaskan dari jaringan untuk perlunakan serviks
Effacement atau pemendekan terjadi pada primigravida pada 2 minggu terakhir
Vagina
Jaringan otot mengalami hypertrofi
Terjadi peningkatan vaskularisasi
Peningkatan pengeluaran pervaginam
Vulva
Vaskularisasi meningkat
Warna menjadi lebih gelap
Ovarium dan tuba falopi
ovulasi berhenti selama kehamilan
pematangan folikel baru ditangguhkan dan hanya satu korpus luteum yang ditemukan
dalam ovarium
tuba fallopii mengalami hipertrofi
epitel mukosa menjadi gepeng
Perubahan pada Mammae(payudara)
Pada 3-4 minggu ada sensasi rasa nyeri, duktus dan alveoli membesar
Pada 6 minggu ukuran payudara bertambah besar
Pada 8 minggu mulai tampak 12-13 nodul kecil disekitar areola, merupakan kelenjar
sebasea yang terdapat pada nipple (puting susu) yang mengalami perubahan, serta
menghasilkan sebum (kelenjar keringat yang ada di puting) yang menjaga agar mammae
tetap lembut dan kenyal
Pada 12 minggu puting susu membesar dan melunak, areola meluas, terjadi pigmentasi
(berwarna lebih gelap) dengan diameter awal 4 cm, diameter maksimal 7 cm
Pada 16 minggu terdapat pengeluaran kolostrum
Perubahan Sistem Pencernaan
Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan uterus
Penurunan tonus dan motilitas saluran gastro intestinal menyebabkan waktu
pengosongan lambung menjadi lebih lama
Penyerapan makanan meningkat
Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid
Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus menyebabkan terjadinya pirosis (nyeri ulu
hati)
Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi)
Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan sendi pubis karena
pengaruh hormonal
Perubahan postur menyebabkan rasa tidak nyaman di punggung bagian bawah
Peningkatan volume darah, bersamaan dengan distensi pada vena dan tekanan uterus
menyebabkan oedema pada kaki, vulva dan saluran anal, sehingga beresiko terjadi
varises vena dan sering hemoroid
Antenatal Care(ANC)5
Pengertian ANC
Antenatal Care ( ANC ) adalah pengawasan pada ibu hamil sebelum melahirkan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Tujuan ANC
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
Kebijakan Program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan.
Yaitu :
a) Satu kali pada trimester pertama
b) Satu kali pada trimester kedua
c) Dua kali pada trimester ketiga
Standar Pelayanan ANC
Terdapat enam standar dalam standar pelayanan antenatal yaitu sebagai berikut :
1) Identifikasi Ibu Hamil
Dokter melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, anggota keluarganya agar mendorong ibu
untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
2) Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Dokter memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan
pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung
normal. Dokter juga harus mengenal kehamilan resiko tinggi atau kelainan, khususnya anemia,
kurang gizi, hipertensi, PMS / infeksi HIV, memberikan pelayanan iminusasi, nasehat dan
penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus
mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
3) Palpasi Abdominal
Dokter melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan, serta bila kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan
serta melakukan rujukan tepat waktu.
4) Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Dokter melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan atau rujukan semua kasus
anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5) Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Dokter menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda serta gejala pre eklampsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat serta merujuknya.
6) Persiapan Persalinan
Dokter memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester
ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Dokter hendaknya melakukan
kunjungan rumah untuk hal ini.
Menurut Saifuddin,B.A. (2006), pelayanan standar minimal ”7 T” adalah sebagai berikut :
1) Timbang berat badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5) Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6) Tes terhadap penyakit menular seksual
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Pelayanan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional, dan
tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.
Info penting pada kunjungan ANC Trimester III ( antara usia kehamilan 28-36 minggu atau lebih
)
Sama seperti di atas, eklampsia ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda dan pendeteksian detak jantung bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di rumah sakit. Dan pada trimester III untuk pemberian vitamin wajib
yang selalu di berikan setiap kunjungan ANC adalah pemberian tablet zat besi dan kalsium untuk
penambah darah dan kalsium untuk penguatan tulang janin.
Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga (DK) sebagai penyaring di tingkat
primer. Pelayanan diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik,koordinatif,
dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan serta
pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia
ataupun jenis penyakitnya.6
Dokter keluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang lebih dari pada seorang lulusan
fakultas kedokteran pada umumnya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap Dokter
Keluarga secara garis besarnya ialah:
1) Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga.
2) Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam pelayanan
kedokteran keluarga.
3) Menguasai ketrampilan berkomunikasi.
Dokter keluarga diharapkan dapat menyelenggarakan hubungan profesional dokter-pasien untuk:
1) Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota keluarga dengan
perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga.
2) Secara efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk berkerjasana menyelesaikan
masalah kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta
pengawasan dan pemantauan risiko kesehatan keluarga.
3) Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam satu tim pada
penyelenggaraan pelayanan kedokteran/kesehatan.
Karakteristik dokter keluarga menurut IDI:
1) Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat.
2) Pelayanan menyeluruh dan maksimal.
3) Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan.
4) Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya.
5) Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannya
Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga:
Skala kecil:
1) Mewujudkan keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga .
2) Mewujudkan keluarga sehat sejahtera.
Skala besar:
1) Pemerataan pelayanan yang manusiawi, bermutu, efektif, efisien, dan merata bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Kunjungan rumah dengan pendekatan kedokteran keluarga berguna untuk mengetahui kesehatan
anggota keluarga dan kesehatan rumah dan lingkungan dimana pasien tinggal. Dengan
pendekatan kedokteran keluarga, bisa didapat informasi mengenai kebiasan pasien, kebiasaan
keluarga, serta kehidupan sosial pasien dengan keluarga maupun dengan masyarakat di
lingkungan sekitar.
BAB 4
Hasil dan Data
Puskesmas: Kelurahan Kedoya Utara
Data riwayat keluarga :
I. Identitas Pasien
a. Nama : Rahma
b. Tanggal Lahir/Umur : 10-02-1982/ 33 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : Buruh percetakan label
e. Pendidikan terakhir : SD
f. Alamat : Jl. SMU 57 Kedoya Utara Kebon Jeruk
Daftar Anggota Keluarga
No
Nama
Dan
jenis
kelami
n
Hubunga
n dengan
Keluarga
UmurPendidi
kanPekerjaan Agama
Keadaan
Kesehata
n secara
umum
Keadaa
n Gizi
Imunisa
siKB
1
Rahma
(P)
Kepala
Keluarga
33
tahun
Tamat
SD
Buruh
pabrik
percetaka
n
Islam Baik Cukup - Sunt
ik
2
Rahmi
(P)
Adik 30
tahun
Tamat
SD
Buruh
pabrik
percetaka
n
Islam Baik Cukup - -
3 Hilda
(P)
Anak
pertama
15
tahun
SMP
kelas 2
Pelajar Islam Baik Cukup Lengka
p
-
4 Astrid
(P)
Anak
kedua
9 tahun SD
kelas 5
Pelajar islam Baik Cukup Lengka
p
-
Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil 4 bulan dan mau memeriksakan kehamilannya
Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular, menurun dan menahun serta persalinan anak
pertama dan kedua secara normal dibantu bidan tanpa ada komplikasi.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular, menurun, dan menahun
Riwayat Haid
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus : 28 hari, teratur
c. Lamanya : 5 – 7 hari
d. Banyaknya : sehari ganti softek 2 kali
e. Disemenore : -
f. HPHT : tidak diketahui
g. TP : -
h. Flour albus : -
Riwayat Perkawinan
Nikah : 1 kali
Lama nikah : 7 tahun
Umur pertama kali nikah : 18 tahun
Riwayat KB
Memakai KB suntik
Pola kebiasaan sehari-hari
Pola istirahat
Sebelum hamil : Tidur malam 7 – 8 jam
Saat hamil : Tidur malam 7 – 8 jam
Pola aktivitas
Aktivitas ibu sebelum hamil dan saat hamil sama yaitu pekerjaan rumah tangga
seperti menyapu, mencuci, membersihkan rumah dan pekerjaan sebagai buruh
percetakan label dari hari senin-jumat selama 12 jam.
Pola nutrisi
Sebelum hamil : makan 2 kali sehari 1 porsi dengan komposisi 1 piring nasi,
1 mangkok sayur, lauk (tahu, tempe, telur, ikan asin), mie,
krupuk tergantung makanan yang ada atau yang bisa dibeli.
Saat pagi hari sering minum kopi.
Saat hamil :
Trimester I : Nafsu makan menurun
Trimester II : nafsu makan ibu biasa, 1 porsi habis makan sehari 2 kali
dengan porsi 1 piring nasi, 1 mangkok sayur, lauk (jarang
makan telor karena terasa enek) dan krupuk.
Tetapi setiap pagi hari sering minum kopi.
Pola kebiasaan lain
Selama hamil ibu terkadang minum jamu yang direbus, tidak pernah merokok
dan minum-minuman keras, jarang berolahraga.
Pola kebersihan
Sebelum dan selama hamil tetap sama.
Kebiasaan beribadah
Ibu dan anggota keluarganya sering sholat 5 waktu, namun ibu jarang ke
mushola sejak hamil.
Pola Pengobatan
Pengobatan menggunakan obat tradisional seperti jamu dan ke puskesmas.
Terkadang ke rumah sakit menggunakan BPJS.
Keadaan Psikososial
Psikologis
Ibu mengatakan tidak menyangka akan hamil lagi setelah bertahun tahun tidak hamil,
karena beliau telah berpisah dengan suaminya selama kurang lebih 8 tahun, saat suaminya
kembali, beliau hanya berhubungan seksual sekali dan kemudian baru menyadari kehamilannya
setelah tidak mendapat haid selama 2 bulan, sehingga perasaan ibu kurang bahagia saat tahu
beliau hamil. Beliau juga memikirkan biaya yang harus ditanggung untuk persalinannya, beliau
sempat berpikir untuk menggugurkan kandungannya atau saat sudah dilahirkan akan diserahkan
ke orang lain, namun karena adik beliau menasehati beliau, maka akhirnya beliau tetap akan
menjaga kehamilannya serta membesarkannya.
Sosial
Hubungan ibu dengan adik beliau dan anggota keluarga lainnya baik, begitu pula dengan
tetangganya
Keadaan sosial
Ibu dan anggota keluarga menganut Agama Islam
II. Riwayat Biologis Keluarga
Variabel Rahma Rahmi Hilda Astrid
Keadaan kesehatan
sekarang
Baik Sedang sakit
gigi setelah
cabut gigi
Baik Baik
Kebersihan perorangan Baik Baik Baik Baik
Penyakit yang sering
diderita
Pilek(alergi),
Sewaktu gadis sering
gejala tifus,
Pusing setiap bangun
tidur
- - Pilek(alergi)
Penyakit keturunan - - - -
Penyakit kronis/menular - - - -
Kecacatan anggota
keluarga
- - - -
Pola makan Kurang sedang sedang Sedang
Pola istirahat baik baik baik Baik
Riwayat Gestasi I. Abortus
spontan
II. Partus
normal
III. Partus
normal
- - -
III. Psikologi Keluarga
a. Kebiasaan buruk(merokok/minum alcohol) : tidak ada
b. Ketergantungan obat : Tidak ada
c. Tempat mencari pelayanan kesehatan : Puskesmas dan obat tradisional(jamu)
d. Pola rekreasi : Kurang
IV. Keadaan rumah / lingkungan
a. Jenis bangunan : Permanen
b. Jenis lantai rumah : Keramik campur semen
c. Jenis tembok : semen
d. Jenis atap : Seng
e. Luas rumah : 3x3 m2 bertingkat
f. Luas kamar : 3x3 m2 (1 kamar untuk bersama di lantai atas)
g. Penerangan : Kurang
h. Kebersihan rumah : Sedang
i. Jumlah orang yang tinggal di rumah : 4 orang
j. Ventilasi : Sedang, ada didekat kamar ditempat menjemur
pakaian
k. Dapur : Ada, berdekatan dengan kamar mandi
l. Kebersihan dapur : sedang
m. Tempat penyimpanan makanan : tertutup di rak/lemari
dan alat makan
n. Keadaan kamar mandi : kebersihan kurang dan menggunakan bak untuk
menampung air, kamar mandi jadi satu dengan tempat mencuci baju
o. Jamban keluarga : Ada dan kebersihan kurang
p. Sumber air minum : Air gallon
q. Sumber pencemaran air : Tidak ada
r. Pemanfaatan pekarangan : Tidak ada
s. Sistem pembuangan air limbah : Ada
t. Tempat pembuangan sampah : Ada di luar rumah dan terbuka
u. Keadaan sekitar lingkungan rumah : Padat dan kurang bersih
v. Sanitasi lingkungan : Sedang
V. Spiritual Keluarga
a. Ketaatan beribadah : Cukup
b. Keyakinan tentang kesehatan : Baik
VI. Keadaan Sosial Keluarga
a. Tingkat pendidikan : Rendah
b. Hubungan antar anggota keluarga : Baik
c. Hubungan dengan orang lain : Baik
d. Kegiatan organisasi sosial : Kurang
e. Keadaan ekonomi : Kurang
VII. Kultural Keluarga
a. Adat yang berpengaruh : Sunda dan Jawa, namun tidak berpengaruh terhadap kesehatan.
VIII. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 88 x / menit
Suhu : 36,50 C(axilla)
RR : 24 x / menit
TD : 100/70 mmHg
TB : 147 cm
BB : 47 kg
c. Status Gizi : Cukup
d. Pemeriksaan fisik : Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi tidak dilakukan
IX. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan adalah pemeriksaan lab dengan hasil yang baik.
perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk golongan darah dan rhesus serta pemeriksaan
ultrasonografi(USG) untuk memantau keadaan janin dalam kandungan.
X. Diagnosis pasien
Pasien berumur 33 tahun G4A1P2 dengan usia gestasi kurang lebih 16 minggu sedang
memeriksakan kandungannya.
XI. Diagnosis keluarga
Di keluarga pasien diketahui yang sedang hamil hanya pasien dengan keadaan yang
sehat. Pasien hanya mengeluh sering pusing saat bangun tidur diduga akibat tekanan darah
pasien yang rendah serta keluhan tambahan yaitu pilek saat tengah malam sehingga terbangun
diduga akibat alergi. Pasien telah memiliki 2 anak dengan suami, namun suaminya sudah 8 tahun
meninggalkan pasien, saat suaminya kembali, pasien berhubungan seksual sekali kemudian
hamil dan suaminya kembali meninggalkan pasien. Pasien control ke puskesmas untuk dilakukan
antenatal care tiap sebulan sekali. Dari wawancara yang saya lakukan dapat diketahui bahwa
keterbatasan ekonomi pasien menyebabkan pasien hanya bisa makan 2 kali sehari atau bahkan
satu kali sehari dengan lauk seadanya. Keadaan ekonomi pasien yang kurang juga menyebabkan
pasien sempat berpikir untuk menggugurkan kandungannya, namun akhirnya tidak jadi karena
adik pasien yang memberi nasehat untuk tetap membesarkan janin dalam kandungan pasien.
Pasien sebaiknya rajin dan patuh untuk mengikuti program antenatal care di puskesmas serta
memeriksakan kandungannya dengan menggunakan USG agar dapat memantau keadaan janin
serta mempersiapkan cara persalinan terbaik untuk pasien maupun janinnya.
XII. Anjuran penatalaksanaan kehamilan:
a. Promotif :
Meningkatkan kesadaran pasien terhadap kesehatan janin dan pasien sendiri, dengan
memotivasi pasien untuk makan makanan yang bergizi dan pola makan yang baik,
yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin dan pasien.
b. Preventif :
Mengupayakan pasien untuk tidak mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi
seperti krupuk dan mengupayakan agar gizi yang ada dalam makanan pasien tetap
seimbang
Mengupayakan pasien untuk tinggal di tempat yang kesehatan lingkungan dan
rumah yang lebih baik dimana penerangan, kebersihan, dan ventilasi rumah sesuai
dengan criteria rumah sehat.
c. Kuratif:
Pihak Puskesmas tetap terus memberi pelayanan antenatal care yang baik setiap kali
pasien datang untuk memeriksakan kehamilannya.
d. Rehabilitatif:
Mengupayakan pasien untuk tetap terus memeriksakan dirinya ke Puskesmas agar
kehamilan pasien dapat dipantau dengan baik dan mencegah terjadinya komplikasi
pada kehamilan yang tidak di inginkan dan membahayakan ibu serta janin yang
dikandung.
XIII. Resume
Seorang pasien wanita berusia 33 tahun datang ke Puskesmas Kelurahan Kedoya Utara
dengan tujuan memeriksakan kandungannya yang telah memasuki bulan ke 4. Pasien terlihat
sehat serta dari pemeriksaan diketahui bahwa janin yang di kandungnya juga sehat. Nafsu dan
pola makan pasien memasuki trimester kedua ini lebih membaik dari saat trimester pertama,
namun makanan pasien kurang bergizi dikarenakan keterbatasan ekonomi pasien. Pasien juga
sering pusing saat bangun tidur dan pilek di tengah malam karena alergi. Keluarga pasien yang
tinggal bersama dalam satu rumah sehat dan keadaannya baik tanpa ada cacat. Pasien tinggal di
sepetak rumah yang bertingkat namun kecil, dengan lingkungan sekita rumah yang padat dan
kurang bersih. Ventilasi dan penerangan di rumah pasien kurang.
BAB 5
Penutup
Kesimpulan
Diagnosis pasien adalah pasien wanita G4A1P2 dengan usia gestasi kurang lebih 16 minggu
sedang melakukan pemeriksaan untuk kehamilannya. Dari analisis kedokteran keluarga,
diketahui bahwa pasien sehat serta keadaan janinnya juga sehat tidak ada riwayat infeksi,
penyakit menular, maupun komplikasi dari kehamilan sebelumnya maupun sekarang. Pasien dan
keluarga hidup di lingkungan yang padat dengan kebersihan yang kurang, walau begitu pasien
dan keluarga dapat hidup dengan sehat. Status gizi pasien cukup, namun perlu diperhatikan pola
makan pasien yang kurang teratur serta makanan yang kurang bergizi karena keterbatasan
ekonomi pasien dan keluarga. Keadaan psikologi pasien baik, namun sebelumnya pasien sempat
berpikir untuk menggugurkan kandungannya, namun dicegah oleh adik pasien. Pasien berpikir
ingin menggugurkan kandungan karena suaminya yang telah meninggalkan pasien serta keadaan
ekonomi pasien yang kurang. Namun pasien kini telah bisa menerima keadaannya dan akan
menjaga kehamilannya dengan baik hingga persalinan nanti.
Saran
a. Puskesmas
Diharapkan dapat lebih sering melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui penyuluhan-
penyuluhan dalam usaha promotif dan preventif kesehatan masyarakat khususnya untuk pola
makan serta status gizi untuk ibu hamil, menyusui, maupun anak-anak melalui program KIA
b. Pasien
Pasien disarankan untuk menjaga kesehatan serta kehamilannya dengan baik dengan makan
makanan bergizi serta memperhatikan kebersihan diri sendiri dan keluarga. Serta disarankan
untuk memikirkan hal-hal positif seperti mensyukuri apa yang telah dimiliki pasien serta berpikir
optimis agar tidak mengalami stress karena masalah ekonomi pasien yang kurang dan
kehamilannya sekarang.
Daftar Pustaka
1. Prawirohardjo, S. Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir. In:
Saifuddin AB, Wiknjosastro GH (eds.) Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2008. p174-187.
2. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap III LC, Hauth JC, Wenstrom, KD.
Fisiologi Kehamilan. In: Hartanto Huriawati et.al (eds.)Obstetri Williams. 21st ed.
Jakarta: EGC; 2010. p.180-213.
3. Perubahan Anatomi pada Ibu Hamil Tiap Trimester [Internet]. Semarang: Jurnal Bidan
Diah; 2012 [updated 2012 Nov 15; cited 2012 Dec 3]. Available from:
http://jurnalbidandiah.com/2012/11/perubahananatomi-pada-ibu-hamil-tiap_2825.html
4. Danforth DN, Scott JR. Endocrine Physiology of Pregnancy. Obstetric and Gynaecology.
2006; 340-57.
5. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta : Depkes RI ; 2009. p. 56-61.
6. Charles Boelen, c. H. Improving Health systems : The Contrribution of Family Medicine.
World Organization of National Colleges, Academies, and Academic Associations of
General Practitioners/Family Physicians. World Health Organization, Singapore: Wonca,
World Organization of Family Doctors; 2008.
Lampiran foto :